1 JURNAL FILSAFAT PENDIDIKAN “THEMA: PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA”
DISUSUN OLEH: TRISNA HUTAURUK NIM 7122141045 PENDIDIKAN EKONOMI B REGULER 2012
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014
Implementasi Mutu Mutu Manajemen Berbasis Berbasis Sekolah di Era Otonomi Otonomi Pendidikan
2 IMPLEMENTASI MUTU MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI ERA OTONOMI PENDIDIKAN Ab!"#$
Dalam rangka reformasi sistem pendidikan, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah respon yang baik dari terwujudnya sistem otonomi daerah dan berujung dengan adanya otonomi pendidikan. Dimana dengan adanya otonomi, sekolah memiliki andil untuk menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan perencanaan sekolah. ada sisi lain, penerapan Manajemen Berbasis Sekolah ini adalah bagian dari paradigma baru pengelolaan pendidikan, yang diharapkan dapat menjadi solusi atas segala permasalahan pendidikan serta secara mandiri mengelola pendidikan terutama pada tingkat mikro (sekolah). Dengan berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, Manajemen Berbasis Sekolah dikaji lebih dalam lagi seberapa besar kontribusinya terhadap perbaikan dunia pendidikan dengan memaparkan sistem pelaksanaan dan seberapa besar implementasinya terhadap pendidikan.
K#!# K%&'(:
!eformasi, "tonomi endidikan, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), #mplementasi
PENDAHULUAN L#&)##& K*&+,!%#-
$emajuan suatu bangsa diukur dari seberapa maju pendidikan yang telah dicapai. Dan ketika pendidikan merupakan tulang punggung bagi kemajuan bangsa, sangat wajar apabila dilakukan pencerahan sebagai wujud perkembangan pendidikan. Setiap periode perkembangan pendidikan nasional adalah persolan penting bagi suatu bangsa karena perkembangan tersebut menentukan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, karakteristik, dan kesadaran politik yang banyak mempengaruhi masa depan bangsa. Setiap periode perkembangan pendidikan memiliki kekuatan tersendiri karena pendidikan adalah cerminan aspirasi, dedikasi, dan inspirasi bagi perwujudan menuntut ilmu sepanjang hayat.
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
3 $risis multidimensi yang berkepanjangan memang telah membuat bangsa #ndonesia telah jauh terpuruk dan semakin tertinggal dari bangsa%bangsa yang lain dalam berbagai aspek kehidupan. &amun, pada saat yang sama krisis multidimensi dan berkepanjangan telah menumbuhkan kesadaran, tekad dan komitmen, dan inspirasi baru pada bangsa #ndonesia untuk menge'aluasi, merekontruksi sistem pendidikan dalam pemerintahan agar lebih berkualitas, efektif dan efisien. Salah satu langkah pasti yang telah diambil adalah dengan menerapkan otonomi pendidikan. T%.%#&
dapun tujuan dari penulisan kajian ini adalah untuk menggambarkan secara deskriptif mengenai Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), bagaimana ciri dan implementasinya terhadap sekolah yang memiliki otonomi, serta kekuatan dan kelemahan apa saja yang dapat digambarkan dari sistem ini. M#&/##!
Manfaat dari kajian ini adalah untuk memberikan gambaran mutu Manajemen Berbasis Sekolah kepada semua lapisan masyarakat, terutama kepada pihak yang terlibat dalam proses pendidikan agar terjadi perwujudan kemajuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan. PEMBAHASAN M#.++& B+"b#( S+$*-# S+b##( M*!*" I&!"%+& O!*&*( P+&)()($#&
Merujuk pada ndang%undang &o.*+ ahun +-- tentang emerintahan Daerah, penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu unsur wajib yang menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota. Di dukung dengan ndang%undang &o.+- ahun +--* tentang Sistem endidikan &asional menegaskan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkenadilan secara tidak diskriminatif dengan menjungjung tinggi 0ak sasi Manusia, nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa. Dua landasan normati' tersebut sebenarnya sudah cukup menjadi rambu%rambu bagi pelaksanaan "tonomi endidikan. emberian "tonomi endidikan yang luas merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap gejala%gejala yang muncul dalam masyarakat, disamping
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
