Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Be Belakang lakang
Mata Mata merup merupaka akan n organ organ yang yang peka peka dan pentin penting g dalam dalam kehidu kehidupan pan,, terletak terletak dalam dalam lingka lingkaran ran bertula bertulang ng berfun berfungsi gsi untuk untuk member member perlin perlindun dungan gan maksim maksimal al dan sebagai sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Penyakit mata dapat dibagi menjadi 4 yaitu, infeksi mata, iritasi mata, mata memar dan glaucoma. Mata mempunyai pertahanan terhadap infeksi karena secret mata mengandung enzim lisozim yang menyebabkan lisis pada bakteri dan dapat membantu mengeleminasi organism dari mata. Obat mata dikenal terdiri atas beberapa bentuk sediaan dan mempunyai mekanisme kerja tertentu. Obat mata dibuat khusus. Salah satu sediaan mata adalah obat tetes mata. Obat tetes mata ini merupakan obat yang berupa larutan atau suspensi steril yang digunakan secara local pada mata. Karena Karena mata merupa merupakan kan organ organ yang yang paling paling peka peka dari dari manusia manusia maka maka pembua pembuatan tan larutan obat mata membutuhkan perhatian khusus dalam hal toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar, kebutuhan akan pengaet, sterilisasi dan kemasan yang tepat. !al"hal yang berkaitan dengan syarat tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah a. #agaimana cara membuat dan menge$aluasi hasil dari sediaan dari praformulasi suatu zat obat% b. &pa pengertian, pembagian, cara pembuatan, perhitungan dosis, sterilisasi dan penyerahan suatu sediaan obat parenteral, khususnya injeksi% 1.3. Tujuan a. Memperoleh Memperoleh gambara gambaran n mengenai mengenai praformu praformulasi lasi suatu suatu zat obat obat serta serta membuat membuat dan menge$aluasi hasil dari sediaan yang dibuat. b. Mengetahui mengenai pengertian, pembagian, cara pembuatan, perhitungan perhitungan dosis,
sterilisasi dan penyerahan suatu sediaan obat parenteral, khususnya injeksi .
Bab 2 TN!AUAN PU"TA#A
2.1.
Dasar Te$r%
'uttae adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi, atau suspensi yang dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan dan menggunakan penetes.Obat tetes mata (guttae ophthalmicae) termasuk guttae untuk obat luar* untuk jenis yang lainnya ada juga tetes telinga (guttae auricularis), tetes hidung (guttae nasales), dan tetes mulut (guttae oris).Obat tetes mata atau 'uttae Opthalmicae adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. (+ , hal -). Maksud penggunaan obat tetes mata adalah untuk memudahkan penggunaan, hanya dengan meneteskan saja dan untuk efek lokal, misalnya peradangan pada konjungti$a mata. Obat tetes mata harus memenuhi persyaratan sebagai berikut/ Steril. • 0arutan tetes mata harus jernih dan bebas partikel. • Sedapat mungkin isohidris dengan cairan mata yaitu p! 1,4. Sedangkan p! •
• •
yang masih bisa ditolerir adalah 2,3 -,3. (5he Pharmaceutical 6ode7, p. -82). Sedapat mungkin isotonis, yang masih bisa diterima adalah ,1 -,3 9. 5etes mata yang berupa suspensi, bahan yang tidak larut haruslah sangat halus, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rangsangan ter hadap mata sehingga air mata tidak banyak keluar.
Sediaan obat tetes mata dapat mengandung obat dengan efek terapi/ antiperadangan, antimikroba, miotik (menyempitkan pupil mata), midriatika (melebarkan pupil mata), dan anestesi (bius) lokal, serta dapat digunakan untuk diagnosis. Secara umum, obat tetes mata tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka.Khusus untuk sediaan obat tetes mata yang berbentuk suspensi, sebelum digunakan haruslah dikocok terlebih dahulu. 6airan mata isotonik dengan darah dan nilai isotonisitasnya sama dengan larutan :a6l P ,; 9. 5ujuan penggunaan dapar p! adalah untuk mencegah kenaikan p! yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil dari adah kaca.Kenaikan p! dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat.'aram alkaloid paling efektif pada p! optimal untuk pembentukan basa bebas tidak terdisosiasi.5etapi pada p! ini obat mungkin menjadi tidak stabil, sehingga p! harus diatur dan dipertahankan tetap dengan penambahan dapar.&ir mata mempunyai kapasitas dapar yang baik. Obat mata akan merangsang pengeluaran air mata dan penetralan akan terjadi dengan cepat asalkan kapasitas dapar larutan obat tersebut kecil (jumlah mol asam dan basa konjugat dari pendapar kecil). 'aram alkaloid bersifat asam lemah dan kapasitas daparnya lemah. Satu atau dua tetes larutan obat mata ini akan dinaikkan p!nya oleh air mata.
