PEMURNIAN PROTEIN
I.TUJUAN 1. Dapat Dapat memah memahami ami metod metodee pemurn pemurnian ian prot protein ein 2. Dapat mengetahui mengetahui ada tidakny tidaknyaa protein protein di dalam dalam sample sample 3. Dapat memisahkan memisahkan protein protein dengan dengan metode salting salting out. out. 4. Dapat Dapat mengetah mengetahui ui cara pemisah pemisahan an suatu protein protein erdasar erdasarkan kan pereda peredaan an erat molekul dengan menggunakan menggunakan kromatogra!i gel II .
T"#$I DA%A$ &rotein erasal dari ahasa 'unani protos, 'unani protos, yang erarti (yang paling utama). &rotein merupakan senya*a organik kompleks eroot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer+monomer asam amino yang dihuungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. ,&oe-adi 1//40 &rote rotein in
adal adalah ah
sek sekelom elompo pok k
seny senya* a*aa
organ rganik ik
yang ang
hamp hampir ir
keseluruhannya terdiri atas karon hidrogen oksigen dan nitrogen. &rotein iasanya suatu polimer yang tersusun atas anyak suunit ,monomer0 yang dikenal seagai asam amino. ,ried dan ademenos 20. &rotein merupakan makromolekul yang paling melimpah di dalam sel dan menyu menyusun sun leih leih dari dari setenga setengah h erat erat kering kering pada pada semua semua organi organisme. sme. %ea %eaga gaii makr makro o molek molekul ul prot protei ein n meru merupa paka kan n senya senya*a *a orga organi nik k yang yang mempunyai erat molekul tinggi dan erkisar antara eerapa riu sampai -utaan dan tersusun dari 5 # dan N serta unsur lainnya seperti % yang mementuk asam+asam amino. ,&atong dkk. 2120. &rotein anyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. %eperti pada telur tempe tahu ikan dan lain seagainya. &rotein sangat penting agi kehidupan organisme pada umumnya karena ia er!ungsi untuk memperaiki sel+sel tuuh yang rusak dan suplai nutrisi yang diutuhkan tuuh. ,Triyono 260
7erdasarkan strukturnya protein diagi men-adi 8 1. %tru %trukt ktur ur &rim &rimer er %truktur %truktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun penyusun protein yang dihuungkan melalui ikatan peptida ,amida0. rederick %ang %anger er meru merupa pakan kan ilmu* ilmu*an an yang yang erer-asa asa deng dengan an temu temuan an meto metode de penentuan deret asam amino pada protein dengan penggunaan eerapa en9im protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu men-adi !ragmen peptida yang leih pendek untuk dipisahkan leih lan-ut dengan antuan kertas kromatogra!ik. Urutan asam amino menentukan !ungsi protein pada tahun 1/:6 ;ernon Ingram menemukan ah*a translokasi asam amino akan menguah !ungsi protein dan leih lan-ut memicu mutasi genetik. ,7intang 210 %truktur primer menyatakan urutan asam+asam amino pada rantai protein dan letak ikatan disul!ida ila ada.
