Bahan Presentasi Perencanaan tahapan perancangan perancangan sesuai dengan aturan yang y ang ada.
Perancangan proses yang dilakukan bertahap untuk menghasilkan bentuk tertentu.
Penerapan perencanaan perencanaa n Pembangunan sebuah jembatan, maka perencanaan perencanaa n berawal ketika owner mendatangi seorang konsultan perencana untuk berkonsultasi dalam mendesain sebuah jembatan, tahapannya berlanjut dengan melakukan observasi atau penelitian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi disekitarnya. Setelah melakukan peninjauan lapangan atau observasi ke lapangan dan mengumpulkan semua data yang diperlukan maka seorang konsultan perencana melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dan memberikan kesimpulan dan catatan-catatan terhadap desain yang akan dihasilkannya. Singkatnya melakukan evaluasi.
Setelah melewati tahap ini, maka tahapan perencanaan selesai dilanjutkan dengan tahapan perancangan jembatan. Proses perancangan perancangan juga memiliki beberapa tahapan, dimulai dengan pradesain jembatan berdasarkan data-data yang didapat dilapangan dan faktor yang mempengaruhinya. dalam proses pradesain maka akan didapat rancangan desain, yang nantinya akan dilakukan pengkajian ulang desain
Perlu jembatan, jika perlu melakukan survey survey ulang untuk memastikan Lebar dan Bentang jembatan, Perlu tidaknya pilar, Letak kepala jembatan, .posisi struktur atas jembatan terhadap muka air banjir atau permukaan air laut tertinggi atau bangunan lain yang ada dibawahnya, Bahan – beban beban lain/khusus yang mungkin bekerja pada jembatan serta Metoda konstruksi yang akan digunakan. Menentukan desain akhir dari struktur atas dan bawah jembatan. Menentukan beban – beban yang bekerja pada jembatan.
1. Melakukan Analisa Struktur 2. Menentukan Dimensi tiap elemen jembatan 3. Membuat gambar hasil perencanaan. Detail Engineering Design (DED) 4. Maintenance & Start Up (Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan) 5. Pemeriksaan Jembatan 6. Pemeliharaan Jembatan
. Rancangan desain yang telah didapat setelah itu dikembangkan untuk tahapan selanjutnya sehingga menghasilkan desain akhir. tahapan terakhir berupafinishing berupafinishing yang berfungsi bahan presentasi untuk diperlihatkan sebagai hasil akhir rancangan padaowner, finishing yang dihasilkan bisa dalam bentuk 2D atau 3D dengan bantuan komputerisasi.
Perencanaaan
7. Survey Pendahuluan dan detail Bertujuan untuk mengumpulkan data-data dasar perencanaan dan untuk
mengetahui letak jembatan.
Data Utama
Study Literatur
: Dokumen Amdal, Tata ruang
Peta topografi dan geometri
: Kontur/ letak/posisi jembatan
Peta geologi
: longsoran dan gempa
Peta tata guna lahan
: Rencana pengembangan
Hidrologi dan Curah hujan
: Perkiraan debit banjir
Characteristic sungai
: Posisi dan perlindungan pilar
& kep. jemb
MAB dan MAN
: Penentuan clearance awal (visual
dan informasi dari masyarakat).
Penampang sungai
: bentuk dan bentang jembatan
Data Pendukung
Jaringan jalan.
: Metoda konstruksi
LHR.
: Lebar jembatan
Lokasi material.
: Mobilisasi Bahan
.Harga sat bahan &upah.
: Anggaran
7.1 Survey Detail a. UTAMA
Topografi / Kontur pada radius 100 m dari jembatan
: Site plan
Geoteknik
: Investigasi tanah
b. PENDUKUNG
Aspek Lingkungan.
: Sosiologi pelaksanaan
Pengumpulan doc amdal
: Penyusunan RPL & UPL
Lalu lintas / Akses road
: Sarana dan prasarana Transportasi
Perancangan 8. Rancangan Awal (Pradesain)
Membuat pradesain/ rancangan awal berdasarkan hasil survey :
Letak / posisi jembatan
Tinggi jembatan dari muka air banjir/Elevasi permukaan lantai jembatan.
Letak / posisi kepala jembatan dan pilar (jika diperlukan )
Bentang jembatan
Bentuk struktur atas dan bawah jembatan
Penampang jembatan
9. Pengkajian Hasil Pradesain
Melakukan pengkajian hasil pradesign dan jika perlu melukan survey kembali untuk memastikan:
Lebar dan Bentang jembatan.
Perlu tidaknya pilar.d. Letak kepala jembatan.
posisi struktur atas jembatan terhadap muka air banjir atau permukaan air laut tertinggi atau bangunan lain yang ada dibawahnya.
