DAFTAR ISI
Standar Prosedur Operasional Sembilan Solusi Keselamatan Pasien........................................3 Pasien........................................3 Standar Prosedur Operasional Pencatatan Insiden KTD, KNC, KPC, dan KTC.......................4 Standar Prosedur Operasional Pengisian Formulir Pelaporan Internal Insiden KTD, KNC, KPC, dan KTC........................................ KTC.............................................................. ............................................ ............................................ .......................................6 .................6 Standar Prosedur Operasional Analisis Insiden KTD, KNC, KPC, dan KTC Dengan Analisis Risk Grading Matrix...................... Matrix............................................ ............................................ ............................................ ............................................ .........................23 ...23 Standar Prosedur Operasional Penyebaran Informasi Hasil Analisi dan Rekomendasi Insiden KTD dan KNC ke Unit-Unit......................... Unit-Unit............................................... ............................................ ............................................ ...............................27 .........27 Standar Prosedur Operasional Tata Cara Analisis Insiden KTD dan KNC dengan Metode dengan Metode Root Cause Analysis.................... Analysis.......................................... ............................................. ............................................. ............................................ ..........................28 ....28 Standar Prosedur Operasional Tata Cara Identifikasi Pasien..................................................34 Pasien..................................................34 Standar Prosedur Operasional Peningkatan Efektifitas Komunikasi Secara Lisan.................35 Standar Prosedur Operasional Verifikasi Ketepatan Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien Operasi............................................. Operasi................................................................... ............................................ ............................................ ............................................36 ......................36
RSKB RING ROAD SELATAN
PROSEDUR TETAP SEMBILAN SOLUSI KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen:
No. Revisi:
Halaman:
Ditetapkan Oleh Direktur, SPO
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit:
dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd. Adalah sembilan langkah solusi atau intervensi untuk mencegah / mengurangi cedera pasien dan meningkatkan keselamatan pasien. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan. 1.Perhatikan Nama Obat,Rupa dan Ucapan Mirip 2.Pastikan Indentitas Pasien 3.Komunikasi secara Benar saat Serah terima/ Pengoperan Pasien 4.Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar 5.Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat 6.Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan 7.Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang 8.Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai 9.Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi Nosokomial. Seluruh Unit di Rumah Sakit Seluruh SMF Rumah Sakit
PROSEDUR TETAP KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT PENCATATAN INSIDEN KTD, KNC, KPC, DAN KTC
No. Dokumen: 35.02.02 SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit: 7 Juli 2012
No. Revisi:00
Halaman:1/2
Disahkan Oleh:
Mencatat segala macam insiden terkait pasien yang termasuk ke dalam Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC). 1. Agar terselenggaranya kegiatan pencatatan dan pelaporan insiden KTD, KNC, dan KTC di rumah sakit 2. Sebagai salah satu upa ya untuk menunjang penignkatan mutu pelayanan melalui peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit. 1. Bahwa setiap kejadian atau insiden yang melibatkan pasien dan termasuk ke dalam Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera dan Kejadian Tidak Cedera harus dicatat, dilaporkan, untuk kemudian dianalisis dan dibuat rekomendasinya untuk peningkatan mutu pelayanan. 2. Bahwa setiap personil rumah sakit yang melihat atau mengetahui setiap ada insiden KTD, KNC, dan KTC wajib melaporkan kepada champion unit yang ditunjuk atau koordinator shift unit tersebut pada saat kejadian, untuk melakukan pencatatan insiden di formulir yang telah ditetapkan. 3. Champion patient safety di tiap unit, atau koordinator shift berkewajiban melakukan pencatatan insiden KTD, KNC dan KTC yang diketahui sendiri, ataupun dilaporkan oleh personil lainnya. 4. Pencatatan insiden KTD, KNC, dan KTC dilakukan di formulir yang telah ditetapkan. 1. Personil, Koordinator, atau champion unit mengetahui terjadinya KTD, KNC, atau KTC. 2. Personil melaporkan KTD, KNC, maupun KTC yang terjadi ke personil yang berwenang melakukan pencatatan, pencatata n, yaitu koordinator shift, atau champion unit. Apabila unit tersebut tidak memiliki koordinator shift, maka laporan langsung ditujukan kepada champion unit.
PROSEDUR TETAP KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Tanggal Terbit: 7 Juli 2012
PENCATATAN INSIDEN KTD, KNC, KPC, DAN KTC
No. Dokumen: 35.02.02
Unit Terkait
No. Revisi:00
Halaman:2/2
3. Personil yang ingin melaporkan KTD, KNC, maupun KTC, membuat catatan laporan sementara insiden yang terjadi dengan minimal memuat data sebagai berikut: a. Nama pasien : b. Umur : c. No RM : d. Ruangan/Lokasi Kejadian : e. Jam dan tanggal terjadinya kejadian : f. Kronologi Kejadian : g. Dilaporkan oleh: 4. Koordinator shift, maupun champion unit menindaklanjuti laporan dan personil yang melaporkan insiden dengan langsung mengisi “Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit” yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 1x24 jam sejak insiden terjadi. 5. Apabila coordinator shift, maupun champion unit dengan sendirinya mengetahui adanya insiden, maka wajib langsung membuat laporan di “Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit” yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 1x24 jam setelah insiden terjadi. 6. Setelah berkas formulir dilengkapi oleh koordinator shift, atau champion unit, dalam kurun waktu 2x24 jam harus sudah diserahkan kepada Komite Pencatatan dan Pelaporan KPRS. 1. Komite Pencatatan dan Pelaporan KPRS 2. Champion Unit- Unit 3. Unit Rawat Inap 4. Unit Kebidanan 5. Unit IGD 6. Unit Rawat Jalan 7. Unit Farmasi 8. Unit Kesling 9. Unit Radilogi 10. Unit Laboratorium 11. Unit Administrasi 12. Unit Rekam Medis 13. Unit Kamtib
RSKB RING ROAD SELATAN
PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN INTERNAL INSIDEN KTD, KNC, KPC DAN KTC
No. Dokumen: 14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:1/6
Ditetapkan Oleh: Direktur, SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal Terbit: 20 Agustus 2013 dr. Sulistyowati, MS., M.Pd. Mencatat segala macam insiden terkait pasien yang termasuk ke dalam Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC) di dalam format “Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit” yang telah ditetapkan.
