BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang proses pembuatanya pembuatanya adalah adalah melalui proses
pengulenan, fermentasi, dan proses
penanganan dalam oven. Perkembangan industri kue/roti di indonesia cukup pesat, hal ini disebabkan tingginya permintaan terhadap konsumsi roti /kue, sehingga industri yang bergerak dalam bidang kue/roti mberlomba – mberlomba – lomba lomba untuk menciptakan inovasi baru dalam menarik konsumen sebanyak – – banyaknya. Konsumsi roti di indonesia mengalami fluktuasi dimana mengalami peningkatan dan penurunan. Menurut Susenas – – BPS (2012), konsumsi roti di indonesia terus mengalami peningkatan yakni pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 secara berurutan adalah sebesar 3129, 3441, 3806, dan 4119. Sehingga didapatkan rata – rata – rata peningkatan tahun 2008 – 2008 – 2011 2011 adalah sebesar 4,27%. Proses pendirian sebuah industri roti memerlukan banyak aspek yang perlu
1.4 Lokasi Pabrik Perencanaan lokasi pabrik merupakan suatu kegiatan yang berujuan untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik
dapat
beroperasi
dengan
lancar,
dengan
biaya
yang
rendah
dan
memungkinkan perluasan di masa yang akan datang. Pabrik PT. Bah Kery tempat kantor berlokasi di
Jl. Raya Gubeng
No.64Surabaya dan tempat produksi berada berada di Jl. Pesapen No.24 Surabaya. Lokasi kantor
digunakan
untuk
manajemen
keuangan,
direktur,
pemasaran,
dan
sebagainya. Lokasi produksi digunakan sebagai tempat untuk mengolah bahan mentah hingga barang siap jual. Lokasi PT. Bah-Kery Surabaya dapat dilihat pada lampiran 1.
1.5 Pertimbangan Lokasi Pabrik Adapun pemilihan pabrik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut: a. Bahan Baku Pabrik atau perusahan memerlukan bahan bahan baku mentah untuk diolah
telemunikasi juga tersedia dengan baik. Bahan bakar juga dapat dengan mudah didapatkan karena ± 1 km dari lokasi pabeirk sudah terdapat SPBU. c. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalm pemilihan lokasi. Hal yang mencakup dalam tenaga kerja yang menjdai pertimbangan adalah tingkat kecakapan, kuantitas, dan tinggi rendahnya upah. Pada perusahaan ini jumlah tenaga kerja sudah sangat sesuai dan cukup banyak,
sehingga
tidak
kesulitan
untuk
memperoleh.
Lokasi
ini
sangat
menguntungkan untuk merekrut tenaga kerja borongan karena dapat SDM di sekitar pabrik. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada umumnya adalah tenaga kerja laki – laki – laki yang terampil dan tidak memiliki pendidikan terlalu tinggi karena sebagian besar pekerjaan tidak membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Pemilihan pabrik dipengaruhi oleh faktor – – faktor seperti lingkungan masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga kerja, kedekatan dengan bahan mentah atau penyuplai, fasilitas, biaya transportasi, sumber – – sumber daya alam, dan tana untuk perluasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pabrik Pabrik adalah mengolahbenda mengolahbenda atau
suatu bangunan suatu bangunan industri industri besar mengawasi
di
mana
pemrosesan mesin dari pemrosesan mesin
para
pekerja
satu produk satu produk menjadi
produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah. Kebanyakan pabrik modern memiliki gudang memiliki gudangatau atau fasilitas serupa yang besar yang berisi peralatan berat yang digunakan untuklini untuklini perakitan. perakitan. Pabrik mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya:pekerja, daya:pekerja, modal, modal, dan dan mesin mesin industri (Anonimus, 2001). Pabrik ( plant plant atau factory ) adalah tempat di mana faktor-faktor produksi seperti manusia, mesin, alat, material, energi, uang (modal/capital (modal/capital ), ), informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dan lain-lain) dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secaraig efektif, efisien dan aman.Klasifikasi Industri digolongkan dalam beberapa jenis, antara lain (Anonimus, 2001): 1. Industri Penghasil Bahan Baku (extractive/primary (extractive/primary industry )
4. Industri Pelayanan/ Jasa (Service (Service Ibndustries) Ibndustries) Industri yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jsa kepada konsumen. Contoh : Bank, jasa angkutan, asuransi, rumah sakit, hotel, dan lain-lain.
2.2 Perancangan Pabrik 2.2.1 Aspek Perancangan Pabrik Aspek
Perancangan
Pabrik
merupakan
studi
untuk
mengidentifikasi,
mengendalikan, dan mengaplikasikan berbagai aspek-aspek dalam merancang suatu pabrik, sehingga kelak suatu pabrik dapat berjalan dengan semestinya, dapat mengendalikan profitabilitas dan investasi, serta dapat memuaskan kebutuhan customer . Adapun aspek-aspek tersebut secara umum meliputi (Hartanto, 2012): 1.
Aspek pasar atau pemasaran
2.
Aspek teknis dan teknologi
3.
Aspek sumber daya manusia
4.
Aspek manajemen
2. Analisis SWOT : mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 3. dll.
2.2.1.2 Aspek Teknis Dan Teknologi Pada aspek ini, faktor-faktor yang harus diperhatiakan meliputi (Indah, 2009): Pemilihan
dan
Perencanaan
Produk
yang
akan
diproduksi
dengan
menghasilkan prototype prototype produk yang mampu melalui tahap industrialisasi & komersialisasi. Kebutuhan konsumen digambarkan dalam profil kebutuhan yang akan diterjemahkan dalam bentuk produk dengan spesifikasi tertentu. Rencana kapasitas produksi yang merupakan usaha perusahaan untuk mengatasi fluktuasi permintaan agar dapat berproduksi pada jumlah yang diinginkan konsumen.Menentukan lokasi pabrik yang tepat dengan menggunakan berbagai macam metode, seperti analisa pusat gravitasi, analisa transportasi, brown-gibson. Perkembangan teknologi : meliputi proses dan fasilitas produksi yang digunakan, agar lebih efektif dan efisien.
2.2.1.3 Aspek Sumberdaya
2.Struktur organisasi : Yaitu spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam suatu organisasi dan cara-cara mengaitkan suatu pekerjaan dengan lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi: bagan organisasi, rantai komando, dll. 3.Rencana kerja (perencanaan manajemen) : rencana trategis, visi dan misi, tujuan, sasaran, rencana taktis, rencana operasional, perencana an kontingensi, manajemen krisis. 4.Koordinasi, implementasi, dan controling : keterampilan teknis, keterampilan hubungan manusia, keterampilan konseptual, keterampilan mengambil keputusan, keterampilan mengelola waktu.
2.2.1.5 Aspek Keuangan Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah (Indah, 2009): Jumlah dana yang dibutuhkan Struktur pembiayaan (sumber) Pemilihan investasi: Beli / Sewa / Kerjasama IRR, NPV, Payback Period vs Interest Rate. Faktor-faktor yang berhubungan, meliputi: Yuridis, Sistem birokrasi, Iklim, Situasi, politik perekonomian, Sistem nilai, Lingkungan hidup, Perkembangan teknologi, Situasi persaingan bisnis.
Wignyosoebroto (1994), dan Assauri (1993) terdapat beberapa kondisi umum seperti tersebut di bawah ini yang akan ikut mengambil peranan di dalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :
1. Lokasi di kota besar (city (city location) location) a. Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar b. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya terdapat di kota besar seperti listrik, gas dan lain-lain c. Kontak dengan suplier dekat dan cepat d. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan e. Banyak persoalan tenaga kerja f. Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal 2. Lokasi di pinggir kota (suburban (suburban location) location) a. Semi -skilled atau female labor mudah diperoleh b. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar c. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik d. Rencana ekspansi pabrik akan mudah dilakukan
6. Tersedia masukan 7. Tersedia jasa – jasa – jasa jasa 8. Kecocokan tanah dan iklim 9. Peraturan – Peraturan – peraturan peraturan regional 10. Ruangan untuk perluasan 11. Persyaratan keamanan 12. Biaya tempat Senada dengan pendapat Lockyer et al., Assauri (1993) mengemukakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, yaitu : 1. Faktor Utama meliputi : letak dari pasar, letak dari sumber bahan mentah, terdapatnya fasilitas pengangkutan, supply dari buruh dan tenaga kerja yang tersedia,
dan
terdapatnya
pembangkit
tenaga
listrik
(power
station).
2. Faktor Sekunder meliputi : rencana masa depan, biaya dari tanah dan gedung, kemungkinan
perluasan,
terdapatnya
fasilitas
service,
terdapatnya
fasilitas
pembelanjaan, persediaan air, tinggi rendahnya pajak dan Undang – – Undang Perburuhan, masyarakat di daerah itu (sikap, besar, dan keamanan), iklim, tanah, perumahan yang ada dan fasilitas – fasilitas – fasilitas fasilitas lainnya.
dengan tuj«an, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis. Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa). Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu (Hartanto, 2012): 1.
Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2.
Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya.
3.
Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong-gorong dan sebagainya.
4.
Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya. Pada tulisan ini, hanya akan dibahas bangunan transpotasi, bangunan air dan
berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
2.2.4.1Sistem 2.2.4.1Sistem Struktural Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri. sebuah bangunan. -
Struktur: berupa kolom, balok, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan atap.
-
Superstruktur atau struktur struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi. Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun
sedemikian sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.
-
Sistem pembuangan air membuang membuang limbah cair dan zat organik ke luar bangunan.
-
Sistem pemanas, pemanas, ventilasi, ventilasi, dan AC (air (air conditioning ) mengkondisikan keadaan ruang interior untuk kenyamanan penghuni.
-
Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik bangunan
dan
mendistribusikannya
dengan
aman
untuk
memenuhi
kebutuhan . -
Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi.
-
Sistem transportasi vertikal (lift) membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.
-
Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
-
Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan limbah serta sistem daur ulang. Dalam memilih, merakit, dan mengintegrasikan berbagai sistem bangunan bangunan
dalam dalam proseskons proseskonstruksi, truksi, kita harus harus mempertimbangk mempertimbangkan an faktorfa ktor-fakto faktorr berikut b erikut ini: a. Ketentuan Performa -
Kesesuaian Kesesuaia n
struktural, strukt ural,
integrasi, dan keamanan keamanan ketahanan, ketahanan,
c. Batasan Peraturan Kesesuaian dengan peraturan zona peruntukan lahan dan peraturan kode bangunan.
d. Pertimbangan Ekonomi -
Biaya awal termasuk material, transportasi, peralatan, dan pekerja
-
Biaya pemanfaatan atau life cycle cost , tidak saja meliputi biaya awal tetapi juga biaya perawatan, konsumsi energi, la l a m a n y a masa penggunaan, penggunaan, biaya penggantian, dan bunga investasi bangunan bangunan ini. ini.
e. Dampak Lingkungan -
Konservasi energi dan dan cumber daya melalui melalui desain penempatan dan desain desain bangunan.
-
E f i s i e n s i energ energii dari dari sistem sistem mekani mekanikal kal..
-
Penggunaan Penggunaan cumber cumber days days secara efisien dan penggunaan material-materia material -materiall yang tidak beracun atau berbahaya.
