BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian
Kebutuhan akan informasi dari perusahaan, terutama informasi keuangan, sangat dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain-lainnya memerlukan informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Disamping itu pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan, disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar dan dalam perusahaan. Sistem akuntansi pembelian kredit dapat terbentuk dengan adanya sistem, prosedur, akuntansi, dan pembelian. Adapun beberapa defenisi mengenai pembentukan sistem akuntansi pembelian barang dagang terebut, diantaranya : 2.1.1
Sistem
Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa para ahli : 1.
Winarno (2006: 114) dalam buku sistem informasi akuntansi :“sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
5
6
2.
Menurut mulyadi ( 2008 : 5 ) sistem adalah “Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
3. Sedangkan pengertian sistem menurut James A.Hall (2007 : 6) adalah sebagai berikut “sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama)”.
Dari definisi diatas, dapat simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan atau rangkaian komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2
Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Berikut ini pengertian prosedur menurut beberapa para ahli : 1. Menurut mulyadi (2008 : 5) prosedur adalah : “
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu depatermen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
2.
menurut Cole, seperti yang telah diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (2007: 3) pada buku yang berjudul Sistem Akuntansi Penyusunan
7
Prosedur dan Metode, definisi prosedur adalah : “Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi”.
Dari definisi prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian depatermen atau lebih, yang disusun untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. 2.1.3
Akuntansi
Tujuan akuntansi yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen ( stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Adapun pengertian akuntansi itu sendiri menurut beberapa para ahli. Diantaranya sebagai berikut: 1. American Accounting association yang diterjemahkan oleh Soemarso S. R (2009:3) adalah : “Akuntansi adalah proses mendifinisikan, mengatur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. 2. menurut Belkaoui (2006:50) “Akuntansi adalah Seuatu seni pencatatan pengklasifikasikan dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan
8
dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagai diantaranya, memiliki sifat keuangan dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya”.
3.
warren, Reeve dan Fees dalam bukunya Accounting (2006:10) yang diterjemahkan oleh Farah Mitta dan Hendrawan sebagai beerikut: “akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan loporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kineerja ekonomi dan kondisi perusahaan”.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
akuntansi
adalah
suatu
proses
mendefinisikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi kepada berbagai pihak yang diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak yang bersangkutan. 2.1.4
Sistem akuntansi
Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam
merencanakan
dan
mengendalikan
kegiatan-kegiatan
organisasi
perusahaan, yang akan digunakan sebagai alat komunikasi untuk keperluan manajemen, baik keperluan intern maupun keperluan ekstern perusahaan. Adapun pengertian sistem akuntansi itu sendiri menurut beberapa para ahli. Diantaranya sebagai berikut: 1. Menurut Stettler seperti, yang telah diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (2007: 4) pada bukunya Sistem Akuntansi Prosedur dan Metode, sistem akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem akuntansi adalah formulir -formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat untuk mengelolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dan tujuan untuk menghasilkan
9
umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintahan untuk menilai hasil operasi”.
2. Sedangkan menurut Mulyadi (2008 : 3 ) pada bukunya Sistem Akuntansi, mendefinisikan sebagai berikut : “sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan da n laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
3. Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2005:234), yang diterjemahkan oleh Farahmita, Amanugrahani, dan Hendrawan, mendifinisikan sebgai : “Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengiktisarkan dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan”.
Dari difinisi diatas, dapat disimpulkan sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan (formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur prosedur dan alat-alat) yang digunakan untuk mengelola data dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. 2.1.5
Pembelian
Adapun pengertian pembelian menurut beberapa para ahli, diantaranya sebagai berikut : 1. Soemarso S.R (2009:208) dalam buku akuntansi suatu pengantar “Pembelian adalah (purchasing) akun yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam suatu periode”.
