Pembahasan
Pada percobaan percobaan ini dilakukan dilakukan penetapan penetapan parameter parameter farmakokinet farmakokinetik ik obat obat setela setelah h pember pemberian ian dosis dosis tungg tunggal al menggu menggunak nakan an data data eksres eksresii urin urin kumulatif. kumulatif. Tujuan praktikum kali ini adalah menetapkan menetapkan dan menghitung menghitung parame parameter ter farma farmakoki kokinet netik ik dari dari parace paracetam tamol ol bermere bermerekk sanmol sanmol dengan dengan dosis 1000 mg setelah pemberian dosis tunggal. Urin Urin meng mengan andu dung ng berb berbag agai ai kompo kompone nenn seny senyaw awaa dan dan sala salah h satu satuny nyaa adalah adalah senyaw senyawaa eksoge eksogen. n. Senyaw Senyawaa eksoge eksogenn merupa merupakan kan senyaw senyawaa yang yang berasal dari luar tubuh dan sengaja dimasukkan dengan tujuan tertentu. Senyawa Senyawa eksogennya eksogennya adalah PCT sanmol! sanmol! yang digunakan digunakan sebagai obat dengan khasiat analgetik"antipiretik. #bat berkhasiat tersebut tentunya akan berinteraksi dengan molekul"molekul yang penting secara fungsional dalam dalam tubuh tubuh resep reseptor! tor! sehing sehingga ga mengha menghasil silkan kan respon respon biolog biologis is.. $ika $ika proses biofarmasetik berlangsung dengan baik% maka seharusnya jumlah PCT sanmol! meningkat dalam urin. Proses biofarmasetik sendiri adalah proses yang menggambarkan obat mulai dari pemberian sampai terjadinya penyerapa penyerapann &at aktif kemudian kemudian diekskresikan. diekskresikan. PCT lah yang akan menjadi menjadi acuan nilai konstanta eliminasi. 'ari percobaan penentuan model kompartemen dan penentuan dosis% mengikuti model kompartemen 1 terbuka yang terdiri dari dua fase yaitu fase fase ab abso sorbs rbsii dan dan fase fase elim elimin inas asii dan dan dosi dosiss yang yang dapa dapatt memb memberi erika kann gambar gambaran an profil profil farmak farmakoki okinet netika ika terbai terbaik. k. Param Parameter eter farmako farmakokin kineti etika ka adal adalah ah para parame mete ter" r"pa para rame meter ter yang yang dapa dapatt digu diguna nakan kan untu untukk meml memlih ihat at bagaimana nasib obat di dalam tubuh. (odel kompartemen satu terbuka meng mengan angg ggap ap ba bahw hwaa berb berbag agai ai peru peruba baha hann kada kadarr obat obat dala dalam m plas plasma ma menc mencer ermi minka nkann peru peruba baha hann yang yang seba seband ndin ingg deng dengan an kadar kadar obat obat dala dalam m jaringan. )amun% konsentrasi obat dalam tiap jaringan tidak sama pada berbagai waktu.
Parameter farmakokinetik adalah besaran yang diturunkan secara sistematis dari model berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan atau metabolitnya di dalam darah% urine atau cairan hayati lainnya. *eberapa parameter yang digunakan meliputi +el% +a% fa% tmidp% , jumlah obat yang diabsorbsi dan jumlah obat yang pada akhirnya diabsorbsi. PCT mengandung gugus amina sekunder% sehingga dapat terbentuk garam dia&onium dengan -#)#. Struktur kimia PCT adalah Prosedur percobaannya dilakukan pengumpulan urin dengan rentang waktu yang telah ditentukan. -al ini dilakukan agar jumlah obat yang diekskresikan memiliki kecepatan eliminasi yang tetap sehingga data urin yang diperoleh menjadi alid. Urin yang pertama kali ditampung adalah urin blanko dimana urin tersebut belum
mengandung
senyawa
PCT. Urin
blanko digunakan
untuk
membandingkan antara urin yang mengandung PCT dengan yang tidak. Urin blanko juga menandakan tidak ada partikel lain yang akan terukur nantinya selain pelarut itu sendiri urin!. +emudian% praktikan diberikan obat yang ekialen dengan dosis 1000 mg PCT. #bat tersebut diminum sekaligus untuk memaksimalkan proses biofarmasetik dimana obat akan diabsorbsi% didistribusi% dimetabolisme dan terakhir diekskresi melalui urin. Urin tersebut tentunya sudah mengandung PCT. Selain itu% pada saat pengumpulan urin% perlu dilakukan pengukuran olume urin yang diekskresikan. Pengukuran olume urin tersebut dimaksudkan agar dapat ditentukan berapa jumlah obat PCT! yang telah diekskresikan. /armakokinetika obat pada urin hanya dapat memperoleh data berupa konsentrasi% bukan jumlah obat yang terkandungnya.
