LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH “UJI KEMURNIAN BENIH”
OLEH : NAMA
: NADYA AWALIAH
NIM
: 155040201111216 155040201111216
KELAS
: K
KELOMPOK
: K2
ASISTEN
: AZIZIAH SALOKA
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam produksi benih terdapat tahapan-tahapan hingga mendapatkan hasil berupa beni benih h yang ang bers berset etif ifik ikat at.. Sala Salah h satu satu taha tahapa pan n dala dalam m prod produk uksi si beni benih h adal adalah ah uji uji kemu kemurn rnia ian n beni benih h. Uji kemurnian benih merupakan pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung pers persen enta tase se dar darii ket ketig igaa kom kompo pone nen n ben benih ih ters terseb ebut ut.. Pen Pengu guji jian an dila dilaku kuka kan n den denga gan n tuj tujua uan n unt untuk uk menentukan komposisi benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih dari contoh beni benih h yang ang mewa mewaki kili li plot plot beni benih h sehi sehing ngga ga dida didapa patk tkan an hasi hasill beru berupa pa dike dikert rtah ahui uiny nyaa mutu mutu kualitas pada suatu jenis benih dari kelompoknya. Benih bermutu merupakan benih berk berkua uali lita tass yang ang memi memili liki ki stan standa darr mutu mutu baik baik seca secara ra fisi fisik, k, fisi fisio ologi logis, s, dan dan gene geneti tis. s. Uji kemurnian benih merupakan salah satu uji rutin, yaitu pengujian yang rutin dilakukan. Uji kemurnian benih merupakan uji yang pertama kali dilakukan sebelum melakukan uji lainnya yaitu uji kadar air dan uji daya berkecambah. Selanjutnya S elanjutnya benih murni yang diperoleh dipakai untuk uji yang lain. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih yang tercampur dengan material lainnya (varietas atau biji tanaman lain, biji gulma, kotoran). Oleh karena itu dilakukannya praktikum uji kemurnian benih ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisasi dari proses uji mutu fisik benih dan uji kemurnian benih yang lebih lanjutnya dibahas dalam laporan ini. 1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum uji kemurnian benih ini adalah untuk: 1. Mengetahui dan memahami uji mutu fisik benih 2. Mengetahui dan memahami uji kemurnian benih 3. Mengetahui dan memahami tujuan dari pengujian kemurnian benih 4. Mengetahui dan memahami komponen dalam pengujian kemurnian benih 5. Mengetahui dan memahami cara pengujian kemurnian benih yang terdiri dari simplo s implo dan duplo.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengertian Uji Mutu Fisik Benih
Mutu benih dibedakan menjadi tiga yaitu mutu fisik, mutu fisiologis dan mutu genetis. Mutu fisik benih yaitu mutu benih yang berkaitan dengan sifat fisik seperti ukuran, keutuhan, kondisi kulit, dan kerusakan kulit benih akibat serangan hama dan penyakit atau perl perlak akua uan n mekan mekanis is Mutu Mutu fisi fisik k dan fisi fisiol olog ogis is beni benihh-be beni nih h tanam tanaman an huta hutan n umumn umumny ya lebih lebih mudah dimengerti dibandingkan dibandingkan dengan mutu genetis. Mutu fisik dan fisiologis benih menggambarkan kemampuan benih untuk disimpan dan tumbuh sebagai kecambah normal (Nurhasybi dkk, 2000). Benih bermutu fisik yang tinggi adalah benih yang bersih. Tidak hanya bersih dari campuran kotoran fisik seperti pasir, tanah, tangkai atau daun kering, tetapi juga bersih dari campuran benih-benih mati atau benih abnormal fisik dan benih kosong, atau dari perangan beni benih h seper seperti ti kuli kulit, t, endos endospe perm rm,, pecah pecahan an koti kotile ledo don n (Sadj (Sadjad ad,, 1993 1993). ). Kuali Kualita tass beni benih h sanga sangatt mempengaruhi produktivitas tanaman yang akan diperoleh, sehingga perlu ketelitian dalam menentukan benih yang akan digunakan dalam usaha budidaya tanaman. Komponen yang perl perlu u dip diper erha hati tika kan n pad padaa saa saatt mel melak akuk ukan an anal analis isis is kemu kemurn rnia ian n fis fisik ik adal adalah ah beni benih h mur murni ni,, ben benih ih tanaman lain, dan kotoran benih (Suharto, 2003). 2.2 Pengertian Pengertian Uji Kemurnian Benih
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi non benih/ serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran beni benih h yang yang sela selanj njut utny nyaa dihit dihitun ung g pres presen enta tase se dari dari keti ketiga ga komp kompon onen en beni benih h terse tersebu but. t. Tuju Tujuan an analisis kemurnian adalah adal ah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih. (Heddy, 2000) Pengujian benih khususnya dalam pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan – kegiatan kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen – komponen – komponen komponen benih termasuk pula pula pers persen enta tase se bera beratt beni benih h murn murnii (pur (puree seed seed)) yang ang meli melipu puti ti semu semuaa vari variet etas as dari dari seti setiap ap spes spesie iess yang diakui bagaimana yang dinyatakan oleh pengirim atau yang ditemukan dalam peng penguj ujia ian n di labo labora rato tori rium um (Jus (Justi tice ce,, 2002 2002). ). Uji Uji kemu kemurn rnia ian n beni benih h meru merupa paka kan n uji uji yang ang pert pertam amaa kali dilakukan. Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang lain,
