METODE TAFSIR SAYYID QUTUB DALAM KITAB FI ZHILALIL QUR'AN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sayyid Qutub adalah tokoh agama, ilmuwan, sastrawan, ahli tafsir dan intelektual Islam asal Mesir, dalam sejarah hidupnya, Sayyid Qutub tidak pernah lelah untuk berdakwah meskipun beliau dialimi, disiksa dan dipenjara puluhan tahun, beliau tidak pernah putus asa, beliau adalah sosok yang luar bisa dengan segala kegigihannya dalam berdakwah. Sayid Qutub hidup dalam nuansa iman ketika menulis hilal, Beliau hidup bersama !l Qur"anul #arim dengan surat$surat, ayat$ayat, dan kalimat$ kalimatnya. %ari !l Qur"an ini Beliau menimba makna$makna yang begitu banyak serta merasakan kenikmatan hidup yang penuh berkah di bawah naungannya, Beliau memperoleh memperoleh &urahan rahmat !llah di dalam penjara serta diberi anugerah dan pertolongan untuk bisa beradaptasi beradaptasi di dalamnya serta mengubah kondisi kondisi &obaan di dalam penjara menjadi sebuah anugerah, sehingga ilmu, keimanan keimanan dan keyakinan beliau justru semakin bertambah, dan perkataan beliau dalam 'hilal merupakan buah dari ilmu, anugerah dan kekayaan tersebut. Maka tidak perlu di dengar lagi perkataan sebagian pen&ela dalam melan&arkan tuduhan yang bukan$bukan terhadap Sayid mengenai kejiwaan dan perasaan$ perasaan beliau, ilmu dan anugerah beliau, kesehatan kesehatan pemikiran beliau, keseimbangan pandangan$pandangan beliau, serta kebenaran hukum$hukum dan penjelasan$penjelasan penjelasan$penjelasan beliau.(1) Sayyid Quth dialimi dan dipenjara reim yang berkuasa bukan karena tindakan kriminal yang beliau lakukan tetapi karena tulisan dan karya$karyanya yang mampu menggugah ribuan pemuda untu bangkit melawan kejahiliahan kejahiliahan dan menegakkan Islam, dan dalam penjara itulah beliau torehkan karya yang monumental yaitu *afsir +i 'ilal !l$Qur"an. 1.. -umusan Masalah 1. Bagaimana Biogra Sayyid Qutub / . Bagaimana Metodologi tafsir Sayyid Qutub dalam +i 'hilalil 'hilalil Qur"an Qur"an / 1.0. *ujuan *ujuan Masalah 1. ntuk mengetahui Biogra Sayyid Qutub . ntuk mengetahui Metode tafsir Qutub dalam +i 'hilalil 'hilalil Qur"an Qur"an
BAB II PEMBAHASAN
.1. Biogra Sayyid Qutub Sayyid Qutub Ibrahim 2usain Syadili. dilahirkan pada tahun 1345 di #ampung Musyah, daerah !syut, 6gypt dalam keluarga yang kuat mematuhi ajaran agama dan mempunyai kedudukan yang terhormat di kampungnya. Bapanya bernama 2aji Qutub Ibrahim seseorang yang disegani dan peduli terhadap orang miskin, setiap tahun beliau menghidupkan menghidupkan hari$hari kebesaran kebesaran Islam dengan mengadakan mengadakan majlis$majlis jamuan dan tilawah al$Quran al$ Quran di rumahnya terutama di bulan -amadhan. Ibunya adalah seorang yang berta7wa dan menyintai al$Quran, ketika majlis tilawah al$Quran diadakan di rumahnya, ia mendengar dengan penuh khusyu" dan beliau telah menghafal al$Qur"an sejak usianya belum sampai sepuluh tahun. #akeknya yang keenam, !l$+a7ir !bdullah, datang dari India ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah itu ia meninggalkan Mekah menuju dataran tinggi Mesir. Ia merasa takjub atas daerah Mausyah dengan pemandangan$ pemandangan, kebun$kebun serta kesuburannya. Maka akhirnya ia pun tinggal di sana. %i antara anak turunnya itu lahirlah Sayid Qutub rahimahullah.() Sayyid Qutub bersekolah di daerahnya selama 8 tahun. sia 10 tahun beliau dikirim untuk belajar ke #airo, beliau lulus dari %ar !llum dengan gelar S1 dalam bidang sastra 9L&: sekaligus diploma pendidikan. ;ada tahun 13<1 M beliau mendapatkan beasiswa dari pemerintah Mesir ke !merika Serikat. Beliau belajar di beberapa kampus fa=orit, yaitu> Stanford ni=ersity di ?alifornia, @reenly ?ollage di ?olordo, dan Ailson"s *ea&her ?ollege di Aashington.(0) %alam kesehariannya, ia bekerja sebagai tenaga pengajar di ni=ersitas tersebut. Selain itu, ia juga diangkat sebagai penilik pada #ementerian #ementerian ;endidkan dan ;engajaran Mesir, hingga akhirnya ia menjabat sebagai inspektur. Sayyid Qutb bekerja dalam #ementerian tersebut hanya beberapa tahun saja. Beliau kemudian mengundurkan diri setelah melihat adanya ketidak &o&okan terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang pendidikan karena terlalu tunduk oleh pemerintah Inggris. ;ada waktu bekerja dalam pendidikan tersebut, beliau mendapatkan kesempatan belajar ke .S.! untuk kuliah di Ailson"s *ea&her ?ollege dan Stanford ni=ersity dan berhasil memperoleh memperoleh gelar M.! di bidang pendidikann. Beliau tinggal di !merika selama selama dua setengah tahun, dan hilir mudik antara Aashington Aashington dan ?alifornia. Melalui pengamatan langsung terhadap peradaban dan kebudayaan yang berkemabng di !merika Sayyid Qutb melihat bahwa sekalipun Barat telah berhasil meraih kemajuan pesat. %ari pengalaman yang diaperoleh selama belajar di Barat inilah yang kemudian memun&ulkan paradigma baru dalam pemikiran Sayyid Qutb. !tau, bisa juga dikatakan sebagai titik tolak kerangka berkir sang pembaharu masa depan.
Sepulangnya dari belajar di negeri barat, Sayyid Qutb langsung bergabung dalam keangotaan gerakan Ikhwn al$MuslimCn yang dipelopori oleh 2asan al$ Banna. %an dia juga banyak menulis se&ara terang$terangan tentang masalahah keislaman. %ari organisasi inilah beliau lantas banyak menyerap pemikiran$ pemikiran 2asan al$Banna dan !bu !"la al$Maududi. Sayyid Qutb memandang Ikhwan al$Muslimin sebagai satu gerakan yang bertujuan untuk mewujudkan kembali syarat politik islam dan juga merupakan medan yang luas untuk menjalankan Syariat islam yang menyeluruh.(8) ;enyebaran ideologi yang ditegakkan di atas krah perjuangan al$Banna, dikembangkan oleh Qutb dengan pendekatan yang agak radikal dalam menolak kebejatan politik dan kepin&angan sosial, dan men&anangkan ide$ide pembaharuan yang re=olusioner. Qutb merangka khittah perjuangan yang jelas, bagi meluaskan pengaruh Ikhwan dan menegakkan agenda perubahan yang besar. Beliau melan&arkan gerakan untuk menghukum kealiman pemerintah, menolak kebobrokan budaya dan &engkaman politik yang rakus, menyingkirkan faham jahiliyah, membungkam sistem kapitalis, nasionalis, dan feudalis dan melantarkan dasar$dasar perjuangan dan dakwah berteraskan kalimah La$ilaha$ illallah.(<) Beliau wafat di waktu fajar hari senin 10 Damadil !wal 10E5 atau 3 !gustus 1355 di tiang gantungan setelah didakwai bersalah oleh FMahkamah MiliterG yang telah dibangun oleh kerajaan re=olusi di aman itu, mahkamah ini mempunyai sejarah pengadilan yang hitam dan banyak mengorbankan orang$ orang yang tidak berdosa. Berikut ?urri&ulum Hitae Sayyid Qutb> (5) ama Lengkap
> Sayyid Qutb Ibrahim 2usain Syadili
*anggal Lahir
> 3 Jktober 1345
*empat Lahir
> !syut, Mesir
-iwayat ;endidikan > ;endidikan %asar di sekolah #uttb 9*;!: 9131E: Madrasah *sanawiyah di #airo 9 131: %iklat #eguruan 913E: ni=ersitas %ar al$lum bidang sastra dan pendidikan 91300: Ailson"s *ea&her"s ?ollege, 9Aashington: @reeley ?ollege 9?olorado: Stanford ni=ersity 9?alifornia: !kti=itas
> !kti=is gerakan Islam Ikhwanul Muslimin
;enulis Sastra #ritikus Sastra *okoh ;endidikan #arya
> Muhimmat al$Syi"r al$2ayah 91300:
a7d Musta7bal al$*ha7afah fC Misr 91303: !l$*asKwir al$+anni al$Qur"an 9138<: Mashahid al$Qiyamah al$Quran. !l$!dalah al$Ijtima"iyyah al$Islam Ma"rakah al$Islam wa ar$-a"s al$Maliyyah. 2adhaal$%in !l$Musta7bal li 2adha al$%in. *afsir 'ilal al$Qur"an, dll.
a.
