MODEL EVALUASI DISCREPAN DISCREPANCY CY Mata Kuliah Praktek Evaluasi Program Dosen pengampu: Prof Trie Hartiti Retnowati, M.Pd
Disusun oleh:
Bayuk Nusantara Kr. Kr. J. To!on" To!on" #$%'$#&&( Lathi)a *osiana De+i #$%'$#&'&
JU*USAN ,ENELITIAN DAN EVALUASI ,ENDIDIKAN -AKULTAS ,ASASA*JANA UNIVE*SITAS NE/E*I NE /E*I 0O/0AKA*TA 0O/0AKA*TA '
BAB I ,ENDA2ULUAN
Perkemangan model evaluasi termasuk suatu fenomena !ang menarik. "etelah T!ler mengemukakan model black box tahun #$%$, elum terlihat ada model lain !ang mun&ul di permukaan. 'eih kurang #( tahun laman!a, orang ) orang !ang melakukan kegiatan evaluasi han!a menggunakan model evaluasi terseut. "ekitar tahun #$*+, model evaluasi mulai erkemang. Ta!lor dan owle!, misaln!a, erhasil mengumpulkan eragai pemikiran tentang model evaluasi dan meneritkan dalam suatu uku. Model evaluasi !ang dikemangkan leih an!ak menggunakan pendekatan positivisme !ang erakar pada teori psikometrik. Dalam model terseut, nuansa tes dan pengukuran masih sangat kental, sekalipun tidak lagi diidentikkan dengan evaluasi. -erkemangn!a model evaluasi pada tahun #$*(an terseut diawali dengan adan!a pandangan alternatif dari pada expert . Pandangan alternatif !ang dilandasi seuah paradigma fenomenologi an!ak menampilkan model evaluasi. Dalam seuah proses pemela/aran, komponen !ang turut menentukan keerhasilan suatu proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai se/auh mana pen!ampaian pemela/aran dan tu/uan pendidikan atau seuah program dapat di&apai sesuai dengan tu/uan !ang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama !ang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pemela/aran. Melalui evaluasi, kita akan mengetahui perkemangan hasil ela/ar, intelegensia, akat khusus, minat, huungan sosial, sikap dan kepriadian siswa atau peserta didik serta keerhasilan seuah program. Dalam dunia pendidikan evaluasi itu setidakn!a ada dua ma&am. Pertama evaluasi pendidikan !ang iasan!a leih mengkhusus pada evaluasi hasil ela/ar murid0mahasiswa. Kedua, evaluasi program, program lemaga pendidikan 1kadang orang menuliskan evaluasi program pendidikan)tentu isa ereda konotasin!a2. Kedua ma&am evaluasi itu ereda /auh. Evaluasi pendidikan itu mengevaluasi 1assess2 program pendidikan 1program ela/ar menga/ar2. Tegasn!a mengevaluasi apakah program 1proses2 pendidikan telah er/alan dengan aik. 3ang di/adikan tolok ukur 1standar2 utaman!a la4imn!a 5kepahaman6 murid atau mahasiswa terhadap materi pela/aran !ang telah dipela/ari. Tentu isa /uga !ang dievaluasi itu proses pendidikann!a 1pelaksanaan P-M0K-M)sudah er/alan aik atau
1
tidak2. Evaluasi program 1lemaga pendidikan2 ereda o/ek atau sasarann!a7 !ang dievaluasi adalah program 1ren&ana ker/a2 lemaga pendidikan. Masih ada lagi evaluasi !ang ukan evaluasi pendidikan dan program lemaga pendidikan, !aitu evaluasi lemaga pendidikan itu sendiri, la4imn!a ersifat administratif . 8kreditasi sekolah dan perguruan tinggi !ang dievaluasi itu kelemagaann!a 1organisasi atau tatapamongn!a, peren&anaan program, personiln!a, sarana prasaranan!a, administrasi pelaksanaan kegiatan akademik, dan seagain!a2. Evaluasin!a menggunakan standar tertentu. 9adi, !ang men/adi tu/uan evaluasi adalah sudahkah lemaga itu memenuhi standar !ang ditentukan. ntuk melakukan evaluasi program lemaga pendidikan itu ada an!ak model !ang isa digunakan, salah satun!a 1!ang dianggap relatif sederhana untuk dilakukan2 adalah evaluasi ketidaksesuaian 1discrepancy2 !ang dikemangkan oleh Mal&olm Provus. "eperti umumn!a evaluasi, !ang /adi pegangan mengevaluasi adalah patokan atau standar !ang telah ditentukan. Evaluasi pendidikan 1hasil ela/ar2 standarn!a isa han!a erupa enar atau salah. Misaln!a menger/akan soal Matematika. 