Rute Pemberian Obat 23 April Ap ril 201 2013 3Muthia Ulfah
Rute pemberian obat terutama ditentukan oleh sifat dan tujuan dari penggunaan obat sehingga dapat memberikan efek terapi yang tepat. Terdapat Terdapat 2 rute pemberian obat yang utama enteral dan parenteral. A.
Enteral
1. Oral : memberikan suatu obat melalui muut adalah !ara pemberian obat yang paling umum tetapi tetapi paling paling ber"ar ber"arias iasida idan n memerl memerlukan ukan jalan jalan yang yang paling paling rumit rumit untuk untuk men!apa men!apaii jaring jaringan. an. #eberapa #eberapa obat diabsorbsi diabsorbsi di lambung$ namun duodenum sering sering merupakan merupakan jalan masuk utama ke sirkul sirkulasi asi sistem sistemik ik karena karena permuk permukaan aan absorb absorbsin sinya ya yang yang lebih lebih besar besar.. %ebanya %ebanyakan kan obat diabso diabsorbs rbsii dari dari salura saluran n !erna !erna dan masuk masuk ke ahti ahti sebelu sebelum m disebar disebarkan kan ke sirkul sirkulasi asi umum. umum. Metabol Metabolism ismee langaka langakah h pertam pertamaa oleh oleh usus usus atau atau hati hati membata membatasi si efikas efikasii banyak banyak obat obat ketika ketika diminum diminum per oral. oral. Minum Minum obat obat bersam bersamaan aan dengan dengan makanan makanan dapat dapat mempeng mempengaru aruhi hi absorb absorbsi. si.
%eberadaan %eberadaan makanan makanan dalam lambung memperlambat memperlambat &aktu pengosongan pengosongan lambung lambung sehingga sehingga obat yang tidak tahan asam misalnya penisilin misalnya penisilin menjadi rusak atau tidak diabsorbsi. 'leh karena itu penisilin itu penisilin ata ata obat yang tidak tahan asam lainnya dapat dibuat sebagai salut enterik yang dapat melindungi obat dari lingkungan asam dan bisa men!egah iritasi lambung. (al ini tergantung pada formulasi pelepasan obat bisa diperpanjang sehingga menghasilkan preparat lepas lambat. 2. Sublingual Sublingual : penempatan penempatan di ba&ah lidah memungkinkan memungkinkan obat tersebut berdifusi berdifusi kedalam anyaman anyaman kapiler kapiler dan karena itu se!ara langsung masuk ke dalam sirkulasi sirkulasi sistemik. sistemik. )emberian suatu obat dengan rute ini mempunyai keuntungan keuntungan obat melakukan melakukan bypass mele&ati bypass mele&ati usus dan hati dan obat tidak diinakti"asi oleh metabolisme. 3. Rekta Rektall : *0+ alir aliran an dara darah h dari dari bagi bagian an rekt rektum um memi memint ntas as sirk sirkul ulas asii porta portal$ l$ jadi jadi biotransformasi obat oleh hati dikurangi. Rute sublingual dan rektal mempunyai keuntungan tambaha tambahan n yaitu yaitu men!eg men!egah ah penghan! penghan!ura uran n obat oleh en,im en,im usus usus atau atau p( rendah rendah di dalam dalam lambung. Rute rektal tersebut juga berguna jika obat menginduksi muntah ketika diberikan se!ara oral atau jika penderita sering muntah-muntah. B.
