BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi tinggi maka maka di perluk perlukan an pendid pendidik ikan an yang yang bermut bermutu, u, berper berperada adaban ban efekti efektiff dan efesie efesien. n. Kare Karena na SDM SDM yang yang bermu bermutu tu hanyal hanyalah ah dapat dapat di bentuk di kembangkan segala potensi dan kemampuannya melalui pendidikan dalam arti yang seluas – luasnya. Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin iilmu memainkan peranan yang amat penting dalam
meujudkan
sistem
pendidi idikan
yang
berm ermutu
dan
berkelanjutan. Manajemen sisitem pendidikan amat ppenting karena pros proses es penaat penaataan aan sumber sumber daya daya pendid pendidik ikan an ( pengel pengelola olaan an tenaga tenaga kependid kependidikan ikan,, kuriku kurikulum lum dan pembelaja pembelajaran, ran, keuangan keuangan,, sarana sarana dan prasana pendidikan, serta keterlibatan se!ara terpadu dan simultan antara pemerintah sekolah dan masyarakat ) perlu di menej se!ara profesional artinya seluruh sumber daya pendidikan yang ada, tidak akan berpengaruh dalam pembangunan SDM yang bermutu, apabila menejeme menejemen n pendidika pendidikan n yang lemah. lemah. Dengan Dengan demikian demikian manajeme manajemen n yang yang
prof profes esio iona nall
meru merupa pak kan
sala salah h
satu satu
memb membang angun un sis sistem tem pendid pendidik ikan an nasio nasional nal".
kun!i un!i
pent pentin ing g
#amu amun
dala dalam m
setel etelah ah par para
prakti praktisi si pendid pendidik ikan an mulai mulai menya menyadar darii baha baha pengel pengelola olaan an lembag lembaga a pendid pendidik ikan an tidak tidak jauh jauh berbed berbeda a dengan dengan pengel pengelola olaan an perusa perusahaa haan, n, maka ilmu dan teori tentang manajemen ini pun mulai diadopsi dan diterapkan dalam sektor pendidikan. Sejak saat itu, perbin!angan mengenai manajemen pendidikan mulai mulai banyak banyak didisk didiskusi usika kan. n. $il $ila a pada pada aaln aalnya, ya, pendid pendidik ikan an hanya hanya "%im &engembang 'lmu &endidikan, ilmu dan aplikasi penddikan bagian ilmu pendidikan praktis ($andung&% imperial bhakti utama, **+) hal ".
dikelola se!ara sederhana, dan dibiarkan berjalan apa adanya, tanpa ada ada tar target, get, tuju tujuan an dan dan peng penga aaa aan n bahk bahkan an eal ealua uasi si maka maka seja sejak k diadop diadopsin sinya ya manaj manajem emen en dalam dalam tata tata kelol kelola a lembag lembaga a pendid pendidik ikan, an, se!ara se!ara perlah perlahan an mulai mulai didak didakan an pemben pembenaha ahan n guna guna menin meningk gkatk atkan an kualitas pendidikan di 'ndonesia. ".. -umusan Masalah dari dari perma permasa sala laha han n yang yang ada ada maka maka dapa dapatt di tulis tulis rumu rumusa san n masalah sebagai berikut ".
pa ya yang d dii ma maksud d de engan Ka Kajian /i /ilsafat d da an Ko Konsep
.
dministrasi &endidikan0 pa yang di maksud
dengan
Dasar
&engelolaan
1.
pendidikan0 pa yang di
dengan
/ungsi
dan
2.
pengelolaan &endidikan0 &endidikan0 3elaskan $eberapa &endekatan
maksud
&risip
Dalam
&engelolaan
Dasar
&engelolaan
&endidikan 0
".1. %ujuan %ujuan %ujuan
penulisan
makalah
4aasan
&endidi endidika kan n adalah adalah Mahasi Mahasisa sa memil memiliki iki danme danmema maham hamii aasa aasan n dasar dasar dalam dalam pengel pengelola olaan an pendid pendidik ikan an menyan menyanngk ngkut ut konsep onsep dasar, dasar, fungsi dan prinsip, serta pendekatan – pendekatan dalam pengelolaan pendidikan.
Usman, Manajemen Teori Teori Praktik & Riset Pendidikan. Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Husaini Usman, Manajemen
dikelola se!ara sederhana, dan dibiarkan berjalan apa adanya, tanpa ada ada tar target, get, tuju tujuan an dan dan peng penga aaa aan n bahk bahkan an eal ealua uasi si maka maka seja sejak k diadop diadopsin sinya ya manaj manajem emen en dalam dalam tata tata kelol kelola a lembag lembaga a pendid pendidik ikan, an, se!ara se!ara perlah perlahan an mulai mulai didak didakan an pemben pembenaha ahan n guna guna menin meningk gkatk atkan an kualitas pendidikan di 'ndonesia. ".. -umusan Masalah dari dari perma permasa sala laha han n yang yang ada ada maka maka dapa dapatt di tulis tulis rumu rumusa san n masalah sebagai berikut ".
pa ya yang d dii ma maksud d de engan Ka Kajian /i /ilsafat d da an Ko Konsep
.
dministrasi &endidikan0 pa yang di maksud
dengan
Dasar
&engelolaan
1.
pendidikan0 pa yang di
dengan
/ungsi
dan
2.
pengelolaan &endidikan0 &endidikan0 3elaskan $eberapa &endekatan
maksud
&risip
Dalam
&engelolaan
Dasar
&engelolaan
&endidikan 0
".1. %ujuan %ujuan %ujuan
penulisan
makalah
4aasan
&endidi endidika kan n adalah adalah Mahasi Mahasisa sa memil memiliki iki danme danmema maham hamii aasa aasan n dasar dasar dalam dalam pengel pengelola olaan an pendid pendidik ikan an menyan menyanngk ngkut ut konsep onsep dasar, dasar, fungsi dan prinsip, serta pendekatan – pendekatan dalam pengelolaan pendidikan.
Usman, Manajemen Teori Teori Praktik & Riset Pendidikan. Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Husaini Usman, Manajemen
BAB II ISI 2.1. Filsafat Administrasi Pendidikan a. /ils ilsafa afatt dmini dministr strasi asi.. $ebera $eberapa pa pendap pendapat at yang yang menda mendasar sarii 56lsa 56lsafat fat admini administr strasi asi7 7 sebaga sebagaii suatu suatu hal pentin penting g dalam dalam kehidup ehidupan an manus manusia ia baik baik dalam dalam bermasyarakat maupun bernegara. ". 8harles 8harles a beard beard (ahli (ahli sejarah sejarah politik politik di amerika amerika ) Mengatakan baha, tidak satu hal untuk abad modern sekarang ini ini
lebi lebih h
pent pentin ing g
dari dari
admi admini nist stra rasi si..
