| BAB I PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari masalah keterbatasan sumber daya seperti Sumber Sumber Daya Daya Manusi Manusia, a, sarana, sarana, dan dana. dana. Oleh Oleh karena karena itu dalam dalam menyiap menyiapkan kan kegiata kegiatan n dilakukan dilakukan pada tahap perencanaan perencanaan awal kegiatan kegiatan untuk penanggulang penanggulangan an masalah kesehatan perlu dilakukan prioritas untuk menjawab pertanyaan : masalah kesehatan atau penyakit apa yang perlu diutamakan / diprioritas dalam program kesehatan. Selanjutnya bilamana sudah didapatkan masalah kesehatan atau jenis penyakit yang diprioritaskan untuk ditanggulangi ditentukan ditentukan pula teknik pemecahan pemecahan masalah masalah yang sesuai agar program program yang dilakukan dilakukan dapat dicapai dicapai secara eekti dan eisien. Sehingga Sehingga perlu pemahaman pemahaman cara!cara penentuan penentuan prioritas masalah kesehatan, penentuan prioritas jenis program kesehatan yang akan dilakukan dan pemecahan masalah dari masalah kesehatan yang dihadapi. Penetap Penetapan an priori prioritas tas dari dari sekian sekian banya banyak k masala masalah h keseha kesehatan tan di masyarak masyarakat at saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk dilakukan. Metode untuk menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang penting. Secara Secara garis garis besar besar pemilih pemilihan an priorit prioritas as masalah masalah dapat dapat dibagi dibagi menjadi menjadi dua yaitu yaitu : Scoring Technique Technique "Metode "Metode Penskora Penskoran# n# misal: misal: metode Bryant , M$%& " Multiple Criteria Utility Assesment Methode Methode#, #, metode metode %S', %S', metode metode $&(), $&(), P&*O, metode metode *anlon *anlon dan metode metode teknik teknik multi-voting sedangkan Non sedangkan Non Scoring Technique Technique misalnya: misalnya: metode Delbeque, Delbeque, metode metode Delphi, Delphi, metode estimasi beban kerugian, metode +', metode strategi 'rids, dan metode analisis &-$. Setelah Setelah dilaku dilakukan kan penent penentuan uan priori prioritas tas masalah masalah,, diperl diperluka ukan n metode metode pemecah pemecahan an masalah yang sesuai. Salah satu metode tersebut adalah siklus pemecahan masalah " problem solving cycle#. cycle#. Siklus pemecahan masalah merujuk pada kontinuitas langkah!langkah yang dilaks dilaksana anakan kan secara secara sistemat sistematis is meliput meliputii analisi analisiss situasi, situasi, identi identiik ikasi asi masalah masalah,, priori prioritas tas masalah masalah,, tujuan tujuan,, alternat alternati i pemecah pemecahan an masalah masalah,, rencana rencana operasi operasiona onal, l, pelaksa pelaksanaa naan n dan penggerakan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian, pengendalian, serta ealuasi. )atar belakang pembuatan pembuatan karya tulis ini adalah karena karena kurangny kurangnyaa pengetahuan pengetahuan dan kesadaran mengenai penentuan prioritas masalah dan pemecahan masalah kesehatan dan urgensinya sebagai metode untuk menyelesaikan masalah!masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Prioritas Masalah
Penentuan terhadap masalah yang akan diteliti merupakan tahap yang penting dalam melakukan melakukan penelitian, penelitian, karena pada hakikatnya hakikatnya seluruh seluruh proses proses penelitian penelitian yang dijalankan adalah untuk menjawab pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Menentukan masalah juga merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya panduan yang baku. Meskipun demikian, demikian, dengan latihan dan kepekaan ilmiah, penentuan masalah utama yang harus segera diatasi dapat dilakukan dengan tepat. 0riteria berikut ini akan mempermudah kita menemukan masalah: . Masalah Masalah sebaikny sebaiknyaa merumu merumuska skan n setidak setidak!tid !tidakny aknyaa hubung hubungan an antar antar dua ariable ariable atau atau lebih 1. Masalah harus harus dinyatakan dinyatakan secara secara jelas dan dan tidak bermakn bermaknaa ganda dan dan pada umumny umumnyaa diormulasikan dalam bentuk kalimat tanya. 2. Masalah harus harus dapat dapat diuji dengan dengan menggun menggunakan akan metode metode empiris, empiris, yaitu yaitu dimungkin dimungkinkan kan adany adanyaa pengum pengumpul pulan an data data yang yang akan akan diguna digunakan kan sebaga sebagaii bahan bahan untuk untuk menjawa menjawab b masalah yang sedang dikaji. 3. Masalah tidak boleh boleh mereprese merepresentasik ntasikan an masalah masalah posisi posisi moral moral dan etika. Dalam upaya menetapkan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: 1. Pe Peng ng !" !"l lan an #a #ata ta
%ntuk menetapkan prioritas masalah kesehatan, perlu tersedia data yang cukup. %ntuk itu perlu dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang yan g ber berkai kaitan tan den dengan gan lin lingku gkunga ngan, n, per perilak ilaku, u, ket keturu urunan nan,, dan pel pelaya ayanan nan kes keseha ehatan tan,, termasuk keadaan geograis, keadaan pemerintahan, kependudukan, pendidikan, sosial budaya, pekerjaan, mata pencaharian, dan keadaan kesehatan. 2. Pe Peng ngol olah ahan an Da Data ta
Setelah data telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut haru ha rus s di diol olah ah,, ma maks ksud udny nya a ad adal alah ah me meny nyus usun un da data ta ya yang ng te ters rsed edia ia sedemikian sedem ikian rupa sehi sehingga ngga jelas sifat-sifat sifat-sifat yang dimi dimiliki liki oleh masi masingng-
1
masing data tersebut. Teknik dalam melakukan pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, yaitu secara manual, elektrik, dan mekanik. $. Pen%a&ian Data
Data yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian data yang lazim digunakan yaitu tekstual, tabulasi, dan grak. '. Pe!ilihan Prioritas Masalah
Hasil penyajian data akan memunculkan berbagai masalah. Tidak semua masalah dapat diselesaikan. arena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah, dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan. !enentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting. !enetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik, yakni spesik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif, serta dirumuskan secara sistematis. Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yakni " . 1. 2. 3.
