BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Kehamilan pada manusia berakhir rata-rata pada hari ke 280. Kehamilan disebut aterm jika kehamilan tersebut berlangsung antara 37-42 minggu, sedangkan kehamilan postterm adalah kehamilan yang berakhir lebih dari 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama haid terakhir !"!#$. %rekuensi terjadinya kehamilan postterm berkisar antara 4-&4' 4-&4' dengan dengan 2-7' 2-7' men(ap men(apai ai usia usia kehamil kehamilan an 43 minggu minggu penuh. penuh. Kemung Kemungkin kinan an persalinan akan terjadi tepat pada 280 hari setelah !"!# hanya )'. )'.& *agi (alon ibu, tidak melahirkan sesuai +aktu yang ditentukan dapat menimbulkan ke(emasan, karena mereka berpikir setelah tanggal perkiraan tersebut adalah sama dengan kehamilan le+at +aktupostterm dan mereka juga sering mendengar bah+a kehamilan kehamilan postterm tersebut memba+a resiko pada janin mereka. mereka. amun, amun, ke(emasan ke(emasan tersebut tersebut dapat diatasi jika pada pera+atan pera+atan antenatalant antenatalantenatal enatal (are /$ sebelumnya sebelumnya atau saat pertama pertama kali datang mereka telah dijelaskan dijelaskan bah+a mereka akan melahirkan melahirkan antara antara umur umur kehami kehamilan lan 38-42 38-42 minggu minggu,, tidak tidak harus harus selalu selalu pada pada +aktu +aktu yang yang telah telah diperkirakan dan bah+a kehamilan postterm lebih ditujukan pada usia kehamilan yang lebih dari 42 minggu. & i beberapa klinik, kehamilan postterm disebut sebagai komplikasi antepartum yang paling sering, sehingga pemeriksaan janin antepartum merupakan indikasi paling umum sebelum dilakukanny dilakukannyaa induksi induksi persalinan. persalinan.1leh 1leh karena karena tingginya tingginya resiko bagi janin dan diikuti semakin meningkatnya asilitas medis yang tersedia, penting untuk mengembangk mengembangkan an ren(ana ren(ana manajemen manajemen yang akan mengoptima mengoptimalkan lkan hasil akhir bagi ibu dan janinnya. 2 anajem anajemen en kehami kehamilan lan postter postterm m pentin penting g karena karena berhub berhubung ungan an dengan dengan tingin tinginya ya morbiditas dan mortalitas janin. "ada &902, *allantyne untuk pertama kalinya dalam ilmu kebidanan modern mengemukakan mengenai masalah pada kehamilan postterm. esk eskip ipun un baha bahasa sa yang ang dig digunaka nakan n pada pada a+al a+al abad abad 20 di kot kotla lan ndia dia untu ntuk menggambarkan se(ara keseluruhan berbeda dengan bahasa yang digunakan sekarang, kata-kata *allantyne se(ara jelas menggambarkan pemikiran yang berlaku saat ini, yaitu5 6*ayi post matur, telah berada sangat lama dilingkungan uterus, dia telah berada &
lama sekali di uterus uterus dan bah+a kesulitanny kesulitannyaa adalah untuk dilahirkan dilahirkan dengan dengan selamat baik bagi dirinya maupun ibunya. asalah dari bayi post matur adalah selama persalinanintranatal.2 elama elama beberap beberapaa tahun tahun ini, ini, isu-isu isu-isu mengen mengenai ai kehami kehamilan lan postte postterm, rm, resiko resiko dan manajem manajemenn ennya ya telah telah menjadi menjadi kontro kontroer ersi si yang yang besar besar.. *anyak *anyak data data lama lama maupun maupun terbaru terbaru se(ara se(ara tegas tegas menyatak menyatakan an bah+a bah+a meskip meskipun un resiko resiko janin janin yang yang berhub berhubung ungan an dengan kehamilan postterm adalah ke(il, tapi hal tersebut tetap merupakan kenyataan. kibatnya, kehamilan yang berlanjut lebih dari 42 minggu membutuhkan penga+asan yang (ermat.2 ari semua kehamilan, 80' persalinan adalah pada umur kehamilan 38-42 minggu, sedangk sedangkan an &0' merupa merupakan kan persali persalinan nan preterm preterm serta serta &0' merupa merupakan kan persali persalinan nan postterm. !al yang paling sering menyebabkan usia gestasi menjadi le+at +aktu adalah kesa kesala laha han n
dala dalam m
mene menent ntuk ukan an
saat saat terj terjad adin iny ya
oul oulas asii
dan dan
kons konsep epsi si deng dengan an
menggunakan !"!#. isalnya, saat membandingkan +aktu konsepsi menggunakan !"!# !"!# dengan dengan suhu suhu basal basal tubuh, tubuh, kesala kesalahan han diagno diagnosa sa hamil hamil le+at le+at +aktu +aktu men(ap men(apai ai 70'.e 70'.etod todee yang yang paling paling akurat akurat untuk untuk menentu menentukan kan usia usia kehami kehamilan lan pada pada trimeste trimester r pertama atau kedua adalah :. iagnostik r utin menggunakan : merupakan salah satu satu meto metode de skri skrini ning ng ruti rutin n pada pada popu populas lasii deng dengan an resik resiko o rend rendah ah.. ;ika ;ika sono sonogr gra aii dilaku dilakukan kan pada pada usia usia kehamil kehamilan an perten pertengah gahan an trimeste trimesterr kedua, kedua, inside insiden n kehami kehamilan lan postterm adalah 3,&', yaitu lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan !"!# dengan rentang estimasi 3-&2'. 3
2
lama sekali di uterus uterus dan bah+a kesulitanny kesulitannyaa adalah untuk dilahirkan dilahirkan dengan dengan selamat baik bagi dirinya maupun ibunya. asalah dari bayi post matur adalah selama persalinanintranatal.2 elama elama beberap beberapaa tahun tahun ini, ini, isu-isu isu-isu mengen mengenai ai kehami kehamilan lan postte postterm, rm, resiko resiko dan manajem manajemenn ennya ya telah telah menjadi menjadi kontro kontroer ersi si yang yang besar besar.. *anyak *anyak data data lama lama maupun maupun terbaru terbaru se(ara se(ara tegas tegas menyatak menyatakan an bah+a bah+a meskip meskipun un resiko resiko janin janin yang yang berhub berhubung ungan an dengan kehamilan postterm adalah ke(il, tapi hal tersebut tetap merupakan kenyataan. kibatnya, kehamilan yang berlanjut lebih dari 42 minggu membutuhkan penga+asan yang (ermat.2 ari semua kehamilan, 80' persalinan adalah pada umur kehamilan 38-42 minggu, sedangk sedangkan an &0' merupa merupakan kan persali persalinan nan preterm preterm serta serta &0' merupa merupakan kan persali persalinan nan postterm. !al yang paling sering menyebabkan usia gestasi menjadi le+at +aktu adalah kesa kesala laha han n
dala dalam m
mene menent ntuk ukan an
saat saat terj terjad adin iny ya
oul oulas asii
dan dan
kons konsep epsi si deng dengan an
