Ekosistem Sungai, Gastropoda, Dan Danau

EKOSISTEM SUNGAI BENGET R SIMANJUNTAK 09/283439/PN/11670 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

INTISARI Ekosist Ekosistem em sungai sungai memil memiliki iki karakt karakteri eristi stik k dan sifat-s sifat-sifa ifatt yang yang khas khas diband dibanding ingkan kan dengan dengan ekosistem lain, baik dari segi suhu, kecepatan arus, debit air, pH, kadar oksigen terlarut maupun karbondioksida bebas. Ekosistem merupakan tingkat organisasi biologi yang paling baik untuk teknikteknik analisis sistem. Tujuan Tujuan dari praktikum praktikum ekosistem ekosistem sungai adalah adalah mempelajar mempelajarii karaktersit karaktersitik ik ekosistem ekosistem sungai sungai dan faktor-faktor faktor-faktor pembatasnya, pembatasnya, mempelajar mempelajarii cara-cara cara-cara pengambilan pengambilan data tolak ukur lingkungan fsisik, kimia dan biologi suatu perairan, mempelajari korelasi antara beberapa tolak ukur lingkungan dengan populasi biota perarian dan memepelajari kualitas perairan berdasarkan indeks diversitas biota perairan. Mempelajari ekosistem sungai diharapkan dapat memahami caracara pengambilan data tolak ukur fisik, kimia dan biologi suatu perairan serta dapta melatih daya pikir pikir mengen mengenai ai pentin pentingny gnya a sungai sungai bagi bagi kehidu kehidupan pan manusi manusia, a, sehing sehingga ga tercipt tercipta a pemaha pemahaman man dan kesadaran kesadaran yang diarahkan diarahkan kepada kepada pemeliharaa pemeliharaan n ekosistem ekosistem sungai yang sehat, bersih bersih dan produktif produktif bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Praktikum ekosistem sungai diadakan pada hari selasa 6 april 2010 pukul 14:00 di Sungai Sungai Code (hilir kota) Yogyakarta. Yogyakarta. Metode Metode yang digunakan digunakan yaitu metode o winkler, alkalimetri, dan visual. Hasil yang didapat kelompok 8 yaitu suhu udara 30,16 C,suhu air o 3 29 C, kecepatan arus 0,79 m/s, debit air 0,97 m /s, DO 4,80 ppm, CO2 bebas 26 ppm, alkalinitas alkalinitas 164 ppm, pH 6,9, Densitas plankton 85 indv/L, diversitas plankton 0,2, densitas makrobentos 256 indv/L, diversitas makrobentos 1,9, dan densitas gastropoda 0,4 indv/L. kesimpulan yang dapat didapat adalah karaktersitik sungai sangat mempengaruhi pertumbuhan organisme,tolak ukur (parameter) yang di ukur adalah suhu udara, suhu air, kecepatan arus, debit air, DO,CO 2 bebas, bebas, alkalinitas, alkalinitas, pH, densit densitas as dan indeks indeks divers diversita itass plankt plankton, on,makr makrobe obento ntoss dan gastrop gastropoda. oda. Kondi Kondisi si perair perairan an sungai sungai ditent ditentuka ukan n oleh organis organismeme-org organi anisme sme yang yang hidup hidup di peraira perairan n sungai sungai terseb tersebut. ut. Berdas Berdasark arkan an parameter yang diukur, kondisi perairan sungai tersebut tergolong jelek dan sudah tercemar. Kata kunci : parameter, densitas, diversitas, dan plankton.

1

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.











PENDAHULUAN Latar Belakang Ekos Ekosis iste tem m sung sungai ai meru merupa pakan kan sala salah h satu satu kaji kajian an dala dalam m ekol ekologi ogi pera perair iran an.. Sung Sungai ai yang yang merupakan merupakan ekosistem ekosistem lotik, termasuk termasuk ekosistem ekosistem terbuka yang secara alami mendapat mendapat masukan masukan unsur hara terutama dari kikisan tanah sejak dari bagian hulu hingga hilir sungai. Pada ekosistem sungai sungai kecepa kecepatan tan arus arus merupa merupakan kan factor factor pembat pembatas as pentin penting. g. Kecepa Kecepatan tan arus arus di tentuk tentukan an oleh oleh kemirin kemiringan gan dasar dasar sungai sungai,, macam macam substa substart rt dasar, dasar, kedala kedalaman man,, dan luas luas badan badan air. air. Berdas Berdasarka arkan n kecepatan arusnya, peraiaran sungai dapat di bedakan menjadi daerah arus cepat (rapid zone) dan daerah arus lubuk(pool lubuk(pool zone). Pada masing-msing masing-msing daerah tersebut kehidupan biotik akuatiknya akuatiknya memiliki ciri-ciri yang khas. Menurut odum (1988) ada dua zona utama pada bagian sungai yaitu : 1. Zona Zona air air dera derass : daer daerah ah yang yang dang dangka kall dima dimana na kece kecepa pata tan n arus arus cuku cukup p ting tinggi gi untu untuk k menyeb menyebabk abkan an dasar dasar sungai sungai bersih bersih dari dari endapa endapan n dan materi materi lain lain yang yang lepas, lepas, sehing sehingga ga dasarn dasarnya ya padat. padat. Zona Zona ini di huni huni oleh bentos bentos yang yang berada beradapta ptasi si khusus khusus atau organis organisme me perifi perifitik tik yang yang dapat dapat meleka melekatt atau berpegan berpegangan gan kuat kuat pada pada dasar dasar yang yang padat, padat, ada juga juga beberaba ikan yang kuat berenang. Zona ini biasanya terdapat pada hulu sungai di daerah pegunungan. 2. Zona air tenang: tenang: bagian sungai sungai yang dalam dimana dimana kecepatan kecepatan arus arus sudah berkurang, berkurang, maka maka lumpus dan materi lepas cenderung mengendap di dasar, sehingga dasarnya lunak, tidak sesuai untuk bentos permukaan tetapi cocok untuk penggali nekton dan pada beberapa kasus, plankton. Zona ini banyak di jumpai pada daerah yang landau. Misalnya di pantai timur sumatrautara dan Kalimantan, di sungai banyak di jumpai tingkat yang lebih tua dari hulu dan hilir. Perubahan lebih terlihat pada bagaian atas dari aliran air, dan komposisi kimia berubah dengan cepat. Ekosistem Ekosistem merupakan tingkat organisasi biologi yang paling baik untuk teknik-teknik teknik-teknik analisis sistem sistem.. Selama Selama komponen komponen-ko -kompo mponen nen pokok ada dan bekerj bekerja a sama sama untuk untuk mencap mencapai ai

semaca semacam m

kemantapan fungsional, bahkan senadainya hanya waktu singkat. Kesatuan itu dapat dianggap suatu ekosistem ekosistem (Odum, 1993). Ekosistem Ekosistem aquatik aquatik menurut menurut Ismail dan Mohamad (1992) dapat dibedakan dibedakan menjadi lima macam, yaitu : 1. Ekosistem Ekosistem marin (laut): (laut): meliputi meliputi laut lepas lepas dan kawasan kawasan pesisir pesisir atau pantai, pantai, yang merupakan merupakan ekosistem air asin.