10
2. Bodnar dan Hopwood (2006:417) pembelian merupakan sinonim dari pengadaan, yang diartikan sebagai berikut: “Pengadaan adalah proses bisnis milih sumber, pemesanan, dan memperoleh barang dan jasa”.
Dari difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya dimulai dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang. Barang dagangan dalam perusahaan disebut dengan persediaan barang dagangan atau kadang-kadang disingkat pesediaan. Adapun definisi persediaan barang dagangan menurut Mulyadi (2008:553) dalam bukunya sistem akuntansi adalah: “Persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali”.
Sedangkan difinisi persediaan barang dagangan menurut Soemarso (2009 : 208) adalah: Pesediaan barang dagangan (merchandise inventory) adalah akun yang digunakan untuk mencatat harga pokok barang dagangan pada awal dan akhir perriode akun”.
Dari difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa barang dagangan merupakan barang-barang yang disediakan dengan tujuan untuk dijual kembali kepada para konsumen dan digunakan untuk mencatat harga pokok barang
11
dagang selama periode normal kegiatan perusahaan. Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan perusahaan . Jadi
pengertian
sistem
pembelian adalah suatu sistem yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan pembelian dalam rangka mendapatkan barang. Dengan demikian dalam mengambil keputusan mengenai transaksitransaksi yang terdapat dalam kegiatan pembelian, manajemen perusahaan memerlukan
banyak
pertimbangan
dari
beberapa
faktor
yang
dapat
mempengaruhi aktivitas perusahaan yang harus dilakukan. Sehingga dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan jalanya proses transaksi pembelian yang mengatur dengan baik dan pengawasan yang baik pula. Dari seluruh penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi pembelian barang adalah organisasi yang terdiri dari kumpulan dari sumber
daya
(manusia,
formolir,
catatan,
alat
dan
laporan)
yang
dikoordinasikan untuk mengolah data-data dari transaksi kegiatan pembelian seperti: pembelian barang dagangan menjadi informasi keuangan dalam bentuk laporan
yang
kemudian
dikomunikasikan
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan terhadap perusahaan, yaitu pihak intern perusahaan dan pihak ekstern Pihak perusahaan intern yaitu manajemen perusahaan adalah pihak yang paling bayak berhubungan dengan informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi karena mereka yang bertangung jawab untuk melaksanakan kegiatan
12
perusahaan. Sedangkan pihak ekstern perusahaan memanfaatkan informasi keuangan atas suatu perusahaan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa akan datang, dan memperoleh gambaran lainya mengenai perusahaan yang bersangkuatan sehingga mereka dapat mengambil keputusan berkaitan dengan perusahaan tersebut. 2.2
Sistem Akuntansi Pembelian
Sistem akuntasi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Pembelian merupakan akun yang digunakan untuk mencatat semua barang dagang yang dibeli perusahaan dalam satu periode. pembelian yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi tersedianya barang dagangan dalam gudang sampai barang dagangan tersebut dijual kembali kepada konsumen. Maka digunakan sistem akuntansi pembelian oleh perusahaan untuk pengadaan barang dagangan yang diperlukan perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : pembelian lokal dan pembelian impor. Pembelian lokal merupakan pembelian dari pemasok dalam negri, sedangkan pembelian impor merupakan pembelian dari pemasok luar negri. Pembelian dapat dilakukan secara kredit maupun secara tunai. Dalam pelaksanaan sistem akuntasi pembelian terdapat beberapa hal yang harus diketahui antara lain : informasi yang dibutuhkan manajemen, fungsi yang terkait dalam pembelian, dokumen yang digunakan dalam pembelian, prosedur sistem akuntansi dan bagan alir dokumen sistem akuntansi pembelian. Berikut adalah hal – hal yang perlu diketahui dalam sistem akuntansi pembelian :
13
2.2.1
Informasi Yang Dibutuhkan Oleh Manajemen