menggunakan !"!#. isalnya, saat membandingkan +aktu konsepsi menggunakan !"!# !"!# dengan dengan suhu suhu basal basal tubuh, tubuh, kesala kesalahan han diagno diagnosa sa hamil hamil le+at le+at +aktu +aktu men(ap men(apai ai 70'.e 70'.etod todee yang yang paling paling akurat akurat untuk untuk menentu menentukan kan usia usia kehami kehamilan lan pada pada trimeste trimester r pertama atau kedua adalah :. iagnostik r utin menggunakan : merupakan salah satu satu meto metode de skri skrini ning ng ruti rutin n pada pada popu populas lasii deng dengan an resik resiko o rend rendah ah.. ;ika ;ika sono sonogr gra aii dilaku dilakukan kan pada pada usia usia kehamil kehamilan an perten pertengah gahan an trimeste trimesterr kedua, kedua, inside insiden n kehami kehamilan lan postterm adalah 3,&', yaitu lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan !"!# dengan rentang estimasi 3-&2'. 3
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Definisi Postter Postterm m
diguna digunakan kan dalam dalam mengart mengartika ikan n kehami kehamilan lan yang yang melebi melebihi hi +aktu +aktu dari dari batas batas normal normal.. en enuru urut Federation of Gynecologist and Obstetricians (FIGO), (FIGO), postte postterm rm adalah adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu terhitung dari !"!# dan siklus menstruasi 28 hari.) ement ementara ara itu, menurut menurut American College of Obstetricians and Gynecologist &997$, &997$, postterm adalah kehamilan 42 minggu penuh 294 hari$ atau lebih dihitung dari !"!#, dengan dengan asumsi oulasi terjadi te rjadi 2 minggu setelah haid terakhir.3,4 mur mur kehami kehamilan lan dan perkira perkiraan an hari hari kelahi kelahiran rantak taksira siran n partus partus #"$ #"$ ditent ditentuka ukan n deng dengan an rumu rumuss aeg aegel ele. e. esk eskip ipun un kemu kemung ngki kina nann nnya ya adala adalah h &0' &0' dari dari selur seluruh uh keha kehami milan lan,, sebag sebagia ian n dian dianta taran ranya ya mung mungki kin n buka bukan n bena benarr-be bena narr post postter term m kare karena na keke kekeli liru ruan an mene menent ntuk ukan an umur umur keham kehamila ilan. n. !al !al ini ini mung mungki kin n diseb disebab abka kan n karen karenaa kekeliruan menentukan tanggal haid terakhir, siklus haid yang tidak teratur maupun siklus haid yang terlalu panjang. ;adi ariasi siklus menstruasi menjelaskan mengapa kehamilan manusia yang men(apai umur 42 minggu penuh hanya sekitar 4-&4'. 4
2.2 Insiens Insiensii Postter Postterm m
3
20-40' di populasi, +anita kebanyakan tidak bisa mengingat !"!#-nya dan tidak yakin tanggal konsepsinya. ) !arus di+aspadai bah+a mortalitas perinatal meningkat pada +anita yang tidak tahu tanggal !"!#-nya dan beberapa kematian dihubungkan dengan kasus kehamilan postterm yang tidak dapat dikenali. *anyak +anita dengan periode menstruasi normal diikuti beberapa minggu kemudian dengan episode pendek perdarahan dan kemudian tidak lagi menstruasi.
2.! Etilogi Postterm
4
"engetahuan tentang mekanisme persalinan meningkat pesat, berbagai penemuan dibidang biokimia dan isiologik juga terus dikembangkan. eskipun tidak diketahui se(ara spesiik mengapa beberapa kehamilan adalah lebih lama, adalah beralasan untuk menebak bah+a penjelasannya berkisar antara mekanisme inisiasi persalinan pada manusia.) "enulis lain menyebutkan bah+a petunjuk mengenai kehamilan postterm dapat dilihat saat obserasi kejadian-kejadian alami yang tidak diketahui pada persalinan normal, sama seperti obserasi persalinan pada +aktu yang tidak tepat pada manusia maupun spesies lain. #anda tersebut menunjukkan bah+a produksi prostaglandin @ 2 ":@2$ dan ":% 2A di amnion dan desidua, masing-masing menunjukkan jalur akhir yang umum yang dapat memi(u kontraksi miometrium.
i(hthyosis,
suatu
kelainan kulit
yang
ditandai dengan
hiperkeratosis dan berhubungan dengan opasitas kornea, stenosis pilorik dan kriptoridism. "lasenta tidak mampu untuk menghidrolisa prekursor estrogen, !@- dihidroepiandrosteron sulfat $ atau &?A-hidroCy-!@-, oleh karena itu konsentrasi estrogen serum ibu rendah. Kebanyakan kehamilan dengan deisiensi sulatase plasenta biasanya terdeteksi dengan penemuan estrogen yang rendah baik pada serum maupun urin. "asien ini biasanya gagal dalam persalinan dan beberapa memerlukan persalinan se(tio (aesaria.),? enominator umum keadaan diatas adalah rendahnya kadar es trogen ibu. eskipun hormon steroid tidak punya eek langsung pada kontraksi uterus, tapi hormon tersebut diyakini punya pengaruh terhadap sintesis protein dan sintesis reseptor sel di permukaan. 1leh karena itu, dapat dihipotesiskan alasan terjadinya kehamilan postterm
)
dihubungkan dengan perubahan mekanisme isdiologik yang mengontrol onset persalinan.? "ersalinan terdiri dari5 kontraksi miometrium yang menyebabkan pendataran ei(ement$ dan dilatasi seriks sehingga memungkinkan terjadinya ekspulsi janin. "ada kehamilan dan persalinan normal, miometrium dan seriks harus bekerja se(ara selaras. =ebih dulu dalam persalinan, terjadi transisi pada struktur seriks, dimana seriks mengalami perubahan yang signiikan dalam bentuk dan konsistensi. ? ebelum pernyataan oleh anorth &947$ bah+a seriks tersusun oleh struktur jaringan ikat, klinisi dan peneliti sudah beranggapan bah+a seriks tersusun atas otot polos dan bekerja sebagai otot singter. ekarang dikenali bah+a seriks terdiri dari jaringan ikat ibrus yang lebih dominan, matriks ekstraseluler yang menghasilkan kolagen, elastin dan proteoglikan, serta bagian sel yang terdiri dari5 sel otot polos dan ibroblast.? =udmir dan ehde 2000$ menggambarkan prosesi pematangan seriks yang meliputi peningkatan jumlah air pada seriks dan penurunan konsentrasi kolagen dan remodeling kolagen. "roses ini berlangsung pada persalinan yang maju. Kolagenesis meliputi
remodeling
serat
kolagen
dan
saat
ini
terjadi,
asam
hialuronat
glikosaminoglikan disekresi oleh ibroblast, menyebabkan peningkatan konsentrasi air di seriks. "eningkatan air ini akan menyebabkan seriks menjadi lebih lembut seperti yang tampak se(ara klinis. aat kolagenesis dan enDim degradasi memungkinkan remodelling dan penghan(uran matriks ekstraseluler, komponen sel pada seriks mengalami kematian sel se(ara isiologis.
