Bab I. PENDAHULUAN 1.1. 1.1. Lata Latarb rbel elak akan ang g Indones Indonesia ia adalah adalah negara negara kepul kepulaua auan n (arcip (arcipela elago go state) state) yang yang terb terbes esar ar di duni dunia a dan dan terb terber erii (giv (given en). ). Seba Sebagai gai nega negara ra kepul epulau auan an dengan jumlah pulau yang banyak serta luas laut yang lebih besar daripada darat , kaya sumber daya alam, beragam sosial budaya, serta jumlah penduduk yang besar; tentu di samping memiliki peluang dan harapa harapan n bagi bagi masa masa depan depan bangsa bangsa dan kesej kesejaht ahter eraan aan rakyat rakyat,, tetapi tetapi juga memiliki tantangan dan hambatan yang tidak kecil
dalam
mengelola potensi tersebut. Sebagaimana beberapa daerah lain, Maluku juga adalah wilayah kepulauan yang terberi, memiliki sumber daya alam maupun beragam sumber sumber daya daya sosial sosial budaya budaya (socio (sociocul cultur tural al capita capital) l) yang yang potens potensial ial (!atloly, "#$%). Sejak dulu masyarakat Maluku tinggal dan tersebar di pulaupulau pulaupulau besar dan kecil kecil serta serta membentuk membentuk satuansatuan satuansatuan sosial, sosial, membangun kebudayaan dan normanorma sosialnya, mengelola alam sekita sekitarn rnya, ya,
saling saling berint berintera eraksi ksi antar antar sesama sesama dalam dalam satu satu
pulau pulau
maupun dengan masyarakat di pulau lain, bahkan dengan komunitas luar Maluku. Sebagian besar tinggal di pesisir sebagai nelayan, namun sebagian pula tinggal di pegunungan dan pedalaman sebagai petani dan dan
pera peramu mu..
Masy Masyar arak akat at
pada pada
wila wilaya yah hwi wila laya yah h
tert terten entu tu
tela telah h
beradaptasi dengan perkembangan kemajuan yang membuat proses perubahan sosialnya cepat (rapid social change), tetapi pada wilayah wila wilaya yah h tert terten entu tu masi masih h hidu hidup p dala dalam m kondi ondisi si yang yang sede sederrhana hana dan tradis tradision ional al serta terisol terisolasi asi sehingg sehingga a prose proses s perubah perubahan an
sosial sosialnya nya
lambat (slow social change). Sebagai daerah kepulauan, Maluku memiliki luas wilayah &$". &$ ".' '&, &, km" km" yang yang dido didomi mina nasi si laut laut sebe sebesa sarr * *+. +." "'. '. km" km" (",') (",') dan dan daratan daratan *',$+ *',$+* * km" (&, ). -umlah -umlah pulau $.%'# $.%'#
m" $
(besar dan kecil) baik penghuni maupun tidak, garis pantai $#." m, dengan pulau terbesar adalah pulau Seram ($+."* km"), pulau /uru (.### km"), pulau 0amdena 0amdena (1animbar) (1animbar) (*.#+* km"), dan pulau !etar !etar (%. (%."' "' km") km").. ar arena ena Malu Maluku ku meru merupa paka kan n wila wilaya yah h kepul epulaua auan n dan dan dido didomi mina nasi si
laut lautan an yang yang luas luas,, mak maka ikli iklim m di daer daerah ah ini ini sang sangat at
dipe dipenga ngaru ruhi hi oleh oleh laut lautan an dan dan berl berlang angsu sung ng seir seiram ama a deng dengan an ikli iklim m musiman. -umlah -umlah penduduk penduduk Maluku Maluku saat ini 2 $.*&.'# $.*&.'# jiwa. -umlah -umlah terseb tersebut ut mendia mendiami mi wilay wilayah ah seluas seluas *' *'.$+ .$+* * km" dengan dengan kepad kepadata atan n penduduk 2 "% orang per km persegi. 3ersebaran penduduk di Maluku tidak tidak mera merata ta,, di mana mana Malu Maluku ku 1enga engah h pros prosen enta tase se pend pendud udukn uknya ya tercat tercatat at lebih lebih tinggi tinggi dibandi dibanding ng dengan dengan kabup kabupate aten4k n4kota ota lain, lain, yaitu yaitu 2 '%.$* . Sementara abupaten /uru hanya mencapai 2 $#.% lebih kecil dari kabupaten4kota lain. 5amun untuk ota 6mbon, angka kepad epadat atan anny nya a
cuk cukup tingg inggi, i, yaitu aitu menc encapai apai 2
$ km" km".
7aju 7aju
pertumbuhan penduduk berkisar ". , sedangkan rasio jenis kelamin (se8 ratio) mencapai $,% di mana penduduk lakilaki lebih banyak dari penduduk perempuan. 9rientasi pekerjaan penduduk di Maluku untuk sekto sektorr pert pertani anian an
masi masih h mend mendom omin inas asii sekt sektor or lain lain,, yakni yakni 2 '& ,
disusul bidang perdagangan dan jasa sebesar 2 %,$% , sedangkan sisanya sisanya sebesar sebesar
2 $,'% $,'% terseb tersebar ar dalam dalam sektor sektorsekt sektor or lain lain (/3S (/3S
3rovinsi Maluku, "#$%). epulauan 1animbar animba r abupaten abupate n Maluku 1enggara /arat adalah satu dari $$ kabupaten4kota kabupaten4kota dari 3rovinsi 3rovinsi Maluku wilayah wilayah kepulaua kepulauan. n.
7uas wilayah wilayah
pendud penduduk uk abupat abupaten en M1/ penduduk penduduk 3rov 3rovinsi insi Maluku. Maluku.
M1/
saat saat ini
2
juga adalah
adalah *.#+* *.#+* km". $#.*+ $#.*+
epulauan epulauan 1animbar animbar
(M1/)
-umlah -umlah
jiwa jiwa dari dari jumlah jumlah umumnya umumnya (pulau (pulau
0amdena) 0amdena) memiliki dataran rendah. Sebagian besar penduduk tinggal di pesisir. pesisir. Mata pencarian pencarian penduduk sebagian besar besar petani ladang dan nelayan tradisional (/3S ab M1/, "#$%). "
(besar dan kecil) baik penghuni maupun tidak, garis pantai $#." m, dengan pulau terbesar adalah pulau Seram ($+."* km"), pulau /uru (.### km"), pulau 0amdena 0amdena (1animbar) (1animbar) (*.#+* km"), dan pulau !etar !etar (%. (%."' "' km") km").. ar arena ena Malu Maluku ku meru merupa paka kan n wila wilaya yah h kepul epulaua auan n dan dan dido didomi mina nasi si
laut lautan an yang yang luas luas,, mak maka ikli iklim m di daer daerah ah ini ini sang sangat at
dipe dipenga ngaru ruhi hi oleh oleh laut lautan an dan dan berl berlang angsu sung ng seir seiram ama a deng dengan an ikli iklim m musiman. -umlah -umlah penduduk penduduk Maluku Maluku saat ini 2 $.*&.'# $.*&.'# jiwa. -umlah -umlah terseb tersebut ut mendia mendiami mi wilay wilayah ah seluas seluas *' *'.$+ .$+* * km" dengan dengan kepad kepadata atan n penduduk 2 "% orang per km persegi. 3ersebaran penduduk di Maluku tidak tidak mera merata ta,, di mana mana Malu Maluku ku 1enga engah h pros prosen enta tase se pend pendud udukn uknya ya tercat tercatat at lebih lebih tinggi tinggi dibandi dibanding ng dengan dengan kabup kabupate aten4k n4kota ota lain, lain, yaitu yaitu 2 '%.$* . Sementara abupaten /uru hanya mencapai 2 $#.% lebih kecil dari kabupaten4kota lain. 5amun untuk ota 6mbon, angka kepad epadat atan anny nya a
cuk cukup tingg inggi, i, yaitu aitu menc encapai apai 2
$ km" km".
7aju 7aju
pertumbuhan penduduk berkisar ". , sedangkan rasio jenis kelamin (se8 ratio) mencapai $,% di mana penduduk lakilaki lebih banyak dari penduduk perempuan. 9rientasi pekerjaan penduduk di Maluku untuk sekto sektorr pert pertani anian an
masi masih h mend mendom omin inas asii sekt sektor or lain lain,, yakni yakni 2 '& ,
disusul bidang perdagangan dan jasa sebesar 2 %,$% , sedangkan sisanya sisanya sebesar sebesar
2 $,'% $,'% terseb tersebar ar dalam dalam sektor sektorsekt sektor or lain lain (/3S (/3S
3rovinsi Maluku, "#$%). epulauan 1animbar animba r abupaten abupate n Maluku 1enggara /arat adalah satu dari $$ kabupaten4kota kabupaten4kota dari 3rovinsi 3rovinsi Maluku wilayah wilayah kepulaua kepulauan. n.
7uas wilayah wilayah
pendud penduduk uk abupat abupaten en M1/ penduduk penduduk 3rov 3rovinsi insi Maluku. Maluku.
M1/
saat saat ini
2
juga adalah
adalah *.#+* *.#+* km". $#.*+ $#.*+
epulauan epulauan 1animbar animbar
(M1/)
-umlah -umlah
jiwa jiwa dari dari jumlah jumlah umumnya umumnya (pulau (pulau
0amdena) 0amdena) memiliki dataran rendah. Sebagian besar penduduk tinggal di pesisir. pesisir. Mata pencarian pencarian penduduk sebagian besar besar petani ladang dan nelayan tradisional (/3S ab M1/, "#$%). "
Secara geogra:s, M1/ berbatasan dengan negara 6ustralia. aren arena a itu itu bebe bebera rapa pa pula pulau u di M1/ M1/ oleh oleh 33 5o 5o &+ 1ahun ahun "# "##* #* ditetapkan ditetapkan sebagai sebagai pulau terluar (beranda (beranda terdepan terdepan)) serta serta awasan awasan 3erbata erbatasan san dengan dengan 5egara 5egara 6ustrali 6ustralia. a.
3ulau 3u lau terbesa terbesarr adalah adalah pulau pulau
0amdena, 0amdena, sedangkan pulau
adal dalah
pul pulau
seda sedang ng,,
sisa sisany nya a
pul pulaup aupul ulau au
kecil cil
bai baik
berpenghuni maupun tidak. =i pulaupulau tersebut berdiam beberapa subsuku subsuku 1animbar animbar dengan dengan subkebuday subkebudayaan aan dan bahasa lokal yang berbeda, namun mereka memiliki adat dan budaya yang mengingat dan mempersatukan mereka sebagai sebaga i suku 1animbar. 1erkait dengan itu, epulauan 1animbar abupaten M1/, yang dulunya masih satu dengan dengan abupaten Maluku Maluku 1enggara (abupaten Induk) sebelum sebelum pemekar pemekaran, an, oleh dua dua penelit penelitii -erman, -erman, yakni yakni 5ico 5ico de -onge dan 1oos 1oos >an >an =ijk ($*) diberi julukan julukan sebagai Forgotten Island of Indonesia Indonesia atau epulau epulauan an 0ang 1erlupakan erlupakan.. ?ksistensi ?ksistensi kepulaua kepulauan n yang terlupakan itu ditandai dengan ciri keterisolasian, ketertinggalan, keter keterbel belak akanga angan, n, tradis tradision ional, al,
minim minim sarana sarana dan prasaran prasarana, a, serta serta
kemiskinan. 6pa yang yang dikemukakan dikemukakan kedua peneliti peneliti dan penulis -erman itu itu
memili iliki
kebe ebenar naran
empi empiri rik, k,
sej sejak
mer mereka
menel neliti iti
mener menerbit bitkan kan buku buku mere mereka, ka, sampai sampai hari ini kepulau epulauan an
dan dan
1animba animbarr
abupaten abupaten M1/ masih termasuk termasuk kabupaten kabupaten tertingga tertinggall dan termiskin termiskin dari kabupaten kabupaten
di 3rovinsi 3rovinsi Maluku, Maluku,
dan @3-M 5asional 5asional "#$#"#$ "#$#"#$' '
ditetapkan sebagai salah satu =aerah 1ertinggal 1ertinggal dari $+% abupaten di Indones Indonesia. ia.