Dalam sistem akuntasi pembelian manajemen memerlukan informasi mengenai data – data yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan kegiatan pembelian. Beberapa informasi yang diperlukan oleh manajemen dari sistem akuntansi pembelian adalah sebagai be rikut : 1. Jenis persedian yang telah mencapai titik pemesanan kembali (reorder point). Yaitu untuk mengetahui jumlah jenis persediaan barang dagangan yang harus dipesan kembali, agar saat jenis persediaan dibutuhkan, barang dagangan tersebut tersedia dalam gudang. 2. Pesanan pembelian yang telah dikirim kepada pemasok Yaitu untuk mengetahui jumlah pesanan pembelian dan pemasok mana yang dipilih dalam pesanan pembelian 3. Pesanan pembelian yang telah dipenuhi oleh pemasok Yaitu
untuk
mengetahui
jumlah
ketersediaan
pemasok
dalam
memenuhi pesanan pembelian 4. Total saldo utang dagang pada tanggal tertentu Yaitu untuk mengetahui total saldo utang dagang perusahaan dan mengetahui tanggal jatuh tempo pembayaran utang dagang yang harus dibayar perusahaan. 5. Saldo utang dagang pada pemasok tertentu Yaitu untuk mengetahui rincian saldo utang dagang dari masing-masing
14
pemasok dan mengetahui tanggal jatuh tempo pembayaran kepada pemasok tersebut. 6. Tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan dari pembelian. Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan
transaksi
pembelian
manajemen
memerlukan
beberapa
informasi untuk memberikan keputusan akan terjadinya transaksi pembelian tersebut. Dalam mengambil keputusan tersebut manajemen perlu mengetahui jenis barang yang perlu dipesan kembali, pesanan pembelian yang dikirim maupun yang telah dipenuhi pemasok, saldo hutang pada pemasok yang diakibatkan dari transaksi pembelian, penambahan akan kuantitas dan harga pokok persediaan pembelian, penambahan akan kuantitas dan harga pokok persediaan pembelian yang ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan perusahaan, menjamin keandalan dan ketelitian atas dasar pencatatan akunansi. 2.2.2
Fungsi Yang Terkait
Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan, fungsifungsi yang dibentuk adalah fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, dan fungsi akuntansi. Pemisahaan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanan transaksi pembelian dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi ke tangan manajer berbagai unit organisasi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi pembelian tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja. Dengan demikian dalam pelaksanaan suatu transaksi terdapat
15
internal check diantara unit organisasi pelaksana. Beberapa fungsi yang terkait dan memiliki tanggung jawab serta wewenang dalam melaksanakan transaksi pembelian adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Gudang Dalam prosedur pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
Untuk
barang-barang
yang
lansung
dipakai
(tidak
diselenggarakan persediaan digudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang. 2. Fungsi Pembelian Fungsi pembeliaan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi pembelian juga membuat perjanjian syarat pembelian dengan pemasok. 3.
Fungsi Penerimaan Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pemasok
16
yang berasal dari transaksi retur penjualan 4.
Fungsi Akuntansi, Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu: 1). Bagian pencatat utang Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat utang yang timbul dari transaksi pembelian ke dalam kartu gudang. 2). Bagian pencatat persediaan Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang diterima dari transaksi pembelian ke dalam kartu persediaan Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi yang
terkait diatas memiliki pemisahan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam melakukan prosedur pembelian dan tidak ada transaksi yang dilakukan sendiri oleh satu fungsi saja. 2.2.3
Dokumen Yang Digunakan
Dalam melakukan sistem akuntansi pembelian tentu saja memerlukan dokumen guna menjamin keandalan dan tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut: 1. Surat Permintaan Pembelian Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan
17
pembelian dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut. Biasanya dibuat dua lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi pembelian, dan tembusanya untuk arsip fungsi yang meminta barang. 2. Surat Permintaan Penawaran Harga Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaanya tidak bersifat berulang kali terjadi yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar. 3.