2." Diagnosis Postterm enegakkan diagnosis kehamilan postterm bukan merupakan hal yang mudah.
*anyak metode pemeriksaan umur kehamilan dan kesejahteraan janin yang diajukan ?
tapi belum ada hasil yang memuaskan. !al ini disebabkan karena pemeriksaan yang berkali-kali tidak praktis, mahal, terkadang subjekti, mempunyai nilai positi dan negati palsu, serta memerlukan kehandalan pemeriksa. amun nilai diagnosisnya akan lebih baik jika pemeriksaan itu dilakukan bersama-sama. 7,8 eperti telah dijelaskan, insiden kehamilan postterm berariasi dari 4-&4', tergantung dari penetapan tanggal persalinan menggunakan !"!# atau :. /ara tradisional seperti !"!#, ukuran uterus dan ;; dapat pula terjadi salah perhitungan 2 minggu atau lebih dalam akurasi umur kehamilan. Ealaupun dengan bagian sonograik yang sensiti, seperti panjang kepala-kaki /F=$ pada trimester <, menunjukkan ariasi beberapa hari umur kehamilan. Kenyataan yang paling sering pada setiap kehamilan, umur janin sesungghunya hanya dapat ditentukan dengan +aktu oulasi dan konsepsi, seperti pada pasangan inertil yang diinduksi oulasinya dengan atau tanpa ertilisasi in itro.7 Karena diagnosa kehamilan postterm sering meragukan atau sangat berariasi tergantung dari kriteria tanggal yang digunakan, sangat sulit untuk menentukan apakah suatu kehamilan adalah benar-benar postterm, sehingga dapat meningkatkan resiko morbiditas perinatal. alam kaitan tersebut, sangat bermanaat untuk menampilkan pemeriksaan (airan amnion, dimana olume (airan amnion menurun pada kehamilan postterm. elanjutnya, resiko terhadap janin pada kehamilan postterm dihubungkan dengan derajat oligohidramnion. "enurunan atau tidak adanya olume (airan amnion dikaitkan dengan ga+at janin intrapartum dan seksio (aesaria. *o(hner, dkk mengamati hampir 24 kali terjadi peningkatan terjadinya seksio (aesaria untuk indikasi ga+at janin ketika kantong ertikal (airan amnion G3 (m. /airan amnion disertai dengan mekonium pada kehamilan postterm ditemukan 37' pada +anita dengan jumlah (airan amnion yang (ukup, tapi meningkat menjadi 7&'
ketika olume (airan amnion
menurun. kibatnya, jika ada pertanyaan tentang akurasi tanggal, penemuan olume (airan amnion normal harus dipastikan kembali. "enemuan oligohidramnion dapat memberi semangat bagi praktisi-praktisi untuk melakukan manajemen kehamilan se(ara lebih akti.7,8 %< amnion fluid index$ adalah alat klinis yang berguna dalam menentukan keadekuatan olume (airan amnion. Kehamilan postterm sering dihubungkan dengan penurunan (airan amnion. eskipun berariasi, pada kehamilan normal, (airan amnion men(apai rata-rata 7)0 ml pada > 22 minggu kehamilan, dan olume menjadi selekti 7
konstan sampai > 38 minggu kehamilan, kemudian menurun tajam. "eneliti lain menyebutkan olume maksimal &000-&200 ml pada kehamilan 38 minggu dengan penurunan yang (epat sampai rata-rata 300 ml pada kehamilan 42 minggu.7,8 "enurunan (airan amnion meningkatkan resiko penekanan tali pusat dan menyebabkan releks passage mekonium.
