ETIOLOGI PENYAKIT PERIODONTAL
Etiologi dari penyakit periodontal, terdiri dari 3 faktor : 1. Faktor Penyebab ( Agent ) 2. Faktor Pejamu ( o!t ) 3. Faktor "ingkungan ( En#iront )
1. FAKTOR PENYEBAB ( AGENT ) Faktor$faktor primer: Penyebab primer dari penyakit periodontal adala% irita!i bakteri. Adapun &eori yang mendukung adala% !ebagai berikut : &eori Plak. 'enurut teori ini 3 1. umla% bakteri yang ada pada le%er gingi#a yang inflama!i atau poket periodontal lebi% be!ar daripada di le%er gingi#a yang !e%at 2. *ila ada inflama!i gingi#a atau poket periodontal jumla% organi!me di dalam mulut akan meningkat. 3. +njek!i bakteri mulut manu!ia pada babi dapat menimbulkan pembentukan ab!e!, kalau bakteri ini ber!ifat patogen . Penelitian epidemiologi ter%adap berbagai kelompok popula!i di berbagai bela%an dunia menunjukan %ubungan lang!ung antara jumla% depo!it bakteri bakteri yang diukur melalui indek! indek! keber!i%an mulut dan kepara%an inflama!i gingi#a. -. ata epidemiologi menunjukan %ubungan lang!ung antara !tatu! keber!i%an mulut dan derajat keru!akan periodontal /. Produk!i inflama!i gingi#a dalam per0obaan, dengan 0ara penarikan !emua bentuk pember!i% mulut, menunjukkan ba%a bila 12 pelajar ber%enti member!i%kan gigi$geligi, !e%ingga plak lelua!a berkumpul di !ekitar tepi gingi#a, inflama!i gingi#a !elalu timbul. *ila pember!i%an gigi dilakukan kembali, plak di%ilangkan, inflama!i akan reda. . Per0obaan di ata! bila diulangi pada anjing *eagle juga memberikan %a!il !erupa. elain itu, pemberian diet yang lunak dan lengket pada %ean juga dapat menimbulkan penyakit periodontal 4.Penelitian 4.Penelitian epidemiologi menunjukkan ba%a kontrol keber!i%an mulut dapat mengurangi terjadinya gingi#iti! 5. +nflama!i gingi#a karena di%entikannya pember!i%an mulut dapat di0ega% dengan larutan kumur anti!eptik mi!alnya klor%e6idin glukonat 17. Antibiotik !i!temik maupun topikal juga dapat mengurangi inflama!i gingi#a. 11.+rita!i mekani! !eperti tepi tumpatan yang berlebi%an atau tumpatan yang ka!ar, tidak menimbulkan inflama!i gingi#aa ke0uali
bila tumpatan tertutup plak bakteri 12.Pada 12.Pada %ean beba! organi!me, keru!akan mekani! dari gingi#a akibat pemakaian benang !utra antara gigi geligi keli%atannya tidak menimbulkan inflama!i gingi#a atau keru!akan tulang al#eolar.*ila bakteri ditamba%kan maka akan terjadi inflama!i gingi#a dan keru!akan tulang 13.8ultur bakeri dari poket periodontal manu!ia dapat meng%a!ilkan en9im yang dapat mendegrada!i jaringan ikat gingi#a 1.Pada penyakit periodontal terli%at kenaikan titer antibodi ter%adap plak bakteri. Antibodi ini dapat didetek!i pada dara% dan 0airan kre#ikular 1-."imfo!it dan !el pla!ma pembentuk imunoglobin yang terdapat pada jaringan ikat gingi#a dan 0airan gingi#a akan bertamba% jumla%nya bila ada inflama!i inflama!i gingi#a 1/.Pada 1/.Pada penelitian in #itro, limfo!it diaktifkan ole% depo!it plak dan terli%at %ubungan lang!ung antara kepara%an penyakit periodontal dengan tran!forma!i limfo!it 1. *ila indi#idu dea!a muda yang !e%at tidak member!i%kan mulutnya !elama 24 %ari, akumula!i plak bakteri dan inflama!i gingi#a yang terbentuk akan ber%ubungan dengan bertamba%nya tran!forma!i limfo!it dan pengeluaran faktor peng%ambat migra!i. e!pon !elular ini akan kembali normal 24 %ari !etela% plak diber!i%kan 8e!impulan lain yang dapat ditarik dari bukti$bukti yang ada adala% ba%a diperlukan aktu yang !ingkat bagi produk bakteri untuk membentuk inflama!i."ang dkk(153) menunjukkan ba%a bila gigi geligi diber!i%kan dengan inter#al 4 jam, tidak akan terjadi gingi#iti! tetapi bila pember!i%an ditunda !ampai 2 jam, akan terjadi inflama!i gingi#a.3 &eori bakteri !pe!ifik dan non !p!ifik dari etiologi penyakit periodontal 3 &eori !pe!ifik 'enurut teori ini, %anya bakteri tertentu yang meningkat jumla%nya !elama perkembangan perkembangan dan progre!if progre!if pernyakit pernyakit periodontal.ampai !aat ini, 0ukup banyak penelitian yang diara%kan pada tiga bakteri, yaitu : 3 1. *a0teroide! gingi#ali! 2. *. intermediu! 3. A0tinomy0etem0omitan! A0tinomy0etem0omitan! *akteri$bakteri *akteri$bakteri ter!ebut merupakan anggota flora normal mulut, yang kemudian menyebabkan penyakit jika ditemukan dalam
propor!i yang be!ar ( terjadi ketidak!eimbangan eko!i!tem dalam rongga mulut ). alam artian, !pe!ie! yang menyebabkan penyakit periodontal pada keadaan !e%at berbeda pada tingkat kuantita! dan propor!i yang dipertimbangkan patogen.*eberapa karakteri!tik yang menentukan bakteri !pe!ifik patogen adala% : ; adir dalam keadaan berpenyakit ; 'eningkat kuantita!nya ; 'emiliki faktor #irulen!i Faktor ter!ebut memberi keuntungan bagi bakteri berupa : 'embantu bakteri melekat pada jaringan o!t ¬ 'en0ega% imunita! o!t¬ Penembu!an ke jaringan o!t¬ 'emproduk!i ba%an yang mampu meru!ak jaringan o!t atau merang!ang inflama!i¬ *erikut &abel faktor #irulen!i bakteri di%ubungkan dengan infek!i periodontal :Faktor pemberian antibiotik !pektrum lua!. &eori non !pe!ifik 3 'enurut teori ini, !emua bakteri plak dianggap mempunyai beberapa faktor #irulen!i yang menyebabkan inflama!i gingi#a dan keru!akan periodontal mulut.. 8eadaan ini menunjukkan ba%a
plak akan menimbulkan penyakit tanpa tergantung kompo!i!inya. Peraatan : ; 8ontrol plak ; kaling !ubngingi#a ; oot planing &eori bakteri !ebagai etiologi periodontiti! kroni! 3 'enurut teori ini, !emua plak bakteri ikut berperan membentuk poten!i patogenita! dari flora !ubgingi#a melalui kemampuannya untuk berkoloni!a!i dan menyerang perta%anan %o!pe! dan merang!ang inflama!i !erta keru!akan jaringan. etiap kompo!i!i plak dalam jumla% 0ukup be!ar di dalam le%er gingi#a dapat menimbulkan gingi#iti!. 8enaikan #irulen!i flora !ubgingi#a keli%atannya di!ebabkan karena terbentuknya ekologi plak yang tidak menguntungkan bagi %o!pe! tetapi menguntungkan bagi pertumbu%an bakteri yang mempunyai poten!i patogenik. Faktor$faktor !ekunder: 3 1. e!tora!i yang keliru *erupa tepi tumpatan yang berlebi%an, penggunaan matrik! yang 0erobo% dan kegagalan memole! bagian tepi. e!tora!i dengan kontur buruk, dapat meng%laangi ak!i penyikatan gigi yang efektif. 2. 