1. Agar terselenggaranya kegiatan pencatatan dan pelaporan insiden KTD, KNC, dan KTC di rumah sakit. 2. Sebagai salah satu upaya untuk menunjang penignkatan mutu pelayanan melalui peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit.
KEBIJAKAN
Kebijakan Direktur RSKB Ring Road Selatan No. 225/RRS/SK/VIII/2013 tentang Pelaporan Insiden di Rumah Sakit
PROSEDUR
1. Koordinator shift atau champion unit mengetahui adanya KTD, KNC, ataupun KTC, baik oleh diri sendiri maupun dari laporan oleh personil lainnya. 2. Koordinator shift maupun champion unit segera mengisi “Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit” yang telah disediakan. 3. Formulir diisi lengkap, bisa diketik, maupun ditulis tangan dengan huruf kapital.
RSKB RING ROAD SELATAN
PENGISIAN FORMULIR INTERNAL INSIDEN KTD, KNC, KPC DAN KTC
No. Dokumen: 14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:2/6
4. Tata cara pengisian formulir adalah sebagai berikut: I. Data RS (form Laporan IKP Eksternal) 1. Kepemilikan RS Dipilih salah satu sesuai kepemilikan RS : (jelas) 2. Tipe RS Dipilih salah satu sesuai Tipe RS : Umum atau khusus,Bila Khusus pilih lagi : RSIA,RS khusus THT,RS khusus Ortopedi. 3. Kelas RS Dipilih salah satu sesuai Kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS Kelas C dst. 4. Kapasitas tempat tidur Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi 5. Propinsi (lokasi RS) Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada. 6. Tanggal laporan dikirim ke KKP-RS Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos/kurir/e-report ke KKp-RS. II. Data Pasien 1. Data pasien : Nama,No MR dan No.Ruangan,hanya diisi di form Laporan Internal 2. Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : TnAR,atau Ny SY) 3. No MR : (jelas) 4. Ruangan : diisi nama ruangan dan nomor kamar mis. ruangan Jannah kamar 301 5. Data Pasien : Umur,Jenis KelaminPenanggung biaya,Tgl masuk RS dan jam diisi di form laporan internal dan Eksternal (Lihat lampiran Form Laporan IKP) 6. Umur : Umur Pilih Salah satu (jelas) 7. Jenis Kelamin : Pilih salah satu (jelas) 8. Penanggung Jawab : Pilih salah satu (jelas) 9. Tanggal masuk RS dan jam : (jelas)
RSKB RING ROAD SELATAN
PENGISIAN FORMULIR INTERNAL INSIDEN KTD, KNC, KPC DAN KTC
No. Dokumen: 14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:3/6
III. Rincian Kejadian 1. Tanggal dan waktu insiden Diisi tanggal dan waktu saat insiden (KTD/KNC) terjadi Buat prosedur pelaporan agar tanggal dan waktu insiden tidak lupa : Insiden harus dilaporkan paling lambat 2x24 jam atau pada akhir jam kerja/shift.
2. Insiden Diisi insiden mis : Pasien jatuh,salah indentifikasi pasien,salah pemberian obat,salah dosis obat, salah bagian yang dioperasikan,dll. 3. Kronologi Insiden Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai terjadinya insiden Kronologi harus sesuai kejadian yang sebenarnya, bukan pendapat asumsi pelapor
4. Jenis Insiden Pilih salah satu Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : KTD, KNC, KTC 5. Orang pertama yang melaporkan Insiden Pilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan terjadinya insiden Mis : petugas / keluarga psien dll. 6. Kejadian terjadi pada : Jika Insiden terjadi pada pasien : laporkan ke KKP-RS Jika insiden terjadi pada karyawan /keluarga pasien/pengunjung, dilaporkan internal ke Tim K3 RS
7. Insiden menyakut pasien : Pilih salah satu : Pasien rawat inap/pasien eawat jalan/pasien UGD 8. Tempat/Lokasi Tempat pasien berada,mis : ruang rawat inap,ruang rawat jalan,UGD.
RSKB RING ROAD SELATAN
PENGISIAN FORMULIR INTERNAL INSIDEN KTD, KNC, KPC DAN KTC
No. Dokumen: 14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:4/6
9. Insiden sesuai kasus penyakit/spesialisasi Pasien dirawat oleh spesialisasi ? (Pilih salah satu) Bila kasus penyakit /spesialisasi lebih dari satu,pilih salah satu yang menyebabkan insiden Mis.Pasien Gastritis kronis dirawat oleh Internis,dikonsul ke Bedah dengan suspect Appendicitis.Saat appendectomy terjadi insiden, tertinggal kasa,maka Penanggung Jawab kasus adalah : Bedah Bila dirawat oleh Dokter umum : isi lain-lain : Umum
10. Unit/Departemen yang menyebabkan insiden Adalah unit/departemen yang menjadi penyebab terjadinya insiden Misanya : a. Pasien DHF ke UGD,diperiksa laboratprium, ternyata hasilnya salah interpretasi Insiden : salah hasil lab pasien DHF Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera) Tempat /Lokasi : UGD Spesialisasi : Kasus Penyakit Dalam Unit penyebab : laboratorium b. Pasien anak berobat ke Poliklinik, diberikan resep, ternyata terjadi kesalahan pemberian obat oleh petugas farmasi. Hasil ini diketahui setelah pasien pulang. Ibu pasien datang kembali ke farmasi untuk menanyakan obat tersebut. Insiden : Salah pemberian obat untuk pasien anak Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera) Tempat lLokasi : Farmasi Spesialisasi : Kasus Anak Unit Penyebab : Farmasi
RSKB RING ROAD SELATAN
PENGISIAN FORMULIR INTERNAL INSIDEN KTD, KNC, KPC DAN KTC
No. Dokumen: 14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:5/6
c. Pasien THT akan dioperasi telinga kiri tapi ternyata yang dioperasi telinga kanan. Hal ini terjadi karena tidak dilakukan pengecekan ulang bagian yang akan dioperasikan oleh petugas kamar operasi. Insiden : salah bagian yang dioperasikan : telinga kiri seharusnya kanan Jenis Insiden : KTD (terjadi cedera) Tempat/Lokasi : kamar operasi Spesialisasi : Kasus THT Unit Penyebab : Intalasi Bedah 11. Akibat Insiden - Pilih salah satu : (lihat matriks grading risiko) Kematian : Jenis Cedera irreversible/cedera berat : Kehilangan fungsi motorik,sensorik atau psikologis secara permanen. Mis : Lumpuh,cacad Cedera reversible/cedera sedang : Kehilangan fungsi motorik,sensorik atau psikologis tidak permanen Mis : Luka.robek Cedera ringan : Cedera/luka yang dapat diatasi dengan pertolongan pertama tanpa harus di rawat mis : Luka lecet Tidak ada cedera, tidak ada luka
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah insiden Ceritakan penanganan/tindakan yang saat itu dilakukan agar Insiden yang sama tidak terulang lagi.