#erangka ;emikiran Sayyid Qutub
%alam kitabnya yang berjudul Sayyid Qutb> #hulshatuhu wa Manhju 2arakatihi, Muhammad *au7 Barakat membagi fase pemikiran Sayyid Qutb menjadi tiga tahap>(N) 1. *ahap pemikiran sebelum mempunyai orientasi Islam . *ahap mempunyai orientasi Islam se&ara umum 0. *ahap pemikiran berorientasi Islam militan ;ada fase ketiga inilah, Sayyid Qutb sudah mulai merasakan adanya keenggan dan rasa muak terhadap westernisme, kolonialisme dan juga terhadap penguasa Mesir. Masa$masa inilah yang kemudian menjadikan beliau aktif dalam memperjuangnkan islam dan menolak segala bentuk westernisasi yang kala itu sering digembor$gemborkan oleh para pemikir Islam lainnya yang silau akan kegemilingan budaya$budaya barat.%alam pandangannya, Islam adalah way of life yang komprehansif.Islam adalah ruh kehidupan yang mengatur sekaligus memberikan solusi atas problem sosial$kemasyarakatan. !l$Quran dalam tataran umat islam dianggap sebagai a&uan pertama dalam pengambilan hukum maupun mengatur pola hidup masyarakat karena telah dianggap sebagai prinsiputama dalam agama islam, maka sudah menjadi sebuah keharusan jika !l$Quran dapat mengatasi permasalahan$permasalahan yang ada. Berdasar atas asumsi itulah, Sayyid Qutb men&oba melakukan pendekatan baru dalam menafsirkan ayat$ayat !l$Quran agar dapat menjawab segala ma&am bentuk permasalahan.!dapun pemikiran beliau yang sangat mendasar adalah keharusan kembali kepada !llah dan kepada tatanan kehidupan yang telah digambarkan$ya dalam !l$Quran, jika manusia menginginkan sebuah kebahagiaan, kesejahteraan, keharmonisan dan keadilan dalam mengarungi kehidupan dunia ini.(E) Meski tidak dipungkiri bahwa !l$Quran telah diturunkan sejak berabad abad tahun lamanya pada aman -asulullah dan mengganggambarkan tentang kejadian masa itu dan sebelumnya sebagaimana yang terkandung dalam Qashash !l$Quran, namun ajaran$ajaran yang dikandung dalam !l$Quran adalah ajaran yang rele=an yang dapat diterapkan di segala tempat dan aman.
Maka, tak salah jika kejadian$kejadian masa turunnya !l$Quran adalah dianggap sebagai &etak biru perjalanan sejarah umat manusia pada fase berikutnya.%an tidak heran jika penafsiran$penafsiran yang telah diusahakan oleh ulama klasik perlu disesuaikan kembali dalam masa sekarang. Berangkat dari itu, Sayyid Qutb men&oba membuat terobosan terbaru dalam menafsirkan !l$Quran yang berangkat dari realita masyarakat yang kemudian meluruskan apa yang dianggap tidak benar yang tejadi dalam realita tersebut. b.
Sekilas tentang &orak penafsiran sayyid Qutub
Bisa dikatakan kitab +C 'hlill al$Quran yang dikarang oleh Sayyid Qutb termasuk salah satu kitab tafsir yang mempunyai terobosan baru dalam malakukan penafsiran al$Quran. 2al ini dikarenakan tafsir beliau selain mengusung pemikiran$pemikiran kelompok yang berorientasi untuk kejayaan islam, juga mempunyai metodologi tersendiri dalam menafsirkan al$Quran. *ermasuk diantaranya adalah melakukan ;embaruan dalam bidang penafsiran dan disatu sisi beliau mengesampingkan pembahasan yang diarasa kurang begitu penting. Salah satu yang menonjol dari &orak penafsiran beliau adalah mengetengahkan segi sastera untuk melakukan pendekatan dalam menafsirkan !l Qur"an.(3) Sisi sastera beliau terlihat jelas ketika kita menjulurkan pandangan kita ke tafsirnya bahkan dapat kita lihat pada barisan pertama. !kan tetapi, semua pemahaman uslub al$Quran, karakteristik ungkapan al$Quran serta dau7 yang diusung semuanya bermuara untuk menunjukkan sisi hidayah al$Quran dan pokok$pokok ajarannya yang dikemukakan Sayyid Qutb untuk memberikan pendekatan pada jiwa pemba&anya pada khususnya dan orang$orang islam pada umumnya. Melalui pendekatan sema&am ini diharapkan !llah dapat memberikan manfaat serta hidayah$ya.#arena pada dasanya, hidayah merupakan hakikat dari al$Quran itu sendiri.2idayah juga merupakan tabiat serta esensi al$Quran. Menurutnya, al$Quran adalah kitab dakwah, undang$undang yang komplit serta ajaran kehidupan.(14) Menurut Issa Boullata, seperti yang dikutip oleh !ntony 2. Dohns, pendekatan yang dipakai oleh Sayyid Qutb dalam menghampiri !l$Quran adalah pendekatan tashwCr 9penggambaran: yaitu suatu gaya penghampiran yang berusaha menampilkan pesan !l$Quran sebagai gambaran pesan yang hadir, yang hidup dan konkrit sehingga dapat menimbulkan pemahaman FaktualG bagi pemba&anya dan memberi dorongan yang kuat untuk berbuat. Jleh karena itu, menurut Sayyid Qutb, 7ashash yang terdapat dalam !l$Quran merupakan penuturan derama kehidupan yang senantiasa terjadi dalam perjalanan hidup manusia. ajaran$ajaran yang terkandung dalam &erita tidak akan pernah kering dari rele=ansi makna untuk dapat diambil sebagai tuntunan hidup manusia. Menga&a dari metode tashwir yang dilakukan oleh Sayyid Qutb, bisa dikatakan bahwa tafsir +C 'hill !l$Quran dapat digolongkan kedalam tafsir al$!dabi al$ Ijtim"i 9sastera, budaya, dan kemasyarakatan:. 2al ini mengingat ba&kground beliau yang merupakan seorang sastrawan hingga beliau bisa merasakan keindahan bahasa serta nilai$nilai yang dibawa al$Qur"an yang memang kaya dengan gaya bahasa yang sangat tinggi.(11) &.
;andangan Sayyid Qutub terhadap askh dan Mansukh
+enomena naskh dan mansukh dalam al$Quran memang telah terjadi silang pendapat dalam kalangan ulama islam sendiri. %isatu pihak ada yang menerimanya dan dipihak lain ada yang menolaknya dengan beberapa argumentasi mereka masing$masing. %alam hal ini, Sayyid Qutb termasuk kedalam kelompok yang menerima adanya naskh dalam al$Quran. Ini dapat dilihat ketika beliau menafsirkan kandungan ayat 145 surat al$Ba7arah. Beliau mengemukakan bahwa pada ayat itu al$Quran se&ara umum menandaskan adannya peralihan sebagian perintah ataupun hukum seiring dengan perkembangan masayarakat muslim, dan se&ara khusus ayat tersebut menggambarkan tentang peralihan 7iblat. !danya pergantian sebagian ketentuan sebagian hukum adalah untuk kepentingan dan kemashlahatan manusia, serta untuk merealisasikan kebaikan yang jauh lebih besar sesuai tuntutan perkmbangan masyarakat. Selain itu, !llah sebagai sang pen&ipta memang mempunyai hak prerogratif melakukan hal tersebut. Sayyid Qutb melihat naskh dari perspektif ganda, yaitu perspektif *uhan dan manusia.Seakan$akan dia mengatakan, terjadinya naskh merupakan kemauan *uhan dan untuk kepentingan manusia.Selain itu, nashk juga sesuai dengan watak ajaran islam yang e=olotif yang lebih mengedepankan kemashlahatan umat. (1) Memang diakui, naskh terkait dengan dinamika kemashlahatan manusia.amun, tidak menjadi persoalan, mengigat kondisi masyarakat pada risalah abi merupakan &ontoh bagi perkembangan masyarakat manusia sepanjang masa. 2al ini akan bisa sesuai dengan al$Quran sendiri yang selalu aktual dalam menghadapi perkembangan masa. %engan demikian gerak sejarah manusia tidak akan keluar dari dinamika masyarakat !rab pada masa abi. Jleh karena itu, menurut Sayyid Qutb sendiri gambaran seluruh persoalan sejarah umat manusia telah ditemukan jawabannya dalam teks su&i melalu pemahaman baku masyarakat masa risalah. !tas asumsi itulah, Sayyid Qutb disebut sebagai pemikir +undamentalisme IslamO pemikir yang mempunyai romantisme terhadap masa lalu Islam 9klasik:, dan se&ara singkatnya dia ingin mewujudkan gambaran masyarakat masa lalu kedalam masa sekarang dan yang akan datang.(10) d.