8a#ita! karie! &erutama di dekat tepi gingi#a, dapat merang!ang terbentuknya daera% timbunan plak 3. i!a makanaan Adala% baji yang kuat dari makanan ter%adap gingi#a di antara gigi. . ?igi tiruan !ebagian lepa!an dengan de!ain yang buruk. ?igi tiruan yang longgar atau yang tidak terpole! dengan baik 0enderung menjadi tempat penimbunan plak. *egitupun pada gigi tiruan ti!!ue borne, karena !eringkali terbenam ke dalam muko!a dan menekan gingi#a, juga turut berperan dalam menyebabkan inflama!i dan keru!akan jaringan. -. Pe!aat ortodonti yang dipakai !iang dan malam dan tidak diber!i%kan /. u!unan gigi tidak beraturan merupakan predi!po!i!i dari reten!i plak. Pada o#erbite yang !angat dalam, in0i!i#u! ata! dapat berkontak dengan gungi#a labial baa% atau in0i!i#u! baa% berkontak dengan gingi#a palatal ata!. al ini dapat menyebabkan inflama!i dan keru!akan jaringan bila ada plak . 8urangnya !eal bibir 8eadaan ini mempunyai dua efek: a.ak!i pember!i%an normal dari !ali#a berkurang !e%ingga
timbunan plak bertamba% b.e%idra!i dari jaringan yang akan mengganggu re!i!ten!inya. 4. 'erokok tembakau tain tembakau dapat memperka!ar permukaan gigi, namun bukan merupakan faktor reten!i plak yang utama, tetapi didukung ole% @ral ygiene yang buruk. Arno et al. (15-4) dan umner! dan @berman (15/4), melaporkan ba%a frekuen!i merokok berkorela!i po!itif dengan penyakit periodontal. Pada penelitian !elanjutnya, diketa%ui ba%a ke%ilangan tulang al#eolar bertamba% dengan bertamba%nya penggunaan tembakau. A!ap rokok tembakau mengandung ga! dan ba%an$ba%an kimia yang ber!ifat ra0un dan atau kar!inogenik. ala% !atunya adala% kandungan karbonmonok!ida, yang dapat menaikkan tekanan dara% !e0ara bermakna dan berpengaru% pada !i!tem pertukaran %aemoglobin. Peruba%an #aria!i poten!ial reduk!i$ok!ida!i (E%) di daera% gingi#al dan rongga mulut merupakan indika!i adanya anaenobio!i!. 'erokok dapat menyebabkan penurunan E% dan ini akan mengakibatkan peningkatan bakteri plak yang anaerobik. ipote!i! ini tela% diuji ole% 8enney et al. pada ta%un 15-. 8enney melaporkan adanya penurunan nilai poten!ial reduk!i$ok!ida!i. Efek penurunan ter!ebut tampaknya mendorong pertumbu%an mikroorgani!me yang anaerobi0
meng%a!ilkan !el & 2.+"$1 membentuk beberapa gen !el &, terma!uk untuk faktor pertumbu%an interleukin 2 ( +"$2 ) dan re!eptornya pada permukaan !el 3.Peningkatan +"$2 ter%adap re!eptor merang!ang pro!e! prolifera!i yang akan membentuk klonu! memori yang terdiri dari 1777 !el dimana ma!ing$ma!ing berak!i dengan antigen .Produk!i %elper fa0tor mengaktifkan limfo!it * dan !el efektor &4 -.el &4 juga membentuk faktor !upre!!or yang dapat meng%an0urkan limfo!it. el ini memodula!i !i!tem dan men0ega% timbulnya autoimunita!. 3. FA8&@ "+C?8BC?AC ( EC<+@C& ) aringan periodon!ium terpapar dua tipe faktor lingkungan : 3 1.i!tem mekani! dimana berbagai !tre!! ma!tika!i menyebabkan modula!i teru! meneru! jaringan ligamentum periodon!ium, tulang al#eolar dan !ementum 2.Faktor oral, terutama eko!i!tem bakteri dan gingi#a. alam !ebua% penelitian yang dilakukan di Ari9ona, Amerika erikat, ditemukan ba%a periodontiti! atau infek!i gu!i yang meng%an0urkan jaringan dan tulang gigi ternyata berkaitan dengan terjadinya gangguan ginjal. alam !ebua% anali!a, orang yang mengalami gangguan gu!i !edang mengalami peningkatan ri!iko gangguan ginjal 2 kali lebi% be!ar dan mereka yang mengalami gangguan gu!i berat mengalami peningkatan ri!iko 2,1 kali. al ini berkaitan dengan adanya di!fung!i endotel yang berperan dalam patogene!i! penyakit ginjal
5. ?roo#e perkembangan ?roo#e pada permukaan akar atau daera% !er#ikal ma%kota dapat merang!ang akumula!i bakteri,menyebabkan gingi#iti! lokal dan poket periodontal. 2. FA8&@ PEA'B ( @& ) Faktor ter!ebut, terkait dengan mekani!me perlindungan tubu% dalam meng%adapi benda a!ing dan tok!in. 'ekani!me ter!ebut adala% : 3 1. 'ekani!me perlindungan non$!pe!ifik a. 8e!eimbangan bakteri b. +ntegrita! permukaan ( 8ekon!tanan ketebalan epitelium ) 0. En9im dan 0airan permukaan ( !ali#a dan ek!udat 0airan gingi#a ) d. Fago!ito!i! ( yang terpenting : "euko!it, polimorfonuklear dan makrofag ) 2. 'ekani!me perlindungan !pe!ifik, dengan pro!e! !ebagai berikut : 1.Antigen dipre!enta!ikan ke !el & ole% makrofag yang juga men!ekre!i !itokin yang di!ebut !ebagai interleukin$1 ( +"$1 ) yang
Faktor sistemik. Fakto –faktor sistemik adalah faktor yan gmempengaruhi tubuh secara keseluruhan; misalnya faktor genetik, nutrisional, hormonal dan hematologi. Faktor genetik : Kerentanan individual terhadap periodontitis kronis umumnya bervariasi dan ada beberapa individu yang mencapai usia tua tanpa menunjukkan tanda – tanda kerusakan periodontal, sedangkan individu lainnya sudah terkena serangan periodontitis yang progresif pada usia yang lebih muda. Variasi pada respons hospes ini diperantarai oleh berbagai faktor genetik dan tidak berhubungan dengan standar kebersihan mulut. da sejumlah penyakit genetik, beberapa diantaranya sangat langka, yang meningkatkan kerentanan terhadap kerusakan periodontal : a. Sindroma Down !trisomi "#$, kerentanan disini berhubungan dengan terganggunya fungsi neutrofil atau perubahaan jaringan ikat. •
b. %indroma &hediak'(igashi. )erupakan kondisi autosomal resesif yang langka, ditandai dengan neutrofil yang terganggu. c. Hipofosfatasia dan sindroma *apillon'+efevre !hiperkeratosis palmaris et planaris$. dalah kondisi genetik yang langka yang berhubungan dengan periodontitis yang sangat merusak dan berkembang dengan cepat. d. Neutropenia siklik. itandai reduksi siklik yang drastis dari jumlah neutrofil sirkulasi yang menyebabkan terjadinya infeksi periodontal piogenik yang rekuren. •
•
