Pengertian Ekosistem Danau Ekosist Eko sistem em ada adalah lah hub hubung ungan an ant antara ara kum kumpul pulan an beb bebera erapa pa pop popula ulasi si dis disuat uatu u tem tempat pat yan yang g mengad men gadaka akan n int interak eraksi, si, bai baik k seca secara ra lan langsu gsung ng mau maupun pun tid tidak ak lan langsu gsung ng den dengan gan lin lingku gkunga ngan n abiotik dan hubungannya adalah timbal balik. Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Jadi ekosistem danau adalah hubungan beberapa populasi yang hidup disuatu ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan abiotik dan hubungannya adalah timbal balik
B.
Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem Danau
Komponen ekosistem danau tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik) yang dapat dielaskan sebagai berikut ! ".
Komponen Biotik
Kompon Kom ponen en bio biotik tik dal dalam am eko ekosist sistem em dan danau au meli melipu puti ti semu semuaa eni eniss mak makhlu hluk k hid hidup up sep seperti erti manusia, he#an, tumbuhan dan mikroorganisme. a.
Komponen Biotik Danau Berdasarkan $ungsinya
Berdasarkan %ungsinya, organisme air ta#ar dibedakan menadi & macam! ")
Produsen! terdiri dari golongan ganggang, ganggang hiau dan ganggang biru golongan
spermatophyta, misal! eceng e ceng gondok, teratai, kangkung, genger,kiambang. genger,kiambang. ')
Konsumen! Konsu men! melipu meliputi ti he#anh he#anhe#an, e#an, serang serangga, ga, udang udang,, siput, siput, cacing cacing,, dan dan he#anhe he#anhe#an #an
lainnya. &)
b.
Dekomposerpengurai! sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.
Komponen Biotik Danau Berdasarkan Kebiasaan *idupnya *idupnya Didalam Air Air
Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air ta#ar dibedakan atas + macam! ")
Plankton! Plank ton! terdiri terdiri atas atas %itoplankt %itoplankton on (plankt (plankton on tumbuha tumbuhan) n) dan oopla ooplankto nkton n (plankton (plankton
he#an), merupakan organisme yang gerakannya pasi% selalu dipengaruhi oleh arus air.
')
-ekton! organisme yang bergerak akti% berenang. ontoh! ikan, serangga air.
&)
-eston! organisme yang beristirahat dan mengapung di permukaan air.
/)
Bentos! organisme yang hidup di dasar perairan.
+)
Peri%iton! Peri%it on! organ organisme isme yang yang melekat melekat pada pada suatu suatu substrat substrat (batang (batang,, akar, akar, batubat batubatuan) uan) di di
perairan. c.
Berdasarkan ara 0emperoleh 0akanan
Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, dibagi menadi ' kelompok! ") 1rganisme autotro%! organisme yang yang dapat mensintesis mensintesis makanannya sendiri. 2um 2umbuhan buhan hiau tergolong organisme autotro%, peranannya sebagai produsen dalam ekosistem air ta#ar. ') $agotro% dan 3aprotro%! merupakan konsumen dalam dalam ekosistem air ta#ar. $ogotro% adalah pemakan organisme lain, sedang 3aprotro% adalah pemakan pemakan sampah atau sisa organisme lain. '.
Komponen Abiotik
Komponenkomponen abiotik utama dalam ekosistem adalah sebagai berikut ! a.
3uhu Kelembapan dan suhu uga sangat memengaruhi keberadaan suatu organisme dalam suatu
ekosistem. Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap hilangnya air yang teradi melalui penguapan. 3etiap organisme memiliki toleransi yang berbedabeda terhadap suhu dan kelembapan. 3uhu terendah yang masih memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu minimum. 3uhu yang paling sesuai s esuai dan mendukung kehidupan untuk organisme dise but sebag seb agai ai su suhu hu op optim timum um,, se seda dang ngka kan n su suhu hu te terti rting nggi gi ya yang ng ma masih sih da dapa patt di dito toler leran ansi si at atau au memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu maksimum. 3uhu 3u hu li ling ngku kung ngan an me meru rupa paka kan n %ak %akto torr pe pent ntin ing g da dala lam m pe perse rseba bara ran n or orga gani nism smee ka kare rena na pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. 3el bisa pecah ika air yang terdapat didalamnya memb me mbek eku u pa pada da su suhu hu di diba ba#a #ah h 4o 4o, , da dan n pr prot otein ein pa pada da seb sebag agia ian n be besa sarr or orga gani nism sm ak akan an meng me ngala alami mi de denu nutra trasi si pa pada da su suhu hu di diata atass /+ /+o o.. 3e 3elai lain n it itu, u, se seum umlah lah or orga gani nism smee da dapa patt mempertahankan suatu metabolisme yang cukup akti% pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang sangat tinggi. b.
Air
1rganism air ta#ar hidup berendam di dalam suatu lingkungan akuatik, tetapi organisme tersebut menghadapi permasalahan keseimbangan air ika tekanan osmosis air intraselulanya tidak sesuai dengan tekanan osmosis disekitarnya. c.
ahaya 0atahari 0atahari memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem, meskipun
hanya tumbuhan dan organisme %otosintetik. Dalam ekosistem akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi persebaran organisme %otosintetik. 3etiap meter kedalaman air secara selekti% menyerap sekitar /+5 cahaya merah dan sekitar '5 cahaya biru yang melaluinya. 3ebagai hasilnya, sebagian besar %otositesis dalam lingkungan akuatik teradi relati6e didekat permukaan air. Akan tetapi, organisme %otosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air, yang selanutnya akan mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di ba#ahnya d.
Angin Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan
hilangnya panas melalui penguapan (e6aporasi) dan kon6eksi (%actor #indchill atau pendinginan oleh angin). e.
Batu dan 2anah 3truktur %isik, p*, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran
tumbuhan dan he#an yang memakannya, sehingga menadi salah satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak (patchiness) pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat. Pada ekosistem akuatik, komposisi substrat dapat mempengaruhi %actor kimia#i dalam air, yang selanutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan he#an penghuni ekosistem akuatik. %.
2ingkat keasaman atau Ph tanah
2umbuhan hanya bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu asam dan basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph kurang 7) atau terlalu basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.
.
iriiri Ekosistem Danau
iriciri ekosistem air ta#ar antara lain 6ariasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. 0acam tumbuhan yang terbanyak adalah enis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan bii. *ampir semua %ilum he#an terdapat dalam air ta#ar.