-esarnya masalah yang terjadi Pertimbangan politik Persepsi masyarakat -isa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.
A. Pen%snan Prioritas Masalah
Masing!masing organisasi secara garis besar mempunyai pernyataan yang jelas mengenai prioritas program yang diacu secara resmi dan diperbarui setiap jangka waktu tertentu. Prioritas tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan yang juga dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. &kan tetapi, dalam kenyataannya banyak organisasi yang baru menyadari bahwa mereka tidak memiliki prioritas yang jelas hingga organisasi tersebut mengalami masalah dan krisis. Penentuan prioritas merupakan proses mengidentiikasi aktiitas yang paling penting dalam sebuah organisasi. Prioritas " priority setting # dikembangkan sebagai dasar 2
pembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan dengan memahami sumber!sumber daya yang bermanaat untuk mencapai hasil " outcomes# dan pengaruh "impact yang diharapkan. 0etersediaan dari sumber daya dapat menjadi aktor utama dalam penentuan prioritas. Prioritas masalah disusun berdasarkan tingkat kebutuhan dan disesuaikan dengan isi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya, penyusunan prioritas akan memperhatikan masalah!masalah dasar yang dihadapi maupun aktor!aktor yang menghambat tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap akar permasalahan yang dihadapi menjadi modal utama bagi pengambil keputusan, khususnya yang terkait dengan masalah undamental. 4ektiitas penentuan prioritas masalah berhubungan erat dengan proses pengambilan
keputusan.
Dalam
hal
ini,
pengambilan
keputusan
harus
mempertimbangkan tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. &nalisis situasi sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta aktor!aktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini. Pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah!masalah tersebut. 5ang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua aktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk "lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan#. -eberapa poin berikut ini merupakan alasan mengapa penentuan prioritas masalah dipandang penting: a. &gar tetap okus pada hal!hal yang berada pada prioritas utama atau menuntun perencanaan dan proses update program. b. %ntuk mengawasi agar penggunaan sumber daya langka dapat lebih eekti. c. %ntuk membangun komunikasi mengenai proyek/aktiitas antar stakeholder. d. %ntuk menghubungkan antara kebijakan dan tujuan ekonomi sosial pemerintah. Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan peringkat masalah kesehatan. Penentuan prioritas ini dilakukan karena disebabkan oleh pertimbangan sumber daya, yaitu: 3
. 1. 2. 3. 6. 7. 8.
Man atau sumber daya manusia Money atau biaya Material atau bahan Methode atau metode/teknik. Machine atau peralatan Market atau pasar/konsumen atau pelanggan ime atau waktu Prioritas berungsi untuk memudahkan pengambilan keputusan merupakan suatu
proses yang kompleks. Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan yang sesuai untuk semua kebutuhan. Oleh karena itu, pihak yang bertanggung jawab dan terlibat dalam penetapan prioritas perlu mengetahui beberapa pendekatan utama dan kendala!kendala yang mungkin muncul dalam penetapan prioritas, sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut.
B. Meto#e Penentan Prioritas Masalah
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. %ntuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. &gar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai inormasi dan data yang tersedia. -eberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi: . Menetapkan kriteria 1. Memberikan bobot masalah 2. Menentukan skoring tiap masalah
-erbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu: I.
TEKNIK N(N SK()IN*
Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter dilakukan bila tersedia data yang lengkap. -ila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang la9im digunakan adalah dengan teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut Nominal !roup Technique; "+'#. &da 1 +' yakni:
&. Meto#e Del+e, "diperkenalkan oleh Andre Delbeque# Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya 6
maka sebelumnya dijelaskan dahulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah!masalah yang akan dibahas. *asil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. &dapun caranya adalah sebagai berikut:
a. !eringkat
masalah
ditentukan
oleh
sekelompok
ahli
yang
berjumlah antara # sampai $ orang. b. %ula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan ditentukan peringkat prioritasnya. c. emudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat atau urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan prioritasnya. d. !enulisan tersebut dilakukan secara tertutup. e. emudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah. f. &ilai peringkat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling kecil berarti mendapat peringkat tinggi 'prioritas tinggi(. Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi pemberian peringkat tersebut, dengan harapan masing!masing orang akan memertimbangkan kembali peringkat yang diberikannya setelah mengetahui nilai rata!rata. idak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk menghindari orang yang dominan memengaruhi orang lain. $ara ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
a. %enentukan siap yang seharusnya ikut dalam menentukan peringkat prioritas tersebut. b. !enentuan peringkat bisa sangat subyektif. c. )ara ini lebih bertujuan mencapai konsensus dari interest yang berbeda dan tidak untuk menentukan prioritas atas dasar fakta.