Hubungan antara kapasitas dan jadwal-jadwal induk adalah sangat penting. Karena jadwal produksi mencerminkan apa yang akan diproduksi suatu perusahaan. Kemampuan untuk memenuhi rencana ini tergantung pada kapsitas yang tersedia sekarang atau dalam jangka pendek di waktu mendatang, atau tergantng pada kemampuan untuk memperluas kapasitas ini dalam jangka waktu lebih panjang. Jadwal produksi yang realistik menjadi keberhasilan operasi suatu perusahaan yangmengakibatkan
seluruh
jenis
sumberdaya
terikat
untuk
memuaskan
kebutuhankuantitasnya dan komitmen hari pengiriman. Dalam hal ini, kapasitas juga berarti
jumlahmasukan
sumberdaya-sumberdaya
yang
tersedia
relatif
untuk
kebutuhan keluaran padawaktu tertentu. Karena pentingnya hubungan tersebut. Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya sebuah pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah Rumah Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan sebagainya (Anonimus, 2001) Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain : kapasitasi mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan
5. Tidak memenuhi permintaan 2.2.5.2 Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. (dari hasil forecasting).Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat menentukan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum dengan memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka panjang dan siklus kehidupan produk yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas jangka panjang terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat dan menunggu perkembangan (wait and see strstegy). (2). Strategi ekspansionis, yaitu berproduksi dengan kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas volume permintaan (Reksoharjoprodjo, 1999).
2.2.5.3 Metode Perencanaan Kapasitas Produksi Untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai macam factor yang harus diperhatikan, faktor-faktor tersebut umumnya disebut sebagai factor produksi antara lain : (1). kapasitas bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin
bisnis.Kajian
MSDM
menggabungkan
beberapa
bidang
ilmu
seperti psikologi, seperti psikologi, sosiologi, sosiologi, dll. dll. Manajemen sumber daya manusia juga j uga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen
yang
memengaruhi
secara
langsung
sumber
daya
manusianya(Reksoharjoprodjo, manusianya(Reksoharjoprodjo, 1999).
2.2.7 Pengolahan Air dan Limbah Pengolahan limbah, atau pengolahan air limbah domestik, adalah proses penghilangan kontaminan penghilangan kontaminan dari air
limbah dan
limbah
rumah
tangga,
baiklimpasan baiklimpasan (efluen) (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan aliran limbah (atau efluen (atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap lingkungan. Bahan ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan banyak
kadar protein 12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 1,5%, pada saat bercampur denganair yang berfungsi sebagai kerangka roti, membuat adonan tidak mudah pecah pada waktudiroll dan menahan gas CO 2hasil fermentasi. Mutu roti ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu pengembangan volume, warna crust atau kulit roti, aroma penampakan, dan tekstur crumb atau pori-pori roti (Matz, 1992). Mutu roti juga ditentukan oleh ketahanan roti terhadap proses kebasian (stalling) selama penyimpanan. Pengembangan volume roti merupakan parameter yang penting dan menentukan mutu roti, sehingga proses yang terpenting dalam menentukan berkembang atau tidaknya suatu roti adalah proses pengadonan, fermentasi, dan pemanggangan (Matz, 1972). Makin besar volume roti maka tekstur roti makin lembut bila diremas. Roti yang volumenya terlalu besar memiliki pori-pori yang terbuka dan tekstur yang lunak, sedangkan roti yang volumenya kecil memiliki pori-pori yang kasar dan berlubang-lubang (U.S. Wheat Associates, 1981). Volume roti
dipengaruhi
oleh
produksi
pengembangan
2.3.1 Bahan Baku Pembuatan Roti
gas
pada
saat
pengadonan
dan
selama
pembuatan roti adalah harusseratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-gumpalan dan bebas dari rasa pahit. Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makintinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat denganmeningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratansebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yangdigunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan.Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati
2.3.2 Bahan Tambahan (Pembantu) Pembuatan Roti Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang menyertai bagian utama dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yang diinginkan. Bahanpembantuini terdiri dari shortening, bread improver, susu skim, telur, gula, bahan pengisi sertaflavoring. Pemberian anti oksidan (asam askorbat, bromat), dan
Proses pembuatan roti selanjutnya adalah fermentasi yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Tujuan fermentasi adonan adalah untuk pematangan adonan sehingga mudah ditangani dan menghasilkan produk bermutu baik. Selain itu fermentasi berperan dalam pembentukan cita rasa roti. Berbagai reaksi kimia terjadi selama proses fermentasi, namun yang terpenting adalah dalam hal produksi gas CO2untuk mengembangkan adonan dan alkohol yang berperan dalam hal pembentukan aroma (Pyler, 1973). Proses selanjutnya adalah dividing (pembagian).Pembagian adonan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual (menggunakan tangan) atau menggunakan divider rounder. Divider rounderadalah mesin pembagi adonan yang prinsip kerjanya membagi adonan menjadi potonganpotongan dengan volume tertentu. Karena adonan homogen, volume yang sama akan menghasilkan berat yang konsisten. Proses berikutnya adalah intermediate proofingselama 40 menit yaitu pengistirahatan adonan dalam ruang atau kotak yang tertutup. Disini adonan difermentasi dan dikembangkan lagi sehingga kembali elastis dan ekstensibel setelah kehilangan gas, terkoyak dan teregang pada proses pembagian. Adonan
2200C. Sebelum pemanggangan adonan yang telah dibentuk tadi diolesi dengan telur untuk meningkatkan aroma, rasa dan penampakan. Pemanggangan (baking) merupakan proses terakhir yang menentukan berhasil tidaknya pembuatan roti dan proses pemasakan adonan menjadi makanan yang dapat dicerna. Pemanggangan mengubah adonan menjadi produk -produk yang menarik dan dapat dikonsumsi. Beberapa menit pertama setelah adonan masuk ke dalam oven, terjadi peningkatan volume adonan dengan cepat. Peristiwa ini dikenal dengan oven spring. Setelah pemanggangan, roti lalu didinginkan di suhu ruang untuk kemudian dikemas. Produk bakeryharus dikemas dalam kemasan yang menarik sehingga selain menunjukkan wholesomenessdan kesegaran (freshness) produk, juga untuk daya tarik penjualan. Bahan pengemas produk bakery harus memenuhi kriteria-kriteria: (1) Mampu melindungi produk dari kekeringan dan tidak mengakibatkan produk menjadi lembab karena pengaruh luar, (2) Mampu menjaga stabilitas produk, misalnya selama transportasi, (3) Mudah ditangani, (4) Murah (Arora, 1981).
2.4 Neraca Massa dan Energi
karbon). karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel (produksi) sehingga persamaan neraca massa menjadi: [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa] Variabel (produksi) pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia. kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau negatif. neraca adalah alat pengukur massa pad asuatu benda,dan neraca memiliki beberapa jenis.Hal tersebut dapat diaplikasikan untuk mengetahui kesetimbangan energi atau neraca energi yang dipakai dalam suatu proses pengadaan suatu produk.
BAB III DOKUMENTASI 3.1 Kebutuhan Bahan dalam Produksi Dalam satu hari dilakukan 4 kali proses produksi dimana menggunakan bahan baku dan bahan pembantu yang diuraikan dibawah ini: Bahan
baku
dan
bahan Kebutuhan Harga (Rp)
Jumlah
pembantu
(Kg)
(Rp)
Tepung
6.994
6.000
41.964.000
Gula
1.456
9.600
13.977.600
Susu
2.249
10.800
24.289.200
Telur
1.970
13.000
25.610.000
Butter
902
8.000
7.216.000
Garam
416
3.000
1.248.000
Bread improver
572
12.000
6.864.000
Ragi
1.170
8.000
9.360.000
Isi untuk roti manis
208
17.000
3.536.000
3.2 Kebutuhan alat, mesin, dan tenaga t enaga kerja N o 1.
Proses
Alat dan Mesin
Spesifikasi
Jml
Jumlah Tenaga Kerja
Penimbangan tepung
Timbangan
terigu duduk
dan bahan baku
(Manual)
Merk:
1
2
Merk: Tanita 3
3
Capacity Kapasitas: 25 Kg
2.
Penimbangan adonan sudah kalis
Timbangan
yang (Manual)
Kapistas: 5 Kg
cm Harga: 6.000.000 4.
Pemintalan
Doughbreak
Ketebalan:
adonan
agar (Semi
2-32 mm
menjadi
kalis otomatis)
Lebar
dan mengurangi
potongan:
rongga udara
32 cm Daya: 1500 watt Voltage: 220 volt Dimensi: 72 x 83 x 110 cm Berat: 85 Kg
1
4
6.
Pemipihan
Roll Panjang/
Kapasitas:
adonan menjadi Dough
1200/jam
bentuk panjang
sheeter
cetakan
(Semi
Daya:
Otomatis)
watt
1
3
1
2
550
Voltage: 220 Volt Dimensi: 39 x 30, 5 x 47 cm Harga: 1.800.000 7
Pemipihan
Roll Pendek
Kapasita
adonan menjadi (Semi
hingga
bentuk pendek
1200/jam
otomatis)
Daya:
400
watt Voltage: Dimensi: 50 x
70,
175
cm Temperatur: 0- 85 °C Berat: 63 kg Harga: 9.
Pengovenan roti
Oven
Daya:
850 2
watt Voltage: Dimensi unit: 117 x 90 x 50 cm Dimensi
5
11
Pemotongan
Slicer Kupas
.
bagian luar roti
watt
yang
Voltage:
berwarna
cokelat
Daya:
250 1
2
220 volt Dimensi: 540 x 10 x 300 cm Berat: 25 Kg Harga: 950.000
12
Pemotongan roti Slicer Potong
Tebal
.