Sement Sementara ara 3rovi 3rovinsi nsi Maluk Maluku u
sendir sendirii adalah adalah
provi provinsi nsi
termiski termiskin n ketiga ketiga dari bawah dari dari %' provinsi provinsi di Indonesia Indonesia (/iro 3usat 3usat Statis Statistik tik,,
"#$#) "#$#).. emiski emiskinan nan di Maluk Maluku u khususn khususnya ya di epulau epulauan an
1animbar 1animbar M1/ selain keterisolasian keterisolasian wilayah dengan rentang kendali (span oA
control) control) yang cukup cukup luas sebagai sebagai Aaktor hambatan hambatan (barrier (barrier
Aacto Aactors rs)) deng dengan an inAr inAras astr truk uktu turr yang yang masi masih h terb terbat atas as,, kebij ebijak akan an
pem pembang bangun unan an
(ter (terut utam ama a
di
masa asa
lalu) alu)
juga juga Aakto Aaktorr yang ang
bel belum %
menyentuh secara komprehensiA dan merata di seluruh pulau. Bal ini sangat sangat kontr kontras as dengan dengan potens potensii sumber sumberday daya a alam alam yang yang melim melimpah pah,, namun tingkat kesejahteraan masyarakat masih di bawah ratarata. =ari gambaran garis besar kondisi di atas, memberi gambaran bahw bahwa a
Malu Maluk ku
umum umumny nya a
seca secara ra
khus khusus us
epul epulau auan an
1anim animba barr
abupa abupaten ten M1/ memil memiliki iki potens potensii kekay kekayaan aan alam alam dan ragam ragam sosial sosial budaya yang spesi:k. 5amun juga di sisi lain memiliki hambatan dan tant tantan anga gan n
di sam sampi ping ng anca ancama man n sert serta a pelu peluan ang g
pembangunan pembangunan untuk
meningkat meningkatkan kan kesejaht kesejahteraan eraan
dala dalam m pros proses es masyaraka masyarakatnya. tnya.
Sudah banyak yang meneliti dan mempelajari kehidupan komunitas masy masyar arak akat at
di
Malu Maluk ku
deng dengan an
berb berbag agai ai
kara karakt kter eris isti tikn knya ya
sert serta a
pend pendek ekat atan an disi disipl plin in ilmu ilmu tert terten entu tu.. 5amu 5amun n masi masih h sedi sediki kitt bahk bahkan an mung mungki kin n belu belum m ada ada yang ang
seca secara ra sp spes esi: i:k k dan dan seri serius us memb member erii
perhatian perhatian untuk mempelaj mempelajari ari serta serta mengkaji mengkaji secara mendalam mendalam dan kompr komprehe ehensi nsiAA
masyar masyaraka akatt Malu Maluku ku khusus khususnya nya 1animba animbarr
sebaga sebagaii
sebuah komunitas komunitas kepulauan kepulauan dari aspek sosiologis. arena itu Makalah uali:kasi (3ra3roposal) ini berusaha melihat dari dari
pend pendek ekat atan an
pemiki pemikiran ran
yang ang
berb berbed eda, a,
deng dengan an
meny menyia iapk pkan an
dari dari perspe perspekti ktiAA sosiolo sosiologis gis tentan tentang g
=ina =inami mik ka
Masy Masyar arak akat at
epul epulau auan an
(Stu (Studi di
keran erangk gka a
Cemiski emiskinan nan dan
Sosi Sosiol olog ogis is
Masy Masyar arak akat at
3erbatasan di epulauan epulauan 1animbar abupaten Maluku 1enggara 1enggara /arat 3rovinsi MalukuD.
1.2. 1.2. Peru Perumu musa san n Masa Masala lah h Ilmuan Ilmuan maupun maupun birokr birokrat at sering sering memah memahami ami masyar masyarak akat at di kepul epulau auan an
dar dari
per persp spe ektiA ktiA
konti ontine nent ntal al,,
sehi sehing ngga ga
ter terkadan adang g
pertimbangan ilmiah maupun kebijakankebijakan pembangunan dan peme pemeri rint ntaha ahan n progr program ampr progr ogram am
meng mengal alam amii
hamb hambat atan an
pemban pembangun gunan an
dalam dalam
maupun maupun
meng mengim impl plem emen entas tasii
pengem pengembang bangan an
konse konsep p
keilmuan keilmuan (paradigma (paradigma sosiologi) sosiologi) secara secara teoritis. teoritis. =engan =engan memahami memahami '
masyarakat yang hidup di kepulauan dari EperspektiA kepulauanF, akan memberi kemungkinan lebih mudah bagi para ilmuan maupun birokrat (policy makers) memahami AaktorAaktor penghambat (barrier Aactors) maupun Aaktor peluang (opportunity Aactors) dalam mengembangkan konsep
keilmuan secara
teoritis
(sosiologi)
maupun
perumusan
kebijakankebijakan dan programprogram pembangunan yang relevan dan adaptiA serta implementatiA guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kepulauan. Maluku umumnya, khususnya epulauan 1animbar
memiliki
karakterisitk wilayah yang spesi:k dengan potensi ekonomi, sosial dan budaya yang dimiliki. arena itu memahami masyarakat epulauan 1animbar akan lebih relevan dari perspektiA kepulauan. =alam kaitan itu
rumusan masalah penelitian (3ra3roposal) ini
dilakukan secara
terbuka (openended) agar membuka kemungkinan data berkembang dan penemuan halhal baru di lapangan selama penelitian (Greswell, "#$' $$"#'). =alam kerangka itu, permasalahan penelitian ini dirumuskan sbb (a) /agaimanakah
masyarakat
1animbar
mempertahankan
kelangsungan hidup mereka sebagai komunitas kepulauanH (b)Seperti apa karakteristik sistem sosialbudaya masyarakat 1animbar sebagai sebuah entitas sosiokultural memiliki nilainilai kohesiA yang mengintegrasikan merekaH (c) 6pa Aaktor penyebab ketertinggalan dan kemiskinan masyarakat 1animbar sebagai komunitas kepulauanH (d)/agaimanakah dinamika masyarakat
1animbar
sebagai
komunitas kepulauan beradaptasi dalam proses perubahan sosial dan kemajuan (modernisasi)H
1.3. Tujuan Peneltan 3enelitian ini bertujuan untuk
*
($)Mendeskripsikan
bagaimana
masyarakat
1animbar
sebagai
sebuah komunitas kepulauan mempertahankan keberlangsungan hidup mereka; (")Mengidenti:kasi dan mendeskripsikan karakteristik nilainilai sistem
sosial
budaya
masyarakat
1animbar
dalam
mengintegrasikan mereka sebagai komunitas kepulauan; (%)Mengidenti:kasi dan menganalisis AaktorAaktor penyebab ketertinggalan dan kemiskinan masyarakat 1animbar sebagai komunitas kepulauan; (')Menganalisis dan mendeskripsikan
dinamika
masyarakat
1animbar sebagai komunitas kepulauan beradaptasi dengan proses perubahan sosial dan kemajuan (modernisasi); (*)/erusaha mengkonstruksi kerangka konseptual (teoritis) dalam memahami
karakteristik
masyarakat
kepulauan
khususnya
masyarakat 1animbar untuk membangun model pendekatan yang
relevan dan
adaptiA
dalam
memberdayakan dan
mensejahterakan masyarakat kepulauan umumnya khususnya masyarakat 1animbar sebagai komunitas kepulauan.
1.!. Man"aat Peneltan Basil penelitian ini diharapkan memberikan manAaat baik aspek keilmuan atau teoritis (pengembangan ilmu) maupun aspek praktis (guna laksana). $. 6spek teoritis (keilmuan).
3enelitian
ini
berusaha
mengidenti:kasi serta memberikan gambaran komprehensiA kondisi dan karakteristik komunitas masyarakat 1animbar yang hidup di pulaupulau. Mengidenti:kasi dan menganalisis AaktorAaktor penyebab ketertinggalan dan kemiskinan yang dialami, serta cara (strategi) mereka beradaptasi dengan perubahan dan kemajuan yang terjadi. Basil identi:kasi dan analisis,
berusaha melahirkan konstruksi dan pendekatan
secara teoritis model pendekatan yang relevan dan adaptiA dalam memahami dan mengintervensi komunitas kepulauan
dalam rangka memberdayakan dan mensejahterakan mereka. Basil penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi reAerensi bagi penelitian karakteristik
sejenis
yang
masyarakat
lebih
mendalam terhadap
kepulauan
dalam
rangka
memperkaya pengembangan teoriteori ilmu sosial (sosiologi) secara teoritis. Secara khusus hasil penelitian ini mengeksplorasi
kemungkinan
melahirkan
berusaha
cabang
baru
sosiologi, yakni Dsosiologi kepulauanD; ". 6spek praktis. Basil penelitian ini diharapkan dapat memberi inAormasi kepada penentu kebijakan (policy makers) secara struktural
dalam
mempertimbangkan
perencanaan
dan
kebijakan serta programprogram pembangunan yang relevan dan
adaptiA
dalam
rangka
memberdayakan
dan
mensejahterakan (problem solving) masyarakat kepulauan secara komprehensiA dan terintegrasi khususnya di kepulauan 1animbar abupaten M1/ .
1.#. Hasl $ajan Em%rk &an 'rsnaltas Peneltan 3erhatian terhadap masyarakat 1animbar melalui penelitian dan kajian ilmiah ataupun tulisan ilmiah popular telah dilakukan beberapa peneliti4penulis baik mereka yang bukan orang 1animbar maupun orang 1animbar sendiri dari berbagai disiplin ilmu. peneliti
6da beberapa
yang mengkaji mayarakat 1animbar pada satu obyek yang
sama namun dari perspektiA yang berbeda. =rabbe ($''), mengkaji masyarakat 1animbar dari aspek etnogra:s dengan penekanan pada struktur sosial yang terkonstruksi berdasarkan sistem perkawinan hukum adat duanlolat. Sementara @enwarin 3@ ($+&), melihat bahwa status sosial dalam masyarakat 1animbar tercipta berdasarkan sistem perkawinan duanlolat, dan status sosial itu melekat
secara inheren &
dengan peran dan tanggungjawab masingmasing dalam sistem sosial yang terkonstruksi berdasarkan hukum duanlolat tersebut yang ditaati bersama sebagai norma sosial dan moral. Susan Mcinnon ($$), dengan melakukan penelitian partisipatoris yang cukup lama dari aspek antropologi budaya, ia mengkaji struktur sosial masyarakat 1animbar dalam kaitan dengan masalah hirarkhi, gender dan keadilan yang memiliki hubungan asimetris yang terkonstruksi berdasarkan sistem perkawinan duanlolat. Menurut Mcinnon ketiga aspek penting, yakni rumah tempat tinggal, perbedaan jenis kelamin (gender), dan pertukaran sosial harus kaji dan dianalisis secara kompreAensiA dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integrated). =engan begitu, maka
dapat memahami dengan jelas kedudukan dan kesetaraan
gender antara peran laki dan perempuan baik dalam rumah tangga (domestic) maupun secara sosial.