B. Meto#e Del"hi
Masalah!masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. 7
Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari. &dapun caranya adalah sebagai berikut:
a. *dentikasi masalah yg hendak+perlu diselesaikan b. %embuat kuesioner dan menetapkan peserta+para
ahli
yg
dianggap mengetahui dan menguasai permasalahan c. uesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima kembali jaaban
kuesioner
yang
berisikan
ide
dan
alternatif
solusi
penyelesaian masalah d. !embentukan tim khusus untuk merangkum seluruh respon yang muncul dan mengirim kembali hasil rangkuman kepada partisipan e. !artisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas+memeringkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan
kepada
pemimpin
kelompok+pembuatan
keputusan.
II.
TEKNIK SK()IN*
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score "nilai# untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah: ! ! -
!realensi penyakit ' prevalence( atau besarnya masalah enaikan atau meningkatnya prealensi 'rate of increase( einginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
-
'degree of unmeet need( euntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi
'social benet ( ! Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah 'technical !
feasibility ( Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah 'resources availibilily (. Secara terperinci cara!cara tersebut antara lain: A. Meto#e Br%ant erdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
! "revalence
: -esarnya masalah yang dihadapi. 8
! Seriousness
: Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut.
! Manageability
: 0emampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya.
! Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut. Parameter diletakkan pada baris dan masalah!masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. 0isaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan untuk tiap masalah. 0emudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk masing!masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. etapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil. B.
Meto#e Mate!ati- PAH( Pan A!eri/an Health (rgani0ation Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter diletakkan pada
kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. 0riteria yang dipakai ialah: !
Magnitude
!
Severity
: -erapa banyak penduduk yang terkena masalah. : -esarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case #atality rate masing!masing penyakit .
!
Vulnerability
" Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat
yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. !
Community and political concern: Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi.
-
A##ordability
: Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Parameter diletakkan pada baris atas dan masalah!masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Pengisian dilakukan dari satu parameter ke parameter yang lain. *asilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. ontoh Te-ni- PAH(
<
eknik ini dikembangkan oleh P&*O " "an American $ealth %rgani&ation#. Prioritas masalah kesehatan ditentukan indikator!indikator sebagai berikut: 1 Magnitude M !asalah Menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena masalah tersebut. =ni bisa
ditunjukan oleh prealensi penyakit tersebut di masyarakat. Dalam hal ini misalnya, magnitude =SP& lebih besar daripada *=>/&=DS, sehingga dari segi magnitude, =SP& lebih penting daripada *=>/&=DS. 2 Severity S Menunjukan tingkat keparahanan dampak yang diakibatkan oleh masalah kesehatan tersebut. =ni bisa ditunjukan misalnya oleh $?( "case #atality rate# penyakit yang bersangkutan atau oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk menanggulangi atau mengobatinya. Dalam hal ini, severity *=>/&=DS jauh lebih besar daripada inluen9a. $ Vulnerability 3 Menunjukkan apakah kita memiliki cara atau teknologi yang murah dan eekti
untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya, campak lebih vulnerable dibandingkan -, karena campak mudah dicegah dengan imunisasi sedangkan -, seperti kita ketahui tidak mudah. ' Community concern Menunjukkan tingkat kehebohan yang ditimbulkan oleh masalah ters ebut di tengah masyarakat. Penyakit *=>/&=DS tentu lebih menghebohkan daripada misalnya. $ara menggunakan keempat indikator tersebut adalah meminta pendapat sejumlah ahli "antara 6 @ < orang# untuk memberikan skor bagi masing!masing masalah yang akan ditentukan peringkat prioritasnya. -esarnya skor tersebut adalah antara sampai A. *asil tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tabel berikut: Pen%a-it *=>/&=DS -$ Malaria $a Paru =SP&
M 1 7 8 2 A
S A 6 3 8 1
3 1 3 7 3 <
< 7 3 3 2
Total 21A 81A 781 227 3
Dalam contoh diatas, para ahli memberikan skor secara ertikal untuk kelima masalah tersebut. Skore masing!masing berkisar sampai A. 0emudian dihitung skor
B
rata!rata dari sejumlah pakar tersebut. Skor rata!rata tersebut ditulis dalam kolom yang relean "misalnya mulai dari kolom M#. 0emudian berikutnya dilakukan untuk kolom S dari atas ke bawah "ertikal#, demikian selanjutnya untuk kolom > dan $. Setelah itu, skor dikalikan dengan arah hori9ontal. *asilnya ditulis pada kolom paling kanan. Dalam contoh di atas, maka urutan prioritas adalah: "# -, "1# Malaria, "2# =SP&, "3# $a Paru, dan "6# *=>/&=DS. &da beberapa kelemahan cara ini, yaitu: a# Menentukan siapa yang disebut sebagai ahli atau pakarC b# Orang akan bias terhadap masalah yang dikuasainya, artinya pakar *=>/&=DS cenderung memberi skor tinggi untuk masalah tersebutC c# anpa mengetahui data, akhirnya pakar tersebut juga akan memberikan skor atas pertimbangan subyekti. . MCUA Multiple Criteria Utility Assessment Meto#e
Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing!masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada. $ara untuk menentukan bobot dari masing!masing kriteria dengan diskusi, argumentasi, dan justiikasi 0riteria yang dipakai terdiri dari: : 0egawatan menimbulkan kesakitan atau kematian. • 'mergency •
!reetes member
: Menimpa orang banyak, insiden/prealensi.