2.# Penatalaksanaan 2.#.1 E$al%asi Janin an &ana'emen
e(ara umum telah diterima bah+a penga+asan janin ante dan intrapartum dapat mengeliminasi se(ara nyata terjadinya mortalitas janin postterm dan menurunkan mobiditas janin.8 A. Pra ke(amilan
#erjadinya kehamilan postterm tidak dapat diprediksi. da beberapa bukti yang mendukung bah+a hal ini lebih sering terjadi pada kehamilan pertama. *eberapa +anita yang sudah mengalami satu kali kehamilan postterm dengan yang mengalami dua kali kehamilan postterm mempunyai berturut-turut 30' dan 40' kesempatan untuk kehamilan postterm berikutnya. iagnosis kehamilan postterm yang akurat terletak diantara data menstruasi yang tepat atau pemeriksaan skaning rutin pada trimester kedua. "ada populasi dimana pemeriksaan rutin tidak tersedia karena alasan ekonomi dan logistik, pengetahuan yang teruji ditujukan terhadap peningkatan proporsi dari +anita yang merekam se(ara tepat !"!#-nya.8
B. Pre natal
"enilaian #" taksiran partus$
8
;ika pemeriksaan skaning rutin pada trimester kedua tidak tersedia, pemeriksaan klinis dari umur kehamilan yang paling dapat diper(aya yaitu pada trimester <. ekali pasien lupa siklusperiodenya, tes kehamilan dini membantu untuk mendeinisikan batas kemungkinan umur kehamilan. ;ika tes kehamilan positi ) minggu setelah !"!#, maka tidak mungkin jika umur kehamilannya lebih dari ) minggu ke(uali jika menstruasi terakhirnya adalah termasuk threatened abortus$ dan tidak mungkin juga lebih rendah atau kadar I-!/: tidak men(ukupi untuk mendapatkan tes yang positi meskipun ini berasumsi bah+a tes tidak positi palsu$. "emeriksaan tersebut dibandingkan dengan tes kehamilan yang dilakukan pada saat 7 minggu amenorhe, ketika dia mungkin hamil ),? atau 7 minggu. "emeriksaan agina pada trimester < kehamilan dapat juga berguna dalam memperkirakan umur kehamilan, sementara penilaian ukuran uterus pada trimester << tidak begitu bermakna.8 "emeriksaan ultrasonik pada trimester <<< saat ini merupakan metode yang lebih disukai untuk menentukan umur kehamilan. /F= (ro+n to rump length$ pada minggu 7-&0 atau diameter biparietal pada minggu &8-22 dapat memperkirakan umur kehamilan yang sebenarnya > ) hari. 8 E$al%asi "1 mingg%
&. da atau tidaknya aktor resiko ekali kehamilan terjadi lebih dari 4& minggu pemeriksaan kembali harus dilakukan se(ara (ermat dalam kasus adanya aktor resiko potensial yang mungkin terabaikan. da bukti epidemiologi bah+a +anita yang telah mengalami komplikasi kehamilan seperti perdarahan antepartum dengan asal tidak diketahui atau yang punya ri+ayat stillbirth dan kematian neonatal, adalah beresiko tinggi untuk mortalitas perinatal. Eanita ini mungkin terbaik melahirkan pada minggu ke 40. "ada kebanyakan kasus, hipertensi ringan tidak punya konsekuensi mayor bagi ibu dan janin. #etapi bagaimanapun, mereka harus diperiksa adanya tanda-tanda deisiensi pertumbuhan intrauterin dan induksi dibutuhkan jika ada bukti pertumbuhan janin buruk. 7,8
2. Konseling untuk induksi persalinan atau manajemen konserati
9
"emeriksaan kesejahteraan tepat untuk menginormasikan keadaan janin jika manajemen konserati kehamilan postterm dipilih oleh ibu hamil.
meliputi
kemungkinan
persalinan
peraginam
berdasarkan
paritasnya, skor seriks dan metode induksi. "ilihan tersebut mungkin berdasarkan pengetahuan dan pengalaman ibu misalnya5 pengalaman seseorang dengan postmatur stillbirth, nyeri saat induksi persalinan$, kehidupan sosialnya dan pertimbangan pribadi lainnya mereka berpikir tentang ukuran janin jika hamil lebih dari 42 minggu, tidak ada manaatnya jika menunggu, dll$. 7,8
anajemen konserati &. "eningkatan berat badan ibu "enggunaan pemeriksaan berat badan se(ara teratur saat hamil masih menjadi kontroersi. "eningkatan berat badan yang berlebih mungkin menunjukkan dimulainya pre eklamsia atau diabetes, dimana berat badan konstan atau menurun dalam lebih dari beberapa minggu dipertimbangkan untuk indikasi gagalnya ungsi plasenta dan menghasilkan deisiensi pertumbuhan intrauterin. *erat badan menetap atau menurun saat itu, telah digunakan sebagai indikasi untuk induksi pada beberapa rumah sakit, tapi pandangan ini telah berubah se(ara signiikan karena perkembangan metode penga+asan janin modern. "enurunan olume (airan amnion se(ara signiikan memungkinkan terjadinya fetal compromise, tapi sulit untuk menghitung se(ara klinis terutama pada +anita gemuk, sehingga penggunaan ultrasound akan sangat membantu.8
2. #inggi undus-simisis "enilaian ukuran janin melalui pengukuran tinggi undus-simisis dapat dipengaruhi oleh kegemukan, olume (airan amnion, bagian presentasi, letak janin dan tegangan dinding abdomen."emeriksaan tersebut dapat membantu
&0
mengidentiikasi kasus retardasi pertumbuhan atau bayi makrosomia yang terle+atkan pada pemeriksaan sebelumnya.8
3. #es kesejahteraan janin Kejadian kehamilan postterm tidak dapat diprediksi. ekali terdiagnosa, kehamilan dapat diterminasi dengan induksi persalinan atau manajemen konserati sampai dimulainya persalinan normal. ;ika dipilih untuk menunggu sampai terjadinya persalinan, kesejahteraan janin harus dimonitor dengan pemeriksaan yang tersedia. a. etode biokimia ntuk mendapatkan interpretasi hasil yang tepat, periode kehamilan harus diketahui.
=ebih
jauh,
pemeriksaan
serial
dibutuhkan
untuk
menggambarkan kesimpulan bermakna, karena rentang nilai normal yang luas. !asil meliputi status janin terkini dari beberapa hari sebelumnya dan tidak prognostik untuk kesehatan janin, ke(uali se(ara sangat tidak langsung. !asil biasanya belum tersedia sampai beberapa jam setelah pengiriman sampel tes. ilai estriol rendah dalam hal kesehatan janin harus dipikirkan keadaan deisiensi sulatase plasenta. Eanita ini mungkin memba+a janin dengan gangguan autosomal resesi pada i(htiosis kongenital.?,7 b. Kura pergerakan janin ktiitas janin dinilai sebagai pergerakan janin, telah ditemukan berhubungan dengan kesejahteraan janin. #ehnik monitoring yang telah diperkenalkan se(ara luas bah+a hitung &0 gerakan janin dimana &0 episode aktiitas janin diperkirakan dalam periode &2 jam.
;anin normal menunjukkan leksi-ekstensi gerakan eCtremitas atau releks positi
terhadap
respon
stimulus
ibroakustik.