yaitu presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran (Kuswanto, 1997). 2.3 Tujuan Pengujian Kemurnian Benih
Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi berd berdas asar arka kan n bera beratt dari dari con conto toh h beni benih h yan yang g akan akan diu diuji ji ata atau u deng dengan an kat kataa lain lain kom kompo posi sisi si dar darii kelompok benih dan untuk mengidentifikasi mengidentifikasi dari berbagai species speci es benih dan partikel-partikel partikel-parti kel lain yang terdapat dalam suatu benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi empat komponen yaitu benih murni, benih species lain, benih gulma dan baha bahan n lain lain atau atau koto kotora ran n (Kar (Karta tasa sapo poet etra ra,, 1986 1986). ). Benih spesies lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang termasuk dalam kategori gulma. Juga pecahan gulma yang berukuran setengah atau ata u kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai embrio. Bahan lain atau kotoran, termasuk semua peca pecaha han n beni benih h yan yang g tida tidak k meme memenu nuhi hi per persy syar arat atan an bai baik k dari dari kom kompo pone nen n beni benih h murn murni, i, ben benih ih species lain maupun benih gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian bagi bagian an tana tanama man n sepe sepert rtii rant rantin ing g dan dan daun daun (Sut (Sutop opo, o, 1984 1984). ). 2.4 Komopen-komponen Komopen-komponen Dalam Pengujian Kemurnian Benih
Menurut Dede dkk. (2015), dalam analisis kemurnian benih contoh uji benih dipisahkan menjadi tiga komponen sebagai berikut : 1. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya adalah : a. Benih masak utuh b. Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak c. Benih yang telah berkecambah sebelum diuji d. Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud e. Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali 2. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
3. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: a. Benih dan bagian benih, Benih tanpa kulit benih, Benih yang terlihat bukan benih sejati, Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih ≤ 0,5 ukuran normal, Cangk ang Cangk ang beni benih, h, Kuli Kulitt beni benih h b. Bahan lain, Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll. 2.5 Cara Pengujian Kemurnian Benih
Dalam pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih menurut Kuswanto (1977), ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu: a) Secara duplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan dua kali. b) Seca Secara ra simp simplo lo,, adal adalah ah peng pengam ambi bila lan n cont contoh oh kerj kerjaa yang ang dila dilaku kuka kan n satu satu kali kali Analisa kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda antara hasil ulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari 5%. Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana berat total seharusnya dengan berat mula-mula keseluruhan contoh uji untuk kemurnian tetapi bisa kurang. Persentase Persentas e dari setiap komponen didapatkan dari berat masing-masing komponen dibagi berat total kali 100%. Hasilnya ditulis dalam dua desimal atau dua angka di belakang koma (Kartasapoetra, 1986). Faktor kehilangan yang diperbolehkan = 5%, jika terdapat kehilangan berat > 5% dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan contoh kerja baru. Jika faktor kehilangan = 5% maka analisis kemurnian tersebut diteruskan dengan menghitung presentase ketiga komponen tersebut. Penentuan kemurnian dilakukan untuk mengetahui komposisi contoh benih yang diuji,yang mencerminkan komposisi kelompok beni benih h yan yang g diw diwak akil ilin iny ya. Cont Contoh oh kerj kerjaa dip dipis isah ah-- pis pisah ahka kan n ke ke dal dalam am komp kompon onen en beni benih h mur murni ni,, beni benih h tana tanama man n lain lain dan dan koto kotora ran n fisi fisik k lain lainny nya. a.Ke Kemu murn rnia ian n dite ditent ntuk ukan an berd berdas asar arka kan n pers persen enta tase se bera beratt masi masing ng-m -mas asin ing g komp kompon onen en terh terhad adap ap bera beratt awal awal cont contoh oh kerj kerja. a.Pe Pemu murn rnia ian n beni benih h bert bertuj ujua uan n :1) :1) memb membua uang ng beni benih h spes spesie iess lain lain yan yang g ber berbe beda da den denga gan n spes spesie iess yang yang dip dipro rodu duks ksii dan bahan-bahan pengotor.2)memilih benih murni dari beni-benih yang kecil, berwarna tidak normal,dan benih-benih yang tidak sehat lainnya (Rudi, 2010).
