SISWA MEMBOLOS PADA JAM PELAJARAN
Di Susun Oleh : -
Muh. Afrizal Muh. Fitrah H Satria Hardjono Dewi Anggriyani Kasim Deviyanti Pilohima Rizka Wahyuni H.
SMA NEGERI 1 LUWUK 2013
KATA PENGANTAR Asalammualaikum Wr. Wb. Puji dan syukur haturkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan perlindungannya yang telah memberikan kekuatan lahir maupun batin sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. makalah ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi guru dalam mengatasi masalah yang timbul dari sekolah atau kelasnya sendiri. Adapun penulisan karya tulis ini berjudul “Mengatasi Siswa Yang Sering Membolos Sekolah”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna, baik dalam penulisan, isi maupun tata bahasanya. Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memperlancar penyusunan makalah ini. Dan hanya Allah jualah yang dapat membalas kebaikan kita semua.
Luwuk,
30 Oktober 2013 Penulis
Kelompok Bahasa Indonesia
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan BAB II PEMBAHASAN
1. 2. 3. 4.
Pengertian Membolos Faktor – Faktor Penyebab Siswa Membolos Akibat Yang Ditimbulkan Siswa Yang Membolos Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Siswa Yg Membolos a. Dengan Mengetahui Faktor Penyebabnya b. Menerapkan Gerak Disiplin c. Solusi
BAB III PENUTUP
1 1 1 2
2 2 3 3 3 4 4
5
1. Kesimpulan 2. Saran
5 5
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Memang cerita bolos sewaktu pelajaran sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan murid
ataupun masyarakat. Bolos atau meninggalkan jam pelajaran saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di sekolah, itu merupakan hal yang sering dilakukan oleh para pelajar. Namun tetap saja boleh dikatakan wajar sebab sikap dasar manusia yang selalu saja ada secuil rasa bosan yang timbul di benak siswa untuk menghadapi pelajaran. Terlebih bagi mereka yang sudah menjadikan bolos ini sebagai hobi atau agenda wajib saat sekolah, mereka yang malas-malasan dan hanya ingin bersenangsenang saja. Mereka lebih memilih untuk meninggalkan kelas daripada harus mendengarkan penjelasan guru yang tidak mereka mengerti. Mungkin masalah yang seperti ini sering dianggap sepele oleh sebagian kalangan, namun hal ini sangatlah disayangkan terutama bagi pemerintah yang sudah berusaha keras untu memajukan pendidikan di Indonesia. Dan untuk kepedulian penulis kepada merosotnya kedisiplinan dalam pendidikan, maka penulis membuat karya tulis ini tentang para siswa yang membolos saat jam pelajaran.
2.
Rumusan Masalah 1. Apa penyebab siswa membolos jam pelajaran. 2. Apakah ada pengaruh siswa yang membolos terhadap siswa yg lain. 3. Dimana biasanya siswa membolos jam pelajaran. 4. Apa dampak yang ditimbulkan dari siswa yang membolos pelajaran. 5. Bagaimana cara mengatasi siswa yang membolos jam pelajaran.
3.
Tujuan Untuk dapat mengetahui penyimpanan yang terjadi di masyarakat, terutama tentang siswa
yang membolos pelajaran. Untuk menambah pengetahuan tentang penyimpangan siswa saat membolos pelajaran
bagi ilmu sosiologi. Untuk mengetahui penyebab siswa membolos pelajaran. Untuk mengetahui adakah pengaruh siswa yang membolos pelajaran dengan siswa lain Untuk menjelaskan tempat-tempat yang biasanya digunakan siswa untuk membolos
pelajaran Untuk menjelaskan dampak yang ditimbulkan terhadap siswa yang membolos pelajaran Untuk menjelaskan cara mengatasi siswa yang membolos pelajaran.
BAB II PEMBAHASAN 1.
Pengertian Membolos Membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan
yang tidak tepat, atau membolos juga dapat dikatakan sebagai ketidakhadiran siswa tanpa adanya suatu alasan yang jelas. Membolos merupakan salah satu bentuk dari kenakalan siswa, yang jika tidak segera diselesaikan atau dicari solusinnya dapat menimbulkan dampak yang lebih parah. Oleh karena itu penanganan terhadap siswa yang suka membolos menjadi perhatian yang sangat serius. Penanganan tidak saja dilakukan oleh sekolah, tetapi pihak keluarga juga perlu dilibatkan. Malah terkadang penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal dari dalam keluarga itu sendiri. Jadi komunikasi antara pihak sekolah dengan pihak keluarga menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.