!al
tersebut
mengindikasikan " dan jalur sensori somatomotorik yang intak. "ersepsi ibu tersebut berhubungan dengan # non stress test $ reakti dan mungkin lebih berarti dirumah sakit-rumah sakit dimana asilitas untuk menampilkan # terbatas. ?,7 d. # # adalah rekaman ;; denyut jantung janin$ antepartum se(ara kontinyu pada K#: kardiotokograi$ selama 20-40 menit untuk mengealuasi kesejahteraan janin. einisi ;; yang normal, suspisius dan abnormal telah dideskripsikan oleh FIGO (Federation International of Obstetricians). ormal reakti ;; yaitu dalam &0 menit, *= antara &&0 dan &80 bpm, ariabilitas &0-2) bpm, tidak ada deselerasi dan 2 akselerasi H&) bpm diatas *= selama &) detik. ;ika akselerasi tidak terjadi dalam &0 menit pertama, kura harus dilanjutkan minimal J 40 menit sejak konirmasi kura tersebut adalah non-reakti. "ada kura reakti dengan ariabilitas *= yang bagus, deselerasi terisolasi yang G&) bpm dari *= dan berakhir G&) detik atau G30 detik mengikuti akselerasi, tidak signiikan terhadap fetal compromise. Kalau janin tidak reakti, +alaupun dengan stimulasi janin atau jika menunjukkan deselerasi &) bpm, merupakan indikasi kemungkinan compromise dan ini merupakan indikasi untuk mengakhiri kehamilan. 7 e. /ontra(tion tress #est /#$ atau %# %# %etal (ousti( timulation #est$ adalah stimulasi ibroakuistik yang digunakan untuk merangsang akselerasi ;;, suatu jalan yang berguna untuk menurunkan jumlah
kura
non-reakti
dan untuk
memperpendek +aktu test. "emeriksaan ini bersiat inasi, mengharuskan pemeriksaan terbatas di tempat tidur dan membutuhkan +aktu sebentar untuk opname. %# tidak menampilkan tekanan kontraksi uterus dan begitu juga tidak memperlihatkan situasi yang potensial compromise dalam persalinan tetapi menghasilkan kura reakti yang dapat dibandingkan &2
dengan # dan hasil akhir perinatal yang mirip antara kura yang reakti se(ara spontan atau hasil akhir %#.7 . "emeriksaan olume (airan amnion rin janin memberi pengaruh signiikan terhadap (airan amnion. 1ligohidramnion berat sering ditemukan pada agenesis renal bilateral. engan menurunnya ungsi plasenta, perusi ke otak dan jantung dihubungkan dengan penurunan perusi ke sistem organ lain meliputi ginjal.
menimbulkan
komplikasi
retardasi
pertumbuhan
intrauterin yang berat. Fetal compromise karena penurunan ungsi plasenta se(ara gradual dapat dimonitor dengan penilaian olume (airan amnion. "ada kehamilan postterm, mekanisme umum terjadinya fetal compromise tampak pada penekanan tali pusat. @aluasi olume dengan palpasi tidak dapat diper(aya sepenuhnya sehingga pemeriksaan dengan ultrasound menjadi lebih objekti.7 g. Biophysical profile *""$ *"" terdiri dari pemeriksaan ultrasound untuk mengealuasi gerakan janin, tonus janin, gerakan naas janin dan kedalaman kantong ertikal (airan amnion terbesar, digabungkan dengan #. asing-masing ariabel diberi nilai 0 atau 2, tidak ada nilai tengah &.kor 8 atau &0 merupakan indikasi kondisi janin yang baik. #es ulang pada kehamilan postterm sebaiknya 2 kali per minggu. ;ika skor ?, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang 4-? jam kemudian dan keputusan berdasarkan skor terakhir.kor 4 atau kurang adalah indikasi untuk persalinan. odiied *"" m*""$ dimana hanya parameter ultrasound yang diealuasi tanpa #$ sama-sama dapat diper(aya.
#abel 2.& Kriteria *""? Kom)onen
Skor 2
Skor *
&3
olume (airan amnion
Kantong
(airan
amnion
ertikal tunggal 2 (m gerakan naas janin
kantong
(airan
amnion
ertikal terbesar G 2 (m
& a tau lebih episode ritmis abnormal, tidak ada atau gerakan naas janin 30L atau gerakan naas tidak eisien lebih dari 30L
gerakan janin
H3
gerakan
terpisah tonus janin
tubuh
atau
kembali
ekstensi abnormal, tidak ada atau
janin ke
abnormal, tidak ada atau
eCtrimitas gerakan yang tidak eisien
dalam 30 detik inimal & eCtrimitas
yang
leCi
dengan tonus janin tidak eisien atau
membuka menutup tangan # Feakti non-reakti umber5 American Family hysician, ol. 7&, hal5 &93)-4&,&942, 200)
#abel 2.2 Kriteria #? Hasil +eaktif ,normal-
Kriteria elama 20 detik H2 akselerasi ;; pada minimal &) bpm
diatas *=, masing-masing akselerasi berakhir minimal &) detik. :erakan bayi dapattidak dapat dibedakan oleh pasien #idak terjadi akselerasi pada lebih dari periode 40 menit Non reaktif ,anormalumber5 American Family hysician, ol. 7&, hal5&93)-4&,&942, 200)
#abel 2.3 "erkiraan Molume /airan mnion *erdasarkan "emeriksaan ltrasound ? Te(nik )emeriksaan /ligo(iramnion Normal A0I 0-) (m ),&-2) (m Kantong teralam t%nggal 0-2 (m 2,&-8 (m 0-&) (m &),&-)0 (m Kantong iameter 2 umber5 American Family hysician, ol. 7&, hal5&93)-4&,&942, 200)
Poli(iramnion 2) (m 8 (m )0 (m
&4
dapun kontraindikasi dilakukannya induksi persalinan, meliputi 5 Asol%t plasenta preia asa preia =etak sungsang prolaps tali pusat ri+ayat persalinan dengan ./ ineksi herpes genital akti
+elatif gemeli "olihidramnion "enyakit jantung ibu :rande multiparitas "resentasi kaki Kepala melayang
ebelum induksi, obstetrisian harus mengkaji se(ara hati-hati indikasi terminasi kehamilan dan melakukan informed consent pasien dan keluarga.
"ematangan seriks pre induksi "ematangan seriks adalah proses yang terdiri dari pelunakan dan pemanjangan seriks, yang akan memasilitasi persalinan.#idak umum bagi +anita dengan seriks yang belum matang sebagai .indikasi medis untuk induksi persalinan. da hubungan saling timbal balik antara skor seriks dan keberhasilan induksi persalinan. ;ika skor seriks menurun, angka kegagalan induksi meningkat. 7,8
"enting untuk menggunakan agen pematangan seriks untuk mempersiapkan pematangan seriks. &)
&. etode mekanik ?,7 a. Balloon catheter b.