Faktor Nutrisi. %ecara teoritis defisiensi dari nutrien utama dapat mempengaruhi keadaan gingva dan daya tahannya terhadap iritasi plak, tetapi karena kesalingtergantungan antara berbagai elemen diet yang seimbang, sangatlah sulit untuk mendefinisikan akibat defisiensi spesifik pada manusia. nak – anak yang mendapatkan gi-i cukup umumnya mempunyai gingiva yang lebih sehat dari pada anak – anak yang gizinya buruk, tanpa ada hubungannya dengan standar kebersihan mulut. Waerhaug (1967) menemukan hubungan antara keparahan kerusakan periodontal dan defisiensi vitamin B. Pada defisiensi nutrisi yang parah, umumnya disertai dengan kebersihan mulut yang sangat buruk, terlihat adanya kerusakan aringan periodontal yang berkembang dengan !epat dan tanggalnya gigi yang !ukup dini. *revalensi gingivitis ulceratif akut juga meningkat dan keadaan dapat berkembang mengadi cancrum oris yang merusak dan fatal. Kerusakan periodontal yang hebat sudah sejak lama terbukti berhubungan dengan scurvy. Vitamin & diperlukan untuk produksi kolagen, oleh karena itulah vitamin & juga dibutuhkan untuk pertukaran sel dan perbaikan sel normal, namun penelitian tentang defisiensi vitamin & tidak menunjukkan adanya perubahan gingiva yang jelas. Kelihatannya scurvy juga dibutuhkan faktor inflamasi yang disebabkan oleh plak, agar dapat terjadi perubahan kondisi gingiva. fek penambahan diet yang seimbang dan adekuat dan permberian vitamin ekstra sebagai salah satu bentuk pera/atan penyakit periodontal, sampai sekarang ini masih belum terbukti dengan jelas. Faktor hormonal. *erubahan hormon seksual berlangsung semasa pubertas dan kehamilan, keadaan ini dapat menimbulkan perubahan jaringan gingiva yang merubah respons terhadap produk – produk plak. Pubertas *ada masa pubertas insidens gingivitis mencapai puncaknya dan seperti dikatakan oleh %utcliffe !#01"$ perubahan ini tetap terjadi /alaupun kontrol plak tetap tidak berubah. 2ila masa pubertas sudah le/at, inflamasi cenderung reda sendiri tetapi tidak dapat hilang sama sekali bila dilakukan pengontrolan plak yang adekuat. !ehamilan ahulu kehamilan selalu dihubungkan dengan gingivitis dan tanggalnya gigi, tetapi bila rongga mulut dapat dipertahankan tetap dalam keadaan bersih, gingivitis biasanya tidak akan timbul pada masa kehamilan. %eperti pada pubertas, inflamasi ringan akibat plak akan menjadi jauh lebih parah pada masa kehamilan. *erubahan ini dimulai sejak bulan kedua kehamilan. %etelah partus biasanya
keparahan simtom ini akan berkurang. isini dianggap bah/a peningkatan jumlah progesteron akan meningkatkan vaskularisasi dan perubahan dinding pembuluh darah yang membuat pembuluh menjadi lebih permiabel, perubahan serupa juga dapat ditemukan pada /anita yang menggunakan pil kontrasepsi yang mengandungprogesteron dan estrogen sintesis. •
Diabetes. 2ukti – bukti ilmiah belum terlalu jelas, diabetes yang tidak terkontrol kelihatannya dapat merubah respons jaringan periodontal terhadap plak"khususnya pada kasus yang parah dan sudah berlangsung lama. nak – anak yang menderita diabetes umumnya terserang gingivitis yang lebih parah dari pada anak – anak yang sehat dengan skore plak yang sama !2ernick, dkk, #013$. *enderita diabetes de/asa terutama pada kasus jangka panjang dengan perubahan retina mengalami kerusakan periodontal yang lebih besar dari pada yang tidak menderita diabetes.
•
Faktor hematologi #penyakit darah$. *enyakit darah kalihatannya tidak menyebabkan gingivitis, tetapi menimbulkan perubahan jaringan terhadap plak. %nemia nemia didefinisikan sebagai berkurangnya keonsentrasi hemoglobin didalam darah sampai diba/ah batas normal. nemia karena berbagai penyebab, termasuk perdarahan, kerusakan kimia/i dan penyakit, tetapi yang paling sereing adalah anemia defisiensi -at besi yang dapat ditemukan pada sekitar #4 5 populasi wanita. %nemia menurunkan kapasitas pemba/a oksigen dari darah sedemikian rupa sehingga pasien cepat letih dan pingsan, sulit bernafas dan merasakan gelenyar pada jari – jari tangan dan kakinya. Kulit terlihat pucat tetapi hal ini bukan merupakan tanda karakteristik; pucatnya mukosa mulut termasuk gingiva merupakan tanda yang lebih dapat diandalakan tetapi keadaan inipun hanya timbul bila anemia tersebut parah. +idah mungkin juga terlihat permukaan papila yang kasar dan menjadi halus. isini mungkin juga terjadi ulcer aptosa dan keilitis angularis yang rekuren. &eukemia da beberapa bentuk leukemia yang merupakan proliferasi neoplastik dari jaringan pembentuk leukosit" terutama pada sumsum tulang. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya jumlah sel darah putih didalam sirkulasi dan pada berbagai organ dan jaringan termasuk gingiva. +esi orofaringeal merupakan keluhan pertama pada lebih dari #4 5 kasus leukemia akut !%culy dan &a/son, #061$. )anifestasi gingiva paling sering ditemukan pada bentuk akut dari leukemia monositik, mielogenus dan limfatik, tetapi gingiva tidak terlalu sering terkena pada leukomia kronis. *ada leukomia akut gingiva pada umumnya lunak, ber/arna merah gelap dan bengkak, pembengkakan dapat sangat besar sehingga gigi – geligi tertutup gingiva. isini terlihat perdarahan spontan dari gingiva. 7aringan periodontalmengalami kerusakan yang berlangsung dengan cepat disertai dengan kerusakan puncak tulang alveolar dan tulang apikal serta goyangnya gigi – geligi. &eukopenia #agranulositosis$
+eukoppenia dapat timbul sendiri maupun dalam hubungannya dengan penyakit darah lainnya dimana aktifitas sumsum tulang tertekan. 8ertekannya aktifitas sumsum tulang juga dapat disebabkan karena berbagai obat. *ada leukopenia jumlah sel darah putih berkurang, kadang – kadang hampir nol. Karena sel – sel ini merupakan sel pertahanan tubuh yang penting, leupopenia tentunya menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi. •
•
%c'uired immune deficiency sydrmoe #%(DS$. (uman immunogeficien virus H(V# dan (9V" khususnya menyerang helper lyphocytes oleh sebab itu akan mengganggu sistem imun. 8idak ada manifestasi periodontal yang khas dari penyakit ini dan lesi yang terlihat pada gingiva umumnya disebabkan karena immunodefisiensi yang parah dan infeksi ikutan. Kandidiasis rongga mulut !thrush$ adalah manifestasi %(DSyang umum dan dapat ditemukan pada hampir 34 5 pasien !%cully dan &a/son, #061$ sarkoma kaposi rongga mulut juga ditemukan dalam persentase yang cukup tinggi pada pasien – pasein ini. *enderita 9% sangat rentan terhadap akan kebersihan mulut periodontitis yang agresif dan gingivitis ulceratif akut. 8ulang alveolar dapat terbuka dan pada kondisi ini dapat terjadi pernanahan !reenspan. dkk, #061$.