?ontoh ;enafsiran Sayyid Qutub dalam *afsir +i 'hilal al$Qur"an
!yat surat !l$ !nfal Banyak sekali ulama yang mengtakan bahwa ayat ini mengalami proses naskh. Maka dari itu mereka berpendapat bahwa dahulu perbandinagn pada saat bertempur dengan kaum kar adalah satu banding sepuluh.!rtinya, satu kaum muslimin diwajibkan menumpas sepuluh orang kar. Lalu datanglah ayat berikutnya yang berisi tentang keringanan yang diberikan oleh !llah kepada orang islam berupa satu orang islam melawan dua oang kar. Inilah model penafsiran ulama$ulama klasik.Sayyid Qutb men&oba menghadirkannya dalam aman sekarang. Beliau berpendapat, ayat ini berbi&ara mengenai taksiran kekuatan pasukan muslim menghadapi pasukan kar dalam pandanagan *uhan. amun inti dari semua itu adalah untuk menenteramkan jiwa kaum muslimin agar tidak &epat gentar dan patah semangat dalam menghadapi pasukan musuh yang berjumlah besar. Menurut Sayyid Qutb, dari ayat ini dapat diambil pelajar tentang mentalitas umat islam. #emenangan bukanlah terletak pada banyaknya jumlah, melainkan pada mentalitasnya. Meski berjumlah sedikit, umat islam dapat memperoleh
kemenangan, asalkan mempunyai militan yang mempunyai semangat juang yang gigih.(18) 2.1. Metodolog t!"#$ S!%%d Q&t& d!l!( F Z)l!ll Q&$*!+
a.
*afsir +i 'hilalil Quran
;ada awalnya penulisan *afsir 'ilal al$Qur"an. dituangkan di rublik majalah al$ Muslimun edisi ke$0, Pang terbit pada +ebruari 13<. Sayyid Qutb mulai menulis tafsir se&ara serial di majalah itu, dimulai dari surah al$fatihah dan di teruskan dengan surah al$Ba7arah dalam episode$episode berikutnya, hal itu dilakukan atas permintaan Sa"id -amadan, pemimpin redaksi majalah tersebut, Sayyid Qutb menjadi penulis sekaligus direktur dalam rubrik ini, bagi Sayyid Qutb sendiri rubrik ini merupakan suatu wadah penampung dari gejolak ide dan dakwahnya untuk hidup di bawah naungan al$Qur"an. amun kemudian penulisan rubrik ini dihentikan dengan alasan ia ingin menggantinya dengan rubrik lain, disertai dengan janji untuk menulis tafsir se&ara khusus yang akan diterbitkan pada setiap junya. Menurut Manna" al$Qattann *afsir 'ilal al$Qur"an merupakan karya tafsir yang sangat sempurna dalam menjelaskan kehidupan di bawah bimbingan al$Qur"an. tafsir ini memiliki kedudukan tinggi di kalangan intelektual Islam lantaran kekayaan kandungan pemikiran dan gagasannya, terutama menyangkut masalah sosial kemasyarakatan, oleh karena itu *afsir 'ilal al$Qur"an mutlak diperlukan oleh kaum muslim kontemporer. (1<) Sesuai dengan judul karya tafsirnya 'ilal al$Qur"an. Sayyid Qutb dalam mu7addimah tafsirnya mengatakan bahwa hidup dalam nauangan al$Qur"an adalah suatu kenikmatan, Sebuah kenikmatan yang tidak diketahui ke&uali oleh orang yang telah merasakannya, suatu kenikmatan yang mengangkat umur 9hidup:, memberkatinya dan menyu&ikannya. Beliau sendiri merasa telah mengalami kenikmatan hidup di bawah naungan al$Qur"an itu yaitu sesuatu yang belum dirasakan sebelummya, semua ini merupakan &ermin pemikiran serta perasaannya akan al$Qur"an ketika beliau merasakan hidup dibawah naungannya, dan mampu memberikan pesan pada umat manusia bahwa kenikmatan hidup itu dapat diperoleh dengan berpegang teguh pada al$Qur"an. *afsir 'ilal al$Qur"an ini bernuansa sastra yang kental selain dari konsep$ konsep dan moti=asi pererakan, selain itu berusaha membumikan al$Qur"an melalui analog$analogi yang terjadi di masyarakat saat itu. ;erjuangan dan pembebasan dari segala tirani merupakan sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan umat Islam.Dadi ada satu pendekatan dilakukan Sayyid Qutb dalam *afsirnya yakni bagaimana sastra yang merupakan unsur mukjiat al$Qur"an mampu mempengaruhi kaum Muslimin dan memoti=asinya untuk bangkit dan berjuang.(15) #emudian #itab *afsir +i 'ilal al$Qur"an yang pertama diterbitkan dalam tulisan jawi ialah Du !mma dalam empat jilid. #itab ini telah diterbitkan pada tahun 13<0. #itab tafsir edisi jawi ini mengguna pakai tajuk *afsir +i 'ilal al$ Qur"an F%i dalam Bayangan al$Qur"anG oleh al$Syahid Sayyid Qutb dan telah dialih bahasa oleh Puso 'aky 2aji Pa&ob. 6disi ini telah di&etak dan diterbitkan oleh %ian %arul aim Sdn Bhd, kota bharu, kelantan dengan &etakan pertama pada tahun 13E5.(1N)
b.
Metode dan Sumber ;enafsiran *afsir 'ilal al$Qur"an
Sayyid Qutb mengambil metode penafsiran dengan *ahiliRtartib mushafy. Sedangkan sumber penafsiran terdiri dari dua tahapan yakni> mengambil sumber penafsiran bil ma"tsur, kemudian baru menafsirkan dengan pemikiran, pendapat ataupun kutipan pendapat sebagai penjelas dari argumentasinya.*afsirnyaini tidak menggunakan metode tafsir tradisional, yaitu metode yang selalu merujuk keulasan sebelumnya yang sudah diterima.Sayyid Qutb seringkali mengemukakan tanggapan pribadi dan spontanitasnya terhadap ayat$ayat al$ Qur"an. *afsir ini lebih menekankan kepada pendekatan iman se&ara intuitif, artinya, se&ara langsung tanpa perlu dirasionalisasikan atau dijelaskan dengan merujuk kepada metode lsafat. Iman itu harus diterapkan langsung dalam tindakan sehari$hari. Meskipun se&ara garis besar *afsir beliau termasuk bersumber pada bil ra"yi karena memuat pemikiran so&ial masyarakat dan sastra yang &enderung lebih banyak.Selain kedua sumber tersebut, beliau juga mengambil referensi dari berbagai dsiplin ilmu, yakni sejarah, biogra, 7h, bahkan so&ial, ekonomi, psikologi, dan lsafat. &.
