TUJUAN
Agar mahasiswa dapat memahami langkah – langkah – langkah langkah analisis obat dalam cairan hayati.
II. DASAR TEORI
Parameter farmakokinetika suatu obat dihitung dari konsentrasi obat dalam cuplikan hayati yang sesuai, dapat berupa : darah, urin, air ludah, dahak, cairan lainnya yang relevan atau mengandung obat, tetapi yang paling sering adalah darah atau urin. Cuplikan urin dapat digunakan dengan baik jika obat/metabolit diekskresikan cukup banyak dalam urin dan ditampung secara sem purna sampai waktu tak terhingga (t∞). Cuplikan darah sangat relevan, karena semua proses obat dalam tubuh melibatkan darah sebagai media, suatu alat ukur dari organ satu ke organ lain seperti absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi. Oleh karena itu, agar nilai – nilai – nilai nilai parameter obat dapat dipercaya, metode penetapan kadar harus memenuhi kriteria, yaitu meliputi perolehan kembali (recovery), presisi dan akurasi. Kepekaan dan selektivitas merupakan kriteria lain yang penting hal mana nilainya tergantung dari alat ukur yang dipakai. Perolehan Kembali
Perolehan kembali (recovery) adalah suatu tolak ukur efisiensi analisis dan dapat bernilai positive dan negative. Dirumuskan sebagai berikut : Perolehan kembali =
kadar terukur x 100%
Kadar diketahui Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut dapat memberikan nilai perolehan kembali yang tinggi ting gi (75 – (75 – 90%) 90%) atau lebih. Akurat
Akurat atau tepat adalah bahwa hasil yang diperoleh adalah mendekati nilai yang sebenarnya. Misal dalam pengukuran sampel diperoleh nilai 100 ppm (kadar terukur), dan memang diketahui kadar sampel tersebut adalah 100 ppm (kadar sebenarnya). Akurat jika kadar terukur = kadar sebenarnya. Kesalahan sistematik merupakan tolak ukur inakurasi penetapan kadar. Kesalahan ini dapat berupa kesalahan konstan atau proposional. Rumus dari kesalahan sistematik adalah: Kesalahan sistematik = 100 – 100 – P% P%
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut kesalahan acak kurang dari 10%. Presisi
Presisi/teliti adalah dalam tiap kali replikasi pengukuran diperoleh hasil yang sama atau mendekati. Misalnya dilakukan replikasi penetapan kadar sampel x, diperoleh seperti pada tabel berikut : Percobaan
Hasil 1 80 ppm 2 82 ppm 3 83 ppm Hasil pengukuran sampel dengan tiga replikasi didapatkan hasil yang mendekati, maka metode tersebut adalah teliti. Kesalahan acak (random analytical error) merupakan tolak ukur imprecision suatu analisis, dan dapat bersifat positive /negative. Kesalah acak identik dengan variabilitas pengukuran dan dicerminkan oleh tetapan variasi. Rumus dari kesalahan acak adalah : Kesalahan acak = simpangan baku x 100 % Harga rata – rata – rata rata Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut kesalahan acak kurang dari 10%. Sensitive
Sensitive/peka adalah bahwa metode tersebut dapat/ mampu mengukur analit dalam kadar yang sangat kecil sekalipun. Selektif
Bahwa metode tersebut selektif terhadap senyawa tertentu saja artinya metode terebut selektif menguukur kadar senyawa yang diinginkan dengan baik tanpa terganggu oleh senyawa pengotor yang lain. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini pertama – pertama – tama tama dibuat kurva baku dari asam salisilat untuk mencari nilai a dan b dalam persamaan kurva baku y = a + bx. Kemudian dilakukan penetapan kadar asam
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dihomogenkan. TCA 10% digunakan untuk deproteinisasi pada sampel darah. Apabila protein pada sampel tidak dihilangkan maka akan mengganggu absorbsi. Setelah itu, sampel disentrifuge 3000rpm selama 15 menit. Dalam praktikum ini, sentrifuge dilakukan sabanyak dua kali karena filtrat belum bening pada sentrifuge pertama. Sampel dipindahkan ketabung lain (filtrat atas atas saja) lalu ditambahkan TCA 10% 1 ml dan sentrifuge kembali. Setelah didapat didapat filtrat bening, samel dibaca absorbansinya dengan ƛ = 256 nm menggunakan spektrofotometer uv-vis. Setelah itu, didapat kadar dan dapat dihitung recovery, kesalahan acak, dan kesalahan sistemik. Dari hasil analisis yang didapat, racovery pada sampel melebihi persyaratannya 90% 110%. Ini menunjukkan bahwa data tidak valid sehingga tidak dapat digunakan sebagai kinetika obat. Data recovery tersebut disimpulkan tidak efisien. Selanjutnya pada perhitungan kesalahan acak pada sampel 1,3, dan 6 hasilya melampaui dari 10% sedangkan pada sampel 2,4, dan 5 hasilnya kurang dari 10%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel 1,3, dan 6 tidak efisien sedangkan sampel 2,4, dan 5 teliti dan efisien. Perhitungan yang terakhir adalah kesalahan sistemik. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu mee\lebihi persyaratan kesalahan sistemik 10%. Data ini dinyatakan tidak akurat dan tidak efisien. Dari ketiga perhitungan ini, data – data – data data yang diperoleh sebagian besar tidak valid. Hal ini disebsbkan beberapa faktor, antara lain : kesalahan pada waktu pembuatan larutan, kesalahan pada alat/instrumen yang digunakan, dan kesalahan pada praktikan sendiri. Dimana kurang teliti dalam menganalisis data yang diperoleh. Oleh sebab itu, diperlukan ketelitian dalam menggunakan alat dan mengamati data yang diperoleh selama percobaan berlangsung.
VIII. KESIMPULAN No
Kadar
Kadar terukur
recovery
sebenarnya
Kesalahan
Kesalahan acak
sistemik
1
150
195,36
130,24%
30,24%
10,57%
2
150
193,19
128,793%
28,793%
7,71%
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
6
150
175,47
116,98%
16,98%
15,15%
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode analisa ini tidak dapat digunakan untuk menentukan kadar asam salisilat dalam plasma darah karena hasilnya tidak efisien, tidak tepat, dan tidak teliti.
Parameter farmakokinetika obat dapat diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan atau metabolitnya di dalam cairan hayati (darah, urin, saliva, atau cairan tubuh lainnya). Dalam praktikum kali ini dilakukan penentuan jangka waktu larutan obat yang member respon tetap (khususnya untuk reaksi warna), pembuatan kurva baku, perhitungan nilai perolehan kembali, kesalahan acak, dan kesalahan sistemik. Oleh karena itu agar nilai-nilai parameter obat dapat dipercaya, metode penetapan kadar harus memenuhi berbagai criteria yaitu meliputi perolehan kembali, presisi, dan akurasisi. Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut dapat memperoleh nilai perolehan kembali yang tinggi (75% - 90% atau lebih), kesalahan acak dan kesalahan sistemik kurang dari 10%. Kepekaan dan selektivitas merupakan criteria lain yang penting dan nilainya tergantung pula dari alat pengukur yang dipakai. Dalam percobaan ini akan dilakukan langkah-langkah yang perlu dikerjakan untuk optimalisasi analisis meliputi :
a. Penentuan jangka waktu larutan obat yang memberikan respon tetap (khususnya untuk reaksi warna) b. Penetapan panjang gelombang larutan obat yang member respon maksimum c. Pembuatan kurva baku d. Perhitungan nilai perolehan kembali, dengan rumus :
Perolehan kembali = kadar obat terukur x 100% kadar diketahui Faktor-faktor penentu dalam proses farmakokinetika adalah : a. Sistem kompartemen dalam cairan tubuh, seperti cairan intrasel, ekstrasel (plasma darah, cairan interstitial, cairan cerebrospinal), dan berbagai fasa lipofil dalam tubuh.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c. Distribusi obat dalam berbagai system kompartemen biologis, terutama hubungan waktu dan kadar obat dalam berbagai system tersebut, yang sangat menentukan kinetika obat. d. Dosis sediaan obat, transport antar kompartemen seperti proses absorpsi, bioaktivasi, biodegradasi dan ekskresi yang menentukan lama obat dalam tubuh. Karena konsentrasi obat adalah elemen penting untuk menentukan farmakokinetika suatu individu maupun populasi konsentrasi obat diukur dalam sampel biologis seperti air susu, saliva, plasma, dan urine. Sensitivitas, akurasi, presisi dari metode analisis harus ada untuk pengukuran secara langsung obat dalam matriks biologis. Untuk itu metode penetapan kadar secara umum perlu divalidasi sehingga informasi yang akurat didapatkan untuk monitoring farmako farmakokinetik kinetik dan klinik. Dalam sebuah analisis obat dalam cairan hayati, ada hal-hal penting dalam farmakokinetika yang digunakan sebagai parameter-parameter antara lain yaitu :
a. Tetapan (laju) invasi (tetapan absorpsi). b. Volume distribusi menghubungkan jumlah obat di dalam tubuh dengan konsentrasi obat (c) di dalam darah atau plasma. c. Ikatan protein d. Laju eliminasi dan waktu paruh (t½) e. Bersihan (clearance) renal, ekstra renal, dan total f. Luas daerah di bawah kurva (AUC) g. Ketersediaan hayati
TUJUAN PERCOBAAN
II.