Melanie Sri
Jsmany ("##*), melalui penelitian 1esisnya mengkaji aspek hukum nonpenal. /agaimana
pola menyelesaikan masalahmasalah pidana
dalam masyarakat 1animbar berdasarkan hukum adat =uan7olat. Ia menemukan bahwa penyelesaian masalah pidana berdasarkan hukum adat duanlolat
cukup eAektiA dan e:sien, karena
tidak memakan
waktu lama serta lebih mempereratkan hubungan kekerabatan dari pihakpihak yang berperkara. ?AektiA dan e:sien penyelesaian perkara tersebut karena masyarakat 1animbar menghargai budaya duanlolat yang
terkonstruksi berdasarkan perkawinan.
Bakim utama yang
memegang peranan penting dalam menyelesaikan perkara adalah duan yang sangat dihormati dan dihargai. Sementara 3aulus oritelu ("##), melalui penelitian =isertasinya, melihat perubahan hubungan sosial =uan7olat di desa 9lilit ecamatan 1animbar Selatan abupaten M1/ dalam kurun waktu $*"##'. Ia menemukan terjadi perubahan peran =uan dan 7olat karena beberapa Aaktor, di antaranya, penetrasi aturan birokrasi Aormal, Aaktor agama, dan perkembangan
teknologi
terutama di bidang transportasi dan komunikasi, di samping
Aaktor +
praktik
politik praktis.
=ari AaktorAaktor tersebut Aaktor aturan
birokrasi Aormal memiliki pengaruh cukup signi:kan.
5ico de -onge K 1oos van =ijk ($*), mereka meneliti dan
mendeskripsikan 1animbar
masyarakat
Maluku
1enggara
sebagai kepulauan terupakan,
(raya)
termasuk
walau memiliki kekayaan
sosiobudaya yang beragam, memiliki karyakarya kesenian tradisional yang mengagumkan. /endabenda karya budaya mempunyai makna makna simbolik tertentu dalam kehidupan mereka. Seperti perahu misalnya,
bukan saja
sebagai
alat transportasi utama
tetapi
merupakan sebuah kehidupan keluarga dan dilambangkan sebagai manusia yang memiliki dua elemen pokok, yakni badan dan jiwa. =i dalam diri Emanusia perahuF itu terkandung kekuatan hidup yang menyatu menggerakkan perahu itu untuk berlayar di tengah laut yang ganas
dan
penuh
tantangan.
ampungkampung
(desadesa)
disimbolkan pula dengan sebuah perahu besar di mana di dalam Eperahu desaF itu masingmasing soa (kelompok Aamili4marga dari satu ikatan geonologis) memiliki posisi, peran
dan Aungsi masingmasing
yang telah distrukturkan sejak desa itu ada. 3erahu juga dalam pengertian tertentu dianggap sebagai wanita yang sedang berlabuh di pelabuhan (pantai) yang selalu datang
dan
masuk ke
terbuka menunggu seorang pria
dalam perahu
dan
membentuk sebuah
rumahtangga baru, dan mereka memulai kehidupan baru mengarungi laut samudera yang penuh gelora dan tantangan kehidupan. erajinan tenun ikan tradisional juga tidak saja berAungsi sebagai penutup badan (busana), namun memiliki nilai adatis baik untuk harta kawin, tetapi juga memiliki makna yang berkaitan dengan kehidupan wanita sebagai lambang keindahan, kelembutan, dan kesuburan, serta martabat yang dihormati. =alam pandangan kosmologi, alam semesta merupakan pasangan integral antara langit dan bumi, memiliki unsur dewa langit dan bumi, dimana dewa bumi dilambangkan sebagai wanita dan dewa langit
sebagai
lakilaki.
3ertemuan
kedua
dewa
itulah
yang
memberikan kesuburan bagi bumi dan menghasilkan kehidupan kepada seluruh makluk terutama manusia. Semua pemaknaan simbol simbol
tersebut mencirikan pengaruh budaya bahari masyarakat
kepulauan yang kental.
Hermen L. ()selsa* dkk ("#$$), melakukan penelitian dengan pendekatan antropologi umum tentang potret aspek sosialbudaya dan ekonomi
Masyarakat 3esisir di abupaten Maluku 1enggara /arat
(M1/). Basil penelitiannya melahirkan beberapa pikiran rekomendatiA, yakni, ketersediaan data statistic di tingkat desa ratarata di semua kecamatan sangat minim, baik menyangkut pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, serta inArastruktur; akibat inArastruktur yang masih terbatas, maka aksesibilitas masyarakat terutama di daerah pedesaan terhadap sentrasentra ekonomi membuat mobilitas sosial ekonomi
masyarakat belum berkembang dengan baik; kurangnya
program pengembangan dan pemberdayaan budidaya perikanan unggulan lokal yang membuat lemahnya daya saing masyarakat; perhatian terhadap pengetahuan lokal (local knowledge) masyarakat masih kurang melalui kebijakankebijakan program
pemberdayaan
dalam rangka pengelolaan sumberdaya laut maupun darat; lemahnya sistem kontrol terhadap sumberdaya melibatkan
masyarakat
lokal
kelautan
berdampak
dengan tidak pada
pengurasan
sumberdaya kelautan dan illegal :shing yang merugikan masyarakat. =ari beberapa penelitian yang dikemukakan di atas, terlihat bahwa perhatian sebagai
secara khusus
komunitas
perubahan
sosial
kepulauan
secara
terhadap masyarakat jang
serius
dan
mengkaji mendalam
1animbar
kemiskinan dari
dan
perspektiA
sosiologis nyaris tidak ada malah belum terlihat. Maka penelitian ini berusaha membuka jalan kearah itu.
$#
/ab II. Tnjauan Pustaka
2.1. $arakterstk
Umum
Mas+arakat
$e%ulauan
Maluku
,E-stng )n&t)n/ Sebagaimana beberapa daerah lain di Indonesia, masyarakat Maluku umumnya termasuk masyarakat 1animbar adalah masyarakat kepulauan, mereka di
pesisir
hidup di pulaupulau, sebagian besar bermukim
maupun
pegunungan
dan
pedalaman,
serta
berciri
perdesaan. arakteristik masyarakat desa menurut @oucek dan !aren (@aharjo, "##' '#; 7ihat pula 7eibo, $* &), adalah besarnya peranan kelompok primer, Aaktor geogra:s yang menentukan sebagai dasar pembentukan
kelompok atau asosiasi, hubungan atau relasi
relasi sosial bersiAat intim dan langgeng,
masyarakat masih bersiAat
homogen, mobilitas sosial masih rendah,
keluarga lebih ditekankan
Aungsinya sebagai unit ekonomi, serta populasi anak dalam proporsi yang cukup besar. 3erdesaan menurut Gonstandse, adalah semua wilayah, di mana terdapat bentukbentuk kehidupan bersama, yang di satu pihak merupakan
bagian
daripada
suatu
kultur,
yang
jauh
kurang
berkembang. Sementara menurut 1onnies, masyarakat desa memiliki ciri gemeinschaAt, sedangkan
Gooley menyebutnya
=urkheim
menyebutnya
sebagai primary
dengan
solidaritas
group, mekanik
(/ouman, $+" $#'$#*). Masyarakat desa pada wilayah kontinental
sangat berbeda
dengan masyarakat desa pada wilayah kepulauan. Sebagaimana telah dikemukakan, masyarakat desa di Maluku memiliki dua karakteristik, yakni
karekteristik
pesisir
dan
karakteristik
darat
atau
pegunungan4pedalaman. 9rientasi kerja mereka bergantung pada dua lingkungan tersebut. Sehingga dapat dikatakan mereka adalah nelayan $$
tapi juga petani, sebaliknya petani samping
memiliki
tapi juga nelayan. arena di
lahan pertanian yang diusahakan
untuk
kelangsungan hidup, mereka juga malakukan aktivitas menangkap ikan dan memiliki peralatan nelayan, yang kebanyakan diketegorikan masih tradisional. ecuali masyarakat di pegunungan seperti di pulau Seram dan pulau /uru, sebagian besar adalah peramu dan berburu. Sistem perladangan sebagian masih berpindahpindah. Sehabis menebang hutan, kemudian dibakar, lalu menanam, serta memanen. Setelah itu membuka hutan baru dengan pola yang sama. Setelah itu membuka hutan yang lain atau kembali di hutan yang pertama, begitu seterusnya. Sistem pertanian ladang seperti ini oleh para ahli di bidang pertanian, memiliki istilah
beragam dengan pengertian yang sama,
yakni shifting cultivation, slash and burn cultivation, slash and burn horticultura, cut and burn cultivation, land rotation agriculture, longterm-fallow agriculture, dan swidden agricultuce. (Iskandar, "## $"'$'$; 7ihat pula 3ahmi, "#$# "%). Sistem perladangan seperti yang dikemukakan di atas, sebetulnya telah dilakukan oleh masyarakat petani di Maluku sejak dulu termasuk di kepulauan 1animbar, dan merupakan salah satu bentuk keariAan lingkungan (environmental wisdom). =i samping beberapa keuntungan yang dimiliki, sebetulnya dari segi keadilan CpsikobioekologisD tanah mesti pula diberi kesempatan untuk beristirahat setelah ia berproduksi. Ini pula sekaligus sebagai salah satu bentuk alamiah pelestarian lingkungan secara berkelanjutan (sustanaible environmental). /erdasarkan tingkat perkembangan, masyarakat petani terutama petani menetap dikelompokkan oleh Marili, yang dikutip 3urba dalam tiga kategori, yakni ($) petani pedesaan yang masih hidup dengan cara pertanian yang sangat sederhana sambil tetap mempertahankan mata pencarian hidup berburu dan meramu sebagai sumber hidup tambahan. Mereka disebut sebagai peladang berpindah. Mereka $"
membuka ladang dari hutan. 7adang mereka ditanami beberapa kali untuk memenuhi kehidupan konsumsi seharihari (subsistensi). Setelah itu ladangnya ditinggalkan dan membuka ladang baru di tempat lain. ategori masyarakat petani ini sebagain besar ada di negaranegara berkembang termasuk Indonesia, dan kebanyakan ada di pedalaman alimantan, terutama masyarakat =ayak, masyarakat Mentawai di Sumatera /arat, dan sebagian besar masyarakat petani di Maluku; (") sementara masyarakat pertanian di negaranegara maju seperti di ?ropa, 6merika, dan 6ustralia seperti itu disebut sebagai farmer. Mereka hidup di dalam desadesa modern serta melakukan usaha pertanian
dengan
peralatan
pertanian
yang
modern.
Jsaha
pertaniannya tidak hanya untuk konsumsi sendiri (subsistensi) tetapi telah berorientasi pasar untuk mendatangkan keuntungan ekonomi. Sistem organisasi yang mendukung usaha pertanian mereka pun telah modern, serta orientasi usaha mereka diarahkan untuk pengembangan usaha yang lebih maju; (%) masyarakat petani menetap yang berada di antara masyarakat petani yang pertama dan kedua.
Masyarakat ini
tinggal di desadesa permanen, namun desadesa mereka tidak modern seperti desadesa masyarakat petani Aarmer. Mereka juga bukan
penggarap ladang kering
seperti ladang berpindah, tapi
penggarap sawah dengan sistem irigasi, namun luas sawah mereka terbatas tidak seperti lahan pertanian petani Aarmer (Iskandar, ibid $"'$'$; 7ihat pula Gooley dalam oentjaraningrat, $+' $&*$&&). /erbeda dengan masyarakat petani pegunungan, masyarakat pesisir memiliki dua karakteristik, mereka di samping sebagai nelayan tetapi juga petani ladang, orientasi dan pandangan hidup mereka juga dipengaruhi oleh
dua lingkungan alam, yaitu alam laut dan alam
darat. arakter mereka juga adalah karakter nelayan dan karakter petani. Masyarakat pesisir secara umum memiliki karakter agak agresiA,
dinamis,
dan
agak
terbuka,
sementara
masyarakat
%$ pegunungan memiliki siAat agak pasiA, kurang agresiA (menunggu), agak tertutup, serta memiliki sensitivitas (perasaan curiga4waswas) cukup tinggi terhadap orang atau sesuatu dari luar. edua tipe masyarakat seperti itu umumnya dijumpai di Maluku. /erkaitan dengan masyarakat kepulauan yang sebagian besar adalah wilayah laut,
beberapa ahli mengelompokkan masyarakat
pesisir di Indonesia ke dalam tiga tipe, masyarakat
nelayan,
dan
yakni masyarakat perairan,
masyarakat
pesisir
tradisional.