•
Penyakit psikologis angguan psikologis dapat meningkatkan laju kerusakan periodontal melalui berkurangnya aliran saliva, baik karena akibat dari kondisi itu sendiri atau karena terapi obat yang diterima pasien. angguan ini juga mengurangi perhatian pasien.
•
Hiperplasia epanutin bat anticonvulsan seringkali diberikan pada penderita epilepsi dan mumnya pada sebagian besar penderita ini terutama yang berusia diba/ah <4 tahun terlihat adanya pembesaran gingiva yang cukup luas. ingiva pada permukaan labial gigi –g eligi anterior terserang lebih parah dari pada gingiva di sekitar gigi – geligi posterior. *embengkakan tersebut terbentuk terutama dari jaringan fibrosa, kecuali bila perubahan inflamasi dapat diredakan, daerah pembengkakan biasanya keras, ber/arna merah muda dan belobus. *embengkakan tidak terlalu parah bila kebersihan mulut pasien baik, tetapi bila sudah terjadi perubahan inflamasi kronis akibat dari plak, pemberian epanutin akan makin meningkatkan aktifitas fibroblas sehingga akan terlihat lebih banyak serabut kolagen. )eskipun demikian besar daerah pembengkakan tidak berhubungan langsung dengan dosis obat. 2ila inflamasi berlanjut, terutama selama masa remaja, pembengkakan gingiva akan menjadi lunak dan ber/arna merah serta mudah berdarah secara spontan.
•
jatingan ikat fibrosa. 2ila pasien cukup kooperatif, tindakan gingivektomi dapat memberikan manfaat besar.
Fibromatosis gingiva )erupakan gangguan gen tunggal herediter yang sangat langka, dimana gingiva membesar dan hampir menutupi gigi – geligi. Keadaan ini dapat timbul sendriri atau diikuti dengan hipertrikosis, gangguan mental danepilepsi. 7aringan yang membesar umumnya keras, dan ber/arna merah muda, terdiri dari pembesaran
Dermatosis 2eberapa penyakit kulit mempunyai manifestasi rongga mulut yang dapat timbul pada gingiva. 2eberapa penyakit ini sangat langka. 2eberapa diantaranya adalah liken planus, pemfigoid membaran mukosa yang jinak dan pemfigus vulgaris.
Diambil dari beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993; terj. Buku Ajar eriodonti
Ge j a l a Pe r i o do nt i t i spa daa wa l n y at i d akme ny a k i t k a np en de r i t a ny a ,n amu np ad a t a ha pl a nj u tb i s ame mb ua tg i g i g i g imu da hl e pa s.I n f e ks ib ak t e r i me ng ge r u s t u l a ngt e mp atb er p i j a kg i g id anme l e ma hk a np er l e k at a nn y a.Se l a i nk ar i e s gi gi ,per i odont i t i sadal ahpenyebabumum kehi l angangi gipadaorang dewasa.Penyaki tper i odont almer upakansal ahsat upenyaki tyang sangatmel uasdal am kehi dupanmanusi a,sehi nggakebanyakan masyar akatmeneri makeadaani nisebagaisesuat uyangt i dak t e r h i nda r i .Na muns t u die t i ol og i ,pe nc e ga ha nda npe r a wa t a npe ny a ki t per i odont almenunj ukkanbahwapenyaki ti nidapatdi cegah. Pe r i o do nt i t i sme mi l i k ig ej a l ay a ngs an ga ts e di k i ts eh i n gg ab an y akpa si e n y a ngba r ub er o ba ts e t e l a hp en y ak i ti t ube r k e mb an gs ec ar as i g ni fi k an .Ge j a l a y a ngd ap att i mb ul a nt a r al a i n : •
Gu s ime me r a hat a ub er d ar a hs aa tme ny i k a tg i g ia t a ume ng gi g i t ma k an ank e r a s( j a mb ub i j i ,mi s a l n y a)
•
Gusi ser i ngmembengkak
•
Ha l i t o si sa t a ub aumu l u t ,d anr a sage t i rt e r u s me ne r u sda l a m mu l u t
•
Re s es i g i n gi v a ,s e hi n gg ag i g it a mp akme ma nj a ng .( I n ij u gad ap at d i s eb ab ka nk ar e name ny i k atg i g it e r l a l uk er a sa t a ume ng gu na ka ns i k atg i g i t er l al uk ak u)
•
•
L ub an gd al a md ia nt a r ag i g id angu s i Gi gi l on gg ar ,pad at a ha pl anj ut( mes k i pu nh al i ni mun gk i nt er j adi k ar e naa l a sa nl a i n )
Apapenyebabpenyaki tper i odont al? Pe ny e ba bu t a mape ny ak i tp er i o do nt a la da l a hp l a kba k t e r i .Mu l u tk i t ape nu h d e ng a nb ak t e r i ,a d ay a n gme n gu n t u n gk a nda na d ay a b gme r u gi k a n .Ba k t e r i i n ib er e ak s id en ga nma ka na n/ s i s ama ka na nd ana i rl i u r ,j i k at i d ak d i b er s i h k a ns e c a r ame n y el u r u hd a nd al a mt e mp owa k t ut e r u s me n er u sa k an me mb en t u ks en y a wal e ng k etp ad ag i g i/p l a k .Me ny i k a tg i g id anflo s s i n g me mb an t ume n c eg a ha k u mu l a s ip l a k .Pl a ky a ngt i d a kdi h a pu sbi s a menger asdanmembent ukpenampunganpenampungan/kant ongbakt er i b er s a ma ande ng anme ne ba l n y ak a l k u l u sat a u“ t a r t a r ”d ar i wa k t uk ewa k t u . k al k ul u st i d akd ap atd i h ap usd en ga nme ny i k atg i g ib i a sa ,h an y a p emb er s i h anpr o f e si o na lo l e hd ok t e rg i g iy a ngbi s ame ng hi l a ng ka nk al k u l u s t e r s e b u t . Tahapanpenyaki tper i odont al Ra da nggu si( Gi ngi v i t i s ) Se ma ki nl a mapl a kda nk al k ul u st i n gg al p ad ag i g i ,h al y a ngl e bi hbe r b ah ay a d ap att e r j a di .Pl a kb ak t e r i me ny e ba bk a np er a da ng anp ad ag us i a t a ub i a s a d i s e bu t“ g i n gi v i t i s ” .Gu s ime nj a di me r a hd anb en gk a ks e r t amu da hb er d ar a h. Gi n gi v i t i sadal ahben t u kr i ng andar i pe ny ak i tper i o don t a l ,bi as an yadap at d i s e mb uh k anat a ud i c e ga hd en ga nme ny i k a tg i g id anfl os s i n gs e t i a ph ar i , da np er awat an/s c al i ngol ehdo kt erg i gi at auahl i k es ehat angi gi . Pe r i odont i t i s J i k agi ngi v i t i st i dakdi obat i ,dapatber k embangmenj adi “ per i odont i t i s ” . Gus i mul ai men ar i kdi r i dar i gi gi y angdi pe nuhi den ganpl a kd anmenj adi t er i nf ek s i . s e b ag i a np l a kme n y e ba rd a nt u mb uhdi b a wa hg a r i sg us i ,t e mp a td ima n a t e r d ap ats i s t e mk e k eb al a nt u bu hme l a wa nb ak t e r i .Pe r a ngan t a r ab ak t e r i d an s i s t e mi mu nme ng ha s i l k a nr a c un ,j i k ab er e ak s i d en ga ne nz i mt u bu hk e t i k a me l a wa ni n f e k s ib ak t e r i t e r s e b utb i s ame ny e ba bk a np ec a hn y at u l a ngda n j ar i ngani k att empatgi gi ber s ar ang.j i k at i dakdi obat i ,t ul ang,gus i dan j ar i ngani k aty anghanc ur ,ak hi r ny ameny ebabk angi gi l onggardanak hi r ny a l e pa sd en ga ns e nd i r i n y a.
