, 16 September 2013
Sistem Pengisian SISTEM PENGISIAN PE NGISIAN GENERATOR AC (ALTERNATOR) (ALTERNATOR) Sistem pengisian AC paling banyak digunakan, baik sistem pengisian dengan regulator mekanik (konvensional) maupun dengan IC Regulator .
Sistem pengisian Regulator mekanik Komponen sistem pengisian regulator mekanik terdiri dari : 1. Alternator yang berfungsi meruba energi gerak men!adi energi listrik. "istrik yang diasilkan merupakan arus bolak#balik (AC), untuk meruba arus AC men!adi arus $C digunakan diode yang dipasang men!adi satu bagian dengan alternator. 2. Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus yang diasilkan alternator
dengan %ara mengatur kemagnetan pada rotor altenator. Regulator !uga berfungsi untuk mengatur idup dan matinya lampu indikator pengisian. 3. Sekering untuk memutus aliran listrik bila rangkaian dialiri arus berlebian akibat
ubungan singkat. 4. Kun%i kontak untuk mengubungkan atau memutus aliran ke l ampu indi%ator dank e
regulator. Aliran listrik ke regulator diteruskan ke altenator berfungsi berf ungsi untuk mengasilkan magnet pada altenator. 5. &aterai menyimpan arus listrik dan stabili'er tegangan yang diasilkan sistem
pengisian. ALTERNATOR Alternator yang berfungsi meruba energi gerak men!adi energi listrik. "istrik yang diasilkan merupakan arus bolak#balik (AC), ( AC), untuk meruba arus AC men!adi arus $C digunakan diode yang dipasang men!adi satu bagian dengan Alternator. Alternator. PRINSIP KERJA ALTERNATOR
Prinsip kerja Alternator &ila pada generator $C sebua pengantar dibentuk *, di u!ung pengantar dipasang komutator, pada komutator menempel sikat. Sikat A* merupakan sikat positip dan sikat &* adala sikat negatip, maka pada generator AC (altenator) kedua u!ung pengantar diubungkan ke slip ring dan !enis sikat suda tidak !elas karena beruba uba sesuai posisi pengantar. Saat pengantar diputar maka pengantar tersebut akan memotong medan magnet seingga mengasilkan induksi elektromagnetik. Ara arus yang diasilkan a kan beruba#uba, pada posisi (+) ara arus menu!u sikat A*, namun pada posisi () ara arus beruba menu!u sikat &*. -erubaan tersebut dapat digambarkan dalam fungsi gelombang sinus. KONSTRUKSI ALTERNATOR
Konstruksi Alternator -ada altenator terdapat terminal yaitu terminal &,/,0 dan 1. 2erminal & merupakan terminal output altenator yang diubungkan ke baterai, beban dan regulator terminal &. 2erminal / berubungan dengan sikat negatip, bodi alternator dan terminal / regulator. 2erminal 0 berubungan dengan sikat positip dan diubungkan ke terminal 0 regulator, 2erminal 1 berubungan dengan neutral stator %oil, saat altenator mengasilkan listrik maka terminal 1 !uga mengasilkan listrik, listrik yang diasilkan terminal 1 dialirkan ke regulator terminal 1, untuk mematikan lampu indi%ator pengisian. -ada regulator terdapat 3 terminal mempunyai terminal &,/,0,1, I4 dan ". /mpat dari 3 terminal tersebut berubungan dengan terminal altenator yaitu &, /,0, 1. $ua terminal regulator yang lain yaitu terminal I4 dan ", berubungan dengan terminal I4 kontak dan lampu. KOMPONEN UTAMA ALTERNATOR Pulley &erfungsi untuk tempat 5 belt penggerak alternator yang memindakan gerak putar mesin untuk memutar alternator. Kipas (fan) &erfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun kumparan pada alternator. Roto
0ungsi rotor untuk mengasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang diasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor %oil. "istrik ke rotor %oil disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip ring. 2erdapat dua sikat yaitu sikat positip berubungan dengan terminal 0, sikat negatip berubungan dengan massa atau terminal /. Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi pula, agar listrik yang diasilkan tetap stabil maka kuat magnet yang diasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.
