Tahapan Perencanaan Jembatan Di bawah ini tahap-tahap dalam perencanaan sebuah jembatan, antara lain :
Tahap 1. Survei dan Investigasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan survei dan investigasi perencanaan jembatan yakni tata guna lahan, lalulintas, topografi, hidrologi, kriteria tanah, geologi, bahan, dan tenaga kerja. Hasi l penyelidikan ini lantas dipakai sebagai acuan dalam merencanakan rancangan teknis jembatan. Di antaranya meliputi :
Kondisi tata guna baik yang berada di jalan pendukung maupun lokasi pembuatan jembatan Ketersediaan anggaran yang mencukupi untuk pengadaan material dan kebutuhan sumber daya manusia Penyesuaian kelas jembatan terhadap situasi jalan dan tingkat kepadatan lalulintas Penyesuaian konstruksi jembatan terhadap topografi, kriteria tanah, geologi, hidrologi, dan perilaku sungai
Tahap 2. Analisis Data Data yang sudah diperoleh dari survei dan investigasi selanjutnya dianalisa sedemikian rupa sebelum proses pembuatan rancangan teknis jembatan dilaksanakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap ini di antaranya :
Analisa data lalulintas untuk menentukan kelas jembatan yang sesuai dengan beban lalulintas dan lebar jembatan Analisa data hidrologi untuk mengetahui kapasitas debit banjir rancangan, potensi gerusan sungai, dan kecepatan aliran air Analisa data tanah untuk mengetahui parameter tanah dasar yang menentukan pemilihan jenis pondasi Analisa geometri untuk menentukan elevasi jembatan serta mempengaruhi alinemen vertikal dan panjang jalan pendekat
Tahap 3 : Pemilihan Lokasi Pada dasarnya, lokasi yang paling tepat untuk dibangun jembatan adalah tempat yang memungkinkan jembatan tersebut dibuat tegak lurus terhadap sumbu rintangan yang dilalui. Di samping i tu, lokasi pembangunan juga sebaiknya dapat mendukung jembatan yang praktis, pendek, dan mudah diakses. Poin-poin yang juga wajib dicatat dalam memilih lokasi pembuatan jembatan yaitu :
Lokasi harus direncanakan dengan efektif dan efisien sehingga pembuatan jembatan tidak memerlukan lahan yang terlalu luas Lokasi sebaiknya terletak di posisi yang strategis, tidak terlalu banyak mengenai rumah penduduk, dan usahakan mengikuti pola as jalan existing yang tersedia Lokasi harus memenuhi faktor ekonomi dan faktor keamanan
Tahap 4. Bahan Material Pemilihan material bahan bangunan yang digunakan untuk membangun jembatan harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Biaya konstruksi Biaya perawatan Ketersediaan material Fleksibilitas Kemudahan pengerjaan Kemudahan mobilisasi
7.
Bentuk Struktur Jembatan
8. Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang jembatan sejalan dengan kemajuan peradaban manusia. Bentuk jembatan juga berkembang dari jembatan sederhana hingga jembatan kabel, yang penggunaa penggunaannya nnya akan disesuaika disesuaikan n dengan keperluan atau kebutuhan. 9. a.
Jembatan Sederhana
10. Pengertian jembatan sederhana adalah ditinjau dari segi konstruksi yang mudah dan sederhana, atau dapat diterjemahkan struktur terbuat dari bahan kayu yang sifatnya darurat atau tetap, dan dapat dikerjakan/dibangun tanpa peralatan modern canggih. Sesederhana
apapun
struktur
dalam
perencanaan
atau
pembuatannya
perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan ilmu gaya (mekanika), beban yang bekerja, kelas jembatan, peraturan teknis dan syarat-syarat kualitas (cheking ) Di masa lampau untuk menghubungkan sungai cukup dengan menggunakan bambu, atau kayu gelondongan. Bila dibanding dengan bahan lain seperti baja, beton atau lainnya, bahan kayu merupakan bahan yang potensial dan telah cukup lama dikenal oleh manusia. Pada saat bahan baja dan beton digunakan untuk bahan jembatan, bahan kayu masih memegang fungsi sebagai lantai kendaraan. 11. Sifat-sifat Jembatan Kayu 12. Jembatan kayu merupakan jembatan dengan material yang dapat diperbaharui (renewable). Kayu adalah sumber daya alam yang pemanfaatannya akhir-akhir ini lebih banyak pada bidang industri kayu lapis, furnitur, dan dapat dikatakan sangat sedikit pemakaiannya dalam bidang jembatan secara langsung sebagai konstruksi utama. Pemakaian kayu sebagai bahan jembatan mempunyai beberapa keuntungan antara lain: 13.
Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif murah, dan dapat
dikerjakan dengan alat yang sederhana 14.
Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan peralatan khusus
dan tenaga ahli yang tinggi 15.
Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu sehingga menguntungkan
untuk lokasi yang terpencil dan jauh dari lokasi pembuatan beton siap pakai (ready mix concrete). Dek kayu dapat dipasang tanpa bekisting dan tulangan sehingga menghemat
biaya 16.
Kayu tidak mudah korosi seperti baja atau beton
17.
Kayu merupakan bahan yang sangat estetik bila didesain dengan benar dan
dipadukan dengan lingkungan sekitar 18. Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa jembatan kayu untuk konstruksi jembatan berat dengan bentang sangat panjang sudah tidak ekonomis lagi. Jadi jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang pendek.