RSKB RING ROAD SELATAN
PENGISIAN FORMULIR INTERNAL INSIDEN KTD, KNC, KPC DAN KTC
No. Dokumen: 14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:6/6
13. Tindakan dilakukan oleh Pilih salah satu : Bila dilakukan Tim : sebutkan timnya terdiri dari siapa saja Mis Dokter,perawat Bila dilakukan petugas lain : sebutkan mis : Analis,asisten apoteker,radiologi,Bidan. 14. Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain? - Jika Ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawah yaitu : Waktu kejadian : isi dalam bulan /tahun Tindakan yang telah dilakukan pada Unit Kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.Jelaskan
UNIT TERKAIT
Seluruh Instalasi
Lampiran 1/2
FORMULIR LAPORAN INSIDEN INTERNAL DI RUMAH SAKIT
Rahasia, Tidak Boleh difotocopy, Dilaporkan Maximal 2X24 Jam
LAPORAN INSIDEN (INTERNAL)
I. DATA PASIEN Nama
: ........................................................................................................
No MR
: ...................................... Ruangan : ................................................
Umur
:
0 -1 bulan
> 1 bulan - 1 tahun
> 1 tahun - 5 tahun
> 5 tahun - 15 tahu
> 15 tahun - 30 tahun
> 30 tahun - 65 ta
> 65 tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Penanggung biaya pasien : Pribadi
Asuransi Swasta
ASKES Pemerintah
Perusahan
JAMKESMAS
Tanggal Masuk :
II. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden Tanggal 2. Insiden
: :
3. Kronologi Insiden : ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... .................................................................................................................... 4. Jenis Insiden
:
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss) Kejadian Tidak diharapkan/KTD (Adverse Event)/Kejadian Sentinel(sentinel Event) Kejadian Tidak Cedera/KTC Kejadian Potensial Cedera/KPC
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden Karyawan : Dokter/Perawat/Petugas lainya Pasien Keluarga / Pendamping pasien Pengunjung Lain-lain................................................................................................... (sebutkan) 6. Insiden terjadi pada :
Pasien Lain-lain................................................................................................... (sebutkan) Mis : Karyawan /Pengunjung/Pendamping/Keluarga pasien,lapor ke K3 RS 7. Insiden menyangkut pasien : Pasien rawat inap Pasien rawat jalan Pasien UGD Lain-lain....................................................................................................
(sebutkan)
8. Tempat Insiden Lokasi kejadian........................................................................................... (sebutkan) (Tempat pasien berada) 9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi) Penyakit dalam dan Subspesialisasinya Anak dan Subspesialisasinya Bedah dan subspesialisasinya Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya THTdan Subspesialisasinya Mata dan Subspesialisasinya Saraf dan Subspesialisasinya Anastesi dan Subspesialisasinya Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya Jantung dan Subspesialisasinya Paru dan Subspesialisasinya Jiwa dan Subspesialisasinya Lokasi kejadian ..........................................................................................
(sebutkan)
10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden Unit kerja penyebab ...................................................................................
(sebutkan)
11. Akibat Insiden Terhadap Pasien : Kematian Cedera Irreversibel / Cedera Barat Cedera Reversible / Cedera Sedang Cedera Ringan Tidak ada cedera 12. Tindakan yang dilakukan segera kejadian , dan hasilnya : .................................................................................................................... .................................................................................................................. 13. Tindakan dilakukan oleh : Tim : terdiri dari : ...................................................................................... Dokter Perawat Petugas lainya ........................................................................................... 14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit kerja lain ya Ya
Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini Kapan ? dan langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja ters ebut untuk Mencegah terulangnya kejadian yang sama ? ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ .........................................................................................................................................
Pembuat Laporan
.....................................
Pembuat Laporan
.......................................
Paraf
.....................................
Paraf
.......................................
Tgl Terima
.....................................
Tgl Laporan
.......................................
Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) :
BIRU
Nb = Pilih satu jawaban
HIJAU
KUNING
MERAH
Lampiran 2/2 Tipe Insiden Untuk mengisi Tipe insiden,harus melakukan analisis dan investigasi terlebih
dahulu.Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : NO. 1
TIPE INSIDEN Administrasi Klinik
a. Proses
b. Masalah
2
Proses/Prosedur Klinis
a. Proses
b.Masalah
SUBTIPE INSIDEN i. Serah Terima ii. Perjanjian iii. Daftar tunggu/Antrian iv. Rujukan /Konsultan v. Admisi vi. Keluar/Pulang dari Ranap/RS vii. Pindah Perawatan (Transfer of care) viii.Indetifikasi Pasien ix. Consent x. Pebagian tugas xi. Respons terhadap kegawatdaruratan i. Tidak Performance ketika dibutuhkan/ Indikasi ii. Tidak lengkap/Inadekuat iii. Tidak tersedia iv. Salah Pasien v. Salah proses/pelayanan i. Skrening/Pencegahan/Medical check up ii. Diagnosis/Assessment iii. Prosedur/Pengobatan/Intervensi iv. General care /Management v. Test/Investigasi vi. Spesimen/Hasil vii Belum dipulangkan (Detention/Restraint) i. Tidak performance ketika dibutuhkan Indikasi ii. Tidak lengkap /Inadekuat iii. Tidak tersedia iv. Salah Pasien v. Salah proses/pengobatan /prosedur vi. Salah bagian tubuh /sisi
3.