2. etode armakologik ?,7 "enggunaan prostaglandin ":$ untuk pematangan seriks telah banyak dilaporkan. inoprostone ":@2$ adalah prostaglandin yang paling umum dipakai untuk pematongan seriks. ekanisme lokal untuk pelunakan seriks meliputi5 a. perubahan substansi dasar ekstraselular seriks b. perangsangan otot polos seriks dan uterus (. pembentukan gap unction yang penting untuk kontraksi uterus yang terkoordinasi saat persalinan
da 2 bentuk ":@ 2, yaitu 5 a. jelly yang ditempatkan pada endoseriks, tapi tidak diatas internal os . osis 0,) mg dapat diulang tiap ? jam dan tidak melebihi tiga kali dosis dalam 24 jam. b. osis &0 mg peraginam, yang ditempatkan di orniks posterior agina. osis dinoprostol dikeluarkan se(ara simultan dalam &2 jam atau sampai sampai dikeluarkannya agent tersebut. &?
isoprostol analog ":@& sintetik$7 a. dosis 2)-)0 Ng per aginamoral eekti dalam induksi pematangan (eriks dan persalinan b. dipertimbangkan sebagai agen induksi persalinan yang se(ara umum dapat mematangkan (eriks tanpa aktiitas uterin, karena pasien menunjukkan kontraksi uterus se(ara regular segera setelah dosis a+al diberikan
itokin <=-8 merangsang terjadinya kemotaksis neutroil, berhubungan dengan aktiitas kolagenesis dan pematangan (eriks. eutroil sebagai agen inlamasi penting sebagai mediator pematangan (eriks dalam hubungan dengan persalinan preterm.1 nitrik oksid$ dan 1 sintase tubuh diper(aya berperan terhadap miometrium dan seriks selama kehamilan dan persalinan. "ada manusia, pematangan berhubungan dengan peningkatan induksi 1 sintase dan ekspresi 1 sintase otak di seriks.gen inlamasi seperti <=-&, #%A juga termasuk dalam pematangan (eriks.7,8
a. !iperstimulasi tersebut dapat sebagai 5 takisistol dengan kontraksi ) kali dalam &0 menit, kontraksi 90 detik, atau peningkatan tonus basal uterine O penurunan aliran darah interillous karena rendahnya transer 12 ke janin, yang diindikasikan sebagai deselerasi lambat. Kalau ada tanda etal distress, resusitasi intra uterine standar harus dilakukan, meliputi administer 12 dan memposisikan pasien miring ke kiri. ? b. Fuptur uterine 5 jarang terjadi kalau oksitosin digunakan se(ara tepat. ntuk menurunkan resiko terjadi rupture, hindari penggunaan oCitosin pada grande multipara, monitor tekanan uterine internal pada pasien dengan ri+ayat se(tio (aesaria.? (.
2. "rostaglandin "rostaglandin mempunyai dua kemampuan, yaitu untuk pematangan seriks
dan
inisiasi
kontraktilitas
uterin.
1leh
karena
itu,
sebagai
konsekuensinya, induksi persalinan dengan prostaglandin tampak seperti sama dengan partus spontan. 7
isoprostol untuk induksi partus isoprostol analog ":@ &$ adalah agen proteksi lambung yang telah dipasarkan di sejak &988 untuk men(egah dan terapi ulkus peptikum. #erapi ini dilisensi dalam bentuk tablet dan didesain untuk absorbsi per oral. "asien yang diinduksi dengan misoprostol se(ara signiikan punya angka persalinan se(tio (aesaria &8
lebih rendah karena gagal induksi. "enggunaan agen ini dapat per oral maupun peraginam.7 "enelitian armakokinetik menunjukkan bah+a konsentrasi plasma pun(ak tinggi dan di(apai lebih a+al dengan pemberian oral, sehingga peningkatan tonus uterin terjadi lebih (epat, dengan dosis pemberian )0-200 Ng dalam 4-? jam. ementara pemberian peraginam menunjukkan bah+a konsentrasi plasma berakhir lebih lama, karena bioaailabilitas 3 kali lebih tinggi, sehingga peningkatan tonus berakhir lebih lama dan lebih tinggi. dapun dosisnya berkisar antara 2)-&00 Ng dalam 3-4 jam. enurut meri(an /ollege o 1bstetri(ian and :yne(ology, dosis a+al misoprostol untuk pematangan dan induksi seriks adalah 2) Ng karena pada dosis yang lebih tinggi menyebabkan tingginya insiden terjadinya takisistol. 7,8 2.. Definisi Ket%an Pe3a( Dini
Ketuban pe(ah dini K" $ adalah pe(ahnya selaput ketuban se(ara spontan pada saat belum inpartu atau selaput ketuban pe(ah & jam kemudian tidak diikuti tandatanda a+al persalinan tanpa melihat umur kehamilan$. 2.4. E)iemiologi Ket%an Pe3a( Dini
Ketuban pe(ah dini merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering dijumpai.
Molume air ketuban pada kehamilan (ukup bulan adalah &000 Q &)00 ((. ir ketuban ber+arna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa manis, reaksinya agak alkalis atau netral, berat jenis &,008. Komposisinya terdiri atas 98 ' air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, erniks kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,? gr ' per liter terutama sebagai albumin. idapatkan le(itin spingomyelin dalam air ketuban amat berguna untuk mengetahui apakah janin sudah mempunyai paru-paru yang matang. ebab peningkatan &9
kadar le(itin pertanda bah+a permukaan paru-paru diliputi Dat suraktan.
2.6. Etiologi Ket%an Pe3a( Dini
*eberapa etiologi dari ketuban pe(ah dini antara lain5 •
Kehamilan multipel 5 kembar dua )0'$, kembar tiga 90'$
•
Fi+ayat persalinan preterm sebelumnya 5 risiko 2 - 4C
•
#indakan sanggama 5 tidak berpengaruh kepada risiko, ke(uali jika higiene buruk, predisposisi terhadap ineksi
•
"erdarahan peraginam 5 trimester pertama risiko 2C$, trimester keduaketiga 20C$
•
*akteriuria 5 risiko 2C prealensi 7'$
•
"h agina di atas 4.) 5 risiko 32' s. &?'$
•
eriC tipis kurang dari 39 mm 5 risiko 2)' s. 7'$
•
%lora agina abnormal 5 risiko 2-3C
•
%ibrone(tin )0 ngml 5 risiko 83' s. &9'$
•
Kadar (rh (orti(otropin releasing hormone$ maternal tinggi misalnya pada stress psikologis, dsb, dapat menjadi stimulasi persalinan preterm
2.1*. Diagnosis Ket%an Pe3a( Dini
20
iagnosis K" didapat dari anamneis, pemeriksaan isik, pemeriksaan laboratorium dan :. &. namnesis "enting untuk di(atat +aktu pe(ahnya ketuban, dan +arna ketuban. "asien juga perlu ditanya adanya pengeluaran darah atau (airan peraginam juga adanya nyeri abdomen. 2. "emeriksaan !anya perlu dilakukan pemeriksaan dengan spekulum. #idak dilakukan pemeriksaan dalam se(ara digital ke(uali diprediksikan persalinan akan berlangsung dalam 24 jam. itraDin atau test ern dapat dilakukan untuk mengkonirmasi. #es (airan agina untuk mengetahui pematangan paru janin juga perlu dilakukan dengan tes (epat amniostat yang mendeteksi adanya phospatidilgliserol. 2.11. Penatalaksanaan Ket%an Pe3a( Dini
"enatalaksanaan ketuban pe(ah dini menurut "ra+irohardjo 2007$ dibagi menjadi akti dan konserati. "enatalaksanaan akti dilakukan pada K" dengan kehamilan lebih dari 37 minggu. •
induksi dengan oksitosin. *ila gagal dilakukan seksio sesarea. apat pula diberikan misoprostol )0 Ng intraaginal tiap ? jam maksimal 4 kali.
•
*ila ada tanda-tanda ineksi berikan antibiotika dosis tinggi, dan persalinan diakhiri 5 bila skor pelik G ), lakukan pematangan seriks, kemudian induksi. ;ika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea. *ila skor pelik ), induksi persalinan, partus peraginam.
2.12. Kom)likasi Ket%an Pe3a( Dini
K" seringkali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang (ukup tinggi. Kematian perinatal yang (ukup tinggi ini antara lain disebabkan karena kematian akibat kurang bulan, dan kejadian ineksi yang meningkat karena partus tak maju, partus lama dan partus buatan yang sering dijumpai pada pengelolaan kasus K" terutama pada pengelolaan konserati. Komplikasi K" pada aterm adalah ineksi intrauterin selain itu adanya distosia partus kering$, dan tali pusat menumbung. Komplikasi Fespiratory distress syndrome
Kompresi tali pusat /horioamnionitis bruptio pla(entae ntepartum etal death
32 sampai 3? &3 sampai ?0 4 sampai &2 & sampai 2
BAB III LAP/+AN KASUS
!.1 Ientitas Pasien ama 5 y. #asiah
;enis Kelamin mur tatus ikah gama uku*angsa "endidikan "ekerjaan lamat edre( F
5 "erempuan 5 37 tahun 5 enikah 5
22
5 #n. kadir
;enis Kelamin mur tatus ikah gama uku*angsa "endidikan "ekerjaan lamat
5 =aki-laki 5 37 tahun 5 enikah 5
!.2 Anamnesis
utoanamnesis dilakukan pada tanggal &? gustus 20&4 pukul &4.&) E<*. A. Kel%(an Utama akit peut ingin melahirkan sejak 3 hari yang lalu. B. +i7a8at Per'alanan Pen8akit > ejak 3 hari F os mengeluh sakit perut ingin melahirkan, os mengaku
hamil (ukup bulan. !amil anak kelima. 1s pernah mengalami keguguran anak keempat dan dilakukan kuretase. 1s mengaku gerakan anak masih dirasakan. ejak satu hari F os mengaku keluar air-air peragiman disertai rasa nyeri menjalar ke pinggang. arah lendir R$, Fi+ayat trauma -$, ri+ayat diurut R$. 9. +i7a8at Pen8akit Tera(%l% #idak ada D. +i7a8at Pen8akit Kel%arga
"enderita mengaku tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama sepertinya. E. +i7a8at &enstr%asi
!aid "ertama iklus !aid =ama !aid *anyaknya
5 &7 #ahun 5 28 !ari 5 7 !ari 5 2C ganti pembalut
0. +i7a8at Pernika(an =ama enikah 5 &8 #ahun sia enikah 5 &9 #ahun :. +i7a8at kontrase)si K* susuk, dan K* suntik 3 bulan.
23
H. +i7a8at AN9 ?C dengan dokter I. +i7a8at Ke(amilan an Persalinan &. "erempuan, &7 th, spontan, 3)00 g. 2. "erempuan, && th, spontan, 2700 g. 3. =aki-laki, 2 th, spontan, 3)00 g 4. b ).
5 &) - &0 - 20&3 5 22 - 07 Q 20&4
3.3 Pemeriksaan 0isik &? gustus
20&4 pukul &4.&) E<*$
Stat%s Present
Keadaan umum Kesadaran #ekanan darah adi %rekuensi pernaasan uhu ** ebelum hamil 5 4& kg ** sesudah hamil 5 )0 kg =ila 5 2) (m #* 5 &)7 (m Stat%s :eneral Kepala #horaks
bdomen @kstremitas
Stat%s /stetri
5 *aik 5 (ompos mentis 5 &&070 mm!g 5 9? Cmnt, isi dan tegangan (ukup 5 22 Cmnt 5 3?,? o/
5 ata 5 anemis --, ikterik -5 ;antung 5 Feguler, murmur -$, ron(hi -$ "aru 5 esikuler RR , rhonki --, +heeDing -5 esuai status 1bstetri 5 kral hangat 5 ekstremitas atas RR ekstremitas ba+ah RR 1edem 5 ekstremitas atas -ekstremitas ba+ah --
5 /hloasma graidarum -$ 5 !iperpigmentasi areola mamae, dan papilla mamae R$ 5 /embung, lembut
24
"alpasi 5 &. #inggi undus uteri 5 3 jari diba+ah pC 33(m$ 2. :erak anak 5R$ 3. !is 5 2C &0 menit 30 detik 4. =etak anak 5 emanjang, punggung kiri, bagian terba+ah kepala. uskultasi 5 ;; 5 &3) Cm "emeriksaan
:ol.arah5 * Fhesus 5 R$ /looting #ime 5 9L *leeding #ime 5 2L Hasil US: ;#!, jenis kelamin perempuan "resentasi Kepala !amil "osterm !.# Diagnosa Ker'a :)"3& !amil "osterm dengan K"E, inpartu, ;#!, "reskep . !. Penatalaksanaan "enatalaksanaan -
2)
-
"ukul 5 &?.)) E<* Q &7.)) E<* iagnosa pra tindakan 5 :)"3& !amil posterm dengan K"E, inpartu, ;#!,
-
"resbo. iagnosa pas(a tindakan 5 "4& post #" atas indikasi K"E =aporan pembedahan "ukul &?.)) operasi dimulai, pasien terlentang dengan anastesi spinal. ilakukan insisi pannenstiel dari kulit hingga mukosa, as(ia dirobek se(ara tumpul sampai menembus peritoneum. ilakuka insisi uterus untuk membuka plika, kemudian diperluas se(ara tumpul ketuban dipe(ahkan. "ukul &?.)8 lahir neonatus perempuan dengan meluksir kepala, berat badan lahir bayi 3300 panjang badan 49 (m, dengan kondisi bayi baik. "ukul &7.0) plasenta dilahirkan lengkap didapatkansatu plasenta dengan satu tali pusat, dilakukan penjahitan uterus se(ara jelujur dengan benang asu(ryl dan penjahitan plika se(ara jelujur dengan benang plain. en(ari posisi tuba. elakukan tubektomi pomeroy pada tuba kanan dan kiri. "erdarahan dira+at dan luka operasi ditutup lapis demi lapis. "ukul &7.)) operasi selesai.
