FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Secara Secara etimol etimologi ogi filsa filsafat fat dalam dalam bahasa bahasa arab arab disebut disebut Falsaf Falsafah, ah, dalam dalam bahasa bahasa yunani disebut Philosophia, Philosophia, dalam bahasa inggris inggris disebut disebut philosophy. philosophy. Philos berarti mencintai, dan Sophia berarti kebenaran, kearifan, kebahagiaan. Orang yang berfilsafat adalah mereka yang berfikir secara mendalam, meluas, menyeluruh untuk menmukan akar dari suatu permasalahan. FILSAFAT, PENDIDIKAN DAN ADMINISTRASI
Bebe Bebera rapa pa hal hal yang yang menj menjad adii dasa dasarr dala dalam m mema memaha hami mi fils filsaf afat at admi admini nidt dtras rasii pendidikan, yaitu: 1. Arti Kebenaran, 2. Teori Kebenaran, 3. Kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan, 4. Filsafat dan Konsep Administrasi Pendidikan, 5. Kepala Sekolah sebagai Administrator Pendidikan. 1. Arti Arti Keben ebenar aran an
Istilah Istilah kebenaran memiliki 4 arti yang berbeda, berbeda, dalam hal ini dapat disimbolkan disimbolkan denga dengan n
T1(K T1(Kebe ebena nara ran n
Meta Metafi fisi sik) k),,
T2(K T2(Kebe ebena nara ran n
Etik Etik), ),
T3(K T3(Kebe ebena nara ran n
Logi Logik) k),,
T4(Kebenaran Empirik), ” Lincoln& Guba, 1985”. 2. Te Teor orii Kebe Kebena nara ran n
Dalam mengungkapkan kebenaran terdapat teori umum yang menjadi dasar untuk mendapatkan bagaimana kebenaran itu diterima secara logis, yaitu: Teori Korespondensi, Teori Koherensi, dan Teori Pragmatisme. Teori-teori tersebut merupakan cara berfikir manusia manusia dalam mencari kebenaran. kebenaran. Cara-cara Cara-cara berfikir berfikir terdiri terdiri dari: Penalaran, Penalaran, Intuisi, Intuisi, Perasaan, dan Logika. Logika terbagi menjadi dua, yaitu Logika Induktif dan Logika Deduktif. 3. Keb Kebena enaran ran dalam dalam Ilmu Ilmu Penge Pengetahu tahuan an
Secara Secara umum umum ilmu ilmu dapat dapat berart berartii penget pengetahu ahuan an yang yang mendal mendalam, am, pengeta pengetahuan huan tentang hakekat segala sesuatu yang difahami dengan yakin dan gamblang. Ilmu harus memiliki cirri-ciri yang standar, yaitu: •
Obyektifitas
•
Ada pokok persoalan tertentu ( obyek studi)
•
Memiliki sistematika content dan content dan area of studies
•
Terbuka: dapat dijelaskan secara ilmiah
•
Ada metodologi, dan memiliki terminology-terminologi yang standar
Dalam filsafat, syarat dari sesuatu yang dapat dikatakn sebagai ilmu ditandai oleh adanya unsur, yaitu: 1. Ontologi: Ontologi: Pembaha Pembahasan san tentang tentang hakekat hakekat atau tentang tentang apa yang yang dikaji dikaji 2. Epis Episti timo molo logi gi:: Pemb Pembaha ahasa san n mend mendas asar ar tent tentan ang g bagai bagaima mana na cara cara menda mendapa patk tkan an pengetahuan atau metode yang digunakan untuk memperoleh ilmu 3. Aksiologi: Aksiologi: Pembahasan Pembahasan tentang tentang kegunaan kegunaan dan fungsi fungsi suatu ilmu. ilmu. Ilmu dimulai dari adanya masalah, kemudian dicari penjelasanya secara rinci dan terurai. Ilmu merupakan suatu penjelasan yang rasional serta sesuai dengan obyeknya. Penjelasan yang sesuai artinya didukung oleh fakta empiric sebagai suatu kenyataan, sehingga dinyatakan benar karena rasional dan sesuai kenyataan apa adanya. 4. Filsaf Filsafat at dan Konsep Konsep Admin Administr istrasi asi Pendi Pendidik dikan an a. Filsafat Administrasi Filsafat: Upay Upayaa manu manusi siaa untu untuk k menge mengeta tahui hui seca secara ra benar benar tent tentan ang g sesu sesuat atu u deng dengan an
sedalam-dalamnya baik mengnai hakekat, fungsi, cirri, kegunaan, masalah dan solusinya. Administrasi: Keseluruhan proses kerja sama antara 2 orang atau lebih yang didasari
oleh rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu pendapat mengenai filsafat Administrasi, yaitu menurut S. P. Siagian bahwa tega tegak-r k-rubu ubuhn hnya ya suat suatu u nega negara ra,, maju maju-m -mund undur urny nyaa pera peradab daban an manus manusia ia sert sertaa timb timbul ul tenggelamnya bangsa-bangsa di dunia tidak dikarenakan perang nuklir atau malpetaka, akan tetapi tergantung pada baik-buruknya administrasi yang dimiliki. b.Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan dibadakan menjadi 2, yaitu; 1. Filsafat Filsafat praktek praktek pendidikan: pendidikan: Analisis Analisis kritis kritis dan komprehens komprehensif if tentang tentang bagaimana bagaimana seharu seharusny snyaa pendid pendidika ikan n disele diselengga nggarak rakan an dan dilaks dilaksanak anakan an dalam dalam kehidu kehidupan pan manusia. manusia. Filsafat Filsafat praktek pendidikan dibagi menjadi menjadi 2, yaitu: yaitu: Filsafat proses pendidikan dan Filsafat dan Filsafat social pendidikan. 2. Filsafat Filsafat ilmu ilmu pendidikan: pendidikan: Analisis Analisis kritis kritis komprehen komprehensif sif tentang tentang pendidikan pendidikan sebagai sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melalui riset, baik kualitatif maupun kuantitatif.