1rganisme
yang
hidup
di
air
ta#ar
pada
umumnya
telah
beradaptasi.
Adaptasi organisme air ta#ar adalah sebagai berikut. ".
Adaptasi tumbuhan
2umbuhan yang hidup di air ta#ar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hiau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. 2umbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (-ymphaea gigantean)mempunyai akar angkar (akar sulur). *e#an dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis. '.
Adaptasi he#an
Ekosistem air ta#ar dihuni oleh nekton. -ekton merupakan he#an yang bergerak akti% dengan menggunakan otot yang kuat. *e#an tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air ta#ar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan. D.
0acam0acam Danau
".
Berdasarkan Jenis Airnya
Danau yang terbagi didasarkan enis air nya , menadi a.
Danau air ta#ar yaitu danau yang berair ta#ar, danau enis ini memiliki ciri yaitu
memiliki pelepasan berupa sungai, contoh danau toba b.
Danau air asin yaitu danau yang berair asin dimana danau enis ini tidak memliki
pelepasan, karena merupakan akhir dari sungai dan pelepasan hanya merupakan penguapan saa. ontoh ! Danau sentani (Papua). c.
Danau air asam yaitu danau yang airnya berasal dari belerang. dan memiliki ciri !
biasanya merupakan ka#ah gunung berapi yang berisi air huan dan airnya ber#arna hiau kekuningkuningan. ontoh Danau 2angkuban perahu. '.
Berdasakan Kapasitas Air
Danau berdasarkan kapasitas airnya , terbagi menadi a.
Danau permanen ! yaitu dana yang kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim
b.
Danau temporer yaitu dana yang kapasitas airnya bersi%at %luktuakti% (meluap ketika
musim huan dan surut ketika musim kemarau).
&.
Berdasarkan Produksi 0ateri 1rganik
Danau berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut. a.
Danau oligotropik
1ligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena %itoplankton di daerah limnetik tidak produkti%. iricirinya, airnya ernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanang tahun. b.
Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena %itoplankton sangat produkti%. iricirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah pro%undal. /.
Berdasarkan Proses 2erbentuknya
Berdasarkan proses terbentuknya, danau dibedakan atas beberapa enis yaitu sebagai berikut ! a.
Danau 2ektonik, yaitu danau yang terbntuk oleh tenaga endogen yang bersumber dari
gerakan tektonik seperti cekungancekungan akibat patahan dan lipatan. ontohnya Danau 2empe, Danau 2ondano dan Danau 2o#uti di 3ula#esi. b.
Danau 8ulkanik, yaitu danau bekas gunung api. Air danau berasal dari curah huan yang
tertampung pada lubang kepundan atau kaldera. ontohnya Danau Ka#ah 9unung Kelud, 9unung Batur, dan 9unung 9alunggung. c.
Danau 8ulkano2ektonik, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses 6ulkanik
dan tektonik. Patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma yang telah kosong menadi tidak stabil sehingga teradi pemerosotan atau patah. ekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh air contohnya Danau 2oba di 3umatera.
E.
Pembagian Daerah dalam Ekosistem Danau
".
Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. ahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi.2umbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk enisenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, am%ibi, reptilia air dan semi air seperti kurakura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau. '.
Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang auh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai %itoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. 9anggang ber%otosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi. :ooplankton yang sebagian besar termasuk ;oti%era dan udangudangan kecil memangsa %itoplankton. :ooplankton dimakan oleh ikanikan kecil.
Daerah pro%undal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah a%otik danau. 0ikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang atuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba /.
Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bento dan sisasisa organisme mati. 9br. Berbagai 1rganisme Air 2a#ar Berdasarkan ara *idupnya 9br. Empat Daerah =tama Pada Danau Air 2a#ar $.
$ungsi dan 0an%aat Ekosistem Danau
Beberapa %ungsi dan man%aat danau sebagai ekosistem antara lain ! ".
sebagai sumber plasma nut%ah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik>
'.
sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup enis %lora%auna yang penting,
&.
sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya
(rumahtangga, industri dan pertanian)> /.
sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air huan, aliran
permukaan, sungaisungai atau dari sumbersumber air ba#ah tanah> +.
memelihara iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi
kelembaman dan tingkat curah huan setempat> ?.
sebagai sarana transportasi untuk memindahkan hasilhasil pertanian dari tempat satu ke
tempat lainnya> 7.
sebagai penghasil energi melalui P@2A>
.
sebagai sarana rekreasi dan obek pari#isata.
.
3ebagai sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestik maupun
industri, "4. 3ebagai sistem pembuangan yang memadai dan paling murah (onnell C 0iller,"+). 9.
ara 0elestarikan Ekosistem Danau
".
Jangan membuang sampah dan limbah sembarangan
'.
Jangan adikan danau sebagai toilet raksasa
&.
Batasi budidaya keramba apung
/.
Batasi kuota penangkapan ikan
+.
Batasi daerah untuk pemancingan
?.
0enaga hutan disekeliling danau agar tidak ditebang.
Ekosistem ;a#a ;a#a merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang penggenangannya daat bersi%at musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan (6egetasi). *utan ra#a memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Jenisenis %loranya antara lain! durian burung (Durio carinatus), ramin (9onystylus sp), terentang (amnosperma sp.), kayu putih (0elaleuca sp), sagu (0etroylon sp), rotan, pandan, palempaleman dan berbagai enis liana. $aunanya antara lain ! harimau (Panthera tigris), 1rang utan (Pongo pygmaeus), rusa (er6us unicolor), buaya (rocodylus porosus), babi hutan (3us scro%a), badak, gaah, musang air dan berbagai enis ikan. B. ".