Rotor Alternator &ila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari positip baterai, variable resistor, amper meter, slip ring, rotor %oil, slip ring dan ke negatip baterai. Adanya aliran listrik pada rotor menyebabkan rotor men!adi magnet, saat taanan pada variable resistor ke%il maka arus yang mengalir sangat besar, magnet pada rotor sangat kuat, namun bila taanan variable resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor %oil men!adi ke%il seingga kemagnetan !uga men!adi ke%il. -ada saat taanan variable resistor ke%il maka voltmeter yang dipasang pada slip ring menun!ukan tegangan yang besar, sebaliknya saat taanan variable resistor besar maka tegangan pada slip ring men!adi ke%il. Stato Stator berfungsi sebagai kumparan yang mengasilkan listrik saat terpotong medan magnet dari rotor. Stator terdiri dari stator %ore (inti stator) dan stator %oil. $isain stator %oil ada ma%am yaitu model delta* dan model 6*. -ada model 6*, ketiga u!ung kumparan tersebut disambung men!adi satu. 2itik sambungan ini disebut titik 1* (neutral point). -ada model delta ketiga u!ung lilitan di!adikan satu seingga membentuk segi tiga (delta). 7odel ini tidak memiliki terminal neutral (1). Stator %oil mengasilkan arus listrik AC tiga pase. 2iap u!ung stator diubungkan ke diode positip dan diode negatip.
Konstruksi Stator
Output Stator
Tipe rangkaian Stator !io"a (e#tifie) $ioda berfungsi untuk menyearakan arus AC yang diasilkan ole stator %oil men!adi arus $C, disamping itu !uga berfungsi untuk menaan agar arus dari baterai tidak mengalir ke stator %oil. Sifat diode adala meneruskan arus listrik satu ara. 4ambar .+ a. merupakan diode positip yang dirangkai seri dengan lampu pada sebua baterai + 5. rangkaian tersebut merupakan rangkaian bias ma!u ( forward direction voltage) seingga diode dapat mengalirkan arus listrik, lampu menyala. &ila ubungan kabel ditukar yang kabel yang berubungan dengan positip dipinda ke negatip dan sebaliknya maka diode mendapat bias mundur (reverse direction voltage) seingga diode tidak dapat mengalirkan arus listrik, maka lampu padam.
Konsruksiti Doda pada Alternator -ada altenator !umla diode terdiri dari 3 atau 8 bua diode yang digabungkan. 7enurut pemasangannya diode ini dapat dibagi men!adai bagian yaitu diode positip dan diode negatip. 7embeda diode posistip dan negatip saat terpasang pada dudukannya dengan %ara dioda negatip plat pemegang bodi diode dibautkan langsung ke bodi alternator tanpa isolator, sedangkan pada diode positip plat pemegang bodi diode dipasang ke ruma alternator dengan menggunakan isolator. 7embedakan diode lebi akurat menggunakan 9m meter.