3. Ekosistem Ekosistem riverin riverin (sungai): (sungai): meliputi meliputi anak sungai, sungai, sungai, dan dan sistem air tawar tawar yang bergerak bergerak satu arah (ekosistem lotik). 4. Ekosistem lakustrin: lakustrin: meliputi danau , kolam dan embung, merupakan ekosistem ekosistem lentik. lentik. 5. Ekosistem Ekosistem palustrin: palustrin: meliputi meliputi kawasan basah (misalnya (misalnya rawa), juga merupakan merupakan ekosistem ekosistem lentik. Penyelidika Penyelidikan-pen n-penyelid yelidikan ikan pada bioma air tawar menunjukkan menunjukkan bahwa distribusi distribusi spesies spesies di dalam dalam suatu suatu seri seri ekosis ekosiste tem m tergan tergantun tung g pada pada keseimb keseimbang angan an antara antara habita habitatt yang yang disuka disukai, i, kemamp kemampuan uan kompetitif di dalam habitat yang berbeda, serta efek predasi (Larry, L. Wolf and S. J. Mc Naughton, 1992). 1992). Air alami alami sesung sesungguh guhnya nya merupa merupakan kan suatu suatu laruta larutan n yang yang mengan mengandun dung g zat terlaru terlarutt dalam dalam berb berbag agai ai kons konsen entra trasi si.. Air yang yang meng mengan andu dung ng seki sekita tarr 1000 1000 ppm ppm pada padatan tan terl terlaru arutt umum umumny nya a digolongkan sebagai air tawar. Konsentrasi ion-ion pada air tawar jauh lebih rendah dari konsentrasi ion-ion dalam air laut, begitu juga distribusi ion-ionnya juga jauh berbeda. Pada air tawar, Ca Mg

2+

2+

dan

-

merupakan bahan utama, sedangkan anionnya adalah HCO 3 , ion-ion pada air tawar berasal

dari perlakuan baru-batuan dan tanah (Anonim, 2009). Hefni Effendi (2003) menyebutkkan bahwa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas air meliputi : 1. Paramet Parameter er fisika fisika:: cahaya cahaya,, kecrah kecrahan an dan kekeru kekeruhan han,, warna, warna, konduk konduktiv tivita itas, s, padatan padatan total, total, padatan terlarut, padatan tersuspensi dan salinitas. 2. Parameter Parameter kimia: pH dan asiditas, asiditas, ptensi redoks, redoks, oksigen terlarut, terlarut, karbondioksi karbondioksida da bebas, alkalinitas, kesadahan dan bahan organik. Kualitas air itu juga berbeda-beda menrut bentuk sungai, derajat perlindungan terhadapa angin dan jumlah pertukaran air. Variabel- variabel ini menyebabkan dimungkinkannya untuk membuat generalisas generalisasi, i, namun sukar untuk membuat ramalan-ramalan ramalan-ramalan khusus untuk untuk kualitas kualitas air. Adapun Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu untuk mempelajari karkateristik ekosistem sungai dan factor-faktor pembatsnya, mempelajari cara-cara pengambilan data tolak ukur (parameter) fisik, kimia kimia dan biolog biologii suatu suatu perair perairan, an, mempel mempelaja ajari ri korela korelasi si antara antara bebera beberapa pa tolak tolak ukur ukur lingku lingkunga ngan n dengan dengan populs populsii biota biota perair perairan, an, khusus khususnya nya plankt plankton on dan/ata dan/atau u makrob makrobent entos, os, serta serta mempe mempelaj lajari ari kualitas perairan sungai berdasarkan indeks diversitas plankton.











METODOLOGI

Praktikum ekosistem sungai dilakukan di salah satu sungai di Yogyakarta yaitu sungai code pada hari Selasa 06 April 2010 pukul 14:00 wib bagian hilir kota. Alat dan bahan yang di gunakan antara lain bola tenis meja, stopwatch, roll meter, thermometer, botol oksigen, Erlenmeyer, gelas ukur, ukur, pipet pipet ukur, ukur, pipet pipet tetes, tetes, buret, buret, mikro mikro buret, buret, ember ember plasti plastik, k, ph meter, meter, kertas kertas label, label, pensil pensil,, larutan MnSO4, larutan regan oksigen, larutan H 2SO4 pekat, larutan 1/80 N Na2S2O3, larutan KOH-KI, larutan 1/40 N Na2S2O3, larutan 1/44 NaOH, larutan 1/50 N H 2SO4, larutan 1/50 N HCl, larutan indikator amilum, larutan indikator pp, larutan indikator MO, larutan indikator Methyl Red (MR) dan larutan 4% formalin. Parameter yang diambil yaitu parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik yang di ambi ambill meli melipu puti ti peng penguk ukur uran an suhu suhu air air dan dan suhu suhu udar udara a deng dengan an meto metode de visu visual al/pe /peng ngam amata atan n menggunakan menggunakan pH meter,kece meter,kecepatan patan arus dengan cara float method dengan rumus v=s/t (m/det) (m/det) dimana v merupakan kecepatan arus s = jarak dan t= waktu, debit air dapat di hitung dengan rumus R=WDAL/T diamna W= lebar sungai, D=kedalamn, A=berpasir=0,8 dan B=berbatuan=0,2,L=panjang 3