lu ? Ala ? @ys ? >ly ? Tyr ? Ala. %truktur primer protein isa ditentukan dengan eerapa metode8 ,10 hidrolisis protein dengan asam kuat ,misalnya N 5l0 dan kemudian komp kompos osis isii asam asam amin amino o dite ditent ntuk ukan an deng dengan an inst instrum rumen en amin amino o acid acid analy analy9er 9er ,20 ,20 anal analisi isiss sekue sekuens ns dari dari u-un u-ung+ g+N N deng dengan an meng menggu guna naka kan n degr degrad adas asii "dma "dman n ,30 ,30 kom komin inas asii dari dari dige digest stii deng dengan an trip tripsi sin n dan dan spek spektro trome metri tri massa massa dan dan ,40 ,40 pene penent ntua uan n massa massa mole moleku kula larr deng dengan an spektrometri massa. ,7intang 210 %truktur primer protein ditentukan oleh ikatan koalen antara residu asam amino yang erurutan yang mementuk ikatan peptida. Urutan macam macam dan -umlah -umlah asam amino amino yang yang memen mementuk tuk rantai rantai polipe polipepti ptida da adalah struktur polimer protein. Untuk mengetahui struktur primer suatu protein diperlukan cara penentuan ertingkat8 ,10 &enentuan -umlah rantai polipeptida yang erdiri sendiri dari protein ,20 &emutusan ikatan antara antara rantai rantai polipe polipepti ptida da yang yang satu dengan dengan yang yang lain lain ,30 &emisah &emisahan an
masing+masing rantai polipeptida dan ,40 &enentuan urutan asam amino dari masing+masing rantai polipeptida dengan metode %anger. ,7intang 210 2. %truktur %ekunder %truktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari eragai rangkaian asam amino pada protein yang distailkan oleh ikatan hidrogen. 7eragai entuk struktur sekunder misalnya ialah seagai erikut 8 1. alpha heliB ,a+heliB Cpuntiran+al!aC0 erupa pilinan rantai asam+ asam amino erentuk seperti spiral 2. eta+sheet ,E+sheet Clempeng+etaC0 erupa lemaran+lemaran lear yang tersusun dari se-umlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol ,%+0 3. eta+turn ,E+turn Clekukan+etaC0 dan 4. gamma+turn ,E+turn Clekukan+gamma) %truktur
sekunder
isa
ditentukan
dengan
menggunakan
spektroskopi circular dichroism ,5D0 dan ourier Trans!orm In!ra $ed ,TI$0.FG %pektrum 5D dari puntiran+al!a menun-ukkan dua asorans negati! pada 2H dan 22 nm dan lempeng+eta menun-ukkan satu puncak negati! sekitar 21+21 nm. "stimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein isa dikalkulasi dari spektrum 5D. &ada spektrum TI$ pita amida+I dari puntiran+al!a ereda diandingkan dengan pita amida+I dari lempeng+eta. Jadi komposisi struktur sekunder dari protein -uga isa diestimasi dari spektrum in!ramerah. ,7intang 210 Analisis di!raksi sinar+ merupakan cara yang aik untuk mempela-ari struktur sekunder protein. %truktur ini ter-adi karena ikatan hidrogen antara atom # dari gugus karonil ,5#0 dengan atom dari gugus amino ,N+0 dalam satu rantai polipeptida memungkinkan terentuknya kon!ormasi spiral yang diseut struktur heliB. 7ila ikatan hidrogen terseut ter-adi antara dua rantai polipeptida maka masing+ masing rantai tidak mementuk heliB melainkan rantai paralel dengan
entuk erkelok+kelok yang diseut kon!ormasi+E. $antai polipeptida denagn kon!ormasi+E ini dihuung silangkan ,cross+linked0 oleh ikatan hidrogen sehingga mementuk suatu struktur yang diseut lemaran erlipat+lipat
,pleated
sheets0.
&erenggangan
rantai
polipeptida
mementuk struktur erkelok+kelok yang kemudian menghasilkan kon!ormasi lemaran erlipat+lipat dia*ali oleh putusnya ikatan hidrogen yang erperan dalam pemantapan struktur a+heliB yang menyeakan eruahnya struktur a?keratin men-adi E?keratin yang dapat ter-adi protein seraut pada pemanasan dengan uap. ,7intang 210 3. %truktur Tersier %truktur tersier terentuk karena adanya pelipatan mementuk struktur yang kompleks. &elipatan distailkan oleh ikatan hidrogen ikatan disul!ida interaksi ionik ikatan hidro!oik ikatan hidro!ilik. %truktur tersier yang merupakan gaungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. %truktur tersier iasanya erupa gumpalan. 7eerapa molekul protein dapat erinteraksi secara !isik tanpa ikatan koalen mementuk oligomer yang stail ,misalnya dimer trimer atau kuartomer0 dan mementuk struktur kuartener. %truktur tersier terentuk karena ter-adinya perlipatan ,!olding0 rantai a+heliB kon!ormasi E maupun gulungan ramang suatu polipeptida mementuk protein gloular yang struktur tiga dimensinya leih rumit daripada protein seraut.