Prinsip kerja penyearah arus listrik pada stator coil -rinsip ker!a penyearaan arus listrik yang diasilkan stator %oil pada altenator adala sebagai berikut: Saat rotor altenator berputar maka ter!adi induksi elektromagnetik pada stator %oil, gambar di atas: a, menun!ukkan baa u!ung stator %oil A* negatip dan u!ung stator %oil C* mengasilkan arus positip, arus yang diasilkan stator %oil C* disearakan ole diode positip C* , kemudian dialirkan ke baterai (attery). Rotor terus berputar seingga stator %oil C* yang tadinya mengasilkan arus positip men!adi mengasilkan arus negatip, arus positip diasilkan ole stator %oil &*, arus yang diasilkan stator %oil &* disearakan ole diode positip &* , kemudian dialirkan ke baterai. $emikian seterusnya seingga se%ara bergantian stator %oil mengasilkan gelombang listrik dan disearakan ole diode, selisi gelombang satu dengan yang lain +;<. Si$at (%us&) Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor %oil. -ada altenator terdapat dua sikat, yaitu : 1. Sikat positip yang berubungan dengan terminal 0 alternator 2. Sikat negatip berubungan dengan bodi altenator dan terminal /
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan ter!adi gesekan antara slip ring dengan sikat, seingga sikat men!adi %epat aus. Kontak sikat dengan slip ring arus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan ole pegas. Sikat merupakan bagian yang sering men!adi penyebab gangguan pada altenator, karena %epat aus. Sikat yang suda pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor %oil berkurang, akibat tekanan pegas yang melema. &erkurangnya aliran listrik ke rotor %oil menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang diasilkan altenator menurun. &ila sikat suda pendek arus segera diganti, sebab kalau sampai sikat abis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat seingga men!adi aus. Sikat yang suda abis dapat menyebabkan liran listrik ke rotor %oil terputus, kemgnetan rotor ilang, altenator tidak dapat mengasilkan listrik, tidak ter!adi proses pengisian. Sikat pata dan pe%anya ruma sikat sering di!umpai akibat kesalaan saat merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan sikat seingga sikat pata dan al ini dapat pula menyebabkan ruma sikat pe%a, untuk mengindari al tersebut maka sikat arus dimasukkan ke rumanya dan ditaan menggunakan kaat yang dimasukan melaui lubang ke%il yang seda tersedia, bila sikat suda tertaan ole kaat maka rotor dapat dimasukkan dengan aman. Re'ulato Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang diasilkan ole altenator. Arus yang diasilkan altenator sampai putaran ;;; rpm sebesar +; A atau kurang, namun saat beban lampu diidupkan maka arus yang diasilkan pada putaran ;;; rpm sebesar =; A atau
lebi sesuai kapasitas dari altenator dan beban listriknya. 2egangan yang diasilkan altenator di!aga tetap stabil pada +=,>#+,> 5olt. Regulator mekanik 3 terminal mempunyai terminal /, 0, 1, &, I4 dan ". -ada regulator ini terdiri dari dua bagian yaitu voltage regulator yang berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan pengisian dan voltage relay yang berfungsi untuk mengatur idup dan matinya lampu indi%ator pengisian sebagai indikasi sistem pengisian berfungsi. -ola susunan terminal pada regulator tipe A adala I4,1,0 dan /,",&, sedangkan pola susunan terminal pada regulator tipe & adala &,",/ dan 0,1,I4. 7eskipun terminal regulator mempunyai pola tertentu, namun kita sering mengalami kesulitan dalam menentukan terminal regulator, seingga kita kesulitan menentukan apaka regulator tertentu tipa A atau tipe &. Cara menentukan terminal regulator mekanik 3 terminal adala: +. 2entukan mana bagian voltage regulator, mana bagian voltage relay. 5oltage regulator muda dikenali karena mempunyai %iri mempunyai resistor. . Identifikasi terminal pada voltage regulator, dimana voltage regulator mempunyai = terminal yaitu I4, 0 dan /. Identifikasi terminal I4, 0, dan / pada 5oltage Regulator =. Identifikasi terminal pada voltage relay, dimana voltage relay mempunyai = terminal yaitu &, " dan 1. Identifikasi terminal &, " dan 1 pada 5oltage Relay PERAATAN SISTEM PENGISIAN Sistem pengisian arus diraat dengan baik supaya arus listrik tidak mengalami gangguan selama digunakan. !ika sistem pengisian tidak diraat dengan baik akan mun%ul beberapa akibat, seperti: 1. -engisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin tidak dapat distarter. 2. &aterai tidak dapat menyimpan energi listrik. 3. sai pemakaian baterai lebi pendek.
-eraatan sistem pengisian meliputi beberapa al, antara lain: 1. -eraatan baterai 2. -emeriksaan 5 belt, -emeriksaan pada 5 belt meliputi: pemeriksaan tegangan 5 belt
dan kondisi fisik 5 belt, seperti keretakan. 3. -emeriksaan arus dan tegangan pengisian.