c. Filsafat Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan ilmu yang membahas pendidikan dari sudut pandang kerjasama kerjasama dalam proses mencapai mencapai tujuan tujuan pendidikan. pendidikan. Administr Administrasi asi pendidikan pendidikan didefi didefinis nisika ikan n ilmu ilmu yang yang membah membahas as pendid pendidika ikan n dari dari sudut sudut pandang pandang kerjas kerjasama ama antar antar manusia dalam mengembangkan potensi peserta didik melalui perubahan sikap dalam pembelajaran pembelajaran untuk mencapai mencapai tujuan tujuan pendidikan, pendidikan, secara efektif efektif dan efisien. efisien. (Dadang (Dadang Suhardan,2007) Batasan ruang lingkup atau bidang garapan Administrasi Pendidikan meliputi; sumber daya manusia(SDM manusia(SDM), ), sumber sumber belajar, belajar, fasilita fasilitas, s, dan berbagai berbagai unsure lainnya. Unsure Unsure-un -unsur sur terseb tersebut ut secara secara sitema sitemati tiss dijala dijalankan nkan melalu melaluii 3 fungsi fungsi kegiata kegiatan, n, yaitu yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dan untuk mencapai keberhasilan tersebut memerlukan proses. Dalam kontek proses, bebrapa hal yang harus dipahami agar tercapai proses proses pendidikan pendidikan yang optimal adalah Hakekat Hakekat pendidikan, pendidikan, subjek peserta peserta didik, guru dan tenaga kependidikkan. 5. Kepala Sekolah sebagai Administrator Pendidikan Kajian tentang kepala sekolah sebagai administrator administrator pendidikan sebagai satu kesatuan dalam filsafat administrasi pendidikan, karena pada hakekatnya kebenaran yang mendasari sikap dan perilaku kepala sekolah akan membimbingnya ke arah cita-cita pendidikan pendidikan secara benar dan konsisiten konsisiten dalam menjalankan menjalankan tugas memimpin memimpin sekolah. sekolah. Salah satu pendekatan yang mengakomodasikan tuntutan terbaru pengelolaan pendidikan di daerah adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang ditetapkan melalui mentri nomor 053/u/2001. Konsep ini bertujuan untuk mendirikan, memberiakan otoritas kepala sekolah, memberdayakan sekolah, keleluasaan mengembangkan program sekolah dam mengelola sumber daya dan potensi yang ada di sekolah. Keberha Keberhasil silan an pelaks pelaksana anaan an MBS memerl memerlukan ukan sosok sosok kepala kepala sekola sekolah h yang yang memiliki kemampuan manajerial dan integritas profesial yang tinggi serta demokratis dalam proses pengambilan keputusan di sekolah. Disamping itu, hal yang penting lainnya perlu dilakuakn kepala sekolah adalah membangun visi. Visi merupakan cita-cita dan pandangan ke depan yang dapat diraih di masa depan melelui kinerja dengan berbagai
cara dan upaya. Untuk menempuh tujuan tersebut, diperlukan 4 pilar, yaitu “Penentu arah, Agen perubahan, Juru bicara, dan Pelatih”.( Aan Komariah,2002) Dalam memahami arti pendidi tidak cukup berpegang pada konotasi yang terkandung terkandung dalamdefin dalamdefinisi isi pendidik, pendidik, melainkan melainkan harus dipelajari dipelajari keterkaita keterkaitannya nnya dengan makna pendidikan, saran pendidikan, dan bagaimana strategi pendidikan dilaksanakan. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan, dan meningkatkan sedikitnya 4 macam nilai, yaitu pembinaan mental, moral, fisik, dan artist artistik. ik. Sebaga Sebagaii
eductor eductor kepala kepala
sekola sekolah h harus senant senantias iasaa berupaya berupaya meningka meningkatkan tkan
kualitas pembelajaran yang dilakuakn oleh para guru. Dalam hal ini factor pengalam akan sangat sangat mempeng mempengaru aruhi hi profes profesion ionali alisme sme kepala kepala sekola sekolah, h, teruta terutama ma dalam dalam menduku mendukung ng terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan tugasnya.