Ekosistem *utan ;a#a 9ambut Pengertian *utan ;a#a 9ambut
*utan ra#a gambut merupakan hutan dengan lahan basah yang tergenang yang biasanya terletak di belakang tanggul sungai (backs#amp). *utan ini didominasi oleh tanahtanah yang berkembang dari tumpukan bahan organik, yang lebih dikenal sebagai tanah gambut atau tanah organic (*istosols). Dalam skala besar, hutan ini membentuk kubah (dome) dan terletak diantara dua sungai besar. *utan ra#a dan hutan gambut terdapat di dalam satu daerah, dan biasanyahutan gambut merupakan kelanutan dari hutan ra#a. Perbedaannya hanya pada hutan gambut memiliki lapisan gambut, yakni lapisan bahan organic yang tebalmencapai "' m, sedangkan hutan ra#a lapisannya hanya sekitar 4,+ m. Kedua hutan ini selalu hiau, dan mempunyai tauk yang berlapislapis dengan berbagai enis #alaupun tidak selengkap hutan huan. Biasanya didominasi oleh enisenisdikotiledon dan ketinggian dapat mencapai &4 m terutama sebelah tepinya. 3emakin ke tengah semakin pendek, bahkan terkadang di tengah bias mencapai tinggi ' msehingga sering disebut hutan cebol. Jenis 6egetasi hutan gambut biasanya terdiri dari enis Palmae, Pandanus, Podocarpus , dan beberapa dari %amily Dipterocarpaceae. P* habitat biasanya &,' dan bersi%at hamper steril. *al ini kemungkinan merupakan salah satu penyebab umlah 6egetasi hutan gambut tidak banyak, tetapi khas. 9ambut adalah suatu tipe tanah yang dibentuk dari sisasisa tumbuhan danmempunyai kandungan bahan organic yang sangat tinggi. Permukaan gambut
sepertikerak yang berserabut, menutupi bagian dalam yang lembap berisikan potongan potongan kayu besar dan sisasisa tumbuhan lainnya. 9ambut dapat diklasi%ikasikan atas dua bentuk, yaitu ! a)
9ambut 1mbrogen
Adalah gambut yang umum diumpai. Banyak ditemui di dekat pantai dankedalaman gambutnya mencapai '4 m. air draenasenya sangat asam dan miskin at hara. 2umbuhan yang ada disini mendapatkan at hara hanya dari tumbuhan itu sendiri, dari gambut, dan dari air huan. b) 9ambut 2opogen 0erupakan tipe gambut yang arang ditemui, biasanya dibentuk pada lekukanlekukan tanah. 2umbuhan yang ada pada tanah ini mendapatkanat haranya dari tanah mineral, air sungai, sisa tumbuhan dan air huan.9ambut ini terdapat di pantaipantai di balik bukitbukit pasir dan daerah pedalaman dimana air drainasenya terhambat. Biasanya tebal gambut ini sekitar / m. gambut dan air draenasenya bersi%at agak asam dan mengandung at hara yang relati6e banyak. '.
Komponen Penyusun *utan ;a#a 9ambut
a.
Komponen Biotik
Kekhasan lingkungan abiotik hutan ;a#a 9ambut membuat hanya spesies tertentu yang mampu bertahan di lingkungan ekosistem ini. Berdasarkan sub ekosistem yang ada pada ekosistem ini (akan dibahas kemudian) beberapa tipe komponen biotik yang dapat hidup disekitar ka#asan ekosistem ini adalah sebagai berikut ! ".
3ub ekosistem sungai
3ubekosistem lahan 3alin
0angro6e dan nipah 9anggang dan lumut
3iput dan lainlain &.
3ubekosistem ;a#a 9ambut
Kayu (meranti, ati) rotan, dan hasil hutan lain Beberapa spesies he#an langka ! harimau pada hutan ra#a gambut sumsel, dan gaah sumatera) Berbagai macam spesies burung b. ".
Komponen Abiotik ;a#a pasang surut
;a#a pasang surut merupakan lahan ra#a yang genangannya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. 2ingginya air pasang dibedakan menadi dua, yaitu pasang besar dan pasang kecil. Pasang kecil, teradi secara harian ("' kalisehari). '.
;a#a lebak
;a#a lebak adalah lahan ra#a yang genangannya teradi karena luapan air sungai dan atau air hu an di daerah cekungan pedalaman. 9enangannya umumnya teradi pada musim huan dan menyu sut pada musim kemarau. &.
;a#a lebak peralihan
@ahan ra#a lebak yang pasang surutnya air laut masih terasa di saluran primer atau di sungai. Pada lahan sperti ini, endapan laut dicirikan oleh adanya lapisan pirit, biasanya terdapat pada ke dalaman 4 "'4 cm diba#ah permukaan tanah &.
;agam 3ubekosistem *utan ;a#a 9ambut
a.
3ub Ekosistem 3ungai
3ama seperti sungai dan pinggiran sungai yang lainnya, sub ekosistem ini menadi habitat banyak %auna seperti keong, siput, cacing, ikan dan beberapa enis %lora pinggiran sungai. b.
3ub Ekosistem @ahan 3alin
@ahan salin adalah lahan pasang surut (bagi ka#asan pinggiran pantai) dan ka#asan yang terpengaruh rembesan air sungai bagi pinggiran sungai). @ahan salin pada pinggiran pantai mendapat pengaruh rembesan air laut terutama pada musim kemarau. Pada hutan gambut,
rembesan air laut tak hanya teradi ketika hutan gambut berbatasan langsung dengan pantai melainkan bisa karena air masuk melalui sungai pada #aktu pasang atau adanya rembesan melalui pori tanah. 3ementara lahan salin adalah lahan Pasang surut yg kadar garamnya lebih dari 4. 5. Biasanya dihuni tumbuhan bakau. 3edangkan lahan salin yang hanya berair asin ketika kemarau disebut lahan salin peralihan. Biasanya diitumbuhi tanaman nipah. 2ipe sub ekosistem ini yang disebut sebagai lahan potensial didalam gambar c.
3ub Ekosistem ;a#a 9ambut
3ub ekosistem ;a#a 9ambut mempunyai karakteristik umum hutan ra#a gambut dimana terdiri dari lahan basah yang berperan penting dalam mengikat karbon dan menyerap air. . Ekosistem ;a#a Air 2a#ar Ekosistem air ta#ar merupakan kosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air ta#ar yang kaya mineral dengan p* sekitar ?. Kondisi permukaan air tidak selalu tetap. Ekosistem ra#a air ta#ar ini ditumbuhi oleh beragam enis6egetasi. *al ini desebabkan oleh terdapatnya beragam enis tanah pada berbagaiekosistem ra#a air ta#ar.Di beberapa daerah pada ra#a ra#a tersebut ditumbuhi rumput, ada pula yang hanya ditumbuhi enis pandan atau palem yang menonol. 0alah ada pula yang menyerupai hutanhutan dataran rendah, dengan akar tunang atau akar napas maupun seperti penupang pohon. D. iriiri Ekosistem ;a#a Air 2a#ar. Ekosistem air ta#ar memiliki beberapa karakteristik, seperti 6ariasi suhu yang perubahannya tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Karateristik ekosistem air ta#ar lainnya seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hiau. 3edangkan, karakteristik he#annya memiliki ciriciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara akti% dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis. Ekosistem air ta#ar dibagi menadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air ta#ar lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air ta#ar lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air ta#ar dibedakan sebagai berikut ! ".