tawar kupas
potongan: 12 mm Hasil potongan:
1
2
3.3 Diagram Alir alur Proses Produksi dan Estimasi Kebutuhan Proses Diagram alir proses pembuatan roti tawar adalah sebagai berikut: Mulai
50 Kg Tepung Terigu, 3.75 Kg Gula, 5 Kg Telur, 1 Kg Susu, 0.75 Kg Garam, 2.5Kg Butter, 2.75 Kg Bread improver
Ditimbang dengan timbangan
Diaduk dengan mixer selama 45 menit
Didougbreak sebanyak 3 kali
23.75 Kg Air Es
a
Diroll pendek
Difermentasi 2 selama 10 menit
Disteamer 1.5 jam pada suhu 40˚C
Dioven selama 35 menit pada suhu 200˚C
Didinginkan selama 1 hari
4.5 Kg Ragi
Proses pembuatan roti manis adalah seperti dibawah ini:
Mulai
34.5 Kg Tepung Terigu, 27.5 Kg Telur, 13.5 Kg Butter, 20.5 Kg Gula, 4 Kg Susu, 0.5 Kg Garam
Ditimbang dengan timbangan
Diaduk menggunakan mixer selama 45 menit
34.5 Kg Air es
a
Dibagi menjadi 36 biji (pembagian 2) dengan bun devider
Difermentasi selama 10 menit
Dibentuk dengan ukuran yang sesuai
Difermentasi (fermentasi 2)
1 Kg Ragi
3.4 Neraca Massa dan Neraca Energi 3.4.1 Kesetimbangan Massa dan Energi Pengolahan Roti Tawar Manis 1. PROSES PENIMBANGAN Basis waktu: setiap bahan 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: Suhu Ruang (260C) Tepung terigu 96876 KJ
DITIMBANG
Tepung terigu 96876 KJ
Telur 69550 KJ
DITIMBANG
Telur 69550 KJ
Butter 51207 KJ
DITIMBANG
Butter 51207 KJ
Gula 133665.74 KJ
DITIMBANG
Gula 133665.74 KJ
Qgaram= m.Cp.Δt Qsusu= m.Cp.Δt Qbutter = m.Cp.Δt Qbreadimprover = m.Cp.Δt No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Tepung Tepung terigu (34.5Kg)
96876
96876
2
Gula (20.5 Kg)
133685.74
133685.74
3
Telur (26.75 Kg)
69550
69550
4
Susu (4 Kg)
28434.64
28434.64
5
Garam (0.25 Kg)
1225.15
1225.15
6
Butter (13 Kg)
51207
51207
7
Bread Improver (1.5 Kg)
4680
4680
Jumlah
385658.53
385658.53
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN)
I = V/P I=5A W = V.I.t W= 2970 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
389425.93
Energi alat
2970
Tepung
terigu 96876
(34.5Kg) 2
Gula (20.5 Kg)
133685.74
3
Telur (26.75 Kg)
69550
4
Susu (4 Kg)
28434.64
5
Garam (0.25 Kg)
1225.15
6
Butter (13 Kg)
51207
7
Bread Improver (1.5 4680 Kg)
8
Air (34.5 Kg)
3767.4
9
Energi alat
2970
Air 164. 164.647 647 KJ
Adonan Adonan 392405.93
DOUGHBREAK
1348.38 KJ
Perhitungan: Qair = m.Cp.Δt = 1.508 x 4.2 x 26 = 164.647 KJ Alat doughbreak V = 220 volt P = 1500 watt
Adona Adonan n 3935 393589. 89.636 636 KJ
Adonan 393589.636 KJ
PEMBAGIAN 1 (DIBAGI 2)
Adonan 393709.636KJ
120 KJ
Alat pembagi Asumsi energiyang dihasilkan oleh alat adalah 120 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
393589.636
2
Energi alat
120
Jumlah
393709.636
5.proses pemipihan
Adonan
393709.636
Jumlah
393709.636
2
Energi alat
173.6
Jumlah
393883.236
Jumlah
393883.236
6. Proses pembagian 2 Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan Adonan 393883 393883.23 .236 6 KJ
PEMBAGIAN 2 (Dibagi menjadi 450 bagian)
Adonan Adonan 394003 394003.236 .236 KJ
120 KJ
Alat pembagian Asumsi energi yang ditimbulkanoleh ditimbulkanoleh alat adalah 120 KJ
Ragi 65 KJ
Adonan Adonan 394003 394003.23 .236 6 KJ
FERMENTASI FERMENTASI 1
Adonan Adonan 394168 394168.236 .236 KJ
100 KJ
Alat fermentasi Energi yang dihasilkan oleh mesin fermentasi diasumsikan 100KJ Qragi = m. Cp. Δt = 1 x 2.5 x 26 = 65 KJ No. Panas masuk (KJ) 1
Adonan
Panas Keluar (KJ) 394003.236
Adonan
394168.236
Sehingga menghasilkan energi sebesar W = 719.400 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
394168.236
2
Energi alat
719.400
Jumlah
394887.636
Adonan
394887.636
Jumlah
394887.636
9.proses fermentasi 2 Basis waktu:1.5 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan Adonan 394168 394168.23 .236 6 KJ
FERMENTASI FERMENTASI 2
100 KJ
Adonan Adonan 394887 394887.636 .636 KJ
Air 127.8 127.862 62 KJ KJ
Adonan Adonan 394887 394887.63 .636 6 KJ
STEAMER
12960 KJ
Air yang masuk kedalam kedalam bahan sebesar 1.17 Kg Kg Qair = m.Cp. Δt = 1.17 x 4.2 x 26 =127.862 KJ Alat steamer V = 240 volt
Adonan Adonan 407975 407975.498 .498 KJ
Air 4791 4791.15 .15 KJ
Adonan Adonan 407975 407975.49 .498 8 KJ
PENGOVENAN
1784.160 KJ
Air yang keluar dari bahan sebesar sebesar 43.875 Kg Qair = m.Cp. Δt = 43.875 x 4.2 x 26 = 4791.15 KJ Alat oven V= 240 volt P= 540 watt
Roti manis 403362.508 KJ
Alat pendinginan V = 220 volt P = 150 watt Sehngga menghasilkan, W = 12960 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti manis
403362.508
2
Energi alat
12960
Jumlah
416322.508
13. proses pengemasan Basis waktu: 10 menit Satuan energi:KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Roti manis
416322.508
Jumlah
416322.508
34.5 Kg Tepung Terigu
DITIMBANG
34.5 Kg Tepung Terigu
KONTROL MASSA
26.75 Kg Telur
DITIMBANG
KONTROL MASSA
26.75 Kg Telur
0.25 Kg Garam
DITIMBANG
0.25 Kg Garam
KONTROL MASSA
4 Kg Susu
DITIMBANG
4 Kg Susu
KONTROL MASSA
1.5 Kg Bread Improver
DITIMBANG
1.5 Kg Bread Improver
321.5 Kg Air 34.5 Kg Tepung Terigu 26.75 Kg Telur 13 Kg Butter 20.5 Kg Gula 4 Kg Susu 0.25 Kg Garam 1.5 Kg Bread Improver
PENCAMPURAN
KONTROL MASSA DAN VOLUME Massa bahan masuk : a. 34.5 Kg tepung terigu b. 20.5 Kg Gula c. 26.75 Kg Telur d. 4 Kg Susu e. 0.25 Kg Garam f. 13 Kg Butter
Adonan 135 Kg KA(wb) = 25.555% KA(db) = 34.328%
= 34.328% No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
1
Tepung
34.5
2
Gula
20.5
3
Telur
26.75
4
Susu
4
5
Garam
0.25
6
Butter
13
7
Bread improver
1.5
8
Air
34.5
Jumlah
135
3. proses Doughbreak
Adonan
135
Jumlah
135
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
adonan
Keluar (Kg) 135
2 Jumlah
Adonan Adonan 133.492 133.492 Kg
135
Adonan
133.492
Air
1.508
Jumlah
135
Adonan Adonan 133.492 133.492 Kg
Adonan Adonan 133.492 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
Adonan Adonan 133.492 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
DOUGHBREAK 3
KONTROL TEKANAN, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 133.492 Kg + 0 = 133.492 Kg No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
133.492
Adonan
133.492
Jumlah
133.492
Jumlah
133.492
4. proses pembagian1 Adona Adonan n 133.492 Kg
PEMBAGIAN 1 (DIBAGI 2)
Adonan Adonan 66.746 66.746 Kg (sebanyak 2
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
133.492
Adonan
133.492
Jumlah
133.492
Jumlah
133.492
5.proses pemipihan Adonan Adonan 66.746 66.746 Kg Kg (dua kali)
PEMIPIHAN
KONTROL WAKTU, VOLUME, TEKANAN DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar
Adonan Adonan 66.746 66.746 Kg Kg (dua kali)
6. Proses pembagian 2 Adonan Adonan 66.746 66.746 Kg Kg (dua kali)
PEMBAGIAN 2 (Dibagi menjadi 450 bagian)
Adona Adonan n 297 297 Gram Gram
KONTROL WAKTU, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 66.746 Kg = 297 Gram (dalam 450 Bagian)
= 24.715%
Ragi 1 Kg untuk 450bagian = 2.22 Gram
Adona Adonan n 297 297 Gram Gram
FERMENTASI 1
Adonan 299.22 Gram
KONTROL WAKTU, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 297 Gram + 2.22 Gram = 299.22 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 299.22 Gram terdiri dari 2.22 Gram Ragi dan 297 Gram Padatan+Air
Adonan 299.22 Gram
PEMBENTUKAN
Adonan 299.22 Gram
KONTROL WAKTU, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 299.22 Gram = 299.22 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 299.22 Gram terdiri dari 2.22 Gram Ragi dan 297 Gram Padatan+Air
Oksigen 0.25% dari massa adonan = 0.74805
Adonan 299.22 Gram
FERMENTASI 2
Adonan 299.968 Gram
KONTROL WAKTU, SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 299.22 Gram + 0.74805 Gram = 299.968 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 299.968 Gram terdiri dari 0.74805 Gram oksigen dan 299.22 Gram Padatan+Air
10. proses steamer
Air 2.602 2.602 Gram Gram
Adona Adonan n 299.96 299.968 8 Gram KA(wb) = 24.715% KA(db) = 31.421%
STEAMER
Adonan Adonan 302.57 302.57 Gram Gram KA(wb) = 25.362% KA(db) = 33.981%
KONTROL WAKTU, SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 299.968 Gram + 2.602 Gram = 302.57 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 302.57 Gram terdiri dari 2.602 Gram Air dan 299.968 Gram Padatan+Air
No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
1
adonan
299.968
2
Air
2.602
Jumlah
302.57
Adonan
302.57
Jumlah
302.57
11. proses pengovenan Air 97.5 97.5 Gram Gram
Adonan Adonan 302.5 302.5 Gram Gram
PENGOVENAN
KONTROL WAKTU, SUHU DAN MASSA
Roti Manis 250 Gram
Roti manis 250 Gram
PENDINGINAN
Roti Manis 250 Gram
KONTROL WAKTU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Roti manis
250
Roti manis
250
Jumlah
250
Jumlah
250
13. proses pengemasan
Roti manis 250 Gram
PENGEMASAN
Roti manis 250 Gram
Tepung terigu 140400 KJ
PENIMBANGAN
Tepung terigu 140400 KJ
Gula 24451.05 KJ
PENIMBANGAN
Gula 24451.05 KJ
Telur 13000 KJ