•
'(panding scope
: Mempunyai ruang lingkup besar di luar kesehatan
•
)easibility
: 0emungkinan dapat/tidaknya dilakukan.
•
"olicy
: 0ebijakan pemerintah daerah/nasional.
D. Meto#e Hanlon Dalam metode *anlon dibagi dalam 3 kelompok kriteria, masing!masing adalah :
.
0elompok kriteria & besarnya masalah •
•
•
-esarnya persentase penduduk yang menderita langsung karena penyakit tersebut -esarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut -esarnya kerugian lain yang diderita
A
1.
0elompok kriteria - tingkat kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya dari waktu ke waktu
2.
0elompok kriteria $ kemudahan penanggulangan masalah dilihat dari perbandingan antara perkiraan hasil atau manaat penyelesaian masalah yang akan diperoleh dengan sumber daya "biaya, sarana dan cara# untuk menyelesaikan masalah. Skor A!A "sulit @ mudah#.
3.
0elompok kriteria D Pearl aktor, dimana : P "ropriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan/program/kegiatan instansi/organisasi terkait. 4 'conomic #easibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan. & Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait/instansi lainnya. ( *esource availability
yaitu
ketersediaan
sumber
daya
untuk
memecahkan masalah "tenaga, sarana/peralatan, waktu# ) +egality yaitu dukungan aspek hukum/perundangan! undangan/peraturan
terkait
seperti
peraturan
pemerintah/juklak/juknis/protap. Masalah & $
P
4 A
&
(
) A
*asil Perkalian A
E. Meto#e A)L
Metode $&() merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Metode $&() juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor A!A. 0riteria $&() tersebut mempunyai arti: $ Capability yaitu ketersediaan sumber daya "dana, sarana dan peralatan# & Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak. 0emudahaan
dapat
didasarkan
pada
ketersediaan metode/cara/teknologi
serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan. ( *eadiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motiasi. ) +everage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas. 4. Meto#e )ein-e
Metode (einke juga merupakan metode dengan mempergunakan skor. +ilai skor berkisar !6 atas serangkaian kriteria: M Magnitude o# the problem yaitu besarnya masalah yang dapat dilihat dari E atau jumlah/kelompok yang terkena masalah, keterlibatan masyarakat serta kepentingan instansi terkait. = ,mportancy atau kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta kecenderunagn dari waktu ke waktu. > ulnerability yaitu sensiti atau tidaknya pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitiitas dapat diketahui dari perkiraan hasil "output# yang diperoleh dibandingkan dengan pengorbanan "input# yang dipergunakan. $ Cost yaitu biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan pemecahan masalah. Semakin besar biaya semakin kecil skornya. III.
Me!"erti!+ang-an Trend Ke/en#erngan Ke+i&a-an
)ara lain menentukan peringkat masalah kesehatan adalah dengan menelaah trend/ kecenderungan kebijakan yang berkembang baik pada tingkat nasional maupun internasional. /sumsinya adalah baha kebijakan-kebijakan tersebut tentunya didasarkan pada fakta empiris atau evidence yang alid. 0erikut ini beberapa kebijakan yang memberi arah pada penentuan prioritas masalah kesehatan. 1) Gerakan Global dalam Dekade 1980 -1990 /da beberapa gerakan global yang menekankan pentingnya beberapa masalah kesehatan diberikan prioritas lebih tinggi, yaitu gerakan kesetaraan gender menekankan pentingnya kesehatan reproduksi, Deklarasi hak-hak anak 'New York, 1222( menekankan pentingnya menjamin hak anak antara lain bidang kesehatan dan gizi anak, dan gerakan H/% menekankan pentingnya menjamin kesehatan masyarakat terasing. 2) Paradigma Pembangunan yang Berpusat pada Penduduk "eople centered development ; adalah suatu paradigma pembangunan yang terokus pada pengembangan sumber daya manusia "SDM#. Mutu penduduk menurut paradigama ini, adalah kunci bagi suksesnya sebuah bangsa. Oleh sebab itu perlu dilakukan inentasi untuk mengembangkan mutu SDM. %+=$4? menyarankan agar inestasi tersebut dilakukan sejak dini. Salah satu alasan adalah karena pada masa itulah terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel!sel otak. Menurut paradigma ini, yang harus mendapat prioritas adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan 1
kehamilan "kesehatan ibu hamil#, masalah kesehatan saat melahirkan "pertolongan persalinan#, masalah kesehatan bayi dan anak balita, dan masalah kesehatan anak sekolah.
3) Komitmen Global !rioritas masalah !uskesmas juga perlu memasukan beberapa masalah kesehatan yang sudah menjadi komitmen global. 0erikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang termasuk dalam komitmen global yaitu %alaria, T0, H*3+/*DS, !olio, 4epra '5H6(, kesehatan anak 'Deklarasi Hak /nak, &e 7ork 1222, 5H6(, dan kesehatan reproduksi 'Safe motherhood, onferensi ependudukan Sedunia, airo, 1228, 5H6(. ' Ko!it!en Nasional Disamping masalah kesehatan yang termasuk dalam komitmen global diatas, pada
tingkat nasional juga ada beberapa masalah kesehatan yang ditetapkan sebagai prioritas, yaitu 0eluarga -erencana, Demam -erdarah Dengue, gi9i ibu hamil, balita, dan anak sekolah, pengguna narkoba, PD2= "penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi#, dan pneumonia balita. %ntuk menentukan prioritas masalah kesehatan dalam (O Puskesmas, disarankan untuk menggunakan 2 "tiga# pendekatan berikut, yaitu: # Menggunakan inormasi tentang komitmen global dan nasional, kecuali terbukti bahwa masalah yang telah menjadi komitmern global dan nasional tersebut betul!betul tidak ada di wilayah kerja Puskesmas bersangkutan. Oleh sebab itu, masalah yang perlu diberikan prioritas adalah PD2= "Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi#, Malaria, -, *=>/&=DS, )epra, Demam -erdarah Dengue, dan 0urang gi9i "khususnya ibu hamil, bayi, anak balita dan anak sekolah#. 1# 0alau ada masalah lain di luar masalah yang termasuk dalam komitmen global dan nasional tersebut, Puskesmas bisa menggunakan teknik P&*O untuk menelaah prioritasnya. Misalnya Puskesmas tertentu mungkin juga menghadapi masalah!masalah yang bersiat spesiik lokal "local speci#ic# seperti ?ilariasis, ?rambusia, (abies, 0eracunan pestisida, 0ecelakaan, Penggunaan narkoba, dan lain!lain. 2# Fuga disarankan agar masalah yang menyangkut pembangunan mutu manusia sejak dini hendaknya diberi prioritas tinggi. =ni berkaitan dengan upaya untuk menjamin 2
pertumbuhan otak yang optimal. Maka masalah yang menyangkut hal!hal berikut perlu diprioritaskan, yaitu 0esehatan ibu hamil, 0esehatan ibu melahirkan, 0esehatan bayi, 0esehatan ibu nias, 0esehatan anak balita, dan 0esehatan anak sekolah. 2.2
Pe!e/ahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan gabungan dari alat, keterampilan dan proses. Disebut alat karena dapat membantu dalam memecahkan masalah mendesak atau untuk mencapai tujuan, disebut skills karena sekali mempelajarinya maka dapat menggunakannya berulang kali, disebut proses karena melibatkan sejumlah langkah. ujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala dan mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikan masalah. Problem soling cycle "siklus solusi masalah# adalah proses mental yang melibatkan penemuan masalah, analisis dan pemecahan masalah. Problem soling cycle merupakan proses yang terdiri dari langkah @ langkah berkesinambunganyang terdiri dari analisa situasi, perumusan masalah secara spesiik, penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan, memilih alternati terbaik, menguraikan alternati terbaik menjadi rencana operasional dan melaksanakan rencana kegiatan serta mengealuasi hasil kegiatan. )angkah!langkah dalam problem soling cycle ini yaitu : . 1. 2. 3. 6. 7.
&nalisis situasi =dentiikasi masalah Prioritas masalah <ernati solusi Pelaksanaan solusi terpilih 4aluasi solusi yang dilaksanakan
3
!enga-asan
!emantauan
:.aluasi
!elaksanaan dan penggerakan
!roblem sol.ing cycle
9encana 6perasional
/nalisis Situasi
/lternatif pemecahan masalah
*dentifkasi %asalah
!rioritas masalah
A. Analisis sitasi
ujuan analisis situasi: !Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesiik !Mempermudah penentuan prioritas !Mempermudah penentuan alternatie pemecahan masalah &nalisis situasi meliputi analisis masalah kesehatan dan aktor!aktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut . *) -lum telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar aktor!aktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.
Konse" HL Bl!
6
&nalisis situasi terdiri dari analisis derajat kesehatan, analisis aspek kependudukan, analisis pelayanan/upaya kesehatan, analisis perilaku kesehatan, dan analisis lingkungan
1
!nalisa Dera"at Kese#atan &nalisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan apa yang
dihadapi. &nalisis ini akan menghasilkan ukuran!ukuran derajat kesehatan secara kuantitati, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan waktu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan epidemologis . %kuran yang digunakan adalah angka kematian "mortalitas# dan angka kesakitan "morbiditas#. !
&ngka kematian bayi
Penelitian menunjukkan bahwa =M( sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gi9i masyarakat, keadaan sosial ekonomi. ingginya =M( menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi !
&ngka kematian balita
0ematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gi9i anak !
&ngka kematian menurut penyebab "$SD(#
-erguna untuk melihat penyebab!penyebab atau penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian -
,ncidence rate
7
Fumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula. -
"revalence rate
Fumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau menderita penyakit tertentu dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu. -
Case )atality *ate.
2
!nalisis kependudukan Manaat analisis kependudukan adalah sebagai denominator ukuran masalah
kesehatan, prediksi beban upaya/program kesehatan, dan prediksi masalah kesehatan yang dihadapi.
%kuran demograis yang digunakan dalam analisis kependudukan :
3
•
Fumlah penduduk
•
0esuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan
•
0esehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur
•
)aju petumbuhan penduduk
•
Struktur umur
•
&ngka ketergantungan
•
Distribusi penduduk
•
Mobilitas penduduk
!nalisis pelayanan kese#atan
Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promoti, preenti, kurati maupun rehabilitati . &nalisis ini menghasilkan data atau inormasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan .=nput meliputi aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan .Proses meliputi pengorganisasian, koordinasi, dan superisi. Sementara Output meliputi cakupan pelayanan dan pemanaatan pelayanan kesehatan.
$
!nalisis perilaku kese#atan
8
&nalisis ini memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan maupun upaya kesehatan . Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek, atau health belie model atau teori lainnya. &nalisis perilaku kesehatan meliputi pemberian pelayanan kesehatan, pola pencarian pelayanan kesehatan, penanganan penyakit, peran serta masyarakat atau ukbm, dan tentang kesehatan ibu dan anak
%
!nalisis lingkungan &nalisis lingkungan meliputi analisis lingkungan isik, biologis, dan social.
