1
Pemeriksaan colok dubur Oleh: dr. Muhammad In’am Ilmiawan,M.Biomed Pendahuluan Rektum panjangnya sekitar 12 cm berada di pertengahan cekungan dan bagian bawah sakrum. Dua pertiga atas rektum anterior diliputi oleh peritoneum. Peritoneum di anterior rektum berhadapan dengan dasar kandung kemih pada pria dan pada wanita membentuk kavum Douglas (rekto-uterin), terisi oleh usus. Pada pria sepertiga bawah anterior rektum berhadapan dengan prostat, dasar kandung kemih dan vesikula seminalis sedangkan pada wanita dengan vagina. Anus memiliki panjang 3-4 cm dan memfiksasi rektum pada perineum. Dinding anus diperkuat oleh otot sfingter, otot volunter sfingter eksternal dan involunter sfingter internal. Otot ini berkonstriksi memberikan tegangan dan kontinensia. Mukosa rektum dapat langsung dilihat dengan proktoskop atau sigmoidoskop dan dapat diperiksa melalui palpasi yaitu bagian anus, rektum dan prostat.
Gambar 1. Anatomi rektum dan anus
Gambar 2. Anatomi otot sfingter ani
2
Gambar 3. Posisi pasien
Gambar 4. Posisi anus
Gambar 5. Inspeksi anus
3
Gambar 6. Beberapa kelainan yang tampak pada pemeriksaan inspeksi anus. (a) sinus pilonidal di natal cleft, (b) Warts, (c) hemoroid eksterna mengalami trombosis, (d) prolaps mukosa rektum, (e) warna kebiruan pada penyakir Crohn.
Gambar 7. Pemeriksaan rektum. (a) tempelkan ujung jari ke anus, (b) masukkan jari ke rektum, (c) putar jari ke anterior.
4
Gambar 8. Pemeriksaan prostat. (a) prostat normal teraba dan memiliki sulkus median, (b) pada prostat hipertrofi sulkus median dapat tidak teraba, konsistensi lebih keras, permukaan licin, menonjol lebih dari 1 cm ke lumen, (c) kanker prostat teraba konsistensi keras, permukaan kasar, sulkus median menghilang. Indikasi colok dubur - curiga apendisitis - perdarahan - perubahan pola defekasi - bagian dari pemeriksaan abdomen - gangguan genitourinari - trauma pelvis atau spinal Persiapan alat dan bahan 1. Kasur periksa 2. Handscoon 3. Jeli lubrikan 4. Kassa atau kertas tissu Perlu ada dijelaskan sebelumnya pada pasien 1. Prosedur yang akan dilakukan 2. Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi 3. Bahwa tidak terlalu menyakitkan 4. Menimbulkan rasa penuh di rektum dan ingin defekasi Langkah pemeriksaan • • •
• • • •
Posisikan pasien miring lateral kiri, sendi pinggul dan lutut fleksi, bokong berada di tepi kasur periksa. Posisi anus dideskripsikan seperti posisi jarum jam. Perlahan sibak bokong sehingga telihat anus. Inspeksi adanya kelainan kulit, warts, fissura, fistula, hemoroid eksterna atau prolaps mukosa rektum. Kulit perineum kebiruan dapat ditemukan pada penyakit Crohn. Kulit teraba nyeri dapat karena infeksi (misal abses perianal), fisura dan fistula in ano atau trombosis hemoroid eksternal. Minta pasien meneran untuk melihat tanda prolaps. Pakai handscoon, lubrikasi telunjuk dengan jeli lubrikan. Minta pasien rileks dan mengambil napas dalam, beberapa saat kemudian tempelkan dan tekan pinggiran anus dengan ujung jari menghadap jam 6. Saat sfingter anus relaksasi perlahan masukkan jari ke dalam anus dan ke rektum, arahkan ke bagian posterior saluran mengikuti lengkung sakrum.
5 • •
Rasakan tonus sfingter anus dengan meminta pasien menjepit jari pemeriksan dengan otot-otot anus. Perlahan putar jari 360o melalui permukaan palmar jari mengeksplorasi dinding posterior dan posterolateral rektum, kemudian dinding rektum anterior dan anterolateral. Pada pria di anterior teraba prostat dan pada wanita dapat teraba serviks atau uterus retroversi. Pemeriksaan palpasi rektum dapat teraba benjolan (keganasan atau polip). Sepsis perirektal menyebabkan nyeri tekan dinding rektum dan abses terasa nyeri lokal di lumen. Lesi keganasan atau inflamasi peritoneum dapat juga diketahui melalui pemeriksaan dinding rektum anterior.
•
Lakukan pemeriksaan prostat o Ukuran normal 3-5 cm dari sisi ke sisi dan menonjol ke rektum 1 cm. Prostat teraba kenyal, permukaan licin, terdapat lekuk dangkal longitudinal memisahkan lobus kanan dan kiri (sulkus median). Palpasi tidak menyebabkan nyeri tapi dapat menimbulkan rasa ingin kencing. Palpasi bertujuan menentukan ukuran, konsistensi, nodularitas dan nyeri tekan prostat. Penentuan ukuran prostat dilakukan berdasarkan pengalaman pemeriksa. o Pembesaran jinak prostat umum pada usia lebih dari 60 tahun, pembesarannya simetris, dengan permukaan licin dan konsistensi kenyal. Kanker prostat dapat teraba membesar asimetris, konsistensi keras dan teraba nodul. Nyeri tekan prostat terjadi pada prostatitis akut, abses prostat atau inflamasi pada vesikula seminalis. Jika kemungkinan terdapat infeksi prostat, perlahan pijat prostat dari dalam rektum sehingga cairan prostat keluar melalui meatus urethra dan dapat diperiksa secara mikroskopis dan kultur.
•
Perlahan tarik jari dari rektum dan anus dan periksa handscoon: o feses o melena o darah o pus
Laporkan hasil pemeriksaan pada pasien dan catat pada rekam medik. Perilaku profesional: Dokter meminta izin secara lisan dan 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan pasien 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan
Referensi Epstein O et al. Clinial Examination second edition. 1997, Barecelona Spain: Times Mirror International Publishers Limited.
6
Daftar tilik pemeriksaan colok dubur No. Prosedur 1 Meminta ijin dan memberi penjelasan pada pasien tentang 1. Langkah-langkah yang akan dilakukan 2. Indikasi 3. Efek tindakan 2 Posisikan pasien 1. Tidur miring kiri 2. Fleksi pinggul 3. Fleksi lutut 3 Sibak bokong, inspeksi anus dan daerah peri anal 4 Minta pasien meneran untuk melihat prolaps 4 Pakai handscoon dan jari telunjuk diberi jeli lubrikan 5 Minta pasien rileks dan mengambil napas dalam 6 Tempelkan ujung telunjuk ke tepi anus pada jam 6 7 Saat sfingter ani relaksasi, perlahan masukkan telunjuk ke dalam anus 8 Minta pasien menjepit telunjuk pemeriksa dengan kontraksi otot anus 9 Putar telunjuk 360O periksa adanya
10
11
12 13 14
Nyeri tekan (tanyakan ke pasien) Benjolan di dinding anus dan rektum
Palpasi prostat - Ukuran dari sisi ke sisi - Adanya sulkus median - Permukaan - Konsistensi - Nyeri tekan (tanyakan ke pasien) Tarik telunjuk keluar, periksa adanya - Feses - Melena - Darah - Pus Memberi penjelasan pada pasien tentang hasil pemeriksaan Mengucapkan terima kasih Perilaku profesional dalam setiap tindakan: Dokter meminta izin secara lisan dan 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan pasien 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan