PRA PROPOSAL PENELITIAN JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU JUDUL
papaya. L dalam Air : Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Pepaya (cari ca papaya.
Minum Terhadap Performans Performans Ayam Broiler NAMA
: Sutriatha
NPM
: E1C
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Tingkat konsumsi ayam broiler di Indonesia Indonesia semakin meningkat dan permintaan ayam broiler untuk dikonsumsi masyarakat tersebut harus dipenuhi oleh para peternak. Indonesia beriklim tropis yang memiliki temperatur dan kelembaban tinggi. Indonesia memiliki kelembaban dengan minimum rata-rata 60% (BPPMD Jawa Barat, 2007). Kondisi ini merupakan tempat yang cocok untuk perkembangbiakan mikroorganisme patogen berupa virus, bakteri dan mikroorganisme lainnya yang mampu menurunkan daya tahan tubuh ayam, sehingga
mengakibatkan
penurunan
produksi
dan
meningkatkan
mortalitas.
Untuk
meningkatkan efesiensi produksi ayam broiler peternak harus meningkatkan manajemen pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan ternak Selain itu, ayam broiler juga memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami stres akibat panas dan mudah terserang penyakit akibat virus, bakteri, kapang dan lain-lain. Untuk mengatasi hal itu, para peternak memberikan antibiotic ke dalam pakan ayam broiler. Penggunaan antibiotik yang tidak mematuhi aturan pemakaian dapat menimbulkan resistensi mikroba dan residu pada produk ternak, sehingga mengganggu kesehatan manusia. Resistensi mikroba dapat ditransfer dari ternak ke tubuh manusia, melalui kontak langsung manusia dengan ternak maupun secara tidak langsung melalui konsumsi produk hewani. Untuk itu antibiotic perlu diganti dengan bahan yang lebih aman. Penggunaan herbal medicine merupakan salah satu solusi sebagai pengganti antibiotik agar tetap menghasilkan produktivitas ayam broiler yang optimal.
Daun papaya dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan. Hal ini disebabkan oleh enzim papain yang merupakan enzim proteolitik
yang meningkatkan efisiensi proses
pencernaan ( Fox et al., 1982 disitasi oleh Sasongko, 1992). Enzim proteolitik yaitu enzim yang mengkatalisis
reaksi-reaksi hidrolisis suatu substrat protein. Produk hidrolisa umumnya
mempunyai kelarutan pada air yang tinggi, kapasitas emulsinya baik, kemampuan mengembang besar serta mudah diserap oleh tubuh ( Fox et al., 1982 disitasi oleh Sasongko, 1992). Aktivitas proteolitik enzim papain ditandai dengan kemampuannya menghidrolisis protein menjadi peptida dan asam amino. Kandungan kimia daun pepaya adalah enzim papain, alkaloid carpain, pseudocarparina, glikosid, saponin, sukrosa dan dektrosa. Daun papaya ini mempunyai khasiat sebagai obat pembunuh amuba dan sebagai obat cacing serta membantu meningkatkan nafsu makan (Iin (2009) dalam Riana (2010). Enzim papain juga memiliki sifat sebagai antimikrobial yang dapat
menghambat kinerja beberapa mikroorganisme (Anonymous, 2006). Daun pepaya mempunyai klorofil (zat hijau daun) yang berfungsi sebagai antioksidan yang menetralkan radikal bebas sebelum menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh (Purnomo, 2006). Beberapa penelitian yang telah dilakukan penggunaan daun pepaya pada ransum itik sampai 5% tidak menimbulkan efek negatif terhadap performans (Windhyarti,2002), sedangkan penambahan daun pepaya sebanyak 6%
dalam ransum komersial memberikan pengaruh
terhadap konsumsi ransum, berat badan dan peningkatan konversi ransum pada ayam petelur jantan (Bota,2007). Masukkan hasil penelitian Sudjatinah et al. (2004)! 1.2.Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
pengaruh suplementasi
ekstrak daun
pepaya terhadap performans ayam broiler. 1.2. Hipotesis
Suplementasi ekstrak daun pepaya ke dalam air minum diduga meningkatkan performans ayam broiler. MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini direncanakan selama 2 bulan mulai bulan….hingga …, penelitian dilaksanakan di kandang Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. 2.2 Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain timbangan duduk kapasitas 20 Kg dengan ketelitian 10 Gram, timbangan analitik kapasitas 20 g, panci, blender, tempat ransum, tempat minum, ember, sekop, kompor, terpal dan lain-lain yang dianggap perlu. Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah ayam broiler umur 7 hari sebanyak 100 ekor, bahan penyusun ransum, dan ekstrak daun papaya. 2.3 Persiapan Bahan Pakan
2.3.1 Cara pembuatan ekstrak daun papaya o
Metode 1 Cara pembuatan ekstrak daun papaya yaitu dengan mengambil daun papaya yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, lalu daun dipotong – potong kira-kira selebar 1-2 cm, setelah itu daun yang telah dipotong-potong ditimbang sekitar 400 gr lalu dicampurkan dengan air sebanyak 2 liter, setelah itu direbus hingga mendidih sampai air rebusan
menyusut menjadi 1 liter, kemudian 0
diangkat dan air didinginkan
0
mencapai suhu kamar sekitar 20 C – 25 C. Setelah mencapai suhu tersebut, baru lah diambil airnya untuk dijadikan ekstrak daun papaya (Carica papaya L.) yang akan dicampurkan dengan air minum (Sudjatinah et al., 2004)