Bahan – beban lain/khusus yang mungkin bekerja pada jembatan
Metoda konstruksi yang akan digunakan
10. Menentukan desain akhir dari struktur atas dan bawah jembatan 11. Menentukan beban – beban yang bekerja pada jembatan
Beban dapat dikategorikan dalam : a. Beban Tetap
Yang termasuk beban tetap adalah : 1. Beban mati
2. Beban hidup 3. Beban kejut Gaya sentrifugal Gaya rem dan traksi 4. Gaya gesekan pada tumpuan-tumpuan bergerak b. Aksi Lingkungan
Yang termasuk beban sekunder adalah : 5. Beban angin 6. Gaya akibat perbedaan suhu 7. Gaya-gaya akibat gempa bumi 8. Gaya akibat tekanan tanah
Pada umumnya beban ini mengakibatkan tegangan-tegangan relatif lebih kecil dari tegangan-tegangan akibat beban primer kecuali gaya akibat gempa bumi dan gaya gesekan yang kadang-kadang menentukan dan biasanya tergantung dari bentang, bahan, sistem konstruksi, tipe jembatan serta keadaan setempat. c. Beban Khusus
Yang termasuk beban khusus adalah : 9. Gaya akibat rangkak dan susut 10. Gaya tumbuk pada jembatan layang 11. Gaya dan beban selama pelaksanaan 12. Gaya aliran air dan tumbukan benda-benda hanyutan. 12. Melakukan Analisa Struktur 13. Menentukan Dimensi tiap elemen jembatan 14. Membuat gambar hasil perencanaan. Detail Engineering Design (DED)
DED adalah produk dari konsultan perencana, yang biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan detail jembatan. Dapat berupa gambar detail namun dapat dibuat lebih lengkap yang terdiri dari: 1.
Gambar detail bangungan/ gambar bestek Gambar desain bangunan yang dibuat lengkap untuk konstruksi yang akan dikerjakan
2.
Engineer’s Estimate (EE) atau Rencana Anggaran Bia ya (RAB) RAB adalah perhitungan volume masing-masing satuan pekerjaan, dibuat berdasarkan gambar dan dapat dibuat juga Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity). RAB nantinya direview susunan,perhitungannya dikoreksidan
diupdate
harganya
sehingga
dapat
menjadi
HPS
(Harga
Perkiraan
Sendiri) 3.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Mencakup persyaratan mutu dan kuantitas material bangunan, prosedur pemasangan material dan
persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh pelaksana konstruksi.
RKS kemudian menjadi syarat yang
harus dipenuhi penyedia sehingga dapat
dimasukan ke dalam dokumen pengadaan 4.
Laporan akhir tahap perencanaan, meliputi: a. laporan arsitektur b. laporan penyelidikan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah (soil test) c. laporan perhitungan mekanikal dan elektrikal d. laporan perhitungan IT (Informasi dan Teknologi) e. laporan tata lingkungan
15. Construction (Tahap Pelaksanakan)
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan semua oprasional di lapangan Pelaksanaan konstruksi jembatan sangat ditentukan oleh banyak pertimbangan, antara lain:
Kondisi medan,
Tipe alat yang telah dimiliki,
Kondisi akses menuju ke lokasi proyek,
Pertimbangan lalu lintas lama,
Tipe material dan struktur jembatan yang digunakan, apakah baja atau beton.
Pertimbangan waktu pelaksanaan
16. Maintenance & Start Up (Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan)
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya. Kegiatan yang dilakukan adalah : a. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing ) b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan
c. Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaan. d. Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemakai, pemilik.
17. Pemeriksaan Jembatan
-
Pemeriksaan Inventarisasi : semua detail fisik jembatan yang terkait (panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas dsb) dilakukan hanya sekali pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan, saat jembatan diganti atau dilakukan pekerjaan utama.
-
Pemeriksaan Mendetail : semua elemen jembatan, dilakukan 2-5 tahun tergantung kondisi jembatannya.
-
Pemeriksaan Rutin : dilakukan setiap tahun untuk menjamin tidak adanya sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.
-
Pemeriksaan Khusus : dilakukan jika Inspektur Jembatan yang telah melakukan pemeriksaan detail tidak begitu yakin atas masalahnya atau tidak dapat menganalisa kerusakan secara tepat.
-
Pemeriksaan Sekilas : pemeriksaan visual secara singkat terhadap jembatan yang biasanya berhubungan dengan pemeriksaan jalan.
18. Pemeliharaan Jembatan
- Pekerjaan rutin : pembersihan secara umum dan tumbuh -tumbuhan, melancarkan aliran di saluran dan perbaikan kerusakan kecil -Pemeliharaan berkala : pengecatan, perbaikan lapisan lantai jembatan serta perbaikan kecil pada jembatan, bangunan pengaman dan perkuatan struktur jembatan.