Latar Belakang Masalah sering
Periodontitis merupakan infeksi rongga mulut yang dijumpai di masyarakat. Periodontitis dianggap sebagai
penyakit nomer dua di dunia setelah pembusukan gigi. Periodontitis cenderung mengarah pada populasi atau daerah ekonomi kurang mampu. Kejadian tersebut menurun dengan standar hidup yang lebih tinggi. Di Amerika Serikat !"#! $ memiliki bentuk parah. Dalam populasi %srael& indi'idu"indi'idu dari (aman& Afrika )tara& Asia Selatan atau Mediterania pre'alensinya lebih tinggi daripada indi'idu dari *ropa keturunan. Sepertinya orang yang tinggal di Asia +imur ,misalnya -epang& Korea Selatan dan +aian/ memiliki insiden penyakit periodontal terendah di dunia. Periodontitis sebagian besar disebabkan oleh iritasi bakteri patogen spesi0k sepertiPhorphyromonas gingivalis, prevotella intermedia, bacteriodes forsytus dan actinobacillus actinomycetemcomitans serta beberapa faktor penyebab lainnya seperti halnya oral hygiene jelek& merokok& tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi& usia& masa kehamilan& faktor genetik dan penyakit sistemik yang mengakibatkan kerusakan progresif pada jaringan periodontal& tulang al'eolar disertai pembentukan poket& resesi atau keduanya. Pada salah satu penelitian ditemukan baha hampir 12$ indi'idu berusia 3# tahun terlihat tanda"tanda kerusakan tulang al'eolar tahap aal tetapi resorpsi tulang al'eolar ini umumnya re'ersible bila terjadi bersamaan dengan in4amasi gingi'a sebelum terjadinya migrasi ke apikal dari epithelium junctional. Pre'alensi kedua pada kelompok usia 35"6# tahun adalah 3!"65$ dan pada usia 1# tahun hampir 3!!$ populasi sudah pernah mengalami kerusakan periodontal. Periodontitis kronis memiliki pre'alensi hingga 1!$ pada populasi orang deasa& sedangkan kerusakan jaringan yang lebih luas terjadi sekitar 7"6!$. Perkembangan penyakit tahap berikutnya& gigi menjadi goyang atau mungkin akan kehilangan gigi. Periodontitis yang berkembang cepat biasanya dimulai sekitar masa pubertas hingga # tahun. Ditandai dengan resorpsi tulang al'eolar yang hebat& mengenai hampir seluruh gigi& bentuk kehilangan tulang yang terjadi 'ertical atau hori8ontal atau bisa kedua"duanya.
BAB %% P*MBA9ASA: A. Pengertian Periodontitis adalah peradangan dari jaringam penyangga gigi yang meliputi ginggi'a& serabut"serabut jaringan periodontal& sementum dan tulang al'eolar sebagai akibat lanjut dari ginggi'itis yang tidak diraat.
b.
•
Penyebab primer penyakit periodontal adalah iritasi bakteri. Meskipun demikian& sejumlah kecil plak biasanya tidak mengganggu kesehatan gingi'a dan periodontal& dan beberapa pasien bahkan mempunyai jumlah plak yang cukup besar yang sudah berlangsung lama tanpa mengalami periodontitis yang merusak alaupun mereka mengalami gingi'itis.
Meskipun demikian& tidak pernah hanya disebabkan oleh bakteri patogen tunggal& sebagian besar disebabkan beberapa bakteri patogen periodontal termasuk Actinoyces, Spirochaeta& dan berbagai bakteri anaerob gram negatif dan lainnya. >ukup banyak penelitian yang diarahkan pada tiga bakteri& Bacteriodes gingivitis, B. intermedius & dan Actionobacillus actinomycetemcomitans.
+eori plak dari etiologi penyakit periodontal < 9ubungan antara kebersihan mulut dan penyakit gingi'a sudah ditemukan sejak jaman purba& deasa ini sudah cukutp banyak bukti yang mendukung hubungan tersebut.
•
•
•
•
•
•
Bakteri tersebut merupakan anggota dari 4ora normal rongga mulut. ?alaupun bakteri seringkali terdapat dalam proporsi yang besar dari 4ora subgingi'a di daerah berpenyakit yang menunjukkan tanda progresi& bakteri ini juga dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil pada poket non"progressif dan pada keadaan tidak ada penyakit.
-umlah bakteri yang ada pada leher gingi'a yang in4amasi atau poket periodontal lebih besar dari pada leher gingi'a yang sehat Bila ada in4a3=masi gingi'a atau pocket periodontal jumlah organisme dalam mulut meningkat. Penelitian epidemologis terhadap berbagai kelompok populasi menunjukkan hubungan langsung antara jumlah deposit bakteri yang diukur melalui indeks kebersihan mulut dan keparahan in4amasi gingi'a.