3ada
dasarnya masyarakat pesisir tradisional memiliki perbedaan dengan masyarakat nelayan dan perairan yang memiliki ketergantungan hidup sangat besar kepada sumber daya perairan
(3urba, "##* %'%+).
Satria ("#$*) mengidenti:kasi struktur sosial masyarakat pesisir memiliki bentuk yang berbeda dimana pola hubungan sosial ditandai dengan
relasi
masyarakat
patronklien
pesisir,
dan
sebagai
ciri
kemiskinan
umum
sistem
sosial
umumnya
dijumpai
pada
masyarakat pesisir yang memiliki pola hubungan sosial tersebut. Masyarakat desa di Maluku umumnya masih memiliki hubungan dan relasirelasi sosial yang dekat, saling mengenal, serta sistem kekerabatan
yang
kental.
Sistem
sosial
masih
kuat
yang
mempertahankan nilainilai dan normanorma sebagai kontrol sosial terhadap perilaku masyarakat, walaupun ada kecenderungan yang sudah
mulai
nampak
terjadi
pergeseran
akibat kemajuan
ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta proses perkembangan dan kemajuan pembangunan
akibat
pemekaran
wilayah
(otonomisasi)
maupun
dampak tidak langsung dari globalisasi. =esadesa di Maluku adalah desadesa dengan susunan
masyarakat asli dan otonom serta
terbentuk secara alamiah sejak dulu. /elakangan sebagian kecil terbentuk karena proses transmigrasi lokal baik melalui Aasilitasi pemerintah daerah maupun spontan4alamiah, di samping transmigrasi nasional. $'
Jmumnya di Maluku garis keturunan mengikuti garis patrilineal (menurut garis ayah). Sistem perkawinan masih diatur dengan nilai nilai adat setempat yang menempatkan perempuan atau wanita (terutama di 1animbar) pada posisi yang tinggi, dengan sistem pembayaran harta kawin sebagai bentuk penghargaan terhadap perempuan. /egitupun dengan sangsi terhadap pelanggaran atas perkawinan, yang kebanyakan pada masyarakat pedesaan di Maluku masih berlaku sangsi adat di samping sangsi menurut norma agama yang dianut. Sejarah terbentuknya negeri (desa) atau yang sejak awal disebut kampung secara geonologis terbentuk dari adanya EamanF yang terdiri dari beberapa EsoaF, yang dikepalai oleh seorang ama (bapak atau tuan). 1iaptiap soa terdiri dari beberapa matarumah (rumahtau). =alam perkembangan, aman menjadi negeri yang dikepalai oleh seorang raja (Maluku 1engah), atau orang kaya (Maluku 1enggara dan 1animbar M1/). Sistem sosial ini dikenal luas pada semua masyarakat di Maluku terutama di negerinegeri atau desadesa (Gooley dalam oentjaraningrat, ibid $&&$+$). Sistem pemerintahan desa pada desadesa di Maluku, awalnya, secara umum adalah sistem pemerintahan tradisional (adat). =i pulau 6mbon dan pulau 7ease misalnya, sistem pemerintahan desa dikenal dengan nama Fsaniri negeriF, di mana negeri dipimpin oleh seorang @aja. =i Maluku 1enggara (ei)
dan 1animbar
M1/, dikenal dengan
nama /apak aya49rang aya.
=i M/= (Maluku /arat =aya) sistem
pemerintahan terbentuk berdasarkan strata sosial di mana FmarnaF merupakan strata teringgi atau kaum yang memerintah. =alam suatu wilayah
hukum
adat
atau
teritori,
secara
geogra:s
beberapa
kampung4desa dibentuk 7atu 3ati yang dikepalai oleh seorang etua 7atu 3ati. =i Maluku 1enggara (ei) diketuai oleh seorang @aja dalam sistem raskap, begitupun di 1animbar beberapa kampung (desa) yang $*
dipimpin oleh bapak kaya (kepala desa) dan beberapa desa dalam satu wilyah hukum adat dikepalai oleh seorang etua 7atu 3ati. Sistem pemerintahan adat ini tersusun dengan tugas dan Aungsi yang jelas dalam
melaksanakan
roda
pemerintahan
negeri4desa,
dengan
kelembagaan permusyawaratan yang berAungsi dalam prosesproses demokrasi terhadap masalah pembangunan di desa serta sistem penanganan masalahmasalah atau kasuskasus yang muncul dalam masyarakat.
1empat
musyawarah
untuk
membicarakan
dan
memecahkan permasalahan di negeri (desa) di Maluku (terutama di Maluku
1engah)
dikenal
dengan
nama
FbaileuF,
di
1animbar
khususnya dikenal dengan balai desa atau Frahan tasdowF.
!ilayahwilayah gugus pulau di Maluku sejak dulu telah
melaksanakan aktivitas perdagangan tradisional antar pulau untuk menjual hasil produksi pertanian dan perikanan serta barangbarang perabot rumah tangga, peralatan pertanian, perikanan, sandang maupun kebutuhan pokok lain. 6lat transportasi yang digunakan masih sederhana, seperti perahu layar (perahu bot) atau kumal (jenis perahu layar berukuran sedang), yang ditempuh dalam waktu berminggu atau berbulan. /entuk transaksi dagang baik bersiAat langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat tukar uang maupun sistem barter (saling menukar barang). 6ktivitas perdagangan tersebut tidak hanya terjadi antar pulau dalam satu wilayah, tetapi antar wilayah gugus pulau, juga antar wilayah lain dalam provinsi. /ahkan dari wilayah lain di luar provinsi, seperti
Sulawesi,
-awa,
Madura,
dan
Sumatera,
malah
terjadi
perdagangan dari pedagang bangsa 6rab, Gina, India, Malaka, dan ?ropa (3ro:l =aerah, -ilid " *$*&'. 7ihat pula euning, $&% "$). 6ktivitas perdagangan yang memakan waktu cukup lama dan panjang itu tidak hanya terjadi transaksi dagang tetapi juga disertai dengan interaksi sosial dan budaya, yang melahirkan relasi sosial dan ikatan $
ikatan kekerabatan, juga terjadi asimilasi dan adaptasi nilainilai budaya, serta dalam hal tertentu meluas kepada relasi politik. Masyarakat Maluku umumnya termasuk masyarakat 1animbar adalah masyarakat yang menganut kepercayaan atau sistem religi sejak belum masuknya agamaagama besar.
Sistem religi atau
kepercayaan itu adalah agama suku atau agama asli, atau sering disebut dengan agama tanah atau animisme. Setelah masuknya agamaagama besar terutama Islam dan risten, banyak penduduk Maluku beralih ke agamaagama tersebut dan meninggalkan agama aslinya. 5amun pengaruh agama
asli oleh sebagian komunitas
masyarakat Maluku masih sering dipraktekkan dalam kehidupan mereka
yang
masih
sulit
ditinggalkan
malah
diwariskan
dan
dilestarikan. Bal ini menurut beberapa penulis dari sudut pandang antropologi agama disebut sebagai bentuk dan budaya atau bentuk
asimilasi antara agama
FsinkritismeF, atau disebut sebagai agama
Dkue lapisD (1anamal, tanpa 1ahun $*$). Sistem kepercayaan itu menunjukkan bentuk penghormatan kepada leluhur atau arwah nenek moyang (euning, $&' $%$'). Masyarakat epulauan
Maluku memiliki keariAan lokal yang
beragam sebagai modal sosial (social capital), seperti pela, gandong, sasi, masohi, badati, maano, dan lainlain di 6mbon dan 7ease, Maluku 1engah termasuk S// (Seram /agian /arat) dan S/1 (Seram /agia 1imur). 7arvul ngabal, ai ni ain di Maluku 1enggara (ei), tasdow, kida bela, duan lolat, urayana di M1/ (1animbar), kalwedo di M/= (Maluku /arat =aya) (!atloly, "#$%);
dan di beberapa wilayah lain dengan
berbagai bentuk kearAan lokal yang merupakan modal sosial (social capital)
(Jntuk Modal Sosial, lihat 7awang, "##*,
"#$#, dan
kontrol sosial, jaminan sosial, serta kohesi sosial. ecuali itu ia juga berAungsi
sebagai
mekanisme
dan
manajemen
sosial
untuk
mempertahankan keberlangsungan masyarakat maupun ekosistem dari penyimpangan nilai dan normanorma sosial. =ari segi kedekatan geogra:s, kesamaan budaya, kesatuan alam, kecenderungan
orientasi,
kesamaan
perekonomian,
dan
potensi
sumber daya alam, maka wilayah Maluku dikelompokkan dalam enam satuan gugus pulau, yakni $) gugus pulau pertama, meliputi pulau /uru, Seram, 6mbon, Baruku, Saparua, Leser, Lorom, Manowako, /anda dan 15S; ") gugus pulau kedua, meliputi kepulauan ei, dan pulau esui; %) gugus pulau ketiga, meliputi kepulauan 6ru; ') gugus pulau keempat, meliputi pulau 0amdena, 7arat, !uliaru, Selaru, Selu, Seira, dan Molu; *) gugus pulau kelima, meliputi pulau =amer, @omang, 7eti, Moa, 7akor, isar, dan !etar. (Bimpunan 7embaran =aerah 3rovinsi Maluku, "##" "*"+). =ari gugusan pulau tersebut, kepulauan 1animbar masuk dalam gugus pulau keempat. 3ada gugusan pulau ini berdiam komunitas masyarakat 1animbar dengan sistem sosial budaya, subbudaya, bahasa, orientasi nilai, dan berbeda serta dipengaruhi
pandangan hidup (world view) yang
lingkungan alam masingmasing. 5amun
mereka memiliki satu sistem nilai umum yang mengintegrasikan mereka, yakni hukum adat C=uan7olatD.
2.2. Para&gma $emsknan a. =e:nisi emiskinan emiskinan dide:nsikan oleh para ahli dan institusi memiliki parameter
yang
berbeda
dari
sudut
pandang
masingmasing.
/appenas misalnya, mende:nisikan kemiskinan sebagai suatu kondisi $+
atau situasi yang dialami seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu menjalani hidupnya sampai pada suatu taraA yang dianggap tidak
layak
atau
manusiawi.
Sementara
/3S
mende:nisikan
kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang hanya dapat memenuhi kebutuhan
makannya kurang dari ".$## kalori per kapita per hari.
Sedangkan //5 mende:nisikan kemiskinan, adalah keluarga miskin prasejahtera
yang
tidak
dapat
melaksanakan
ibadah
menurut
agamanya, tidak mampu makan " kali sehari, tidak memiliki pakaian berbeda untuk di rumah, bekerja, dan bepergian, bagian terluas rumah berlantai tanah, tidak mampu membawa anggota keluarga ke sarana kesehatan. 5amun menurut /ank =unia, melihatnya hanya dari aspek pendapatan,
di mana tidak
tercapainya kehidupan yang layak
rumahtangga dengan penghasilan JS $ per hari. 1erkait dengan itu, beberapa ahli mende:nisikan kemiskinan dari sudut pandang atau perspektiA
yang
berbeda.