mempunyai struktur kuarterner ila protein terdiri atas 2 rantai polipeptida atau leih disatukan oleh gaya dispersi ,ikatan hidrogen0. &rotein seperti ini dinamakan oligomer sedangkan asam amino yang menyusunnya diseut monomer. %eagian esar protein erentuk gloular yang mempunyai erat molekul leih dari :. merupakan suatu oligomer yang ter-adi dari eerapa rantai polipeptida yang terpisah. $antai polipeptida ini yang -uga diseut protomer saling mengadakan interaksi mementuk struktur kuartener dari protein oligomer terseut. Dalam proses denaturasi ini protein oligomer mengalami dua proses ertingkat8 ,10 Disosiasi rantai polipeptida yang satu dari yang lainnya dan ,20 =erenggangnya sauan rantai polipeptida.
4. &enun-ang mekanik kekuatan dan daya tahan roek kulit dan tulang diseekan adanya kolagen suatu protein erentuk ulat pan-ang dan mudah mementuk seraut :. &ertahanan tuuh atau imunisasi pertahanan tuuh iasanya dalam entuk antiody yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat enda+enda asing yang masuk ke dalam tuuh seperti irus akteri dan sel+sel asing lain. . =edia peramatan impuls sara! protein yang mempunyai !ungsi ini iasanya erentuk reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang ertindak seagai reseptor penerima *arna atau cahaya pada sel+sel mata 6. &engendalian pertumuhan H. %eagai ahan pementuk senya*a kimia seperti en9im yang erperan penting dalam mengatur eragai proses yang ter-adi di dalam tuuh. ,7intang 210 &rotein memegang peranan penting dalam eragai proses iologi. &eran+peran terseut antara lain8 1.
Antiodi merupakan protein yang sangat spesi!ik dan dapat mengenal serta erkominasi dengan enda asing seperti irus akteri dan sel dari organisma lain. . =emangkitkan dan menghantarkan impuls sara! $espon sel sara! terhadap rangsang spesi!ik diperantarai oleh oleh protein reseptor. =isalnya rodopsin adalah protein yang sensiti! terhadap cahaya ditemukan pada sel atang retina. 5ontoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis. 6. &engaturan pertumuhan dan di!erensiasi &ada organisme tingkat tinggi pertumuhan dan di!erensiasi diatur oleh protein !aktor pertumuhan. =isalnya
!aktor
pertumuhan sara!
mengendalikan pertumuhan -aringan sara!. %elain itu anyak hormon merupakan protein. ,7intang 210 Jenis+-enis protein diantaranya 8 1.
suatu -enis protein dari ahan alam dalam keadaan murni ukanlah peker-aan mudah sea molekul protein tidak stail terhadap pemanasan serta pelarut organik. Untuk mempela-ari suatu protein tertentu perlu dilakukan isolasi perotein terseut dengan protein yang lain yang mungkin terkandung dalam -aringan. &uri!ikasi protein merupakan teknin iokimia yang anyak digunakan. 7anyak metode yang digunakan untuk !raksinasi protein terutama erdasarkan ukuran molekul dari protein. %eagai contoh protein yang diangkat dari larutan dengan menamahkan garam proses dari ukuran molekul protein yang leih esar ke ukuran yang leih kecil. &eristi*a pemisahan atau pengendapan protein oleh garam erkonsentrasi tinggi diseut Csalting outC. =etode Csalting outC ini mungkin ergantung pada !enomena !isik dua !enomena terseut yang penting di antaranya adalah penghentian dari daya tarik dari permukaan protein oleh ion garam dan perpindahan air dari sekitar molekul protein oleh kompetisi dari ion dari garam dengan air. ,>irindra 1/H0 %alting out merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan protein yang didasarkan pada prinsip ah*a protein kurang terlarut ketika erada pada daerah yang konsentrasi kadar garamnya tinggi. irindra 1/H0 &engaruh penamahan garam terhadap kelarutan protein ereda+ eda tergantung pada konsentrasi dan -umlah muatan ionnya dalam larutan. %emakin tinggi konsentrasi dan -umlah muatan ionnya semakin e!ekti! garam dalam mengendapkan protein.