Plankton, terdiri alas %itoplankton dan ooplankton> biasanya melayanglayang (bergerak
pasi%) mengikuti gerak aliran air.
'.
-ekton, he#an yang akti% berenang dalam air, misalnya ikan.
&.
-euston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air. /.
Peri%iton, merupakan tumbuhan atau he#an yang melekat pada tumbuhan atau benda
lain, misalnya siput. +.
Bentos, he#an dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat
sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis. Ekosistem air ta#ar digolongkan menadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tenang meliputi danau dan ra#a, sedangkan ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem air laut memiliki ciriciri abiotik sebagai berikut. •
0emiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.
•
2idak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
•
*abitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.
•
0emiliki 6ariasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di kedalaman laut.
•
2erdapat arus laut, yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (massa enis) air, suhu, tekanan air, gaya gra6itasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut dibagi menadi beberapa ona (daerah), yaitu sebagai berikut. •
Zona fotik , merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman air
kurang dari '44 meter. 1rganisme yang mampu ber%otosintesis banyak terdapat di ona %otik. •
Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman air '44 '.444 meter. ahaya
matahari remangremang sehingga tidak e%ekti% untuk %otosintesis.
•
Zona afotik , merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga
selalu gelap. Kedalaman air lebih dari '.444 meter. Pembagian ona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut. •
Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat teradi pasang dan
seperti daratan saat air laut surut. :ona ini berbatasan dengan daratan dan banyak dihuni kelompok he#an, seperti bintang laut, bulu babi, udang, kepiting, dan cacing laut. •
Zona neritik , merupakan daerah laut dangkal, kurang dan '44 m. :ona ini dapat
ditembus cahaya matahari dan banyak dihuni ganggang laut dan ikan. •
Zona batial, memiliki kedalaman air '44 m '.444 m dan keadaannya remang
remang. Di ona ini tidak ada produsen, melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang akti% berenang), misalnya ikan. •
Zona abisal, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap. Kedalaman air di
ona abisal lebih dan '.444 m. :ona ini dihuni oleh he#an predator, detriti6or (pemakan sisa organisme), dan pengurai. Berikut ini macammacam ekosistem air laut. a. Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang gelap karena tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Pada ekosistem laut dalam tidak ditemukan produsen. 1rganisme yang dominan, yaitu predator dan ikan yang pada penutup kulitnya mengandung %os%or sehingga dapat bercahaya di tempat yang gelap. b. Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang terdapat di laut yang dangkal dengan air yang ernih. 1rganisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain he#an terumbu karang (oelenterata), he#an spons
(Pori%era), 0ollusca (kerang, siput), bintang laut, ikan, dan ganggang. Ekosistem terumbu karang di
Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut dengan air sungai. 3alinitas air di estuari lebih rendah daripada air laut, tetapi lebih tinggi daripada air ta#ar, yaitu sekitar + '+ ppm. Di daerah estuari dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas, yaitu padang lamun ( seagrass) dan hutan mangro6e. •
Padang lamun, merupakan habitat pantai yang biasanya ditumbuhi seagrass.
2umbuhan ini memiliki riom dan serabut akar, batang, daun, bunga, bahkan ada yang berbuah. Seagrass berbeda dengan alga karena mempunyai sistem reproduksi dan pertumbuhan yang khas. Seagrass tumbuh menyebar membentuk padang rumput di dalam air dengan perpanangan riom. Jenis he#an di padang lamun, antara lain duyung (Dugong dugon), bulu babi (Tripneustes gratilla), kepiting renang (Portunus pelagicus), udang, dan penyu. d. Ekosistem hutan mangrove , terdapat di daerah tropis hingga subtropis. Ekosistem ini
didominasi oleh tanaman bakau ( Rhizophora sp.), kayu api ( Avicennia sp.), dan bogem ( Bruguiera sp.). 2umbuhan bakau memiliki akar yang kuat dan rapat untuk bertahan di lingkungan berlumpur yang mudah goyah oleh hempasan air laut. Akar napasnya ber%ungsi untuk mengambil oksigen langsung dari udara. 2umbuhan bakau memiliki buah dengan biivivipari yang sudah berkecambah dan berakar panang saat masih di dalam buah sehingga langsung tumbuh ketika atuh ke lumpur. *e#anhe#an yang hidup di ekosistem ini, antara lain burung, buaya, ikan, bia#ak, kerang, siput, kepiting, dan udang. *utan mangro6e banyak terdapat di pesisir pulau 3umatra, Ja#a, Kalimantan, Papua, Bali, dan 3umba#a. f. Ekosistem pantai pasir
Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena deburan ombak air laut. Di tempat ini angin bertiup kencang dan cahaya matahari bersinar kuat pada siang hari. 8egetasi
atau
tumbuhan yang
dominan
adalah
%ormasi
pescaprae
dan
%ormasi
barringtonia. Formasi pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang lunak dan berbii (terna), misalnya Ipomoea
pes-caprae, Vigna
marina dan Spini!e"
littoreus. Formasi
barringtonia terdiri atas perdu dan pohon, misalnya Barringtonia asiatica, Terminalia
catappa #r$thrina %i&iscus tiliaceus dan %ernandia. *e#an yang hidup di pantai pasir, misalnya kepiting dan burung. Pantai pasir antara lain terdapat di Bali, @ombok, Papua, Bengkulu, dan Bantul (Fogyakarta). g. Ekosistem pantai batu
3esuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memiliki banyak bongkahan batu besar maupun batu kecil. 1rganisme dominan di smi, yaitu ganggang cokelat, ganggang merah, siput, kerang, kepiting, dan burung. Ekosistem ini banyak terdapat di pantai selatan Ja#a, pantai barat 3umatra, Bali, -usa 2enggara dan 0aluku.