&nalisis lingkungan isik dapat berupa penyediaan air bersih, keadaan rumah dan pekarangan "entilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan#, penanganan limbah rumah tangga dan limbah industry. &nalisis lingkungan biologis mengambarkan ektor penyakit, ternak dan sebagainya. &nalisis sosial budaya menggambarkan gotong royong dalam penanganan masalah kesehatan.
B. I#enti5i-asi !asalah
Masalah merupakan kesenjangan "gap# antara harapan dengan kenyataan. $ara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. 0esenjangan tersebut dikemukakan secara kualitati dan dapat pula secara kuantitati Penentuan masalah dapat dengan cara mem bandingkan dengan yang lain, memonitor tanda!tanda kelemahan, membandingkan capaian saat ini dengan tujuan atau dengan capaian sebelumnya, $hecklist, brainstorming dan dengan membuat datar keluhan. Penyebab masalah dapat dikenali dengan menggambarkan diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan. Diagram tulang ikan "diagram =shikawa# adalah alat untuk menggambarkan penyebab!penyebab suatu masalah secara rinci. Diagram ini memberikan gambaran umum suatu masalah dan penyebabnya. Diagram tersebut memasilitasi tim untuk mengidentiikasi sebab masalah sebagai langkah awal untuk menentukan ocus perbaikan, mengembangkan ide pengumpulan data dan/atau mengembangkan alternati solusi
. Penentan "rioritas !asalah
Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah <
dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penentuan prioritas masalah dapat menggunakan metode delbeg, metode hanlon, metode delphi, metode %S' , metode pembobotan dan metode dengan rumus )angkah penentuan prioritas masalah terdiri dari : •
Menetapkan kriteria
•
Memberikan bobot masalah
•
Menentukan skoring setiap masalah
D. Alternati5 Solsi
<ernati solusi dapat diketahui dengan metode brainstorming. -rainstorming merupakan teknik mengembangkan ide dalam waktu yang singkat yang digunakan untuk mengenali adanya masalah, baik yang telah terjadi maupun yang potensial terjadi, menyusun datar masalah, menyusun alternati pemecahan masalah, menetapkan kriteria untuk monitoring, mengembangkan kreatiitas, dan menggambarkan aspek!aspek yang perlu dianalisis dari suatu pokok bahasan.
E. Pela-sanaan Solsi Ter"ilih
Solusi yang paling tepat dapat dipilih dengan menggunakan 1 cara yaitu teknik skoring dan non skoring. Pada teknik skoring dilakukan dengan memberikan nilai "skor# terhadap beberapa alternati solusi yang menggunakan ukuran "parameter#. Pada teknik non scoring alternatie solusi didapatkan melalui diskusi kelompok sehingga teknik ini disebut juga nominal group techniGue "+'#. !arameter Skoring yaitu realistis / dapat dikelola "manageable# / teknologi yang tersedia dalam melaksanakan solusi 0technical #easiblity dan sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk melaksanakan solusi 0resources availability1 )angkah!langkah implementasi solusi: •
Menyusun PO& "Plan o &ction#
•
4ektiitas
•
4isiensi
•
Produktiitas
4. E6alasi Solsi 7ang Dila-sana-an *asil yang dicapai sesuai dengan rencana "masalah terpecahkan#
B
erdapat kesenjangan antara berbagai ketetapan dalam rencana dengan hasil yang dicapai "tidak seluruh masalah teratasi#.
%onitoring adalah kegiatan untuk memantau proses+jalannya suatu program+kegiatan Sedangkan pengertian ealuasi adalah kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan. %onitoring dilakukan sejalan dengan ealuasi agar kegiatan yg dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program
sesuai perencanaan baik aktunya maupun jenis
kegiatannya. Fenis!jenis 4aluasi ada dua yaitu: a. 4aluasi ?ormati : dilakukan pada proses program "program masih berjalan#. b. 4aluasi Sumati : dilakukan pada waktu program telah selesai.
)angkah!langkah ealuasi : !
Menetapkan tujuan ealuasi.
!
Menetapkan kriteria yang akan digunakan.
!
Menetapkan cara/metode ealuasi yg akan digunakan.
!
Melaksanakan ealuasi,mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan ealuasi tersebut.
!
Menentukan keberhasilan program yg diealuasi berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan.
!
Menyusun rekomendasi atau saran!saran.
2.$ Alat8alat Pe!e/ahan Masalah
2 Ne3 4uality Tools, atau sering disebut juga 2 management and planning 0M" tools , pertama kali digagas pada tahun B81 ketika sekelompok insinyur dan ilmuwan Fe pang yang tergabung dalam F%S4 "%nion o Fapanese Scientists and 4ngineers# melihat perlunya alat untuk memetakan permasalahan secara terstruktur pada tingkatan manajemen menengah ke atas sehingga membantu pengambilan keputusan dan kelancaran komunikasi team kerja di lapangan yang sering berhadapan dengan permasalahan yang terjadi karena kompleksitas 2 Basic 4uality Tools, seperti: chec5 sheet , scatter diagram, #ishbone diagram, pareto chart , #lo3 charts, histogram, dan S"C . Mereka membentuk sebuah tim untuk meneliti dan
1A
mengembangkan alat!alat kendali kualitas baru, tidak semua alat!alat tersebut baru, namun merekalah yang pertama mengumpulkan dan memperkenalkannya. &lat!alat kendali kualitas baru tersebut adalah: 61 A##inity diagram 1. interrelationship diagram, 2. tree diagram, 3. matri( diagram, 6. matri( data analysis, 7. arro3 diagram atau activity net3or5 diagram, dan 8. PDP$ " process decision program chart #.