Sayogyo,
misalnya,
mende:nisikan
kemiskinan sebagai ciri dan akibat ketidaksamaan dalam masyarakat yang menjadikan sebagian golongan tak mampu mencapai tingkat hidup
layak
sesuai
harapan
dan
citacita
yang
hidup
masyarakat, berdasar upaya swadaya golongan itu. menurut
dalam
Sementara
6martya Sen, kemiskinan bukanlah sekedar masalah lebih
miskin dari orang lain dalam suatu masyarakat, melainkan masalah tidak memilikinya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan material secara layak N kegagalan untuk mencapai tingkat kelayakan minimum tertentu (/aswir, $& $+$). emiskinan dikategorikan ke dalam dua aspek, yakni kemiskinan relatiA dan kemiskinan absolut. emiskinan relatiA adalah kemiskinan yang
dilihat
berdasarkan
perbandingan
antara
suatu
tingkat
pendapatan dengan tingkat pendapatan lainnya. Seseorang yang tergolong kaya dalam suatu masyarakat tertentu, bisa jadi merupakan orang miskin dalam masyarakat lain. Sedangkan kemiskinan absolut $
adalah suatu keadaan kemiskinan yang ditentukan dengan terlebih dahulu menetapkan garis tingkat pendapatan minimum. 9rangorang yang
berpendapatan
di
atas
tingkat
pendapatan
minimum
dikategorikan sebagai bukan orang miskin. Sedangkan orangorang yang pendapatannya kurang dari itu disebut sebagai orang miskin. b. =imensi emiskinan emiskinan tidak hanya memiliki satu dimensi, tetapi memiliki banyak dimensi. 6tau dengan kata lain kemiskinan memiliki dimensi ganda atau multi dimensi, antar dimensi, dan kontekstual. emiskinan mencakup dimensi sosial budaya, ekonomi, politik, dan akses. =imensi sosial budaya, ditandai dengan tidak terintegrasinya masyarakat
miskin
terinternalisasikannya segregasi
ke
dalam
institusi
budaya miskin.
sosial yang menimbulkan
sosial
Sebagai
Aormal
dan
akibatnya,
terjadi
berbagai kerawanan
sosial,
masyarakat miskin terpaksa harus menciptakan mekanisme jaminan sosialnya sendiri untuk bertahan hidup, lahirnya budaya miskin yang merusak kualitas manusia dan
tata nilai serta norma dalam
masyarakat, munculnya gejala psikologis, seperti rendah diri, merasa tidak berdaya, pasrah pada nasib, berpandangan takdir atau Aatalisme. =imensi ekonomi, yakni rendahnya penghasilan sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 6kibatnya, buruknya kesehatan dan gii anakanak, pendidikan yang rendah, rumah yang tidak layak huni, sandang yang tidak cukup, serta berbagai kebutuhan hidup primer lain yang tidak dapat dipenuhi.
Sementara dimensi
politik, yaitu tidak dimilikinya akses dan sarana yang memungkinkan orang miskin terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang strategis menyangkut
nasib
mereka.
onsekuensinya, tersumbat
segala aspirasi dan usahausaha orang miskin untuk mendapatkan perhatian dan keadilan dalam kebijakankebijakan pembangunan. "#
ebijakankebijakan pembangunan tidak pro rakyat miskin (non pro poor). 9rang miskin selalu termarjinalisasi dan terpinggirkan dalam institusiinstiusi resmi maupun institusiinstitusi politik dan demokrasi, dan sering tidak diakui upayaupaya mereka serta sering
dianggap
sebagai warga negara kelas dua dan tidak bertanggung jawab. Singkatnya, hakhak mereka sebagai warga negara sering diabaikan. Sedangkan dimensi akses, yakni rendahnya kepemilikan orang miskin terhadap berbagai
hal yang mampu menjadi modal hidup mereka.
Indikator ketidakpemilikan akses ini adalah, tidak dimilikinya aset sosial atau pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, jaminan sosial, penerangan, air bersih, dll. =ari aset :sik, yakni tidak memiliki rumah yang layak, harta benda, serta sarana produksi, sumberdaya alam, yaitu tanah atau lahan garapan; sumber daya manusia, rendahnya kualitas S=M, karena rendahnya pendidikan, tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan, dan aset :nansial, yaitu tidak memikili jaminan perkreditan atau modal usaha dari institusi keuangan, serta tidak memiliki seving.
c. /eberapa 3erspektiA 1entang 6kar 3enyebab emiskinan emiskinan dilihat oleh para ahli terutama ahli ilmu sosial tidak tunggal, tetapi diakibatkan oleh penyebab jamak. 6da yang melihat kemiskinan berkaitan erat dengan budaya dari suatu masyarakat. emiskinan menurut pandangan ini terutama disebabkan karena masyarakat hidup malas, kurang ada motivasi untuk bekerja keras merubah hidup mereka. ?tos kerja pada masyarakat sangat rendah, walaupun sumber daya alam tersedia. Motivasi dan etos kerja yang rendah ini terkait erat juga dengan pandangan hidup atau world view masyarakat, yang menganggap kerja untuk hidup masa depan yang "$
lebih baik tidak terlalu penting. 3andangan ini membuat masyarakat tidak mau bekerja keras dan menata hidup mereka dengan baik. Sikap hemat dan menabung bagi mereka tidak ada guna, membuat mereka hidup boros dan konsumtiA. 3ada akhirnya masyarakat ini tetap hidup dalam keadaan miskin, tidak berubah dan lamban terhadap kemajuan. Singkatnya, pandangan ini melihat kemiskinan berkaitan erat dengan Aaktor
mental
dan
orientasi
hidup
seperti
dikemukakan
eontjaraningrat berdasarkan kerangka luckhohn (oentjaraningrat, "#$* "&%'). 3andangan lain melihat kemiskinan suatu masyarakat disebabkan karena ketidakadilan. etidakadilan disebabkan karena struktur yang menciptakan
ketidakseimbangan
dalam
kepemilikan
AaktorAaktor
produksi, yang oleh Mar8 mengkategorikan ke dalam kelas borjuis dan kelas proletarit. Misalnya kepemilikan lahan atau tanah yang tidak merata,
dimana
sekelompok
orang
menguasai
sebagian
besar,
sedangkan sebagian besar orang tidak menguasainya, dan yang tidak menguasai
menjadi buruh tani atau petani penggarap, yang oleh
Soekarno mereka disebut sebagai kelompok FmarheinF dalam sistem sosial masyarakat -awa. 0ang menguasai lahan atau tanah ini sudah tentu mereka memiliki kemudahan akses untuk mendapatkan modal dari lembaga modal resmi serta berbagai kemudahan lain. Sementara yang tidak memilikinya mereka tetap bekerja sebagai buruh tani atau penggarap yang diberi upah oleh pemilik lahan atau tuan tanah, atau patron
menurut
Scott
(Scott,
$%).
Struktur
kepemilikan
ini
menciptakan ketidakseimbangan (uneOuilibrium) dan ketimpangan dalam mayarakat yang membuat masyarakat yang tidak memiliki lahan dan modal tidak berdaya dan terus bergantung hidup mereka kepada pemilik lahan atau pemilik modal. etergantungan kelompok yang tidak memiliki aset atau modal (have not)
ini yang kemudian
""
mengakibatkan terciptanya struktur kemiskinan yang melembaga dalam masyarakat. Bal yang sama terjadi pula dalam masyarakat industri dimana para pemilik kapital besar menguasai sebagian besar perusahaan perusahaan produksi yang penting. Mereka menguasai sektor ekonomi pasar atau ekonomi moderen, yang akhirnya membuat sektor ekonomi tradisional tidak dapat berkembang karena tidak mampu berkompetisi dengan sektor ekonomi moderen.
/erkembangnya sektor ekonomi
moderen didukung pula oleh kebijakan politik pemerintah karena dianggap sektor ini menunjang pertumbuhan ekonomi negara. 9leh sebab itu sektor ini pun lebih banyak mendapat kemudahan dari pemerintah. Sebaliknya lambannya perkembangan sektor ekonomi tradisional disebabkan karena kurang mendapat dukungan politik pemerintah sehingga mereka kurang mendapat kemudahan Aasilitas untuk mengembangkan usahanya. Mereka seringkali diabaikan dalam kebijakankebijakan pembangunan. 3adahal sektor ekonomi tradisional ini digeluti oleh sebagian besar masyarakat baik di perdesaan maupun perkotaan. ondisi ini pada akhirnya menciptakan ketidakseimbangan struktur ekonomi antara sektor ekonomi moderen dan sektor ekonomi tradisional. etidakseimbangan struktur ini pada gilirannya melahirkan ketidakberdayaan (powerlesness) kelompok lemah dan mengakibatkan kemiskinan meluas dan masiA dalam masyarakat (Sumodiningrat, $+). =alam kaitan itu kemiskinan dibedakan kedalam tiga aspek, yakni kemiskinan natural, kultural, dan struktural. emiskinan natural adalah kemiskinan yang disebabkan karena AaktorAaktor alamiah seperti, cacat, sakit, lanjut usia, atau karena bencana alam. emiskinan kultural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh Aaktor budaya seperti, malas, tidak disiplin, boros, dan sebagainya. Sedangkan kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh Aaktor "%
Aaktor
manusia seperti distribusi aset produksi yang tidak mereta,
kebijakan bangunan dan ekonomi yang tidak adil, korupsi dan kolusi, serta tatanan perekonomian dunia yang cenderung menguntungkan kelompok masyarakat tertentu (/aswir, $& "#"$). Sehubungan dengan itu, =avid Go8 yang dikonstatasi !inarno ("#$'*$), lebih cenderung melihat penyebab kemiskinan karena empat Aaktor, yakni, pertama,
kemiskinan
kemiskinan
karena
yang akibat
disebabkan
oleh
pembangunan;
globalisasi; ketiga,
kedua,
kemiskinan
disebabkan karena AaktorAaktor sosial; dan keempat, kemiskinan karena AaktorAaktor konsekuensial. Sejalan dengan perspektiA di atas, pandangan konservatiA melihat kemiskinan
disebabkan
karena
orang
miskin
sendiri.
Menurut
pandangan ini orang miskin dinilainya bodah, malas, tidak punya motivasi berprestasi yang tinggi, serta tidak memiliki keterampilan. Semua itu berkaitan dengan mentalitas dari orang miskin sendiri, atau dengan kata lain kultur orang miskin itu sendiri dianggap Aaktor utama penyebab kemiskinan mereka. 9leh karena itu orang miskin karena kulturnya itu membuat mereka tidak dapat
beradaptasi dengan
prosesproses sosial dan politik yang ada. /erbeda dengan pandangan konservatiA, pandangan liberal melihat kemiskinan terjadi karena struktur sosial kurang memberikan kesempatan kepada orang miskin untuk
berusaha.