Ekosistem sungai 3ungai adalah perairan umum yang airnya mengalir terus menerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah, air permukaan yang diakhiri bermuara ke laut. 3ungai sebagai perairan umum yang berlokasi di darat dan merupakan suatu ekosistem terbuka yang berhubungan erat dengan sistemsistem terestrial dan lentik. iriciri umum daerah aliran sungai adalah semakin ke hulu daerahnya pada umumnya mempunyai to%ograpi makin bergelombang sampai bergununggunung. 3ungai adalah lingkungan alam yang banyak dihuni oleh organisme. :onasi pada habitat air mengalir adalah mengarah ke longitudinal, yang menunukkan bah#a tingkat yang lebih atas berada di bagian hulu dan kemudian mengarah ke hilir. Pada habitat air mengalir ini, perubahanperubahan yang teradi akan lebih nampak pada bagian atas dari aliran air karena adanya kemiringan, 6olume air atau komposisi kimia yang berubah. secara umum onasi habitat air mengalir, yaitu! Arus mempunyai arti penting untuk pergerakan ikan. Arus yang searah dari hulu sangat penting untuk pergerakan ikan atau bahkan menyebabkakn ikanikan bergerak akti% mela#ann arus, kea rah muara pergerakan ikan dapat berlangsung dengan pasi% maupun mengapung 3ungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Dan sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, he#an dan
tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. 3ungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa ta#ar menadi asin terkena at garam di laut luas. 3ungai adalah bagian dari permukaan bumi sebagai tempat air ta#ar mengalir. 3ungai terbentuk secara alami. Pada bagian kiri dan kanan dibatasi oleh tanggul. 3ungai bermuara ke ra#a, danau, sungai lain, dan akhirnya ke laut. Daerah tempat sumber air sungai mengalir disebut uga daerah hulu sungai. Berdasarkan ciri yang tampak, aliran sebuah sungai terbagi atas tiga bagian. Faitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir atau muara. G
*ulu 3ungai Adapun ciriciri bagian hulu sungai adalah sebagai berikut !
".
Arus sungai deras.
'.
Arus erosi ke dasar sungai besar (erosi 6etikal).
&.
@embah sungai curam.
/.
@embah sungai berbentuk 8.
+.
2idak teradi pengendapan hasil erosi.
?.
Banyak ditemukan air terun
G
2engah 3ungai Adapun ciriciri bagian tengah sungai adalah sebagai berikut.
".
Jarang diumpai air terun.
'.
Kecepatan aliran sungai mulai berkurang.
&.
0ulai teradi proses pengendapan material yang diba#a oleh air sungai.
/.
3elain teradi erosi ke ba#ah uga teradi erosi ke samping (erosi horiontal)
G
*ilir atau 0uara Adapun ciriciri bagian hilir atau muara sungai adalah sebagai berikut. ".
Kecepatan sungai mulai lambat.
'.
Proses pengendapan sangat intensi%.
&.
Dibagian muara sungai sering disebut delta. 3ungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sundai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti huan,embun, mata air, limpasan ba#ah tanah, dan di beberapa negara tertantu air sungai uga berasal dari lelehan es salu. 3elain air, sungai uga mengalirkan
sedimen
dan
polutan.
Keman%aatan
terbesar
sebuah
sungai
adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air huan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk diadikan obek #isata sungai. Di
Pada tahun "4 an seorang geologist berkebangssan Amerika, Hilliam Da6is 0orris, berpendapat bah#a sungai dan lembahnya ibarat organisme hidup. 3ungai berubah dari #aktu ke #aktu, mengalami masa muda, de#asa, dan masa tua. 0enurut Da6is, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas permukaan laut. *uan kemudian mengikisnya dan membuat parit, kemudian paritparit itu bertemu sesamanya dan membentuk sungai. Danau menampung air pada daerah yang cekung, tapi kemudian hilang sebagai sebagai sungai dangkal. Kemudian memperdalam salurannya dan mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang curam, lembah bentuk 8. Anakanak sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang tumbuh dari pohon. 3emakin tuan sungai, lembahnya semakin dlam dan anakanak sungainya semakin panang. ;obert E. *orton, seorang consulting hydrolic engineer, mengklasi%ikasikan sungai berdsarkan tingkat kerumitan anakanak sungainya. 3aluran sungai tanpa anaknya disebut sebagai I%irst orderI. 3ungai yang mempunyai satu atau lebih anak sungai I%irst orderI disebut saluran sungai Isecond orderI. 3ebuah sungai dikatakan Ithird orderI ika sungai itu mempunyai sekurangkurangnya satu anak sungai Isecond orderI. A.
Sungai menurut jumlah airnya
".
sungai permanen yaitu sungai yang debit airnya sepanang tahun relati% tetap. ontoh sungai enis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan 0ahakam di Kalimantan. 3ungai 0usi, Batanghari dan
'.
sungai periodik yaitu sungai yang pada #aktu musim huan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. ontoh sungai enis ini banyak terdapat di pulau Ja#a misalnya sungai Benga#an 3olo, dan sungai 1pak di Ja#a 2engah. 3ungai Progo dan sungai ode di Daerah
&.
sungai intermittent atau sungai episodik yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim huan airnya banyak. ontoh sungai enis ini adalah sungai Kalada di pulau 3umba.
/.
sungai ephemeral yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim huan. Pada hakekatnya sungai enis ini hampir sama dengan enis episodik, hanya saa pada musim huan sungai enis ini airnya belum tentu banyak. B. Sungai menurut genetiknya
".
sungai konsek#en yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
'.
sungai subsek#en yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsek#en
&.
sungai obsek#en yaitu anak sungai subsek#en yang alirannya berla#anan arah dengan sungai konsek#en
/.
sungai insek#en yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
+.
sungai resek#en yaitu anak sungai subsek#en yang alirannya searah dengan sungai konsek#en C. Manajemen sungai
3ungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih berman%aat atau mengurangi dampak negati%nya terhadap kegiatan manusia. ".
Bendung dan Bendungan dibangun
untuk
mengontrol
aliran,
menyimpan
air
menghasilkan energi. '.
2anggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banirnya.
atau
&.
Kanalkanal dibuat untuk menghubungkan sungaisungai untuk mentrans%er air maupun na6igasi
/.
Badan sungai dapat dimodi%ikasi untuk meningkatkan na6igasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran.
0anaemen sungai merupakan akti6itas yang berkelanutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modi%ikasi buatan manusia. 3aluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring #aktu beralan, tanggultanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manaemen sungai seringkali IimpasI bila dibandingkan dengan biayabiaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi e%ek buruk dari manaemen yang bersangkutan.
3ebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanalkanal sehingga dataran banir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban i#a. Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai #ahana konser6asi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikanikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burungburung, serta beberapa enis mamalia. 0or%ologi sungai adalah ilmu yang mempelaari tentang geometri (bentuk dan ukuran), enis, si%at dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan #aktu. Dengan demikian, mor%ologi sungai ini akan menyangkut uga si%at dinamik sungai dan lingkungannya yang saling terkait. Dua proses penting dalam sungai adalah erosi dan pengendapan, yang dipengaruhi oleh enis aliran air dalam sungai yaitu! ".
aliran laminer! ika air mengalir dengan lambat, partikel akan bergerak ke dalam arah paralel terhadap saluran.
'.
aliran turbulen! ika kecepatan aliran berbeda pada bagian atas, tengah, ba#ah, depan dan belakang dalam saluran, sebagai akibat adanya perubahan %riksi, yang mengakibatkan perubahan gradien kecepatan. Kecepatan maksimum pada aliran turbulen umunya teradi pada kedalaman "& dari permukaan air terhadap kedalaman sungai.
Erosi teradi pada dinding ataupun dasar sungai diba#ah kondisi aliran yang bersi%at turbulen. Pengendapan akan teradi ika material yang dipindahkan auh lebih besar untuk digerakkan oleh kecepatan dan kondisi aliran. Pada kondisi aliran turbulen erosi akan teradi akibat terba#anya material dan pengendapan teradi ketika hasil erosi tersebut menuu ke arah ba#ah tidak terpindahkan lagi oleh aliran. D. Sungai dapat kita bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pembentukannya, yaitu :
". 3ungai *uan 3ungai huan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air huan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. 3ungaisungai yang ada di
'. 3ungai 9letser 3ungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salu yang mencair berkumpul menadi kumpulan air besar yang mengalir. 3ungai membramo memberamo di daerah papua irian aya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di
Berdasarkan kekekalan airnya, sungai dibagi menadi dua yaitu sungai episodik dan sungai periodik. ". 3ungai Episodik 3ungai episodik adalah sungai yang mengalir sepanang tahun dengan debit air yang stabil. Jenis sungai ini cocok digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. '. 3ungai Periodik 3ungai periodik adalah sungai yang debit airnya tinggi pada musim huan dan rendah pada musim kemarau. . !arakteristik sungai
Karakteristik sungai memberikan gambaran atas pro%il sungai, pola aliran sungai dan genetis sungai, yang secara rinci diuraikan sebagai berikut> ".
Pro%il sungai
Berdasarkan perkembangan pro%il sungai (@obeck, "&> Pannekoek, "+7 dan 3andy, "+), dalam proses pengembangnnya mengalami tiga tara% yaitu! Periode muda, terdapat di daerah hulu sungai, yang mempunyai ketinggian relie% yang cukup besar. iri spesi%iknya terdapatnya sayatan sungai yang dalam, disebabkan oleh penorehan air yang kuat dari air yang mengalir cepat dan daya angku yang besar. Erosi tegak sering diumpai, sehingga lebah curam berbentuk huru% (8) sering uga ditemukan. ontoh yang elas di hulu 3ungai ipeles sekitar adas Pangeran. Periode de'asa, diumpai di bagian tengah sungai, yang dicirikan dengan pengurangan kecepatan aliran air, karena ketinggian relie% yang berkurang. Daya angkut berkurang, dan mulai timbul pengendapan di beberapa tempat yang relati% datar. Keseimbangan antara kikisan dan pengendapat mulai tampak, sehingga di beberapa tempat mulai teradi akumulasi material, arus akan berbelokbelok, karena endapan yang mengeras, dan di tempat endapan inilah yang sering teradi meander. Periode tua, di daerah hilir dengan ketinggian rendah, yang dicirikan tidak teradi erosi tegak, dan daya angkut semakin berkurang, sehingga merupakan pusatpusat pengendapan. 2ekanan air laut di bagian muara sungai sering menyebabkan delta. '.
Pola Aliran
otton ("/), menyatakan bah#a letak, bentuk dan arah aliran sungai, dipengaruhi ntara lain oleh lereng dan ketinggian, perbedaan erosi, struktur enis batuan, patahan dan ipatan, merupakan %aktor%aktor yang menyebabkan perbedaan bentuk genetik dan pola ungai. ola sungai adalah kumpulan dari sungai yang mempunyai bentuk yang sama, yang apat menggambarkan keadaan pro%il dan genetik sungainya (@obeck, "&> Katili ("+4), an 3andy, "+). @ebih auh dikemukakan bah#a ada empat pola aliran sungai yaitu! a)
Pola denditrik, bentuknya menyerupai garisgaris pada penampang daun, terdapat di truktur batuan beku, pada pengunungan de#asa.
b)
Pola retangular, umumnya terdapat di struktur batuan beku, biasanya lurus mengikuti truktur patahan, dimana sungainya saling tegak lurus
c)
Pola trellis, pola ini berbentuk kuat mengikuti lipatan batuan sedimen. Pada pola ini erpadapt perpaduan sungai konsek#en dan subsek#en.
d)
Pola radial, pola ini berbentuk mengikuti suatu bentukan muka bumi yang cembung, yang merupakan asal mula sungai konsek#en. Pola radial dibagi dua yaitu !
".
3entri pugal adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat didaerah gunung yang berbentuk kerucut
'.
3entri petal adalah pola aliran yang mengumpul menuu pusat. Pola ini terdapat didaerah basin (cekungan)
e) %)
Pola anular adalah pola aliran sungai yang membentuk sungai Pola pinate adalah pola aliran dengan muaramuara anak sungainya membentuk sudut lancip
&. 9enetik 3ungai 0enurut @obeck ("&), klasi%ikasi genetik sungai dibedakan menadi empat yaitu! a)
3ungai konsek#en, yaitu sungai yang bagian tubuhnya mengalir mengikuti kemiringan lapisan batuan yang dilaluinya. Atau sungai yang alirannya searah dengan lereng. ontoh 3. ipanas, 3ungai acaban.
b)
3ungai 3ubsek#en, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan batuan yang lunak, dan biasanya merupakan sungai yang tegak lurus terhadap sungai konsek#en.
c)
3ungai 1bsek#en, adalah sungai yang mengalir berla#anan dengan kemiringan lapisan batuan, atau sungai yang mengalir dan berla#anan dengan sungai konsek#en.
d)
3ungai antiseden, sungai yang mengalir melalui patahan, dengan adanya teras,
e)
3ungai inkonsekuen, sungai yang arah alirannya tidak teratur.
%)
3ungai resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya seaar dengan sungai konsekuen.