dan T=waktu (R=debit m /s). parameter parameter kimia meliputi meliputi pengukuran pengukuran DO dengan dengan metode metode winkler winkler dengan rumus DO= 1000/50 x a x (F) x 0,1 mg/L dimana F=Faktor koreksi=1 dan a=banyaknya titran yang digunakan, CO2 bebas dengan metode alkalimetri dengan rumus CO 2 bebas=1000/50 x b x (F) x 1 mg/L dimana F=Faktor koreksi=1 dan b=banyaknya titran yang digunakan dan alkalinitas dengan metode alkalimetri dengan rumus Alkalinitas = 1000/50 x c x (f) mg/L dimana c= volume titran dan f= faktor koreksi= 1. Dan parameter biologi yang di ukur yaitu Densitas dan Diversitas plankton dan makorbentos makorbentos.. Pengihtung Pengihtungan an densitas dengan rumus D= a x volume botol atau plankton / volume SR diba dibagi gi volu volume me samp sampel el dima dimana na D= dens densit itas as (ind (indv/ v/L) L) dan dan A= caca cacah h indi indivi vid du dala dalam m SR. SR. dan dan 2

penghitunga penghitungan n diversitas diversitas dengan rumus H= -∑ni/N log ni/N, dimana H= indeks diversitas (idv/L) dan ni= cacah individu suatu genus, N= cacah individu seluruh genera.











PEMBAHASAN

Tabel Data Hasil Pengamatan Parameter

Stasiun I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX IX

27

26.7

27.1

32

24

25.5

34

30.16

3 0 .3

Suhu Air ( C)

28.5

26.5

28

33

28

28.5

34

29

2 7 .6

kecerahan (m)

0.18

0 .2 6

0 .3 2

0.59

0 .4 6

0 .4 3

0.51

0.79

0.24

Warna Air

0.34

0 .5 2

0 .8 2

2.5

1 .9 2

2.3

1.8

0.97

0.77

DO (ppm)

5.13

5 .1 8

5.8

6.6

2 .1 9

3.3

3.6

4.8

5.68

CO2 (ppm) Alkalinitas (ppm)

8.3

16.8

11.9

9

12

13.3

28 28.3

26

16

104.6

132

136

122

145

144

150

164

168

6.6

6.8

6 .7 5

7.3

6 .7 5

6.9

6.9

6.9

6. 6 .8

160

150

178

515

298

83

308

85

105

2.48

1 .8 1

2.2

0.11

0.7

1.6

0.2

0.2

0 .9 6 1

50

56.25

39 393.75

38 381.25

168.75

93.75

8.3

256

6 2 .5

1.549

1.447

1.868

0.448

0.871

1.4

1.1

1.9

2 .6 4 6

1.457

0 .5 1

49

976

8.2

3.4

0

0.4

4 .8 6 3

Fisik o

suhu udara ( C) o

Kimia

pH

Bilogi Densitas Plankton (idv/L) Diversitas Plankton Densitas Makrobentos (idv/L) Diversitas Makrobentos Densitas Gastropoda (idv/L)

Pembahasan Stasiun VIII Adapun parameter yang diamati saat praktikum Ekosistem Sungai adalah parameter (tolak ukur) fisikia, kimia, dan biologi. o

o

Suhu udara pada stasiun VIII sebesar 30,16 C dan suhu air 29 C. Tingginya suhu tersebut disebabkan oleh vegetasi tumbuhan sekitar yang terbuka sehingga penetrasi cahaya tinggi membuat suhu suhu menjad menjadii tinggi tinggi.. Kondisi Kondisi perair perairan an yang yang keruh keruh menyeb menyebabk abkan an besarn besarnya ya penetr penetrasi asi sehing sehingga ga memp mempen enga garu ruhi hi suhu suhu udara udara dan dan suhu suhu air air ters terseb ebut ut.. Kece Kecepa pata tan n arus arus sebe sebesa sarr 0,79 0,79 m/de m/det. t. Ini Ini disebabkan disebabkan oleh bahan substrat dasar sungai sungai yang berbatuan`serta berbatuan`serta lokasi stasiun stasiun berada berada dekat











kecepatan arus yang cukup tinggi dan luas badan perairan yang sempit serta lokasi pengamatan yang berada dekat dengan pintu pembuangan aliran air sungai sehingga debit air cukup tinggi. Kandungan Oksigen terlarut (DO) pada stasiun VIII adalah 4,80 ppm. Tingginya kandungan DO disebabkan oleh kondisi perairan yang tidak tenang dengan adanya gemercik-gemercik yang diakib diakibatk atkan an oleh kecepa kecepatan tan arus arus yang yang tinggi tinggi sehin sehingga gga membua membuatt tinggi tingginya nya kandun kandungan gan okisge okisgen n terlarutnya. Selain itu suhu air yang normal pada perarian juga mempengaruhi kadar DO terlarutnya cukup tinggi. Alkalinitas pada stasiun VIII 164 ppm. Kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya kadar CO2 yaitu sebesar 26 ppm dan dengan pH yang cukup stabil. Dan tingginya kadar CO 2 ini disebabkan oleh tingginya zooplankton di perairan tersebut. Densitas plankton pada stasiun VIII adalah 85 indv/L. kondisi perairan yang berbatu dan kecepatan kecepatan arus yang cukup besar menyebabkan menyebabkan plankton plankton tidak dapat berkembang berkembang biak atau dapat bertahan bertahan hidup dikondisi dikondisi perairan perairan tersebut tersebut dan tingginya tingginya kadar CO2 menyebabkan fitoplankton dapat melakukan melakukan fotosintesis. fotosintesis. Diversitas Diversitas plankton plankton yaitu sebesar sebesar 0,2 idv/L. hal ini berarti kondisi kondisi perairan perairan stasiun dalah jelek karena memiliki memiliki indeks diversitas diversitas dibawah 3,21 idv/L. idv/L. kondisi kondisi perairan perairan stasiun stasiun VIII sudah tercemar tercemar karena memiliki memiliki diversitas diversitas dibawah 2. Lingkungan Lingkungan biotic stasiun VIII cukup baik karena memiliki lebih dari 30 spesies flora. Nilai Densitas makrobentos sebesar 256 idv/L. tingginya nilai densitas tersebut disebabkan oleh banyaknya plankton dalam perairan tersebut yang merupakan merupakan makanan bagi makrobentos makrobentos tersebut. tersebut. Hal ini berbanding berbanding lurus dengan dengan indeks indeks diversitas diversitas makrobentos yang cukup tinggi. Hubungan parameter fisik dengan kondisi sekitar sungai (flora dan fauna) adalah suhu yang optimal mempengaruhi pertumbuhan flora dan fauna di sekitar sungai yang berhubunga berhubungan n dengan dengan kemampuan kemampuan berfotosint berfotosintesis esis suatu tumbuhan. tumbuhan. Kecepatan arus yang cukup tinggi menyebabkan kepadatan plankton dan indeks diversitas plankton relatif rendah. Hubungan parameter parameter kimia dengn fisik yaitu besarnya besarnya debit air disebabkan karena sedikitnya sedikitnya sampah-sampah sampah-sampah organic organic pada pada bagian bagian dasar dasar sungai sungai.. Adanya Adanya sampah sampah organic organic membua membuatt debit debit ari kecil. kecil. Densita Densitass plankton dan diversitas makrobentos yang tinggi disebabkan oleh dasar perairan yang berbatu dan kuat kuat arus arus yang yang cukup cukup tinggi tinggi sehing sehingga ga plankton plankton dan makrobe makrobento ntoss dapat dapat berkem berkemban bang g baik baik pada pada perairan tersebut dan tingginya kadar CO 2 menyebabkan fitoplankto daptat melakukan fotosintesis. Lingkungan biotik stasiun VIII cukup baik karena memiliki lebih dari 30 spesies flora yang disebabkan dasr perairan yang berbatu-bartu yang merupakan tempat melekatnya organisme tersebut.