PENIMBANGAN
Telur 13000 KJ
Susu 7108.66 KJ
PENIMBANGAN
Susu 7108.66 KJ
Garam 3765.45 KJ
PENIMBANGAN
Garam 3765.45 KJ
Butter 9750 KJ
PENIMBANGAN
Bread improver
Butter 9750 KJ
Bread improver
2
Gula (3.75 Kg)
24451.05
24451.05
3
Telur (5 Kg)
13000
13000
4
Susu (1 Kg)
7108.66
7108.66
5
Garam (0.75 Kg)
3765.45
3765.45
6
Butter (2.5 Kg)
9750
9750
7
Bread Improver (2.15 Kg)
8580
8580
Jumlah
207055.16
207055.16
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN) Basis waktu: 45 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Air 2588.04 KJ Tepung terigu 140400 KJ
No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
209643.2
Energi alat
2970
Jumlah
212613.2
Tepung
terigu
(50 140400
Kg) 2
Gula (3.75 Kg)
24451.05
3
Telur (5 Kg)
13000
4
Susu (1 Kg)
7108.66
5
Garam (0.75 Kg)
3765.45
6
Butter (2.5 Kg)
9750
7
Bread
Improver 8580
(2.15 Kg) 8
Air
2588.04
9
Energi alat
2970
Jumlah
212613.2
3. proses Doughbreak Basis waktu: 5 menit
= 251.16 KJ Alat doughbreak V = 220 volt P = 1500 watt I = V/P I = 6.81 A W = V.I.t W= 449.460 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
212613.2
Adonan
212811.5
2
Energi alat
449.460
Air
251.16
Jumlah
Jumlah
Air 131.04 131.04 KJ
W = V.I.t W= 449.460 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
212811.5
Adonan
213129.92
2
Energi alat
449.460
Air
131.04
Jumlah
Adonan Adonan 213129.92 KJ
Jumlah
DOUGHBREAK 3
449.460 KJ
Alat doughbreak V = 220 volt
Adonan Adonan 213579.38KJ
Adonan Adonan 213579 213579.38 .38 KJ
PEMBAGIAN MENJADI UKURAN 250 GRAM
Adona Adonan n 213 213829 829.38 .38 KJ
250 KJ
Alat pembagi: Asumsi energi 250 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
213579.38
2
Energi alat
250
Jumlah
213829.38
5.proses pembulatan Basis waktu: 15 menit
Adonan
213829.38
Jumlah
213829.38
Jumlah
214548.78
Jumlah
214548.78
6. Proses Fermentasi 1 Basis waktu: 1.5 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan 214548.78 KJ
FERMENTASI
Adonan 214648.78 KJ
100 KJ Asumsi energi yang dihasilkanoleh dihasilkanoleh alat adalah 100KJ 100KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
214548.78
2
Energi alat
100
Adonan
214648.78
No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
214648.78
2
Energi alat
231
Jumlah
21879.78
Adonan
214879.78
Jumlah
214879.78
8. proses pengerolan pendek Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan 214879.78 KJ
PENGEROLLAN PENDEK
148,8KJ Alat pengerollan pendek
Adonan 215028.58 KJ
Ragi 292.5 KJ
Adonan Adonan 215028.58 KJ
Adonan Adonan 215421.08 KJ
FERMENTASI 2
100 KJ
Alat fermentasi Asumsi energi yang dihasilkan dihasilkan oleh alat, W = 100 KJ Ragi yang digunakan adalah 4.5 Kg, dengan Cp asumsi = 2.5 KJ/Kg0C Diperoleh Qragi = m. Cp. Δt =4.5 x 2.5 x 26 = 292.5 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
Air 567. 567.512 5124 4 KJ
Adonan Adonan 215241.08 KJ
STEAMER
12960 KJ
Alat steamer V = 240 volt P = 2500 watt Sehingga diperoleh W = 12960 KJ Air yang masuk kedalam kedalam bahan adalah 5.179 Kg Kg Maka Qair = m . Cp. Δt = 5.179x 4.2 x 26
Adonan 228948.59 KJ
1784.16 KJ
Adonan Adonan 228948.59 KJ
PENGOVENAN
Air dan padata padatan n 1106.5 KJ
Alat oven V =240 volt P= 540 watt Sehingga dihasilkan, W = 1784.16 Air yang keluar dari proses adalah adalah 10.125 Kg Qair =m. Cp . Δt = 10.125 x 4.2 x 26
Roti Tawar 229626.59 KJ
12960 KJ
Roti Tawar 229626.25
Roti Tawar 242586.25 KJ
PENDINGINAN
Alat pendinginan V = 220 volt P = 150 watt Sehngga menghasilkan, W = 12960 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
229626.25
2
Energi alat
12960
Jumlah
242586.25
13. proses pengupasan
Roti tawar
242586.25
Jumlah
242586.25
Jumlah
243036.25
Jumlah
243036.25
14. proses pemotongan Basis waktu: 15 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) 600KJ
Roti Tawar 243036.25KJ
PEMOTONGAN
Alat pemotongan V = 220 volt P = 250 watt Sehingga menghasikan, W = 600 KJ
Roti Tawar 243636.25 KJ
P = 540 watt Sehingga menghasilkan, W = 1349.568 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
243636.25
2
Energi alat
1349.568
Jumlah
244985.818
Roti tawar
244985.818
Jumlah
244985.818
3.4.4 KESETIMBANGAN MASSA DAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR KUPAS 1. PROSES PENIMBANGAN 50 Kg Tepung Terigu
PENIMBANGAN
KONTROL MASSA
50 Kg Tepung Terigu
1 Kg Susu
PENIMBANGAN
1 Kg Susu
KONTROL MASSA
0.75 Kg Garam
PENIMBANGAN
0.75 Kg Garam
KONTROL MASSA
2.5 Kg Butter
PENIMBANGAN
2.5 Kg Butter
5
Garam
0.75
Garam
0.75
6
Butter
2.5
Butter
2.5
7
Bread improver
2.75
Bread improver
2.75
Jumlah
60.75
Jumlah
60.75
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN) 23.7 Kg Air 50 Kg Tepung Terigu 3.75 Kg Gula Putih 5 Kg Telur 1 Kg Susu 0.75 Kg Garam 2.5 Kg Butter 2.75 Kg Bread Improver
PENCAMPURAN
KONTROL WAKTU DAN MASSA
Adonan Roti 84.45 Kg KA(wb) = 28.123% KA(db) = 39.012%
= 28.123%
= 39.012% No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
1
Tepung
50
2
Gula
3.75
3
Telur
5
4
Susu
1
5
Garam
0.75
6
Butter
2.5
7
Bread improver
2.75
Adonan roti
84.45
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 84.45 Kg + 0 = 2.3 Kg + massa keluar 84.45 Kg = 2.3 Kg + 82.15 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 82.15 terdiri dari 21.4 air dan 60.75 padatan
= 26.849%
= 35.226%
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 82.15 Kg + 0 = 1.2 Kg + massa keluar 82.15 Kg = 1.2 Kg + 80.95 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
Adonan
80.95
Adonan
80.95
Jumlah
80.95
Jumlah
80.95
4. proses pembagian
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
Adonan
80.95
Adonan
80.95
Jumlah
80.95
Jumlah
80.95
5.proses pembulatan Bagian adonan 250 Gram
PEMBULATAN
KONTROL MASSA,TEKANAN DAN VOLUME
Adonan 250 Gram
1
Adonan
80.95
Adonan
80.95
Jumlah
80.95
Jumlah
80.95
6. Proses Fermentasi 1 OKSIGEN 0.5% BERAT ADONAN ADONAN
Adonan Adonan 250 Gram
FERMENTASI
Adonan Adonan 251.25 251.25 Gram
KONTROL SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg Pembagian menjadi 344 bagian menjadikan roti memiiki kesetimbangan massa
1
Adonan
250
2
Oksigen
1.25
Jumlah
251.25
Adonan
251.25
Jumlah
251.25
7. proses pengerollan panjang Adonan Adonan 251.25 251.25 Gram
PENGEROLLAN PANJANG
Adonan Adonan 251.25 251.25 Gram
KONTROL TEKANAN DAN VOLUME
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250 Gram = 251Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 251 Gram terdiri dari 1.25 Gram Oksigen dan 250 Gram padatan+air
Ragi 4.5 Kg/344 = 13.08 Gram
Adonan Adonan 251.2 251.25 5 Gram
FERMENTASI FERMENTASI 2
Adonan Adonan 264.3 264.331 31 Gram
KONTROL SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 251.25 Gram + 13.08 Gram = 264. 331 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 2264.331 Gram terdiri dari 13.08 Gram Ragi dan 251.25 Gram padatan+air
Air 15.109 15.109 Gram Gram
Adonan Adonan 264.33 264.331 1 Gram
STEAMER
Adonan Adonan 279.44 279.44 Gram Gram KA(wb) = 29.0.12% KA(db) = 40.868%
KONTROL SUHU, TEKANAN, MASSA
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 264.331 Gram + 15.109 Gram = 279.44 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 279.44 Gram terdiri dari 15.109 Gram Air dan 264.331 Gram padatan+air Perhitungan: Massa air = 264.331 x 24.954%
Jumlah
279.44
Jumlah
279.44
10. proses pengovenan KONTROL SUHU, MASSA
Adonan Adonan 279.44 279.44 Gram
PENGOVENAN
Roti Tawar 250.44 Gram
Air + Padat Padatan an Total Terlarut = 29 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 279.44 Gram = 250.44 Gram + 18.749 Air + 10.691 Padatan Tersuspensi
No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Adonan
250.44
Adonan
250.44
Jumlah
250.44
Jumlah
250.44
12. proses pengupasan KONTROL MASSA
Roti Tawar 250.44 Gram
PENGUPASAN
Kulit Roti 0.44 Gram
Roti Tawar 250 Gram
250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Adonan
250
Adonan
250
Jumlah
250
Jumlah
250
14. proses pengemasan KONTROL MASSA
Roti Tawar 250 Gram
PENGEMASAN
Roti Tawar 250 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
3.5 Tata Letak Produksi 3.5.1 Tata Letak Fasilitas Pabrik PT. Bah Kery memiliki letak yang strategis di Jalan Pesapen Kali No. 24 Surabaya berbatasan langsung dengan perkampungan Pesapen dan perusahaan ekspedisi. Tata letak fasilitas produksi di PT. Bah Kery memanfaatkan areal tanah seluas 3.000 m 2 sebagai tempat produksi dengan sebaik-baiknya agar hambatan yang ada dalam proses produksi dapat dikurangi. Salah satunya dengan pengaturan fasilitas-fasilitas PT. Bah Kery secara teratur. Fasilitas produksi yang saling berkaitan diletakan secara berdekatan agar proses produksi tidak mengalami material handling yang panjan sehingga meminimasi biaya produksi. Tata letak PT. Bah Kery dapat dilihat pada lampiran 1.