•
+eori non @ spesi0k < Bakteri mulut terkolonisasi pada leher gingi'a untuk membentuk plak pada keadaan tidak ada kebersihan mulut yang efektif. Penyakit in4amasi periodontal terbentuk bila proliferasi bakteri melebihi ambang batas resistensi hospes dan disebabkan karena efek 4ora plak total. Semua bakteri plak dianggap mempunyai beberapa faktor 'irulensi yang menyebabkan in4amasi gingi'a dan kerusakan periodontal. Keadaan ini menunjukkan baha plak akan menimbulkan penyakit tanpa tergantung pada komposisinya. leh karena itu kontrol plak yang mnyeluruh dianggap perlu untuk mencegah dan meraat penyakit in4amasi periodontal.
Data epidemiologi menunjukkan hubungan langsung antara status kebersihan mulut dan derajat kerusakan periodontal seperti terlihat dari gambaran radiogra0 tentang kerusakan tulang al'eolar. Penelitian epidemologis menunjukkan baha kontrol kebersihan mulut dapat mengurangi terjadinya gingi'itis. Kultur bakteri dari pocket periodontal manusia dapat menghasilkan en8im yang dapat mendegradasi jaringan ikat gingi'a.
+eori Spesi0k < Bakteri patogen spesi0k tunggal merupakan penyebab penyakit in4amasi periodontal& seperti pada kasus infeksi bakteri eksogen pada manusia yang sangat terkenal& yaitu pneumonia pneumokonal& tifoid& tuberculosis& dan si0lis. Pada keadaan ini peraatan harus diarahkan untuk menghilangkan bakteri patogen spesi0k dari dalam mulut. Selanjutnya kontrol plak tidak perlu lagi dilakukan karena plak tanpa bakteri patogen spesi0k akan menjadi non"patogenik.
B. Penyebab 3. ;aktor primer <
a.
+eori bakteri spesi0k dan non spesi0k dari etiologi penyakit periodontal.
6.
;aktor lokal Melalui karies yang bila dibiarkan terus menerus maka akan terjadi pulpitis& kemudian ganggren pulpa ,gigi mati/. Cigi yang
mati berlanjut pada peradangan akar akhirnya menjalar ke periodontal membran& disebut periodontitis apikalis
Melalui karang gigi atau benda asing yang mengiritasi ginggi'a dan meluas ke tulang al'eolus dan periodontal membran sehingga menyebabkan peradangan pada daerah tersebut& disebut periodontitis marginalis
Cranuloma yang terdesak sehingga sakit dan arsen yamng terlalu lama sehingga mengiritasi syaraf& disebut periodontitis interadicularis
-ika kronis tidak sakit
6.
Periodontitis apikalis Peradangan jaringan periodontal sekitar apeks gigi sebagai lanjutan dari peradangan pulpa yang menyeluruh atau karena trauma Cejala <
Sakit berdenyut
+raumatik oklusi
Cigi terasa goyang
.
;aktor sistemik
Sakit saat oklusi
Sakit apabila terkena makanan panas
1.
Kekurangan 'itamin A membran
menyebabkan pelebaran periodontal
Karena sakit in4uen8a ;aktor idiopatik& penyebabnya tidak diketahui tetapi tiba"tiba terjadi periodontitis
>. Macam Periodontitis 3. Periodontitis marginalis Peradangan pada jaringan penyangga gigi yang mengenai ginggi'a sampai periodontal ligamen Cejala <
Bau tidak enak
asa sakit didalam tulang
asa gatal pada ginggi'a
Keinginan penderita untuk menghisap dari dari interdental papil +anda klinis <
Peradangan pada gusi ,ginggi'itis/
Adanya poket yang 0siologis ,real poket/
Keluarnya eksudar dari poket
-ika akut sakit
+anda klinis <
perkusi dan tekanan sakit
palpasi pada mukosa daerah apeks kadang"kadang sakit
bisa terjadi pada gigi 'ital dan non 'ital
terdapat gejala pulpitis yang sudah berlanjut D. Mekanisme terjadinya peridontitis Dimulai dari plak yang merupakan kumpulan dari sisa makanan& bakteri dan cairan dalam mulut yg berarna kekuningan. Kemudian karang gigi merupakan kumpulan dari plak yg mengalami pengerasan oleh mineral"mineral dalam mulut. Mineral dalam mulut ini didapatkan dari ludah serta cairan gusi ,cairan kre'ikular/. Plak dan karang gigi mengandung bakteri dan racun yang dapat mengakibatkan radang pada gusi atau disebut dengan gingi'itis. +ampilannya berupa gusi yg berarna merah terang& terjadi pembengkakan& mudah berdarah& namun biasanya tidak terasa sakit. Permukaan karang gigi yang kasar dapat memperparah keadaan karena menjadi tempat yg lebih memungkinkan plak untuk menempel. Bila kondisi tersebut dibiarkan& penyakit bisa bertambah parah. Peradangan bisa meluas& dari peradangan gusi menjadi semakin dalam sehingga mempengaruhi jaringan penyangga gigi
yaitu tulang. Kondisi seperti ini disebut dengan periodontitis atau radang jaringan penyangga gigi
mepermentasi karbohidrat dengan cepat. Patogenitas dari kuman ini baru timbul bila ada faktor perangsang untuk menjadi pathogen. . Streptococcus
*. Peran Mikroba terhadap penyakit priodontitis Bakteri mulut terkolonisasi pada leher gingi'a untuk membentuk plak pada keadaan oral hygiene yang buruk. Penyakit in4amasi periodontal terbentuk bila proliferasi bakteri melebihi ambang batas resistensi hospes dan disebabkan karena efek 4ora plak total. Semua bakteri plak dianggap mempunyai beberapa faktor 'irulensi yang menyebabkan in4amasi gingi'a dan kerusakan periodontal. Keadaan ini menunjukkan baha plak akan menimbulkan penyakit tanpa tergantung pada komposisinya. leh karena itu kontrol plak yang mnyeluruh dianggap perlu untuk mencegah dan meraat penyakit in4amasi periodontal. Sehingga penyebab utama penyakit periodontitis adalah iritasi bakteri baik bakteri patogen spesi0k maupun bakteri patogen periodontal. Bakteri"bakteri yang berperan terhadap penyakit periodontitis antara lain < 1.
Cenus dari Streptococcus terdiri dari banyak dan bermacam" macam grup biologis dari kuman gram positif. Berbentuk bulat atau lonjong dan terdapat berpasangan atau berbentuk rantai& panjang rantai tergantung kondisi lingkungan dimana dia hidup. antai yang panjang dijumpai pada cocci yang hidup dalam cairan atau semi4uid media. Spesies dari genus streptococcus adalah anaerob fakultatif oleh karenanya calase"negati'e Streptococcus merupakan ! $ sampai 2! $ dari populasi kuman didalam mulut. Spesies yang paling sering ditemukan salivarius, streptococcus adalah streptococcus sanguis,streptococcus mutans dan streptococcus mitis. 4.
Peptostreptococcus bersifat anaerob& gram"positif& bulat sampai o'al dengan ukuran !&7 @ 3 Fm. Pada pearnaan ditemukan berpasangan dan rantai pendek atau panjang& tidak bergerak dan tidak membentuk spora. eaksi katalis negatif. Kebanyakan spesies menyebabkan fermentasi karbohidrat sehingga terbentuk berbagai asam organik dan gas.