o
Metode 2 Mengambil daun papaya yang umurnya sedang, tidak terlalu tua atau tidak terlalu muda kemudian dipotong-dipotong selebar 1-2cm, setelah itu ditimbang 400 g dan dimasukan dalam blender kemudian ditambah air 1 liter dan diblender setelah itu disaring. Hasil saringan digunakan untuk campuran air minum ayam broiler
2.3.2 Penyusunan ransum dan perlakuan penelitian Bahan pakan dan susunan ransum basal penelitian tertera dalam Tabel 1 berikut ini. Table 1. Formula pakan basal penelitian
Bahan pakan
Jumlah %
Jagung giling
48
Dedak
9,5
Bungkil Kedelai
32
Tepung Ikan
7
Minyak Kelapa
3
Top Mix
0,5
Total
100
Komposisi gizi pakan penelitian Protein
21,19
Energi Metabolis (ME)
3091,60
Serat Kasar
5,03
Kalsium (Ca)
0,49
Fospor
0,48
Lemak Kasar
3,54
Perlakuan dan penggunaan ekstrak daun pepaya terhadap ayam broiler sebagai berikut : P0: Ransum basal plus air minum tanpa penambahan ekstrak daun pepaya P1: Ransum basal plus air minum dengan 2,5 ml/liter ekstrak daun pepaya (metode 1). P2: Ransum basal plus air minum dengan 5 ml/liter ekstrak daun papaya (metode 1). P3: Ransum basal plus air minum dengan 2,5 ml/liter ekstrak daun papaya (metode 2) P4: Ransum basal plus air minum dengan 5 ml/liter ekstrak daun papaya (metode 2)
Perlakuan ini didasarkan kepada hasil penelitian Sudjatinah et al. (2004) yang menemukan bahwa suplementasi ekstrak daun papaya (metode 1) sebanyak 5 ml/l air minum memberikan performans yang terbaik, dan suplementasi lebih da ri 5 ml/l air minum menurunkan performans ayam broiler. Sementara ekstraksi metode 2 itu akan dibandingkan dengan ekstraksi metode 1 yang dikembangkan oleh Sudjatinah et al. (2004). 2. 4. Persiapan kandang
Sebelum penelitian ini dilaksanakan , kandang ayam pbroiler
yang akan digunakan
terlebih dahulu dibersihkan dengan cara menyapu bagian kandang dan disemprot menggunakan desinfektan. Setelah itu memperbaiki bagian kandang yang rusak dan juga sistem sanitasinya. 2.5. Pelaksanaan penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian, terlebih dahulu ternak d iadaptasikan selama 7 hari untuk menghindari stres. Penelitian ini diperkirakan selama 70 hari yang terdiri dari persiapan penelitian, pemeliharaan ayam broiler, sampling dan analisis data. Air dan ransum diberikan ad libitum setiap hari. 2.6. Rancangan penelitian
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Pada penelitian ini akan digunakan ayam broiler umur 7 hari sebanyak 80 ekor. Ayam broiler tersebut terbagi dalam 4 perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 ulangan . Model matematis rancangan ini adalah: Y ij = µ + pi + ∑ ij (Steel dan Torrie, 1993) Dimana: Y ij
: Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
: Nilai tangan ke-i
pi
: Pengaruh perlakuan ke-i
∑i
: Galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
2.7 Variabel yang diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah : 2.4.1 Konsumsi air minum
Konsumsi air minum diperoleh dengan mengurangi jumlah air minum yang diberikan dengan sisa air minum setiap hari (ml). 2.4.2 Konsumsi ransum Konsumsi ransum diperoleh dengan mengurangi jumlah ransum yang diberikan dengan sisanya setiap hari (g). 2.4.3 Pertambahan bobot badan Pertambahan bobot badan diperoleh dari pengurangan bobot badan akhir dengan bobot badan awal. Bobot badan didapat dengan melakukan penimbangan pada saat DOCdatang dan pada setiap akhir minggu selma penelitian (g). 2.4.4 Konversi ransum Konversi ransum diperoleh dari jumlah konsumsi ransum sampai akhir minggu penelitian dibagi dengan pertambahan bobot badan sampai akhir minggu penelitian.
Daftar Pustaka
Anonymous.2006.Getah sejuta manfaat. online.com/mod.php?=publisher&op=viewarticle&cid=8&artid=222. Diakses tanggal 26 Januari
2007.
Bota, B.J. 2007. Pengaruh Penambahan Tepung Dauu Pepaya (Carica papaya L Less) Dalam Pakan Komersil Terhadap KonsumsiPakan, Pertambahan Bobot badan dan Konversi pakan Pada
Ayam Pedaging Jantan. Undergraduate Tesis Airlangga University
Library.
Surabaya.
Available online at :
http://www.Jiptunair.com/search:daunpepaya (diakses 10
Januari, 2009).
BPPMD Jawa Barat. Kelembaban rata-rata. 2007. http:// www.infoindonesia.com. [23 September 2007]. Riana, A. 2010. Pemberian jamu meningkatkan produktifitas ayam pedaging. Makalah LKS Tingkat propinsi Jabar 2010.
Sasongko,H.1993. manfaat biologis papain dalam ransum petelur pada berbagai aras protein. Tesis S2
program pasca sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik.
Terjemahan : B. Sumantri . PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sudjatinah, C.n. Wibowo dan P. Widiyaningrum.2004. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pepaya
Terhadap Tampilan Produksi Ayam Broiler. Fakultas Teknologi
Pertanian dan Peternakan
Universitas Semarang, Semarang.
Paramita. W., Setyono. H., Nurhayati. T dan Lamid. M.2003. Prospek Pemanfaatan Daun Pepaya Untuk Meningkatkan Produksi telur dan Konsumsi Pakan Pada Ayam Buras. J. Penelitian Medika Eksata. Vol.2 : 10 – 16. Purnomo, Y. 2006. Virgin Coconut Oil versus Papain si Getah Pepaya. http://www.wikipedia.com/. [12
Februari 2006].