Kelan elangs gsun unga gan n
hidu hidup p
dari dari
pemerintahan dan bahkan keberlangsungan hidup dari peradaban itu send sendir irii ber bergant gantun ung g pada pada kemam emampu puan an kita kita dala dalam m memb membii iina na dan dan mengembangkan mengembangkan 56lsafat administrasi7. . 3ams 3ams bur burnh nham am Mengatakan baha, reolusi politik Dan sosial akan timbul dan di selesaikan selesaikan,, akan akan tetapi akan akan ada reolusi reolusi pada abad moder modern n ini
yang tidak akan pernah selesai yaitu 5menejerial reolution7 yang akan menimbulkan suatu kelas terpenting dalam suatu masyarakat yaitu 5the managerial !lass7. 1. S.& Siagian Mengemukakan pendapatnya baha, tegak9rubuhnya suatu negara, maju mundurnya peradaban manusia serta tenggelamnya bangsa9bangsa di dunia tidak di karenakan perang nuklir atau malapetaka, akan tetapi akan tergantung pada baik buruknya administrasi yang dimiliki. /ilsafat: berasal dari kata 5philos7 berati suka, gemar atau !inta dan 5shopia7 berarti kebijaksanaan atau bijaksana. $er6lsafat berarti, berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam9dalamnya baik mengenai hakikat, fungsi, !iri, kegunaan, masalah dan solusi dari masalah itu sendiri. Dalam 6lsafat, syarat dari sesuatu yang dapat dikatakan sebagai ilmu ditandai dengan adanya unsur ontology, epistemology dan aksiologi. Unsur9unsur tersaebut dapat dijelaskan a. ;mtology pembahasan tentang hakikat dari administrasi pendidikan dengan !iri9!irinya yang spesi6k atau tentang apa yang di kaji oleh administrasi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan. 'si tentang apa itu (6lsafat) pendidikan. b.
yang membedakannya dengan ilmu
lain dan bagai mana !aranya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan atau metode bagaimana yang di gunakan untuk mempereoleh ilmu pendidikan. !. ksiology pembahasan tenntang kegunaanya. Untuk apa ilmu administrasi digunakan.
dministrasi: keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitas tertentu untuk men!apai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. $erdasarkan de6nisi di atas terdapat beberapa kandungan unsur yang ada di dalamnya yaitu = administrasi sebagai seni adalah menunjuk pada proses yang diketahui hanya permulaan sedang akhirnya tidak ada. = administrasi memiliki unsur9unsur -
danya dua manusia atau lebih, danya tujuan yang hendak di !apai, danya tugas9tugas yang harus dilaksanakan, dan danya peralatan atau perlengkapan termasuk aktu dan tempat untuk melaksanakan tugas9tugas tersebut.
=
baha
administrasi
sebagai
proses
kerjasama
bukan
merupakan hal yang baru, ia timbul bersama peradaban manusia. &rinsip, dalil dan rumus ilmu eksakta bersifat pasti sedangkan ilmu sosial bersifat adaptif karena penerapan prinsip, dalil dan rumusnya di sesuaikan kondisi, tempat, aktu dan manusia(kepastian dalam ilmu sosial adalah ketidak pasitan). Dalam ilmu administrasi, faktor9faktor tersebut
dekenal sebagai faktor ekologis (lingkungan)
meliputi "). /ilsafat negara: karena 6lsafat negara adalah tali pengikat seluruh arga negara, maka 6lsafat administrasi harus selaras dengan 6lsafat yang berlaku di suatu negara. ). Sistem politik yang di anut suatu negara: karena administrasi merupakan lanjutan dari politik, maka politik administrasi harus merupakan kelanjutan dari politik negara.
1). %ingkat pembangunan ekonomi yang telah di!apai: tingkat kesejahteraan rakyat akan sangat dalam menentukan sistem prioritas pembangunan yang berkaitan erat dengan pengambilan keputusan dalam kegiatan administrasi. 2). %ingkat pendidikan rakyat: tingkat pendidikan akan sangat berperan dalam proses komunikasai dalam administrasi terutama berkaitan
dengan
!!ara
menyampaaikan
instruksi,
berita,
pemerintah, informasi dan sebagainya. >). $ahasa:bahasa sebagai pengikat persatuan juga merupakan hal penting dalam usaha men!iptaakan suatu 5frame of referen!e7 yang sama dalam administrasi. ?). gama: sebagai salah satu faktor yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya, dengan agama pola kerjasama antara atasan dengan baahan akan memiliki keseimbangna dalam arti perlakuan seorang atasan akan berjalan sesuai dengan rel9rel kemanusiaan dengan baahannya. +). @etak (geographi)negara:
letak geograpi suatu negara akan
mempengaruhi pola komunikasi dan transportasi terutama dalam pelaksanaan
kegiatan
administrasi,
misalnya
seperti
dalam
mengimplementasikan suatu keputusan. A). Struktur masyarakat: proses administrasi dan managemen relatif akan lebih mudah dilaksanakan pada struktur masyarakat homogen dibandingkan dengan masyarakat yang heterogen. b. 6lsafat pendidikan. 6lsafat pendidikan dalam arti luas dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu (") 6lsafat praktik pendidikan dan () 6lsafat ilmu pendidikan. /ilsafat praktik pendidikan adalah analisis kritis dan
komprehensif
tentang
bagaimana
seharusnya
pendidikan
diselenggarakan dan di laksanakan dalam kehidupan manusia. /ilsafat praktik pendidikan dapat di bedakan menjadi (a) 6lsafat proses pendidikan (biasanya hanya disebut 6lsafat pendidikan) dan (b) 6lsafat sosial pendidikan. /ilsafat proses pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya kegiatan pendidikan dilaksanakan dalam kehidupan manusia. Se!ara sebagai
konsepsional
6lsafat
ilmu
pendidikan
dide6nisikan
analisis kritis komprehensif tentang pendidikan sebagai
salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melalui riset, baik kualitatif maupun kuantitatif. ;bjek 6lsafat ilmu pendidikan dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu "). ;ntologi ilmu pendidikan, membahas tentang hakikat substansi dan pola organisasi ilmu pendidikan. ).
tujuan pendidikan, se!ara efektif dan e6sien. (dadang suhardan, **+ dalam %im Dosen U&' *"1"*) perilaku manusia dalam berorganisasi dapat di nyatakan dalam bentuk peren!anaan, pelaksanaan, dan pengaasan sumberdaya yang
meliputi:
manusia,
program
pendidikan
dan
fasilitas.