*a!+ar 1. Se6en Basic Quality Tools
1
0arena alat!alat ini digunakan oleh tingkatan manajemen pada saat perencanaan, maka permasalahan yang dipecahkan la9imnya bersiat kualitati menggunakan data erbal "karena belum ada data numerik# sehingga 2 Ne3 4uality Tools sering diklasiikasikan sebagai teknik!teknik kualitati sebaliknya 2 Basic 4uality Tools diklasiikasikan sebagai teknik!teknik kuantitati. entu saja pengklasiikasian ini tidak tepat karena #ishbone diagram dan #lo3chart adalah teknik kualitati sementara matri( data analysisadalah teknik kuantitati. 'ambar di bawah ini memperlihatkan bagaimana pengklasiikasian 2 Basic 4uality Tools dan 2 Ne3 4uality Tools dalam teknik!teknik quality management .
Gambar 2. Klasi5i-asi Te-ni-8Te-ni- 9alit% Manage!ent
+ayatani, et al . "BB3# menjelaskan hubungan antara 2 Basic 4uality Tools Ne3 4uality Tools seperti dalam 'ambar 1 di bawah ini.
11
dan 2
Gambar . H+ngan antara : Basi/ 9alit% Tools #an : Ne; 9alit% Tools
'ambar 1 memperlihatkan bagaimana keduanya saling melengkapi satu sama lain dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan kualitas. Mengumpulkan akta!akta menjadi data. Dengan keduanya, orang!orang dapat memilih apakah mau menyediakan data dalam bentuk numerik atau lisan. ujuan akhirnya adalah mendapatkan inormasi. -agaimana pun menurut +ayatani, et al . "BB3#, inormasi itu penting karena tanpa inormasi, kita tidak akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan "memecahkan masalah yang berhubungan dengan kualitas#. Seperti halnya 2 Basic 4uality Tools, 2 Ne3 4uality Tools tetap mengacu kepada prinsip manajemen kualitas yaitu berbicara dengan akta. 0eduanya merupakan alat!alat yang mudah dipahami oleh orang!orang yang bekerja di bidang engineering maupun di luar bidang engineering dan tanpa memerlukan pendidikan tinggi untuk menguasainya. 1. A55init% Diagra! A##inity diagram adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah besar gagasan, opini, masalah, solusi, dan sebagainya yang bersiat data erbal melalui sesi curah pendapat "brainstorming #, kemudian mengelompokkannya ke dalam kelompok!kelompok yang sesuai dengan hubungan naturalnya. Metode ini diciptakan pada tahun B7A!an oleh Firo 0awakita, seorang antropolog Fepang, sehingga sering disebut juga metode 0F "sesuai inisial penemunya, 0awakita Firo#. Metode ini biasa digunakan untuk menentukan dengan akurat 12
" pinpointing # masalah dalam situasi yang kacau "chaotic# dengan harapan dapat menghasilkan strategi solusi untuk penyelesaian masalah tersebut. Oleh karena itu, metode ini membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam organisasi. A##inity diagram selanjutnya dapat dijadikan masukan untuk membuat sebuah ishbone diagram.
2. Interrelationshi" Diagra! ,nterrelationship diagram "diagram
keterkaitan
masalah#
adalah
alat
untuk
menganalisis hubungan sebab dan akibat dari berbagai masalah yang kompleks sehingga kita dapat dengan mudah membedakan persoalan apa yang merupakan driver "pemicu terjadinya masalah# dan persoalan apa yang merupakan outcome "akibat dari masalah#. $. Tree Diagra! Tree diagram adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan konsep apa saja, seperti kebijakan, target, tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugas!tugas, atau aktiitas! aktiitas secara lebih rinci ke dalam sub!subkomponen, atau tingkat yang lebih rendah dan rinci. Tree Diagram dimulai dengan satu itemyang bercabang menjadi dua atau lebih, masing! masing cabang kemudian bercabang lagi menjadi dua atau lebih, dan seterusnya sehingga nampak seperti sebuah pohon dengan banyak batang dan cabang. Tree Diagram telah digunakan secara luas dalam perencanaan, desain, dan pemecahan masalah tugas!tugas yang kompleks. &lat ini biasa digunakan ketika suatu perencanaan dibuat, yakni untuk memecahkan sebuah tugas ke dalam item @ item yang dapat dikelola "manageable# dan ditugaskan "assignable#. Penyelidikan suatu masalah juga menggunakan tree diagramuntuk menemukan komponen rinci dari setiap topik masalah yang kompleks. Penggunaan alat ini disarankan jika risiko!risiko dapat diantisipasi tetapi tidak mudah diidentiikasi. Tree diagram lebih baik ketimbang interrelationship diagram untuk memecah masalah, yang mana masalah tersebut bersiat hirarkis. Oleh karena itu, gunakan alat ini hanya untuk masalah!masalah yang dapat dipecahkan secara hirarkis.
'. Matri< Diagra! Matri( diagram adalah alat yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan
yang diperlukan untuk suatu perbaikan proses atau produk. Matri( diagram selalu terdiri dari
13
baris dan kolom yang menggambarkan hubungan dua atau lebih aktor untuk mendapatkan inormasi tentang siat dan kekuatan dari masalah sehingga kita bisa mendapatkan ide!ide untuk memecahkan masalah.
