BUNAVAIL® BUCCAL FILM (CIII) (Buprenorphine and Naloxone)
KOMPOSISI Active ingredients: ingredients:
buprenorphine hydrochloride, hydrochloride, naloxone hydrochloride dihydrate dihydrate Inactive ingredients: ingredients:
carboxymethylcellulose sodium, citric acid, citrus blend flavor, dibasic sodium phosphate, blue ink, hydroxyethyl hydroxyethyl cellulose, hydroxypropyl cellulose, methylparaben, methylparaben, monobasic sodium phosphate, polycarbophil, propylene glycol, propylparaben, yellow iron oxide, sodium benzoate, sodium hydroxide, sodium sodium saccharin, vitamin E acetate, and purified water.
INDIKASI
BUN!"#$ %buprenorfin dan nalokson& 'ilm bukal %("""& adalah obat yang diindikasikan untuk pengobatan pemeliharaan ketergantungan opioid. BUN! BUN!"# harus digunakan sebagai bagian dari rencana perawatan yang lengkap untuk mencakup konseling dan dukungan psikososial.
DOSIS DAN D AN AU!AN AU!AN PAKAI PAKAI
BUN!"# 'ilm bukal diaplikasikan pada mukosa bukal sebagai dosis harian tunggal. 'ilm bukal BUN! BUN!"# harus digunakan pada pasien yang awalnya telah menggunakan tablet buprenorfin sublingual. )bat harus diresepkan dalam pertimbangan frekuensi kun*ungan. +enyediaan beberapa isi ulang tidak disarankan pada awal pengobatan atau tanpa pasien kun*ungan tindak lan*ut yang sesuai. +asien harus •
menggunaka menggunakan n lidah untuk membasahi bagian dalam pipi atau bilas mulut dengan air untuk melembabkan daerah sesaat ses aat sebelum pemasangan BUN! BUN!"#
•
membuka kemasan BUN!"# sesegera mungkin sebelum digunakan, seperti yang
•
telah di*elaskan petun*uk memegang film BUN!"# dengan tangan bersih dan *ari kering, dengan posisi
•
tulisan %BN-, BN, atau BN/& menghadap ke atas sisi film BUN!"# dengan tulisan %BN-, BN, atau BN/& terhadap bagian dalam
•
pipi tekan dan tahan film BUN!"# di tempat selama 0 detik.
KON!AINDIKASI
BUN!"# 'ilm bukal tidak boleh diberikan pada pasien yang telah terbukti hipersensitif terhadap buprenorfin atau nalokson sebagai efek samping yang serius, termasuk shock anafilaksis.
P"N#IMPANAN € € € € €
1impan pada suhu kamar antara /2 3 ' sampai 44 3 ' %-5 3 ( sampai -0 3 (& 6angan dibekukan 6angan digunakan *ika kemasan telah rusak 1impan di tempat kering dan aman 6auhkan obat dari *angkauan anak7anak.
B"NUK S"DIAAN DAN K"KUAAN OBA
Buccal film dengan kekuatan Buprenorphine8Naloxone -,9 mg8 5,: mg; ,- mg85,4 mg; /,:mg8 9 mg.
P"!$AIAN •
+enggunaan bersamaan dengan Benzodiazepin atau depresan (N1 lainnya dapat menyebabkan depresi pada sistem pernafasan bahkan kematian.
•
1impan BUN!"# bukal film ditempat yang aman dan *auh dari *angkauan anak7 anak karena Buprenorphine dapat menyebabkan depresi pernafasan pada anak7anak.
•
+asien yang mengalami hipersensitifitas terhadap Buprenorphine atau Naloxone tidak boleh menggunakan BUN!"# bukal film.
•
+roduk Buprenorphine ataupun naloxone tidak direkomendasi ntuk pasien yang mengalami gangguan hati sedang atau berat.
•
•
=e*ala putus obat saat neonatal dilaporkan ter*adi pada penggunaan Buprenorphine oleh ibu hamil.
•
+enghentian pemberian Buprenorphine secara tiba7tiba dapat menyebabkan ge*ala putus obat.
"F"K SAMPIN%
Efek samping yang sering ter*adi selama clinical trial dengan pemberian BUN!"# bukal film diantaranya
- 1akit kepala -
iperhidrosis - ?onstipasi - Nyeri
IN"!AKSI OBA
9. "nhibitori atau induksi sitokrom +705 : %(@+:& ?andungan Buprenorphine dalam BUN!"# dapat dimetabolisme oleh enzim (@+:. 6ika pemberian BUN!"# bersamaan dengan inhibitor (@+: misalnya antifungi golongan azol %ketokonazol&, antibiotik golongan macrolida %eritromisin& dan protease inhibitori >"! maka dapat meningkatkan kadar Buprenorphine didalam darah sehingga perlu dimonitori atau *ika perlu dilakukan penurunan dosis pada salah satu obat ataupun kedua obat. "nteraksi Buprenorphine dengan inducer (@+: belum dipela*ari. )leh karena itu, disarankan pengguna BUN!"# melakukan monitoring terhadap ge*ala putus obat terhadap opioid *ika inducer (@+: %e.g., efavirenz, phenobarbital, carbamazepine, phenytoin, rifampicin& diberikaan bersamaan. -. ntiretroviral
"nteraksi dari : golongan antiretroviral dengan Buprenoprphine telah dievaluasi dalam mempengaruhi
aktifitas
enzim
(@+:.