MERAAT *ATERAI -ada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, baterai mempunyai peranan yang penting, baik saat mesin idup maupun saat mesin distarter. -eraatan baterai yang baik akan memberikan beberapa manfaat seperti: 1. 7en%ega baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai, Kekurangan elektrolit ter!adi karena saat proses pengisian dan pengosongan ter!adi penguapan. ?ika elektrolit pada baterai kurang maka menyebabkan baterai men!adi panas, ter!adi kristalisasi pada sel#sel baterai, dan baan aktif pada sel baterai lepas. ?ika baan aktif baterai lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan baan aktif sel yang lepas akan !atu di dasar kotak atau terselip di antara sel seingga baterai dapat ter!adi pengosongan sendiri (self dis%arge). 2. 2erminal baterai men!adi aet, Kerusakan yang ter!adi pada terminal baterai biasanya
adala korosi. Korosi disebabkan ole uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendur.
4angguan yang sering dirasakan adala fungsi saat mesin distarter, dimana !ika bateri kurang baik maka energi yang disimpan tidak %ukup untuk melakukan starter seingga kendaraan sulit distarter atau bakan tidak bisa distarter. -enyebab energi listrik tidak %ukup untuk melakukan starter disebabkan beberapa al, yaitu: 1. /nergi listrik yang diasilkan sistem pengisian lebi ke%il dari energi listrik yang dibutukan untuk starter. 2. &aterai suda lema seingga tidak mampu menyimpan energi listrik atau ter!adi
pengosongan sendiri. 3. Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.
?ika kendaraan tidak digunakan dalam aktu yang lama maka energi yang tersimpan di baterai dapat kosong atau abis dengan sendirinya, al ini disebut dengan self dis%arger. &esarnya self dis%arger ditun!ukan dalam persentase kapasitas baterai. &esarnya self disarger biasanya berkisar ;,=#+,@ per ari pada temperatur ;#=; dera!at %el%ius tiap ari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam aktu +#= bulan. Self dis%arge atau pengosongan sendiri pada baterai disebabkan beberapa al, yaitu: 1. Adanya baan aktif yang rusak dan menempel antar sel baterai. 2. Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang ber%ampur dengan
elektrolit. Bal ini merupakan sala satu alasan mengapa menamba elektrolit arus menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam. 3. &aan aktif baterai. 4. 2emperatur elektrolit baterai.
•
•
!rafik pengaruh temperatur dan ahan aktif terhadap pengosongan sendiri KEGIATAN +ANG !ILAKUKAN !ALAM MERAAT *ATERAI -eraatan baterai meliputi dua al, yaitu: 7embersikan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain. 7emeriksa !umla dan berat !enis elektrolit. Me,%esi&$an te,inal %ateai 2erminal baterai merupakan bagian yang muda mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka taanan pada terminal bertamba dan ter!adi penurunan tegangan pada beban seingga beban tidak dapat berfungsi optimal. ntuk men%ega al tersebut maka terminal arus dibersikan. -embersian terminal baterai dilakukan dengan %ara: +. Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
. &ila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, !angan memukul atau men%ungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. 4unakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker kusus.
"elepas terminal #aterai =. &ersikan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat kusus.
"emersihkan terminal #aterai . 9leskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan ken%angkan baut pengikatnya. @. "akukan pemeriksaan taanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip diubungkan terminal pisitip baterai dan %olok ukur negatip diubungkan konektor baterai "akukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter arus tetap 1ol, bila volt meter menun!ukkan tegangan maka terdapat taanan pada terminal baterai.