Staphylococcus
Berukuran !&E Fm& berbentuk bulat& tidak membentuk spora dan memproduksi en8ymekatalase& fakultatif anaerob serta membentuk asam dari glukosa dalam suasana aerobik dan anaerobik.Staphylococcus dapat hidup dan tumbuh dalam air garam dengan kepekatan 7 $ sampai 3# $. -enis Staphylococcus yang trdapat dalam mulut yaitu Staphylococcus candidus, Staphylococcus citreus, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus salivarius dan Staphylococcus aureus. Pada spesimen"spesimen yang positi'e diatas didapatkan 77&5$ mempunyai 3! sampai 3!!! koloni per mililiter sali'a dan 1$ mempunyai lebih dari 3!.!!! koloni per milliter sali'a. %nfeksi bakteri ini sebagai komplikasi dari ekstraksi gigi& lokal anastesi& fraktur atau penyebaran dari infeksi facial& periapical atau periodontal abses& didapatkan lebih banyak pada mandibula dari maGilla. ,:olte& 357/.
Beberapa spesies juga memproduksi asam laktat& produksi akhir dari fermantasi menghasilkan acetic& formic& iso'aleric& succinic dan berbagai asam organik lainnya. Peptostreptococcus ditemukan terutama didalam mulut dan juga di tractus genitalia anita. Kemungkinan merupakan etiologi dari Hpueperal sepsisH HpyogenicH dan infeksi dari luka. ;inegold dkk ,3576/ menyatakan baha Peptostreptococcus merupakan penyebab semua infeksi pada manusia. 5.
Spesies Capnocytophaga dan Rothia dentocariosa. Capnocytophaga berbentuk fusiform& gram negatif& anaerob yang mudah bergerak spesiesRothia bersifat pleomor0k aerob dan berbentuk batang Cram positif. Keduanya mungkin berperan dalam kompleks 4ora mikrobia dari penyakit periodontal dengan destruksi tulang dominanCapnocytophaga berbentuk fusiform& gram negatif& anaerob.
6. Peptococcus Cenus peptococcus berbentuk bulat& bersifat gram positif& berdiameter ! @ 3 Fm& pada pearnaan dijumpai tunggal& berpasangan& tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Semua spesiesnya adalah anaerob dan memanfaatkan peptone dan asam amino sebagai sumber energi. Mempunyai kemampuan
Peptostreptococcus
1.
Veillonella
Cenus Veillonella dibagi atas dua spesies yakni Veillonella alcalescens dan Veillonella parvula yang mempunyai diameter #Fm& tidak bergerak& gram"negatif& oGidase"negatif& anaerob diplococci& tidak memfermentasi karbo hidrat& memanfaatkan lactic& succinic dan asam"asam lain sebagai sumber energi. Veillonella adalah 4ora yang hidup dalam keadaan normal didalam usus dan sistim urogenital manusia. Ditemukan dalam jumlah yang banyak diberbagai tempat di dalam mulut. Veillonella mempunyai sifat patogen yang tidak jelas tapi dia ditemukan dari spesimen bakteri campuran yang berasal dari pasien dengan appendicitis& periodontitis& pulmonary gangrene dan tonsilitis. Veillonella terdapat pada plaIue dan gingi'al cre'ice& endotoGinnya dapat menimbulkan gingi'itis marginalis kronis dan periodontitis marginalis kronis. #.
Porphyromonas gingivalis Porphyromonas gingivalis& gram"negatif& berbentuk batang& anaerobik bakteri patogen.Porphyromonas gingivalis ditem ukan dalam rongga mulut& di mana ia terlibat dalam bentuk"bentuk tertentu dari penyakit periodontal& serta saluran pencernaan bagian atas& saluran pernapasan& dan usus besar. Degradasi kolagen yang diamati dalam hasil penyakit periodontalkronis pada bagian dari en8im kolagenase spesies ini. dalam uji in 'itro baha Porphyromonasgingivalis dapat menyerang 0broblast gingi'a manusia dan dapat bertahan hidup di dalamnyadengan adanya konsentrasi yang cukup antibiotik Porphyromonas gingivalis juga menyerang sel"sel epitel gingi'a dalam jumlah tinggi
2.
Fusobacterium nucleatum Fusobacterium nucleatum adalah bakteri oral& terdapat dalam rongga mulut manusia& yang berperan peran dalam penyakit periodontal. rganisme ini merupakan komponen plak jika berlebih dapat mengakibatkan penyakit periodontal.
7.
Prevotella intermedia Prevotella intermedia ,sebelumnya Bacteroides intermedius / ad alah Cram"negatif& bakteripatogen obligat anaerob terlibat dalam infeksi periodontal& termasuk gingi'itis dan periodontitis&dan sering ditemukan pada akut necroti8ing ulcerati'e gingi'itis. 9al ini umumnya terisolasi dariabses dentoal'eolar& di mana anaerob obligat mendominasi. Prevotella intermedia menggunakan steroid sebagai
faktor pertumbuhan& sehingga jumlah anita hamil. E.
mereka lebih
tinggi pada
Bacteroides forsythus annerella forsythia adalah anaerob& spesies gram negatif bakteri dari family Cytophaga!Bacteroidetes terlibat dalam penyakit periodontal dengan induksi akti'asi sel atau apoptosis.
5.
Campylobacter rectus Campylobacter rectus adalah spesies Campylobacter . Campylobacter rectus sebelumnya dikenal sebagai "olinella recta& adalah basil gram"negatif anaerob& umumn ya diakui sebagaipatogen pada periodontitis kronis yang dapat menyebabkan keropos tulang.
3!.
reponema denticola
reponema denticola adalah gram negatif& obligat anaerob& motil dan sangat proteolitikbakteri. Spesies ini dianggap sebagai salah satu agen pe nyeb ab uta ma periodontitis jika jumlahreponema denticola dalam mulut meningkat. reponema denticola tinggal dalam komunitas mikroba kompleks dan beragam di rongga mulut
33.
Actinomycetaceae
Actinomycetaceae adalah gram"positif& umumnya diphtheroid atau club"shaped rods dimana cenderung membentuk cabang" cabang 0lament dijaringan infeksi atau pada kultur in'itro. Bersifat tidak bergerak& tidak membentuk endospora& dan not acid"fast. Pada umumnya fakultatif anaerob& tapi ada satu spesies hidup dengan baik pada kondisi aerobic. Dapat membentuk atau tidak membentuk e8yme catalase. Beberapa spesiesnya menimbulkan periodontal pathosis& kelainan permukaan akar atau caries yang dalam.
Spesies Actinomyces terdapat pada gingi'al plaIue dengan penyakit periodontal. Kuman ini memproduksi eGtracellular polysaccharides tanpa sukrosa& dimana mempunyai kemampuan untuk membentuk plaIue gigi. 36.