Pembahasan Umum Berdas Berdasark arkan an pengama pengamatan tan parame parameter ter fisik, fisik, kimia kimia dan biologi biologi,, yang yang dilaku dilakukan kan pada pada saat saat praktikum praktikum dari seluruh seluruh stasiun, didapat suhu air dan suhu udara tertinggi tertinggi terdapat terdapat pada stasiun VII,













terendah yaitu pada stasiun II, kondisi ini disebabkan oleh keadaan sekitar sungai yang terdapat tumbuhan-tu tumbuhan-tumbuhan mbuhan yang tinggi sehingga cahaya tidak dapat masuk secara bebas. Kecepatan Kecepatan arus yang paling tinggi yaitu pada stasiun VIII, kondisi ini dipengaruhi oleh kemiringan sungai tersebut seta seta luas luas badan badan air yang yang cukup cukup kecil kecil serta serta letak letak stasiu stasiun n tersebu tersebutt berada berada dekat dengan dengan pintu pemb pembua uang ngan an alir aliran an air air sung sungai ai.. Debit Debit air air yang yang tert tertin ingg ggii yaitu yaitu pada pada stas stasiu iun n IV, ini ini dise diseba babk bkan an kece kecepa pata tan n arus arus yang yang rela relati tiff besa besarr juga juga.. Dan Dan debi debitt air air yang yang tere terend ndah ah yait yaitu u pada pada stas stasiu iun n I, ini ini dikarenakan kedalaman sungai yang dangkal dan banyaknya endapan sampah organik. Kandungan DO yang tertinggi yaitu pada stasiun IV, hal ini tidak sesuai dengan teori yang seharusnya, karna semakin rendah suhu, maka semaki tinggi DOnya , namun yang tertinggi justru terdapat pada stasiun IV tersebut. Faktor lain yang menyebabkan tingginya DO yaitu kecilnya diversitas makrobentos pada stasiu stasiun n terseb tersebut. ut. Kandun Kandungan gan CO2 tertin tertinggi ggi yaitu yaitu pada pada stasiu stasiun n VII, VII, kondis kondisii ini ini diseba disebabka bkan n oleh oleh banyaknya sampah yang tertimbun di perairan tersebut sehingga memancing mikroorganisme untuk mengurai sampah organik tersebut yang membutuhkan O 2 dan menghasilkan CO 2. Kandungan CO2 yang terendah yaitu pada stasiun I, hal ini disebabkan oleh banyaknya vegetasi tumbuhan kanopi yang yang terdap terdapat at di sekita sekitarr sungai sungai terseb tersebut ut sehing sehingga ga cahaya cahaya dapat dapat masuk masuk denga dengan n bebas bebas untuk untuk digunakan digunakan oleh fitoplankton fitoplankton untuk berfotosinte berfotosintesis sis yang menghasilka menghasilkan n O 2. Nilai Nilai alkali alkalinit nitas as yang yang teritnggi yaitu pada stasiun IX. Hal ini disebabkan oleh letak lokasi pengamatan yang terletak di bagian hilir kota,sehingga seluruh sisa-sisa masyarakat maupun sisa-sisa ternak yang terbawa oleh arus sungai akan mengendap di bagian hilir kota sehingga nilai alkalinitas cukup tinggi. Alkalintas yang terendah yaitu pada stasiun I, ini disebabkan oleh pH yang rendah dan kandungan CO 2 yang lebih tinggi dari DO. Nilai derajat keasaman (pH) tertinggi ialah pada stasiun IV, hal ini dikarenakan kandungan CO2 bebas yang terdapat pada stasiun tersebut juga relatif rendah juga dan alkalinitas yang cukup tinggi. Dan nilai pH yang terendah yaitu pada stasiun I, hal ini dikarenakan kandungan CO2 dan nilai alkalinitas nya juga rendah dibanding dengan stasiun lainnya. Nilai densitas plankton yang tertinggi yaitu pada stasiun IV, hal ini dikarenakan kecepatan arus pada stasiun stasiun tersebut masih bisa di tolelir oleh plankton untuk dapat bertahan hidup dan berkembang biak, serta kondisi suhu











Melimpahny Melimpahnya a plankton plankton di suatu perairan merupakan merupakan indikator indikator bahwa periarian tersebut tersebut sudah tercemar (Riszky, 2007). Berdasrkan Berdasrkan indeks diversitas diversitas dan densitas densitas plankton bahwa bahwa lokasi lokasi pengamatan (sungai Code) bagian hulu sungai termasuk belum tercemar , tengah kota tercemar burk, dan bagian hilir sungai tercemar sangat buruk (Probosuno, 1999).

Kesimpulan Kualita Kualitass pencem pencemara aran n air berdas berdasark arkan an indeks indeks divers diversita itass plankt plankton on adalah adalah : sangat sangat buruk buruk dengan indeks diversitas ≤0,80, buruk dengan indeks diversitas 0,81 – 1,60, tercemar sedang dengan indeks diversitas 1,61-2,40, dan baik dengan indeks diversitas 2,41-3,20, dan sangat baik dengan indeks diversitas ≥3,21 ( Probosuno, Probosuno, 1999). Pengambilan Pengambilan data tolak ukur (parameter) (parameter) menggunakan menggunakan metode winkler yaitu pengukuran DO, metode alkalimetri yaitu pengukuran alkalinitas dan CO 2 dan metode visual yaitu pengamatan pH, suhu ,dan warna air. Kondisi lingkungan dan perairan yang baik, membuat populasi organism juga baik.