*erdasarkan hasil pengamatan% olume urin ........m. Semakin banyak olume urin yang dihasilkan% semakin banyak pula senyawa yang terdapat didalamnya. +emudian urin diukur absorbansinya denagn penambahan )a)# 10, berfungsi sebagai reagen yang akan membentuk reaksi dia&otasi dengan PCT. 2sam amido sulfonat 13, berfungsi untuk mengeluarkan gas yang terbentuk sselama reaksi berlangsung. 4as"gas tersebut harus dikeluarkan karena dapat mengganggu absorbansi sampel. -Cl 5) dan )a)# 10, akan membentuk -#)# yang akan bereaksi dia&otasi dengan PCT dan membentuk garam dia&onium. 4aram ini tidak stabil pada suhu ruang% maka dilakukan pendinginan pada suhu 6137C. 2sam amido sulfonat 13, dan )a#- 10, digunakan selain untuk menetralkan sampel% juga untuk memperkuat warna kuning garam dia&onium yang terbentuk% sehingga memperkuat absorbansinya. Setelah didapatkan data absorbansi maka dilakukan perhutungan untuk menetapkan parameter farmakokinetik yang meliputi tmid merupakan waktu pertengahan antara selang waktu yang digunakan. 'ari percobaan didapat .......... )ilai /a yaitu menggambarkan fraksi obat yang terabsorbsi secara sistemik. Untuk sediaan per oral umumnya didapat nilai / sebesar 80, atau 0.8. Sedangkan pada percobaan didapatkan nilai /a sebesar ....., atau .... )ilai tersebut jauh lebih kecil dari nilai /a untuk oral sehingga bisa dikatakan bahwa obat PCT tidak terabsorbsi dengan sempurna. )ilai +a adalah tetapan yang
menggambarkan kecepatan absorpsi
obat % yakni masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik dari absorpsinya saluran cerna pada pemberian oral!. *ila terjadi hambatan dalam proses absorpsi% akan didapatkan nilai +a yang lebih kecil. )ilai +a untuk PCT 9 ....:jam .
+ el ini sama dengan kemiringan bagian terminal log alamiah kadar urin e;ponensial terhadap kura waktu. + el PCT 9 ....:jam. menandakan bahwa tubuh memiliki kecepatan sebesar .....:jam untuk mengeliminasi PCT dari tubuh. Semakin besar kecepatan eliminasi% maka semakin besar pula laju perubahan obat. 'ari percobaan didapatkan bahwa obat PCT tidak terabsorbsi dengan sempurna.
Kesimpulan :
1. Parameter farmakokinetik yang didapat dari data ekskresi urin kumulatif adalah /a....+el.....ka.....tmind....,absorbsi.... . 'ari percobaan didapatkan bahwa obat PCT tidak terabsorbsi dengan sempurna.
Daftar Pustaka
2nonim. 1==3. /armakope
disi . 'epkes @disi <<. /akultas /armasi dan disi 5. $akarta A buku kedokteran% 011! Sinta. (etta. /armakologi dan Terapi% >disi 3 $akartaA fakultas kedokteran uniersitas