-
Mempelajari langkah-langkah analisis obat dalam cairan hayati
-
Memahami langkah-langkah analisis obat dalam cairan hayati
-
Memvalidasi prosedur analisis obat dalam cairan hayati DASAR TEORI Efek terapi suatu obat biasanya baru terlihat sesudah zat aktifnya melalui sistem pembuluh aorta aorta lalu masuk ke hati dan kembali masuk ke peredaran darah dan didistribusikan ke seluruh jaringan badan. Ketersediaan hayati suatu obat dapat diukur pada keadaan pasien yang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Ketersediaan hayati digunakan untuk member gambaran mengenai keadaan dan kecepatan obat diabsorbsi dari bentuk sediaan dan digambarkan dengan kurva kadarwaktu setelah obat diminum dan berada pada jaringan biologic atau larutan sperti darah dan urine. Data ketersediaan hayati digunakan untuk menentukan: 1. Jumlah atau bagian obat yang diabsorbsi dari bentuk sediaan. 2. Kecepatan obat diabsorbsi. 3. Masa kerja obat berada di dalam cairan biologik atau jaringan, bila dihubungkan dengan respon pasien. 4. Hubungan antara kadar obat dalam darah dengan efektivitas terapi/efek toksik. Penentuan ketersediaan hayati kebanyakan hanya untuk bentuk sediaan obat seperti tablet dan kapsul yang digunakan peroral untuk memperoleh efek sistematik. Hal ini bukan berarti ketersediaan hayati tidak ada dalam bentuk sediaan obat yang lain selain bentuk padat/penggunaan bentuk obat melalui rute lain selain melalui mulut (Anief, 1995). Pengetahuan tentang konsentrasi obat dalam serum dapat menjelaskan mengapa seorang penderita tidak memberikan reaksi terhadap terapi obat, atau mengapa penderita mengalami suatu efek yang idak diinginkan. Sebagai tambahan, praktisi mungkin ingin menjelaskan ketelitian dari aturan dosis. Pada pengukuran konsentrasi obat dalam serum, suatu konsentrasi tunggal dari obat dalam serum dapat tidak menghasilkan informasi yang berguna kecuali jika faktorfaktor lain dipertimbangkan, sebagai contoh, aturan dosis obat yang meliputi besaran dan jarak pemberian dosis, rute pemberian obat, serta waktu pengam pengambilan bilan cuplikan (punca (puncak, k, palung, atau keadaan tunak) hendaknya diketahui. Mengkin ada ketervatasan dalam hal jumlah cuplikan darah yang dapat diambil, keseluruhan volume darah yang diperlukan untuk penetapan kadar, dan waktu untuk melakukan
analisis
obat,
pengukuran
konsentrasi
serum
hendaknya
juga
mempertimbangkan biaya penetapan kadar, resiko, dan ketidaksenangan penderita, dan kegunaan informasi yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan untuk penetapan kadar obat dalam serum hendaknya telah sahih, berkenaan dengan hal-hal berikut seperti spesifitas, linieritas, kepekaan, ketepatan, ketelitian, dan stabilitas (Sahrgel, 1985). Untuk menganalisis darah total, komponen sel darah harus dilisis demikian sehingga kandungannya bercampur merata dengan sonikator atau ditentukan dalam jangka waktu
lalu disonikas disonikasi. i. Plasm
berbeda dengan
adalah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
darah tidak diberi antikoagulan terjadilah penjendalan dan bila contoh seperti dipusingkan maka beningannya adalah serum (James, 1991). Penilaian ketersediaan hayati dapat dilakukan dengan metode menggunakan data darah, data urin, dan data farmakologis atau klinis, namun lazimnya dipergunakan data darah atau data urin untuk menilai ketersediaan hayati sediaan obat yang metode analisis zat berkhasiatnya telah diketahui cara dan validitasinya. Jika cara dan validitas belum diketahui, dapat digunakan data farmakologi dengan syarat efek farmakologi yang timbul dapat diukur secara kuantitatif. Parameter-parameter yang berguna dalam penentuan ketersediaan hayati suatu obat meliputi data plasma, data urin, efek farmakologi akut, respon klinik. Ketersediaan hayati dilakukan baik terhadap bahan aktif yang telah disetujui maupun obat dengan efek terapeutik yang belum disetujui oleh FDA untuk dipasarkan. Setelah ketersediaan hayati dan parameter-parameter farmakokinetika dari bahan aktif diketahui aturan dosis dapat diajukan untuk mendukung pemberian label obat (Syukri, 2002).
PEMBAHASAN Pada percobaan ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami langkah-langkah analisis obat dalam cairan hayati serta memvalidasi prosedur analisis obat dalam cairan hayati. Metode validasi ini menggunakan metode Bratton-Marshall yang berdasarkan pembacaan serapan, melalui warna tampak pada spektrofotometri visible. Hal ini dikarenakan terjadinya reaksi antara asam salisilat dengan FeNO 3 yang membentuk kompleks warna. Metode yang digunakan adalah dengan spektrofotometer visible, karena gugus kromofor dan pembentuk kompleks warna yang dapat menyerap sinar tampak. Pada pembuatan
larutan
stok
Na
Salisilat,
konsentrasinya
adalah
100
µg/%,
maka
pembuatannya dapat dilakukan dengan melarutkan 100 mg Na Salisilat dalam aquadest
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
akurasi. Dimana akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai sebenarnya, atau nilai rujukan. Sedangkan presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diekspresikan sebagai simpangan baku relative dari sejumlah sampel yang berbeda signifikan secara statistic. Presisi sering diekspresikan dengan SD atau standar deviasi relatif dari serangkaian data. Nilai RSD umumnya akan memenuhi criteria jika nilainya 1
– 2 %, digunakan untuk senyawa-senyawa aktif dalam jumlah yang banyak, sedangkan untuk senyawa-senyawa dengan kadar sekelumit, RSD berkisar 5 – 15 %. Syarat keberterimaan akurasi dilihat dari perolehan kembali (recovery) adalah 80 – 120 %. Berdasarkan percobaan diperoleh nilai bahwa nilai perolehan kembalinya adalah 95,6 %, 111,2 %, 23,04 %. Hasil perolehan kembali ada di kisaran range sehingga hasil validasi metode penetapan kadar Na Salisilat valid. Dan didapat nilai CV 116,67 %. IX.
KESIMPULAN 1. Menggunakan metode spektrofotometer visible, karena gugus kromofor dan pembentuk kompleks warna yang dapat menyerap sinar tampak. 2. Berdasarkan percobaan diperoleh nilai bahwa nilai perolehan kembalinya adalah 95,6 %, 111,2 %, 23,04 %. Hasil perolehan kembali ada di kisaran range sehingga hasil validasi metode penetapan kadar Na Salisilat valid. Dan didapat nilai CV 116,67 %.
X.
DAFTAR PUSTAKA
Perj rj alanan dan Nasib Obat Obat dalam Badan Anief, Moh. 1995. Pe . UGM. Yogyakarta armasi. i. Airlangga University Press. Surabaya Munson James, W. 1991. An alisis F armas
Shargel. 1985. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan . Airlangga University Press. Surabaya Syujri, Y. 2002. Biofarmasetika . UII Press. Yogyakarta
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut dapat memberikan nilai perolehan kembali yang tinggi (75-90% atau lebih), kesalahan acak dan sistematik kurang dari 10% (Pasha dkk, 1986). Kepekaan dan selektivitas merupakan kriteria lain yang penting dan nilainya tergantung pula dari alat pengukur yang dipakai. Dalam percobaan ini akan dilakukan langkah-langkah yang perlu dikerjakan untuk optimalisasi op timalisasi analisis meliputi: 1. Penentuan jangka waktu larutan obat yang memberikan resapan tetap (khusus untuk reaksi warna). 2. Penetapan panjang gelombang larutan obat yang memberikan resapan maksimum (parasetamol). 3. Pembuatan kurva baku (parasetamol). 4. Perhitungan nilai perolehan kembali, kesalahan acak dan kesalahan sistematik. Parasetamol
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik da dan nantipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala , sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma analgesik salesma dan flu. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin da dan nibuprofen , parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin. N-acetyl-para-aminofenol (parasetamol):
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan uji analisis parasetamol dalam cairan hayati. Menggunakan larutan parasetamol dengan konsentrasi larutan induk 0,5 mg/ml dan 1 mg/ml. Dan dibuat pula satu seri konsentrasi larutan parasetamol dalam darah 50, 100, 150, 200 ppm dari konsentrasi larutan induk 0,5 mg/ml dan 300, 400 ppm dari konsentrasi larutan induk 1 mg/ml. Konsentrasi yang telah dibuat dicampur dengan 1 ml darah dan divortex agar dapat bercampur secara merata dan terbentuk ikatan antara obat dengan protein plasma. Kemudian diambil 0,1 ml dari tiap-tiap kadar dan diencerkan dengan 0,9 ml air. Pengenceran ini diasumsikan sebagai pengenceran yang terjadi karena proses masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh. Setelah pengenceran, perlu ditambahkan dengan antikoagulan, yaitu TCA. Kemudian dilakukan proses sentrifugasi. TCA berfungsi untuk mengendapkan protein dalam plasma darah, sehingga yang tersisa dibagian atas atau yang dikenal dengan supernatan hanyalah ikat obat dengan plasma. Supernatan yang diperoleh dari hasil proses sentrifus dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan HCl 6N sebanyak 0,5 ml dan NaNO2 10% sebanyak 1 ml. Kemudian didiamkan selama 5 menit dan setelah itu ditambahkan NaOH 10% sebanyak 2,5 ml, lalu didiamkan selama 3 menit. Penambahan NaOH bertujuan untuk penetralan. Reaksi yang terjadi adalah: HCl (aq) + NaNO2 (aq) HNO2 (aq) + NaCl (aq) +
2 HNO2 (aq) 2 H (aq) + 2 NO2 (g)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
-3
-4
dicari regresinya kembali, maka nilai regresinya menjadi a= -6,76 x 10 ; b= 9,31 x 10 ; dan r= 0,99344. Dilihat dari kelinearannya dan nilai kepercayaan yang besar, maka kami menggunakan nilai regresi ini dalam perhitungan selanjutnya. Dari hasil perhitungan yang diperoleh, didapatkan bahwa konsentrasi yang terukur mendekati konsentrasi yang diketahui, sehingga didapatkan % perolehan kembali/recovery yang besar (mendekati 100%). G. Kesimpulan
Dari berbagai hasil yang kami dapatkan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Langkah-langkah
analisis parasetamol dalam cairan hayati:
1. Dibuat satu seri larutan parasetamol dalam darah yang di vortex, setelah itu dilakukan pengenceran sekaligus ditambahkan TCA. Kemudian di sentrifus. 2. Supernatan diambil dan ditambahkan HCl dan NaNO2, didiamkan 5 menit. Baru kemudian ditambahkan NaOH. 3. Diukur serapannya pada spektrofotometer. 4. Dihitung konsentrasi terukur sesuai dengan absorbansi dan dihitung pula nilai perolehan kembali, kesalahan sistematika, dan kesalahan acaknya.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA Tim Dosen FKUI. 1995. Farmakologi 1995. Farmakologi dan Terapi edisi IV . Jakarta: Gaya Baru. Walpole, R.E. Pengantar R.E. Pengantar Statistika. Statistika. Azrifitria,
dkk.
2007. Modul 2007. Modul
Praktikum
Biofarmasetika
dan
Farmakokinetika. Jakarta: Farmakokinetika. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
A.
Parasetamol
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam demam.. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu flu.. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi. Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen ibuprofen,, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID NSAID.. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah darah,, ginjal atau atauduktus duktus arteriosus pada pada janin janin.. Farmakokinetik
Parasetamol yang diberikan secara oral diserap secara cepat dan mencapai kadar serum puncak dalam waktu 30 – 30 – 120 120 menit. Adanya makanan dalam lambung akan sedikit memperlambat penyerapan sediaan parasetamol lepas lambat. Parasetamol terdistribusi dengan cepat pada hampir
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1. Penentuan jangka waktu larutan obat yang memberikan resapan tetap (khusus untuk reaksi warna). 2. Penetapan panjang gelombang larutan obat yang memberikan resapan maksimum (parasetamol). 3. Pembuatan kurva baku (parasetamol). 4. Perhitungan nilai perolehan kembali, kesalahan acak dan kesalahan sistematik. Ketersediaan hayati merupakan kecepatan dan jumlah obat yang mencapai sirkulasi sistemik dan secara keseluruhan menunjukkan kinetic dan perbandingan zat aktif yang mencapai peredaran darah terhadap jumlah obat yang diberikan. Ketersediaan hayati obat yang diformulasi menjadi sediaan farmasi merupakan bagian dari salah satu tujuan rancangan bentuk sediaan dan yang terpenting untuk keefektifan obat tersebut. Pegkajian terhadap ketersediaan hayati ini tergantung pada absorpsi obat ke dalam sirkulasi umum serta pengukuran dari obat yang terabsorpsi tersebut. Dalam menaksir ketersediaan hayati ada tiga parameter yang biasanya diukur yang an profil konsentrasi dalam darah dan waktu dari obat yang diberikan. Konsentrasi puncak (Cmax), menggambarkan konsentrasi obat tertinggi dalam sirkulasi sistemik. Konsentrasi ini tergantung pada konstanta absorbsi, dosis, volume distribusi dan waktu pencapaian konsentrasi obat maksimum dalam darah. Konsentrasi puncak sering kali dikaitkan dengan intensitas respon biologis dan harus di atas MEC dan tidak melebihi MTC. Waktu untuk konsentrasi puncak (tmax) menggambarkan lamanya waktu tersedia untuk mencapai
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3.
Lama obat berada dalam cairan biologi atau jaringan dan dikorelasik dikorelasikan an dengan respon
pasien. 4.
Hubungan antara kadar obat dalam darah dan efikasi klinis serta toksisitas toksisitas..
Metode penilaian ketersediaan hayati. Penelitian ketersediaan hayati pada sukarelawan dapat dilakukan dengan beberapa metode: a.
Metode dengan menggunakan data darah
b.
Data urin
c.
Data efek farmakologis
d.
Data respon klinis
Pemilihan metode bergantung pada tujuan studi, metode analisis untuk penetapan kadar obat dan sifat produk obat. Data darah dan data urin lazim digunakan untuk menilai ketersediaan hayati sediaan obat yang metode analisis zat berkhasiat telah diketahui cara dann validitasnya. Jika cara dan validitasnya belum diketahui dapat digunakan data farmakologi dengan syarat efek farmakologi yang timbul dapat diukur secara kuantitatif, seperti efek pada kecepata denyut jantung atau tekanan darah yang dapat digunakan sebagai indeks ketersediaan hayati obat. Untuk evaluasi ketersediaan hayati menggunakan data respon klinis dapat mengalami perbedaan antar individu akibat farkokinetika dan farmakodinamik obat yang berbeda. Factor farmakodinamik yang berpengaruh meliputi: umur, toleransi obat, interaksi obat dan factor-faktor patofisiologik yang tidak diketahui. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan hayati oabat yang digunakan secara oral:
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ini kebersihan,temperature, dan kelembapan kurang baik, bahan penisilin akan menimbulkan efek samping yang sama. Bahan – Bahan – bahan bahan pembantu; banyak obat – obat – obatan obatan dimana pengaruh bahan – bahan – bahan bahan pembantu dapat merubah secara drastic pola absorbsinya dan oleh karena itu efek terapi dan toksisitasnya juga berpengaruh, seperti meningkatnya toksisitas fenitoin setelah bahan pembantu yang semula dipakai CaSO4 diganti dengan laktosa. 2) a.
Cara – cara Cara – cara prosesing Formulasi obat yang sudah baik dalam suatu pabrik bisa sama sekali berubah bila dibuat oleh
pabrik lain dengan menggunakan alat – alat – alat alat yang berbeda. Hal ini menjadi masalah kritis apabila digunakan untuk memproduksi tablet – tablet – tablet tablet dengan kadar zat khasiat yang rendah seperti digoksin 0,25 mg/tablet 200 mg. b.