!.5 0ollo7 U) 14 Ag%st%s 2*1" ,Hari I Post SSTPubjekti 5 yeri di luka bekas operasi 1bjekti 5 K 5 *aik ens5 /ompos entis #anda Mital 5 #5 &0070 mmhg FF5 &8 Cmenit 5 7? Cmenit #5 3?,4 / tatus 1bstetri5 #% 5 2 jari diba+ah simisis o Kontraksi 5 baik o o yeri tekan R$ o /airan bebas -$ o *ekas ;ahitan 5 tenang =o(hea 5 rubra o ssesment 5 "4& post #" atas indikasi K"E.
"lanning
5 -
15 Ag%st%s 2*1" ,Hari II )ost SSTP-
2?
ubjekti 5 -$ 1bjekti 5 K 5 *aik ens5 /ompos entis #anda Mital 5 #5 &&070 mmhg 5 80 Cmenit tatus 1bstetri5 #% 5 2 jari diba+ah simisis o o Kontraksi 5 baik o yeri tekan 5 R$ o /airan *ebas -$ *ekas ;ahitan 5 tenang o =o(hea 5 rubra o
FF5 &8 Cmenit #5 3? 0/
ssesment 5 "4& post #" atas indikasi K"E. "lanning
5 -
BAB I< PE&BAHASAN ".1 Analisa Diagnosis
#elah dilaporkan kasus seorang pasien usia 37 tahun yang masuk ke F" pada tanggal &? gustus pukul &4.&) E<* dengan keluhan sakit perut ingin melahirkan dan hamil lebih bulan. "asien ini didiagnosa dengan :)"3& !amil posterm dengan K"E, inpartu, ;#!, "reskep. ari anamnesis yang telah dilakukan pasien mengaku telah keluar darah dan lendir peraginam dan sakit perut ingin melahirkan, hal ini mengidentiikasi bah+a pasien sudah inpartu, pasien juga mengaku sudah keluar air-air merembes sejak satu hari yang lalu, hal ini mengidentiikasi telah terjadi ketuban pe(ah dini pada pasien ini. 27
ari !"!#, yaitu tanggal &)-&0-20&3. #aksiran persalinannya adalah tanggal 27Q 07 Q20&4. *erdasarkan !"!# pada pasien ini usia kehamilannya sudah lebih bulan dimana usia kehamilan sekitar 42 minggu. eharusnya usia kehamilan yang baik untuk janin dilahirkan adalah pada usia kehamilan aterm 38 minggu Q 40 minggu$. "ada pemeriksaan laboratorium didapatkan !b5 &0,) g '. "ada pemeriksaan : didapatkan ;anin #unggal !idup dengan "resentasi kepala,
dengan jenis
kelamin "erempuan dan #*; 5 3300 g dengan panjang badan 49 (m pada ibu dengan K"E pada usia kehamilan 42 minggu.
4.2 Analisa
Penatalaksanaan "enatalaksanaan pada
kasus
ini
kurang
tepat,
dimana
seharusnya
penatalaksanaan a+al pada kasus ini adalah bed pasien ditinggikan pada bagian bokong agar air ketuban tidak lagi keluar. &. Konserati a. *ila tidak didapatkan komplikasi. Komplikasi 5 uhu 38 / =eukosit &)000mm3 ir Ketuban berbau, kental dan hijau kekuningan. b. sia :estasi 28 - G 37 minggu diberikan obat-obatan5 #okolitik Kortikosteroid pematangan paru$ Mitamin / dosis tinggi ntibiotoka kontroersi$ *ila air ketuban tidak keluar, pulang dengan nasehat5 #idak boleh bersetubuh #idak irigasi agina 2. kti a.
28
BAB < PENUTUP
#.1 Kesim)%lan iagnosis pada kasus ini sudah tepat dengan diagnosis :)"3& hamil posterm
dengan K"E, inpartu, ;#!, "reskep. "ada penatalaksanaan kasus ini kurang tepat, penatalaksanaan a+al pada kasus ini adalah bed pasien ditinggikan pada bagian bokong agar air ketuban tidak lagi keluar, serta tatalaksana konserati dan akti. #.2 Saran
ebaiknya petugas medis di daerah lebih berhati-hati dalam menghadapi pasien pasien dengan K"E pada posterm. "etugas medis juga seharusnya dapat menatalaksana kasus ini dengan tepat mengingat resiko yang dapat terjadi apabila penatalaksanaan kurang tepat.
29
DA0TA+ PUSTAKA
&. an(heD =,, Famos,, Induction of abor .In* Obstetrics and Gynecology Clinics of +orth America.%lorida5@lseier aunders /ompany =td.200).
2. Fesnik ;,, Fesnik F,, ostterm regnancy.In* ,aternal Fetal ,edicine rinciples and ractice.)th @dition..2004.
3. n.,
anagement
o
the
"ostdate
"regnan(y,
ailable
rom
5
http5+++.atlanta-mm.(om(lindis(ol)no&.html =ast pdated5&997,((essed 5 &? gustus 20&4.
4. /esar Fosa, ostdate regnancy,
). rulkumaran , rolonged regnancy,
?. *ris(oe , guyen !, en(er , :autam , Kalb , ,anagement of regnancy Beyond / 0ee-s1 Gestation In* American Family hysician2 &ol 342 nited tates o merika.200).
7. /unningham %:, :ant %, =eeno K;, et al. ostterm regnancy.In* 0illiam Obstetrics.2&st @dition.e+ Sork5 #he ( :ra+ !ill /ompanies.200&.
8. *arton ;F, rolonged regnancy2 In* Clinical ,anual Obstetrics.2nd @dition. e+ Sork5 #he ( :ra+ !ill
30