#ubacterium dan Propionibacterium
#ubacterium adalah gram"positif& tidak membentuk spora& uniform atau poleomorphic rods& dapat atau tidak dapat bergerak& seluruh spesies adalah anaerob& selalu mebentuk campuran asam organik seperti butiryc& acetic atau formic acid dari karbo hidrat atau peptone. Kuman ini juga ditemukan pada berbagai type infeksi seperti purulent pleurisy& jugal cellulitis& luka postoperatif dan abscess dari otak& tractus intestinal& paru"paru dan rongga mulut Propionibacterium adalah gram"positif& tidak bergerak& tidak membentuk spora& biasanya diphtheroid atau club"shape dan pleomorphism. Sel coccoid& elongated& bi0d atau bercabang dapat dijumpai pada beberapa kultur dan sel kuman dapat tunggal& berpasangan atau dalam bentuk ( dan J atau bergerombol miripHchinese charactersH. Propionibacterium avidum dijumpai di otak& darah& luka yang terinfeksidan abscess jaringan seperti submandibular abscess ,Moore dan 9oldelman& 3571/. Propionibacterium acnes hidup normal pada kulit dan usus& bias ditemukan di darah& luka dan abscess jaringan lunak dan di pulpa yang non"'ital.
3.
Bacteriodes
Bacteriodes ada yang bergerak dan tidak bergerak& sel berbetuk sambungan ,terminal/ dan melembung ditengah"tengah ,center silling/ dan 'acuoles& bentuk 0lamen sering dijumpai& biasanya 'ariasi morphologi sedikit. Kebanyakan didapat dari pembiakan spesimen yang berasal dari rongga mulut khususnya gingi'al cre'ice.
dioGide merupakan tempat pembiakan dan tubuh yang disukai. $eptotrichia buccalis tidak menimbulkan infeksi rongga mulut yang spesi0k. 9adi dan ussell ,3525/ menemukan$eptotrichia buccalis dalam konsentrasi yang rendah pada ulcerati'e gingi'itis dan ad'ance chronic periodontal diaseas. 3#.
Spirochetes
Spirochete adalah genus reponema yang biasanya terdapat didalam rongga mulut& terutama di gingi'al cre'ice. Cenus ini adalah unicellular& berbentuk spiral batang& sel bergerak,motile cells/ memiliki aGial 0brilsH dimana masuk kedalam setiap ujung dari protoplasmic cylinderH.
Bentuk coccal dan 0lamentous yang terdapat dalam plaIue& ini menimbulkan spekulasi bahaSpirochetes berperan dalam terjadinya gingi'itis sampai endotoGin ditemukan dari Horal treponems. Persentase Spirochetes pada debris dari gingi'al cre'ise dari subject dengan penyakit periodontal tiga kali lebih banyak dari subject normal. 32.
#ntamoeba dan richomonas
9asil pe nelitian te rseb ut menemukan #ntamoeba gingivalis dan richomonas tena% yang terdapat dalam mulut bersih dan sehat& dimana jumlahnya bertambah dengan bertambahnya umur. Pada pasien dengan periodontitis lanjut ditemukan #ntamoeba gingivalis 3!! $ dan richomonas tena% E! $ dari subject& E! $ ditemukan pada kedua subject. Koloninya akan bertambah apabila calculus banyak& ada coating tongue dan penyakit periodontal yang berat. Kedua bakteri ini tidak pathogen& keberadaannya berhubungan dengan keadaan h dan periodontitis kronis terdapat dalam cre'icular epithelium atau didalam plaIue disekitar epithel dan jaringan ikat dari gini'al cre'ice
Spesies ini menguraikan en8yms collagenase& berperan pada periodontitis kronis& telah terdapat didalam rongga mulut sebelum gigi"geligi tumbuh. +api secara umum hidup dalam sulcus gingi'a setelah gigi erupsi. Koloni dari Bacteriodes dapat merusak atau melukai ,injured/& organisme masuk kedalam saluran kelenjer limfa "4#". Antibioti&a Sistemi& dalam Pera'atan Penya&it Periodontitis , !nline$, dan peredaran darah sehingga masuk kedalam paru"paru& hati& !http:==///.scribd.com, diakses 46 juni "4#>$ tulang dan sendi. ''''''''. "4#4. Periodontitis, !nline$, !http:==agoesdoctor.blogspot.com, diakses 46 juni $eptotrichia 31. "4#>$
''''''''. "4#>. Penyebab Peradangan Periodontitis , !nline$, buccalis& Mempunyai spesies tunggal yaitu $eptotrichia !http:==susanblogs#6.blogspot.com, diakses 46 juni "4#>$ berbentuk lurus,straight/ atau sedikit bengkok,slight cur'ed/ rods& 3 Fm lebar dan # @ 3# Fm panjang dimana ujungnya bisa''''''''. "4#". Arti Periodontitis , !nline$, !http:==kamuskesehatan.com, diakses 46 juni bulat,rounded/ atau runcing,pointed/& tidak ada yang berkelompok "4#>$ atau bercabang& selnya adalah gram"positi'e granules. $eptotrichia buccalis adalah anaerob dan lingkungan dengan # $ carbon
''''''''. "4#>. Ba&teri Rongga (ulut , !nline$, !http:==doktermaya./ordpress.com, diakses 46 juni "4#>$
1.
BAB %%% K*S%MP)LA:
Karena sakit in4uen8a ;aktor idiopatik& penyebabnya tidak diketahui tetapi tiba"tiba terjadi periodontitis Pembagian periodontitis adalah <
Periodontitis adalah peradangan dari jaringam penyangga gigi yang meliputi ginggi'a& serabut"serabt jaringan periodontal& sementum dan tulang al'eolar sebagai akibat lanjut dari ginggi'itis yang tidak diraat. Penyebabnya antara lain < 3.
;aktor primer
•
Plak
•
Bakteri spesi0k dan non spesi0k
6.
;aktor lokal
Melalui karies
Melalui karang gigi atau benda asing
Cranuloma yang terdesak sehingga sakit dan arsen yamng terlalu lama
+raumatik oklusi
.
;aktor sistemik
Kekurangan 'itamin A membran
menyebabkan pelebaran periodontal
•
Periodontitis marginalis& peradangan pada jaringan penyangga gigi yang mengenai ginggi'a sampai periodontal ligamen
•
Periodontitis apikalis& peradangan jaringan periodontal sekitar apeks gigi sebagai lanjutan menyeluruh atau karena trauma
dari
peradangan
pulpa
yang
Diaali dari plak yang mengeras menjadi kalkulus sehingga mengiritasi gusi ,ginggi'itis/& bila dibiarkan akan semakin dalam sehingga me mpengaru hi jaringan penya ngga gigi ,periodontitis/. Penyakit periodontitis terbentuk bila proliferasi bakteri melebihi ambang batas resistensi hospes dan disebabkan karena efek 4ora plak total.. Sehingga penyebab utama penyakit periodontitis adalah iritasi bakteri baik bakteri patogen spesi0k maupun bakteri patogen periodontal. Bakteri"bakteri yang berepan terhadap penyakit periodontitis antara lain < Staphylococcus, Peptococcus, Streptococcus, Peptostreptococcus, Capnocytophaga & Rothia dentocariosa, Veillonella, Porphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, Bacteroides forsythus, Campylobacter rectus, reponema denticola, Actinomycetaceae, #ubacterium, Propionibacterium, Bacteriodes, $eptotrichia, Spirochetes, #ntamoeba dan richomonas dan lainnya.