Mereka
melihat
ketidakadilan
dan
diskriminasi
membuat orang miskin tidak dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki. Struktur sosial dan politik menyumbat
yang tidak adil ini
kran pelayanan dan Aasilitas publik bagi orang miskin,
membuat mereka tidak berdaya karena tidak punya kesempatan untuk berusaha. 3ada akhirnya mereka tetap hidup dalam ketidakberdayaan dan kemiskinan yang langgeng. 1erkait dengan itu,
menurut Mar8
timbulnya kemiskinan disebabkan oleh adanya perbedaan kekuasaan, posisi dan legitimasi dalam sistem sosial dan politik. eterbelakangan "'
suatu masyarakat tidak
terlepas dari masyarakat jajahan yang
mengeksploitasinya (Supriatna, "### $+#). ?ksploitasi itu terjadi di manamana
bahkan
terjadi
secara
struktural
bukan
masyarakat perkotaan tetapi juga pada masyarakat
saja
pada
perdesaan
dimana orang miskin selalu diekploitasi melalui bentukbentuk praktik kekuasaan (6gusta, "#$'). /erbeda dalam perspektiA makro di atas, @obert Ghambers mengidenti:kasi kemiskinan disebabkan karena lima Aaktor utama yang saling terkait
secara
mikro, yang dinamakannya
sebagai
FketidakberuntunganF atau FdisadvantagesF, yakni ($) emiskinan; kemiskinan ini ditandai dengan rumah yang reot dan dibuat dari bahan bangunan yang bermutu rendah, perlengkapan yang sangat minim, dan tidak memiliki MG sendiri, ekonomi keluarga ditandai dengan ekonomi gali lubang tutup lubang. 3endapatan mereka tidak menentu dalam jumlah yang sangat tidak memadai; (") elemahan :sik; :sik yang lemah dapat menyebabkan orang miskin memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga tersebut dengan anggota keluarga dewasa yang sehat dalam mencari naAkah.
keterasingan keluarga miskin karena
tempat tinggal mereka yang terisolasi secara sosial dan geogra:s, yang menyebabkan mereka tidak memiliki akses terhadap sumber sumber inAormasi dan komunikasi membuat mereka tidak mampu mengadaptasikan diri dengan berbagai perkembangan serta minimnya pengetahuan
dan
keterampilan;
(')
erentanan
(Aulnerability);
keluarga miskin biasanya tidak memiliki cadangan baik berupa uang atau pangan untuk menghadapi keadaan darurat. 6pabila terjadi keadaan darurat seperti ada keluarga yang tibatiba sakit mereka tidak mampu membiayai sehingga biasanya mereka menjual barang milik "*
mereka yang ada, atau mereka berhutang kepada tetangga untuk membiayai perawatan. eluarga miskin ini biasanya mereka makan satu hari hanya satu kali dengan kadar gii yang sangat tidak memadai, membuat mereka sangat rentan terhadap penyakit menular, atau
mudah
terserang
wabah
penyakit;
(*)
etidakberdayaan
(powerlessness); karena ketidakberdayaan seringkali
orang miskin
tidak berdaya menghadapi rentenir atau berbagai bentuk eksploitasi baik sosial, ekonomi maupun politik, yang membuat mereka tetap terkungkung dalam lilitan kemiskinan. arena ketidakberdayaan itu pula seringkali orang miskin
dipermainkan serta diperlakukan tidak
adil dalam urusanurusan administrasi pemerintahan atau urusan urusan perkara (hukum), mereka tidak kuasa menghadapi aparat pemerintah yang sering menakutnakuti (Soetrisno, $& $"$). 1erkait
dengan
karakteristik
kemiskinan,
?mil
Salim
mengemukakan lima karakteristik kemiskinan, sebagai berikut (a) 3enduduk miskin pada umumnya tidak memiliki Aaktor produksi sendiri; (b) 1idak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri; (c) 1ingkat pendidikan pada umumnya rendah; (d) /anyak di antara mereka tidak mempunyai Aasilitas; (e) di antara
mereka
berumur
relatiA
muda
dan
tidak
mempunyai
keterampilan atau pendidikan yang memadai (Supriatna, ibid $"' $"*). ecuali yang dikemukakan Salim di atas, garis kemiskinan ditetapkan juga berdasarkan tingkat pendapatan per bulan perkapita per tahun atau per kapita per bulan. /ank =unia menetapkan tingkat pendapatan per kapita per
tahun serendah JS &* untuk daerah
perkotaan dan *# untuk daerah perdesaan sebagai garis kemiskinan. Sedangkan /3S menggunakan kriteria tingkat pengeluaran per kapita per bulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan sebagai garis kemiskinan. ebutuhan minimum makanan "
digunakan patokan ".$## kalori per orang per hari, sedangkan pengeluaran bukan makanan terdiri dari kebutuhan minimum untuk perumahan, bahan bakar, sandang,
pendidikan, kesehatan dan
transpor, dan garis kemiskinan berdasarkan pengeluaran ini berbeda pada setiap daerah atau provinsi. Selain itu, Sajogyo menggunakan kriteria tingkat pengeluaran sebagai proksi terhadap pendapatan setara beras sebagai dasar penetapan garis kemiskinan, yakni untuk kategori miskin pada daerah perkotaan '+# g, daerah perdesaan %"# g, miskin sekali daerah perkotaan %# g, daerah perdesaan "'# g, sedangkan penduduk paling miskin " g untuk daerah perkotaan dan $+# g untuk daerah perdesaan. =alam kaitan ini Sajogyo menyebut kemiskinan sebagai ciri dan akibat ketidaksamaan dalam masyarakat
yang
menjadikan
sebagian
golongan
tak
mampu
mencapai tingkat hidup layak sesuai harapan dan citacita yang hidup dalam masyarakat, berdasar upaya swadaya golongan itu (@usli dkk, $*).
2.3. Pers%ekt" Te)r Perubahan ()sal /eberapa ahli merumuskan de:nisi perubahan sosial dari sudut pandangnya masingmasing.
!illiam <. 9gburn misalnya,
mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah meliputi unsurunsur kebudayaan
baik
menekankan
pengaruh besar
terhadap
yang
unsurunsur
materiil
maupun
yang
imateriil
yang
unsurunsur kebudayaan materiil
imateriil.
Sementara
ingsley
=avis,
mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan Aungsi masyarakat. Sedangkan menurut Lilling and Lilling,
perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geogra:s, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, idiologi, maupun karena adanya diAusi ataupun penemuanpenemuan baru dalam masyarakat. Samuel oening, mengemukakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modi:kasimodi:kasi yang terjadi dalam polapola kehidupan "&
manusia. Modi:kasimodi:kasi tersebut terjadi karena sebabsebab interen maupun sebabsebab eksteren. Sejalan dengan itu, Mac Iver mengemukakan
bahwa
perubahanperubahan
perubahan dalam
sosial
berhubungan
hubunganhubungan
perubahan sebagai bentuk keseimbangan (eOuilibrium)
dengan
sosial
atau
hubungan
hubungan sosial tersebut. /erbeda dengan beberapa ahli asing di atas, Selo Soemardjan memAormulasikan
perubahan sosial
yang agak konprehensiA. Ia
mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah perubahanperubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalamnya nilainilai, sikap dan polapola perilaku di antara kelompok di dalam masyarakat ( -acky, M, "#$*). Sebagaimana pada wilayah pemekaran lain, masyarakat 1animbar abupaten M1/ pun mengalami perubahan
sosial. =alam perspektiA
teori perubahan sosial, perubahan sosial terjadi karena Aaktor endogen maupun eksogen (>ago, "##' "%'"*$; 7ihat pula Soekanto, $+' %#%").
itu sendiri yang disebabkan karena adanya inovasi,
perubahan komposisi dan struktur demogra:s, adanya gerakan sosial (social movement), serta konPik sosial. berkaitan dengan sentuhan dan kontak dengan masyarakat luar.
terhadap
sosial
yang
perbuatanperbuatan terbuka
(open
menyimpang;
society);
penduduk
sistem yang "+
heterogen; ketidakpuasan terhadap bidangbidang kehidupan tertentu yang mapan (establised); serta orientasi ke masa depan yang lebih baik. 6kan tetapi perubahan sosial itu tidak saja menyebabkan kemajuan a (progress), tetapi juga dapat mengalami kemunduruan (regress). Selain itu, perubahan sosial bisa mengalami hambatan yang membuat masyarakat berada dalam kondisi stagnan (berjalan di tempat). ondisi itu disebabkan karena,
kurang adanya hubungan
dengan masyarakat lain; lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan; sikap masyarakat yang masih tradisonalistik; adanya vested interest atau
kepentingan
yang
tertanam
dengan
kuat
dari
kelompok
masyarakat yang ketakutan terhadap perubahan; munculnya rasa takut terjadinya bila terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaandari kelompok tertentu bila terjadi perubahan; prasangka negatiA terhadap halhal baru atau asing; adanya hambatan ideologis, serta kepasrahan pada nasip (Aatalisme) (anto, "#$$""#). epulauan 1animbar
(M1/) di waktu lalu
wilayah sangat tertinggal karena
tergolong kategori
terisolasi dari berbagai akses
pembangunan. Seiring waktu masyarakat 1animbar kini mengalami proses perubahan sosial dengan mulai tersentuh
sedikit kemajuan.
Secara teoritis, perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat mengikuti tahapan tertentu mulai dari tahap tradisional ke tahap moderen. Gomte (Stompka, "##' $$&$$+) misalnya, membagi tingkat perkembangan masyarakat dalam tiga tahap,
yang disebut
hukum tiga tahap, yakni tahap teologis, meta:sik, dan tahap positiA atau rasional (ilmiah). 1ahap teologis, yakni manusia masih tergantung pada alam dan dikuasai oleh dunia magis; pada tahap meta:sik, manusia sudah berada pada transisi menuju kesadaran untuk tidak dikuasai oleh halhal magis namun masih tergantung dan dikuasai oleh alam; sedangkan pada tahap positiA atau
rasional,
keterikatan
manusia kepada halhal magis telah ditinggalkan dan mulai menguasai "
dan mengolah
alam dengan nalar ilmiah dan menggunakan ilmu
pengetahuan serta teknologi moderen.
/erbeda
dengan Gomte,
Spencer mengemukakan tahap evolusi sosial sebagai bentuk anologi organisme dari sederhana kepada yang kompleks, dari tanpa bentuk yang jelas kepada keterkaitan antar bagianbagian secara Aungsional, dari
homogenitas
kepada
spesialisasi
dan
heterogenitas
yang
terdeAerensiasi, serta dari ketidakstabilan dan ketidakteraturan kepada kestabilan dan keteraturan masyarakat yang diikat oleh norma konstitusi. Menurut Spencer, proses ini adalah hukum umum evolusi sosial yang terjadi di semua bidang kehidupan, yang dimulai dari ciri masyarakat
sederhanamiliteristik
kepada
masyarakat
industrial
demokratis (ibid $$$"$). =urkheim mengemukakan proses perkembangan masyarakat bergerak dari bentuk solidaritas mekanik ke bentuk solidaritas organik (=urkheim, $+' %$&). Ia mengategorikan solidaritas mekanik lebih banyak dijumpai pada masyarakat perdesaan yang masih sederhana dan tradisional dimana ikatan kekerabatan kental, kohesi sosial masih kuat, masyarakat hidup saling menolong dan kegotongroyongan masih mewarnai kehidupan bersama. Sedangkan solidaritas organik dijumpai pada masyarakat urban dan industrial dimana ikatanikatan sosialnya longgar,
individualistik, kelembagaan dalam masyarakat berciri
rasional. Susilo ("#$# '&) yang diilhami pemikiran beberapa sosiolog terkemuka, mengemukakan proses perubahan sosial dalam perpektiA teori evolusionisme, dimana tahapan perkembangan struktur sosial masyarakat
mengalami
evolusi
dan
beradaptasi
dari
bentuk
kosmogenesis (seluruh alam semesta) ke biogenesis (melengkapi kosmogenesis
yang
berlangsung
terus
menerus),
kepada
antropogenesis (evolusi manusia berdasar pikiran dan kesadaran), dan berakhir menuju sosiogenesis (manusia mulai memiliki kesadaran dan %#
kemampuan
untuk
bermasyarakat) sebelumnya.