Moti=asi ;enulisan *afsir +i 'hilal al Qur"an
#ondisi Mesir tatkala itu sedang porak poranda ketika Sayyid Qutb telah kembali dari perhelatannya menempuh ilmu di negeri Barat. Saat itu, Mesir sedang mengalami krisis politik yang mengakibatkan terjadinya kudeta militer pada bulan juli 13<. ;ada saat itulah, Sayyid Qutb memulai mengembangkan pemikirannya yang lebih mengedepankan terhadap kritik sosial dan politik. Jleh karenanya, tak heran memang jika kita melihat upaya$upaya yang dilakukan Sayyid Qutb dalam tafsirnya lebih &enderung mengangkat terma sosial$ kemasyarakatan. Salah satu karya terbesar beliau yang sangat terkenal adalah karya tafsir !l$Quran yang diberi nama +C 'hill !l$Quran. %alam tafsir ini lebih &enderung membahas tentang logika konsep negara islam sebagai mana yang didengungkan oleh pengikut ikhwan al$muslimin lainnya seperti halnya !bu !"la al maududi. (1E) Se&ara singkatnya, sebenarnya Sayyid Qutb memulai menulis tafsirnya atas permintaan rekannya yang bernama %r. Said -amadhan yang merupakan redaksi majalah al$Muslimun yang ia terbitkan di #airo dan %amaskus. %ia meminta Sayyid Qutb untuk mengisi rubrik khusus mengenai penafsiran al$Quran yang akan diterbitkan satu kali dalam sebulan. Sayyid Qutb menyambut baik permintaan rekannya tersebut dan mengisi rubrik tersebut yang kemudian diberi nama +C 'hilal !l$Quran. !dapun mengenai tulisan yang pertama yang dimuat adalah penafsiran surat al$+tihah lantas dilanjutkan dengan surat al$Ba7arah. amun, hanya beberapa edisi saja tulisan itu berlangsung yang kemudian Sayyid Qutb berinisiatif menghentikan kepenulisan itu dengan maksud hendak menyusun satu kitab tafsir sendiri yang diberi nama +C 'hill !l$Quran sama halnya dengan rubrik yang beliau asuh. #arya beliau lantas diterbitkan oleh penerbit al$Bbi al$2alabi. !kan tetapi kepenulisan tafsir tersebut tidak langsung serta merta dalam bentuk 04 ju. Setiap ju kitab tersebut terbit dalam dua bulan sekali dan ada yang kurang dalam dua bulan dan sisa$sisa ju itu beliau selesaikan ketika berada dalam tahanan.(13) d.
Sitematika dan *ujuan ;enulisan *afsir 'ilal al$Qur"an
Sayyid Qutb mengambil metode penafsiran dengan *ahiliRtartib mushafy. Sedangkan sumber penafsiran terdiri dari dua tahapan yakni> mengambil sumber penafsiran bil ma"tsur, kemudian baru menafsirkan dengan pemikiran, pendapat ataupun kutipan pendapat sebagai penjelas dari argumentasinya.*afsirnyaini tidak menggunakan metode tafsir tradisional, yaitu metode yang selalu merujuk ke ulasan sebelumnya yang sudah diterima.Sayyid Qutb seringkali mengemukakan tanggapan pribadi dan spontanitasnya terhadap ayat$ayat al$ Qur"an. *afsir ini lebih menekankan kepada pendekatan iman se&ara intuitif, artinya, se&ara langsung tanpa perlu dirasionalisasikan atau dijelaskan dengan merujuk kepada metode lsafat. Iman itu harus diterapkan langsung dalam tindakan sehari$hari. Meskipun se&ara garis besar *afsir beliau termasuk bersumber pada bil ra"yi karena memuat pemikiran so&ial masyarakat dan sastra yang &enderung lebih banyak.Selain kedua sumber tersebut, beliau juga mengambil referensi dari berbagai dsiplin ilmu, yakni sejarah, biogra, 7h, bahkan so&ial, ekonomi, psikologi, dan lsafat. e.
?orak *afsir +i 'ilal al$Qur"an
;enafsiran Sayyid Quthb memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki tafsir$tafsir lain, menggunakan gaya prosa lirik dalam penyampaian, karena itu tafsir ini menjadi enak diba&a dan mudah dipahami. #itab tafsir ini mengandung unsur &orak adaby ijtima"i yakni sastra dan so&ial kemasyarakatan. Sifat lain dari tafsir ini adalah pemaparan yang bersemangat sehingga mudah di&urigai sebagai tafsir pro=okatif, bahkan tidak jarang orang menamai tafsirnya dengan &orak tafsir haraki, tafsir ini masuk dalam kategori penafsiran dengan &orak baru yang khas dan unik serta langkah baru yang jauh dalam tafsir serta memuat banyak sekali tema penting dengan menambahkan hal$hal mendasar yang esensial. #arenanya *afsir ini dapat dikategorikan sebagai aliran 9faham: khusus dalam *afsir yang disebut Faliran *afsir pergerakanG. Ini disebabkan metode pergerakan metode realistis seriusTtidak ada selain pada *afsir 'ilal al$Qur"an ini. f.
;andangan lama terhadap kitab (4)
1. %r. 2asan +arhad telah menyatakan bahawa *afsir +i 'ilal al$Qur"an telah menjadi begitu terkenal dengan sebab Sayyid Qutb -ahimahullah telah menulis tafsir ini sebanyak dua kaliO kali pertama ia menulis dengan tinta seorang alim dan kali kedua dia menulis dengan darah syuhada". . Pusof al$!ym mengatakan bahawa tafsir +i 'ilal al$Qur"an adalah sebuah tafsir yang unik dan berada di kemun&ak tafsir$tafsir yang lama dan yang baru. 0. Muhammad Qutb yaitu adik kepada Sayyid Qutb menyatakan bahawa tafsir ini bukan tafsir dalam ertikata menghurai pengertian lafa$lafa, walaupun aspek ini tidak ditinggalkan dan bukannya menghuraikan keindahan dan kemukjiatan ungkapan$ungkapan al$Qur"an walaupun aspek ini ada disebut, tetapi sejak mula lagi ia menitikberatkan tentang &ara keimanan itu tumbuh dalam diri.tetapi sejak mula lagi ia menitikberatkan tentang &ara keimanan itu tumbuh dalam diri.
8. %ato" 2aji %aud bin Muhammad 9Qadhi Besar egeri #elantan: dan %ato" 2aji Mohd. Shukri Mohamad 9*imbalan Mufti egeri #elantan: turut menyatakan bahawa tafsir ini adalah lain dari yang lain. <. Brig. Den 9B: %ato" !bdul hamid bin 'ainal abidin menyatakan terjemahan ini merupakan sebuah terjemahan dinamis yaitu menterjemahkan makna yang ingin disampaikan oleh sayyid 7utub. g.
#eistimewaan dan #elemahan *afsir 'ilal al$Qur"an
Beberapa keistimewaan kitab ini adalah>(1) 1. Sayyid Quthb dalam menafsirkan ayat$ayat dalam suatu surat memberikan gambaran ringkas tentang kandungan surat yang akan di kaji. . ;engelompokan ayat$ayat sesuai dengan pesan yang terkandung pada ayat tersebut. 0.
Memperhatikan munasabah antar ayat
8.
Ber&orak sastra dan mudah dipahami.
<.
Menggunakan hadith$hadith sahih
5.
Berusaha menghindari kisah$kisah Isra"iliyat.
N.
MereUeksikan keinginan besar untuk kemajuan ummat.
E.
Jrsinilitas ide dan pemikiran penulis.
3. %ianggap telah menggagas sebuah pemikiran dan &orak baru dalam nuansa penafsiran !l7uran. Sedangkan beberapa kelemahannya adalah> 1. #eterbatasan referensi Sayyid Qutb kerena beliau menyusun ini kitab ini dipenjara sehingga banyak banyak memun&ulkan pendapat$pendapat pribadi yang sangat kental dengan nuansa pada saat itu. . ;enjelasannya yang terkadang berbau radikal sehingga di&urigai sebagai kitab tafsir pro=okatif.
BAB III KESIMPULAN
a. Sayyid Qutub hidup dalam nuansa iman ketika menulis 'hilal. Beliau hidup bersama !l 7uranul #arim dengan surat$surat, ayat$ayat, dan kalimat$ kalimatnya. %ari !l 7uran ini beliau menimba makna$makna yang begitu banyak serta merasakan kenikmatan hidup yang penuh berkah di bawah naungannya. Bel menjkaiau memperoleh &urahan rahmat !llah di dalam penjara serta di beri anugerah dan pertolongan untuk bisa beradaptasi di dalamnya serta mengubah kondisi &obaan di dalam penjara menjadi sebuah anugerah, sehingga ilmu, keimanan, dan keyakinan beliau justru semakin bertambah, dan perkataan
beliau dalam 'hilal merupakan buah dari ilmu, anugerah dan kekayaan tersebut. Maka tidak perlu didengar perkataan sebagian pen&ela dalam melan&arkan tuduhan yang bukan$bukan terhadap sayyid mengenai kejiwaan dan perasaan$ perasaan beliau, ilmu dan anugerah beliau, kesehatan pemikiran beliau, keseimbangan pandangan$pandangan beliau, serta kebenaran hukum$hukum dan penjelasan$penjelasan beliau. b. *afsir +i 'hilal Qur"an itu tidaklah ditulis dari waktu luang, atau untuk mengisi waktu luang, akan tetapi pengarangnya menulis 'hilal dari medan jihad. ;enulisnya ikut berke&impung dalam perang sengit melawan kejahiliahan. Ia mrnggunakan kitab !llah ini untuk berjihad se&ara besar$besaran melawan mereka. #emudian tafsir 'hilal al Qur"an dengan metode penulisannya memiliki keunggulan tersendiri yang jarang ada dalam karya tafsir selainnya namun sekaligus terdapat kekurangan didalamnya karena bersifat fa&tor personal. Selain itu tafsir 'hilal al Quran ini bernuansa sastra dan mudah dipahami.