Saran Praktikum lapangan Ekologi Perairan hendaknya dilaksanakan pada waktu yang tepat dan duras durasii wakt waktu u yang yang cuku cukup p agar agar prak prakti tika kan n dapat dapat mela melaku kuka kan n prak praktik tikum um seca secara ra maks maksim imal al dan dan mendapatkan data yang lebih valid.

Daftar Pustaka Anonim. 2010. Ekosistem Akuatik ( diakses pada tanggal 16 April 2010) Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta. Erik. 2008. Parameter Fisika dan Kimia Perairan http://www.erikarianto.wordpress.com/2008/01/10/parameter-fisika-dn-kimiaperairan











ESTIMASI GASTROPODA BENGET R SIMANJUNTAK 09/283439/PN/11670 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

INTISARI Sungai sebagai suatu macam perarairan merupakan suatu macam ekosistem, yaitu sebuah assemblage dengan komponen-komponen biotik yang berupa tumbuhan dan hewan, serta faktorfaktor faktor non biotic biotic berupa berupa lingku lingkunga ngan n yang yang saling saling mempen mempengar garuhi uhi serta serta masin masing-ma g-masin sing g berfun berfungsi gsi dalam program yang menyeluruh. Tujuan dari praktikum Estimasi Gastropoda adalah mempelajari penerapan metode tanpa plot guna memperkirakan atau mengestimasi populasi gastropoda dan mempel mempelaja ajari ri korela korelasi si antara antara bebera beberapa pa tolak tolak ukur ukur lingku lingkunga ngan n dengan dengan popula populasi si makrob makrobent entos os (gastropoda). (gastropoda). Mempelaja Mempelajari ri estimasi estimasi gastropoda gastropoda diharapkan diharapkan dapat mengemban mengembangkan gkan pengetahuan pengetahuan tentang makrobentos (gastropoda) serta korelasinya dengan parameter lingkungan yang diukur baik parameter parameter fisik,kimia fisik,kimia dan biologik. Praktikum estimasi estimasi gastropoda gastropoda diadakan pada hari selasa 6 april 2010 pukul 14:00 di Sungai Code (hilir kota) Yogyakarta. Metode yang digunakan yaitu metode o winkler, alkalimetri, dan visual. Hasil yang didapat kelompok 8 yaitu suhu udara 30,16 C,suhu air o 3 29 C, kecepatan arus 0,79 m/s, debit air 0,97 m /s, DO 4,80 ppm, CO2 bebas 26 ppm, alkalinitas alkalinitas 164 ppm, pH 6,9, Densitas plankton 85 indv/L, diversitas plankton 0,2, densitas makrobentos 256 indv/L, diversitas makrobentos 1,9, dan densitas gastropoda 0,4 indv/L. kesimpulan yang didapat adalah kepadatan kepadatan gastropoda gastropoda suatu ekosistem ekosistem sungai yang rendah rendah menunjukka menunjukkan n bahwa bahwa perairan perairan tersebut tersebut adalah perairan yang tergolong jelek. Kata kunci : Estimasi, Densitas, Gastropoda.











PENDAHULUAN Latar Belakang Kehidupan akuatik sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika dan kimia air. Suhu kecerahan dan turbulensi merupakan tiga sifat fisika utama yang mempengaruhi kehidupan akuatikl. Suhu yang sangat rendah menyebabkan proses biologi sangat rendah dan lambat. Suhu yang sangat tinggi dalam air merupakan hal yang sangat fatal bagi kebanyakan organism (Saeni, 1987). Okisgen sering merupakan zat kunci dalam menentukan macam dan keberadaan kehidupan dalam air. Kekurangan oksigen bersifat fatal bagi kebanyakan organism akuatik. Adanya oksigen juga dapat menyebabkan keadaan fatal bagi banyak jenis bakteri anaerob. Konsentrasi oksigen terlarut (DO) selalu merupakan hal yang paling utama yang harus di ukur dalam menentukan sifat bilogi sungai (Anonim, 2006). Sebagian Sebagian besar biomas ekosistem ekosistem air tawar terbagi terbagi dalam empat kelompok, yaitu: moluska, serangga air, udang-udangan dan ikan. Anelida, rotifera, protozoa, dan cacing umumnya kurang penting, walaupun dalam kasus tertentu, kelompok tersebut dapat tampak besar dalam “ekonomi” sistem sistem itu (Odum, (Odum, 1993). 1993). Menuru Menurutt Cummin Cumminss (1975) (1975) Organis Organisme me yang yang termas termasuk uk makrob makrobent entos os diantaranya adalah crustacea, isopoda, decapoda, oligochaeta, mollusca, nematode, dan annelida. Mahluk bentos dibedakan menurut cara makannya ada dua yaitu mahluk filter feeder (contohnya kerang kerang)) dan deposi depositt feeder feeder (contoh (contohnya nya siput) siput) (Soetj (Soetjipt ipta, a, 1993). 1993). Menuru Menurutt Probosu Probosuno no (1999) (1999) menyatakan berdasarkan ukurannya organisme infauna dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Mikrofauna: Mikrofauna: dengan dengan ukuran ukuran dibawah dibawah 0,1 mm contoh: contoh: protozoa protozoa dan bakteri bakteri.. 2. Meiofauna: Meiofauna: dengan dengan ukuran ukuran 0,1 – 1,0 mm contoh: contoh: Ologochaet Ologochaeta. a. 3. Makrofauna: Makrofauna: dengan dengan ukuran ukuran di atas 1,0 mm contoh: Polichaet Polichaeta, a, crustacea crustacea dan moluska. moluska. Gastropoda termasuk klasifikasi dari mollusca, gastropoda disebut juga kaki di perut. Cirri-











