TUGAS BIOKIMIA KELOMPOK IV Nama Anggota Kelompok: 1. +. '. (. ).
Halima M! M!"tika N! N!#a$ati %1&&''1(&()((* Alo$"ia Ma#ia ,ian Eka %1&&''1(&&-1* Ma#/at!" Solia %1&&''1(&()(1* 0!litani !litaning#! ng#!m m Ana#i Ana#i P!t#i P!t#i %1&&''1( %1&&''1(&()( &()(+* +* E#na2ati %1&&''1(&&-1'* O33E4ING B PEN,I,IKAN KIMIA +&1&
Pem!#nian P#otein
Pem!#nian p#otein adalah suatu rangkaian proses isolasi jenis tunggal dari dari satu
campuran kompleks. Biasanya pemurnian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai struktur, sifat-sifat kimia maupun fisika suatu senyawa yang terdapat di bahan alam. Sehingga diperlukan suatu proses guna memperoleh senyawa dalam keadaan murni. Mendapatkan suatu jenis protein dari bahan alam dalam keadaan murni bukanlah pekerjaan mudah, sebab molekul protein tidak stabil terhadap pemanasan serta pelarut organik. Langkah awal dalam pemurnian protein ini ialah menentukan bahan alam yang akan diproses. Penentuan ini didasarkan pada kadar protein yang terkandung di dalamnya. entu saja dipilih bahan alam al am yang mempunyai kadar protein tinggi dan mudah diperoleh. !nalisis terhadap kadar protein dalam bahan alam perlu dilakukan untuk memperoleh data tentang kadar protein yang akan dimurnikan. Selanjutnya apabila bahan alam yang akan dipergunakan telah ditetapkan, langkah berikutnya ialah mengeluarkan protein dari bahan alam tersebut. "ntuk memperoleh memperoleh protein dari daging atau kedelai misalnya, protein harus dikeluarkan dahulu dari dalam sel-sel daging atau kedelai. Pada umumnya hal ini dilakukan secara mekanik, misalnya dengan jalan menghancurkan dan melumatkannya dengan alat tertentu. Selanjutnya beberapa jenis protein dapat diperoleh dengan jalan melarutkannya dengan pelarut air atau pelarut lain. #alam proses ini perlu dijaga agar suhu dan p$ tidak merusak merusak protein. Sehingga diperlukan stabilisasi, karena ketika berada diluar lingkungan aslinya %nati&e', protein menjadi kurang stabil. Meskipun organisme hidup pada temperatur () o*, pemurnian dilakukan pada temperatur +o*. $al ini dikarenakan pada suhu + o* protein mudah terdenaturasi, maka pemurnian protein sering dilakukan pada suhu rendah, yaitu mendekati titik beku pelarut yang digunakan. Bila protein yang diinginkan tahan terhadap panas, maka campuran protein dapat dipanaskan sebentar untuk mengendapkan protein lain yang tidak diinginkan. #i samping itu protein juga sensitif terhadap asam dan basa denga konsentrasi tinggi, dan biasanya
pemurnian protein dilakukan pada p$ mendekati netral dengan menggunakan larutan buffer tertentu. Setelah diperoleh larutan yang berisi beberapa macam protein maka proses selanjutnya ialah fraksionasi, yaitu pemisahan masing-masing protein dalam campuran secara fraksifraksi. #ua cara yang biasa digunakan untuk proses fraksionasi ini yaitu pengendapan dan kromatografi. P#o"e" pengenapan p#otein dapat dilakukan dengan menggunakan amoniumsulfat
berkonsentrasi tinggi atau larutan jenuhnya. Beberapa protein berbeda kelarutannya dalam konsentrasi garam yang berbeda. *ara ini digunakan terutama bila diinginkan satu macam protein saja sedangkan protein yang lain tidak diperlukan, selain dengan garam, proses pengendapan protein dapan dilakukan dengan menyesuaikan p$ titik isoelektrik protein yang diinginkan. Pada titik isoelektri kelarutan protein berkurang hingga minimum dan protein yang diinginkan akan mengendap, sedangkan protein yang lain yang tidak diinginkan tetap berada dalam larutan. Penggunaan pelarut organik untuk mengendapkan protein juga dapat dilakukan, namun untuk menghindari terjadinya denaturasi proses pengendapan dengan cara ini harus dilakukan pada suhu rendah. Seperti asam amino, protein dalat dipisahkan satu dari yang lain dengan cara kromatografi. K#omatog#a5i a"o#p"i untuk pemurnian protein dilakukan dengan menggunakan alumina atau kalsiumfosfat sebagai adsorben. Selain itu kromatografi penukar ion juga dapat digunakan dalam pemurnian protein. olom kromatografi diisi dengan #!selulosa, suatu penukar ion yang mempunyai gugus dietilaminoetil yang terikat pada selulosa atau dengan penukar kation yaitu *M-selulosa yang mempunyai gugus karboksi metil terikat pada selulosa. Selain kedua cara tersebut pemurnian protein dapat dilakukan dengan beberapa cara berdasarkan sifat-sifat protein, yaitu/ ukuran, muatan, binding specificity %affinity', atau kepolarannya. #ari sifat-sifat tersebut dapat ditentukan metode pemisahan yang digunakan sebagai berikut.
Muatan/ romatografi Penukar 0on
epolaran/ romatografi 0nteraksi $idrofobik
"kuran/ #ialisis, "ltrafiltrasi, 1el elektroforesis, romatografi 2iltrasi 1el, "ltrasentrifugasi
Spesifisitas/ romatografi afinitas