/. 2ata -ama 3ungai 3andy ("+), membedakan nama bagian sungai menadi empat yaitu !
a)
induk sungai, yang merupakan tumbuh sungai terpaang dan lebar mulai dari hulu sungai sampai ke hilir sungai
b)
anak sungai adalah cabangcabang sungai yang menyatu dengan induk sungai,
c)
alur anak cabang sungai, adalah cabangcabang sungai yang menyatu dengan anak sungai, dan
d)
alur mati (creek), adalah aluralur di bagian teratas yang kadang kala berair apabila huan, dan pada #aktu tidak ada huan maka akan kering. ". Sungai menurut terjadinya
".
Karena perbedaan kadar garam berat enis
'.
Karena angin
&.
Karena ni6eu beda tinggi permukaan
/.
Karena pengaruh daratanbenua
+.
Karena pengarauh pasang naik dan air surut
#. $r %s es ya ng te rj ad i di su ng ai
a. 3edimentasi B ag ia n d a ri at t er la ru t d ia ds or bs i p ad a p a rt ik el t er su sp en si ya ng d ap at mengendap pada dasar sungai, konstanta kecepatan reaksi tergantung dari kedalaman sungai b. ;e sus pe ns i Adalah kebalikan dari proses sedimentasi, yaitu partikel terendap terlarut kembali.
c. Di%usi Di%usi material pada dasar sedimen adalah penting untuk oksigen terlarut, oksigen dapat dikonsumsi oleh benthic dan reaksi kimia benthic, maka konsumsi oksigen oleh benthic biasanya diasumsi konstan.
&.
Struktur Sungai
0enurut $orman dan 9ordon ("&), mor%ologi pada hakekatnya merupakan bentuk luar, yang secara rinci digambarkan sebagai berikut>
@ebih auh $orman ("&), menyebutkan bah#a bagian dari bentuk luar sungai secara rinci dapat dipelaari melalui bagianbagian dari sungai, yang sering disebut dengan istilah struktur sungai. 3truktur sungai dapat dilihat dari tepian aliran sungai (tanggul sungai), alur sungai, bantaran sungai dan tebing sungai, yang secara rinci diuraikan sebagai berikut! ".
Alur dan 2anggul 3ungai Alur sungai ($orman C 9ordon, "&> dan @et, "+), adalah bagian dari muka bumi yang selalu berisi air yang mengalir yang bersumber dari aliran limpasan, aliran sub sur%ace run o%%, mata air dan air ba#ah tanah (&ase !lo'). @ebih auh 3andy ("+) menyatakan bah#a alur sungai dibatasi oleh bantuan keras, dan ber%ungsi sebagai tanggul sungai.
'.
Dasar dan 9radien sungai $orman dan 9ordon ("&), menyebutkan bah#a dasar sungai sangat ber6ariasi, dan sering mencerminkan batuan dasar yang keras. Jarang ditemukan bagian yang rata, kadangkala bentuknya bergelombang, landai atau dari bentuk keduanya> sering terendapkan matrial yang terba#a oleh aliran sungai (endapan lumpur). 2ebal tipisnya dasar sungai sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya. Dasar sungai dari hulu ke hilir memperlihatkan perbedaan tinggi (ele6asi), dan pada arak tertentu atau keseluruhan sering disebut dengan istilah gradien sungai yang memberikan gambaran berapa presen rataan kelerengan sungai dari bagian hulu kebagian hilir. Besaran nilai gradien berpengaruh besar terhadap lau aliran air.
&.
Bantaran sungai $orman dan 9ordon ("&) menyebutkan bah#a bantaran sungai merupakan bagian dari struktur sungai yang sangat ra#an. 2erletak antara badan sungai dengan tanggul sungai, mulai dari tebing sungai hingga bagian yang datar. Peranan %ungsinya cukup e%ekti% sebagai penyaring (%ilter) nutrien, menghambat aliran permukaan dan pengendali besaran lau erosi. Bantaran sungai merupakan habitat tetumbuhan yang spesi%ik (6egetasi riparian), yaitu tetumbuhan yang komunitasnya tertentu mampu mengendalikan air pada saat musim penghuan dan kemarau
/.
2ebing sungai Bentang alam yang menghubungkan antara dasar sungai dengan tanggul sungai disebut dengan tebing sungai. 2ebing sungai umumnya membentuk lereng atau sudut lereng, yang sangat tergantung dari bentuk medannya. 3emakin teral akan semakin besar sudut lereng yang terbentuk. 2ebing sungai merupakan habitat dari komunitas 6egetasi riparian, kadangkala sangat ra#an longsor karena batuan dasarnya sering berbentuk cadas. 3andy ("+), menyebutkan apabila ditelusuri secara cermat maka akan dapat diketahui hubungan antara lereng tebing dengan pola aliran sungai.
0encermati atas 9ambar< (Pro%il 3ungai), dapat ditelusuri bah#a struktur sungai pada hakekatnya merupakan komponen (elemen) atau bagian dari mor%ologi sungai, yang meliputi badan sungai, tebing sungai, bantaran sungai dan tanggul sungai. Bagian dari badan sungai dapat diketahui gradien sungainya. Permukaan bumi menunukkan adanya relie%, baik dalam sekala besar maupun kecil yang memungkinkan teradinya aliran dari hulu ke hilir. Bentuk dan lingkungan %isik sungai secara alamiah terlihat seak munculnya bumi keper mukaan. Air merupakan salah satu di antara %aktor%aktor penyebab terbentuknya sungai yang dipengaruhi oleh besaran curah huan, enis batuan, dan ketinggian tepat. urah huan sebagai sumber air sungai, enis batuan dan ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap bentuk komunitas 6egetasi bantaran sungai, serta berpengaruh terhadap temperatur air sungai, salinitas, dan tingkat kekeruhannya.
0encermati
atas uraian
pro%il
sungai,
dimana
ada
tiga tara%
dalam
proses
pengembangnnya (periode muda, de#asa dan tua), nampaknya apabila ditelusuri lebih auh, akan memperlihatkan bentuk struktur yang berbeda antara periode yang satu dengan lainnya. *al ini terlihat dari kenampakan seperti mengapa meader teradi di bagian tengah atau dekat ke hilir, delta selalu berada di daerah hilir, dan gerusan dasar sungai lebih cenderung teradi di gradien yang lebih besar presentase kelerengannya. Demikian halnya terhadap pola aliran air yang nampaknya secara spesi%ik uga akan memperlihatkan struktur yang berbeda antara pola yang satu dengan lainnya. *al ini mengingat bah#a terbentuknya pola aliran sungai sangat dipengaruhi oleh dominansi batuan pembentunya (batuan beku dan atau batuan sedimen).
