Ns. Komang Adi Aprihantara, S.Kep
Pyielonefritis
adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang di sebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri yang dapat mengenai salah satu atau kedua ginjal. Infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari sauran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal.
Two
kidneys
• Two ureters • Urethra
Wanita
kira-kira lima kali lebih besar daripada laki-laki untuk dirawat di rumah sakit dengan kondisi ini. Akan tetapi perempuan mempunyai angka kematian lebih rendah daripada laki-laki. Pielonefritis akut terjadi pada 1%-2% dari ibu hamil, meningkatkan resiko persalinan prematur dan bayi berat lahir rendah. Pada 1% sampai 4% gadis pelajar, 5-10% pada perempuan usia subur, dan sekitar 10% perempuan yang usianya telah melebihi usia 60 tahun. (Kunin, 1997).
Kelompok
anterobacteriaceae seperti : Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, Proteus, Providencia, dan Citrobacter. Pseudomonas aeruginosa Acinetobacter Enterokokus faecalis Stafilokokus sarophyticus
Faktor
predisposisi: Obstruksi aliran urine (batu, penyakit prostat) Umur Peralatan kedokteran (pemasangan kateter) Penyakit Metabolik seperti DM Jenis kelamin perempuan Refluks vesikoureter Vesika urianaria neurgenik
Organisme
utama penyebab peradangan ini adalah batang gram-negatif enteric. Eschericia coli merupakan organisme tersering penyebab penyakit ini. Terdapat dua rute yang dapat ditempuh bakteri untuk mencapai ginjal, yaitu melalui aliran darah (hematogen) dan saluran kemih bawah (ascendens). Keadaan bakteri hematogen dapat ikut masuk saat adanya aliran darah menuju arteriol afferent ginjal sehingga bakteri masuk ke parenkim dan pelvis ginjal.
Infeksi
tersebut dapat menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi yang merangsang pengaktifan neutrofil dan makrofag serta merangsang pengeluaran mediator kimiawi menimbulkan gejala hipertermi dan nyeri. Proses peradangan juga dapat menyebabkan terbentuk pus yang dapat menyumbat pada saluran kemih sehingga terjadi gangguan eliminasi urin seperti disuria dan keinginan berkemih yang kuat. Pielonefritis kronis muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut. Ginjal mengalami perubahan degeneratif dan menjadi atrophic. Jika destruksi nefron meluas, dapat berkembang menjadi gagal ginjal.
Pyelonephritis
akut
Cystisis Uretritis
Pada orang dewasa, meliputi: kedinginan demam tinggi dan gemetar mual muntah (emesis) rasa sakit di bawah rusuk rasa sakit pada daerah sekitar abdomen
Inspeksi
: urin keruh, frekuensi sering tapi
sedikit Palpasi : suhu tubuh meningkat, nadi meningkat > 100 x/menit, distensi vesikaurinari, nyeri tekan di costovertebral Perkusi : suara resonan
Urogram
intravena dan ultrasound Urogram intravena dan ultrasound Pengukuran BUN, kadar kreatinin dan klirens kreatinin. Pemeriksaan Kultur Urin Cystoscopy Biopsy ginjal Urinalisis
Mengurangi demam dan nyeri dan menentukan obat-obat antimikrobial seperti trimethroprimsulfamethoxazole (TMF-SMZ, Septra), gentamycin dengan atau tanpa ampicilin, cephelosporin, atau ciprofloksasin (cipro) selama 14 hari. Merilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih, meningkatkan rasa nyaman, dan meningkatkan kapasitas kandung kemih menggunakan obat farmakologi tambahan antispasmodic dan anticholinergic seperti oxybutinin (Ditropan) dan propantheline (ProBanthine) Pada kasus kronis, pengobatan difokuskan pada pencegahan kerusakan ginjal secara progresif.
Mengkaji riwayat medis, obat-obatan, dan alergi. Monitor Vital Sign Melakukan pemeriksaan fisik Mengobservasi dan mendokumentasi karakteristik urine klien. Mengumpulkan spesimen urin segar untuk urinalisis. Memantau input dan output cairan. Mengevaluasi hasil tes laboratorium (BUN, creatinin, serum electrolytes) Memberikan dorongan semangat pada klien untuk mengikuti prosedur pengobatan.
PIELONEFRITIS
AKUT PIELONEFRITIS KRONIK PIELONEFRITIS SAAT KEHAMILAN KOMPLIKASI LAIN
Prognosis
baik bila dilakukan pengobatan tepat, tetapi bila infeksi berlangsung terus, dapat terjadi atrofi pielonefritis.
1. 2. 3.
G:\PIELONEFRITIS\Pielo fix\pathway 1 pyelonephritis.doc G:\PIELONEFRITIS\Pielo fix\PDF(1).pdf G:\PIELONEFRITIS\Pielo fix\pathway 3 pielonefritis.doc
PENGKAJIAN: Data fokus : DS : Klien mengatakan sering berkemih meningkat pada malam hari. Klien mengatakan nyeri pada saat berkemih. Klien mengeluh demam hilang timbul. Klien mengatakan nyeri di punggung bagian bawah. Klien mengatakan mengalami mual dan muntah.
DO : Klien tampak sering berkemih. Tampak klien mengeluh nyeri pada saat berkemih. Tampak klien mengeluh nyeri pada punggung bagian bawah. Klien tampak lemas. Wajah klien tampak meringis. Suhu tubuh klien > 37,5 oC. Hasil laboratorium : BUN : 30 mg/dl, kreatinin : 2 mg/dl
SUKSMA OM SANTHI SANTHI SANTHI OM
Bikin Definisi, Batasan Karakteristik, Etiologi, Dan rumuskan diagnosa keperawatan (PES), kemudian buat intervensi. Dx: 1. Nyeri Akut 2. Hipertermia 3. Nausea 4. Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh 5. GG Pola Tidur Intervensi buat dalam format perencanaan keperawatan. Kirim email :
[email protected] Paling telat: tgl 28..