dan penurunan p!. Sediaan tetes mata mempunyai banyak persamaan dengan sediaan parenteral.+ormulasi sediaan tetes mata yang stabil memerlukan bahan"bahan yang sangat murni seperti bebas dari kontaminan kimia, fisik (partikel), dan mikroba.Sediaan tetes mata digunakan dalam jumlah yang besar, seperti irigan mata, atau dalam pemeliharaan peralatan seperti lensa kontak. #eberapa pertimbangan dalam pembuatan obat mata/ 1. "ter%l%tas Sediaan harus dikerjakan seaseptis mungkin dan dilakukan proses sterilisasi yangsesuai. 6ara sterilisasi yang sering digunakan untuk obat tetes mata adalah pemanasan dengan otoklaf, pemanasan dengan bakterisida, dan penyaringan. 2.
r%tas% p! sediaan yang tidak cocok dengan air mata akan mengakibatkan iritasi yang disertai dengan keluarnya air mata.
3. Penga&et
Pengaet perlu ditambahkan khususnya untuk obat tetes mata dosis ganda. Syarat pengaet/ efektif dan efisien, tidak berinteraksi dengan bahan aktif atau bahan pembantu lainnya, tidak iritan terhadap mata, dan tidak toksis. Pengaetan yang tepat dan konsentrasi maksimum dari pengaet untuk tujuan ini termasuk/ a) ,-29 benzalkonium klorida b) ,-9 benzetonium klorida c) ,39 klorobutanol d) ,49 fenilmerkuri asetat e) ,49 fenilmerkuri nitrat f) ,-9 timerosal '.
#ejern%han 0arutan mata adalah dengan definisi bebas adari partikel asing dan jernih secara normal diperoleh dengan filtrasi, pentingnya peralatan filtrasi dan tercuci baik sehingga bahan"bahan partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya. pengerjaan penampilan dalam lingkungan bersih. Penggunaan 0aminar &ir +lo dan harus tidak tertumpahkan akan memberikan kebersamaan untuk penyiapan larutan jernih bebas partikel asing.
(.
"tab%l%tas Stabilitas obat dalam larutan, seperti produk tergantung pada sifat kimia bahan obat, p! produk, metode penyimpanan (khususnya penggunaan suhu), zaat tambahan larutan dan tipe pengemasan. Obat seperti pilokarpin dan fisostigmin aktif dan cocok pada mata pada p! 8.> namun demikian, p! stabilitas kimia (atau kestabilan) dapat diukur dalam beberapa hari atau bulan.
). Bu**er +an ,H dealnya, sediaan mata sebaiknya pada p! yang ekui$alen dengan cairan mata yaitu 1,4.
5onisitas berarti tekanan osmotik yang dihasilkan oleh larutan dari keberadaan padatan terlarut atau tidak larut. 6airan mata dan cairan tubuh lainnya memberikan tekanan osmotik sama dengan garam normal atau ,;9 larutan :a6l. 0arutan yang mempunyai jumlah bahan terlarut lebih bes ar daripada cairan mata disebut hipertonik. Sebaliknya, cairan yang mempunyai sedikit zat terlarut mempunyai tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik. Mata dapat mentoleransi larutan yang mempunyai nilai tonisitas dalam range dari ekui$alen ,39 sampai -,89 :a6l tanpa ketidaknyamanan yang besar. 5onisitas pencuci mata mempunyai hal penting lebih besar daripada tetes mata karena $olume larutan yang digunakan.