4 sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum dan sebagai sarana peningkatan efisiensi pemerataan pendidikan, dan peran serta mas yarakat. emberian "tonomi endidikan ini menuntut pendekatan manajemen yang lebih kondusif di sekolah agar dapat mengakomodasi seluruh keinginan sekaligus memberdayakan berbagai komponen masyarakat secara efektif guna mendukung kemajuan dan sistem yang ada di Sekolah. Dalam kerangka inilah, Manajemen Berbasis Sekolah tampil sebagai lternatif paradigma baru bagi pendidikan, dengan suatu konsep yang menawarkan otonomi pendidikan bagi sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi, dan pemerataan pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada intinya adalah memberikan wewenang terhadap sekolah untuk melakukan pengelolaan dan perbaikan kualitas secara terus menerus. ada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder ) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah dalam mewujudkan tujuan nasional. Selama ini sekolah%sekolah menerima keseragaman program dan perlakuan yang sama dari satuan atasan. Berbagai keluhan tentu saja menjadi dominan dengan perlakuan yang sama tersebut. Berbagai kuluhan tentu saja menjadi dominan dengan perlakuan yang sama tersebut. adahal setiap sekolah memiliki karakteristik masalah yang berbeda sehingga pemecahan masalahnya juga harus berbeda. emberian otonomi akan mengurangi beban sekolah, beban itu antara lain1 2. Secara terpaksa harus memahami perilaku satuan atasan +. idak terbiasa memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya fasilitas secara maksimal *. 3amang menerima kritik dari stakeholder . Menganggap sekolah sebagai organisasi tertutup karena tidak membuka akses kepada masyarakat 4. idak terbiasa melakukan perubahan 5. erasing dengan lingkungannya 6. Menganggap peserta didik hanya sebagai warga yang perlu pengetahuan
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
5 7. erlalu dekat dengan struktur dan hirarki birokratis 8. Menerima perlakuan yang sama dari satuan atasan, padahal setiap sekolah memiliki karakteristik yang unik Diberlakukan otonomi sekolah telah merubah dinamika sekolah secara menyeluruh. ersonil sekolah telah melibatkan secara aktif bahkan proaktif dalam menentukan berbagai kebijakan untuk kepentingan sekolah. palagi dengan terlibatnya masyarakat yang memiliki akses ke sokolah, seperti adanya $omite Sekolah yang secara langsung terlibat dalam berbagai kebijakan sekolah walaupun bersifat proporsional, tujuannya adalah agar masyarakat semakin memahami arah dan kebijakan pemerintah tentang pendidikan. ada saat yang bersamaan otonomi pendidikan merupakan tantangan tersendiri bagi dunia kependidikan. Dimana pengelola dan penanggung jawab pendidikan menjadi tertangtang untuk dapat meningkatkan kinerjanya dengan menjadikan desentralisasi pendidikan sebagai modal dasar dalam mengoperasionalkan manajemen sekolah. 3("('("( +$*-# #& +-#$#$#& M#.++& B+"b#( S+$*-#
O"#&(#( S+$*-#
K+(#!#& B+-#.#"
S%b+" D##
S%b+" D## )#&
M+&#.#"
M#&%(#
A)(&(!"#(
Menyediakan
Meningkatkan
manajemen/organisasi/
kualitas
kepemimpinan
peserta didik.
transformasional
Memperdayakan staf Mengidentidikasi belajar dan
menempatkan sumber daya yang
personel yang dapat diperlukan
dalam
melayani
mencapai tujuan sekolah.
dan
keperluan mengalokasikan
peserta didik.
sumber
daya
tersebut
sesuai
dengan kebutuhan. Menyusun
rencana Mengembangkan
sekolah dan merumuskan $urikulum kebijakan sekolahnya sendiri.
Memilih staf yang Mengelola sekolah yan memiliki
wawasan secara efektif dan
untuk cocok dan tanggap Manajemen Berbasis efisien. terhadap peserta
kebutuhan Sekolah. didik
dan
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
6 masyarakat. Mengelola
kegiatan Menyelenggarakan
operasional sekolah.
kegiatan pembelajaran
Menyediakan kegiatan
Menyediakan untuk dukungan
yang pengembangan
efektif.
administratif.
profesi pada semua staf.
Menjamin
adanya Menyediakan
Menjamin
komunikasi yang efektif program antara
sekolah
kesejahteraan
Mengelola staf memelihara
dan pengembangan yang dan peserta didik.
masyarakat.
diperlukan
dan
peserta
gedung dan sarana sekolah.
didik. Menggerakkan
Berperan serta dalam Menyelenggarakan
partisipasi masyarakat.
memoti'asi siswa.
forum/diskusi untuk membahas kemajuan kinerja sekolah.
