BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Mak Makanan anan dapa dapatt terk terkon onta tami mina nasi si mula mulaii dari dari pemi pemili liha han n baha bahan n pangan, pengangkutan, kemasan bahan pangan, pengolahan hingga penyajian. Selain itu proses terjadinya kontaminasi makanan terutama dise diseba babk bkan an oleh oleh berb berbag agai ai fakt faktor or,, anta antarra peng penget etah ahua uan n per perorang angan
dan dan
peri perila lak ku
pen penjam jamah, ah,
penj penjam amah ah
keber ebersi sih han
lain lain masih asih renda endahn hnya ya
makan akanan an,,
alat alat
makan akan
fakt faktor or
hygi hygien ene e
serta erta
sanit anitas asii
lingkungan. Rectal ectal swab swab merup merupak akan an apusan apusan yang yang dilak dilakuk ukan an pada pada daerah daerah rectu ectum m ± 2- 2- cm diat diatas as lub lubang ang anus anus.. !uman-k an-kum uman an pato atogen gen penyebab penyebab gastroent gastroenteritis eritis dapat diisolasi diisolasi dari swab rectum. rectum. !umanumankuman yang ditemukan dari swab rectum juga terdapat pada saluran pencernaan. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan rectal swab adalah pengambilan rectal swab dengan media transport carry and blair blair dan penana penanama man n dilak dilakuk ukan an pada pada media media "#$S #$S dan Salmo Salmonel nella la Shigella %gar &SS%'.
B.Tujuan Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa mampu untuk( Mengambil sampel untuk pemeriksaan usap rectal ) dubur secara
bakteriologis. Melakukan Melakukan pemeriksaan usap rectal ) dubur secara bakteriologis. Membaca hasil pemeriksaan usap rectal ) dubur secara
bakterilogis. Menyimpul Menyimpulkan kan hygiene hygiene ) kesehata kesehatan n penjamah penjamah berdasar berdasarkan kan hasil
pemeriksaan usap rectal ) dubur secara bakteriologis.
*
BAB II LANDASAN TEORI
A. Rectal Swab Rectal Swab merupakan apusan yang dilakukan pada daerah rectum
&± 2-cm
diatas lubang anus'. !uman-kuman patogen
penyebab gastroenteritis dapat diisolasi dariswab rectum. !umankuman yang ditemukan dari swab rectum juga terdapat dalamsaluran pencernaan. &Mastra,2+*+'. Salah satu efek dari kuman patogen penyebab gastroenteritis pada saluran pencernaan adalah diare disentri. isentri berasal dari bahasa unani, yaitu dis &gangguan' dan enteron &usus', yang berarti radang usus yang menimbulkan luka atau ulkus di colon. itandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni( *' sakit di perutyang sering disertai dengan tenesmus, 2' diare, dan ' tinja mengandung darah dan lendir. %kibat penting yang diakibatkan dari diare disentri adalah penurunan berat badan, anoreksia dan kerusakan usus karena bakteri inasif. $eberapa komplikasi lain juga dapat terjadi. /enyebab utama disentri akut adalah Shigella, penyebab lain adalah #ampylobacter jejuni, E coli.
B.Vibrio Sp Vibrio sp. merupakan salah satu bakteri patogen yang tergolong dalam
0ilum
/roteobacteria,
#lass
1ammaproteobacteria,
rdo
3ibrionales, 0amili 3ibrionaceae. $akteri ini bersifat gram negatif, fakultatif anaerobik,
fermentatif, bentuk sel batang
dengan
ukuran
panjang antara 2- 4m, menghasilkan katalase dan oksidase serta bergerak dengan satu 5agella pada ujung sel &%ustin, *677'. %ustin
&*677'
mengatakan
3ibrio
merupakan
patogen
oportunistik yang dalam keadaan normal ada dalam lingkungan
2
pemeliharaan,
kemudian
berkembang
dari
sifat
yang
sapro8tik
menjadi patogenik jika kondisi lingkungannya memungkinkan. Menurut 9agia &*6:;', bakteri 3ibrio yang patogen dapat hidup dibagian tubuh organisme lain baik di luar tubuh dengan jalan menempel, maupun pada organ tubuh bagian dalam seperti hati, usus dan sebagainya.
C.Salmonella sp $akteri Salmonella sp. adalah bakteri bentuk batang, gram negatif, hidup dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan &
ndonesia. "erutama dari golongan masyarakat dengan standar hidup dan kebersihannya rendah &Muliawan et al, *666'. D.Shigella sp Shigella adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air.
rganisme
Shigella
menyebabkan
disentri
basiler
dan
menghasilkan respons in5amasi pada kolon melalui enterotoksin dan inasi bakteri. Secara klasik, Shigellosis timbul dengan gejala adanya nyeri abdomen, demam, $%$ berdarah, dan feses berlendir. 1ejala awal terdiri dari demam, nyeri abdomen, dan diare cair tanpa darah, kemudian feses berdarah setelah ?; hari kemudian. @amanya gejala
rata-rata pada orang dewasa adalah : hari, pada kasus yang lebih parah
menetap
selama
?A
minggu.
Shigellosis
kronis
dapat
menyerupai kolitis ulseratif, dan status karier kronis dapat terjadi. Manifestasi ekstraintestinal Shigellosis dapat terjadi, termasuk gejala pernapasan, gejala neurologis seperti
meningismus, dan
Hemolytic Uremic Syndrome. %rtritis oligoartikular asimetris dapat terjadi hingga minggu sejak terjadinya disentri. /ulasan cairan feses menunjukkan polimorfonuklear dan sel darah merah. !ultur feses dapat
digunakan untuk
isolasi
antibiotik.
A
dan
identi8kasi
dan
sensitiitas
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pengamblan Sam!el ". Alat #an Ba$an a. @idi swab & steril ' ( * b. c. d. e. f.
h. Salmonella Shigella
buah @ampu spritus Sarung tangan steril "abung reaksi %"! Cool box tempat
%gar i. "hio #itrate $ole Sukrosa %gar j. en k. >nkubator l. se m. Media Bndo %gar n. Media uji biokimia &"S>%,
sampel g. Blood agar base
MR3/, S#%, S>M'
;
%. &ara 'erja Pengamblan Sam!el a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Siapkan media buCer pepton steril pada tabung reaksi. c. Mencelupkan lidi swab pada buCer pepton tersebut hingga kapas menjadi basah. d. "iriskan kapas tersebut disekitar dinding tabung reaksi agar pada saat pengambilan tidak terlalu basah dan menetes. e. /emeriksa berada dibelakang penjamah &penjamah dalam posisi membungkuk' f. "angan kiri petugas
pengambil
sampel
memegang
dan
melebarkan lubang rectum dengan cara meregangkan ke arah samping kanan kiri. !emudian tangan kanan bersiap dengan lidi swab steril dan diusapkan ke dalam rectum secara berputar. g. Setelah usap selesai, segera ambil tabung reaksi yang berisi buCer pepton, tenggelamkan lidi swab kedalamnya. @alu panaskan diatas lampu spiritus sekitar bibir tabung reaksi kemudian tutup dengan kapas. h. Sampel dibawa ke laboratorium dan dilakukan pemeriksaan Ditung denti8kasi $akteri /atogen. i. $ila hasil pemeriksaan sampel positif &E' maka dilakukan pemeriksaan selanjutnya yaitu /ewarnaan 1ram. . A. B. 'eterangan Label ;. Fama /enjamah ( M.
•
merata pada media SS% dan "#$S% yang telah disiapakan.
A. Masukkan media SS% dan "#$S% kedalam incubator dan eramkan pada suhu :H# selama 2A jam. ;. /embacaan hasil( **. &E' Salmonella ( terdapat koloni kecil, bening, bagian tengah hitam, cembung. *2. &E' Shigella ( terdapat koloni kecil, bening, rought rata. *. &E' 3ibrio ( terdapat koloni kecil, bening)hijau)kuning, cembung. G.
",. BAB I". HASIL DAN PEMBAHASAN *:. *7. A. I#ent*ka( Bakter Pat+gen SS% * I & - ' tidak ada koloni SS% 2 I & E ' terdapat koloni &kecil, bening, cembung' "#$S% * I & - ' tidak ada koloni "#$S% 2 I & - ' tidak ada koloni "/. %4. %).
%".
M
'
%1. %%. 0RAM
T
%2. %,. %. S&
MR
-P
%3. SI
SPE S I E
+.
26.
* 6. 2 A7.
S
;:. A GG. G;. "
; :;. G 7A. :
*.
--
2.
.
A.
;.
G.
A+.
--
A*.
A2.
A.
AA.
A;.
A6.
--
;+.
;*.
;2.
;.
;A.
;7.
--
;6.
G+.
G2.
G.
G:.
--
G7.
G6.
:+.
:*.
:2.
:G.
--
::.
:7.
:6.
7+.
7*.
7;.
--
7G.
7:.
77.
76.
6+.
62. 6. 6A.
G*.
"erdapat bakteri Staphylocaccus sp.
S :. AG. ;;. GA. :. 72. 6*.
6;.
6:.
/. BAB 'ESIMPULAN DAN SARAN
67. 66. A. 'e(m!ulan *++. ari hasil pemeriksaan yang kita lakukan terhadap rectal penjamah dengan menggunakan media "#$S% dan SS% dinyatakan bahwa rectal penjamah tidak terindikasikan adanya bakteri Vibrio sp, Salmonella sp dan Shigella sp tetapi terdapat bakteri Staphylocaccus sp. ")". B. Saran *+2. /emerintah melalui dinas kesehatan perlu melakukan beberapa upaya menjaga keamanan dan menghindarkan makanan siap saji dari kontaminan mikroba, antara lain melalui( ". /enyuluhan yang lebih intensif dan e8sien kepada penjamah makanan khususnya tentang higiene perorangan dan sanitasi makanan. %. /engawasan dengan melakukan kunjungan atau pemeriksaan sampel di laboratorium secara berkala. *+. /rodusen harus lebih memperhatikan hygiene personal untuk menyajikan dan mengolah makanan. an masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan. *+A.