@SP mengizinkan penggunaan bahan pengkhelat $iskositas untuk memperpanjang lama kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan akti$itasnya. #ahan"bahan seperti metilselulosa, poli$inil alkohol dan hidroksi metil selulosa ditambahkan secara berkala untuk meningkatkan $iskositas.
Para peneliti telah mempelajari efek peningkatan $iskositas dalam aktu kontak dalam mata. umumnya $iskositas meningkat A3"3 cps range yang signifikan meningkat lama kontak dalam mata. 0. A++%t%esTambahan
Penggunaan bahan tambahan dalam larutan mata diperbolehkan, namun demikian pemilihan dalam jumlah tertentu. &ntioksidan, khususnya :atrium #isulfat atau metabisulfat, digunakan dengan konsentrasi sampai ,29, khususnya dalam larutan yang mengandung garam epinefrin. &ntioksidan lain seperti asam askorbat atau asetilsistein juga digunakan. &ntioksidan berefek sebagai penstabil untuk meminimalkan oksidasi epinefrin. Penggunaan surfaktan dalam sediaan mata dibatasi hal yang sama. surfaktan nonionik, kelas toksis kecil seperti bahan campuran digunakan dalam konsentrasi rendah khususnya suspensi dan berhubungan dengan kejernihan larutan. Penggunaan surfaktan, khususnya pada beberapa konsentrasi sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik bahan" bahan. Surfaktan nonionik, khususnya dapat bereaksi dengan adsorpsi dengan komponen pengaet antimikroba dan inaktif sistem pengaet. Surfaktan kationik digunakan secara bertahap dalam larutan mata tetapi hampir in$ariabel sebagai pengaet antimikroba. benzalkonium klorida dalam range ,-",A9 dengan toksisitas faktor pembatas konsentrasi. #enzalkonium klorida sebagai pengaet digunakan dalam jumlah besar dalam larutan dan suspensi mata komersial. 1. "ter%l%sas%
Sterilisasi merupakan sesuatu yang penting. larutan mata yang dibuat dapat membaa banyak organisme, yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. infeksi mata dari organisme ini yang dapat menyebabkan kebutaan. ni khususnya berbahaya untuk penggunaan produk nonsteril di dalam mata ketika kornea dibuka. bahan"bahan partikulat dapat mengiritasi mata, ketidaknyamanan pada pasien dan metode ini tersedia untuk pengeluarannya. ?ika suatu batasan pertimbangan dan mekanisme pertahanan mata, baha sediaan mata harus steril. air mata, kecuali darah, tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. Oleh karena itu, mekanisme pertahanan utama melaan infeksi mata secara sederhana aksi pertahanan oleh air mata, dan sebuah enzim ditemukan dalam air mata (lizozim) dimana mempunyai kemampuan untuk menghidrolisa polisakarida dari beberapa organisme ini. Organisme ini tidak dipengaruhi oleh lizozim. satu yang paling mungkin yang menyebabkan kerusakan mata adalah Pseudomonas aeruginosa (#acillus pyocyneas). 11. Baha4a 5bat N$n "ter%l
Pseudomonas aeruginase (#. Pyocyaneus* P.pyocyanea* blue pas bacillus) ini merupakan mikroorganisme berbahaya dan upportunis yang tumbuh baik pada kultur media yang menghasilkan toksin dan zatBproduk antibakteri, cenderung untuk membunuh kontaminan lain dan membiaran Pseudomonas aeruginosa untuk tumbuh pada kultur murni. #acillus obat gram negatif menjadi sumber dari
infeksi yang serius pada kornea. ni dapat menyebabkan kehilangan penglinghatan pada A4"4> jam. Pada konsentrasi yang ditoleransi oleh jaringan mata, menunjukkan baha semua zat antimikroba didiskusikan pada baggia berikut dapat tidak efektif melaan beberapa hari strain dari organisme ini. 2.2.