Menjamin terpeliharanya sekolah bertanggung
yang jawab
kepada masyarakat dan sekolah. Selanjutnya, terdapat beberapa intelengensi manajerial yang harus dipenuhi Manajemen Berbasis Sekolah sebagai motor instrumen otonomi pendidikan yang diklasifikasikan sebagai berikut1 #6 M+&'(,!# 2. Memiliki gagasan yang bagus +. Menemukan pemecahan orisinil bagi masalah yang bersifat umum *. Mengantisipasi kosekuensi pengambilan keputusan dan tindakan . Menerapkan emikiran 4. Menggunakan imajinasi dan intuisi b6 M+"+&'#$#& 2. Mengaitkan kebutuhan masa kini dengan masa yang akan datang
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
7
'6
)6
+6
/6
+. Mengenal apa yang penting dan apa yang semata mendesak *. Mengantisipasi tren masa depan . Menganalisis M+&*"#&(#( 2. Membuat tuntutan yang adil +. Mengambil keputusan yang cepat *. Berada di depan bilamana perlu . etap tenang dalam situasi yang sulit 4. Mengetahui kapan pekerjaan selesai B+"$*%&($#( 2. Memahami orang +. Mendengarkan *. Menjelaskan . $omunitas ertulis 4. Menggugah sesame untuk berbicara 5. aktis 6. Bersikap toleran terhadap kekeliruan sesame 7. Berterimakasih dan memberikan dorongan 8. Memastikan setiap orang menerima informasi 2-. Memanfaatkan teknologi informasi M+*!(#( 2. Mengilhami sesama +. Menyuguhkan tantangan yang realistis *. Membantu sesame untuk menetapkan tujuan dan target . Membantu sesame untuk menghargai sumbangsih dan prestasi mereka sendiri. M+&+#-%#( 2. Membandingkan hasil dengan niat +. Menilai diri sendiri *. Menge'aluasi pekerjaan sesame . Meralat kekeliruan dimana perlu
I,++&!#( M#.++& B+"b#( S+$*-# 8MBS9
Dari waktu ke waktu kesadaran masyarakat terhadap urgensi pendidikan semakin meningkat dan mulai tampak dipermukaan. 0al ini dapat didedikasikan dengan animo masyarakat yang banyak meyekolahkan anak%anak mereka ke lembaga%lembaga pendidikan yang terpercaya. danya kesadaran untuk menghadapi tantangan yang semakin berat yang disebabkan oleh perubahan dan tantangan 9aman adalah kesiapan dalam penguasaan ilmu pengetahuan. "leh karena itu lembaga pendidikan yang maju dan mampu memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat akan menjadi idola untuk menyekolahkan anak%anaknya.
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
8 Dalam hal ini, bukan hanya instansi bersifat komersial saja yang dituntut untuk berkompetisi, akan tetapi lembaga pendidikan yang lain guna menawarkan jasa yang mempunyai kesesuaian dan keserasian dengan kebutuhan masyarakat sebagai users education. "leh sebab itu, lembaga pendidikan harus mempunyai sistem manajemen pendidikan yang baik dan mapan untuk menyonsong era kompetensi. rtinya, jika pendidikan ingin dilaksanakan secara terencana dan teratur, maka berbagai elemen yang terlibat dalam kegiatan perlu dikenali. ntuk itu, diperlukan pengkajian usaha pendidikan sebagai suatu sistem. Sistem disini merupakan suatu mekanik dalam suatu anatomi pendidikan. Sejalan dengan tuntutan tersebut, pendidikan sudah mulai berbenah diri dan mengalami reformasi sebagai bentuk konsekuensi dari tuntutan itu. emerintah, dalam hal ini sudah menyiapkan konsep pengelolaan pendidikan, yaitu konsep manajemen berbasis sekolah untuk diterapkan di lembaga%lembaga pendidikan sebagai jawaban atas tuntutan 9aman. #mplementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah pemberian otonomi yang lebih luas kepada sekolah dengan tujuan akhir meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan, sehingga bisa menghasilkan prestasi yang sebenarnya melalui melaui proses manajerial yang mapan. Melalui peningkatan kinerja dan partisipasi semua stakeholder % nya, maka sekolah pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan sifat otonomisnya akan menjadi suatu instansi pendidikan yang organic, demokratis, kreatif, fan ino'atif, serta unik dengan ciri khasnya sendiri untuk melakukan pembaharuan sendiri. Dalam konteks ini, sekolah memiliki wewenang untuk mengambil keputusan. Menurut Syaiful Sagala, kekuasaan yang dimiliki sekolah antara lain, mengambil keputusan berkaitan dengan rekrutmen serta pengelolaan guru dan pegawai administrasi, serta keputusan berkaitan dengan pengelolaan sekolah. I,-++&!#( H%b%&#& M#.++& S+$*-# )#& M##"#$#!
Banyak orang mengartikan hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam pengertian sempit, artinya hubungan kerja sama itu hanya dimaknai dalam hal mendidik anak belaka, sehingga konteksnya hanya berkisar pada tataran hubungan antara orang tua dan guru% guru di sekolah yang telah bersama%sama mendidik anaknya. adahal hubungan masyarakat
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
9 (humas) merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, serta penghargaan dari public suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dengan makna yang luas ini, hubungan antara sekolah dan masyarakat merupakan suatu langkah konkret dalam menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan%penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik%baiknya di kalangan masyarakat luas mengenai tugas%tugas dan fungsi%fungsi yang diemban organisasi kerja tersebut. Selanjutnya hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga jenis hubungan, yaitu1 1. Hubungan Edukatif
0ubungan edukatif adalah hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam hal mendidik siswa serta antara guru di sekolah dan orangtua di dalam keluarga. 0ubungam ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap pada diri anak. :uga kerja sama dalam berusaha memenuhi fasilitas%fasilitas yang diperlukan untuk belajar di sekolah maupun di rumah dalam memecahkan masalah%masalah yang menyangkut kesulitan belajar ataupun kenakalan remaja. ;ara kerja sama dapat direalisasikan dengan mengadakan pertemuan yang direncanakan secara periodic antara guru%guru di sekolah dan orang tua peserta didik sebagai anggota komite sekolah atau sejenisnya. Disamping itu jugak dapat dilakukan dengan melakukan dialog terbuka mengenai masalah pendidikan yang sering terjadi di sekolah dan juga di keluarga. 2. Hubungan ultural
0ubungan $ultural adalah usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyatakat tempat sekolah itu berada. Bahkan, yang diharapkan adalah sekolah itu dapat menjadi titik pusat dan sumber terpencarnya norma%norma (norma agama, etika, sosial, estetika, dan lain sebagainya) yang baik bagi kemajuan masyarakat. :adi, tidaklah salah bila sekolah dijadikan barometer bagi maju mundurnya kehidupan beragama, cara berpikir, kesenian, kebudayaan dan berbagai hal yang terjadi di dalam masyarakat.
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
10 !. Hubungan Institusional 0ubungan institusional adalah hubungan kerja sama antara sekolah dan lembaga instansi%
instansi resmi lainnya, baik swasta maupun pemerintah. Misalnya hubungan antara sekolah dan puskesmas, pemerintan setempat, dinas pertanian, pasar, serta lain sebagainya, yang semuanya itu dilakukan delam rangka perbaikan dan memajukan pendidikan. Dengan demikian peserta didik tidak lagi asing dengan lingkungan tempat tinggalnya yang penuh dengan profesi.
K+$%#!#& )#& K+-+##& M#.++& B+"b#( S+$*-#
Meskipun diyakini dapat membawa perubahan ke arah penyelenggaraan pendidikan yang lebih efektif dan efisien, demokratis dan bermutu, desentralisasi tetap saja merupakan satu bentuk kebijakan yang perlu diterapkan secara sangat hati%hati karena potensi positif yang dimilikinya, paradigma ini juga menyimpan beberapa potensi negatif yang perlu dicermati dan diantisipasi dalam dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. 16 K+$%#!#&
$ekuatan merupakan modal utama yang dapat dijadikan sebagai pendorong dalam mencapai tujuan organisasi pendidikan. Sehingga otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan lingkungan setempat. Maka, dengan adanya otonomi tersebut, sekolah akan lebih leluasa mengimpro'isasi dirinya sesuai dengan kemampuan. Dengan kekuasaan dalam rangka mengelola sumber daya dan juga adanya partisipasi masyarakat, mendorong profesionalisme, kepemimpinan sekolah yaitu kepala sekolah, baik dalam perannya sebagai manajer maupun sebagai pemimpin sekolah. Dan dengan diberikannya kesempatan kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum, guru didorong untuk berino'asi dalam melakukan berbagai eksperimentasi di lingkungan sekolah dengan menemukan tujuan menemukan kesesuain antara teori dan kenyataan. Dengan demikian, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mendorong profesionalisme guru dan terutama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang ada di garda depan. Melalui pengembangan kurikulum yang efektif dan fleksibel. !asa tanggap sekolah terhadap kebutuhan
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
11 masyarakat setempat akan meningkat serta layanan pendidikan akan sesuai dengan tuntutan peserta didik dan masyarakat seiring dengan perkembangan 9aman. 26 K+-+##&
Berikut beberapa kelemahan dalam menerapkan manajemen pendidikan berbasis sekolah yang sifatnya beragam. a. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Bersifat "njuran
Manajemen endidikan Berbasis Sekolah sampai saat ini masih bersifat anjuran dan belum menjadi sebuah kewajiban untuk diterapkan. $arena masih bersifat anjuran, maka penerapannya masih sebatas apa yang dipahami oleh sekolah atau kepala sekolah. $ebijakan pelaksanaannya masih dianggap sebagai bagian dari sistem manajemen baru, oleh karenanya sekolah tidak merasa bahwa hal itu sebagai kewajiban untuk dilaksanakan. palagi tidak adanya kontrol yang melekat terhadap penerapannya, sehingga tidak akan terjadi penilaian yang mengganggu karir sekolah. "leh karenanya, anjurannya harus dipertegas sebagai keharusan. b. ontrol Mas#arakat Belum Memadai
Sebagai jasa pengguna pendidikan, masyarakat khususnya orangtua peserta didik belum melihat dan merasakan bahwa manajemen pendidikan berbasis sekolah adalah alternatif dalam meningkatkan mutu pendidikan. "rangtua peserta didik pada umumnya belum melihat bahwa manajemen pendidikan kepada masyarakat penggunanya. Masyarakat ataupun orangtua peserta didik hanya berorientasi pada produk produk dan bukannya pada proses pendidikan.