3.5.1.1
F l o w P r o c e s s C h a r t ( FPC PC ) F
PT. Bah Kery menerapkan tata letak berdasarkanFlow berdasarkan Flow Process Chart
menit. Adonan tersebut dipintai dengan simbol operasi karena bahan menjadi lebih padat, inspeksi karena dilakukan pengecekan berulang-ulang untuk memastikan bahwa adonan benar-benar padat dan tidak terdapat rongga udara dalam adonan dengan berat adonan tetap 50 kg. adonan yang sudah dipintai
tersebut
dipindahkan
ke
meja
pemotongan
dengan
simbol
transportasi, jarak perpindahan yang dibutuhkan 5,58 m, berat bahan 50 kg, dengan waktu 0,16 menit. Kemudian dipotong dengan simbol operasi karena terjadi perubahan ukuran adonan, inspeksi untuk pemeriksaan adonan dengan ukuran yang sama, berat adonan 50 kg dengan waktu yang dibutuhkan 10 menit untuk pemotongan. Proses penimbangan dengan simbol operasi dan inspeksi untuk memeriksa berat adonan lebih atau kurang, dengan berat per adonan yang sudah dibagi tersebut 250 g dengan waktu penimbangan 10 menit. Adonan yang sudah ditimbang tersebut dipindahkan ke mesin moduler dengan jarak 0,07 m, berat bahan 250 g dalam waktu 0,083 menit. Proses pembentukan roll bulat terjadi proses operasi karena menggunakan mesin
adonan 1250 g karena per Loyang adonan berisi 5 adonan roti tawar dengan waktu yang dibutuhkan 5 menit. Proses fermentasi dapat kegiatan operasi karena terjadi perubahan fisik adonan mulai menjadi roti, inspeksi dilakukanya pengecekan pada roti apakah terfermentasi sempurna serta pengecekan suhu. Setelah itu dibawa ke tempat pengovenan, terjadi prose trasnportasi dengan jarak yang ditempuh 1,86 m dengan berat adonan 1250 g dan waktu 5 menit kemudian proses pengovenan terjadi proses operasi karena terjadi perubahan warna roti menjadi lebih coklat. Kemudian dipindahkan ke meja pengentas terdapat kegiatan transportasi sejauh 1,5 m, dengan berat adona 1250 g dan waktu yang dibutuhkan 1 menit. Pemindahan ke rak rak terdapat proses transportasi dengan jarak 0,54 m, dengan dengan berat roti 1250 g dengan waktu yang dibutuhkan 2 menit. Proses pendinginan terdapat kegiatan operasi dengan waktu 720 menit dan berat roti 1250 g. setelah proses pendinginan dibawa ke tempat pengupasan dengan jarak perpiindahan 10,23 m dengan berat roti 1250 g dalam waktu 2 menit. Proses pengupasan terjadi operasi dengan berat roti 1250 g dalam waktu 10 menit. Kemudian
3.6 Tata Letak kantor Lokasi kantor digunakan untuk manajemen keuangan, direktur, pemasaran, dan sebagainya. Lokasi kantor PT. Bah Kery berada tidak jauh dari lokasi produksi, hal ini agar proses berlangsung dengan efektif. Tatat letak kantor dapat dilihat pada lampiran 2. 3.7 Organisasi Organisasi Perusahaan 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan suatu organisasi dan kerja yang baik agar dapat menjamin kelancaran dalam aktivitas serta dapat mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban atas tugas yang dibebankan pada awalnya. PT. Bah Kery menggunakan struktur organisasi lini dan staff. Struktur ini hampir sama dengan struktur organisasi garis, dengan memfasilitasi pencapaian tujuan utama organisasi. Adapun karakteristik wewenang langsung maupun aktivitas
-
Golongan II : Kepala Seksi
-
Golongan III : Kepala Bagian
-
Golongan IV : manager/pimpinan cabang
-
Golongan V : Direksi Pada PT. Bah Kery surabaya terdapat penggolongan tenaga kerja
berdasarkan status kerja yakni tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang setiap hari bekerja sesuai dengan jadwal kerja rutin yang ditentukan perusahaan, sedangkan tenaga kerja tidak tetap merupakan tenaga kerja yang bekerja di saat permintaan produk melebihi kemampuan tenaga kerja yang ada, seperti tenaga kerja yang membawa rombong dan tenaga kerja tambahan untuk melipat kardus. 2.1 Klasifikasi Tenaga kerja Tenaga kerja pada PT. Bah Kery dibedakan menjadi dua yaitu -
Tenaga Kerja langsung Tenaga kerja langsung pada PT. Bah Kery meliputi tenaga kerja bagian produksi, keamanan, R&D, QC, dan gudang. Tenaga kerja langsung bekerja
Tabel . Shift Kerja No.
Shift
Waktu
Shift 1
06.00 -
Shift 2
10.00 -
(WIB) 1. 14.00 2. 18.00
4. Sistem Kompensasi Penggajian terhadap karywan dilakukan dan diberikan setiap akhir bulan tepatnya pada tanggal 25 dan berlaku untuk setiap bagian. Apabila belum ada uang maka pembayaran dilakukan pada tanggal 5 bulan depannya. Gaji yang dibayarkan berupa gaji pokok dan tunjangan. Gaji yang diberikan pada mitra lepas atau rombong disebut dengan komisi, sedangkan bonus yang diberikan pada mitra lepas terkait denga jumlah kehadiran dan omset yang dihasilkan. Tunjangan dan fasiiltas yang didapatkan semua karywan untuk penunjang
5. Rekruitmen Tenaga Kerja Rekruitment tenaga kerja dilakukan pada saat perusahaan memerlukan tenaga kerja untuk pengembangan dan peningkatan mutu tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Tahapan proses rekruitmen tenaga kerja tetap di perusahaan ini adalah pembuatan lowongan kerja melalui media cetak atau kerja sama dengan konsultan, proses selanjutnya seleksi administrasi, wawancara I, psikotest, wawancara akhir, dan training. Proses recruitment tenaga kerja tidak tetap dilakukakan dengan mengajak saudara dari karyawan perusahaan dan diutamakan adalah warga sekitar dengan melewati tahap wawancara saja.
6. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Upaya perusahaan dalam menjamin keselamatan kerja karyawan terbagi menjadi dua yaitu pencegahan dan penanganan, terutama pada bagian produksi. Proses pencegahan pada PT. Bah Kery Surabaya ini dilakukan dengan karyawan diwajibkan memakai sarung tangan, masker, antiseptic, dan pelindung kepala. Sedangkan untuk penanganan yaitu perusahaan bekerja sama dengn
3.8 Analisa Kelayakan 1. Biaya Investasi Usaha a) Biaya tanah dan lokasi pabrik Biaya tanah pada lokasi pabrik sebesar Rp. 150.000 m 2 Luas tanah seluruhnya
= 2000 m2
Harga tanah seluruhnya = 2000 x Rp. 150.000 = Rp. 300.000.000 Luas bangunan = 1200 m 2 Harga bangunan = Rp. 200.000.000 Total biaya tanah dan bangunan = Rp. 500.000.000
b) Mesin dan peralatan Keterangan
Jumlah (Unit)
Harga
Total
(Rp)
(Rp)
Timbangan duduk
1
950.000
950.000
Timbangan
3
480.000
1.440.000
Waterbath
1
900.000
900.000
AC
8
2.200.000
17.600.000
Peralatan kantor
10 set
2.000.000
20.000.000
Komputer
8
4.500.000
36.000.000
Pengangkut
6
220.000 220.000
1.320.000
Peralatan kebersihan
3 set
250.000
750.000
Total
195.290.000
c) Kendaraan Kendaraan pickup berjumlah 4 buah dengan harga Rp. 60.000.000. Sehingga total biaya untu kendaraan Rp. 240.000.000
d) Instrumen dan alat kontrol Diperkirakan biaya instrumenasi dan alat kontrol sebesar 5 % dari total harga peralatan (Peters et al , 2004) Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,05 x (Rp. 397.640.000 – 397.640.000 – 240.000.000) 240.000.000)
g) Persediaan Bahan baku Bahan
baku
dan
bahan Kebutuhan
Harga
Jumlah
pembantu
(Kg)
(Rp)
(Rp)
Tepung
6.994
6.000
41.964.000
Gula
1.456
9.600
13.977.600
Susu
2.249
10.800
24.289.200
Telur
1.970
13.000
25.610.000
Butter
902
8.000
7.216.000
Garam
416
3.000
1.248.000
Bread improver
572
12.000
6.864.000
Ragi
1.170
8.000
9.360.000
Isi untuk roti manis
208
17.000
3.536.000
Susu kental manis
6
16.000
96.000
Tepung maizena
6,5
9.000
58.500
Vanili
15
6.000
90.000
Kemasan
-
-
800.000
i) Utilitas Biaya utilitas yang dikeluarkan berupa: -
Air
= Rp. 1.800.000
-
Listrik
= Rp. 18.000.000
-
Telpon Telpon
= Rp. 2.000.000
Total
= Rp. 21.800.000
TOTAL MODAL Rp. 1.447.555.300
Modal ini berasal dari: Modal sendiri
= 60% dari total modal investasi = Rp. 868.533.180
Pinjaman Bank
= 40% dari total Investasi = Rp. 578.022.120
Tabel Ringkasan investasi adalah sebagai berikut: No Keterangan
Jumlah (Unit)
Harga
Total
(Rupiah)
(Rupiah)
150.000/m2
300.000.000
MODAL TETAP 1
Tanah
2000 m2
2
Bangunan
1200 m2
3
Mesin dan peralatan
200.000.000
Timbangan duduk
1
950.000
950.000
Timbangan
3
480.000
1.440.000
Mixer
11
30.000.000
33.000.000
Doughbreak
1
6.300.000
6.300.000
Moulder
1
6.000.000
6.000.000
Roll panjang
1
1.800.000
1.800.000
Roll pendek
1
3.200.000
3.200.000
Steamer
2
4.200.000
8.400.000
Oven
8
3.600.000
28.800.000
5
Instrumen dan alat kontrol
-
-
7.882.000
6
Perpipaan
-
-
31.528.000
7
Instalasi Listrik
-
-
23.646.000
Jumlah
998.346.000
MODAL KERJA (1 Bulan) Bahan 8
baku
dan
bahan
pembantu Tepung
83.928
6.000
503.568.000
Gula
17.472
9.600
167.731.200
Susu
26.988
10.800
291.470.400
Telur
23.640
13.000
307.320.000
Butter
10.824
8.000
86.592.000
Garam
4.992
3.000
14.976.000
Bread improver
6.864
12.000
82.368.000
Ragi
14.040
8.000
112.320.000
Isi untuk roti manis
2.496
17.000
42.432.000
10
Utilitas Air
-
-
1.800.000
Listrik
-
-
18.000.000
Telepon
-
-
2.000.000
Total Modal Kerja TOTAL MODAL
449.209.300 1.447.555.300
2. BIAYA PRODUKSI/OPERASI DAN PEMELIHARAAN USAHA a) Biaya Tetap No Jenis
Jumlah Nilai
Total
(Unit)
(Rupiah)
(Rupiah)
1
Tanah dan Bangunan
-
-
515.000.000
2
PBB
-
-
25.150.000
3
Pemeliharaan -
-
31.811.200
Perawatan bangunan
-
-
16.000.000
Perawatan perpipaan
-
-
756.672
Perawatan intalasi listrik
-
-
1.891.600
2
4.500.000
108.000.000
6
4.000.000
288.000.000
Perawatan mesin dan kendaraan
4
Gaji karyawan Direksi Manager/Pimpinan
Roll pendek
1
3.200.000
3.200.000
Steamer
2
4.200.000
8.400.000
Oven
8
3.600.000
28.800.000
Slicer kupas
1
700.000
700.000
Slicer potong
1
950.000
950.000
Blower
2
700.000
1.400.000
Rak penyimpanan
1
470.000
470.000
Meja pembentukan
22
340.000
7.480.000
Freezer
1
6.700.000
6.700.000
Kompresor es krim
2
4.300.000
8.600.000
Pompa air
1
1.850.000
1.850.000
Loyang
40
17.000
680.000
Waterbath
1
900.000
900.000
AC
8
2.200.000
17.600.000
Peralatan kantor
10 set
2.000.000
20.000.000
Komputer
8
4.500.000
36.000.000
b) Biaya Tidak Tetap No Keterangan
Jumlah Nilai
Total
(Unit)
(Rupiah)
(Rupiah)
BAHAN BAKU 1
Tepung
83.928
6.000
503.568.000
2
Gula
17.472
9.600
167.731.200
3
Susu
26.988
10.800
291.470.400
4
Telur
23.640
13.000
307.320.000
5
Butter
10.824
8.000
86.592.000
6
Garam
4.992
3.000
14.976.000
7
Bread improver
6.864
12.000
82.368.000
8
Ragi
14.040
8.000
112.320.000
9
Rasa untuk roti manis
2.496
17.000
42.432.000
10
Susu kental manis
72
16.000
1.152.000
11
Tepung maizena
78
9.000
702.000
12
Vanili
180
6.000
1.080.000
Jumlah Produksi X 12 Bulan Biaya
No Jenis
(Rp)
1
Biaya Tetap
3.099.816.392
2
Biaya tidak tetap
1.839.155.400
3 4
5
7
Total
biaya
produksi
4.938.971.792
Jumlah produksi Roti tawar
312.000
Roti Manis
374.400
Es krim
78.000
HPP Roti tawar
7.282
Roti Manis
6.068
Es krim
5.066
Harga Jual
4. PERHITUNGAN BENEFIT PRODUK Penjualan produk dalam 1 tahun: Roti tawar = 312.000x Rp. 14.000 = Rp. 4.368.000.000 Roti Manis = 374.400 x Rp. 9000 = Rp. 3.366.000.000 Es Krim = 78.000 x Rp. 8000 = Rp. Rp. 624.000.000
Total penjualan per tahun = Rp. 8.358.000.000 Pendapatan produksi = produksi = total pendapatan – pendapatan – biaya biaya produksi = Rp. 8.358.000.000 – 8.358.000.000 – Rp. Rp. 4.938.971.792 = Rp. 8.358.000.000 – Rp. – Rp. 4.938.971.792 = Rp. 3.419.028.208
Penghasilan setelah pajak Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 tahun 2000, tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah (Rusjidi, 2004):
5. ANALISA FINANSIAL USAHA a) Nilai Break Event Point (BEP) Per Tahun Titik impas (BEP) adalah kondisi saat pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Pada kondisi ini produsen atau perusahaan tidak mengalami keuntungan tetapi tidak juga mengalami kerugian. BEP =
Biaya Tetap Total penjualan – penjualan – Biaya Biaya tidak tetap
=
Rp. 3.099.816.392
x 100%
Rp. 8.358.000.000 – 8.358.000.000 – Rp. Rp. 1.839.155.400 =
Rp. 3.099.816.392
x 100%
Rp. 6.518.844.600 =
47%
b) Laju pengembalian modal / Rate of Return Laju
pengembalian
modal
adalah tingkat persentase kecepatan
pengembalian modal berdasarkan laba yang diperoleh per tahun (Peters
ditentukan berdasarkan selisih antara total pendapatan dan total biaya tanpa memperhitungkan depresiasi (Peters and Timmerhaus, 1991). Waktu pengembalian modal (POT) POT
=
Total modal
x 1 tahun
Depresiasi + Laba bersih =
Rp. 2,659,381,400
x 1 tahun
Rp. 90,916,920 90,916,920 + Rp. 2,410,819,746 = Rp. 1 tahun
3.9 Sistem Perpipaan Sistem
perpipaan
adalah
suatu
sistem
yang
banyak
digunakan
untuk
memindahkan fluida baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat ke tempat lain. Sistem perpipaan terdiri atas: - Pipa - Sambungan – Sambungan – sambungan sambungan -
Peralatan pipa (Pompa)
Pada PT. Bahkery terdapat dua jenis ukuran pipa yakni pipa utama dan pipa sub-utama. Pipa utama merupakan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari tangki bawah tanah ke pipa sub-utama.