Dokumentasi
a.Dokumen yang terkait
b.Masalah
4.
Infeksi Nosokomial (HospitalAssosiated Infection)
a.Tipe Organisme
b.Tipe/Bagian infeksi
5.
Medikasi/Cairan infus
a.Medikasi/ cairan infus yang terkait b.Proses penggunaan medikasi/cairan infus
i. Order /Permintaan ii. Chart/Rekam Medik/Assessment iii. Check List iv. Form /sertifikat v. Intruksi /informasi/Kebijakan/SOP/Guideline vi. Label/sticker/Indentifikasi Bands kartu vii. Surat /E-mai/Rekam Komunikasi viii. Laporan/Hasil/Image i. Dokumen Hilang /tidak tersedia ii. Terlambat mengakses dokumen iii. Salah dokumen /salah orang iv. Tidak jelas/Membingungkan/Illegible/infor masi Informasi dalam dokumen tidak Lengkap i. Bakteri ii. Virus iii. Jamur iv. Parasit v. Protozoa vi. Rickettsia vii. Prion ( Partikel protein yang Infeksius) viii.Organisme tidak terindentifikasi I. Bloodstream ii. Bagian yang dioperasikan iii Abses iv. Pneumonia v. Kanul IV vi. Protesis Infeksi vii. Drain/tube urin viii.Jaringan lunak. i. Daftar Medikasi ii. Daftar Cairan infuse
i. Persiapan ii. Persiapan/Dispensing iii. Pemaketan iv. Pengantaran v. Pemberian vi. Suply/pesan vii. Penyimpanan viii.Monitoring
6.
Transfusi darah/Produk darah
c.Masalah
i. Salah Pasien ii. Salah obat iii. salah dosis/kekuatan/frekensi iv. Salah formulasi/presentasi v. Salah rute pemberian vi. Salah jumlah/kuantitas vii. salah dispensing label/instruksi viii. Kontraindikasi ix. Salah penyimpanan x. Ommited medicine or dose xi. Obat kadarluasa xii. Adverse drug reaction(reaksi efek samping obat)
a.Transfusi darah/ produk darah terkait
i. Produk seluler ii. Faktor pembekuan (cloting) iii. Albumin /plasma protein iv. Imunoglobulin i. Test pre transfuse ii. Peresepan iii. Persiapan/Dispensing iv. Pengantaran v. Pemberian vi. Penyimpanan vii. Monitoring viii Presentasi/Pemaketan ix. Suply/pesan i. Salah pasien ii. Salah Darah/Produk darah iii. Salah dosis/frekuensi iv. salh jumlah v. Salah label dispensing/Intruksi vi. Kontraindikasi vii. Salah penyimpanan viii.obat atau dosis yang diabaikan ix. Darah kadarluasa x. Efek samping (Adverse effect) i. Diet Umm ii. Diet khusus i. Peresepan ii. Persiapan/manufactur/proses memasak iii. Suply/order iv. Presentation v. Dispensing/alokasi vi. Pengantaran vii. Pemberian viii.Penyimpanan i. Salah pasien
b.Proses Transfusi darah/Produk darah terkait
C.Masalah
7.
Nutrisi
a.Nutrisi yang terkait b.Proses nutrisi
c.Masalah
ii. iii. iv. v. vi. 8.
Oksigen/gas
a.Oksigen/gas terkait
i. Daftar oksigen / gas terkait
b. Proses penggunan oksigen/gas
i. Label cylinder/warna kode/index pin ii. Peresepan iii. Pemberian iv. Pengantaran v. Suply/order vi. Penyimpanan i. Salah pasien ii. Salah gas iii. Salah rate/flow/konsetrasi iv. Salah mode pengantaran v. Kontraindikasi vi. Salah penyimpanan vii.Gagal pemberian viii.Kontraminasi Daftar alat medis/alat kesehatan/equitment property
c.Masalah
9.
10.
Alat medis/ alat kesehatan/equitment property
Pasien
Salah diet Salah Jumlah Salah Frekuensi salah konsistensi Salah penyimpanan
a.Tipe alat medis/alat kesehatan/equitment property b.Masalah
a.Perilaku pasien
b.Aggression
i. Presentation/pemaketan tidak baik ii. Ketidaktersedian iii. Inapropiate for task iv. Tidak bersih/tidak steril v. Kegagalan/malfungsi vi. Disdgement/miskoneksi/removal vii. User error i. tidak kooperatif ii. Tidak pantas/sikap bermusuhan/kasar iii. Berisiko/sembrono/berbahaya iv. Masalah dengan penggunaan substansi/ abuse v. Menggangu (Harrassement) vi. Diskriminasitif/berprasangka vii. Berkeliaran,melarikan diri viii.Sengaja mencederai diri,Bunuh diri i. Agresi Verbal ii. Kekerasan fisik iii. Kekerasan seksual iv. Kekerasan terhadap mayat
v. Ancaman nyawa 11.
Jatuh
a.Tipe Jatuh
b.Keterlibatan saat jatuh
12.