Memperjelas fungsi fungsi tersebut, ruang lingkup atau ilayah kerja administrasi pendidikan seperti dapat dilihat seperti pada bagan berikut: pan
Bara SDM &D B
&3
S$ (K) S@ M
S D/ D /
/ungsi &eren!an aan &elaksan aan pengaa san
$agan "." -uang lingkup administrasi pendidikan (engkosara **+) Keterangan &SC peserta didik
MC metode pengajaran
BC guru &3Cpengguna jasa pendidik S@Csilabus SDMC sumberdaya manusia fasilitas
C alatmediabuku belajar DC dana /C fasilitas SD/C
sumberdaya
dan
S$(K)C sumber belajar
%&C tujuan pendidikan
Sedangkan merin!i hasil, produk atau output dari produkti6tas lembaga
pendidik
dalam
hal
ini
kriteria
keberhasilan
dalam
administrasi pendidikan dapat di lihat dari efekti6tas dan e6siensi terhadap produkti6tas pendidikan. &rodukti6tas pendidikan yang dimaksud, selanjutnyadijelaskan melalui ilustrasi seperti yang dapat di lihat pada berikut. ". mangkus efekti6tas a. &restasi ". Masukan yang merata sebagai realisasi prinsip demokrasi pendidikan . Keluaran yang banyak, bermutu,
dan
relean dengan kebutuhan pembangunan 1. #ilai ekonomik yang baik bagi keluaran khusunya tamatan &-;DUK%'/'%S
b. &roses ". Menggairahkan dan memberi motiasi sia belajar . Semangat dan disiplin kerja yang tinggi kepada tenaga kependidikan 1. Memiliki tingkat keper!ayaan
berbagai
pihak. &<#D'D'K#
. Sangkil Menggunakan aktu
fasilitas,
seminimal
tenaga, mungkin
dengan hasil yang baik atau tinggi. $agan ". Kriteria keberhasilan produkti6tas pendidikan
dana
dan
tetapi
(ekosara**+) 1.
2.2. Knse! dasar !engellaan !endidikan Kata pengelolaan berasal dari kata manajemen. Sedangkan istilah manajemen
sama
artinya
dengan
administrasi.
&engertian
administrasi mengandung makna adanya (") tujuan yang mesti dapat direalisasikan
guna
kepentingan
lembaga,
indiidu
atau
pun
kelompok, () keterlibatan personil, material dan juga 6nansial dalam posisinya yang saling
mendukung dan satu sama
lain saling
memerlukan dan juga saling melengkapi, (1) proses yang terus menerus dan berkesinambungan yang dimulai dari hal yang ke!il dan sederhana sampai kepada hal yang besar dan rumit, (2) pengaasan atau kontrol guna keteraturan, keseimbangan dan keselarasan, (>) tepat guna dan berhasil guna supaya tidak terjadi penghambur9 hamburan aktu, tenaga, biaya dan juga fasilitas agar dapat men!apai keberhasilan dan produktiitas yang !ukup memadai, (?) hubungan manusiai yang menempatkan manusia sebagai unsur utama dan terhormat serta memiliki kepentingan di dalamnya. Se!ara
sederhana
manajemen
pendidikan
adalah
suatu
lapangan dari studi dan praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen &endidikan adalah proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber se!ara e6sien untuk men!apai tujuan se!ara efektif. &ada Undang9undang Sistem &endidikan #asional #o. * tahun **1
dinyatakan
baha
pendidikan
adalah
usaha
sadar
dan
teren!ana untuk men!iptakan suasana belajar agar peserta didik se!ara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ke!erdasan, 1 %im Dosen dministrasi &endidikan Uniersitas &endidikan 'ndonesia, manajemen Pendidikan ($andung@/$<%, *"1) hal 19".
sikap sosial, dan ketrampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara $erdasarkan uraian
diatas
dapat
disimpulkan
baha
manajemen pendidikan adalah proses peren!anaa, pengorganisasian, pengarahan dan pengaasan usaha pendidikan agar men!apai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan2
Pengertian" dasar dasar dan t#$#an" serta r#ang lingk#! administrasi !endidikan ". &engertian administrasi pendidikan Untuk dapat memahami administrasi pendidikan se!ara keseluruhan , maka perlu terlebih dahulu membahas titik aal pengertian tersebut, yaitu administrasi. Se!ara sederhana administrasi ini berasal dari kata 5 ad7 dan 5ministro7. d mempunyai arti 5kepada7 dan ministro berarti 5melayani7. Se!ara bebas dapat diartikan baha administrasi itu merupakan pelayanan
atau
pengabdian
terhadap
subyek
tertentu.
Memang pada Eaman dahulu administrasi dikenakan kepada pekerjaan yang berkaitan dengan pengabdian atau pelayanan kepada
raja atau mentri mentri
pemerintahanya &ada dasarnya
dalam tugas mengelola
yang menjadi
perhatian
administrasi
adalah tujuan, manusia , sumber, dan juga aktu. Kalau keempat unsur tersebut di gabungkan dan di lihat dari bentuk dan prilakunya,
maka akan menampakkan dirinnya sebagai
suatu satuan sosial tertentu yang disebut organisasi. Dan dengan demikian dapat disimpulkan baha administrasi itu adalah subsistem
2 'bid. Fal A+
dari organisasi itu
sendiri
yang unsur
unsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, orang orang dan aktu. dministrasi pendidikan mengandung dua pokok pikiran yaitu administrasi dan pendidikan. &engertian administrasi telah dikemukakan dimuka se!ara agak rin!i. &engertian pendidikan akan dikemukakan pada bagian beerikut. Dalam B$F# tahun "GAA ini pedidikan dibataskan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk lebih jelas memahami
makna
pendidikan
berikut
ini
dikemukakan
kesimpulan asasi dari abdurahman an9 nahlai ("GAG: 1911), yaitu ". &endidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek . Se!ara mutlak pendidik yang sebenarnya hanyalah allah, pen!ipta 6trah dan pemberi beebagai potensi. 1. &endidikan menurut adanya langkah – langkah yang se!ara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran , sesuai dengan urutan yang telah di susun se!ara sistematis 2. Kerja pendidikan harus mengikuti aturan pen!iptaan dan pengadaan yang dilakukan allah. Menga!u pada batasan tersebut diatas beberapa hal bekenaan dengan pendidikan, yaitu pendidikan adalah proses. &roses dalam hal ini dapat diartikan baha pendidikan terdiri dari serangkaian tindakan yang menuju ke suatu hasil. Dari
uraian
administrasi
diatas
pendidikan
dapat adalah
ditari
kesimpulan,
baha
aktiitas9aktiitas
untuk
men!apai suatu tujuan , atau proses penyelenggaraan kerja untuk men!apai suatu tujuan yang telah ditetapkan $erikut ini
adalah beberapa pengertian administrasi
pendidikan menurut para ahli
a. Sondang &. Siagian , M&. &hD. dministrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu , untuk men!apai tujuan yang telah ditentukan b. Drs. M. #galim
paranto,
pendidikan "G?+ dministrasi pendidikan
dalam
ialah
administrasi
segenap
proses
pengarahan dan pengitegrasian segala sesuatu baik personel , spiritual dan material yang bersangkutan dengan pen!apaian tujuan pendidikan !. Dr. Fadari naai, dalam administrasi pendidikan "GAG dministrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau
keseluruhan
proses
pengendalian
usaha
kerjasama sejumlah orang untuk men!apai tujuan pendidikan se!ara beren!ana dan sistematis diselenggarakan
dilingkungan
tertentu,
yang
terutama
berupa lembaga pendidikan formal Dengan beberapa pengertian tersebut diatas , maka perlu ditegaskan baha a. dministrasi keseluruhan
pendidikan dan
itu
merupakan
kegiatan9kegiatan
proses
bersama
yang
harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sengkut pautnya dengan tugas – tugas pendidikan b. dministrasi itu men!akup kegiatan kegiatan luas , yang
meliputi
pengorganisasian, khususnya
dalam
kegiatan
pengarahan bidang
peren!anaan dan
,
pengaasan,
pendidikan
diselenggarakan di sekolah sekolah. !. dministrasi pendidikan itu bukan hanya
yang sekedar
kegiatan 5tata usaha7 seperti yang dilakukan di kantor
kantor tata usaha sekolah atau kantor – kantor inspeksi pendidikan lainya Se!ara sederhana administrasi
dan mudah ,
pendidikan
adalah
dapat dikatakan 5
suatu
ilmu
tentang
penyelenggaraan pendidikan disekolah, agar ter!apai tujuan pendidikan
di
sekolah
itu7
atau
dapt
juga
diartikan
5
administrasi pendidikan ialah pembinaan pengaasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan – urusan sekolah7 . Dasar dan tujuan Dasar dministrasi akan berhasil baik apabila di dasarkan atas dasar dasar yang tepat. $erikut ini akan di papar kan beberapa dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat men!apai sukses dalam tugasnya. %erdapat banyak dasar administrasi, antara lain a. &rinsip e6sien Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila mana dia e6sien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada b. &rinsip pengelolaan dministrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan e6sien melalui orang orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan
manajemen,
yakni
meren!anakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol. !. &rinsip pengutamaan tugas pengelolaan 3ika disertai pekerjaan manajemen dan operatif dalam aktu yang
sama,
seorang
administrasi
!enderung
untuk
memberikan prioritas pertama pada pekerjaan operatif. dministrator harus mampu menghindari ke!enderungan negatif ini, sebab
bila ia terlalu sibuk dengan tugas tugas
operatif, maka pekerjaan pokoknya yaitu pengelolaan akan terbengkalai
d. &rinsip kepemimpinan yang efektif Seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif, yakni yang memperhatikan dimensi
dimensi
hubungan antar
manusia , dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi yang ada. e. &rinsip kerjasama Seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila iamampu mengembangkan kejasama diantara orang orang yang terlibat, baik se!ara horiEontal maupun ertika> %ujuan %ujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan e6siensi dan
efektiitas
penyelenggaraan
kegiatan
operasional
kependidikan dalam men!apai tujuan pendidikan. Di indonesia tujuan administrasi pendidikan pada dasarnya
bermaksud
mengembangkan kepribadian dan kemampuan agar menjadi arga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan !ita9!ita bangsa berdasarkan falsafah negara pan!asila tau tujauan lain dari administrasi pendidikan sebagai bagian dari administrasi
negara adalah untuk men!ari sistem dan
mengembangkanya agar menjadi sarana yang efektif bagi pen!apaian tujuan pendidikan.
1. -uang lingkup administrasi pendidikan Se!ara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. -uang lingkup tersebut meliputi bidang bidang kegiatan sebagai berikut ". Manajemen administrasi > Drs. F.m. daryanto, administrasi pendidikan (3akartarineka !ipta, **") hal " 9 "2
$idang
kegiatan
administratie
ini
fu!tion
disebut yakni
juga
manajemen
kegiatan9kegiatan
of yang
bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi kerjasama mengerjakan hal9hal yang tepet sesuai dengan tujuan yang hendak di!apai . Manajemen operatif $idang kegiatan ini disebut juga manajemen of operatie fu!tion
yakni
mengarahkan
dan
kegiatan9kegiatan membina
agar
yang dalam
bertujuan mengerjakan
pekerjaan yang menjadi beban tugas masing masing , setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar? Sementara itu menurut Drs. F. M. Daryanto , bidang bidang yang ter!akup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas. %etapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan dan guru guru pada umumnya ialah sebagai berikut a. $idang tata usaha sekolah, ini meliputi ". ;rganisasi dan struktur pegaai tata usaha. . nggaran belanja keuangan sekolah 1. Masalah kepegaaian dan personalia sekolah 2. Keuangan dan pembukuanya >. Korespondensisurat menyurat ?. Masalah pengangkatan, pemindahan penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport dan sebagainya b. $idang personalia murid, yang meliputi antara lain ". ;rganisai murid . Masalah kesehatan murid 1. Masalah kesejahteraan murid 2. <aluasi kemajuan murid >. $imbingan dan penyuluhan bagi murid !. $idang personalia guru, meliputi antara lain ". &engangkatan dan penempatan tenaga guru . ;rganisasi personel guru 1. Masalah kepegaaian 2. Masalah kondite dan ealuasi kemajuan guru ? Dr. Fadari naai, administrasi pendidikan (3akarta ! haji masagung, "GA+) hal " 9 1
>. -efresing dan up9grading guru9guru d. $idang pengaasan (superisi), yang meliputi antara lain ". Usaha membangkitkan semangat guru9guru dan pegaai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing9masing sebaik baiknya . Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid dan pegaai tata usaha sekolah sekolah 1. Mengusahakan dan
membuat
pedoman
!ara9!ara
menilai hasil9hasil pendidikan dan pengajaran 2. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru9guru pada umumnya e. $idang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum ". $erpedoman dan mengetrapkan apa yang ter!antum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha men!apai dasar9dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran . Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode metodenya,
disesuaikan
dengan
pembaruan
pendidikan lingkungan masyarakat+
2.%. F#ngsi dan Prinsi! Pengellaan Pendidikan a. &engambilan Keputusan &embuatan keputusan adalah merupakan suatu tanggung jaab utama administrator. &embuatan keputusan adalah proses dimana keputusan dibuat dan dilaksanakan. Fingga keputusan diubah kedalam kegiatan, hanyalah merupakan suatu tujuan yang baik. &roses dimulai dengan suatu keputusan dan tidak berakhir hingga + Drs. F.m. daryanto, administrasi pendidikan (3akartarineka !ipta, **") hal 29?