METODOLOGI Praktikum ekosistem sungai dilakukan di salah satu sungai di Yogyakarta yaitu sungai code pada hari Selasa 06 April 2010 pukul 14:00 wib bagian hilir kota. Alat dan bahan yang di gunakan antara lain bola tenis meja, stopwatch, roll meter, thermometer, botol oksigen, Erlenmeyer, gelas ukur, ukur, pipet pipet ukur, ukur, pipet pipet tetes, tetes, buret, buret, mikro mikro buret, buret, ember ember plasti plastik, k, ph meter, meter, kertas kertas label, label, pensil pensil,, larutan MnSO4, larutan regan oksigen, larutan H 2SO4 pekat, larutan 1/80 N Na2S2O3, larutan KOH-KI, larutan 1/40 N Na2S2O3, larutan 1/44 NaOH, larutan 1/50 N H 2SO4, larutan 1/50 N HCl, larutan indikator amilum, larutan indikator pp, larutan indikator MO, larutan indikator Methyl Red (MR) dan larutan 4% formalin. Parameter yang diambil yaitu parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik yang di ambi ambill meli melipu puti ti peng penguk ukur uran an suhu suhu air air dan dan suhu suhu udar udara a deng dengan an meto metode de visu visual al/pe /peng ngam amata atan n menggunakan menggunakan pH meter,kece meter,kecepatan patan arus dengan cara float method dengan rumus v=s/t (m/det) (m/det) dimana v merupakan kecepatan arus s = jarak dan t= waktu, debit air dapat di hitung dengan rumus R=WDAL/T diamna W= lebar sungai, D=kedalamn, A=berpasir=0,8 dan B=berbatuan=0,2,L=panjang 3

dan T=waktu (R=debit m /s). parameter parameter kimia meliputi meliputi pengukuran pengukuran DO dengan dengan metode metode winkler winkler dengan rumus DO= 1000/50 x a x (F) x 0,1 mg/L dimana F=Faktor koreksi=1 dan a=banyaknya titran yang digunakan, CO2 bebas dengan metode alkalimetri dengan rumus CO 2 bebas=1000/50 x b x (F) x 1 mg/L dimana F=Faktor koreksi=1 dan b=banyaknya titran yang digunakan dan alkalinitas dengan metode alkalimetri dengan rumus Alkalinitas = 1000/50 x c x (f) mg/L dimana c= volume titran dan f= faktor koreksi= koreksi= 1. Dan parameter biologi yang di ukur yaitu Densitas Gastropoda. Gastropoda. Pengihtungan Pengihtungan densitas dengan rumus: s

2

2

D= Dtopi / (s-2) diaman D topi = (s-1)/y, y=∑y y=∑yi dan yi= π(xi) Dima Dimana na::

s = juma jumalh lh titi titik k cupl cuplik ikan an yang yang di ambi ambill Dtopi= estimasi kerapatan X= jarak terdekat gastropoda dengan tongkat













PEMBAHASAN

Tabel Data Hasil Pengamatan Parameter

Stasiun I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

27

26.7

27.1

32

24

25.5

34

30.16

30 3 0 .3

Suhu Air ( C)

28.5

26.5

28

33

28

28.5

34

29

2 7 .6

kecerahan (m)

0 .1 8

0 .2 6

0 .3 2

0.59

0.46

0 .4 3

0 .5 1

0 .7 9

0.24

Warna Air

0 .3 4

0 .5 2

0 .8 2

2.5

1.92

2.3

1.8

0 .9 7

0.77

DO (ppm)

5 .1 3

5 .1 8

5.8

6.6

2.19

3.3

3.6

4.8

5.68


8.3

16.8

11.9

9

12

13.3

28.3

26

16

104.6

13 1 32

136

122

145

144

150

164

168

6.6

6.8

6 .7 5

7.3

6.75

6.9

6.9

6.9

6 .8

160

150

178

515

298

83

308

85

105

2 .4 8

1 .8 1

2.2

0.11

0.7

1.6

0.2

0.2

0 .9 6 1

Fisik o

suhu udara ( C) o

Kimia

pH

Bilogi Densitas Plankton (idv/L) Diversitas Plankton Densitas Makrobentos











gastropoda tersebut diakibatkan oleh banyak faktor, antara lain yaitu kecepatan arus, kecepatan arus pada kelompok VIII yaitu sebesar 0,79 m/det, yaitu tergolong tinggi sehingga mengakibatkan gastropoda tidak dapat mempertahankan hidupnya dialiran air yang begitu deras. Faktor lainnya yaitu yaitu kandun kandungan gan oksigen oksigen terlar terlarutn utnya, ya, pada pada stasiu stasiun n VIII VIII nilai nilai DO yaitu yaitu 4,80 ppm. ppm. Semaki Semakin n tinggi tinggi kandun kandungan gan DO maka maka semak semakin in tinggi tinggi pertum pertumbuh buhan an dari dari gastro gastropod poda a terseb tersebut ut dalama dalama melaku melakukan kan respirasi yang membutuhkan okisgen yang cukup, hal ini berbanding terbalik dengan kadar CO 2 pada stasiun VIII yang tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 26 ppm sehingga mengakibatkan rendahnya densitas gastropoda pada perairan tersebut menjadi rendah. Ditinjau dari derajat keasaman dari perairan di stasiun tersebut yaitu sebesar 6,9 yaitu mendekati pH yang normal, sehingga pH pada stasiun tersebut tidak begitu berdampak negatif terhadap densitas gastropoda namun merupakan perairan yang baik untuk populasi gastropoda. Nilai alkalinitas pada stasiun ini yaitu sebesar 164 ppm. Tingginya nilai alaklinitas tersbut berpengaruh terhadap pH, semakin tinggi nilai alkalinitas maka derajat keasaman suatu perairan terebut akan semakin stabil. Disamping itu nilai alkalinitas yang semakin tinggi akan membantu membantu gastropoda gastropoda dalam pembentukan pembentukan zat kapur. Dan struktur struktur dasar perarian yang berbatu juga mempengaruhi kepadatan gastropoda, karna batu merupakan tempat melekatnya beberapa gastropoda agar tidak terbawa oleh arus sungai.