Tafsir Fi Zhilalil Qur’an A. Pendahuluan Al quran mengandung samudra ilmu yang sangat luas didalamnya. Untuk menemukan makna makna yang ada terkandung di dalamnya diperlukan alat bantu, dan alat bantu itu adalah ilmu tafsir, dalam perkembangannya tafsir yang dari mulanya jarang dan masih sulit ditemukan pada masa awalnya kini seiring berjalannya waktu telah muncul berbagai tafsir dan para penafsir yang melestariakan sehingga ilmu alquran benar-benar mudah dipahami umat dari masa kemasa. Perkembangan tafsir ini bila diperhatikan memiliki era-era sendiri dari era klasik, era kontemporer hingga ke era modern. Dalam kemunculan kitab tafsir ini tentunya memiliki corak dan ciri masing-masing, hal ini bisa jadi karena setting sosial dan keadaan geografis munculnya kitab-kitab tafsir itu berbeda. Dalam makalah ini penulis ingin mengungkap hasil karya Tafsir Fi zhilalil Qur’an yang termasuk karya besar di abad modern. engingat besarnya pengaruhkitab Tafsir Fi-Zhilalil karya !ayyid "utb maka kali ini penulis akan mengkaji kitab tafsir abad #$an ini. %. !ayyid "utb Dan &itab 'afsir (i )ilalil "ur*an +. %iografi !ayyid "utb ama lengkap beliau adalah !ayyid ibn "utb brahim usain !yad/ili dan tokoh ini lahir pada tanggal 0 1ktober tahun +0$2 di &ung usyah, daerah Asyut, esir dalam satu keluarga yang kuat mematuhi ajaran agama dan mempunyai kedudukan yang terhormat di kampung itu. Ayahhandanya adalah aji "utb brahim seorang yang disegani umum dan banyak mengasihi kepada orang-orang miskin. Ayah beliau juga termasuk anggota Partai asionalis usthafa &amil sekaligus pengelola majalah al-3iwa*, sedangkan bunya juga seorang yang bertaqwa dan mencintai al-"uran. !ayyid "utub menempuh pendidikan dasarnya di desanya, dan sejak dalam usianya yang belum mencapai sepuluh tahun telah menamatkan hafalan al-"uran. !etelah itu beliau melanjutkan pendidikanya di tingkat menengah, dan kemudian pada tahun +04$, dia melanjutkan pendidikan tinggi di nstitut Dar al-Ulum, kemudian memperoleh gelar 3c dalam bidang sastra dan tarbiyah pada tahun +044 dan pada akhirnya beliau juga mengajar di uni5ersitas Dar al6Ulum. Pada tahun +07$ sayyid qutb mengawali karirnya sebagai pengarang dan jurnalistik dan pada saat itulah beliau mulai menulis sejumlah buku tentang penafsiran. Dan sejak tahun +078 itu hingga ke tahun +08$ beliau telah menghasilkan dua puluh enam buah buku yang bermutu dalam berbagai-bagai bidang penulisan sastera slamiyah.
!ayyid kutub pada tahun +070 pergi ke Amerika untuk melanjutkan dan memperdalam pengetahuannya di bidang pendidikan. %eliau terdaftar di berbagai uni5ersitas di Amerika diantaranya adalah di !tanford Uni5ersity di 9alifornia, dan :reelay 9olege di 9orolado. !elama di negeri paman sam !ayyid "utb memperoleh wawasan mengenai problem sampai-sampai dalam suratnya yang dikirimkan kepada pujangga 'aufiq al-akim beliau menulis;
+08#?, !ayyid "utb bergabung dalam keanggotaan gerakan Ikhwân al-Muslimîn yang dipelopori oleh asan al-%anna. Dan dia menuliskan pemikirannya dalam bukunya < Ma’alim Fith Thariq= yang menjadi sumpah setia beberapa 1rganisai slam militan. Dari Ikhwân al-Muslimîn ini beliau banyak menyerap pemikiran-pemikiran asan al-%anna dan Abu A*la al-aududi. !ayyid "utb menjadi juru bicara Ikhwan esir setelah pembubaran jama*ah mereka pada tahun +087. a juga dipercaya menjadi redaksi harian ikhwanul muslimin meskipun harian tesebut ditutup karena mengecam perjanjian nggris-esir @ juli +087. %eliau memandang Ikhwan al Muslimin sebagai satu gerakan yang bertujuan untuk mewujudkan kembali syarat politik islam karena menurut beliau saat itu esir mengalami dekadensi moral dengan berbagai ide yang bertentangan dengan islam, terutama ide tentang /ionisme dan salibisme mperealisme. Pada mei +088 sayyid qutb ditahan dan dihukum +8 tahun kerja keras setelah organisasi itu dituduh berusaha menjatuhkan pemerintahan. %eliau dibebaskan atas permintaan presiden rak Abdus !alam Arif yang berkunjung ke esir pada pertengahan tahun +027. amun hanya dalam waktu satu tahun sayyid qutb ditangkap dengan tuduhan berniat membunuh presiden :amal Abdul asher dan berencana merencanakan kudeta. Pada tanggal #0 April +022 beliau dihukum mati di tiang gantungan. !epanjang hidupnya, !ayyid "utb telah menghasilkan lebih dari 4$ buah karya monumental, dan diantara karya6karya beliau adalah at-Taswir al-fanni fi al-Qur’an, Masyahid al-Qiyamah fi al Qur’an, al Adalah al-Itima’iyyah fi al Islam, as-!alam al"Alami wa al-Islam, al-Islam wa Musykilah al-#adarah, dan lain-lain. Dan tentunya karya besar beliau yang akan dibahas pada makalah ini yaitu Tafsir Fi-Zhilalil Quran$ 9. 'afsir Fi Zhilal al-Quran 'afsir Fi Zhilal al-Quran, karangan !ayyid "utub terdiri atas delapan jilid dan tiap-tiap jilidnya mencapai ketebalan rata-rata 2$$ halaman.
&ata Zhilal yang berarti
#idu% di bawah naun&an al-Quran adalah k'nikmatan$ ('nikmatan itu tidak da%at diraih k')uali ba&i *ran& yan& m'rasakannya$ ('nikmatan itu m'n&an&kat umur, m'mb'rkatinya dan m'nsu)ikannya$ !'&ala %ui ba&i Allah + yan& t'lah m'n&anu&rahkan k'%adaku k'hidu%an di bawah naun&an al-Quran dalam %'ri*d' di zaman ini [1] $
D. etode dan 9orak 'afsir Fi Zhilal al-Quran Apabila karya tafsir Fi Zhilal al-Quran dicermati aspek-aspek metodologisnya, bahwa karya ini menggunakan metode tahliliy, yakni metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat al-"uran dari seluruh aspeknya secara runtut, sebagaimana yang tersusun dalam mushaf. Dalam tafsirnya, diuraikan korelasi ayat, serta menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain. %egitu pula, diuraikan latar belakang turunnya ayat, dan dalil-dalil yang berasal dari al-"uran, asul, atau sahabat, dan para tabiin, yang disertai dengan pemikiran rasional.
Dalam menganalisis berbagai ayat yang ditafsirkannya, !ayyid "utub senantiasa mendasarkan dirinya pada multi metode sesuai dengan kandungan ayat. Dalam hal ini, !ayyid "utub menginterpretasikan ayat dengan cara tashwir [2] >gambaran artistik?, tasim [3] >imajinasi perasaan dan perupaan?, mengungkap kisahB7C. amun analisis interpretatif yang paling menonjol digunakan !ayyid "utub dalam menafsirkan ayat al-"uran adalah aspek kesusastaraan al-"uran, karena sebagaimana yang telah disebutkan bahwa !ayyid "utub adalah seorang pakar ilmu kesusastraan.
'afsir Fi Zhilal al-Quran bercorak al-Adabi al-Itima’i$ al ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang !ayyid "utub sebagai seorang akti5is dan pembaharu serta terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi pada saat itu.
. 9ontoh Penafsiran
Z[ 9: V Z [W\] Z W [^_ ` W c Y W [^_ ^ W XY Alhamdulillah adalah perasaan kesyukuran yang melimpah pada hati muEmin yang hanya teringat kepada Allah, karena kewujudan dirinya dari mula lagi adalah dari limpah niEmat kurniaan lahi yang membangkitkan kesyukuran, pujian dan sanjungan, bahkan di setiap kedip mata dan detik waktu, dan di setiap langkah Allah melimpahkan niEmat dan rahmat ya kepada seluruh makhluk-ya terutama manusia, karena itu mengucap Alhamdulillah di awal dan di akhir merupakan salah satu dari dasar-dasar kefahaman slam secara langsung.
abb secara ke-bahasaan mengandung makna kemutlakan bagi Allah swt mengadakan perbaikan dan pemeliharaan terhadap alam semesta, dan semua makhluk-ya. Allah swt tidak menciptakan alam semesta kemudian membiarkannya begitu saja, melainkan Dia mengelolahnya secara baik dan memelihara. !etiap alam dan ciptaan-ya, dijaga dan dirawat dengan pemeliharaannya. ubungan antara &haliq dan makhluk selamanya berlangsung secara terus menerus di setiap situasi dan kondisi. Dengan gaya bahasa seperti ini, secara
jelas dapat dipahami kandungan klausa rabb al-alamin tersebut, yakni bahwa pemuliaan Allah swt terhadap alam ini begitu tinggi, hubungan antara Allah dengan alam dan semua makhluk-ya, terutama manusia adalah keselarasan dan naungan > zhilal ? yang indah.B8C
A. &esimpulan etode dalam 'afsir (i-)hilalil "uran yang digunakan !ayyid "utb dalam menafsirkan Al-"ur*an adalah memandang al-"ur*an sebagai satu kesatuan yang komprehensif, dimana masing-masing bagian mempunyai keterkaitan dan kesesuaian, menekankan pesan-pesan pokok al-"ur*an dalam memahaminya. %eliau berpendapat bahwa salah satu tujuannya menyusun tafsir ini adalah untuk merealisasikan pesan-pesan al-"ur*an dalam kehidupan nyata. Dan mengacu pada Dr. Abdul ay al- tentang pembagian metode tafsir, maka metode penafsiran yang terdapat dalam 'afsir (i-)hilalil "uran dapat digolongkan kedalam jenis tafsir 'ahlili. &arena !ayyid "utb dalam menjelaskan kandungan ayat dari berbagai aspek yang ada dan menjelaskan ayat per ayat dalam setiap surat sesuai dengan urutan yang terdapat dalam mushaf. adapun elihat dari metode tashwir yang dilakukan oleh !ayyid "utb, bisa dikatakan bahwa tafsir fi d/ilalil qur*an dapat digolongkan kedalam tafsir al-Adabi al-ijtima*i >sastra, budaya, dan kemasyarakatan?. 'afsir !ayyid "utb ini dalam penjelasan ayatnya tidak membahas sisi kebahasaan, pembahasan ilmu kalam, pembahasan ilmu fiqih dan beliau juga tidak memakai israiliyat dalam penafsirannya, dan mengangkat realita umat pada /amannya >masyarakat esir?. !elain itu beliau juga menjauhkan penafsiran dari segi ilmu pengetahuan>sains?.
Daftar Pustaka
-
!ayyid "utub, (i )hilal al-"ur* an, jilid %airut; hya* At-'huras Al-FAraby !ayyid "utub al-Tashwir al-Fanni fi al-Qur’an, diterjemahkan oleh %ahrun Abu %akar dengan judul ('indahan al-Qur’an yan& M'nakubkan, Gakarta; obbani Press, #$$7.
Sayyid Quthub | Fi Zilal al-Qur an
!dalah merupakan ke&enderungan umum pada penafsiran !l7uran klasik dan modern bahwa penafsiran se&ara bahasa se&ara perkata sangat diutamakan. ;enafsiran seperti ini sangat banyak ditemukan di dalam karya$karya tafsir pada aman klasik. Selain itu juga kita akan melihat bagaimana karya$karya tafsir itu seolah terpisah dari kehidupan sehari$hari. %i sinilah keistimewaan +i 'ilal al$Qur"an karya S!%%d Q&t)& yang ia tulis dalam penjara. Sebagai sebuah renungan terhadap kehidupan dengan segala kedalaman ilmu yang ia miliki, Sayyid Quthub berhasil melahirkan sebuah karya besar yang dikenal di seluruh dunia keilmuan Islam. B. Biogra Sayyid Quthb. Sayyid ibn Qutb Ibrahim dilahirkan pada tahun 1345 di #ampung Musyah, daerah !syut, 6gypt dalam satu keluarga yang kuat mematuhi ajaran agama dan mempunyai kedudukan yang terhormat di kampung itu. Bapanya 2aji Qutb Ibrahim seorang yang disegani umum dan banyak berbakti kepada orang$orang miskin. Setiap tahun beliau menghidupkan hari$hari kebesaran Islam dengan mengadakan majlis$majlis jamuan dan tilawah al$Quran di rumahnya terutama di bulan -amadhan. Ibunya juga seorang yang berta7wa dan menyintai al$Quran. #etika majlis$majlis tilawah al$Quran diadakan di rumahnya, ia mendengar dengan penuh khusyu", dengan seluruh perasaan dan jiwanya. ;emandangan ini begitu melekat dalam ingatan anaknya Sayyid Qutb yang masih ke&il di waktu itu dan menjadi kenangan yang manis dalam usia selanjutnya.() %i sepanjang aman kanak$kanak dan remajanya beliau telah memperlihatkan petanda$petanda ke&erdasan yang tinggi dan bakat$bakat yang &emerlang yang menarik perhatian para guru dan pendidiknya, di samping memperlihatkan kegemaran memba&a, keberanian mengemukakan pertanyaan$pertanyaan dan mengeluarkan pendapat$pendapat yang &erdas. Beliau sentiasa mendampingi al$Quran sehingga beliau memasuki #uliah %arul lum sebuah insutusi pengajian tinggi Islam dan sastera !rab yang terkenal di seluruh dunia Islam, di mana kefahaman al$Qur"aniyah dan pemikiran Islamiyah beliau semakin subur dan terserlah. Setelah menamatkan pengajian tingginya, beliau men&eburkan di bidang keguruan dan penulisan dan akhirnya dipindah ke bahagian ;entadbiran #ementerian ;elajaran di #airo. #ini nama beliau begitu terkenal selaku seorang penulis yang prolik yang bukan sahaja
menulis dalam dan majalah$majalah ilmiyah yang terkemuka, malah menerbitkan majalah$majalah yang lebih berwawasan dari majalah$ majalah yang ada pada masa itu. #ajiannya banyak diminati terutama generasi muda. Mereka tertarik dengan penjelasanpenjelasan yang tajam, bahasa yang berani dan analisisnya yang mendalam. Setelah merasa &ukup matang, maka pada tahun 138< beliau memutuskan untuk memulai menulis buku. #etika itu usia beliau menghampiri empat puluh tahun. %an sejak tahun itu hingga ke tahun 13<4 beliau telah menghasilkan dua puluh enam buah buku yang bermutu dalam berbagai$bagai bidang penulisan sastera Islamiyah. #emudian di waktu fajar hari Isnin 10 Damadil !wal 10E5 bersamaan 3 !gustus 1355 beliau telah menemui yahadatnya di tiang gantung setelah didapati bersalah oleh FMahkamah MiliterG yang telah dibangun oleh kerajaan re=olusi di aman itu.(0) Mahkamah ini mempunyai sejarah pengadilan yang hitam dan banyak mengorbankan orang$orang yang tidak berdosa. (8) ?. Latar Belakang ;enulisan +i 'ilalil Qur"an. ;ada tahun 138E beliau pergi ke !merika untuk mempelajari sistem pengajian dan pembelajaran di negeri tersebut dan selama hampir dua tahun berada di sana beliau telah membuat kajian yang lebih mendalam dalam bidang yang menyangkut pendidikan dan pelajaran di negeri itu, yaitu beliau telah melakukan pengamatan$ pengamatan yang luas mengenai kehidupan !merika yang banyak menge&ewakannya. #ini beliau telah melihat dan mengenal peradaban !merika dari dekat. #emudian dalam suratnya kepada pujangga *au7 al$2akim beliau menulis> F!merika mempunyai segala sesuatu ke&uali roh.G (<) Sekembalinya dari !merika beliau memutuskan untuk menumpukan seluruh hayatnya kepada pengajian lslamiyah dan harakat Islamiyah. ;ada masa peralihan ini ia menulis> FJrang yang menulis kajian ini ialah seorang yang hidup memba&a selama empat puluh tahun genapG. #egiatannya di peringkat pertama ialah memba&a dan menelaah kebanyakan hasil$hasil pengajian dalam berbagai bidang pengetahuan manusia termasuk kajian yang menjadi spesialisasinya dan kajian$kajian yang menjadi bidang kegemarannya. %an pada akhirnya Ia pulang kepada sumber a7idah 9al$Qur"an:, pandangan dan kefahamannya. %an di sana Ia dapati bahawa seluruh apa yang diba&anya itu amat kerdil jika dibandingkan dengan potensi$potensi a7idah Islam yang agung itu