anorganik leih menarik air maka -umlah air yang tersedia untuk molekul protein akan erkurang ,=ayes et al 1//0. raksi yang diperoleh dari pengen dapan amonium sul!at perlu dimurnikan lagi dengan metode kromatogra!i. 5+=% dan @5+=%0 ourier+trans!orm in!rared spectroscopy ,>5+TI$0 dan diode+array U;+;I% ,&@5+U;+;I%0. ,amid 210
Daya serap matriks ergantung pada -umlah ikatan silang yang ter-adi di dalamnya. =atriks atau gel dekstran diseut -uga seagai se!adeks misalnya se!adeks >+:. uru! dan nomor menun-ukkan ah*a sa!adeks terseut dapat dikemangkan ,%*elling0 dengan air atau larutan penyangga dengan esar pengemangnya : kali. >el atau matriks ini erpori yang dikemas di dalam kolom dan dielusi dengan !ase cair moil. =olekul yang leih kecil akan masuk ke dalam pori matriks dan ergerak leih lamat sedangkan molekul yang leih esar akan ergerak leih cepat karena tidak tertahan di dalam pori matriks.
Gambar Kolom Desalting
Gambar Kromatografi Filtrasi Gel
@D merupakan en9im yang mengkatalisis peruahan piruat men-adi laktat yang tergantung pada ko!aktor nikotinamida. @D ditemukan hampir pada semua organisme karena mempunyai peran penting pada metaolisme karohidrat. %elama kondisi dimana produksi piruat dari glikolisis dapat meningkatkan kemampuan sel untuk memetaolisme piruat. @D dapat menguah piruat men-adi laktat dengan demikian akan menghasilkan NAD
teroksigenasi yang diperlukan untuk proses
glikolisis selan-utnya. @D -uga dapat mengkonersi reaksi sealiknya yaitu pementukan piruat dari laktat yang -uga akan menghasilkan NAD aik NAD ataupun piruat dapat digunkan untuk proses metaolisme lainnya.
III.
A@AT DAN 7AAN Alat 7atang pengaduk 7eaker glass 7lender
I;.
7ahan Ammonium sul!at Dada ayam Dapar tris p H4 Dapar yang telah diekukan
&$#%"DU$ <"$JA Dada ayam ditimang seanyak : gram kemudian dilender dengan dapar yang telah diekukan selama 4 B 3 detik dengan -eda 1 detik.
glass. %etelah dapar keluar sampel dimasukan ke dalam kolom desalting dan ditampung menggunakan eaker glass. %etelah itu dielusi dengan menamahkan eluen erupa dapar seanyak 3 m@ ;.
DATA &"N>A=ATAN L &"$ITUN>AN &"$5#7AAN Ditimang dada ayam seanyak
A%I@ DAN >A=7A$
: gram.