2.
Faktor – Faktor Penyebab Siswa Membolos Penyebab siswa membolos dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor - faktor
penyebab siswa membolos dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa bisa berupa karakter siswa yang memang suka membolos, sekolah hanya dijadikan tempat mangkal dari rutinitas - rutinitas yang membosankan di rumah. Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar siswa, misalnya kebijakan sekolah yg tidak berdamai dengan kepentingan siswa, guru yang tidak profesional, fasilitas penunjang sekolah misal laboratorium dan perpustakaan yang tidak memadai, bisa juga kurikulum yang kurang bersahabat sehingga mempengaruhi proses belajar di sekolah. Selain faktor internal dan faktor eksternal yang telah dikemukakan di atas, Faktor pendukung munculnya perilaku membolos sekolah pada remaja juga dapat dikelompokkan sebagai berikut. -
Perkembangan teknologi
-
Hubungan antar kelas-kelas dominant-kemampuan kelas dominant untuk menciptakan ketertiban baru
-
Meningkatnya kompleksitas masyarakat (teori sosiologi tentang perubahan sosial, 1983:20)
-
Keinginan secara sadar dan keputusan para pribadi
-
Pengaruh eksternal (teori sosiologi tentang perubahan sosial, 1983:26)
3.
Akibat Yang Ditimbulkan Siswa Yang Membolos Anak yang dapat ke sekolah tapi sering membolos, akan mengalami kegagalan dalam
pelajaran. Meskipun dalam teori guru harus bersedia membantu anak mengejar pelajaran yang ketinggalan, tetapi dalam prakteknya hal ini sukar dilaksanakan. Kelas berjalan terus. Bahkan meskipun ia hadir, ia tidak mengerti apa yang diajarkan oleh guru, karena ia tidak mempelajari dasar dasar dari mata pelajaran - mata pelajaran yang diperlukan untuk mengerti apa yang diajarkan. Selain mengalami kegagalan belajar, siswa tersebut juga akan mengalami marginalisasi atau perasaan tersisihkan oleh teman-temannya. Hal ini kadang terjadi manakala siswa tersebut sudah begitu “ parah” keadaannya sehingga anggapan teman-temannya ia anak nakal dan perlu menjaga jarak dengannya. Hal yang tidak mungkin terlewatkan ketika siswa membolos ialah hilangnya rasa disiplin, ketaatan terhadap peraturan sekolah berkurang. Bila diteruskan, siswa akan acuh tak acuh pada urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah siswa dapat dikeluarkan dari sekolah. Lalu karena tidak masuk, secara otomatis ia tidak mengikuti pelajaran yang disampaikan guru. Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk mengejar ketertinggalannya. Masalah akan muncul manakala ia tidak memahami materi bahasan. Sudah pasti ini juga akan berpengaruh pada nilai ulangannya.
4.
Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Siswa Yang Membolos a. Dengan Mengetahui Faktor Penyebabnya 1
Dengan mengetahui faktor - faktor penyebabnya, pembimbing sedikit tahu bagaimana kondisi permasalahan siswa. Langkah selanjutnya ialah melalui pendekatan supaya siswa yang membolos mau menerima arahan dari pembimbing. Adapun jika siswa masih bersikap tertutup, tidak mau menceritakan permasalahan mengapa ia membolos, maka pembimbing menggunakan cara lain yaitu menanyakan pada teman dekatnya. Begitu semua informasi yang diperlukan telah diperoleh, pembimbing langsung mengambil tindakan preventif dan pengobatan. Seperti yang telah dikemukakan di atas, pencegahan tidak harus melalui hukuman. Memberi nasehat dan arahan yang baik akan lebih mengena dari pada membentak dan memarahinya. Tidak teraturnya anak masuk sekolah tidak sepenuhnya terletak pada siswa. Ada banyak sebab yang terletak di luar kekuasaan anak, atau yang kurang dikuasai anak. Jadi kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalahan siswa. Ada faktor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu, tugas BK selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah berada di sekolah. Selain itu pembimbing juga selalu menjalin komunikasi dengan keluarga siswa ada kesepakatan dalam usaha mengatasi masalah anak.