Ruangan dan kondisi kondisi – – kondisinya kondisinya ( temperature, kelembaban, penerangan, dan sebagainya )
yang memenuhi syarat. Misalnya pada pembuatan sediaan tetrasiklin yang merupakan bahan baku yang kurang stabil pada kondisi tertentu sehingga dapat mengakibatkan penguraian tetrasiklin menjadi nonaktif, hepatotoksik, dan nefrotoksik. c.
Tenaga – tenaga Tenaga – tenaga yang kompeten.
d.
Dikerjakan Dikerjak an dengan system produksi dan system control yang baik. Dalam hal ini persyaratan persyaratan – –
persyaratan Good Manufacturing Practices ( GMP ) menjadi penting.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1.
Konstanta eliminasi menunjukkan kecepatan eliminasi obat dalam tubuh.
2.
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengeliminasi obat dari tubuh.
3.
Waktu paruh dan kecepatan eliminasi dapat ditentukan dengan mengetahui konsentrasi
obat dalam urin (cairan biologis)
DAFTAR PUSTAKA
Rustiani, E., Rokhmah, NN., Fatmi, M., 2011. Penuntun Praktikum Farmakokinetik . Bogor: Universitas Pakuan Isselbacher, Isselbache r, dkk., Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Dalam. Jakarta: penerbit Buku Kedokteran. Shargel Leon, Yu Andrew B.C. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetik Edisi ke-2 . Airlangga University Press.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
paling baik untuk menilai farmakokinetik obat di tubuh. Darah mengandung elemen seluler mencakup sel darah merah, sel darah putih, ke ping darah, dan protein seperti albumin dan globulin. Pada umumnya serum atau plasma digunakan untuk pengukuran obat. Untuk mendapatkan serum, darah dibekukan dan serum diambil dari supernatan setelah disentrifugasi. Plasma diperoleh dari supernatan darah yang disentrifugasi dengan ditambahkan antikoagulan seperti heparin. Oleh karena itu serum dan plasma tidak sama. Plasma mengalir keseluruh jaringan tubuh termasuk semua elemen seluler dari darah. Dengan berasumsi bahwa obat di plasma dalam kesetimbangan equilibrium dengan jaringan, perubahan konsentrasi obat akan merefleksikan perubahan konsentrasi perubahan konsentrasi obat di jaringan (Shergel, 1999). Dalam sebuah analisis sebuah analisis obat dalam cairan hayati, ada hal - hal penting dalam farmakokinetika yang digunakan sebagai parameter – parameter, antara lain yaitu : Tetapan (laju) invasi atau tetapan absorpsi. Volume distribusi menghubungkan jumlah obat di dalam tubuh dengan konsentrasi obat ( C ) di dalam
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
farmasetika yang sangat popular untuk pengukuran secara kuantitatif obat dan metabolit dalam sampel biologi. Salah satu alasan penting atas g/ml. kepopulerannya karena sensitivitas dari metode ini 1-10 Identifikasi kualitatif dari obat atau metabolit menggunakan spektrofotometri UV-VIS berdasarkan pada panjang gelombang maksimum yang max). Perhitungan konsentrasi obat atau metabolitdiabsorpsi ( max. Pada absorpsi yang maksimum, menggunakan hukum Beer pada sensitivitas optimum optimum akan didapat. Karena perubahan absorbansi minimal untuk sedikit perubahan panjang gelombang, error diminimalkan. Hasilnya akurasi dan presisi yang baik didapatkan (Smith,1981). HPLC merupakan istilah yang dipakai di dunia internal yang mengandung dualisme pengertian, yaitu High Performance Liquid Chromatography atau High Pressure Liquid Chromatography. Jika ditinjau dari sistem peralatannya, maka HPLC termasuk kromatorafi kolom karena dipakai fase diamnya yang diisikan atau ter”packing” di dalam kolom. Tetapi, bila ditinjau dari proses pemisahannya, HPLC dapat
digolongkan sebagai kromatografi adsorbsi atau partisi, tergantung daripada butiran-butiran adsorben yang ada pada kolom (Roth, 1994).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 1/2 jam dan masa paruh plasma antara 1 -3 jam. Obat ini tersbar ke sluruh cairan tubuh. Dalam plasma, 25 % parasetamol terikat protein plasma. Parasetamol digunakan sebagai analgesik dan antipiretik. (Anonim,1995).