keputusan
tersebut
langkah9langkah
dilaksanakan
pembuatan
(Sutaryadi,"GG1G1). keputusan
dalam
dapun (;teng
Sutisna,"GA1">"9">) adalah sebagai berikut ". &enentuan Masalah Suatu perilaku yang tidak diketahui atau hasil akhir yang memerlukan perbaikan. &enting untuk diperhatikan baha penentuan masalah
adalah
suatu
pertimbangan
yang
harus
dibuat
oleh
administrator. /ungsi dari penentuan masalah ialah menjelaskan dan menguraikan masalah. <6siensi dalam langkah9langkah berikutnya jelas bergantung pada ketelitian yang dipakai pada kegiatan pertama ini. . nalisa Situasi yang da #alisa situasi melibat suatu usaha yang sistematis untuk menyajikan fakta, opini, ide tentang situasi yang ada bila itu diketahui, dan perkiraan9perkiraan tentang situasi itu bila fakta, opini, ide itu sukar untuk diperoleh. 'ni harus meliputi suatu pernyataan faktual tentang nilai9nilai yang laEim terdapat bila itu menjadi bagian dari situasi dan relean bagi pilihan kemudian. da banyak teknik yang bisa membantu administrator dalam melakukan kegiatan ini seperti analisis pasaran, surey opini, testing produk dilapangan dan lain9lain. 1. &engembangan lternatif9lternatif &ada lngkah ini administrator diminta kesanggupan untuk mengetahui !ukup banyak alternatif yang mungkin dapat digunakan. 'a bisa
menimba dari
pengalamannya
pribadi
dulu
atau dari
pengetahuannya tentang apa yang telah dilakukan oleh orang lain dalam keadaan yang serupa.
2. nalisa lternatif9lternatif @angkah ini terdiri dari kegiatan menilai denga kritis setiap alternatif atas dasar efektiitasnya yang mungkin dalam peme!ahan masalah yang telah ditetapkan itu. >. &ilihan lternatif yang &aling $aik khirnya, setelah alternatif9aternatif diealuasi satu demi satu dan semua konsekuensi yang mungkin dipertimbangkan, dipilihlah alternatif yang memberi harapan yang paling baik. b. &eren!anaan &eren!anaan adalah persiapan yang !erdas bagi perbuatan. 'a juga memberi arti kepada perbuatan, karena hanyalah jika maksud9 maksud dan tujuan9tujuan dipahami dengan jelas maka alasan9alasan bagi program9program dan kegiatan9kegiatan menjadi terang. Dua pertanyaan yang sangat pokok yang harus dijaab oleh peren!anaan ialah pa yang akan di!apai0 $agaimana men!apainya0. Menurut nderson dan boman dalam (;teng Sutisna,"GA1"?) peren!anaan adalah proses mempersiapkan seperangkat putusan bagi perbuatan dimasa datang. De6nisi ini menyarankah baha peren!anaan itu membaa kepada dan meliputi pembuatan keputusan. !. &engorganisasian &engorganisasian
ialah
kegiatan
menyusun
struktur
dan
membentuk hubungan9hubungan agar diperoleh kesesuaian dalam usaha mem!apai yujuan bersama. Dimana pengorganisasian adalah hubungan antara orang9orang yang ditetapkan agar dalam usaha men!apai
tujuan9tujuan
itu
diperoleh
penyesuaian
tindak
dan
langkah. pabila kegiatan menyususn dan mengatur itu selesai, maka hasilnya
kita
sebut
organisasi,
yakni
mekanisme
yang
mempersatukan kegiatan9kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan9 pekerjaan (;teng Sutisna,"GA1"+2).
d. Komunikasi Komunikasi ialah prose menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pernyataan dari orang ke orang atau dari kelompok ke kelompok. Komunikasi ialah proses interaksi antara orang9orang atau kelompok9kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang9orang
organisasi
(;teng
dan
kelompok9kelompok
Sutisna,"GA1"G*).
didalam
Komunikasi
yang
suatu efektif
mengintegrasikan tiga kriteria, yaitu memiliki kualitas yang mengarah pada persepsi positif, pen!apaian tujuan organisasi dan personal, serta dipertimbangkan pula keefektifannya dari tinjauan jangka pendek maupun jangka panjang (Sutaryadi,"GG1""*). e. Koordinasi Koordinasi
ialah
proses
mempersatukan
sumbangan9
sumbangandari orang9orang, bahan, dan sumber9sumber lain ke arah ter!apainya maksud9maksud yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, men!apai
koordinasi
adalah
salah
satu
fungsi
pokok
setiap
administrator. kan tetapi koordinasi hendaknya tidak dipandang sebagai suatu kegiatan yang terpisah dan berdiri sendiri, karena ia hanya sebagian saja dari seluruh aspek administrasi. &eren!anaan, organisasi,
komunikasi,
pengaasan
dan
penilaian,
semuanya
hendakya membantu kepada koordinasi (;teng Sutisna,"GA1"GG9 **). f. &engaasan Mengaasi ialah proses dengan mana administrasi melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya
terjadi. 3ika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya. 3adi, pengaasan
ialah
fungsi
administratif
dalam
mana
setiap
administrator emastikan baha apa yang dikerjakan sesuai dengan apa yang dikehendaki. 'a meliputi pemeriksaan apakah smua berjalan sesuai dengan ren!ana yang dibuat, intruksi9intruksi yang dikeluarkan, dan prinsip9prinsip yang ditetapkan. 'a dimaksudkan untuk menunjukkan kelemahan9kelemahan dan kesalhan9kesalhan, kemudian membetulkan nya dan men!egah perulangannya (;teng Sutisna,"GA1*1). g. <aluasi <aluasi atau penilaian adalah unsur lain yang sangat penting dari keseluruhan proses admnistrasi. 'a pada umumnya ditujukan untuk meningkstkan efektiitas dan efeisiensi organisasi dalam men!apai tujuannya. 'a alah proses yang menentukan betapa baik organisasi program9progran atau kegiatan9kegiatan sedang men!apai maksud9maksud yang telah ditetapkan.3adi, denagn menggunakan proses
penilaian
itu
efetiitas
seluruh
organiasi
dan
tiap9tiap
bagiannya bisa ditentukanA.
&. Bebera!a Pendekatan Dalam Pengellaan Pendidikan &.1. Pendekatan 'rganisasi Klasik &endekatan organisasi klasik ini sering disebut juga dengan gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh /rederi!k %aylor seorang yang memiliki latar belakang dan pengalaman sebagai buruh, juru ketik, mekanik dan akhirnya berpengalaman sebagai kepala tekhnik yang hidup antara tahun "A>?9"G">. A &rof. Dr. ;teng Sutina, M.S!.