Kecalakaan
a.Benturan tumpul
b.Serangan tajam/tusukan
c.Kejadian mekanik lain d.Peristiwa mekanik lain e.Mekanisme Panas
13
Intrastruktur/Bangunan/b enda lain yang terpasang tetap
i. Tersandung ii. Slip iii. kolaps vi. hilang keseimbangan i. Velbed ii. Tempat tidur iii. Kursi iv. Strecher v. Toilet vi. Peralatanterapi vii Tangga viii. Dibawa/dibantu oleh orang lain i. Kontak dengan benda/binatang ii. Kontak dengan orang iii. Hancur,remuk iv. Gesekan kasar i. Cakaran,Sayatan ii. Tusukan iii. Gigitan,sengatan iv. Serangan tajam lainnya. i. Benturan akibat ledakan bom ii. Kontak dengan mesin
i. Panas yang berlebihan ii. Dingin yang berlebihan f.Ancaman pada i. Ancaman mekanik pernafasan pernafasan ii. Tenggelam atau hamper tenggelam iii. Pembatasan oksigen-kekurangan tempat iv. Confinement to Oxygen-Deficent Place g.Paparan bahan kimia i. Keracunan bahan kimia atau atau substansi lainnya substansi lain ii. Bahan kimia korosif h.Mekanisme spesifik i. Paparan listrik/radiasi yang lain menyebabkan ii. Paparan suara/getaran cedera iii. Paparan tekanan udara iv. Paparan karena gravitasi rendah i.Paparan karena dampak cuaca,bencana alam a.Ketertiban i. Daftar struktur Struktur/bangunan ii. Daftar Bangunan iii. Daftar Furtiture
b.Masalah 14.
Resource/Manajemen organisasi
i. Inadekuat ii. Damaged/Faulty/Worn
a.Beban kerja manajemen yang berlebihan b.Ketersedian/ keadekuatan tempat tidur/pelayanan c.Sumber Daya Manusia d.Ketersedian/ kedekatan staf e.Organisasi/Tim f.Protocols/Kebijakan/ SOP Guideline g.Ketersedian/ Adequacy
15.
Laboratorium/Patologi
a.Pengambilan/ Pick up b.Transport c.Sorting d.Data entry e. Prosesing f.Vertifikasi/Validasi g.Hasil
Contoh :
Insiden Tipe Subtipe
: salah pemberian obat (IM menjadi IV) : Medikasi : Proses pemberian medikasi : salah pemberian Masalah : salah rute pemberian
Insiden Tipe Insiden Subtipe Insiden
: Pasien jatuh dari tempat tidur : Jatuh : Tipe jatuh : slip/terpeleset, Keterlibatan saat jatuh : toilet
Insiden Tipe Insiden Subtipe Insiden
: tertukar hasil pemeriksaan laboratorium : laboratorium : hasil
RSKB RING ROAD SELATAN
ANALISIS INSIDEN KTD, KNC, KPC, DAN KTC DENGAN ANALISIS RISK GRADING M ATRIX
No. Dokumen: 14.01.23.2013
No. Revisi: 00
Halaman: 1/4 Ditetapkan, Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit: 20 Agustus 2013 dr. Sulistyowati, MS., M.Pd. Merupakan proses analisis kejadian Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Potensial Cedera (KPC), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC) dengan menggunakan metode Risk Grading Matrix untuk menentukan tingkat resiko dari insiden yang terjadi. Untuk mendapatkan analisis dari data insiden KTD, KTC, KPC, dan KNC yang telah dilaporkan. Kebijakan direktur RSKB Ring Road Selatan No. 225/RRS/SK/VIII/2013
1. Tim KPRS menerima laporan insiden berupa “Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit” dari kepala instalasi selambatlambatnya 2x24 jam setelah insiden terjadi. 2. Tim KPRS menganalisa dampak klinis/derajat keparahan/consequencies dari insiden yang terjadi, berdasarkan dari tabel dampak klinis di bawah ini.
RSKB RING ROAD SELATAN
ANALISIS INSIDEN KTD, KNC, DAN KTC DENGAN RISK GRADI NG M ATRIX
No. Dokumen: 14.01.23.2013
No. Revisi 0
Halaman: 2/4
Level
Dampak Klinis/Derajat Keparahan/Consequences Deskripsi Contoh Deskripsi
1
Insignificant/No Harm
2
Minor
3
Moderate
4
Major
5
Severe/Catahastrophic/ Sentinel
Tidak ada cedera Kerugian keuangan kecil Dapat diatasi dengan pertolongan pertama Kerugian keuangan sedang Berkurangnya fungsi morotik/sensorik/psikologis atau intelektual secara permanen, yang tidak berhubungan dengan penyakit. Setiap kasus yang memperpanjang lama perawatan. Cedera luas Kehilangan fungsi utama permanen (motorik, sensorik, psikologis, intelektual), tidak berhubungan dengan penyakit. Kerugian keuangan besar. Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit. Kerugian keuangan sangat besar.