#euntungan +an #rug%an Tetes Mata
a. #euntungan Tetes Mata Secara umum larutan berair lebih stabil daripada salep, meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorbsi lebih baik dari larutanBsalep yang obat"obatnya larut dalam air. Obat tetes mata tidak menggangu penglihatan ketika digunakan . b. #erug%an Tetes Mata Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah aktu kontak yang relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorsi. #ioa$ailabilitas obat mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topical untuk kebanyakan obat kurang dari -" 29 dari dosis yang dimasukkan meleati kornea. Sampai ke ruang anterior. Sejak boa$ailabilitas obat sangat lambat, pasien mematuhi aturan dan teknik pemakaian yang tepat. 2.3.
Penggunaan Tetes Mata 16 6uci tangan.
2.'.
Anal%sa Mengena% 7entam%s%n
1. De*%n%s% 7entam%s%n 7entam%8%n adalah $bat tetes mata , yakni utk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri, yang diproduksi oleh ndofarma. 9ara #erja 5bat : 'entamicin merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang aktif menghambat kuman"kuman gram"postif maupun gram"negatif termasuk kuman"kuman yang resisten terhadap antimikroba lain seperti / Staphylococcus penghasil penisilinase* Pseudomonas aeruginosa* Proteus* Klebsiella* C. coli. Mekanisme kerja berdasarkan penghambatan sintesa protein. n+%kas% : Pengobatan topikal infeksi"infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap gentamicin, antara lain untuk infeksi"infeksi konjungti$itis, blefaritis, blefarokonjungti$itis, keratitis, keratokonjungti$is, dakriosititis, ulkus kornea, meibomianiatis akut, episkleritis. P$s$l$g% : 5etes mata / - atau A tetes setiap 4 jam pada mata yang sakit. Pada infeksi berat, dosisi dapat ditingkatkan sampai A tetes setiap jam. Per%ngatan +an Perhat%an : !entikan pengobatan bila terjadi iritasi atau sensitifasi.
Bab 3 DATA PRE;5RMULA" &.
•
•
•
• • • •
•
#elarutan
/ 0arut dalam air, tidak larut dalam etanol, aseton,
kloroform, eter dan benzena. / zat aktif, anti bakteri ;ungs% #has%at / &ntibiotikum #$ntra%n+%kas% / kehamilan E*ek sam,%ng / 'angguan $estibuler dan pendengaran, nefrotaksisitas. D$s%s / A 3 mgBkgBhari (dosis terbagi setiap > jam) untuk dosis parental. "tab%l%tas / Stabil pada suhu 46 dan A36 nk$m,at%b%l%tas /&mfoterisin, Sefalosporin,
Critromisin,
!eparin,Penisilin, Sodium bikarbonat dan Sulfadiazin sodium. ,H / 2,3"3,3 dan 8,3"1,3 (untuk tetes mata) "ter%l%sas% / filtrasi #$nsentras% / ,2 9
/
#.
•
putih kekuningan. #iasanya berbau aromatik lemah. 0arutan dalam air berasa pahit jika dikocok sangat berbusa dan biasanya sedikit alkali. / sangat mudah larut dalam air dan etanol ;39, bentuk #elarutan
•
anhidrat mudah larutdalam benzene dan agak sukar larut dalam eter. ;ungs% / &ntimikroba,pengaet / &nestetsia #has%at / bersifat higroskopis dan mungkin dipengaruh oleh "tab%l%tas
•
cahaya, udara, dan bahan logam. 0arutannya stabil pada rentang p! dan rentang tempratur yang lebar. 0arutannya dapat disimpan pada periode aktu yang lama dalam suhu kamar. nk$m,at%b%l%tas / aluminium, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluoresin,
• •
• •
• •
!AOA, !PM6, odide, kaolin, lanolin, nitrat. / 3"> (untuk -9 B$ larutan) ,H / dalam sediaan preparat mata, benzalkonium klorida #$nsentras% digunakan sebagai pengaet dnegan konsentrasi , -B,A 9, biasanya dikombinasi dengan,-9 B$ disodium edetat.