Pembahasan Umum Nilai Nilai densit densitas as gastro gastropod poda a tertin tertinggi ggi adalah adalah pada pada stasiu stasiun n V yaitu yaitu 8,2 idv/L. idv/L. Hal terseb tersebut ut











Pada bagian Hulu sungai Code (sebelum kota) yang aliran airnya masih bersih dan jernih mengakibatkan densitas dan diversitas makrobentos dan gastropoda cukup tinggi, hal ini didukung dengan parameter fisik dan kimia yang mendukung populasi organisme tersebut. Dan pada daerah tengah kota sungai Code sudah tercemar oleh limbah masyarakat yang bermukim desekitar sungai Code tersebut sehingga densitas dan diversitasnya semakin menurun, karna perairan tersebut sudah terkontaminasi oleh zat-zat yang mungkin merusak populasi makrobentos dan gastropda yang hidup di sekitar perairan tersebut. Dan pada daerah hilir sungai Code (setelah kota), densitas makrobentos dan gastrop gastropoda oda semaki semakin n rendah rendah,, karena karena ditinj ditinjau au dari dari bebera beberapa pa parame parameter ter fisik fisik dan kimia kimia yang yang diukur diukur tidak mendukung mendukung densitas densitas dan diversitas diversitas makrobentos makrobentos dan gastropoda gastropoda yang hidup di sekitar sekitar perair perairan an terseb tersebut. ut. Berdas Berdasark arkan an estima estimasi si gastro gastropod poda a terseb tersebut ut bahwa bahwa kepada kepadatan tan gastro gastropod poda a di perairan sungai Code yang rendah mengindikasikan perairan tersebut buruk dan sudah tercemar.

Kesimpulan Kondisi perairan yang baik maka populasi organism juga baik. Diversitas tergantung pada suhu lingkungan (yang cocok terhadap lingkungan). Adanya diveritas dan densitas makrobentos dan gastropoda mengindikasikan perairan tersebut tercemar atau tidak. Kepadatan gastropoda suatu perairan sungai yang rendah menunjukkan bahwa perairan tersebut adalah perairan yang buruk dan sudah tercemar. Dan berdasarkan standar kualitas lingkungan biotic, sungai tersebut jelek karena hanya terdapat Sembilan spesies saja .











Press. Yogyakarata. Probosuno, Namasastra. 2010. Petunjuk Praktikum Ekologi Perairan. Laboratorium Ekologi Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Rizky, Hefri. 2007. Indikator Biologis (http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/09/makrobentos-indikator-perairan-airtawar. ( diakses pada tanggal 16 April 2010)











EKOSISTEM DANAU BENGET R SIMANJUNTAK 09/283439/PN/11670 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN INTISARI Ekologi Ekologi adalah adalah ilmu ilmu tentan tentang g rumah rumah tangga mahluk mahluk hidup hidup ( oikos oikos = rumah rumah tangga tangga ), yang yang maksudnya adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan sesamanya dan deng dengan an bend bendaa-be bend nda a mati mati di seki sekita tarn rnya ya.. Tuju Tujuan an dari dari prak prakti tiku kum m ekos ekosis iste tem m dana danau u ini ini agar agar mempel mempelaja ajari ri karakt karakteri eristi stik k ekosis ekosistem tem danau danau (perai (perairan ran lentik) lentik) dan factor-f factor-fakt aktor or pembat pembatasn asnya, ya, memp mempel elaj ajar arii caracara-ca cara ra peng pengam ambi bila lan n data data tola tolak k ukur ukur (par (param amet eter er)) fisi fisika ka,, kimi kimia, a, dan dan biol biologi ogi,, mempelajari korelasi antara beberapa tolak ukur lingkungan dengan populasi biota perairan, serta mempelajari mempelajari kualitas perairan perairan lentik berdasarkan berdasarkan atas indeks indeks diversitas diversitas biota perairan. perairan. Manfaatnya Manfaatnya untuk mengetahui karkateristik ekosistem danau serta factor-faktor yang mempengaruhinya dan mena menamb mbah ah peng penget etah ahua uan n maha mahasi sisw swa a untu untuk k mend mendal alam amii ekol ekologi ogi suat suatu u pera perair iran an.. Prakt Praktik ikum um dilaks dilaksana anakan kan pada hari hari Minggu Minggu 11 Maret Maret 2010 pukul 07:00 – selsai selsai di Embun Embung g Tambak Tambak Boyou Yogyaka Yogyakarta rta.. Pengam Pengamata atan n dilaku dilakukan kan dengan dengan metode metode winkle winkler, r, alkali alkalimet metri ri dan dan visual visual.. Hasil Hasil yang yang o o didapat pada stasiun II yaitu suhu udara 26 C, suhu air 26,5 C, kecerahan 1,04 m, warna air hijau kecoklatan, DO 4,4 ppm, CO2 32,6 ppm, Alkalinitas Alkalinitas 102 ppm, TSS 22,6 ppm, pH 6,75, BO 11,068 ppm, Densitas plankton 68,75 ind/L dan Diversitas plankton 0,619 ind/L. kesimpulan yang dapat antara lain, berdasarkan indesk diversitas yang diapat perairan danau tersebut tergolong buruk (Probosuno ,1999), plankton dapat di gunakan gunakan sebagai sebagai indikator indikator kualitas perairan, perairan, semaikin tinggi diversitas diversitas plankton maka perairan tersebut semakin baik kualitasnya, kecerahan suatu perairan disebabkan oleh tingginya padatan tersuspensi.













PENDAHULUAN Latar Belakang Ekologi adalah ilmu dasar untuk mempertanyakan, menyelidiki dan memahami bagaimana alam bekerja, bagaimana bagaimana keberadaan keberadaan mahluk hidup dalam sistem sistem kehidupan; kehidupan; apa yang mereka perlukan perlukan dari habitatnya habitatnya untuk dapat melangsungkan melangsungkan kehidupan, kehidupan, bagaimana mereka mencukupi mencukupi kebutuhannya, bagaimana mahluk hidup itu menghadapi keterbatasan dan harus toleran terhadap berbagi berbagi perubahan. perubahan. Menurut Menurut sarmita sarmita (1986), perairan perairan umum adalah danau alam, danau buatan (waduk dan reservoir), sungai, saluran migrasi, saluran-saluran dranasi perkotaan, daerah pasang surut (flood plain), estuarine, lagun, sawah sawah dan daerah mangrove mangrove serta genangan air lainnya. Danau alam dan danau buatan bukanlah sekedar usaha manusia dan alam untuk menampung air saja, akan tetapi kedua jenis perairan tersebut merupakan suatu ekosistem air tawar yang produktir dimana komunikasi ikan dan hewan air lainnya adalah sector yang paling penting, terlebih untuk Negara-