"emeriksa Tahanan terminal #aterai Me,ei$sa -u,la& "an %eat -enis ele$tolit $alam pemeriksaan elektrolit ada dua al yang dilakukan yaitu: pemeriksaan !umla elektrolit dan berat !enis elektrolit. ?umla elektrolit di dalam baterai dapat berkurang karena beberapa al, seperti: 1. Cairan elektrolit menguap, Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai ter!adi efek panas seingga eletrolit baterai menguap seingga !umla elektrolit berkurang. ?umla elektrolit yang baik adala diantara tanda batas pper
"evel dengan "oer "evel. ?umla elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai %epat rusak, sedang !umla elektrolit berlebian menyebabkan tumpanya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebian. ntuk menamba !umla elektrolit yang kurang %ukup dengan menamba B9 atau ter!ual dengan nama Air A%%u. 2. 9ver Carging, -enyebab elektrolit %epat berkurang dapat disebabkan
ole overcharging , ole karena bila berkurangnya elektrolit tidak a!ar maka periksa dan setel arus pengisian. 3. &aterai retak, Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit %epat berkurang,
selain itu %airan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena %airan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi. /lektrolit baterai yang di!ual ada dua ma%am yaitu ai a##u dan ai .uu. Air a%%u merupakan air murni (B 9) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air 'uur kandungan asam sulfatnya %ukup besar seingga berat !enisnya lebi tinggi. Air a%%u digunakan untu menamba elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air 'uur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. -enambaan elektrolit dengan air 'uur menyebabkan berat !enis elektrolit terlalu tinggi. Kesalaan ini dapat menyebabkan interprestasi asil pengukuran keliru, sebab asil pengukuran menun!ukkan berat !enis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan ke%il. Selain !umla elektrolit pemeriksaan !uga perlu dilakukan teradap berat !enis elektrolit. -emeriksaan berat !enis elektrolit baterai menggunakan alat idrometer. -emeriksaan berat !enis elektrolit baterai merupakan sala satu metode untuk mengetaui kapasitas baterai. &aterai penu mempunyai &! +,#+,>, baterai kosong &! +,+;;#+,+=;. Bubungan berat !enis dan kapasitas adala sebagai berikut:
!rafik $uungan #erat %enis dan Kapasitas #aterai &erat !enis elektrolit beruba sebesar:
Rumus untuk mengoreksi hasil pengukuran erat jenis elektrolit
•
•
•
!rafik $uungan Temperatur Dengan #erat %enis &lektrolit $ari asil pengukuran akan diperole data kondisi elektrolit, bila berat !enis elektrolit lebi dari +,>; maka tambakan air suling agar berat !enis berkurang +.>; penyebab terllu tingginya berat !enis dapat disebabkan kekelirua aktu menamba elektrolit, saat lektrolit kurang arus ditambakan air suling bukan elektrolit atau air 'uur. "akukan pengisian penu, bila asil pengukuraDn urang dari +.+; atau ganti dengan baterai baterai baru. -erbedaan berat !enis antar sel tidak bole melebii ;.;;, bila al ini ter!adi maka lakukan pengisian penu, kemudian ukur kembali berat!enisnya, bila berat !enis antar sel melebii ;.;=;, setel berat !enis dengan menamba air suling atau menamba air 'uur sampai elektrolit amper sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru. 2erdapat beberapa produsen baterai menggunakan indi%ator berat !enis baterai yang men!adi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indi%ator tersendiri. Adanya indi%ator berat !enis baterai membuat peraatan lebi muda, karena saat peraatan pemeriksaan berat !enis membutukan aktu yang %ukup lama, dan bila tidak dilakukan degan ati#ati elektrolit dapat tumpaEmenetes pada kendaraan. Indikator pada baterai !enis ini mempunyai = arna, yaitu: Farna i!au ( green' , sebagai indikasi baterai masi baik Farna i!au gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi Kuning ( yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti
#aterai dengan (ndikator #erat %enis &lektrolit PERAATAN SISTEM PENGISIAN / PEMERIKSAAN 0 *ELT -ada sistem pengisian 5 belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke alternator. Apabila tegangan 5 belt kurang maka akan menyebabkan ter!adinya slip seingga ke%epatan putaran alternator kurang dan akibatnya out put alternator kurang. -enurunan tegangan 5 belt disebabkan ole keausan 5 belt karena faktor usia atau perubaan penyetelan. Kerusakan yang ter!adi pada 5 belt akibat dimakan usia, diantaranya: 5 belt aus,
elastisitas menurun dan 5 belt men!adi pe%a. apabila kerusakan pada 5 belt tidak diperatikan maka terdapat kemungkinan 5 belt putus pada saat kondisi mesin idup. "angka#langka dalam pemeriksaan 5 belt, yaitu: +. "epas 5 belt dari kemungkinan retak, rip lepas retak atau %a%at . -asang kembali dan setel tegangan 5 belt dengan menekan dengan kekuatan +; kg, standar defleksi untuk belt lama G #+;mm dan untuk belt baru G @# mm.