9ika murid isa men/awa enar sekian persen dari soal, maka dikatakanlah ahwa pendidikan 1penga/aran)dan kegiatan ela/ar murid2 gagal atau erhasil. Keerhadilan atau kegagalan itu pun pakai standar pula, misaln!a *;< sudah dianggap erhasil. Di =ndonesia sekarang digunakan istilah kkm 1kriteria ketuntasan minimal2. Maksudn!a kriteri 1patokan, standar2 untuk menentukan apakah murid sudah 5tuntas6 menguasai materi pela/aran 1mastery2 dengan menetapkan 5atas minimal6 sekian persen dari keseluruhan materi !ang dia/arkan0dipela/ari. Dari sekian an!ak model ) model evaluasi !ang dikemukakan, tes dan pengukuran tidak lagi menempati posisi !ang menentukan. Penggunaan han!a untuk tu/uan ) tu/uan tertentu sa/a, ukan lagi men/adi suatu keharusan, seperti ketika model pertama ditampilkan. Tes dan pengukuran tidak lagi men/adi parameter kualitas dan suatu studi evaluasi !ang dilakukan. Perkemangan lain !ang menarik dalam model evaluasi ini adalah adan!a suatu upa!a untuk ersikap eklektik dalam penggunaaan pendekatan positivisme maupun fenomenologi !ang oleh Patton di seut paradigm of choice. >alaupun usaha ini tidak melahirkan model dalam pengertian teratas tetapi memerikan alternatif aru dalam melakukan evaluasi.
2
BAB II MODEL EVALUASI DIS*E,AN0
Dalam ilmu evaluasi program pendidikan, ada an!ak model !ang isa digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun antara satu dengan lainn!a ereda, namun maksudn!a sama !aitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi !ang erkenaan dengan o/ek !ang dievaluasi, !ang tu/uann!a men!ediakan ahan agi pengamil keputusandalam menentukan tindak lan/ut suatu program. Model ) model evaluasi ada !ang dikategorikan erdasarkan ahli !ang menemukan dan !ang mengemangkann!a, serta ada /uga !ang dieri seutan sesuai dengan sifat ker/an!a. 8da eerapa model evaluasi !ang dikenal dan digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan. "alah satu dari model evaluasi terseut adalah model evaluasi kesen/angan atau discrepancy. Kata discrepancy adalah istilah ahasa =nggris, !ang diter/emahkan
ke
dalam
ahasa
=ndonesia
men/adi
5kesenjangan5.
Model
!ang
dikemangkan oleh Mal&olm Provus ini merupakan model !ang menekankan pada pandangan adan!a kesen/angan di dalam pelaksanaan program. Evaluasi program !ang dilakukan oleh evaluator mengukur esarn!a kesen/angan !ang ada di setiap komponen. Model !ang dikemangkan oleh Mal&olm Provus ini menekankan pada kesen/angan !ang seetuln!a merupakan pers!aratan umum agi semua kegiatan evaluasi, !aitu mengukur adan!a peredaan antara !ang seharusn!a di&apai dengan !ang sudah riil di&apai. Provus mengemukakan ahwa evaluasi kesen/angan 1discrepancy model 2 dilakukan untuk mengetahui ketidak sesuaian antara aku 1 standard 2 !ang sudah ditentukan dalam program dengan kiner/a 1 performance2 sesungguhn!a dalam program terseut. -aku adalah kriteria !ang ditetapkan, sedangkan kiner/a adalah hasil pelaksanaan program. "edangkan kesen/angan !ang dapat dievaluasi dalam program pendidikan meliputi : #. Kesen/angan antara ren&ana dengan pelaksanaan program +. Kesen/angan antara !ang diduga atau diramalkan akan diperoleh dengan !ang enar ) enar direalisasikan. ?. Kesen/angan antara status kemampuan dengan standard kemampuan !ang ditentukan. %. Kesen/angan tu/uan ;. Kesen/angan mengenai agian program !ang dapat diuah 3
@. Kesen/angan dalam sistem !ang tidak konsisten. Aleh karena itu, model evaluasi ini memiliki ; tahap, !aitu desain, instalasi, proses, produk dan memandingkan. 8papun kesen/angan !ang ditemukan melalui evaluasi, Provus mengan/urkan agar peme&ahan masalah dilakukan se&ara kooperatif antara evaluator dengan staf pengelola program. Proses ker/asama !ang dilakukan antara lain memi&arakan tentang: #2 mengapa ada kesen/angan, +2 upa!a peraikan apa !ang mungkin dilakukan, ?2 upa!a mana !ang paling aik dilakukan untuk meme&ahkan masalah !ang dihadapi. Provus mendefinisikan evaluasi seagai alat
untuk
memuat pertimangan