7erupa potongan dada ayam Dada ayam M u!!er yang telah eku dimasukan ke dalam lender kemudian di lender selama 4 B 3 detik dengan -eda 1 detik. Diagi men-adi 2 agian sama anyak masing+masing agian 2: gram. %atu agian yang erisi 2: gram terseut dimasukan ke dalam 4
=enghasilkan larutan yang kental
taung sentri!ugasi yang ereda. dan er*arna peach ,MMM0
menit
dengan
kecepatan
1:. rpm
Ter-adi pemisahan pada agian atas erupa supernatan yang er*arna peach ening ,M0 sedangkan pada agian a*ah erupa pellet dengan
endapan er*arna peach ,MMM0 %upernatan disaring menggunakan kain kassa dan sisa pellet yang erada di atas kain kassa diperas hingga tidak ada lagi supernatan yang terkandung didalamnya. Diukur erapa supernatan yang diperoleh.
Diperoleh larutan erupa supernatan er*arna peach ,M0. %upernatan
yang
diperoleh
akan
digunakan untuk tahap selan-utnya sedangkan
pellet
yang
erupa
endapan diuang. @alu
supernatan
ditamahkan
ammonium sul!at seanyak :6 gram sedikit demi sedikit dan diaduk perlahan selama 1: menit. &enger-aan ini dilakukan di dalam gelas kimia yang erisi es atu.
Ammonium sul!at terseut larut ke dalam supernatan dan tidak terentuk usa.
%etelah itu dimasukan ke dalam 2 taung sentri!ugasi yang ereda
=enghasilkan larutan yang agak pekat dan keruh dengan *arna peach ,MM0
%etelah
disentri!ugasi selama 1:
menit supernatan dan pellet elum terpisah atau terentuk maka perlu dilakukan penamahan *aktu selama 1: menit. %upernatan dan pellet dipisahkan
Ter-adi pemisahan pada agian atas erupa supernatan yang er*arna peach ening ,M0 sedangkan pada agian a*ah erupa pellet dengan endapan er*arna peach ,MM0 &ellet
yang
diperoleh
akan
digunakan untuk tahap selan-utnya sedangkan supernatan dimasukan ke dalam gelas kimia
Dilakukan
resuspensi
pellet
ammonium sul!at dengan cara 8 pellet ammonium sul!at M 1 m@ dapar
Tris
perlahan
5l
hingga
lalu
diaduk
semua
pellet
larut kemudian dimasukan ke dalam taung lain yang erisi pellet
ammonium
ditamahkan
dapar
sul!at
dan
Tris
5l
hingga olumenya mencapai 3
&ellet
ammonium
sul!at
yang
m@ lalu diaduk hingga homogen
diperoleh erupa endapan er*arna peach ,MM0
Disiapkan kolom desalting lalu gunting agian u-ungnya hingga diperoleh
larutan
dapar
dan
ditampung pada eaker glass
=enghasilkan larutan tidak er*arna
kolom
desalting
dan
ditampung menggunakan eaker glass. %etelah itu dielusi dengan menamahkan eluen erupa dapar seanyak 3 m@
=enghasilkan larutan er*arna peach keruh ,M0. &ada cairan ini mengandung protein @D.
&"$ITUN>AN Diketahui
8 %upernatan yang diperoleh 13 m@ Ammonium sul!at 3/ gramm@
Ditanyakan 8 7erapa gram ammonium sul!at yang perlu ditamahkan O Ja*a
8
13 m@ B 3/ gramm@ :6 gram Jadi ammonium sul!at yang perlu ditamahkan seanyak :6 gram ;I.
&"=7AA%AN &emurnian protein adalah suatu rangkaian proses isolasi -enis tunggal dari dari satu campuran kompleks. &emurnian ini ertu-uan untuk mengetahui leih -auh mengenai struktur si!at+si!at kimia maupun !isika suatu senya*a yang terdapat di ahan alam sehingga diperoleh senya*a protein dalam keadaan murni. ,=ayes &.A et al 1//0 &ada praktikum ini dilakukan pemurnian protein laktat dehidrogenase ,@D0 dari dada ayam dengan cara pengendapan protein oleh ammonium sul!at. &roses pengendapan protein dapat dilakukan dengan menggunakan amonium sul!at erkonsentrasi tinggi atau larutan -enuhnya ,salting out0. %alting out merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan protein yang didasarkan pada prinsip ah*a protein kurang terlarut ketika erada pada daerah yang konsentrasi kadar garamnya tinggi.
dan sel darah merah. @D -uga dapat mengkatalisis peruahan piruat men-adi laktat. ,>irindra 1/H0 @angkah pertama yang dilakukan adalah penyiapan -aringan dada ayam yang akan diamil @Dnya di uang -aringan ikat dengan lemaknya yang digunakan hanya dagingnya karena @D muncul atau dapat diamil -ika ada kerusakan pada -aringan dan dapat disimpulkan ah*a adanya peningkatan @D merupakan pertanda telah ter-adinya kerusakan -aringan. ,>irindra 1/H0 irindra 1/H0 @arutan
dapar
pengekstraksi
terseut terdiri
dari Tris+5l2+
mercaptoethanol phenylmetylsul!onyl !lorida ,&=%0 dan ethylenediamine tetraacetic acid ,"DTA0.Tris+5l merupakan senya*a organik dengan rumus ,#520 35N2. Tris secara luas digunakan dalam iokimia dan iologi molekuler. Dalam iokimia Tris 5l anyak digunakan seagai komponen larutan u!!er. Tris 5l -uga merupakan ahan kimia dengan si!at dasar yang memiliki p
umumnya mengikat ion logam -ika terdapat pada sample sampel yang digunakan erupa dada ayam yang umumnya nyak ion 5a 2M karena merupakan -aringan yang erotot lalu terdiri dari 2+=ercaptoethanol yang er!ungsi menghilangkan senya*a poli!enol yang terkandung dalam daging terseut dan mendetarurasi protein yang mengkontaminasi @D yang akan dimurnikan. ,amid 210 %etelah itu campuran dada ayam dan dapar pengekstraksi yang telah homogen dimasukkan ke dalam 4 taung sentri!ugasi yang ereda dan disentri!ugasi selama 2 menit dengan kecepatan pengadukan 1:. rpm. %etelah
disentri!ugasi ter-adi pemisahan pada agian atas erupa
supernatant ,cairan0 yang er*arna peach ening ,M0 sedangkan pada agian a*ah erupa pellet dengan endapan er*arna peach ,MMM0. al ini sesuai dengan literatur ,endra 1/H/0 dimana prinsip sentri!ugasi didasarkan pada pemisahan olekular dari sel atau organel suselular. &emisahan terseut erdasarkan konsep ah*a partikel yang tersuspensi di seuah *adah akan mengendap ,ersedimentasi0 ke dasar *adah karena adanya gaya graitasi. %ehingga la-u pengendapan suatu partikel yang tersuspensi terseut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh graitasional terhadap partikel. &engaturan la-u pengendapan terseut dapat dilakukan dengan cara menempatkan *adah yang erisi suspensi partikel kemesin sentri!ugasi tepatnya pada agian rotor yang kemudian akan erputar dengan kecepatan tertentu. al terseut tergantung pada ukuran dan oot -enis. asil sentri!ugasi teragi men-adi dua yaitu supernatan dan pellet. %upernatan adalah sustansi hasil sentri!ugasi yang memiliki oot -enis yang leih rendah. &osisi dari sustansi ini erada pada lapisan atas dan *arnanya leih -ernih. %ementara pelet adalah sustansi hasil sentri!ugasi yang memiliki oot -enis yang leih tinggi. &osisi dari sustansi ini erada pada lapisan a*ah dan *arnanya leih keruh. ,endra 1/H/0 &ada sentri!ugasi ini digunakan kecepatan pengadukan 1:. rpm dengan *aktu 2 menit hal ini menun-ukan semakin esar kecepatan pengadukan semakin anyak pula endapan ,pellet0 yang dihasilkan dan
semakin lama -uga *aktu yang diutuhkan untuk memisahkan campuran antara supernatant dan pellet. Dapat disimpulkan ah*a kecepatan pengadukan ,rpm0 seanding dengan *aktu yang diutuhkan. ,endra 1/H/0 @angkah
selan-utnya
adalah
!iltrasi
supernatant
disaring
menggunakan kain kasa dan !iltratnya di peras hingga tidak ada supernatant yang terkandung di dalamnya. %upernatant diamil karena didalam supernatan terseut mengandung protein.