Parenteral
)enggunaan parenteral digunakan untuk obat yang absorbsinya buruk melalui saluran !erna dan untuk obat seperti insulin yang tidak stabil dalam saluran !erna. )emberian parenteral juga digunakan untuk pengobatan pasien yang tidak sadar dan dalam keadaan yang memerlukan kerja obat yang !epat. )emberian parenteral memberikan kontrol paling baik terhadap dosis yang sesungguhnya dimasukkan kedalam tubuh. 1. Intra Intrave vena na (IV) (IV) : suntikan intra"ena adalah !ara pemberian obat parenteral yan sering dilakuk dilakukan. an. Untuk Untuk obat yang yang tidak tidak diabso diabsorbs rbsii se!ara se!ara oral oral sering sering tidak tidak ada piliha pilihan. n. engan engan pemberian / / obat menghindari saluran !erna dan oleh karena itu menghindari metabolisme first metabolisme first pass oleh hati. Rute ini memberikan suatu efek yang !epat dan kontrol yang baik sekali atas kadar obat dalam sirkulasi. amun berbeda dari obat yang terdapat dalam saluran !erna obatobat obat yang yang disunt disuntukk ukkan an tidak tidak dapat dapat diambi diambill kembal kembalii sepert sepertii emesis emesis atau atau pengik pengikata atan n dengan dengan acti activat vated ed char charco coal al.. untika untikan n intra" intra"ena ena bebera beberapa pa obat dapat dapat memasuk memasukkan kan bakteri bakteri melalu melaluii kontaminasi menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan karena pemberian terlalu !epat obat konsentrasi tinggi ke dalam plasma dan jaringan-jaringan. 'leh karena it ke!epatan infus harus dikont dikontrol rol dengan dengan hati-h hati-hati ati.. )erhat )erhatiab iab yang sama sama juga juga harus harus berlak berlaku u untuk untuk obat-o obat-obat bat yang disuntikkan se!ara intra-arteri. 2. Intramuskular (I) : obat-obat yang diberikan se!ara intramuskular dapat berupa larutan dalam air atau preparat depo khusus sering berpa suspensi obat dalam "ehikulum non aua seperti etilenglikol. Absorbsi Absorbsi obat dalam larutan !epat !epa t sedangkan absorbsi preparat-preparat depo berlangsung lambat. etelah etelah "ehikulum berdifusi keluar dari otot obat tersebut mengendap pada tempat suntikan. %emudian obat melarut perlahan-lahan memberikansuatu dosis sedikit demi sedikit untuk &aktu yang lebih lama dengan efek terapetik yang panjang.
3. Subkut Sub kutan an : suntukan subkutan mengurangi resiko yang berhubungan dengan suntikan intra"askular. 4ontohnya pada sejumlah ke!il epinefrin epinefrin kadang-kadang dikombinasikan dengan suatu obat untuk membatasi area kerjanya. Epinefrin kerjanya. Epinefrin bekerja bekerja sebagai "asokonstriktor lokal dan mengur mengurangi angi pembuanga pembuangan n obat seperti seperti lidokain, dari tempat pemberian. 4ontoh-!ontoh 4ontoh-!ontoh lain pemberian obat subkutan meliputi bahan-bahan padat seperti kapsul silastik yang berisikan kontrasepsi levonergestrel yang yang diimplantasi unutk jangka yang sangat panjang. !.
"ain#lain
1. In$alasi : inhalasi memberikan pengiriman obat yang !epat mele&ati permukaan luas dari saluran nafas dan epitel paru-paru yang menghasilkan efek hampir sama dengan efek yang dihasilkan oleh pemberian obat se!ara intra"ena. Rute ini efektif dan menyenangkan penderita penderita dengan keluhan pernafasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis karena obat diberikan langsung ke tempat kerja dan efek samping sistemis minimal.
Desmopressin diberikan se!ara intranasal pada pengobatan diabetes insipidus$ 2. Intranasal : Desmopressin kalsitonin insipidus$ kalsitonin salmon kalsitonin salmon suatu hormon peptida yang digunakan dalam pengobtana osteoporosi osteoporosis s tersedia tersedia dalam bentuk semprot hidung obat narkotik narkotik kokain, biasanya kokain, biasanya digunakan dengan !ara mengisap. 3. Intratekal%intrav Intratekal%intraventrikula entrikularr : %adang-kadang perlu untuk memberikan obat-obat se!ara langsung ke dalam !airan serebrospinal seperti metotreksat pada leukemia limfostik akut. &. 'ikal : )emberian se!ara topikal digunakan bila suatu efek lokal obat diinginkan untuk pengobatan. Misalnya klortrimaz klortrimazol ol diberikan dalam bentuk krem se!ara langsung pada kulit dalam pengobatan dermatofitosis dermatofitosis dan atropin atropin atropin diteteskan diteteskan langsung ke dalam mata untuk mendilatasi pupil dan memudahkan pengukuran kelainan refraksi. *. 'rans+ermal 'r ans+ermal : Rute pemberian ini men!apai efek sistemik dengan pemakaian obat pada kulit kulit biasany biasanyaa melalu melaluii suatu suatu 5trans 5transder dermal mal pat!h6. pat!h6. %e!epa %e!epatan tan absorb absorbsi si sangat sangat ber"ar ber"arias iasii tergantun pada sifat-sifat fisik kulit pada tempat pemberian. 4ara pemberian obat ini paling sering digunakan untuk pengiriman obat se!ara lambat seperti obat antiangina nitrogliserin.