%aylor ialah orang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah. 'a seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja Midvale Steel Company Philadelphia (US) sebagai pekerja biasa selama enam tahun. Setelah enam tahun bekerja diangkat menjadi Chief Enggineer. Dasar teorinya yang sering disebut
teori
klasik bersifat
tekhnologis. Menurut %aylor, !ara yang paling baik untuk menambah produksi ialah dengan memperbaiki tekhnik atau metode produksi. 'a menyarankan supaya managemen dibuat suatu ilmu didasari asas9 asas tetap yang dirumuskan dengan tegas dan jelas. Dengan memaksimumkan efesinsi produktif dari setiap pekerja, managemen ilmiah akan juga memaksimumkan penghasilan para pekerja. Sehubungan dengan pikiran9pikiran yang mendasari teorinya itu taylor ditafsirkan sebagai memandang pekerja selaku alat atau mesin yang harus dimanipulasikan oleh pemimpinnya. tas dasar asumsi ini para ahli teori dari aliran managemen ilmiah berpendapat baha suatu organisasi harus diran!ang dan dijalankan serasional mungkin untuk ter!iptanya esiensi yang lebih besar dalam managemen dan peningkatan dalam produksi. Managemen harus dipisahkan dari urusan manusia dan perasaan. Konsekuensinya ialah baha orang atau pekerja harus dibuat !o!ok dengan managemen dan bukan managemen dengan orang9orang.Untuk melaksanakan ran!angan ini taylor melakukan studi tentang gerak dan aktu untuk menganalisis tugas9tugas pekerjaan untuk perbaikan prestasi organisasi pada setiap aspeknyaG 'a berpendapat baha efesiensi perusahaan rendah karna banyak aktu dan gerak9gerak buruh yang tidak produktif. Fasil penelitiannya disajikan di depan kogres sarjana teknik amerika, kemudian ditulis dalam bukunya yang berjudul, The Prin!iples of G &rof. Dr. ;teng Sutina, M.S!.
s!ienti! Management . $egitu pentingnya buku tersebut bagi para buru dan manajer maka pada tahun "G"" diterbitkan oleh sebuah penerbit. Semenjak itu, taylor terkenal sebagai "apak Manajemen #lmiah (the father of s!ienti! managemen$. %aylorHs s!ienti6! management !an
be
summariEed
as
!onsisting of four prin!iples ". S!ienti6! job analysis through obseration, data gathering, and !areful measurement, management determines the 5one best ay7 of performing ea!h job. Su!h job analysis ould repla!e the old rule9of9thumb method of doing things. . Sele!tion of personnel on!e the job as analyEed, the neIt step as to s!ienti6!ally sele!t and then train, tea!h, and deelop orkers. 'n the past, orkers !hose their on ork and trained themseles. 1. Management !ooperation taylor suggestedthat managers should !ooperate ith orkers, to ensure that all ork being done as in a!!ordan!e ith the prin!iples of the s!ien!e that had been deeloped. 2. /un!tional superising taylor re!ogniEed a diision of ork beteen
managers
and
orkers.
Managers
assumed
planning, organiEing and de!ision9making a!tiities, hereas orkers performed their jobs. 'n the past, almost all ork and the greather part of the responsibility ere thrust on orkers"*. %okoh pendahuluan
manajemen ilmiah ialah 4att dan $oulton
("A**). Mereka memberikan kontribusi pemikirannya bagi manajemen ilmiah
berupa
penerapan
pendekatan
ilmiah,
mengembangkan
penelitian pasar, prakiraan, peren!anaan produksi, tata arus kerja, standarisasi komponen produk, dan sistem pengendalian"".
"* /red 8. @unenburg and llan 8. ;rnstein.
%eori
manajemen
pentingnya organisasi.
ilmiah
keberadaan Menurut
bergantung
pada
teori
sumber
memfokuskan
manajer ini,
dan
kajiannya
pada
perannya dalam
suatu
pen!iptaan
daya
manusia
iklim
yang
kondusif
yang
menggerakkan
organisasi. %eori organisasi klasik atau teori tradisional menggambarkan organisasi
yang
tersentralisasi
dan
tugas9tugasnya
pun
tersepasialisasi. Dengan kata lain, setiap pekerja memikul tanggung jaab penuh sesuai dengan spesialisasinya dan memngikuti sistem kerja yang professional. dapun teori pelaku organisasi memfokuskan pengaruh indiidu kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi". /ungsi pemimpin dibaah managemen ilmiah ialah jelas untuk menyusun dan menguatkan kriteria perbuatan untuk memenuhi tujuan9tujuan
organisasi.
&erhatian
kebutuhan9kebutuhan
organisasi
kebutuhan
Singkatnya,
indiidu.
pemimpin
dan
tidak
dalam
dipusatkan pada
periode
pada
kebutuhan9 ini
praktek
managemen mengalami kemajuan besar dengan penerapan studi empiris untuk menetapkan metode produksi yang lebih !epat dan lebih baik dan dengan bentuk organisasi serta managemen yang lebih e6sien. %api pendektan managemen ilmiah ini !enderung untuk berat sebelah. %ekanan diberikan kepada perubahan dalam metode dan desain organisasi untuk maksud peningkatan produksi semata9mata dengan kurang memperhatikan pengaruhnya kepada kesejahteraan pekerja. &ara pekerja diasumsikan sedikit banyak sebagai unit9unit produksi baku dalam mesin organisasi yang bisa diganti. Mereka diasumsikan seolah9olah hidup dalam bekerja tanpa emosi dan hanya ""Husaini Usman. Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hal 22
"Saefullah. Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: ! "ustaka Setia,2002), hal. #
memikirkan keuntungan 6nansial semata9mata. &ada akhir periode ini, kira9kira tahun "G1*, saatnya telah matang suatu tekanan pada faktor manusia dalam managemen"1. 8lassi!al organiEational theories and their deried prin!iples hae many !riti!s. n emphasis on e!ien!y !hara!teriEed the !lassi!al approa!h to management. %o these theorists, an e!iently designed job and organiEation ere of prime importan!e. &sy!hologi!al and so!ial fa!tor in the orkpla!e ere ignored. %he !riti!s !laim that hen managers ignore the so!ial and psy!hologi!al needs of orkers, organiEations do not proide adeLuate motiation to their employees. %he !lassi!ist assumed that 6nan!ial in!enties ould ensure orker motiation. 'n short the fo!us of !lassi!al organiEational theory as on the task,ith littl attention gien to indiidual or group in the orkpla!e. %his a as primarly responsible for emergen!e of the se!ond
approa!h
to
managemet
approa!h"2. %eori klasik berasumsi
thouht
the
human
relation
baha para pekerja atau manusia itu
sifatnya rasional, ber6kir logi!, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. ;leh karna itu teori klasik berangkat dari premis baha organisasi bekerja dalam proses yang logis pendekata
ilmiah
dan
berlangsung
dan rasional dengan
menurut
stukturanatomi
organisasi. Kelemahan9kelemahan teori klasik se!ara garis besar sebagai berikut " %eori klasik adalah teori yang terikat aktu. %eori ini !o!ok diterapkan pada permulaan abad dua puluhan, karna motif pekerja aktu itu terutama memenuhi kebutuhan 6siologis. "1 &rof. Dr. ;teng Sutina, M.S!. 9?