hidup
sebagai
mengorganisir
bentuk
integrasi
diri dalam dari
komunitas
perkembangan
Selanjutnya, evolusi berjalan sampai kepada bentuk
masyarakat moderen di awal abad sembilan belas, dimana modernisasi dan konvergensi terutama sesudah perang dunia kedua berakhir yang memisahkan dunia menjadi tiga kategori, yakni dunia pertama, kedua, dan ketiga, atau negara super power, maju, dan negara berkembang. 1ahapan ini dianggap sebagai wujud akhir proses modernisasi dan perubahan sosial dalam perspektiA teori evolusionisme. Sementara itu, 3arsons membagi mayarakat ke dalam tiga tahap evolusi perkembangan, yakni tahap primitiA, intermediate, dan moderen. 3ada tahap primitiA, masyarakat belum memiliki peradaban yang ditandai dengan bahasa dan sistem hukum yang mengatur kehidupan bersama kelompok masyarakat; tahap transisi dari primitiA ke intermediate ditandai dengan bahasa tulis menjadi unsur penting sebagai
sistem
kebudayaan
dalam
mengorganisir
kelompok
masyarakat; sedangkan tahap moderen, sistem hukum menjadi unsur utama kebudayaan dan instrumen dalam mengorganisir masyarakat (Soekanto, $+% $$"$$+). 3erubahan sosial sebagai syarat evolusionisme, identik dengan tingkat perkembangan modernisasi suatu masyarakat. 6da pandangan yang mengidentikan modernisasi identik dengan westernisasi sebagai konsekuensi dari lahir dan berkembangnya modernisasi di ?ropa /arat (Stompka, ibid $*"). 5amun ada yang berpandangan netral bahwa modernisasi merupakan proses historis dunia yang ada di manamana di semua kebudayaan masyarakat. arena modernisasi pada akhirnya bertujuan
untuk
peningkatan
kehidupan
dan
kesejahteraan
masyarakat. =engan demikian modernisasi adalah transisi dari kondisi tradisional ke kondisi moderen yang dialami semua kebudayaan masyarakat di manamana tanpa harus dipengaruhi atau diintervensi %$
oleh pengaruh barat atau westernisasi. Modernisasi masyarakat dalam perspektiA
ini
terjadi
karena
kekuatan
endogen
sebagai
Aaktor
penggerak utama (prime mover) perubahan sosial. Modernisasi mencakup bidang dimensi yang luas. 5eil Smelser (Stompka, ibid, $*%), mengemukakan modernisasi adalah transisi yang multidimensional.
=i bidang
ekonomi,
yakni
mengakarnya
teknologi dalam ilmu pengetahuan, bergerak dari pertanian subsistensi ke pertanian komersial, pergantian tenaga binatang dan manusia oleh energi benda mati dan produksi mesin, berkembangnya bentuk pemukiman urban dan konsentrasi tenaga kerja di tempat tertentu. =i bidang politik, ditandai oleh transisi dari kekuasaan suku ke sistem hak pilih, perwakilan, partai politik, dan kekuasaan demokratis. =i bidang pendidikan, ditandai dengan penurunan angka buta huruA, peningkatan perhatian pada pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan. =i bidang agama,
ditandai dengan sekularisasi. =i bidang keluarga, ditandai
dengan berkurangnya peran ikatan kekeluargaan, dan makin besarnya spesi:kasi Aungsional keluarga; serta di bidang stratiAkasi, penekanan pada mobilitas dan prestasi individual ketimbang status yang diwarisi. =alam kaitan dengan modernisasi secara makro, beberapa ahli merumuskan
teori
modernisasi
dalam
perspektiA
pembangunan
ekonomi yang berpengaruh terhadap pembangunan dan perubahan sosial. anto (ibid, "#$$)
mengelaborasi teori modernisasi tersebut,
sebagai berikut ($) Barrod=omar 1abungan dan Investasi.
onsep pembangunan
dalam pandangan kedua ahli ini, negaranegara berkembang hanya akan bisa maju kalau memiliki modal dan investasi yang cukup untuk menggerakkan
roda
pembangunan.
1anpa
modal
dan
investasi
pembangunan akan sulit digerakkan. arena itu diupayakan agar harus ada modal dan
invesatasi yang cukup melalui insentiA dalam negeri %"
untuk meningkatkan tabungan masyarakat atau pinjaman luar negeri ataupun melalui investasi. =engan modal dan investasi itu, maka akan menggerakkan sektorsektor riil dan industri untuk tumbuh dan berkembang, membuka
lapangan kerja, serta memberikan dampak
(trickle down eQect) peningkatan pendapatan masyarakat. menggairahkan ekonomi dalam
-uga
negeri yang pada gilirannya
mempercepat pembangunan dan partumbuhan ekonomi di berbagai sektor,
yang kemudian menggerakkan modernisasi dan perubahan
sosial. (") !eber ?tika 3rotestan. Salah satu Aaktor pendorong lahirnya kapitalisme di ?ropa dan 6merika, menurut !eber adalah nilainilai yang dianut di dalam ajaran 3rotestan terutama doktrin Galvinis tentang kerja keras, hemat, serta jujur untuk mengejar kesuksesan di dunia sebagai tanda keselamatan di akhirat. esuksesan di dunia adalah gambaran
keselematan di akhirat, karena itu penganutnya
harus bekerja keras meraih kesuksesan
terutama sukses secara
materi (ekonomi). 6jaran Galvinis tersebut oleh !eber disebut ?tika 3rotestan. 5amun kemudian nilainilai etika itu tidak saja dimiliki dalam 3rotestan, karena nilainilai itu juga ada dalam agamaagama lain, seperti
dalam agama 1okugawa yang diteliti oleh @obert /ella,
membuat -epang maju secara ekonomi dan menjadi negara industri besar di dunia. 5ilainilai itu juga sebetulnya ada dalam ajaran Islam yang menganjurkan kerja keras, hemat, tekun dan jujur serta
sabar
(tawakal), karena 1uhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak berusaha merubah nasibnya. (%) McGlelland ebutuhan /erprestasi (5eed Aor 6chievement). 1eori ini sebetulnya didasarkan pada dorongan Aaktor psikologis serta pembentukan karakter seseorang terhadap suatu pekerjaan tertentu yang ditekuninya. Menurut McGlelland, keberhasilan seseorang dalam pekerjaan karena semangat yang kuat dari dalam diri orang itu untuk meraih
keberhasilan.
Semangat
ini
merupakan
dorongan
dari %%
kepribadian atau karakter kewirausahaan yang
dimiliki
kewirausahaan
seseorang.
-ika
yang
maka
kuat,
(entrepreneurial caracter)
seseorang dapat
memiliki
dipastikan
semangat
orang
yang
bersangkutan akan berhasil dan maju dalam pekerjaan atau usahanya. arakter kewirausahaan inilah, menurut
McGlelland, yang dapat
mendorong kemajuan negaranegara dunia ketiga mampu mengejar ketertinggalan
pembangunan
terutama
pembangunan
ekonomi.
arena itu menurutnya, karakter kewirausahaan ini harus ditanamkan dalam diri seseorang, yang dapat dimulai dari anak sejak kecil melalui peran orang tua dalam keluarga dengan metode pembinaan yang tepat. =engan kata lain, aspek sumber daya manusia (S=M) sangat penting diperhatikan dalam membentuk karakter (etos kerja) individu yang berkualitas dan memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Itu berarti tidak saja peranan orang tua, tetapi juga diperlukan peran institusi atau kelembagaan Aormal. =alam hal ini institusi pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan anak didik sejak dini melalui perencanaan pendidikan yang baik dan sistemik. arena itu aspek aspek, seperti
kurikulum,
tenaga pendidik,
serta
Aasilitas
yang
memadai perlu mendapat perhatian prioritas. =i sini dibutuhkan visi (vision) dan kemauan (good will) dari pemimpin atau penyelenggara negara (decision making) negaranegara berkembang jika ingin maju. 5amun tidak cukup mencontohkan model dan kemajuan yang dicapai negaranegara maju, maupun melalui bantuan modal atau hutang luar negeri serta diAusi kebudayaan seperti yang disarankan McGlelland, tetapi juga yang terpenting adalah pembentukan karakter dan menanaman nilai yang kuat melalui Cstrategi kebudayaanD yang mendasar melalui peran
kelembagaan, dan salah satunya adalah
melalui perencanaan pendidikan visioner tersebut. (') Inkeles dan =avid Smith Manusia Modern. Bampir sama dengan McGlelland, Inkeles dan =avid Smith memberikan prioritas kepada manusia sebagai Aaktor penting
dalam mendorong pembangunan dan %'
kemajuan. Banya manusia yang memiliki ciriciri dan siAatsiAat moderenlah
yang
pembangunan
mampu
mendorong
dan
menggerakkan
kearah kemajuan. arena manusia moderen mampu
merumuskan perencanaan dengan baik, inklusiA, memiliki inovasi dan kreativitas, selalu mencoba sesuatu yang baru, memiliki ideide baru, serta
mempunyai
kemampuan
dengan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi yang dimiliki, mengeksplorasi dan mengelola alam demi meningkatkan produktivitas secara lebih e:sien. 1idak melihat ke belakang, tetapi sebaliknya selalu melihat dan berpikir ke masa depan dan berusaha mewujudkannya lebih baik dari masa sekarang. Jntuk membentuk karakter manusia moderen tersebut, maka aspek yang paling penting
adalah sumber daya
manusia
berkualitas, yang
dibentuk melalui pendidikan. 3endidikan adalah Aaktor kunci bagi kemajuan dan kemoderenan. 6pa yang dikemukakan baik oleh !eber, McGlelland, Inkeles dan =avid Smith maupun
tersebut di atas menekankan aspek perilaku manusia
aspek
psikologi
sosial
bagi
masyarakat
negaranegera
berkembang untuk maju. /erbeda dengan mereka, dan Barold=omar, @ostow menekankan aspek tertumbuhan ekonomi namun dari aspek historis, dengan mengemukakan
lima tahap pembangunan ekonomi
dan perkembangan masyarakat secara integral. ()!.!. @ostow. 3embangunan menurut @ostow selalu bergerak maju ke depan secara linear, dan karena itu masyarakat suatu bangsa atau negara pasti berproses dari masyarakat tradisional ke masyarakat maju dan moderen. @ostow mengkategorikan proses pembangunan sebagai proses perubahan sosial suatu masyarakat dan bangsa berlangsung
dalam lima tahap, yakni masyarakat tradisional,
prakondisi untuk tinggal landas, tinggal landas, menuju kedewasaan, dan era konsumsi massa yang tinggi.
2.!. Alur Pemkran ,$erangka k)nse%tual/ %*
Jntuk memahami alur pemikiran permasalahan penelitian ini, maka dapat disederhanakan pada gambar $ di bawah ini.
Lambar $. 6lur 3emikiran
Bab III. Met)&e Peneltan %.$. -enis dan 3aradigma 3enelitian 3enelitian ini adalah penelitian kualitatiA dengan pendekatan etnogra: (Spradley, "##&). Metode ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui dan memahami secara mendalam serta mendeskripsikan eksistensi, masyarakat
kemiskinan, 1animbar
dan
sebagai
dinamika komunitas
kehidupan
komunitas
kepulauan.
/agaimana
mereka beradaptasi dengan perubahan dan kemajuan (modernisasi) yang
terjadi
(=enin
dan
7incoln,
"##).
3enelitian
ini %
mengintegrasikan ketiga paradigma sosiologi, yakni paradigma Aakta sosial, de:nisi sosial, dan perilaku sosial (@iter, $"). 3enggunakan integrasi paradigma ini karena permasalahan penelitian (subject matters) tidak
tunggal,
tetapi
saling berinteraksi dan
memiliki
penyebab jamak (multydimention Aactors). %.". InAorman InAorman terdiri dari inAorman kunci (key inAorman) dan inAorman yang dipilih secara bertujuan (purposive inAorman). yakni
penentu
kebijakan (policy
InAorman kunci,
makers) di tingkat kabupaten,
kecamatan dan desa. Sedangkan InAorman, yakni tokohtokoh adat, pemuka
masyarakat,
dan
pengurus
inti
lembaga
Aormal
dan
kelembagaan adat di desa, serta person (masyarakat) yang dianggap tahu
tentang
permasalahan
penelitian.