3. Tim KPRS menganalisa frekuensi terjadinya kejadian insiden tersebut, mengacu kepada table di frekuensi kejadian bawah ini: Level
Contoh Deskripsi
1
Jarang ( >5 tahun sekali)
2
Sesekali (2-5 tahun sekali)
3
Kadang – kadang (1-2 tahun sekali)
4
Sering (beberapa kali dalam setahun)
5
Hampir selalu (terjadi tiap minggu/bulan)
RSKB RING ROAD SELATAN
ANALISIS INSIDEN KTD, KNC, DAN KTC DENGAN RISK GRADI NG MATRI X
No. Dokumen: 14.01.23.2013
No. Revisi:00
Halaman:3/4
4. Hasil dari analisis dampak klinis dan frekuensi kejadian dikombinasikan di table Risk Grading Matrix untuk menentukan tingkat resiko dari insiden yang terjadi. Hasil dampak klinis ada di kolom mendatar, dan hasil frekuensi kejadian ada di kolom vertical. Tabel Risk Grading M atri x : Frekuensi Hampir selalu (Tiap minggu/ bulan) Sering (Beberapa kali dalam setahun) Kadangkadang (12 tahun sekali) Sesekali (2-5 tahun sekali) Jarang (>5 tahun sekali)
Insignificant Moderate
Dampak Klinis Minor Moderate Major Moderate High Extreme
Cathastrophic Extreme
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
5. Hasil dari analisis Risk Grading Matrix dan “Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit”direkap disebuah dokumen rekapitulasi Insiden dengan format sebagai berikut No
Tanggal Kejadian
Tipe Insiden
Sub Tipe Insiden
Jenis Insi-den (KTD/ KTC/KP C/ KNC)
Unit terkait
Spesia li-sasi terkait
Risk Grading Matrix
RSKB RING ROAD SELATAN
ANALISIS INSIDEN KTD, KNC, DAN KTC DENGAN RISK GRADI NG M ATRIX
No. Dokumen: 14.01.23.2013 UNIT TERKAIT
Seluruh Instalasi
No. Revisi:00
Halaman:4/4
RSKB RING ROAD SELATAN
PENYEBARAN INFORMASI HASIL ANALISIS DAN REKOMENDASI INSIDEN KTD DAN KNC KE SATUAN KERJA (SATKER) ATAU INSTALASI
No. Dokumen 14.01.22.2013
No. Revisi 0
Halaman 1/1 Ditetapkan, Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit 20 Agustus 2013 dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd. Merupakan sebuah bentuk penyampaian informasi dari analisis insiden Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) kepada Satker/Instalasi terkait agar kejadian tersebut dapat diambil pembelajarannya dan mencegah terjadinya kejadian serupa dikemudian hari
1. Agar terciptanya proses pembelajaran terkait patient safety di rumah sakit. 2. Agar setiap insiden KTD dan KNC dapat dijadikan umpan balik kepada unit-unit terkait. 3. Agar setiap satker/instalasi terkait dapat menerima hasil rekomendasi terkait insiden KTD atau KNC yang terjadi. Kebijakan direktur RSKB Ring Road Selatan No. 225/RRS/SK/VIII/2013 tentang Pelaporan Insiden Rumah Sakit
PROSEDUR
1. Ketua dan sekretaris KPRS menyerahkan hasil analisis dan rekomendasi dari sebuah insiden KTD atau KNC yang terjadi kepada direktur rumah sakit. 2. Direktur rumah sakit menandatangani hasil analisis rekomendasi insiden KTD atau KNC. 3. Hasil analisis dan rekomendasi diperbanyak sesuai dengan jumlah unit yang terlibat dalam insiden tersebut. 4. Hasil analisis dan rekomendasi diserahkan secara langsung kepada kepala Instalasi terkait oleh sekretaris KPRS. 5. Kepala instalasi menandatangani bukti penyerahan analsis dan rekomendasi insiden.
UNIT TERKAIT
Seluruh Instalasi
RSKB RING ROAD SELATAN
TATA CARA ANALISIS INSIDEN KTD DAN KNC DENGAN METODE ROOT CAUSE ANAL YSI S
No. Dokumen 14.01.22.2013
No. Revisi 0
Halaman 1/6 Ditetapkan, Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN PROSEDUR
Tanggal Terbit 20 Agustus 2013 dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd. Merupakan metode analisis untuk mencari akar permasalahan yang sebenarnya dari suatu kejadian, teknik yang dapat digunakan adalah 5WHY atau Fish Bone Diagram (FBD). 1. Agar setiap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dapat dianalisis dan dibuat rekomendasinya. 2. Agar unit-unit terkait mendapatkan umpan balik atas setiap kejadian KTD atau KNC yang melibatkan unitnya tersebut. 3. Agar dapat proses pembelajaran terkait patient safety dapat berjalan dengan baik. Kebijakan Direktur RSKB Ring Road Selatan No. 225/RRS/SK/VIII/2013 tentang Pelaporan Insiden di Rumah Sakit 1. Laporan insiden dan hasil analisa Risk Grading Matrix diserahkan oleh satker/instalasi kepada tim KPRS paling lambat 2x24 jam sejak insiden terjadi. 2. Tim KPRS melakukan analisa insiden KTD atau KNC yang dilaporkan dengan metode akar masalah dengan menggunakan template yang sudah ditetapkan. 3. Langkah-langkah metode akar masalah adalah sebagai berikut: a. Identifikasi insiden dan tentukan tim INSIDEN : ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________
TIM : Ketua : Anggota : 1. 2. 3.
4. 5. 6.
RSKB RING ROAD SELATAN
TATA CARA ANALISIS INSIDEN KTD DAN KNC DENGAN ROOT CAU SE AN AL YSI S
No. Dokumen 14.01.22.2013
No. Revisi 0
Halaman 2/6
b. Kumpulkan data dan Informasi - Observasi Langsung : __________________________________
__________________________________ - Dokumentasi : 1. ………………………… 2. ………………………… 3. ……………….……...… 4. ……………………(dst) - Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) : 1. ……………………………………………………… 2. ……………………………………………………… 3. ……………………………………………………… 4. ……………………………………………………… 5. ……………………………………………………… c. Membuat form Tabular Time Line Waktu /Kejadian Kejadian Informasi tambahan Good Practice Masalah Pelayanan
Atau Membuat form Timeperson Grid Waktu> Orang
RSKB RING ROAD SELATAN
TATA CARA ANALISIS INSIDEN KTD DAN KNC DENGAN ROOT CAU SE AN AL YSI S
No. Dokumen 14.01.22.2013
No. Revisi 0
Halaman 3/6
d. Identifikasi CMP - Membuat form masalah / Care Management Problem Masalah Instrumen/Tools 1 2 3 4 e. Analisis Informasi - Membuat form 5 Why/5 M Masalah Mengapa Mengapa Mengapa Mengapa Mengapa f.
Identifikasi penyimpangan dengan form analisis perubahan Prosedur yang Normal
Prosedur yang Dilakukan Saat Insiden
Apakah Terdapat Bukti Perubahan Dalam Proses
g. Identifikasi Penghalang yang Bisa Mencegah Terjadinya Insiden – Membuat form Analisis Penghalang Mengapa Apa Penghalang Apakah Penghalang pada Masalah Penghalang Gagal? Apa ini? Dilakukan? Dampaknya?
