SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Pijat Oksitosin
Penyuluh
: Mahasiswa D4 Keperawatan Malang Kelompok 4
Kelompok Sasaran : Ibu Menyusui Tempat
: Ruang Cut Nyak Dien RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Tanggal/Bln/Th
: 8 Oktober 2016
Waktu
: 09.00 – 09.30 WIB
A. LATAR BELAKANG Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat. Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di 20-30 menit setelah lahir. Itupun jika bayi tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses melahirkan. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan menyusu dengan baik Kenyataan dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari-hari pertama menyusui disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proese menyusui. Menyusui dini di jam-jam pertama kelahiran jika tidak dapat dilakukan oleh akan menyebabkan proses menyusu tertunda, maka alternatif yang dapat dilakukan adalah memerah atau memompa ASI selama 10-20 menit hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi, salah satu solusi dari ketidaklancaran ASI adalah pijat oksitosin. Dimana pijat okstiosin dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan sehingga sangat berperan dalam produksi ASI. B. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti penyuluhan ini, 80% ibu menyusui di Ruang Cut Nyak Dien RSUD Kanjuruhan Kepanjen mampu melakukan pijat oksitosin sesuai dengan petunjuk yang diberikan. C. TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, diharapkan peserta dapat: a.
Mengetahui pengertian pijat oksitosin
b.
Memahami tujuan pijat oksitosin
c.
Mengetahui manfaat Pijat Oksitosin
d.
Melakukan teknik pijat oksitosin
e.
Mengetahui waktu yang tepat pelaksanaan pijat oksitosin
D. KEGIATAN NO
TAHAP KEGIATAN
ALOKASI METODE ALAT WAKTU
1.
Pembukaan
(MENIT) 5 menit
1. Salam
EVALUASI
PERAGA Ceramah
Peserta
2. Perkenalan
penyuluhan
3. Kontrak Waktu 30
menyimak
menit
penyaji
4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
pembelajaran 5. Apresiasi (menanyakan hal-hal umum yg berhubungan dengan 2.
Penjelasan
topic) 1. Menjelaskan tentang 20 menit Ceramah pengertian oksitosin 2. Menjelaskan
pijat
dan tanya
penyuluhan
jawab
memahami
tujuan
materi dan
pijat oksitosin 3. Menjelaskan tentang manfaat
penjelasan yang telah
pijat
disampaikan
oksitosin 4. Mendemonstrasikan
oleh
teknik pijat oksitosin 5. Menjelasakan waktu
3.
Penutup
yang
tepat
melakukan
pijat
oksitosin 1. Mengajukan 3 pertanyaan tentang materi pembelajaran 2. Kesimpulan dari pembelajaran 3. Salam penutup
Peserta
penyuluh.
5 menit
Tanya
Peserta dapat
jawab
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji
E. ORGANISASI Moderator : M. Ilham Santoso Penyaji : Bima Ragil P. Fasilitator : Rosyada Nirmala Uraian Tugas Penyaji : Menyajikan materi Moderator : Mengatur jalannya diskusi Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan F. METODE 1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
G. MEDIA 1.
Lefleat
H. EVALUASI 1. Struktur a. Peserta hadir ditempat penyuluhan b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Cut Nyak Dien RSUD Kanjuruhan Kepanjen c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, lembar balik) 2. Proses a. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara benar 3. Hasil Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan dengan cara tanya jawab
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2009). B. TUJUAN Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down.
C. MANFAAT Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).
D. PERSIAPAN ALAT 1.
Alat-alat
2.
3.
Kursi Meja Minyak kelapa BH kusus untuk menyusui Handuk Persiapan perawat Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien Membaca status pasien Mencuci tangan Persiapan lingkungan Menutup gordien atau pintu Pastikan privaci pasien terjaga
E. CARA PIJAT OKSITOSIN Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007) : a. Melepaskan baju ibu bagian atas b. Ibu duduk sedikit telungkup, lalu memeluk bantal c. Memasang handuk d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya. g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah, dari leher ke arah tulang belikat, selama 2-3 menit h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali i. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian.
F. WAKTU PELAKSAAN YANG TEPAT Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui atau memerah ASI, lebih disarankan. Atau saat pikiran ibu sedang pusing, badan pegal-pegal. Cukup 3-5 menit saja per sesi (Depkes, 2007).
DAFTAR PUSTAKA Roesli, U & Yahmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI. DEPKES RI, 2007