Untuk
golongan
Nucleoside
reverse
transcriptase inhibitors %NA"s& tidak menun*ukkan aktifitas baik sebagai inducer ataupun inhibitori enzim (@+:, sehingga tidak ada interaksi yang ter*adi antara NA"s dengan Buprenorphine. 1edangkan, untuk golongan Non7nucleoside reverse transcriptase inhibitors %NNA"s& seperti efavirenz, nevirapine and etravirine diketahui sebagai inducer (@+: sedangkan delavirdine sebagai inhibitori (@+:. "nteraksi antara NNA"s dengan
Buprenorphine
bermakna
secara
farmakokinetik
namun
tidak
secara
farmakodinamik. )leh karena itu, disarankan bagi pasien yang menggunakan Buprenorphine secara terus menerus perlu dilakukan monitoring *ika diberikan bersamaan dengan NA"s. Untuk golongan protease inhibitor %+"s& diketahui memiliki aktifitas sebagai inhibitori (@+: contohnya nelfinavir, lopinavir8ritonavir, ritonavir. Namun bila keduanya diberikan secara bersamaan, hanya memberikan efek yang kecil pada farmakokinetik Buprenorphine dan tidak mempengaruhi farmakodinamik Buprenorphine. :. Benzodiazepines erdapat beberapa laporan post marketing yang menyatakan ke*adian koma bahkan kematian akibat penggunaan Buprenorphine dan Benzodiazepin secara bersamaan. +enggunaan keduanya secara bersamaan dapat menyebabkan depresi pernapasan. )leh karena itu BUN!"# bukal film tidak boleh digunakan oleh pasien yang sedang menerima terapi dengan Benzodiazepin atau depresan (N1 lainnya.
FA!MAKOKIN"IK Absorption:
?adar buprenorphine dan naloxone dalam plasma meningkat dengan dosis BUN!"# buccal film. (max dan U( buorenorphine meningkat seiring dengan peningkatan dosis %dosis pada range 5.240 hingga /.: mg&, sedangkan adanya naloxone tidak mempengaruhi farmakokinetik buprenorphine. BUN!"# diketahui memiliki perbedaan bioavailabilitas dengan tablet 1UB)C)NE. ?adar plasma Buprenorphine pada satu bukal film BUN!"# .- mg85.4 mg ekuivalen dengan satu tablet sublingual 1UB)C)NE 2 mg8- mg. ?adar plasma naloxone pada bukal film BUN!"# ::D lebih rendah dari tablet sublingual 1UB)C)NE.
Distribution:
1ekitar / D Buprenorphine berikatan dengan protein plasma yakni alfa dan beta globulin. 1edangkan Naloxone hanya 0 D yang terikat dengan protein plasma yakni dengan albumin.
Metabolisme:
Buprenorphine mengalami reaksi N7dealkilasi dan glukoronidase. 6alur N7dealkilasi diperantarai oleh enzim (@+: dan mengubah Buprenorphine men*adi Norbuprenorphine. Norbuprenorphine merupakan metabolit utama dan dapat mengalami reaksi selan*utnya yakni glukoronidase. Norbuprenorphine diketahui dapat berikatan dengan reseptor opioid secara in vitro.1edangakan Naloxone mengalami glukoronidase men*adi naloxone7:7glucuronide, kemudian mengalami N7dealkilasi yakni dengan melepas gugus /7oxo.
Elimination:
Berdasarkan studi diketahui bahwa Buprenorphine dieliminasi melalui urin sebanyak :5D dan
fesees sebanyak /D. +ada urin,
sebagian
besar buprenorphine
dan
Norbuprenorphine ditemukan dalam bentuk terkon*ugasi yakni % 9 D buprenorphine bentuk bebas and .D terkon*ugasi; -.4D norbuprenorphine bentuk bebas dan 99D terkon*ugasi&. 1edangkan pada feses hampir semua buprenorphine and norbuprenorphine dalam bentuk bebas % :: D buprenorphine dalam bentuk bebas dan 0D terkon*ugasi;
-9D
norbuprenorphine dalam bentuk bebas dan -D terkon*ugasi&. Ber dasarkan studi dengan bukal film BUN!"# buccal film, diketahui buprenorphine memiliki waktu paruh eliminasi dari plasma sekitar 9/. hingga -4.0 *am dan naloxone sekitar 9. hingga -. *am.
Me&ani'e pelepa'an Oa*
Bukal film BUN!"# didesain dengan teknologi mukoadhesive yang bioerodible untuk memaksimalkan proses absorbsi obat dan meningkatkan kenyamanan pasien.
BUN!"# bukal film terdiri dari - layer yakni 7 op la+er a*au Mu,oadhe'i-e la+er sebagai bagian yang akan ditempelkan didalam pipi dan mengandung zat aktif obat. 7Ba,&in. la+er berperan sebagai barrier untuk memfasilitasi agar obat terabsorbsi satu arah menu*u membran mukosa sehingga bisa dihantarkan secara utuh menu*u sirkulasi darah. Backing layer ini mengurangi buprenorphine bergerak kembali menu*u area mulut sehingga kecenderungan obat untuk tertelan bisa diminimalisir.