III.
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1
Alat
Berikut di bawah ini adalah alat-alat yang diperlukan dalam praktikum uji kemurnian benih, yang terdiri dari: 1. Neraca Ohaus
: Untuk menimbang masa benih
2. Plastik
: Untuk wadah penyimpanan dan pemisahan benih murni dengan beni benih h tana tanama man n lain lain sert sertaa koto kotora ran n beni benih h
3. Kamera
: Untuk mendokumentasikan kegiatan praktikum
3.1.2 Bahan
Berikut di bawah ini adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum uji kemurnian benih, yang terdiri dari: 1. Benih Kacang Hijau : Sebagai bahan pengamatan yang akan diuji kemurnianya 3.2 Cara Kerja
Siapkan benih sample pada meja atau meja kemurnian Pisahkan benih dalam komponen masing-masing (BM,BTL,KB) Timbang masing-masing komponen benih Hitung presentase masing-masing komponen benih Pengambilan data dan dokumentasi kegiatan Penulisan Laporan
Tabel 1. Kegiatan Uji Kemurnian Benih
Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan
Sampel benih yang masih tercampur diletakkan pada wadah atau meja kemurnian
Pemisahan benih berdasarkan ketiga komponen berbeda yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih.
Benih murni hasil dari pemisahan
Penimbangan ketiga komponen benih yang telah dipisahkan.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
Dari praktikum uji benih yang telah dilakukan, sampel benih kacang hijau dipisahkan menjadi tiga komponen berbeda yaitu sebagai berikut: Tabel 2. Masa Komponen Benih
Benih Murni 84
Contoh Kerja Massa Benih (gr)
1. FK
100
100% = 16%
84 84+9,5+2,8
100% = 87,22%
= =
4. % Kotoran benih
−(84+9,5+2,8)
= =
3. % Benih tanaman lain
Kotoran Benih 2,8
= =
2. % Benih murni
Benih Tanaman Lain 9,5
9,5 84+9,5+2,8
100% = 9,86%
= =
2,8 84+9,5+2,8
100% =2,9%
4.2 Pembahasan
Uji kemurnian benih merupakan perlakuan memisahkan tiga komponen yaitu beru berupa pa beni benih h murn murni, i, beni benih h tana tanama man n lain lain,, dan dan koto kotora ran n beni benih h yang ang sela selanj njut utny nyaa dihi dihitu tung ng pres presen enta tase se dari dari keti ketiga ga komp kompon onen en beni benih h ters terseb ebut ut dan dan dike diketa tahu huii komp kompos osis isii beni benih h murn murni, i, beni benih h lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili suatu kelompok benih. Kemurnian benih merupakan persentase dari berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Faktor – faktor faktor yang mempengaruhi kualitas benih dapat ditentukan melalui persentase dari beni benih h murn murni, i, beni benih h tana tanama man n lain lain,, biji biji herb herba, a, koto kotora ran n yang ang terc tercam ampu pur, r, day daya berk berkec ecam amba bah h dan dan kecepatan berkecambah, daya tumbuh benih, benih terbebas dari hama dan penyakit tanaman, kadar air benih serta hasil pengujian berat benih per seribu biji benih (Kamil, 1979). Sedangan pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan – kegiatan kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih termasuk pula persentase berat dari beni benih h murn murnii (pur (puree seed seed), ), beni benih h tana tanama man n lain lain,, beni benih h vari variet etas as lain lain,, biji biji – – bijian herba / gulma gulma (weed seed), dan kotoran kotoran kotoran pada masa benih (Sutopo, 2002).