Gambar. Pipa utama (1) dan Pipa Sub Utama (2) Berikut adalah spesifikasi ukuran pipa:
No.
Pipa
Ukuran
Analisa
Gambar Sambungan Sistem Perpipaan e. Pompa Pompa yang digunakan untuk memompa air dari penampungan air bawah tanah ke tangki atas adalah 3 PK.
3. Sumber dan Suplai Listrik -
Sumber : Sumber energi listrik kantor adalah dari PLN dan generator.
4. Komponen Listrik Kantor PT. Bah Kery Komponen listrik kantor adalah sebagai berikut: No.
Komponen
Simbol
1.
Saklar
2.
Stop Kontak
3.
Pembagi daya
4
Trafo
-
5
Pemutus Sirkuit
-
6.
Kabel
-
5. Jenis Beban Listrik Kantor PT. Bah Kery No.
Komponen
Beban Simbol
Jumlah Daya
Total
(watt)
Daya
10
480
Listrik 1.
Lampu
48
-
Sumber : Sumber energi listrik kantor adalah dari PLN dan generator.
4. Komponen Listrik Kantor PT. Bah Kery Komponen listrik kantor adalah sebagai berikut: No.
Komponen
Simbol
1.
Saklar
2.
Stop Kontak
3.
Pembagi daya
4
Trafo
-
5
Pemutus Sirkuit
-
6.
Kabel
-
5. Jenis Beban Listrik Kantor PT. Bah Kery No.
Komponen
Beban Simbol
Jumlah Daya
Total
(watt)
Daya
Listrik
(watt) 1.
Lampu
93
10
930
3.11
Sistem instalasi Air
1. Jenis Sumber Air PT. Bah Kery Sumber air pada PT. Bah Kery adalah berasal dari sumber air tanah dalam, air hujan, dan air PDAM. Sumber air tanah dalam adalah sumber air yang yang berasal dari dalam tanah dan diambil dengan menggunakan alat mekanis. Sumber air hujan merupakan air yang berasal dari hujan kemudian ditampung untuk selanjutnya dilakukan treatment agar kualitas menjadi baik. Sumber air PDAM merupakan sumber air yang berasal dari pusat pengelolaan air yang kemudian disalurkan untuk kebutuhan masyarakat. 2. Sistem Tangki Atap Metode sistem tangki atap merupakan metode penyediaan air yang paling umum digunakan pada setiap industri. Metode ini adalah dengan cara mengambil air dari dalam tanah kemudian dilakukan proses sedimentasi, penyaringan, penampungan dalam tanah, dan pemompaan air ke tangki atas selanjutnya pendistribusian air. Sistem tangki atap dapat dilihat pada lampiran 8.
T = jangka waktu pemakian sehari (jam)
C1 = konstanta antara 1,5 – 2,0 : tergantung lokasi dan sifat penggunaan gedung (misal untuk apartemen mewah = 2,0 ; rumah susun =1,5) .
-
-
C2 = konstanta antara 3,0 – 4,0.
Qh
= Qd / T
Qh
= 0,033 m3/jam
Qh-max
= c1 x Qh = 1,5 x 0,033 m3/jam = 0,0495 m3/jam
-
Qm- max
= C2x (Qh / 60) = 3,5 x ( 0,033/60) = 0,001925 m3/menit
Sehingga didapatkan data sebagai berikut:
Kandungan bahan organic dari suatu limbah biasanya dinyatakan dengan parameter BOD (Biological (Biological Oxygen Demand). Demand). BOD dapat didefinisikan sebagai jumlah oksigen terlarut yang dikonsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologik, bila suatu contoh air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5 hari) pada suhu tertentu (200). Oleh karena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi bahan organic, maka BOD menunjukkan indikasi kasar banyaknya kandungan bahan organic. Effluent dengan kadar BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila langsung dibuang ke dalam suatu badab perairan. Limbah industry bakery harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian terhadap lingkungan sekitar. Tidak adanya pengelolaan terhadap limbah dapat menimbulkan dampak, diantaranya adalah pencemaran saluran air oleh limbah cair,
penyumbatan drainase jalan, dan
dapat menimbulkan bau busuk.
Adapun konstituen yang yang terkandung pada limbah bakery adalah sebagai sebagai berikut: a. Fisik
: padatan, temperature, warna, bau
b. Kimia
:
- organik
: karbohidrat, lemak, minyak.
b. Limbah padat industri bakery (roti) Pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan
yang
lain
dalam
bentuk
formulasi.
Dalam
memformulasikan
penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain. 2. Penanganan Limbah Cair Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No : 03/MENLH/1998
b. Primary Treatment Pengolahan
pimer
merupakan
mengurangi
kandungan
polutan
pengolahan
untuk
tersuspensi
atau
menghilangkan terlarut
/
diperlukan
pengolahan sekunder dengan proses biologis (aerobik maupun anaerobik). Pada proses primary proses primary treatment ini ini Clarifier I (Activated Sludge), tangki aerasi, dan Clarifier II. c. Secondary Treatment Secondary treatment merupakan proses pengolahan limbah cair guna meningkatkan hasil effluent dengan BOD yang rendah sesuai baku mutu. Pada proses secondary ini ini menggunakan trickling filter. Berikut adalah hasil penurunan BOD proses pengolahan limbah cair pabrik roti PT. Bah Kery. Tabel 4.1 Penurunan BOD Setiap Proses No.
Tempat
BOD (mg/l)
Baku mg/l
mutu
50
Dimensi waste water treatment : : No.
Tempat
Dimensi (meter) P
1
Tangki
penampungan -
L
T
R (Jari- Jari)
-
8
15
sementara 2
Tangki Pengendap
85
24
5
-
3
Grit Chamber
11
3
4
-
4
Clarifier I
-
-
4
15
5
Tangki Aerasi
19
17
5
-
6
Clarifier II
-
-
4
15
7
Trickling Filter
-
-
1,8
22
Bahwa tabel diatas menjelaskan mengenai baku mutu menurut peraturan pemerintah. Dimana apabila memenuhi baku mutu maka diperbolehkan langsung dibuang ke sungai, dari tabel diatas pada no. 6-9 sudah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan namun kita melakukan treatment lagi untuk memperkecil BOD.
3. Penanganan Limbah Padat Limbah padat industri bakery (roti) pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan yang lain dalam bentuk formulasi. Dalam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain. Formulasi Bahan
Dengan
melakukan
sanitasi
diharapkan
kontaminasi
dapat
dihindari
atau
diminimalisasi danproduk aman bagi konsumen. Sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan aseptik dalam persiapan, pengolahan dan penyajian makanan; pembersihan dansanitasi lingkungan kerja; dan kesehatan pekerja (Purnawijayanti, 2001) sanitasi yang diterapkan di PT Bah Kery meliputi sanitasi bahan baku, sanitasi peralatan, sanitasi gedung dan lingkungan, dan sanitasi pekerja. a. Sanitasi bahan baku Sanitasi bahan baku sangat penting diperhatikan untuk menghindari adanya kontaminasi fisik dan biologi pada produk akhir. Sanitasi yang dilakukan adalah dengan memilih bahan baku dengan kualitas bagu/tinggi dan sesuai dengan karakteristik yang diinginkan yang berada di gudang. Selain itu sanitasi bahan baku disimpan dalam ruangan yang steril dan ber AC dengan suhu 20oC. Dalam peletakan bahan baku pada gudang tidak langsung di ataslantai melainkan dengan menggunakan rak atau pallet agar bahan baku tidak terkontaminasi dengan debu serta untuk menjaga kelembapannya. Untuk sanitasi bahan baku dilakukan setiap hari oleh
serangga tersebut dapat memberikan kontaminasi terhadap bahan. Sistem rentokill dilakukan setiap 2 minggu sekali. d. Sanitasi pekerja Sanitasi pekerja memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas produk yang dihasilkan, halini dikarenakan pekerja masih menggunakan
sistem
manual
untuk
membentuk
adonan
yaitu
menggunakan tangan, sedangkan hampir 90% mikroba terdapat pada tangan dan sela-sela jari. Di PT. Bah Kery sanitasi pekerja dilakukan dengan menyediakan seragam, tutup kepala, masker dansarung tangan untuk para pekerja. Selain itu untuk memasuki ruang produksi semua pekerja diwajibkan untuk mencuci tangan dengan hand sanitzer yang sudah disediakan di depan pintu produksi. Dan selalu mencuci tangan sesudah melakukan proses produksi.