RSKB RING ROAD SELATAN
TATA CARA ANALISIS INSIDEN KTD DAN KNC DENGAN ROOT CAU SE AN AL YSI S
No. Dokumen: 14.01.22.2013
No. Revisi 0
Halaman: 4/6
h. Membuat F ish Bone Anal ysis dengan F ish Bone Di agram
1) Faktor Kontributor Eksternal Komponen: i. Regulator dan ekonomi ii. Peraturan dan Kebijakan Depkes iii. Peraturan nasional iv. Hubungan dengan organisasi lain 2) Faktor Kontributor Internal (Organisasi dan Manajemen) Komponen Organisasi & Manajemen
Kebijakan, Standar & Tujuan
Sub Komponen a. Struktur Organisasi b. Pengawasan c. Jenjang Pengambilan Keputusan a. Tujuan & misi b. Penyusunan fungsi manajemen c. Kontrak service d. Sumber keuangan e. Pelayanan informasi f. Kebijakan diklat g. Prosedur & kebijakan
RSKB RING ROAD SELATAN
TATA CARA ANALISIS INSIDEN KTD DAN KNC DENGAN ROOT CAU SE AN AL YSI S
No. Dokumen: 14.01.22.2013
Administrasi Budaya keselamatan SDM
Diklat
No. Revisi: 00
Halaman: 5/6
h. Fasilitas dan perlengkapan i. Manajemen resiko j. Manajemen K3 k. Quality improvement Sistem administrasi a. Attitude kerja b. Dukungan manajemen oleh seluruh staf a. Ketersediaan b. Tingkat pendidikan dan ketrampilan staf yang berbeda c. Beban kerja yang optimal Manajemen training/pelatihan
3) Faktor Lingkungan Kerja Desain dan Bangunan
Lingkungan
Perlengkapan
a. b. c. a. b. c. a. b. c. d. e.
Manajemen pemeliharaan Penilaian ergonomic Fungsionalitas Housekeeping Pengawasan lingkungan fisik Perpindahan pasien antar ruangan Malfungsi alat Ketidaktersediaan Manajemen pemeliharaan Fungsionalitas Desain, penggunaan & maintenance peralatan
4) Faktor Kontributor Tim Supervisi dan konsultasi Konsistensi Kepemimpinan dan tanggung jawab Respon terhadap insiden
a. Adanya kemauan staf junior berkomunikasi b. Cepat tanggap a. Kesamaan tugas antar profesi b. Kesamaan tugas antar staf yang setingkat a. Kepemimpinan efektif b. Job desc jelas Dukungan pergrup setelah insiden
5) Faktor Kontributor Staf Kompetensi Stressor fisik dan mental
a. b. a. b. c.
Verifikasi kualifikasi Verifikasi pengetahuan dan ketrampilan Motivasi Stressor mental Stressor fisik
6) Faktor Kontributor Tugas Ketersediaan SOP
Ketersediaan dan akurasi hasil tes Factor penunjang dalam validasi alat medis Desain tugas
a. Prosedur peninjauan dan revisi SOP b. Ketersediaan SOP c. Kualitas informasi d. Prosedur investigasi a. Tes tidak dilakukan b. Ketidaksesuaian antara intepretasi hasil tes a. Ketersediaan, penggunaan, dan reliabilitas b. Kalibrasi Penyelesaian tugas tepat waktu dan sesuai SOP
RSKB RING ROAD SELATAN
TATA CARA ANALISIS INSIDEN KTD DAN KNC DENGAN ROOT CAUSE ANAL YSI S
No. Dokumen: 14.01.22.2013
No. Revisi: 00
Halaman: 6/6
7) Faktor Kontributor pasien Kondisi Personal
Pengobatan Riwayat
Hubungan staf dan pasien
Penyakit yang berat, multikomplikasi a. Kepribadian b. Bahasa c. Kondisi social d. Keluarga Mengetahui resiko yang berhubungan dengan pengobatan a. Riwayat medis b. Riwayat pengobatan c. Riwayat emosi Hubungan yang baik
8) Faktor Kontributor Komunikasi Komunikasi verbal
Komunikasi tertulis
i. Akar Masalah
UNIT TERKAIT
a. Komunikasi antar staf junior dan senior b. Komunikasi antar profesi c. Komunikasi antar staf dan pasien d. Komunikasi antar unit departemen Ketidaklengkapan informasi
Membuat Form Rekomendasi dan Rencana Tindakan Tindakan
Seluruh Instalasi
Tingkat Rekomendasi (Individu, Unit, Direktorat, Yayasan)
Penanggun g Jawab
Waktu
Sumber Daya yang Dibutuhkan
Bukti Penyeles aian
Paraf
PROSEDUR TETAP KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT TATA CARA IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen: 35.02.01 SPO
Pengertian Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
No. Revisi:00
Halaman:1/1
Tanggal Terbit: 7 Juli 2012 Merupakan suatu mekanisme dan tata cara untuk mengidentifikasi pasien sesuai identitasnya. 1. Mengidentifikasi pasien dengan benar. 2. Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien yang berakibat pada kesalahan pemberian medikasi atau tindakan medis kepada pasien di semua proses pelayanan di rumah sakit 1. Semua pasien di rumah sakit At Turots Al Islamy wajib diidentifikasi dengan benar untuk menghindari kesalahan dalam pemberian medikasi dan tindakan medis. 2. Semua pasien di rumah sakit At Turots Al Islamy wajib diidentifikasi dengan benar untuk menghindari kesalahan “pasien tertukar”. 3. Identifikasi pasien dilakukan minimal dengan tiga identifikasi pasien dan tidak boleh dengan nomor kamar, nama kamar, atau lokasi pasien. 1. Pasien diidentifikasi sebelum dilakukan: a. Pemeriksaan pasien, anamnesa, pemeriksaan fisik dan lain-lain. b. Pengambilan sampel laboratorium pasien, misalnya spesimen darah, urin, dan lain-lain. c. Pemberian pengobatan, tindakan atau prosedur medis. d. Pemberian tranfusi dan produk darah. e. Tindakan operasi. 2. Pasien diidentifikasi menggunakan tiga identitas: a. Nama lengkap pasien. b. Alamat pasien sesuai KTP c. Usia dan tanggal lahir pasien. 3. Semua petugas/karyawan rumah sakit melakukan identifikasi pasien dengan cara mencocokkan data di lembar Rekam Medis dengan hasil verifikasi identitas pasien yang didapat dengan cara wawancara dengan pasien sebelum dilakukan semua tindakan. Seluruh Unit-Unit Rumah Sakit Seluruh SMF Rumah Sakit