METODOLOGI Praktikum ekologi perairan tentang Ekosistem Danau dilakanakan pada tanggal 11 April 2010 di Embung Tambakboyou Yogyakarta. Dan dilakukan tiga pengamatan parameter, yaitu parameter fisik, kimia dan biologi. Alat dan bahan yang digunakan antara lain; kertas pH atau pH meter, larutan MnSO 4, larutan regan oksigen, larutan H2SO4 pekat, larutan 1/80 N Na 2S2O3, larutan KOH-KI, larutan 1/40 N Na2S2O3, larutan 1/44 NaOH, larutan 1/50 N H2SO4, larutan 1/50 N HCl, larutan indikator amilum, larutan indikator pp, larutan indikator MO, larutan indikator Methyl Red (MR) dan larutan 4% formalin,water sampler, meteran atau penggaris, termometer, secchi disk, botol O 2, Erlenmeyer, gelas ukur, pipet ukur atau buret, pipet tetes, mikroburet, ember plastik, jaring plankton, kertas label dan pensil. Paramet Parameter er fisika fisika yang yang diamat diamatii adalah adalah suhu suhu air dan suhu suhu udara udara dengan dengan metode metode visual visual,, ke

ha

d

kk

hi disk disk da

ai

de

tode tode vi al at











HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN Tabel Data Hasil Pengamatan Parameter

Stasiun I

II

III

IV

V

VI

27,33

26

26,1

28,75

28

26,5

Suhu Air ( C)

28,5

26,5

27

27,75

27,5

27

kecerahan (m)

1,15

1,04

0,71

0,55

0,72

1 ,1 3

Warna Air

hijau

hijau

kecoklatan

kehitaman

hijau

hijau

kehitaman

kecoklatan

kehitaman

kehitaman

DO (ppm)

5,34

4,4

4,35

6,38

6,1

4 ,3


33

32,6

17,6

40

16

11,2

121

102

117

99,3

96

1 01

Fisik o

suhu udara C) o

Kimia











term termas asuk uk dang dangka kall ini ini dise diseba babk bkan an kare karena na adan adanya ya pdat pdatan an ters tersus uspe pens nsii yang yang terd terdap apat at pada pada danau,pergerakan air,dan padatan plankton.kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan, selain selain itu juga juga dipeng dipengaru aruhi hi oleh keadaa keadaan n cuaca, cuaca, waktu waktu penguk pengukura uran, n, padat padatan an tersus tersuspen pensi, si, serta serta ketelitian ketelitian orang yang melakukan pengukuran pengukuran (Effendi (Effendi ,2003). Akitbat dari faktor-faktor faktor-faktor tersebut menyebabkan warnal air pada stasiun II hijau kecoklatan. Kandu Kandung ngan an Oksi Oksige gen n terl terlar arut ut (DO) (DO) dida didapa patt sebe sebesa sarr 4,4 ppm, ppm, kand kandun unga gan n DO ters terseb ebut ut tergolong tinggi, hal ini di sebabkan suhu di stasiun tersebut relatif rendah sehingga okisgen yang terl terlar arut ut juga juga cuku cukup p ting tinggi gi,, dima dimana na anta antara ra okisg okisgen en terl terlar arut ut deng dengan an suhu suhu terda terdapa patt hubu hubung ngan an berbanding terbalik, jika suhu rendah makan jumlah oksigen terlarut tinggi, begitu juga sebaliknya apabila suhu tinggi maka oksigen terlarutnya rendah. CO 2 bebas sebesar 32,6 ppm, rendahnya kadar karbaondioksida menyebabkan banyak organism (fitoplankton) yang mampu hidup di suatu perairan tersebut, tersebut, ini juga dapat dilihat dilihat dengan dengan tingginya tingginya nilai densitas densitas plankton plankton pada perairan tersebut. tersebut. Rendah Rendahnya nya CO bebas disebabkan karena nilai alkalinitas yang cukup tinggi. Nilai alkalinitas yaitu











tertinggi yaitu pada stasiun I dan terendah pada stasiun IV, banyaknya padatan tersuspensi pada stasiun I menyebabkan warna perairan menjadi keruh, sehingga tampak berwarna hijau kecoklatan, begitu juga yang terjadi pada stasiun IV yang perairannya berwaran kehitaman, berarti padatan tersuspensi pada daerah tersebut sangat tinggi dan kecerahanya relatif kecil. Nilai DO tertinggi pada stasiun stasiun IV dan terendah pada stasiun VI, konentrasi konentrasi oksigen terlaru dalam keadaan jenuh bervariasi bervariasi tergan tergantun tung g dari dari suhu suhu dan tekana tekanan n atmosf atmosfer. er. Tinggin Tingginya ya DO diseba disebabka bkan n oleh oleh densit densitas as plankt plankton on (khususnya fitoplankton) yang juga tinggi, seta suhu yang relatif rendah pada saat pengamatan, sedangkan rendahnya DO disebabkan oleh banyaknay zooplankton pada perairan tersebut yang juga mengakibatkan kandungan CO2 tinggi. tinggi. Kandungan Kandungan CO2 tertinggi pada stasiun IV dan terendah yaitu pada stasiun VI, hal ini di karenakan jumlah densitas dan diversitas zoo plankton yang juga tinggi sehi sehing ngga ga kand kandun unga gan n CO2 menj menjad adii

ting tinggi gi begi begitu tu juga juga seba sebali likn knya ya sedi sediki kitn tnya ya zoop zoopla lank nkto ton n

mengakitabkan kandungan CO 2 menjadi rendah pula. Nilai alkalinitas tertinggi yaitu pada stasiun I dan terendah pada stasiun V, tingginya nilai alkalinitas disebabkan oleh letak stasiun I yang berda













Kesimpulan Danau Danau merupa merupakan kan salah salah satu satu ekosis ekosistem tem lentik lentik yang yang merupa merupakan kan tempat tempat hidup hidup berbag berbagai ai organism organism air. Tingginya Tingginya padatan padatan tersuspensi tersuspensi total relative relative mengakibatk mengakibatkan an penurunan penurunan kecerahan suatu perairan. Cara-cara atau Metode-metode yang di gunakan dalam pengambilan data tolak ukur yaitu metode winkler winkler yaitu pengukuran pengukuran DO, metode metode alkalimetri yaitu yaitu pengukuran pengukuran alkalinitas alkalinitas dan CO2 dan metode metode visual visual yaitu yaitu pengama pengamatan tan pH, suhu suhu ,dan ,dan warna warna air. air. Plankto Plankton n dapat dapat diguna digunakan kan

Ekosistem Sungai, Gastropoda, Dan Danau

Recommend Documents