b. Menerapkan Gerakan Disiplin 2
Gerakan disiplin ini difokuskan untuk memantau para pelajar yang membolos atau pergi pada waktu jam-jam sekolah. Biasanya mereka barada di tempat keramaian atau di tempat hiburan. Pelajar yang membolos selain merugikan dirinya sendiri juga berpotensi untuk menimbulkan keresahan di masyarakat karena biasanya pelajar yang suka membolos mempunyai tingkat kenakalan yang tinggi dan justru sering medekati kriminal seperti pengompasan pelajar yang lebih kecil atau dibawahnya sampai dengan tawuran dan pesta miras. Sex bebas di kalangan pelajar juga muncul dari fenomena bolos sekolah dimana orang tua sering kali tidak di rumah karena harus bekerja dimanfaatkan untuk berbuat negatif. Fenomena bolos sekolah ini sebenarnya tidak bisa dianggap remeh karena dari sinilah banyak hal tentang kerusakan moral pelajar dimulai. Oleh karena itu perlu tindakan tegas dari para aparat Satpol PP untuk sering melakukan operasi agar menjadi sebuah shock therapy yang mempunyai efek jera bagi para pembolos dan juga ketegasan dari pihak sekolah untuk mencegah siswanya bolos sekolah. Kalaupun siswa harus keluar sekolah pada jam sekolah haruslah seijin sekolah dengan menggunakan surat ijin.
c.
Solusi3
Guru melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada siswa, memposisikan siswa sebagai teman bicara dan bukan sebagai terdakwa
Guru memberikan teladan yang baik kepada siswa, jangan sampai siswa terlambat dihukum sedangkan guru yang sering t erlambat dibiarkan saja.
Guru
selalu
berkreasi,
berinovasi
agar
suasana
kelas
tercipta
ceria
menyenangkan dan hidup.
Guru hendaknya merefleksi dan mengevaluasi diri apakah siswa dapat menerima dan memahami yang telah diajarkan guru.
Guru harus memberikan penilaian kepada siswa dengan adil, transparan, jujur dan tidak merekayasa.
1.
Soekanto, Soerjono.1883. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta:Ghalia Indonesia. Dryden,Gordon dan Dr.Jeannette Vos.2000.The Learning Revolution.Bandung:Kaifa 3. www.google.com/ solusi+siswa+membolos+sekolah 2.
BAB III PENUTUP 1.
Kesimpulan Paling banyak siswa yang memilih penyebab siswa yang membolos pelajaran adalah
pelajarannya yang kurang di sukai, guru yang kurang menyenangkan. Lalu pengaruh eksternal, keinginan secara sadar, munculnya tujuan bersama dan perkembangan teknologi. Ada pengaruh yang ditimbulkan dari siswa yang membolos pelajarn dengan siswa yang
lainnya. Dan dampak yang ditimbulkan dari siswa tersebut adalah tidak konsentrasi belajar, ikut kena marah guru, dan pelajarannya yang jadi tertunda Tempat - tempat yang biasanya digunakan oleh siswa untuk membolos yaitu kantin, hutan
sekolah, Unit Kesehatan Sekolah dan Perpustakaan. Dan dampak yang dapat ditimbulkan dari siswa membolos pelajaran yaitu ketinggalan
pelajaran, nilai yang semakin jatuh, dimarahi guru, pergaulan yang semakin luas dan tidak ada dampak yang ditimbulkan dari siswa yang membolos pelajaran. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi siswa yang membolos pelajaran
yaitu guru yang seharusnya dapat mengerti bagaimana kondisi siswa, siswa yang membolos diberi sanksi yang tegas, kegiatan di laur kelas yang menarik dan penggunaan computer oleh murid, lalu absensi di setiap mata pelajaran.
2.
Saran Guru dapat mengerti kondisi siswa dan melakukan kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan. Sanksi dengan membuat surat pernyataan untuk siswa yang membolos pelajaran kepada
orang tua atau perangkat desanya. Tidak dapat mengikuti pelajarn tersebut dalam beberapa waktu Banyak melakukan pengajaran di laur kelas atau pengamatan di luar kelas. Siswa menyadari pentingnya mengikuti pelajaran di sekolah.\
DAFTAR PUSTAKA 1)
http://enisuryanitas3.blogspot.com/2012/05/kajian-bimbingan-konseling.html
2)
Sumber : http://depdiknas.go.id, Editorial Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Edisi 36. Diunggah tanggal 4 Juni 2012
3)
http://www.teacheracim.blogspot.com/diunggah tanggal 5 Juni 2012