3.13
Material konstruksi bangunan Pada perancangan pabrik PT.Bah Kery bangunan yang dirancang terdiri dari
4
Air
Pasir beton
0.2 m3
Pasir batu/sirtu
0.05 m
Air bersih
25.75 liter
Beton siklop
2 beton dengan ketebalan permukaan
10
cm Beton ringan
6 beton dengan ukuran panjang 1
5
m
beton Beton hampa
2 beton dengan diameter hampa 50 cm
Beton bertulang
4 beton dengan panjang 2 m
Beton massa
5 beton dengan
panjang 2 m Batu bata merah
40 buah ukuran 25 x 12 x 5 cm
5
Batu bata
Batako
20 buah ukuran 40x 20 x 10 cm
Bata ringan
20 buah ukuran 60 x 20 x 7.7 cm
6
7
Float glass(kaca glass(kaca bening)
2m
Tinted glass(kaca glass(kaca warna)
0.5 m2
Kaca laminated
7 m2
Partisi
Rangka partisi
3 m2
dan
Formica
3 m2
Kaca
pelengkap
3. komponen lantai bangunan
tebal 2 mm 2
3
0.25 0.25 m deng dengan an
Asbes
tebal 1 cm
Gypsum
0.3 m2 dengan
board
tebal 3 mm
5.komponen atap No.
1
2
Kebutuhan per
Material
Jenis material
Rangka
Kayu jati
5 m3
kayu
Kayu Kayu sengon sengon
3m
Rangka
Baja ringan
2m
Genteng press mesin
20 buah
Genten Genteng g kaca kaca
5m
10 m2
atap baja ringan Bahan
7. komponen perlengkapan exterior No.
Material
Jenis material PVC
Kebutuhan per 10 m2 20 buah dengan panjang
1
1.5m
Pipa Karet (selang)
20 m
Besi dan baja
40 m
Aspal
30 m3
Paving
100
buah
dengan 2
ukuran
10 x 15cm
Pengerasan halaman
pipa
Batu
20
m3
dengan 0.25 Kg Kerikil
200 m3
batu berat
9. komponen finishing No.
1
Material
Cat
Jenis material
Kebutuhan per 10 m2
Cat dasar
4 Kg
Cat tembok
5 Kg
Cat semprot
2.5 Kg
Cat pelindung
4 Kg
BAB IV PEMBAHASAN
Kelayakan pendirian pabrik roti PT. Bah Kery yang direncanakan dengan kapasitas produksi untuk roti tawar sebesar dapat dilihat dari faktor teknis dan ekonomis. 4.1 Faktor teknis Faktor teknis yang perlu dipertimbangkan adalah lokasi pabrik dan sarana penunjang seperti ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu, listrik, ketersedian air, bahan bakar, tenaga kerja, serta mesin dan perlatan yang mendukung untuk proses produksi. PT. Bah Kery direncanakan akan didirikan di Surabaya dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: -
Kemudahan untuk memperoleh bahan baku, dimana surabaya merupakan pusat industri di jawa timur yang menyediakan bahan baku utama pembuatan roti yaitu tepung terigu. Pemlihan lokasi yang dekat dengan ketersediaan bahan baku dapat mengurangi biaya transportasi pembelian bahan baku.
Mesin dan perlaatan yang digunakan yaitu seperangkat alat pembuat roti yang diporeleh dari toko mesin di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Tata letak mesin dan peralatan dirancang berdasarkan Product Layout dimana dimana mesin atau peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjakan produk. Hal ini akan mempermudah
karyawa
dalam
memahami
aliran
proses
produksi
serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karena dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga kerja produksi. Alasan pemilihan tata letak product layout karena pabrik membuat produk secara massal dengan jenis produk yang tidak bervariasi. Karyawan dipekerjakan dipilh berdasarkan keahlian pada masing-masing posisi yang ditempat sehingga mendukung efisiensi pekerja. Karyawan dipekerjakan secara tetap karena jumlah karyawa pabrik dibatasi pada ketersediaan alat dan mesin serta ragam pekerjaan yang ada di perusahaan.
2. Faktor ekonomi Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang perlu dpertimbangkan dalam pendirian sebuah usaha. Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui seberapa
pengembalian modal untuk PT. Bah Kery berdasarka perhitungan yang telah dilakukan adalah 1 tahun. Hal ini berarti bahwa perusahaan ini layak untuk didirikan karena mempunyai waktu pengembalian modal yang pendek. -
Titik impas (Break Even Point ) Titik impas adalah kondisi dimana hasil penjualan sama dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Menurut Peters dan Timmerhaus (1991), standar BEP untuk
industri
pangan
adalah
sebesar
40-60%.
Bep
dibawah
40%
menunjukkan bahwa harga jual produk dipasarna terlalu tinggi yang mengakibatkan produk tidak dapat merebut pasar, sehingga perusahaan tidak dapat bertahan atau karena efisiensi proses tinggi sehingga biaya produksi menjadi rendah. Sedangakan nilai BEP diatas 60 % menunjukkan bahwa harga jual produk terlalu murah sehingga perusahaan mengalami kesulitas dalam pengembalian modal atau efisiensi rendah sehingga biaya menjadi tinggi. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi yang telah dilakukan BEP PT. Bah Kery memiliki nilai sebesar 47%. Hal ini menunjukkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2001. 2001. Pengantar Agroindustri . PT RajaGarfindo Persada. Jakarta. Assauri,
S.
1980.
ManajemenProduksi
dan
Operaasi. Operaasi.
Jakarta:
LembagaPenerbitFakultasEkonomiUnivers LembagaPenerbitFak ultasEkonomiUniversitas itas Indonesia. Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H.dan Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan. Diterjemahkan
oleh
Hari
Purnomo
dan
Adiono.
Jakarta:
Universitas
Indonesia-Press. Gittinger, JP. 1986. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian Pertanian. UI Press. Jakarta. Hartanto, Hondy. 2012. Perencanaan Pabrik PengolahanSoft Candy dengan Kapsitas Produksi 3.000 Kg/Hari. Kg/Hari. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Surabaya Indah, Sri. 2009. Pra 2009. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Glukosa dari Pati Jagung dengan Proses Hidrolisa dengan Kapasitas 12000 ton/tahun. ton/tahun. Skripsi. Departemen Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan Perry, R.H. and D.W. Green. 1997. Perry Perry Chemical Engineers’ Handbook 7th ed. ed.
Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI PT. Bah Kery
Direktur Cita Windiarsih
Wakil Direktur M. Achirul Nanda Kesekretariatan
Manajer Produksi Permana Adi C
Manajer HRD & GA Masruri
Manajer Pemasaran Nany Nur Maya
Manajer RND Sulina Indah
Manajer Keuangan Dicky Aulia
Manajer Pimpinan Cabang Jonathan Kelly
Kepala Bagian Aris
Kepala Bagian Yusron
Kepala Bagian Hany
Kepala Bagian Laila
Kepala Bagian Fakrush
Kepala Bagian Budi
130
Berikut adalah job adalah job discribtion masing discribtion masing – masing masing bagian:
Direktur
-
Membuat kebijakan dan keputusan terkait dengan operasional perusahaan.
-
Melakukan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban dari masing-masing departemen untuk dievaluasi kinerja tiap departemen guna menetukan kebijakan untuk bulan berikutnya.
-
Membuat perencanaan dan peraturan terkait dengan operasional dan menentukan arah kebijaksanaan dimasa depan (mendatang)
-
Menandatangani seluruh surat-surat yang berkaitan dengan keputusan atau perijinan perusahaan.
Wakil Direktur
-
Membantu dan memberikan masukan kepada direktur agar keputusan dan kebijakan yang akan dikeluarkan berlaku secara efektif, efisien dan sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan.
-
Mengkoodinir seluruh kegiatan departemen dan memberi masukan kepada seuma departemen agar operasional yang dijalankan tidak melenceng dari kebijakan direksi.
-
Meminta pertanggung jawaban seluruh departemen atas kegiatan operasi yang dilakukan baik bulanan atau tahunan dan target yang ingin dicapi oleh masing-masing departemen.
Kesekretariatan
-
Menerima dan mengarsipkan seluruh dokumen perusahaan dan surat penting yang dikeluarkan oleh direksi.
-
Menerima dan mendistribusikan seluruh seluruh surat-surat terkait dengan perusahaan dari direksi ke departemen atau menerima surat dari departemen untuk disampaikan ke direksi.
-
Memberikan agenda rapat atau kunjungan dari direksi ke cabang atau ke instasi pemerintahan maupun swasta.
-
Mengingatkan direksi dan departemen terkait denagn perencanaan program yang telah disepakati oleh direksi dan departemen
Pemasaran
-
Membuat perencanaan kerja terkait dengan pemasaran dan evaluasi hasil penjualan (omset) untuk memperoleh data terkait dengan data yang dijual (menentukan fast moving dan slow moving ). ). Apabila terjadi slow moving maka akan dilakukan penggantian tampilan produk atau produk baru.
-
Mengadakan penelitian dan pengembangan pasar sesuai dengan segmen pasar, area dan menentukan kelayakan lokasi untuk promosi atau pengembangan pasar.
HRD & GA
-
Mengadakan rekruitmen karyawan baru baik secara langsung atau melalui biro jasa ketenagakerjaan.
-
Menentukan dan mengevaluasi seluruh kegiatan karyawan terkait denagn kedisiplinan, absensi, partisipasi terkait dengan kegiatan perusahaan.
-
Mengadakan pengadministrasian dan mengdakan perjanjian (perol) tiap bulannya.
-
Melakukan koordinasi dengan masing-masing departemen terkait dengan kegiatan yang dilakukan dengan masing-masing departemen dan terkait dengan informasi kinerja masing-masing karyawan di masing-masing departemen.
-
Melakukan perawatan seluruh peralatan kerja baik kantor, produksi dan untuk operasional masing-masing departemen.
-
Menetukan dan mengadakan penjadwalan terkait dengan training.
Produksi
-
Mengadakan evalusai kinerja masing-masing sub bagian produksi atas kinerja dan evaluasi terkait produk yang diproduksi.
-
Menentukan jumlah kapasitas produksi yang harus dilakukan terkait dengan order dari bagian pemasaran.
-
Melakukan evaluasi dan mengadakan pencatatan hasil produksi baik harian, bulanan atau tahunan.
-
Memberikan masukan pada perusahaan terkait dengan perlatan, hasil produksi dan kemungkinan untik menciptakan produk-produk baru.
Keuangan dan Akutansi
-
Menerima pendapatan dan setoran dari pembukuan keuangan masing-masing departemen, khususnya pemasaran, terkait penjualan produk.
-
Mengadakan perencanaan sesuai dengan anggaran yang telah dicanangkan oleh perusahaan ke masing-masing departemen yang ada.
-
Mengadakan pengolahan data terkait dengan akutansi biaya dan perpajakan
-
Memberikan masukan kepada direksi/perusahaan terkait denga program pembiayaan. Yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Melihat perputaran keuangan perusahaan.
-
Mengadakan pengembangan pasar/ produk sesuai kebutuhan konsumen yang ada di cabang.
-
Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah terkait dengan perijinan, dan instansi terkait swasta terkat dengan kerjasama strategis dan pengadaan supply bahan.
Membuat laporan pertanggungjawaban kepada direksi terkait operasional, kebijaksanaan, dan kinerja perusahaan secara umum.
Riset and Development
-
Melakukan control produk sebleum dipasarkan ke pasaran dan mengdakn percobaan-percobaan terkait denagn produk baru.
-
Mengadakn eksperimen terkait dengan masuknya supplier baru/bahan baku yang berbeda dengan yang selama ini dipakai.
-
Membuat desain produk untuk diajukan kepada direksi dan apabila disetujui maka akan dilakukan eksperimen produk baru sesuai dengan spesifikasi yang diajukan.