J. 'ingkungan Bi%-(isik Sungai
". 8egetasi 3pesi%ik Bantaran 3ungai Jenis 6egetasi riparian di
a.
Debit sungai adalah besaran 6olume air yang mengalir per satuan #aktu. 8olume air dihitung berdasarkan luas penampang dikalikan dengan tinggi air. 3umber air sungai terbesar berasal dari curah huan, di bagian hulu umumnya curah huannya lebih tinggi, dibanding di daerah tengah dan hilir. 3umber lainnya berasal dari aliran ba#ah tanah, yang dibedakan menadi air sub sur%ace runo%, mata air dan air ba#ah tanah (base %lo#). Pada musim penghuan, aliran ba#ah tanah bersumber dari air huan., yang masuk melalui peristi#a in%iltrasi L perkolasi. Air perkolasi menuu ke lapisan air tanah dalam (ground #ater), namun sering ada yang keluar kesamping ( su&-sur!ace runo! ). Air aliran samping ini sering keluar pada #aktu musim huan dan atau musim kemarau, yang berbeda dengan aliran ba#ah tanah yang akan keluar pada #aktu musim kemarau. 3ecara umum, temperatur air sungai secara horiontal dipengaruhi oleh ketinggian tempat (ele6asi). 3andy ("+), mengemukakan bah#a di daerahdaerah hulu air sungai relati% dingin, sedangkan di bagian tengah dan hilir semakin tinggi suhunya. Akan tetapi ole ("7), menyatakan bah#a selain pemanasan bersumber dari matahari, suhu air sungai uga sering bersumber dari batuan kapur dan atau panas bumi. 2inggi rendahnya temperatur air sungai, akan berpengaruh terhadap kehidupan (biota) perairan sungai.
b.
3alinitas air sungai, di bagian hulu dan tengah hampir arang dipengaruhi oleh salinitas, berbeda dengan di daerah hilir. 2ingginya salinitas air sungai di daerah hilir, disebabkan oleh pengaruh pasang surut air laut. -amun demikian @ebeck ("&), menyatakan bah#a salinitas
air baik di bagian hulu, tengah dan hilir selain dipengaruhi oleh pengaruh air laut, uga dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang bersi%at basa. c.
0uatan padatan tersuspensi dan kekeruhan, menurut 3andy ("+) sangat dipengaruhi oleh musim. Pada c#aktu musim penghuan kadungan lumpur relati% lebih tinggi karena besaran lau erosi yang teradi> sedangkan pada musim kemarau tingkat kekeruhan air sungai dipengaruhi oleh lau aliran air yang terbatas menoreh hasilhasil endapan sungai.
!. $e ra na n ek %s is tem ba nt ar an su ng ai
3eperti diungkapkan oleh $orman dan 9ordon ("+), bah#a bantaran sungai pada dasarnya merupakan habitat dari 6egetasi riparian. Dengan demikian menelaah peranan %ungsi bantaran sungai, bukan terbatas pada peranan %ungsi %isiknya, namun demikian peranan %ungsi 6egetasi riparian uga memberikan in%ormasi yang cukup berperan dalam mengungkap peranan %ungsi asa biologis dan hidrologisnya. Peranan %ungsi asa biologis 6egetasi riparian, disamping ber%ungsi sebagai penyaring (%ilter) nutrien yang diangkut oleh aliran permukaan, uga mampu mengendalikan erosi. -utrien yang terba#a oleh aliran permukaan bersumber baik dari air huan maupun tanah yang tererosi. Dihambatnya aliran permukaan oleh tetumbuhan, maka in%iltrasi menadi besar, hingga nutrien akan tersaring dan masuk kedalam tanah. Demikian halnya akibat tertahannya air limpasasn maka besaran sedimen yang terangkut oleh air limpasan menadi terhambat dan diendapkan. Dengan demikian daerah riparian umumnya kaya akan hara mineral tanah, dan merupakan habitat (tempat) tumbuh dari berbagai enis 6egetasi yang mampu beradaptasi.
Di sisi lain peranan %ungsi asa biologis 6egetasi riparian uga mampu menyediakan berbagai sumber pakan sat#a liar, seperti burung, mamalia terbang, dan atau kehidupan lainnya. 3elain asa biologis pepohonan bantaran sungai di #ilayah perkotaan uga berperan sebagai pelerai dan atau penghalau kecepatan angin, menyerap berbagai bentuk polutan, serta mampu mengendalikan iklim mikro, yang erat kaitannya dengan kenyamanan lingkungan hidup. Peranan %ungsi asa hidrologis 6egetasi riparian, seperti halnya peranan %ungsi 6egetasi secara umum telah banyak diungkap oleh beberapa akhli hidrologi. -amun demikian secara spesi%ik bah#a 6egetasi riparian lebih mampu dalam pengaturan tata air baik pada #aktu musim penghuan dan kemarau. Jasa lain, 6egetasi riparian yaitu kemampuan 6egetasi dalam
merubahan besaran unsurunsur hara mineral dan atau si%at %isikkimia baik air maupun tanahnya.
Bantaran
sungai
adalah
areal
sempadan
kirikanan
sungai
yang
terkenaterbaniri luapan air sungai, baik pada periode #aktu yang pendek maupun periode #aktu yang panang, yang merupakan daerah peralihan (eketon) antara ekosistem akuatik dengan
ekosistem daratan. 3ebagai eketon, daerah
ba nt ar an sun ga i me mp un ya i pe ra na n pe nt in g ant ar a la in ! M
menyediakan habitat yang unik bagi biota.
M
Keanekaragaman hayati yang tinggi ! *utan alu6ial, 3at#a liar ((burung, mamalia, reptilia, reptil dll)
M
Produkti6itas biologi tinggi ! *utan basah, Perikanan, Burung
M
0engatur interpath dynamics ! 3uplai bahan organik ke ekosistem akuatik (sungai), Penyimpan hara untuk aliran permukaan lahan pertanian, 0empengaruhi pe rg er ak an se rt a mi gr as i bu run g da n ma ma lia
M
M
0empunyai 6isual Nuality yang kuat ! 0encptakan #arna, 6arian dan citra yang be rbe da , 0e nyedi aka n #i ld er ne ss e pr er ie nc e, 0e nc ip tak an pr os pe k da n re %u ge image