PROSEDUR TETAP KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT PENINGKATAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI SECARA LISAN
No. Dokumen: 35.02.08 SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Halaman:1/1
Tanggal Terbit: 7 Juli 2012 Merupakan sebuah bentuk kegiatan untuk transfer informasi yang fektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami baik oleh petugas dan pasien dalam rangka menunjang pelayanan pasien 1. Agar proses transfer informasi berjalan dengan baik. 2. Agar meminimalkan kesalahan akibat tidak adekuatnya transfer informasi. 3. Agar proses pelayanan kesehatan terhadap pasien berjalan dengan lebih aman. Setiap unit, karyawan/petugas rumah sakit At Turots Al Islamy harus melakukan transfer informasi dengan baik, efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan mudah dipahami. 1. Pemberi informasi (perintah atau hasil pemeriksaan) menghubungi petugas untuk menyampaikan informasi yang ingin disampaikan secara lisan baik secara langsung maupun dengan telepon. 2. Pemberi informasi menyampaikan perintah atau hasil pemeriksaan kepada penerima informasi secara jelas dan tidak tergesa-gesa. 3. Penerima informasi mencatat perintah atau hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh pemberi informasi secara lengkap. 4. Penerima informasi membacakan kembali perintah atau hasil pemeriksaan yang telah disampaikan oleh pemberi informasi, dan didengarkan secara teliti oleh pemberi informasi. 5. Pemberi informasi mengkonfirmasi perintah atau hasil pemeriksaan yang telah dibacakan oleh penerima informasi, dan mengkoreksi apabila terdapat kesalahan. 6. Apabila ada koreksi, maka prosedur diulang lagi dari nomor 2 hingga saat konfirmasi informasi oleh pemberi informasi sudah tidak ada kesalahan lagi. 1. Seluruh Unit di Rumah Sakit 2. Seluruh SMF di Rumah Sakit
PROSEDUR TETAP KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT VERIFIKASI KETEPATAN LOKASI, TEPAT PROSEDUR, DAN TEPAT PASIEN OPERASI
No. Dokumen: 35.02.09 SPO
Pengertian
Tujuan Kebijakan
Prosedur
Petugas
Unit Terkait
No. Revisi:00
Halaman:1/1
Tanggal Terbit: 7 Juli 2012 Merupakan kegiatan memverifikasi ketepatan lokasi, prosedur dan identitas pasien preoperasi untuk mencegah terjadinya kesalahan pembedahan. 1. Meningkatkan keselamatan pasien yang dioperasi 2. Meningkatkan efektifitas operasi 1. Bahwa setiap pasien pre operasi harus diverifikasi sebelum dilakukan tindakan operasi. 2. Verifikasi meliputi ketepatan lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien. 1. Petugas perawat ruang operasi yang bertugas menerima tugas akan adanya operasi yang akan dilakukan. 2. Perawat ruang operasi menanyakan kepada petugas perawat rawat inap yang menangani pasien yang akan dioperasi mengenai a. Identitas pasien (nama, alamat, umur dan tanggal lahir) b. Diagnosis pasien, termasuk lokasi: dextra/sinistra, superior/inferior, ventral/dorsal, lateral/medial, dan rujukan lokasi lain yang digunakan. 3. Perawat ruang operasi bersama perawat rawat inap meninjau pasien untuk memberi tanda berupa tanda yang dituliskan di lokasi tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi. 4. Tanda berupa tanda silang (x) di lokasi lesi yang akan di operasi.Tanda dibuat dengan menggunakan spidol permanen berwarna hitam. Tanda dibuat dengan melibatkan pasien untuk sebagai verifikator lokasi lesi yang akan dioperasi. 5. Perawat ruang operasi memverifikasi lokasi operasi, prosedur operasi dan identitas pasien dengan dokter operator yang akan melakukan tindakan operasi. 1. Perawat ruang operasi 2. Perawat ruang rawat inap 3. Dokter SMF Bedah Ruang Operasi Rawat Inap SMF Bedah
RSKB RING ROAD SELATAN KOMUNIKASI DENGAN MELIBATKAN PASIEN SPEAK UP
No. Dokumen 14.01.24.2013
No. Revisi 0
Halaman 1/1 Ditetapkan, Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit 20 Agustus 2013 dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd. Komunikasi dengan melibatkan pasien merupakan komunikasi yang dilakukan pasie dengan petugas kesehatan secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat untuk mengurangi kekhawatiran pasien dan menambah pengetahuan pasien
1. Meningkatkan pengetahuan pasien 2. Menurunkan complain 3. Meningkatkan kepuasan pasien Kebijakan direktur RSKB Ring Road Selatan No. 167/RRS/SK/ VIII/2013 tentang Penerapan Sasaran keselamatan Pasien 1. Petugas menyampaikan salam dan menanyakan identitas pasien 2. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan 3. Petugas memberikan informasi tentang : diagnosis, kondisi pasien saat ini, program perawatan yang akan dijalankan, risiko tindakan yang dilakukan, prognosis penyakit dan alternative tindakan yang dapat dipilih 4. Petugas memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya 5. Pasien dan keluarga dapat berperan dalam pengambilan segala keputusan Seluruh Instalasi