"emeriksa dan menyetel ) #elt ntuk !enis v belt !uga arus memeriksa pemasangannya teradap pully. -emeriksaan &elt tipe multi 5. &esar difleksi untuk belt lama sebesar #> mm, sedangkan belt baru @# mm dengan tegangan belt @#@@ kg untuk belt baru dan ;#=@ kg untuk belt lama.
Pemeriksaan posisi pemasangan #elt pada puli PERAATAN SISTEM PENGISIAN 1 PEMERIKSAAN ARUS !AN TEGANGAN PENGISIAN PEMERIKSAAN ARUS !AN TEGANGAN PENGISIAN TANPA *E*AN "angka#langka pemeriksaan arus dan tegangan pengisian tanpa beban meliputi: +. Bubungkan %lem positif volt meter dengan terminal positif baterai dan %lem negatif volt meter dengan terminal negatif baterai. . -asang amper meter dengan memasang %lem induksi pada kabel positif baterai.
Pemasangan )olt*Amper meter =. Bidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai putaran ;;; rpm. . -eriksa penun!ukan pada 5olt#Amper meter. Standar penun!ukan untuk sistem pengisian regulator mekanik: Arus kurang dari +; A dan tegangan: +=,>#+,> volt. Standar penun!ukan untuk sistem pengisian IC regulator: Arus kurang dari +; A dan tegangan untuk regulator tipe A: +=,>#+,+ volt sedangkan tegangan tipe 7: +=,8#+@,+ volt.
Arus dan Tegangan pengisian tanpa ean PEMERIKSAAN ARUS !AN TEGANGAN PENGISIAN !ENGAN *E*AN +. -asang 5olt meter yaitu mengubungkan %lem positif pada terminal positif baterai dan %lem negatif pada terminal negatif baterai. . -asang amper meter dengan memasang %lem induksi pada kabel positif baterai.
Pemasangan )olt*Amper meter =. Bidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai ;;; rpm, Bidupkan lampu kepala dan fan AC. -eriksa penun!ukan pada Amper#5olt meter. Standar penun!ukan untuk regulator mekanik , arus lebi dari =; A dan tegangan: +=,>#+,> A. Standar penun!ukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator, IC tipe A: +=,>#+,+ volt sedangkan regulator tipe 7: +=,8#+@,+ volt.
Tegangan dan Arus dengan ean Apabila setela dilakukan pemeriksaan seperti di atas dan asil dari pemeriksaan arus serta tegangan kurang dari spesifikasi, maka lakukan langka berikut: 1. -eriksa tegangan antara terminal positif baterai dengan terminal & alternator, tegangan arus 19" volt, !ika ada tegangan berar ti ada sambungan yang kurang kuat atau putus. 2. -eriksa tegangan antara bodi alternator dengan terminal negatif baterai, tegangan
arus 19" volt, bila ada tegangan maka pemasangan alternator kurang baik, terminal kotor atau kabel massa kendorEberkarat.
•
•
Pemeriksaan Kael atau Konektor kotor atau kendor ?ika asil pemeriksaan arus dan tegangan menun!ukan sistem pengisian tidak berfungsi, yaitu tidak ada arus pengisian maka: 2ipe regulator mekanik: Bubungkan terminal 0 dengan terminal & menggunakan kabel !umper, dengan langka ini !ika arus pengisian normal maka kemungkinan yang rusak adala regulator, fuse atau kabel regulator lepas. &ila tidak ada arus pengisian kemungkinan alternator yang rusak maka arus dioveraul. 2ipe IC regulator: -ada sistem pengisian dengan IC regulator bila tidak ada arus pengisian, maka ubungkan terminal 0 dengan bodi alternator menggunakan kaat atau pengantar. &ila arus pengisian men!adi normal maka kemungkinan yang rusak adala IC regulator. ?ika tetap tidak ada pengisian kemungkinan yang rusak adala alternatornya dan arus dioveraul.
%umper pada Alternator dengan (+ Regulator