Analisis kemurnian dengan mengidentifikasi setiap benih secara manual. Melakukan pemisahan antara benih beni h murni, benih tanaman lain dan kotoran benih. Setelah itu it u lakukan penimbangan dengan menggunakan timbangan analitik pada setiap komponen beni benih. h. Setel Setelah ah diti ditimb mban ang, g, didap didapat atka kan n hasi hasill beni benih h murn murnii adal adalah ah 84 gr, sedan sedangk gkan an beni benih h tanaman lain adalah 9.86 gr dan kotoran benih adalah 2.8 gr. Dengan diperolehnya hasil peni penimb mban anga gan n pada pada setia setiap p komp kompon onen en beni benih, h, maka maka dapa dapatt diket diketah ahui ui pres presen enta tase se pada pada seti setiap ap komponen benih tersebut. Presentase komponen benih murni yaitu 87.12 %. Kemudian pres presen enta tase se beni benih h tana tanama man n lain lain di dapa dapatk tkan an hasi hasill 9.8 9.86% 6% seda sedang ngka kan n pres presen enta tase se koto kotora ran n beni benih h 2.9%. Faktor kehilangan benih yang didapat adalah sebesar 16% dari total keseluruhan beni benih. h. Kemu Kemudi dian an keti ketika ka juml jumlah ah dari dari fakt faktor or kehi kehila lang ngan an ters terseb ebut ut ≥ 5% maka perlu dilakukan peng pengam ambi bila lan n cont contoh oh kerj kerjaa kemb kembal ali. i. Hal Hal ini ini didu diduku kung ng oleh oleh pern perny yataa ataan n dari dari Bewl Bewley ey and and Blac Black k (1985) yang menyatakan menyatakan bahwa Faktor kehilangan yang diperbolehkan ≤ 5%, jika terdapat kehilangan berat > 5% dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan contoh kerja baru. Jika faktor kehilangan ≤ 5% maka analisis kemurnian tersebut diteruskan dengan menghitung presentase ketiga komponen tersebut. Serta menurut Kuswanto (1977) metode yang dapat dilakukan dalam uji kemurnian benih ini adalah secara duplo yaitu pengambilan contoh kerja yang dilakukan lebih dari dua kali.
V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum uji kemurnian benih yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Uji kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih, yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran beni benih. h. Sela Selanj njut utny nyaa akan akan dihit dihitun ung g pers persen enta tase se dari dari keti ketiga ga komp kompon onen en benih benih terse tersebu but. t. Hasil Hasil pres presen enta tase se beni benih h murn murnii seb sebes esar ar 87.2 87.22% 2%,, hasi hasill pre prese sent ntas asee beni benih h tana tanama man n lain lain sebe sebesa sarr 9.86 9.86% % dan hasil presentase kotoran benih 2.9%. Faktor kehilangan yang didapatkan sebesar 16% sehingga metode pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih adalah metode duplo. 5.2 Saran
Sebaiknya asisten memberi penjelasan yang lebih rinci mengenai materi praktikum sehingga mahasiswa mencatat secara detail hal-hal yang penting pada saat praktikum, teliti dalam melaksanakan praktikum, dan mendokumentasikan hasil dari kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bewley and Black. 1985. Physiology and Biochemistry of Seed in Relation to Germination. Vol. II. Springer-Verlag. Berlin, Heidelberg, New York. 37 p. Heddy, G. 2000. Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press. Justice, O.L. 2002. Prinsip Dan Praktek Penyimpanan Benih. Jakarta: Rajawali Press. Kamil, J. 1979. Teknologi Benih 1. Padang: Penerbit Angkasa Raya. Kartasapoetra, A. G. 1986. Tehnologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Jakarta: Bina Aksara, Jakarta. Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Yogyakarta: Andi. Nurhasybi, M. Zanzibar, dan DJ Sudrajat. 2000. Atlas Benih Tanaman Hutan J ilid I. Bogor: Balai Teknologi Perbenihan Bogor. Rudi, P. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Bogor: Agriculture Lands. Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Suharto, E. 2003. Struktur biji, sifat fisik biji, dan karakteristik benih kemiri (Aleurrites molluccana) provenan Karang Dapo. J. Akta Agrosia 6: 23-29. Sutopo, L. 1984. Teknologi Teknologi benih. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali, J akarta.
LAMPIRAN