dan akan terus dengan sifat agungnya. Aalau bagaimanapun ia tidak menyesal atas kehabisan umurnya selama empat puluh tahun itu kerana dengan usianya yang selama itu Ia berjaya mengenal hakikat jahiliyah, mengenal penyelewengnya, kekerdilannya, kekosongannya, kesongsangannya, kesesiaannya dan dakwaan$ dakwaannya yang karut. Sejak itu Ia sedar dengan penuh keyakinan bahawa seorang Muslim tidak boleh menyatukan dua sumber ilmu pengetahuan yang berlainan itu untuk diterima olehnya. *ahun 13<1 $ 1358 merupakan masa peralihan beliau kepada penulisan$penulisan Islamiyah yang serius dan &emerlang di samping merupakan tahun$tahun yang amat produktif di mana lahirnya karya$karya agung yang menjadi buku$buku warisan Islamiyah yang penting di aman ini dan di aman$aman mendatang. %an karya yang menjadi tanda daya penghasilan intelektualnya ialah tafsir F+i 'ilalil$Qur"anG dan ju pertama tafsir ini mun&ul pada tahun 13< dan beliau telah menyelesaikan penulisan tafsir ini sebanyak tiga puluh juu" pada akhir tahun lima puluhan, yaitu mengambil masa kita$kira hampir delapan tahun.(5) %i samping itu tafsir +i 'ilalil$Qur"an adalah ditulis pada masa penindasan dan permainan politik yang tidak menentu di aman itu. Beliau telah menjalani penyiksaan sik yang kejam. 2al inilah yang kemudian ia men&urahkan perhatiannya kepada !llah dan kepada penghayatan al$Qur"an, di mana beliau hidup di bawah bayangan al$ Qur"an dengan seluruh jiwa dan perasaannya dan hidup sebagai seorang penda"wah yang sabar, gigih, ridha, tenang, tenteram, berserah bulat kepada !llah, tidak mengenal kalah dan putus asa. Semuanya itu merupakan faktor$faktor penting yang melahirkan tafsir F+i 'ilalil$Qur"anG di dalam bentuknya yang unik yang mengatasi tafsir$tafsir yang lain.(N) %. Metodologi #ajian +i 'ilalil Qur"an. *afsir +i 'ilalil$Qur"an ditulis dengan bersandarkan kepada kajian$ kajian beliau yang mendalam, yang ditimba se&ara langsung dari al$ Qur"an dan as$Sunnah, di samping bersumberkan kepada kitab$kitab tafsir yang mu"tabar. Beliau memasuki ke dalam penulisan tafsir ini setelah melengkapkan dirinya dengan pengalaman$pengalaman dan kajian$kajian yang kaya di bidang penulisan, keguruan, pendidikan dan pengamatannya yang luas dan tajam dalam perkembangan$ perkembangan sosial dan politik dunia semasa. Beliau telah menghabiskan lebih dari separuh usianya dalam pemba&aan dan penela"ahan yang mendalam terhadap hasil$hasil intelektual manusia di dalam berbagai$bagai bidang pengajian dan teori$teori,
berbagaibagai aliran pemikiran semasa dan berbagai$bagai kajian mengenai agama$agama yang lain. Sebelum memasuki ke dalam pentafsiran isi kandungan al$Qur"an beliau telah membuat kajian yang mendalam selama beberapa tahun untuk men&ari rahasia$rahasia struktur pengungkapan al$ Qur"an dan uslub penyampaiannya yang indah dan penuh mu"jiat. 2asil kajian Qur"aniyahnya yang ulung itu telah dibukukan dengan judul Fngkapan penuh Seni %i %alam !l$Qur"an: diterbitkan pada tahun 138< kemudian diiringi pula dengan buku F ;emandangan$ pemandangan Qiamat di %alam !l$Quran: diterbitkan pada tahun 138N sebagai uraian dan pelengkap bukunya yang pertama. %an buku buku inilah yang banyak dirujukkan oleh beliau dalam tafsirnya, yang lahir kira$kira tujuh tahun selepas lahirnya bukunya yang pertama itu. *afsir +i 'ilalil$Qur"an berbeda dari tafsir$tafsir yang lain apabila beliau menggunakan satu methodologi pentafsiran yang membersihkan pentafsiran alQuran dari pembi&araan pembi&araan sampingan dan selingan yang tidak disarankan oleh nas$nas al$ Quran. Dustru itu beliau menjauhkan tafsirnya dari pembahasan$ pembahasan bahasa dan tata bahasa, pembahasan$pembahasan ilmu al$kalam dan ilmu 7ih dan dari &erita$&enita dongeng israiliyat yang lumrah ditemukan di dalam kebanyakan tafsir termasuk tafsir$ tafsir yang terkenal sebagai sumber sumber rujukan. %i samping itu beliau juga tidak mau menundukkan nas$nas al$Qur"an kepada penemuan$penemuan dan pendapat$pendapat sains yang sering dilakukan oleh orang$orang yang terlalu ghairah untuk mendampingkan pentafsiran al$Qur"an dengan pentafsiran sains. Beliau telah beranggapan bahwa pembahasan$pembahasan sampingan tersebut sebagai &uraduk yang meran&ukan jalan penyampaian al$Qur"an yang indah, lurus dan jelas. Ia juga menganggap bahwa pembahasan$pembahasan itu sebagai halangan Fyang melindungkan al$Qur"an dari jiwa saya dan melindungkan jiwa saya dari al$Qur"an.G Aalaupun tafsir +i 'ilalil$Qur"an telah selesai ditulis dan walaupun masih meringkuk di dalam penjara, namun beliau masih belum puas menimba lautan kalamullah. fuk$ufuk pemikirannya yang meluas, gagasan$gagasan lslamiyah yang segar dan baru, pandangan pandangan dan perasaan$perasaan kesedarannya yang lebih halus merangsangkan hati dan jiwanya, justeru itu pada awal tahun 1354 beliau sekali lagi tampil dengan penuh dedikasi menulis tafsir +i 'ilalil$Qur"an dengan menitikberatkan uraian$uraian tambahan yang
baru dan penghalusan$penghalusan yang perlu untuk menjadikan tafsir itu sebuah tafsir yang sempurna. saha ke arah itu menjadi lebih lan&ar ketika beliau dibebaskan dari penjara dengan &urtangan ;residen -epublik Ira7 !bdul Salam !rif pada masa itu. %alam kesempatan ini beliau telah berhasil melengkapi tafsir itu hingga ju ketiga$belas hingga akhir Surah Ibrahim, ia tidak sempat merampungkan penafsiran surah$surah lainnya karena beliau tiba$tiba ditangkap kembali atas tuduhan$ tuduhan yang palsu dan alim. 6. #omentar lama *erhadap +i 'ilalil Qur"an. !dalah jelas sekali bahwa keimanan beliau yang tulen, pemba&aan beliau yang luas, pengalamannya yang mendalam dan bakat$bakat yang gemilang telah menjadikan tasir +i 'ilalil Qur"an sebuah tafsir yang unik dan se&ara objektif dapat diletakkan sebagai pemun&ak tafsir$tafsir yang lama dan yang baru, di mana terkumpul penjelasan$penjelasan yang memuaskan, himpunan ilmu pengetahuan, uraian yang &itarasa dan da"wah yang lantang untuk membangun hayat IslamiyahG, sementara %r. Saleh !bdul +atah al$ #halidi pengkaji karya$karya Sayyid Qutb dan penulis biogranya yang terkenal telah berkata> FSayyid Qutb dalam tafsir F+i 'ilalil$ QuranG adalah dianggap sebagai mujaddid di dalam dunia tafsir, kerana beliau telah menambahkan berbagai$bagai pengertian dan pemikiran, dan berbagai pandangan yang melebihi tafsir$tafsir yang sebelumnya, juga dianggap sebagai pengagas pengkajian baru dalam ilmu tafsir, di mana beliau telah memperkenalkan aliran tafsir haraki.G *afsir +i 'ilalil$Qur"an merupakan satu$satunya tafsir yang paling luas tersebar di seluruh dunia Islam di aman ini, di samping menjadi bahan$bahan kajian dan rujukan utama para ulama" dan para mufassirin. jar %r. 2asan +arahat> F*afsir +i 'ilalil$QuranG telah menjadi begitu terkenal dengan sebab Sayyid Qutb 9-ahimahullah: telah menulis tafsir ini sebanyak dua kaliO kali pertama ia menulis dengan tinta seorang alim dan kali kedua dia menulis dengan darah syuhada". jar Pusof al$!ymG F*afsir +i 'ilalil$Qur"anG adalah wajar dianggap sebagai suatu pembukaan -abbani yang diilhamkan !llah kepada penulisnya. Beliau telah dianugerahkan matahati yang peka yang mampu menanggap pengertian$pengertian, gagasan$gagasan dan kiran yang halus yang belum di&apai oleh mana$mana penulis tafsir yang lain. amun meskipun demikian ada juga yang menyatakan bahwa +i 'ilalil Qur"an tidaklah layak dianggap sebagai tafsir,(E) karena ini