%eori klasik mempunyai !irri9!iri deterministi!. %eori sangat menekankan pada prinsip9prinsip memperhitungkan
berbagai
manajemen
dimensi
dalam
dan tidak manajemen
seperti motiasi pengambilan keputusan, dan hubungan informal. 1 %eori ini merumuskan asumsinya se!ara sksplisit.
Malahan
banyak asumsi yang lemah dan tidak lengkap se!ara impli!it terdapat dalam teori klasik itu, antara lain e6sien hanya diukur oleh tingkat produktiitas yang hanya menyangkut penggunaan
sumber
se!ara
ekonomis
tanpa
memperhitungkan faktor manusiai.">
.2. (eri H#b#ngan )an#sia %eori ini timbul sebagian karena pada para manajer terdapat berbagai
kelemahan
dengan
pendekatan
klasik.
&ada
kenyataannya manajer ada kesulitan dan menjadi frustasi karena orang tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang rasional. Disini perlu upaya untuk membantu para manajer dalam menghadapi manusia, agar organisasi lebih efektif. $eberapa ahli berusaha memperkuat
teori
klasik
dengan
aasan
sosiologis
dan
psikologis. Dengan adanya peralihan yang lebih berorientasi pada manusia dikenal dengan pendekatan perilaku sebagai !iri utama teori #eo9Klasik (hubungan manusia). %eori ini berasumsi baha manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan dirinya. $eberapa pelopor aliran neo9klasik ini antara lain $anang %attah. Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: "& 'emaa 'sdakar*a), hal 22
studi Fathorne. $erdasarkan hasil studi ini ternyata kelompok kerja informal lingkungan sosial pekerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap produktiitas"?. Sumbangan kepada teori managemen yang paling penting barangkali dibuat dalam periode "G1*9"G>* oleh aliran hubungan manusia yang diprakarsai oleh
meningkatkan
produksi,
akan
lebih
bermanfaat
bagi
managemen bila memperhatikan persoalan9persoalan manusia. Menurut mereka, pusat9pusat kekuatan yang sesungguhnya dida lam suat organisasi ialah hubungan9hubungan antar pribadi yang berkembang didalam unit9unit bekerja. Studi tentang hubungan9 hubungan ini merupakan pertimbangan yang paling penting bagi managemen
dan
analisis
organisasi.
;rganisasi
hendaknya
dibangun disekeliling para pekerja dan harus memperhitungkan perasaan9perasaan dan sikap9sikap dari pekerjaan. Seperti
diungkapkan
oleh
eksperimen9eksperimen
hathonr, suatu organisasi adalah lebih dari suatu struktur formal atau susunan fungsi9fungsi: ia adalah suatu sistem sosia. Menurut Mayo managemen efektif melibati orang9orang, bukan manipulasi robot9robot. Karenanya, produkti6tas yang lebih tinggi tidak harus di!apai dengan sekedar insentif 6nansial yang positif atau kondusif bekerja yang lebih baik.
hathorn
itu
telah
mendemonstrasikan
baha
tidak
kemerosotan maupun perbaikan dalam kondisi 6sik bekerja mesti membaa pengaruh berarti kepada produkti6tas. Sebabnya ialah karena tuntunan9tuntunan sosial didalam kelompok mengkibatkan
"? +id,hal 2.
sedikit banyak persetujuan yang tak diu!apkan diantara para pekerja atas standar9standar perbuatan bekerja. %aylor memandang pekerja sebagai indiiu yang mengejar keuntungan
6nansial
dipertimbangkan
ialah
dalam
isolasi:
sikapnya
yang
terhadap
penting
untuk
pekerjaan,
bukan
hubungannya dengan teman9teman sekerja. Mayo , sebaliknya, dengan tegas mengatakan baha pekerjaan bertindak dalam keseetiakaanan yang kodrati dengan sesama pekerjaaan. ;rang tidak harus responsif terhdap insentif ekonomi semata9mata, tapi juga produk dari perasaan9perasaan pribadi dan keterlibatan emosional. ;rang sering ak logis dalam ber6kir, dengan satu motif yang sangat kuat keinginan untuk diterima dan dihargai oleh kaan9kaan sekerja. Mayo menasehatkan supaya masalah managemen didekati dari perspektif pengetahuan apapun tentang sifat manusia yang telah kita miliki. 'a menyarankan penggunaan semua disiplin ilmu sosial untuk dipusatkan kepada pemahaman dan pemen!ahan kon6k9konik di dalam sistem industri. &endekatan hubungan manusia yang berhasil, menurut mayo, pada gilirannya akan men!iptakan keselarasan organisasi, kepuasan yang lebih besara dari pegaai, dan e6siensi pelaksanaan yang lebih tinggi. /ungsi pemimpin dibaah hubungan manusia ialah untuk memperlan!ar pen!apaia tujuan se!ara kooperatif di antara para pengikut
sambil
menyediakan
kesempatan9kesempatan
bagi
pertumbuhan dan berkembang pribadi mereka. &usat perhatian yang pokok berlaanan dengan teori managemen ilmiah ialah kepada
kebutuhan9kebutuhan
indiidu
dan
tidak
kepada
kebutuhan organisasi. 3adi,
pada
hakikatnya
pendekatan
menekan kan perhatian terhadap
tugas
managemen pekerjaan (
ilmiah hasil:
produksi):
sedangkan
pendekatan
hubungan
manusia
menekankan perhatian kepada hubungan9hubungan ( orang9 orang)"+.
Menurut
musaaEih
("GAA)
menyatakan
baha
pendekatan
hubungan manusiai dalam manajemen pendidikan menekankan pada Fal – hal sebagai berikut ". &araf administrator bekerja dengan dan melalui orang9orang agar melakukan tujuan – tujuan organisasi dan sensiti6tas terhadap faktor manusia adalah langkah pertama yang penting dalam kerja langkah ini di perlukan untuk memberikan motiasi kepada para guru dan staf lain di sekolah . ;rganisasi formal dan informal yang ada di sekolah berdiri di sekolah saling berdampingan sebagai sebuah yang integral, tidak dapat di pisahkan dan saling melengkapi. Struktur sosial informal kenyataannya mempengaruhi performasi guru dalam hal norma, nilai dan sentimen – sentimen lainnya. 1. dministrasi adalah tanggung jaab yang di bagi dengan demikian struktur organisasi semestinya memberikan peluang untuk
saling
memberikan
gagasan
untuk
meminimalkan
kekakuan struktur hirarki 2. 'mbalan (gaji) bukan satu9satunya pendorong motiasi yang signi6kan. Sanksi sosial yang bukan berupa ekonomi membatasi keefektifan insentif ekonomi. Sebagai !ontoh, guru yang di tunjuk sebagai kepala bagian akan rela untuk meluangkan aktu dan energinya untuk mengembangkan bagia tersebut alaupun posisinya tersebut tidak di sertai dengan imbala ekonomi yang memadai. "+ &rof. D-. ;teng Sutisna, M.S!.