2. Natr%um E+etat >!and #ook of Pharmaceutical C7cipient hal -1>)
•
Pemer%an
/ Serbuk kristal putih tidak berbau dengan sedikit rasa
•
asam #elarutan
/ 0arut dalam air (-/--), Praktis tidak larut dalam
•
kloroform dan eter, larut dalam etanol (;39) / sebagai chelating agent(penghelat) ;ungs% / @ntuk mencegah kontaminasi dengan logam #has%at / Sangat higroskopis dan harus dilindungi dari "tab%l%tas
•
kelembaban. nk$m,at%b%l%tas / dengan pengoksidasi kuat, dan ion logam polifalen
• •
• • • •
seperti tembaga, nikel, :a C<5& merupakan asam lemah dan bereaksi dengan logam membentuk hidrogen. ,H / 4,2"4,1 dalam larutan -9 air bebas 6O A "ter%l%sas% / autoklaf #$nsentras% / ,3",-9 B sebagai chelating agent Pen4%m,anan / harus disimpan diadah bebas alkali, tertutup rapat dan ditempat sejuk dan kering.
3. "$+%um Metab%sul*%t Sumber HPE second editional p.451 / Serbuk kristal tidak berarnaB putih sampai putih • Pemer%an
•
krem, bau sulfur dioksida, rasa asin. / ,- -9 ? la=%m / ,39 ? ,aka% / 2,3 3 ,H #elarutan / - / -,; atau - / -,A (- 6) 9ara ster%l%sas% / autoklaf, dengan syarat sediaan telah dimasukkan ke
•
dalam adah yang telah dialiri gas inert seperti :A. / obat"obat simpatomimetik, obat deri$at ortoBpara 5TT
•
hidroksi benzil alkohol, obat deri$at asam sulfonat, obat"obat adrenalin, kloramfenikol, cisplatin, (dapat menurunkan efek farmakologis obat"obat tersebut). +enil merkuri asetat pada sediaan tetes mata yang disterilisasi dengan autoklaf. / antioksidan #egunaan
• • • •
'. Da,ar ,$s*at D%bas%8 "$+%um Ph$shate > Dinatrium posfat dihidrat 6 Sumber HPE second editional p.455 •
• • • • •
Pemer%an
/ Serbuk kristal tidak berarnaB putih dan higroskopis,
tidak berbau. ? ,aka% / (0ihat perhitungan) ,#a / 1,A- (A3 6) ,H / >,3 ;,8 #elarutan / Sangat mudah larut dalam air. 9ara ster%l%sas% / autoklaf
/ alkaloid, antipirin, kloralhidrat, lead acetat, pirogalol,
•
5TT
•
resorsinol, kalsium glukonat, dan kalsium. / pendapar #egunaan
(. Na9l Sumber HPE second editional p.439
/ SerbukB kristal putih, tidak berbau, rasa asin. / up to ,;9 / 8,1 1,2 / - / A,> / autoklaf / korosif dengan besi, membentuk endapat dengan perak
•
Pemer%an ? ,aka% ,H #elarutan 9ara ster%l%sas% 5TT
•
dan raksa, kelarutan metil paraben menurun. / larutan pengisotoni. #egunaan
• • • • •
). A@ua Pr$ njeks% / 6airan jernih, tidak berarna, dan tidak berbau. Pemer%an • Pen4%m,anan /
lebih besar dari - 0.
Bab ' ;$rmulas%
'.1. ;$rmula "tan+ar Martindale edisi 28 hlm.1173
Cye"drops 'entamicin Sulphate Opthalmic Solution (@SP)/ & sterile buffered solution of gentamicin sulphate ith preser$ati$es containing the eIui$alent of 2 mg gentamicin per ml. p! 8,3 1,3. Store at temperature not e7ceeding 4 in airtight containers. -,1g gentamisin sulfat setara dengan lebih kuran - g gentamisin
'.2. ;$rmula Ren8ana Tetes mata 7entam%s%n
5iap ml mengandung / 'entamisin
,29
#enzalkonuim klorida
,-9
,A9
:a metabisulfit
,39
:aA!PO4
(0ihat perhitungan)
:a!APO4
(0ihat perhitungan)
:a6l &Iua Pro njeksi
(0ihat perhitungan) ad - ml
7entam%s%n
Potensi gentamisin sulfat -,1 setara dengan - mg per mg gentamisin. 'entamisin ,29 J ,2B - - ml J ,2 gram J 2 mg 'entamisin sulfat J 2 mg 7 -,1 J 3- mg
'.3. Perh%tungan T$n%s%tas
= J ,3 ( ,2.,--481 L ,-.,-> L ,A.,A4 L ,3.,1) J ,3 (,24 L ,-> L ,4> L ,23 ) J ,3 (,138) J ,4A44 gB-ml
@ntuk A ml J ,4A44 / - 7 A J ,>4>>gBAml #ahan yang diperlukan / -. 'entamsin sulfat J AmlB-ml 7 3- J ,-A g B-71B-7 Aml J ,--A g :a!APO4 J ,;41B-72B-7 A ml J ,38>A g 8. :a6l J ,>4>> g
'.'. ;5RMULA" A#HR
'entamisin sulfat
-1 mg
#enzalkonuim klorida
A mg
4 mg
:a metabisulfit
-mg
:aA!POt
--1 mg
:a!APO4
38.>A mg
:a6l
>4.>> mg
&Iua pro injection
ad A ml
4.(. Pen%mbangan Bahan • • • • • • • •
.