hanya merupakan reUeksi dari Sayyid Quthb. Ia hampir tidak mempunyai referensi yang akurat dan menyeluruh karena keterbatasan buku sewaktu di penjara.(3) +ii 'hilalil Qur"an tidaklah disebut tafsir, dan beliaupun 9Sayyid Quthb: tidak menamakannya sebagai tafsir, karena beliau pribadi tidak pernah menamakannya sebagai sebuah tafsir, beliau hanya menyebutnya dengan nama F%i Bawah naungan !l$Qur"anG, yang maknanya perkataan$perkataan tentang makna !l$Qur"an yang nampak bagi diri beliau berdasarkan apa yang nampak bagi beliau. #eterbatasan ba&aan membuat buku yang ia tulis amat kental dengan pendapat pribadi. 2al ini amat terasa dalam 'hilal. Berbeda dengan tafsir klasik dan modern lain yang dipenuhi kutipan$kutipan perkataan abi Muhammad dan ulama masa lalu untuk mendukung pendapat sang penafsir, Qutb hampir tak memakai referensi. Ia benar$benar mengandalkan ingatan tentang beberapa potong hadis abi$$$yang tak banyak mengingat latar belakang disiplin ilmu Qutb yang bukan di bidang agama. Sisanya adalah hasil perenungan dirinya sendiri, plus tinjauan sastrawi$disiplin ilmu yang amat dikuasainya$(14)terhadap pilihan kata dan susunan kalimat ayat$ ayat al$Quran. !da juga yang beranggapan bahwa pemikiran Sayyid Quthub, baik dalam +i 'hilal al$Qur"an dan di beberapa buku lainnya perlu ditanggapi se&ara serius. Menurut -abi" bin 2adi yang menulis buku berupa kritikan yang ditujukan terhadap Sayyid Qutb se&ara pribadi atau terhadap !l$Ikhwanul Muslimin se&ara jamaah, sebagai tanggapan dan sanggahan dari berbagai tulisannya, yang juga mendapat sugesti dari Syaikh !l$!lbany. Sebagai misal pernyataan Sayyid Quthb tentang kebebasan memeluk agama, agama apa pun, dengan mengutip rman !llah, *idak ada paksaan dalam memluk agama. Sehingga hal ini telah merobohkan berhala fanatisme agama, lalu diganti dengan toleransi se&ara total. !tas dasar ini harus ada perlindungan terhadap kebebasan beragama dan kebebasan beribadah. Lalu Sayyid Quthb berhujjah dengan rman !llah dalam surat !l$2ajj> 03$84. 9*elah diiinkan 9berperang: bagi orang$orang yang diperangi, karena sesungguhnaya mereka telah dianiaya. %an sesungguhnya !llah, benar$benar Maha #uasa menolong mereka itu. 9QS. >03:, 9yaitu: orang$orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, ke&uali karena mereka berkata>*uhan kami hanyalah !llah. %an sekiranya !llah tiada menolak 9keganasan: sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara$biara asrani, gereja$gereja, rumah$rumah ibadat orang Pahudi dan masjid$masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama !llah.
Sseungguhnya !llah pasti menolong orang yang menolong 9agama:$ ya. Sesungguhnya !llah benar$benar Maha #uat lagi Maha ;erkasa. 9QS. >84:: Bukankah pernyataan ini merupakan penolakan mentah$mentah terhadap prinsip al$wala wal$bara, men&intai kerena !llah dan membe&i karena !llah/ Masih banyak tulisan Sayyid Quthb di beberapa bukunya yang perlu ditanggapi dan diluruskan, dengan berprinsip bahwa siapa yang menolong agama !llah, nis&aya !llah akan menolongnya.(11) +. #eistimewaan dan #elemahan +i 'ilalil Qur"an. Beberapa keistimewaan kitab ini adalah> 1. bahwa kitab ini disusun dengan sebisa mungkin dijauhkan dari pembahasan$pembahasan yang menurut Sayyid Quthub hanya mengkaburkan pesan$pesan !l7uran, seperit penafsiran se&ara bahasa yang bertele$tele. . adalah bahwa kitab ini sangat ter&orak dengan ilmu sastra yang memang dikuasai betul oleh penulisnya. 0. adalah usaha keras Sayyid Quthub untuk menjauhkan karyanya ini dari kisah$kisah Israi"liyyat. 8. adalah kebanggaannya yang murni terhadap !l7uran hingga beliau tidak mau membawa$bawa penafsiran sains di dalamnya, layaknya yang banyak dikerjakan oleh para mufassir pada aman modern. <. adalah bahasanya yang lugas dan radikal, yang mereUeksikan sebuah keinginan besar demi kemajuan ummat hal ini mungkin merupakan akibat dari penyiksaan sik yang beliau alami selama di penjara. 5. adalah keorisinilan ide dan pemikiran penulis. #eterbatasan referensi selain menjadi kekurangan bagi beliau juga telah mendorongnya menghasilkan renungan$renungan yang dalam terhadap !l7uran. N. adalah bahwa karyanya ini dianggap telah menggagas sebuah pemikiran dan &orak baru dalam penafsiran !l7uran. Sedangkan beberapa kelemahan +i 'ilal al$Qur"an adalah> ;ertama adalah terbatasnya referensi Sayyid Quthub dalam menyusun karyanya ini. +aktor ini kemudian berakibat banyaknya pendapat$pendapat pribadi yang sangat kental dengan nuansa pada saat itu. #ekurangan lainnya adalah pada struktur. Buku$buku yang lahir dari penjara, terutama yang tidak ditulis, kadang tidak teratur sistematik. 2al inilah yang terjadi pada Mein #amp bagian pertama. #arena tidak ditulis di atas kertas, banyak pengulangan yang
dilakukan 2itler. #arenanya, bahkan setelah 4 tahun diterbitkan, Mein #ampf berulangkali diedit agar mudah dipahami.(1) #etiga adalah mun&ulnya dikotomi hitam$putih, jahiliah$Islam, dalam kehidupan modern. 2al ini dapat dijelaskan bahwa siksaan dalam penjara, sik maupun kejiwaan, serta perasaan dikangkangi oleh kekuasaan lain, membuat pikiran sejumlah penulis lebih radikal. Maalim, misalnya. Buku itu dianggap sebagai titik balik Qutb dari pemikir moderat menjadi pemikir garis keras. Saat mengadili Qutb untuk persekongkolan pembunuhan asser, penuntut umum berkali$ kali mengutip Maalim. %alam buku inilah Qutb mengenalkan dikotomi hitam$putih, jahiliah$Islam, dalam kehidupan modern.(10) @. ;enutup. *idak dapat diragukan lagi bahwa tafsir +i 'ilal !l7uran telah membawa nuansa baru dalam dunia penafsiran !l7uran. %ari judulnya +i 'ilal al$Qur"an telah terlihat ketentraman yang ingin diuraikan oleh Sayyid Quthub bila ummat Islam mengikuti petunjuk$ petunjuk !l7uran. Beberapa tokoh menyebut karya ini tidak bisa dikatakan sebagai tafsir !l7uran, karena memang penulisnya tidak pernah menyebutkannya sebagai tafsir dan lebih kepada reUeksi pemikiran beliau yang &ukup radikal.(18) Beberapa keistimewaam buku ini terletak pada metodologi kajiannya yang fokus terhadap renungan terhadap !l7uran dan mengabaikan masalah$masalah yang tidak begitu rele=an dan kisah$kisah yang tidak begitu membantu dalam mewujudkan gagasan !l7uran. amun meski demikian tentu ada juga beberapa kelemahan seperti kurangnya referensi yang berakibat kepada kurangnya kutipan$kutipan dari sumber riwayat. Sayyid Quthub kemudian menghasilkan analisa dan renungan yang mendalam.