Surat Order Pembelian Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Surat order pembelian dikeluarkan oleh fungsi pembelian dan diotorisasi oleh fungsi pembelian yang kemudian diberikan kepada pemasok.
4.
Laporan Penerimaan Barang Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menujukan bahwa barang-barang yang diterima
pemasok telah
memenuhi jenis,
spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian. Laporan penerimaan barang disertai dengan otorisasi bagian penerimaan barang. 5.
Bukti kas Keluar Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian, juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas
18
untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran. Dalam mengeluarkan bukti kas keluar disertai dengan otorisasi bagian akuntansi. Semua dokumen dalam transaksi pembelian sangat dibutuhkan sebagai alat yang membantu keandalan dan tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi serta sebagai bukti terjadinya transaksi pembelian. 2.2.4 Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Dalam pembelian diperlukan adanya pencatatan agar menjamin keandalan dan tingkat ketelitian data akuntansi seerta dapat dipertangung jawabkan. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat pembelian adalah :
1. Register Bukti Kas Keluar Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat utang, jika perusahaan menggunakan voucher payable procedure. 2. Jurnal pembelian Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian. Berikut jurnal pembelian yang biasa digunakan oleh perusahaan : 1). pencatatan pembelian secara periodik : Pembelian Tunai : Pembelian Kas
xxx
-
-
xxx
19
Pembelian Kredit : Pembelian Hutang dagang
xxx
-
-
xxx
2). Pencatatan Pembelian secara perpetual : Pembelisn Tunai: Persediaan barang dagang Kas
xxx
-
-
xxx
xxx
-
-
xxx
Pembelian kredit : Persediaan barang dagang Hutang dagang 3. Kartu Utang Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi utang perusahaan kepada tiap-tiap kreditnya. Di gunakan untuk mencatat uatang kepada pemasok. 4. Kartu Persediaan Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis pada persediaan dan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli. 5. Kartu Gudang Catatan akuntansi ini diselengarakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan.
20
6. Jurnal Umum Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat barang yang rusak dan dikembalikan kepada pemasok (retur pembelian) 1) Pencatatan retur pembelian secara periodik : Kas/Hutang Dagang Retur Pembelian
xxx
-
-
xxx
2) Pencatatan retur pembelian secara perpetual ; Kas/Hutang Dagang Persediaan barang dagang
xxx
-
-
xxx
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap melakukan transaksi pembelian harus dilakukan beberapa pencatatan. Hal ini dilakukan untuk menjamin keandalan dan menjaga tingakat ketelitian dalam data akuntansi agar dalam memperoleh keputusan yang tepat dalam mengelola perusahaan.
2.2.5 Prosedur Sistem Akuntansi Pembelian
Dalam melakukan sistem akuntansi pembelian perlu dilakukan prosedur yang merupakan tahap-tahap proses terjadinya transaksi pembelian.
Berikut
prosedur sistem akuntansi pembelian antara lain : 1. Bagian Gudang Dalam sistem akuntansi pembelian, bagian gudang bertanggung jawab
21
untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan (reorder point ) yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan yang disertai dengan laporan penerimaan barang serta mencatat pada kartu gudang. Untuk barang-barang yang langsung dipakai (tidak diselenggarakan persediaan barang di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang. 2. Bagian Pembelian Bagian pembelian bertanggung jawab untuk memeperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilihnya. Bagian ini juga bertanggung jawab untuk memeriksa faktur yang diterima dari pemasok. 3. Bagian Penerimaan Dalam sistem informasi peneriamaan, bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kualitas barang yang akan diterima dari pemasok, guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Bagian ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan. 4. Bagian akuntansi Bagian akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah bagian
22
pencatat utang dan bagian pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, bagian utang bertanggung jawab mencatat transaksi pembelian
kedalam
register
bukti
kas
keluar
dan
untuk
menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, bagaian pencatat persedian bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang dibeli kedalam kartu persediaan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian yang terkait memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda dalam melakukan transaksi pembelian.