'entamisin sulfat #enzalkonuim klorida
J -1 mg J -- mg J A mg 4 mg -mg --1 mg J-Amg 38.>A mg J 31mg >4.>> mg J >3 mg ad A ml
"ter%l%sas% +an Pembuatan
Sterilisasi &lat
:o
&lat dan #ahan
A 2
Crlenmeyer #eaker gelas Pipet tetes
4
Kertas saring
3 8 1
#otol Pengaduk kaca 6orong gelas
>
'elas ukur
6ara Sterilisasi O$en - jam O$en - jam &utocla$e 2 menit &utocla$e 2 menit $en - jam +lamber A detik &utocla$e 2 menit &utocla$e 2
aal
Paraf pengaas para akhir Paraf f
; -
Pinset Kertas perkamen
--
&Iua pro injeksi
-A
Pipet karet, tutup botol
-2 -4 -3
'elas &rloji Spatula Pipet botol
+lamber A detik &utocla$e 2 menit
Pr$se+ur Pembuatan -. Sterilkan alat dan bahan dengan cara masing"masing. A. #eaker glass dikalibrasi A ml, botol berpipet dikalibrasi -,3 ml. 2. . #ahan aktif gentamisin sulfat dilarutkan dengan aIuadest secukupnya sampai larut dalam beaker glass lain. (MA) ;. MA dicampurkan ke dalam M- diaduk sampai larut kemudian p! sediaan dicek dengan p! indikator. (P! 8,3"1,3) -.0arutan tersebut disaring dengan kertas saring yang telah dijenuhkan dengan &P sebelumnya dan kemudian menampungnya dalam beaker glass yang telah dikalibrasi. --.&Iuadest ditambahkan sampai $olume tepat A ml. -A.masukkan ken botol berpipet ad -,3 ml, kemudian sterilkan di autocale selama 2 menit. -2. -4.Sediaan jadi diberi etiket.
.
E/ALUA"
1. Uj% ,H
p! sediaan tetes mata harus isohidri dengan p! cairan mata, yaitu 1,4. p! ideal suatu obat tetes mata adalah 1,4 1,83. :amun sangat jarang dijumpai bahan aktif yang stabil pada p! tersebut, maka pemilihan biasanya mendahulukan masalah stabilitas dalam batasan p! terbaik yang dapat diterima oleh mata. &danya perubahan p! sediaan mengindikasikan telah terjadi penguraian obat atau terjadi interaksi obat dengan adah tang terbuat dari bahan gelas. Sediaan kami memiliki p! 8, diuji dengan dengan menggunakan p! indikator, padahal menurut monografi sediaan tetes mata gentamisin memiliki p! 8,3 1,3.
2.
Uj% 5rgan$le,t%s
"
keterbatasan indera penglihatan kami dari partikel"partikel yang berukuran mikro.
DA;TAR PU"TA#A
A. Martindale !he E"tra Pharmacopoeia# t$ent%&ei'ht edition. 0ondon / 5he Pharmaceutical Press. . (ormularium +asional , Cd . ?akarta. =ade, &inley and Paul ? =eller. Handboo) o Pharmaceutical E"cipients.Cd .-;;4.0ondon/ 5he Pharmaceutical Press.