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
12 Sebagai badan yang mewakili masyarakat $omite Sekolah belum berperan optimal. $omite Sekolah yang dibentuk pada dasarnya hanya sebagai alat kelengkapan semata tanpa memberikan bantuan yang bersifat signifikan terhadap kebutuhan sekolah. $omite Sekolah memang mengalami kesulitan dalam melakukan kontrol tentang penyelenggaraan manajemen pendidikan berbasis sekolah, hal ini disebabkan karena pengurus $omite Sekolah tidak secara utuh memahami apa sebenenarnya manajemen berbasis sekolah. Seharusnya, pengurus $omite Sekolah mengetahui tugas dan fungsinya. $omite Sekolah memiliki wewenang untuk mengontrol pelaksanaan manajemen sekolah. $omite Sekolah pada saat ini menjadi perangkat sekolah yang dapat memberikan masukan apa saja, apalagi yang berkaitan dengan konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah, yang pada dasarnya akan dapat meningkatkan efekti'itas manajemen.
PENUTUP K+(,%-#&
Manajemen pendidikan berbasis sekolah menuntut adanya sekolah yang otonom, "leh karena itu perlu langkah%langkah yang implementatif dan aplikatif untuk merealisasikan manajemen pendidikan berbasis sekolah di lembaga pendidikan persekolahan. Selain untuk mengarahkan kreati'itas yang tinggi dalam mendesain program%program sekolah, "tonomi pendidikan memberikan ruang gerak kepada sekolah menjadi lebih luwes dalam menciptakan kebijakan konstruktif untuk sekolah sebagai wahana yang penuh warna sebagai tempat menempa bakat dan minat serta untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak didik. $ehadiran komite sekolah pada satuan pendidikan yang di dalamnya terdapat unsur orang tua murid, staf sekolah, lembaga swadaya masyarakat bidang pendidikan, pakar alumni, siswa, birokrasi dan lain%lain mendorong ke arah otonomi sekolah.
S#"#&
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
13 Berpijak pada kajian yang telah disampaikan diatas, dapat dilihat bahwa sebuah kebijakan pendidikan dalam hal ini kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah baik jika ada realisasi nyata atau langkah pasti dalam pelaksanaannya. "leh karena itu sungguh baik jika para pelaksana pendidikan bekerja sama, saling berkontribusi dalam mewujudkan kebijakan ini sebagai terobosan baru dalam menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik.
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan
14 DAFTAR PUSTAKA
;han, Sam M. dan Sam, uti . Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. :akarta1 !ajawali ers. =arisi, Mohammad #mam. +--6. Jurnal Kependidikan: Interaksi. Madura1 =$# ni'ersitas Madura. Siahaan, miruddin. dan &asution, #rwan. +--5. anajemen Pendidikan !erbasis "ekolah. ;iputat1 >uantum eaching. Siro9i. +--6. Politik Pendidikan. :akarta1 !ajawali ers. miarso dan 3ojali, #mam. +-2-. anajemen utu Pendidikan. :ogjakarta1 #!;iSoD. ?amin, Moh. +-2+. Panduan anajemen utu Kurikulum Pendidikan. :ogjakarta1 D#@ ress.
Implementasi Mutu Manajemen Berbasis Sekolah di Era Otonomi Pendidikan