Cara Pemberian Obat . Pemberian obat yang aman dan akurat adalah tanggung jawab penting bagi seorang perawat. Meskipun obat menguntungkan, namun bukan berarti tanpa reaksi yang merugikan. Sebagai seorang perawat harus mengetahui prinsip-prinsip prinsip-prinsip dalam pemberian obat secara aman yang dikenal dengan prinsip enam benar. benar .
Dalam mengkonsumsi obat, ditemukan banyak cara yang dapat dilakukan tergantung delegasi dokter. erikut ini adalah beberapa cara pemberian obat ! •
Oral
•
Sublingual
•
"nhalasi
•
#ektal
•
Per$aginam
•
Perenteral
•
%opikal&lok %opikal&lokal al
Oral 'dalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut. (ntuk cara pemberian obat ini obat ini relati) aman, praktis dan ekonomis. *elemahan dari pemberian obat secara oral adalah e)ek yang timbul biasanya lambat, tidak e)ekti) jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperati), kurang disukai jika rasanya pahit.
Sublingual 'dalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. %ujuannya adalah agar e)ek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. *elebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah e)ek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. "nhalasi 'dalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran perna)asan. *elebihan dari pemberian obat dengan obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari e)ek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus. (ntuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui al$eoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. #ektal 'dalah obat yang yang cara pemberiannya melalui dubur atau atau anus. Maksudnya adalah adalah mempercepat kerja obat serta bersi)at lokal dan sistematik. Per$aginam (ntuk obat ini bentuknya hampir sama atau menyerupai obat yang diberikan secara rektal, hanya saja dimasukan ke dalam $agina. Parenteral 'dalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut +tanpa melalui saluran pencernaan tetapi langsung ke pembuluh darah. Misalnya sediaan injeksi atau suntikan. %ujuannya adalah agar dapat langsung menuju sasaran. *elebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperati). 'kan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. a."ntra$ena +" %idak ada ada )ase absorpsi absorpsi dalam pemberian obat secara intra$ena karena intra$ena karena obat langsung masuk ke dalam $ena, onset o) action/ cepat, e0sien, bioa$ailabilitas 122 3, baik untuk obat yang menyebabkan iritasi kalau diberikan dengan cara lain, biasanya berupa in)us kontinu untuk obat yang waktu-paruhnya pendek +4oenoes, 5225. b."ntramuskular +"M Onset o) action/ pemberian obat secara intramuscul intramusculer er ber$ariasi, ber$ariasi, berupa larutan dalam air yang lebih cepat diabsorpsi daripada obat berupa larutan dalam minyak, dan juga obat dalam sediaan suspensi, kemudian memiliki kecepatan penyerapan obat yang sangat tergantung pada besar kecilnya partikel yang tersuspensi! semakin kecil partikel, semakin cepat proses absorpsi +4oenoes, 5225.
c.Subkutan +SC Onset o) action/ lebih cepat daripada sediaan suspensi, determinan dari kecepatan absorpsi ialah total luas permukaan permukaan dimana terjadi penyerapan, menyebabkan konstriksi konstriksi pembuluh darah lokal sehingga di)usi obat tertahan&diperlama, obat dapat dipercepat dengan menambahkan hyaluronidase, suatu en6im yang memecah mukopolisakarida mukopolisakarida dari matriks jaringan +4oenoes, 5225. http!&&masningasiyah.blogsp http!&&masningas iyah.blogspot.co.id&p&car ot.co.id&p&cara-pemberian-obat.html a-pemberian-obat.html
https!&&www.scribd.com&doc&5789:;:78&distribusi-obat