-
Mengadakan pengawasan mutu/kualitas produk sebelum dipasarkan secara rendem dar masing-masing sub abgian produksi.
-
Mengadakan pengawasan dan evaluasi terkait proses yang dilakukan bagian produksi untuk menjaga kualitas dan mutu serta terjadinya penyimpangan-penyimoangan terkait pemakaian barang.
Lampiran 2 (Tata Letak Fasilitas Fasilitas Produksi Pabrik PT. Bah Kery)
TOILET R. MANAJER PEMASARAN
R. WAKIL
R. MANAJER RnD
DIREKTUR
R. MEETING
R. ADMIN
R. MANAJER PRODUKSI
R. MANAJER
R. MANAJER
KEUANGAN
PIMPINAN CABANG
R. DIREKTUR R. MANAJER HRD dan GA
Keterangan: 1. Ruang komposisi 2. Mixer 3. Douhgbreak 4. Meja pemotongan dan penimbanan 5. Moulder bulat bulat 6. Lamari penyimpanan 7. Roll panjang panjang 8. Roll pendek pendek 9. Meja pencetakan 10. Steamer 11. Oven 12. Meja pengentas 13. Pendinginan 14. Slicer kupas kupas 15. Slicer potong potong 16. Pengemasan
Lampiran 4 Perencanaan Penanganan Limbah
1. Penampungan sementara
Direncanakan: Volume
= 5500
BOD
= 170,416 ⁄ (diasumsikan)
Ditanya : a. Dimensi? b. BOD removel? Jawab a. Dimensi V
=
t
5500
=
3,14 . . t
t
=
8m
- r = 15
b. BOD removel Masih sama yaitu sebesar 170, 416 ⁄
2. Pengendap / sedimentation tank
Diketahui: Volume
= 8300
(5500 : 2) + 5500 = 8300 (hal ini yntuk menghindari volume agar tidak meluap) Diasumsikan sebagai berikut:
Ditanya : a. Volume? b. HRT? c. BOD removel? Jawab a. Volume
=
p.l.t
8300
=
85 . 24 . t
t
=
4,069 m
b. HRT menunjukkan lama tinggal didalam tangki sedimentasi HRT
= =
=
28183,36 s
=
7,82 jam
c. BOD removel
=
30 %
BOD removel
=
170,416 ⁄ . 30 %
=
41,125
=
170,416 – 41,125 41,125
=
129,291 ⁄
BOD removel
3. Grit Chamber
Diasumsikan: Kecepatan aliran
= 0,3 ⁄
Td
= 3 menit : 180 s
Ditanya : a. Qchannel? b. Luas penampang? c. Luas permukaan? d. Dimensi? e. BOD ? Jawab a.
Qchannel
=
=
0,43
= b. A
=
=
1,43
= c.
A surface
=
=
22,431
=
d. Kedalaman : Lebar =
Lebar
=3m
Kedalaman
=
1
:
1,2
e.
BOD Removal
=4% = 4% . 129,291 = 5,17
BOD
= 129,291 – 5,17 5,17 = 124,119 ⁄
4. Clarifier 1
Diasumsikan:
Menunjukkan debit aliran tertinggi = 0,43
HRT Diasumsikan 30 menit = 30 . 60 = 1800 s Laju aliran di asumsikan paling sesuai = 55 m/d Depth (m) = 4 m Flow Rate yang dipakai adalah flow rate yang meninggalkan tangki lewat permukaan. Perhitungan tangki clarifier II Ditanya : a. Luas permukaan? b. BOD removal? Jawab: a.
b. BOD removel = 6 % = 6 % . 124,119 = 7,744 BOD
= 124,119 – 7,744 7,744 = 116,67 ⁄
5. Aerasi
Diketahui: SRT ( ) = 25 Days F:M (Food ti microorganism ratio ) adalah menunjukkan menunjukkan indikasi beban organik yang masuk ke dalam lumpur aktif. aktif. F:M ratio = 0,9 g/g.d MLSS (Mixed Liqour Suspended Solid) /lumpur campuran = 5 g/l BOD Removal adalah sebesar (75% – 95 95 %) = 75 % Ditanya: a. Volume? b. Luas Permukaan?
Jawab: a.
HRT
Volume
= HRT . Q = 60 menit . 0,43
= 60 . 60 . 0,43 = 1548 b.
V = Alas . Tinggi 1548 = A . 5 A = 309,6
c.
Panjang = 19 m ; Lebar = 17 m ; Tinggi = 5 m
MLVSS (Mixed Liquor Suspended Solids) Adalah menunjukkan material organik bukan mikroba. MLVSS =
d.
BOD Removal
= 75 % = 75 % . 116,67 = 87,5025
BOD
= 116,67 - 87,5025 = 29,167 ⁄
93,979
Jika diketahui bahwa debit air limbah yang masuk bak aerasi adalah 0,43 m3 /s = 14548 m3/jam maka dapat ditentukan berapa volume udara yang dibutuhkan dalam aerasi.
Artinya untuk mengaerasi air limbah di bak aerasi membutuhkan udara . Jika diketahui sebelumnya bahwa untuk mengahasilkan udara 8 udara diperlukan aerator sebanyak 5 buah. Maka untuk menghasilakan udara diperlukan aerator sebanyak 145480 buah. Dengan perhitungan sebagai berikut :
Artinya untuk menghasilkan udara sebesar selama 8 jam dibutuhkan aerator sebanyak buah (Catt : Aerator hidup secara kontinyu selama 8 jam, Asumsi : ukuran aerator yang digunakan sama). 6. Clarifier II
Lumpur kimia yang dihasilkan pada 1st Clarifier tidak langsung di buang ke alam, karena dikhawatirkan mengandung bahan kimia yang membahayakan organisme sekitar. Sehingga disalurkan ke proses screen sludge dan seterusnya kemudian diolah dan dijadikan bahan bangunan. nd
Sedangkan lumpur yang dihasilkan dari bak 2 Clarifier sebagian dibuang dan sebagian lagi dikembalikan untuk mempertahankan konsentrasi lumpur aktif.
Diketahui :
Menunjukkan debit aliran tertinggi pada perhitungan di excel = 0,43
HRT Diasumsikan 30 menit = 30 . 60 = 1800 s Laju aliran di asumsikan paling sesuai = 55 m/d Flow Rate yang dipakai adalah flow rate yang meninggalkan tangki lewat permukaan. Perhitungan tangki clarifier II Ditanya: a. Luas Permukaan Tangki? b. BOD removal? Jawab: a.
Sehingganya diameter bak tersebut adalah :
b.
BOD Removal
=5% = 5% . 29,167 = 1,458
BOD
= 29,167 – 1,458 1,458 = 27,708 ⁄
Tinggi clarifier menurut JCWPCF & ASCE, waste water treatment plant design, Manual of Practise Practise 8 dalam Suryadiputra, INN kedalaman dinding tangki 2nd Clarifier yaitu minimal 3.7 meter. Dan dianjurkan 4 meter. 7. Trickling filter
Pada literatur dipilih High loaded sehingga: Diketahui: OSLR (Organic Surface Loading Rate) = 35 gr BOD/m2/hari HRT = 30 m/hari Organik loading rate = 0.7 kg BOD/m3/hari Kedalaman = 1.8 m
Jari-jari (r )= 22m Tinggi tangki pengendap= 5m
Lampiran 5 Sistem Desain Pembuangan limbah pabrik GUDANG
R. HRD
BENGKEL TRANSPORT
GUDANG
TEMPATPENYUCI AN TRANSPORT
LAPANGAN OLAHRAGA
Waste Water Treatment
BENGKELMESINDAN PERALATAN
MUSHOLA
FREEZER
STEAMER
STEAMER
TOILET
MIXER
R. GANTI GUDANGALAT
R. PRODUKSI ICE CREAM
R. DAYA MIXER R. PENDINGIN
Keterangan : OVEN
: Selokan
KABAGPRODUKSI
Toilet KOPERASI
550,00
LOGISTIK
1
KANTORP EMASARAN R. KABAG PEMASARAN
R. MEETING
INTALASI AIR
R. KABAGGUDANG
DAPUR
2 GUDANG ALAT
R. SATPAM
R. Tamu R. Komposisi R. R&D
KOPERASI
TEMPATSAMPAH
PT. Bah Kery
TEMPATSAMPAH
SUN
Lampiran 6 Sistem Instalasi Air Kantor PT. Bah Kery
TOILET R. MANAJER PEMASARAN
R. WAKIL DIREKTUR
R. MEETING
R. MANAJER RnD
R. ADMIN
R. MANAJER PRODUKSI
R. MANAJER KEUANGAN
INSTALASI AIR
R. MANAJER PIMPINAN CABANG
R. DIREKTUR R. MANAJER HRD dan GA
Lampiran 7 Sistem Instalasi Air Pabrik Pabrik PT. Bah Kery
GUD ANG
R. HRD
BENGKEL TRANSPORT
G UDA NG
TEMPAT PENYUCIAN TRANSPORT
Waste Water Treatment
LAPANGAN OLAHRAGA
BENGKEL MESIN DAN PERALATAN
FREEZER
STEAMER
STEAMER
TOILET
MUSHOLA
MIXER
:
INSTALASI AIR UNTUK PREVENTIF KEBAKARAN
R. GANTI GUDANG ALAT
R. PRODUKSI ICE CREAM
R. DAYA MIXER R. PENDINGIN
OVEN
KABAG PRODUKSI
Toilet KOPERASI
550,00
LOGISTIK KANTOR PEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
R. MEETING
INTALASI AIR
R. KABAG GUDANG
DAPUR
GUDANG ALAT
R. SATPAM
R. Tamu R. Komposisi R. R&D
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
TEMPAT SAMPAH
Lampiran 8 Sistem Instalasi Instalasi Air Metode Tangki Atap PT. Bah Kery SISTEM INSTALASI AIR METODE TANGKI ATAP PT. Bah Kery
TANDON ATAS AIR HUJAN
PABRIK PT. Bah Kery LANTAI 1
INSTALASI AIR
POMPA POMPA
BAK SEDIMENTASI
SUMUR
BAK PENYARING
PENAMPUNGAN AIR BAWAH TANAH
Lampiran 9 Instalasi Listrik Kantor
R. MANAJER PEMASARAN
R. WAKIL DIREKTUR
TOILET R. MANAJER RnD R. MEETING
R. ADMIN
R. MANAJER PRODUKSI
R. MANAJER HRD dan GA R. MANAJER KEUANGAN
R. MANAJER PIMPINAN CABANG
R. DIREKTUR
Lampiran 10 Instalasi Listrik Pabrik R. HRD GUDANG
BENGKEL TRANSPORT
TEMPATPENYUCIAN TRANSPORT
Waste Water Treatment (3)
STEAMER
STEAMER
BENGKELMESINDAN PERALATAN
LAPANGAN OLAHRAGA
TOILET 0 0 ,
MUSHOLA
0 0 8 2
FREEZER
R. GANTI
GUDANGALAT
R. DAYA
R. PENDINGIN
OVEN
(1)
KABAGPRODUKSI
KOPERASI
550,00 (2)
LOGISTIK KANTORPEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
R. KABAGGUDANG
R. MEETING
R. Komposisi
GUDANG ALAT
R. SATPAM
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
R. R&D DAPUR
R. Tamu
TEMPAT SAMPAH