3enelusuran
inAorman
menggunakan teknik snowball. %.%. Sumber =ata Sumber data utama adalah katakata yang disampaikan inAorman (emic) yang direkam dan ditulis, serta tindakan atau perilaku inAorman yang diamati oleh peneliti. Sedangkan datadata tambahan diperoleh dari berbagai dokumen, statistik, dll (Moleong, "#$#$*&). %.'.
(strategi).
Jntuk
mengetahui
hidup dengan berbagai
bagaimana
cara
mereka
mempertahakan kelangsungan hidupnya, maka penelitian ini hendak melihat
dan
memahami
bagaimana
mereka
mempertahankan
kelangsungan hidupnya. edua, sebagai sebuah entitas sosiokultural yang terdiri dari subsukusubsuku, bahasa dan pandangan hidup, serta karakteristik yang agak berbeda, namun masyarakat 1animbar memiliki sistem nilai umum yang mengintegrasikan mereka, yakni %&
sistem hukum adat =uan7olat. memahami sistem
dan
menganalisis
hukum
adat
mengintegrasikan
itu
mereka
arena itu penelitian ini hendak serta
mendeskripsikan
memiliki sebagai
unsurunsur
sebuah
entitas
bagaimana
kohesiA
yang
sosiokultural.
etiga, epulauan 1animbar abupaten M1/ memiliki sumberdaya alam yang potensial baik laut maupun darat, namun kabupaten ini masih
tertinggal
kabupaten4kota
dan
masuk
kategori
miskin
di
3rovinsi
Maluku.
1ingkat
dari
sebelas
kesejahteraan
masyarakatnya masih di bawah ratarata. Jntuk itu penelitian ini hendak
mengkaji
dan
menganalisis
AaktorAaktor
penyebab
ketertinggalan dan kemiskinan yang dialaminya. eempat, masyarakat manapun tidak terhindar dari proses perubahan sosial sekalipun perubahannya lambat. Sebagaimana masyarakat lain, masyarakat 1animbar sebagai komunitas kepulauan juga diperhadapkan dengan perubahan sosial baik perubahan itu dipengaruhi dari luar (eksogen) maupun didorong dari dalam (endogen). 3erubahan itu memaksakan masyarakat
1animbar
merusaha
mengadaptasikan
diri
dengan
perubahan yang terjadi. 3enelitian ini berusaha mengkaji AaktorAaktor penghambat dan pendorong proses perubahan sosial itu, serta sebagai komunitas
kepulauan
bagaimana
mereka
mengadaptasikan
diri
dengan dinamika perubahan tersebut. %.*. 7okasi 3enelitian 3enelitian ini berlokasi di kepulauan 1animbar abupaten Maluku 1enggara /arat
3rovinsi Maluku sebagai obyek.
Subyek
penelitian
diAokuskan pada komunitas masyarakat yang hidup di pulaupulau dengan karakteristik yang dimiliki. epulauan 1animbar memiliki satu pulau besar, beberapa pulau sedang dan kecil. 3ulau 0amdena adalah pulau terbesar, sedangkan pulau 7arat, Selaru,
Selu,
Molu dan Maru adalah pulau sedang, dan sisanya
adalah pulaupulau kecil baik berpenghuni maupun tidak.
=ari jumlah
pulau tersebut, akan dipilih beberapa pulau di bagian utara, selatan, %+
timur dan barat sebagai representasi komunitas kultural masyarakat 1animbar. =ari pulaupilau tersebut, akan dipilih beberapa desa dari masingmasing
pulau
sebagai
sampel
penelitian
@epresentasi yang dimaksudkan adalah dari segi
(sampel
area).
pulau perbatasan,
serta subbudaya dan bahasa yang ada di kepulauan 1animbar. 3etimbangan memilih lokasi tersebut sebagai sampel penelitian didasarkan pada beberapa alasan, yakni 3ertama, 1animbar
abupaten
M1/
masih
dikategorikan
epulauan
sebagai
wilayah
tertinggal dan miskin di 3rovinsi Maluku. Bal ini sangat kontras dengan potensi sumberdaya alam yang dimiliki di mana tingkat kesejahteraan masyarakat masih di bawah ratarata;
edua, secara geogra:s
epulauan 1animbar adalah wilayah perbatasan dengan 5egara 6ustralia, sehingga baik dari segi geopolitik, ekonomi, dan sosial budaya akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakatnya. 6palagi dengan terbentuknya Masyarakat ?konomi 6S?65 (6S?65 ?conomic Gommunity) yang dimulai akhir tahun "#$*, serta Llobalisasi penuh tahun "#"#. Mau tidak mau masyarakat 1animbar akan berhadapan dengan arus globalisasi tersebut;
etiga,
epulauan 1animbar dari aspek sosiokultural memiliki sistem budaya yang spesi:k dan unik karena walaupun memiliki subsubbudaya, bahasa, dan pandangan (world view) yang agak berbeda, namun mereka diikat oleh satu sistem nilai umum yang mengintegrasikan mereka, yakni hukum adat =uan7olat; eempat, epulauan 1animbar memiliki rentang kendali (span oA control) cukup luas, menyebabkan tingkat kesulitan cukup tinggi dalam mengimplementasikan kebijakan dan programprogram pembangunan, pemerintahan, dan pelayanan kepada masyarakat dengan biaya yang cukup tinggi (higth cost). arena itu perlu model
pendekatan pembangunan yang tepat dan
adaptiA dengan kondisi wilayah dan karakteristik masyarakat 1animbar sebagai wilayah kepulauan. %
%..
1eknik 3engumpulan =ata 3engumpulan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan
beberapa
teknik. Jntuk data primer digunakan observasi dan
wawancara mendalam (indepth interview). Sedangkan data sekunder digunakan teknik kepustakaan (liberary research). =alam proses penelitian
nanti,
komprehensiA, triangulasi,
jika
baik
untuk perlu
memperoleh peneliti
triangulasi
data
dapat
pengamat,
yang
akurat
menggunakan teori,
maupun
dan
metode metode
(5euman, "### $"'$"*).
%.&.
1eknik 6nalisa =ata =ata dianalisa secara diskriptiA kualitatiA. 6nalisa data dilakukan
selama proses penelitian berlangsung. 6nalisa data dilakukan melalui tahapan, pengumpulan data, reduksi data,
analisis, dan penarikan
kesimpulan (Moleong, "#$# "'*%$&. 7ihat pula Griswell, "#$'). Jntuk proses penelitian sampai kepada analisis data dan penarikan kesimpulan, dapat divisualisasi pada gambar " di bawah ini.
'#
3enarikan esimpulan
Lambar ". 3roses pengumpulan dan analisis data
'$
Da"tar Pustaka
6gusta, Ivanovich, "#$'. =iskursus, ekuasaan, =an 3raktik emiskinan di 3edesaan, 9bor, -akarta. /ouman, 3.-, @atmoko (peny), $+". Sosiologi
0000000000000 , "#$' (?disi%). 3enelitian ualitatiA K =esain @iset, 3ustaka 3elajar, 0ogyakarta. =rabbe, 3. $''. ?thnogra:sche Studie 9ver Bet 1anembareesche >olk , 7eiden ?.-. /rill. =urkheim, ?mile, $+'. 1he =ivision oA 7abor in Society, 1he
'"
Iskandar, -ohan, "##. ?kologi Manusia dan 3embangunan /erkelanjutan. /andung, 3rogram Studi Magister Ilmu 7ingkungan Jnpad. -acky, M, "#$*. Sosiologi, onsep, 1eori, dan Metode, Mitra !acana Media, -akarta. oentjaraningrat (ed), $+'. Masyarakat =esa di Indonesia. -akarta,
@aharjo, "##'. 3engantar Sosiologi 3edesaan dan 3ertanian. 0ogyakarta, Ladja Mada Jniversity 3ress. @iter, Leorge, $". Sosiologi Ilmu 3engetahuan /erparadigma Landa, @ajawali 3ers, -akarta. Soekanto, Soerjono, $+'. 1eori Sosiologi tentang 3erubahan Sosial, Lhalia Indonesia, -akarta. Scott, -ames G, $%. 3erlawanan aum 1ani, 0ayasan 9bor, -akarta. Soetrisno, 7oekman, emiskinan 3erempuan dan 3emberdayaan, anisius, 0ogyakarta, $&. Sumodiningrat, Lunawan, $+. Membangun 3erekonomian @akyat, 3ustaka 3elajarI=?6, 0ogyakarta. Supriatna, 1jahya, "###. Strategi 3embangunan dan emiskinan, @ineka Gipta, -akarta. Stompka, 3iotr, "##'. Sosiologi 3erubahan Sosial, 3renada Media, -akarta. Spradley, -ames 3, "##&. Metode ?tnogra:, 1iara !acana, 0ogyakarta. Susilo, ?di, "#$#. =inamika, Struktur Sosial =alam ?kosistem 3esisir, J/ 3ress, Malang. Sy, 3ahmi, "#$#. 3erspektiA /aru 6ntropologi 3edesaan. -akarta, L3 3ress. Satria, 6riA, "#$*. 3engantar Sosiologi Masyarakat 3esisir, 3ustaka 9bor, -akarta. 1anamal, 3ieter, (tanpa tahun). 1eologia Selaku Ilmu dan Selaku 3roklamasi. 6mbon, ago, Steven, "##' (
''
Lampiran 1. Garis Kemiskinan di rovinsi !aluku er-Kabupaten"Kota, #$$%-#$1& abupaten4ota
"##* Maluku 1enggara $'#," /arat '$ $*,$ Maluku 1enggara # $*", Maluku 1engah $",% / ur u '" $*%," epulauan 6ru & $%+,+ Seram /agian /arat "+ Seram /agian $%$,' 1imur +%
"## $+,%& $ $&%," + $&', ' $,%* $&%," + $&', ' $&', '
Maluku /arat =aya /uru Selatan ota 6mbon
$'#,* $,%+ "* %
1ual M67JJ
$$,$ $&$,$+ $' %
Laris emiskinan (@p4apita4/ulan) "##& "##+ "## "#$# "#$$ "#$" $*,%& $%,&" "$,# $*#,*# ""&,&" "','*" $ % $,"$ "#',' "%",#+ $&',++ "'#,"& "'," + $ * "","& "*",% "+,' $#,%"' ",#" %",$" % % "$$,'% "'%,&' "&,& $&,#+* "+,'%% %$*,#$ $ " "#%,$ "#',$ "%$,&+ $*&,& "%,* "*,*+* * * % $&&,"' "$#,* "%,#' $*,$$ "'&,'' ","' & * + $%,' "#,'+ "%',%& $*$,$'* "'%,+& "', * # & "%',+ "'&,*%$ "," + %%%,%% %'*,$# %$,+ & "#+,"$ "+,$ %#*,"' $#,&+ %"','*% %+,%$+ % * "#,%* "%',"% "'&,%'% ","* " " "##, "%%,# "*&,% $&,**" "+,$ "*,#' * " #
"#$% T ",'* T "",*$% T %**,"' T %'&,# T "&&,"' T "*,'* T "+&,+ T "+,"'+ T ''',+#* T '$&,&+ T "$,& T %',*
Sumber SJS?56S, /3S 3rovinsi
'*
Maluku 'ource ( ')'*+', 'tatistics of !aluku Gatatan45ote T) 1ermasuk Maluku 1enggara /arat4 Including South !est Maluku TT) 1ermasuk /uru4Including /uru TTT) 1ermasuk Maluku 1enggara4 Including South ?ast Maluku
7ampiran ". 3eta epulauan 1animbar, abupaten M1/ (7okasi 3enelitian)
'
7ampiran %. 3eta 3ulau 1erluar, 1ertinggal dan 3erbatasan epulauan 1animbar
'&