>. %araf
pekerja
menggunakan
organisasi
informal
untuk
melindungi dari keputusan yang semenang – menang dari pimpnan. ?. &ara pemimpin informal sama penting nya dengan para pengaas formal +. 'ndiidu9indiidu adalah manusia yang aktif bukan tenaga gerak mesin yang pasif. A. Suatu jangka pengaasan yang sempit bukan suatu syarat bagi pengaasan yang efektif &endekatan manusiai menekankan pentingnya motiasi dan kepuasan kerja manusia. Manusia akan bekerja se!ara produktif apabila
ia
memiliki
melaksanakan
motiasi
pekerjaannya.
dan
merasa
Struktur
puas
dalam
organisasi
yang
menggambarkan tugas dan eenang pekerjaan seseorang dan mendapatkan perhatian karena akan melahirkan tanggung jaab dalam pekerjaan. %anggung jaab ini di dorong oleh motiasi untuk bekerja se!ara produktif sehingga memperoleh kepuasan kerja &.%. Pendekatan Perilak# &endekatan perilaku dipelopori oleh 8hester '. $arnard
("AA?9
"G?") yang menulis buku 5%un!tion of the E&e!utive' ("G1A). Dalam bukunya ia menulis tentang teori perlaku yang kooperatif dalam organisasi
formal.
'a
berpendapat
baha
kontribusi
kerjanya
berkaitan dengan konsep struktur yang dinamis. Konsep struktur yang dianggap dinamis adalah indiidu, sistem kerja sama, organisasi formal, organisasi formal yang kompleks dan juga organisasi informal. Konsep9konsep dinamis yang penting adalah kerelaan, kerjasama komunikasi otoritas, proses keputusan, dan keseimbangan dinamik. Dalam dipelopori
perkembangan oleh
Ferbert
selanjutnya Simon
pendekatan
("G2+)
ia
perilaku
menulis
ini
buku
berjudul7 Administrative "ehaviour' yang mengemukakan pentingnya 5 keseimbangan dalam organisasi7. Dalam sebuah organisasi manusia memiliki motiasi untuk berprestasi dan bekerja se!ara baik. Fasil pekerjaan akan dihargai dengan imbalan yang memadai sehingga tumbuh perilaku yang positif dalam membangun dan memajukan organisasi. Motiasi dan imbalan kerja memberikan pengaruh yang signi6kan dalam perujudan perilaku anggota organisasi. &erilaku orang dalam organisasi dalam pandangan simon mendapat perhatian yang sungguh9sungguh"A. Suatu perluasan dari pendekatan hubungan dengan manusia ialah pendekatan ilmu perilaku (behaioral9s!ien!e). Dengan menggunakan eksperimentasi pandangan
yang
yang
terkontrol
lebih
luas
pada
tentang
ahli
perilaku
perilaku
mengambil
manusia
dalam
organisasi dengan menggunakan disiplin9disiplin seperti psikologi, sosial, psikiatri dan antropologi dalam penelitian mereka itu. &ara
penelitian mengarahkan
studi
mereka
kepada
perilaku
pemimpin9pemimpin. 3ika tidak ada satu sifat tertentu atau situasi tertentu
bisa
mengidenti6kasikan
pemimpin9pemimpin
atau
meramalkan eekti6tas mereka, apakah barangkali ada suatu gaya kepemimpinann
tertentu
yang
membuat
kelompok9kelompok
oraganisasi efektif0. Dengan istilah 5gaya7 (style) dimaksudkan suatu !ara ber6kir laku yang
khas
dari
seorang
pemimpin
terhadap
para
anggota
kelompoknya. 3adi, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, kapan ia mengerjakannya dan !aranya ia bertindak membentuk gaya kepemimpinannya. 8ara administrator atau managemen pemimpin, jelas, penting bagi para karyaan dan bagi organisasi se!ara "A %im &egembang 'lmu pendidikan /'&9U&', ilmu (aplikasi pendidikan )agian * ($andung&%. 'mpherial $hakti Utama, **+) hal ">19">2
keseluruhan. $agaimana administrator atau managemen berbuat terhadap baahannya memperngaruhi kepuasan para baahan dan sudah tentu prestasi mereka. 3elas, pemimpin9pemimpin memperlihatkan gaya yang berbeda9 beda. Karenanya ada ke!ondongan di kalangan para ahli dibidang ini untuk menyususn berbagai stereotip atau klise pemimpin. kan tetapi hendaknya diingat untuk tidak melakukan kesalahan umum dengan men!iptakan suatu stereotip administratif dan berbuat seolah9oah ia benar9benar kepemimpinan
ada.
da
itu, dan
deretan
panjang
tentang
gaya9gaya
adalah sangat mungkinbaha seorang
administrator managemen memakian kombinasi beberapa gaya jika saat dan situasi berbeda. @agipula tidak ada yang sederhana tentang kepemimpinan itu, dan pemahaman tentang perilaku pemimpin tidak terke!uali. Seorang administrator melakukan banyak hal. $eberapa9beberapa diantaranya terutama melibat fungsi kepemimpinan, yaitu membimbing para baahan. 'a bisa juga memiliki fungsi9fungsi tidak membimbing , dan ia ini bila sering tidak kurang penting sejauh yang mengenai perbuatan organisional. %api disini perhatikan kita yang pokok ialah mengenai perilaku kepemimpinan"G.
"G &rof. D-. ;teng Sutisna, M.S!.
BAB III PENU(UP %.1.
Kesim!#lan
/ilsafat: berasal dari kata 5philos7 berati suka, gemar atau !inta dan 5shopia7 berarti kebijaksanaan atau bijaksana. $er6lsafat berarti, berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam9 dalamnya baik mengenai hakikat, fungsi, !iri, kegunaan, masalah dan solusi dari masalah itu sendiri. administrasi penyelenggaraan
pendidikan pendidikan
adalah disekolah,
suatu agar
ilmu ter!apai
tentang tujuan
pendidikan di sekolah itu7 atau dapt juga diartikan 5 administrasi pendidikan ialah pembinaan pengaasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan – urusan sekolah /ungsi dan &rinsip &engelolaan &endidikan a. &engambilan Keputusan b. &eren!anaan !.&engorganisasian d. Komunikasi e. Koordinasi f. &engaasan g. <aluasi da beberapa pendekatan dalam pengelolaan pendidikan yaitu a. &endekatan organisasi klasik b. &endekatan hubungan manusia !. &endekatan perilaku
%.2.
Saran