%upernatan yang diamil
kemudian ditamahkan dengan amonium sul!at ,N402%#4 sedikit demi sedikit seanyak :6 gram dan diaduk secara perlahan. &enger-aan terseut dilakukan di dalam gelas kimia yang erisi es atu. Tu-uan penamahan ammonium sul!at adalah untuk mengendapkan protein ion garam terseut mengikat air dan akan orkempetisi dengan molekul protein dalam mengikat air sehingga kelarutan protein akan erkurang dan protein akan mengendap. ,amid 210 Didalam penger-aannya perlu diaduk secara perlahan agar tidak ter-adi denaturasi pada protein dan dilakukan di dalam gelas kimia yang erisi es atu yang ertu-uan agar dengan suhu yang rendah akan memudahkan proses pengendapan dan mengakiatkan turunnya daya larut protein sehingga protein mudah erikatan dengan ammonium sul!at. ,7intang 210 %elan-utnya disentri!ugasi kemali pada sentri!ugasi kedua ini yang diamil adalah pelletnya karena didalam pellet terseut mengandung protein yang telah erikatan dengan ammonium sul!at.
merupakan
suatu
teknik
pemisahan
molekul
erdasarkan peredaan pola pergerakan antara !ase gerak dan !ase diam untuk memisahkan komponen ,erupa molekul0 yang erada pada larutan. +1: dengan eluen u!!er Tris+5l p H4. %ephadeB teruat dari protein erhidrat tinggi dengan pori+pori yang sangat halus. +1: yang ter-adi dielusi dengan u!!er pengemangnya dengan kecepatan tetesan menit per tetes. ,Qilliamson 1//20. @alu kolom terseut digunting agian a*ahnya agar dapar keluar setelah dapar keluar seluruhnya kemudian ditamahkan sample erupa pellet yang telah diresuspensi dan dielusi dengan menamahkan eluen erupa dapar seanyak 3 m@. Diperoleh sample ,protein0 adalah 41 m@. %eenarnya protein yang di hasilkan masih elum murni dan perlu dilakukan dengan tahap selan-utnya yaitu dengan ciacron lue. Namun penger-aannya tidak dilakukan karena di dalam laoratorium tidak memiliki ciacron lue sehingga hanya dilakukan sampai tahap kromatogra!i !iltrasi gel dan protein yang didapatkan elum murni seluruhnya. ;II.
<"%I=&U@AN 1. =etode yang digunakan untuk
pemurnian protein @D ,@aktat
Dehidrogenase0 dari agian daging dada ayam adalah dengan metode pengendapan protein dengan ammonium sul!at. 2.
3. Diperoleh protein seanyak 41 m@ dan ammonium sul!at yang harus ditamahkan seanyak :6 gram. ;III.
DATA$ &U%TA
=aria.21. Biokimia
Teknik
Penelitian.
Jakarta8
"rlangga 2. ried 2 3. >irindra Ais-ah. 1/H. BIOKIMIA I . Jakarta8 >ramedia 4. amidAdul21. Biokimia Metabolisme Biomolekul .Jakarta8&enerit Al!aeta 5.
endra Adi-u*ana. 1/H/. Teknik pemisahan Dalam Analisis Biologis . 7ogor8 I&7 &ress
. =ayes &.A. >ranner D.<. $od*ell ;.Q. dan =artin D.Q. 1// 7iokimia arper "disi 2 &enerit 7uku