=. Matri< Data Anal%sis Matri( data analysis adalah alat yang digunakan untuk mengambil data yang
ditampilkan dalam matri(
diagram dan
mengaturnya
sehingga dapat
lebih
mudah
diperlihatkan dan menunjukkan kekuatan hubungan antar ariabel. *ubungan antara ariabel data yang ditampilkan pada kedua sumbu diidentiikasi dengan menggunakan simbol!simbol untuk derajat kepentingan atau data numerik untuk ealuasi. Menurut Michalski "BB8#, alat ini paling sering digunakan sebagai tampilan karakteristik data untuk kepentingan pelaksanaan riset pasar dan menjelaskan produk dan jasa.
>. A/ti6it% Net;or- Diagra! Activity net3or5 diagram adalah alat yang digunakan untuk merencanakan atau
menjadwalkan proyek. %ntuk menggunakannya, kita harus mengetahui urutan tugas!tugas beserta durasinya. -eberapa ersi activity net3or5 diagram yang luas pemakaiannya adalah: $PM "critical path method #, P4( " program evaluation and revie3 technique#, dan PDM " precedence diagram method #.
:. PDP Pro/ess De/ision Progra! hart
PDP$ adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta situasi yang mungkin terjadi sehingga PDP$ bukan saja dibuat untuk tujuan pemecahan akhir dari suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang mungkin terjadi. Dengan kata lain PDP$ digunakan untuk merencanakan skenario, jika pada situasi tertentu terjadi
16
masalah, kita telah merencanakan bagaimana kemungkinan penyelesaian masalahnya sehingga kita siap untuk menanganinya.
BAB III KESIMPULAN
17
Penetapan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk dilakukan. $ara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Scoring Technique "Metode Penskoran# misal: metode %S', metode *anlon, metode M$%&, metode $&(), P&*O, cara -ryant, cara ekonometrik, dan Non Scoring Technique 0 +', Delphin Technique dan Delbech Technique. Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia. &dapun kendala!kendala dalam menentukan prioritas masalah seperti human/ process/ structural , dan institutional problem harus dapat
dikaji dan diatasi selama proses
perencanaan agar tercapai prioritas masalah yang benar!benar harus diatasi sesegera mungkin. "roblem solving cycle atau siklus solusi masalah merupakan siklus pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu analisis situasi, identiikasi masalah, penentuan prioritas masalah, alternatie pemecahan masalah, pelaksanaan solusi dan ealuasi. "roblem solving cycle berguna untuk penyelesaian masalah dalam bidang kesehatan, dimana masalah itu timbul akibat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. %ntuk menyelesaikan suatu masalah dalam bidang kesehatan maka kita harus mampu menganalisa masalah tersebut. )angkah!langkah dalam problem solving cycle dimulai dari menganalisis situasi yang terdiri dari analisis demograi, penduduk, sarana prasarana, SDM, target dan sasaran. =dentiikasi masalah didapat melalui wawancara atau Brainstroming dan obserasi. Dari sekian banyak masalah maka dipillih satu masalah yang paling berpengaruh dan perlu segera untuk diselesaikan. Masalah tersebut haruslah terukur atau ada standarnya. Dari masalah tersebut, kita dapat mengetahui penyebabnya dengan mengkonersikannya dengan menggunakan diagram =shikawa "diagram sebab akibat#. Masalah tersebut haruslah dicari alternatie pemecahannya " "lain %# Action#, salah satunya dengan menggunakan metode "DCA 0"lan/ Do/ Chec5/ Action1
DA4TA) PUSTAKA
18
Pasinringi, Syahrir &. Perencanaan Pelayanan 0esehatan. 1AA1. Makassar. ?0M %nhas. &ailable rom : http://www.scribd.com/doc/1BA<37A/ Perencanaan!Pelayanan! 0esehatan. &swar, &9rul. 1AA. Pengantar &dministrasi 0esehatan . Fakarta: -inaputra &ksara. (einke, Hilliam &. Perencanaan 0esehatan %ntuk Meningkatkan 4ektiitas BB3. 5ogyakarta : 'adjah Mada %niersity Press
Manajemen.
+otoatmodjo, Soekidjo. Prinsip!Prinsip Dasar =lmu 0esehatan Masyarakat. $etakan ke!1. 1AA2. Fakarta : (ineka $ipta. Sutisna Sulaeman, 4ndang. 1AAB. Manajemen 0esehatan. eori dan Praktik di Puskesmas. Surakarta: %+S )eael dan $lark. B76. Preention Medicine or he Doctor in *is $ommunity. )ondon: Mc 'raw *ill.
Sihombing ;. <===. *lmu /dministrasi dan manajemen program kesehatan untuk mahasisa kedokteran. 0agian *lmu edokteran omunitas >?*. @akarta.
eputusan %enteri esehatan 9epublik *ndonesia &o. 8<=+%enkes+S+***+<=1= tentang !edoman 4ayanan Terapi dan 9ehabilitasi omprehensif pada ;angguan !enggunaan &/!A/ 0erbasis 9umah Sakit. 0usnadi, 4. "1A, October <#. $heck sheet dan ungsinya dalam pengendalian kualitas. Diunduh dari https://eriskusnadi.wordpress.com/1A/A/A
it .
Diunduh
dari
ague, +. (. "1AA6#. The quality toolbo(. "1th ed.#. Milwaukee, Hisconsin: &SK Kuality Press. Diunduh dari http://asG.org/Guality!press/display!item/indeL.htmlitem*113
1<