1/udgement2 atas kekurangan dan keleihan suatu o/ek erdasarkan diantara standar dan kiner/a. Model ini /uga dianggap menggunakan pendekatan formatif dan erorientasi pada analisis s!stem. "tandar dapat diukur dengan men/awa pertan!aan agaimana program er/alan. "ementara pen&apaiann!a adalah leih kepada apakah !ang seenarn!a ter/adi. Evaluator han!a oleh memantu dengan mementuk dan men/elaskan peranan standar dan pen&apaian. Dalam model evaluasi ini, kean!akan informasi !ang diperoleh ereda dan dikumpulkan dengan eerapa &ara, !aitu: #2 Meren&anakan entuk penilaian, menentukan kemantapan suatu program. +2 Penilaian input, ertu/uan memantu pihak pengurus dengan memastikan sumer !ang diperlukan men&ukupi. ?2 Proses penilaian, memastikan aktivitas !ang diran&ang er/alan dengan lan&er dan memiliki mutu seperti !ang diharapkan. %2 Penilaian hasil, /udgement di tahap pen&apaian suatu hasil !ang diren&anakan. Menurut Provus evaluasi adalah untuk memangun dan affirmatif, tidak untuk menghakimi. Model Evaluasi Discrepancy0 Kesen/angan1 Provus, #$*#2 adalah suatu model evaluasi program !ang menekankan pentingn!a pemahaman sistem seelum evaluasi. Kapan sa/a kita sedang men&oa untuk mengevaluasi sesuatu, ditekankan ahwa kita harus mempun!ai pemahaman tepat dan /elas atas hal !ang dievaluasi, untuk menetapkan standar. Model ini merupakan suatu prosedur prolemsolving untuk mengidentifikasi kelemahan 1termasuk dalam pemilihan standar2 dan untuk mengamil tindakan korektif. Di dalam kasus 4
suatu sistem !ang kompleks seperti suatu pro!ek, o!ek evaluasi isa elum /elas dan sukar untuk dipahami. Klarifikasi o!ek evaluasi o!ek adalah sangat perlu untuk memuat evaluasi terlaksana. Dengan model ini, proses evaluasi pada langkahlangkah dan isi kategori seagai &ara memfasilitasi perandingan &apaian program dengan standar, sementara pada waktu !ang sama mengidentifikasi standar untuk digunakan untuk perandingan di masa depan. 8rgumentasi Provus, ahwa semua program memiliki daur hidup 1life cycle2. Karena program terdiri atas langkahlangkah pengemangan, aktivitas evaluasi an!ak diartikan adan!a integrasi pada masingmasing komponenn!a. #. Design stage. Dalam tahap ini adalah ran&angan kegiatan atau program ker/a. Aleh karena itu
ada
!ang
men!eutn!a
dengan program
definition 1penetapan
program2. 3ang
dievaluasidalam tahap ini adalah ada tidakn!a unsur input, proses, dan output 1lahan, personil, sarana prasarana, keadaan sumer da!a, akan diproses dengan &ara agaimana, agar men/adi seperti apa2. Kemudian kekomprehensifan dan kosistensi 1keselarasan2 internal ran&angan terseut. Dalam definition stage 1tahap definisi2, staf program mengorganisir a2 gamaran tu/uan, proses, atau aktivitas dan kemudian 2 menggamarkan sumer da!a !ang diperlukankan. Harapan atau standar ini adalah dasar dimana evaluasi erkelan/utan tergantung. +. Installation stage 1 program installation7 pen!ediaan perangkatperlengkapan !ang diutuhkan program2. 8gar program isa dilaksanakan, lemaga pemuat program itu tentu harus men!iapkan segala sesuatu !ang diperlukan untuk mendukungn!a. 9adi, !ang dievaluasi adalah ketepatan eragai sumer da!a, perangkat dan perlengkapan !ang tersedia untuk pelaksanaan program. 9ika diprogramkan meningkatkan kemampuan mahasiswa menga/ar, misaln!a, apakah sudah 5disiapkan6 tempat latihan menga/ar !ang aik. Dalam installation stage 1langkah instalasi2, desain0 definisi program men/adi standar aku untuk diperandingkan dengan penilaian operasi awal program. Bagasann!a adalah untuk menentukan sama dan seangun, sudah atau tidakn!a program telah diterapkan seagaimana desainn!a. ?. Process (program process). Dalam tahap ini !ang dievaluasi adalah proses pelaksanaan program. Di dalamn!a termasuk kepemimpinan dan penugasanpenugasan 1instruction2. 3ang dievaluasi adalah keterkaitan 1kega!utan2 antara sesuatu !ang akan diuah, diangun, 5
dikemangkan
ds.
dengan
kegiatan
1proses2
untuk
menguah,
memangun,
mengemangkann!a. 9ika diharapkan sekian orang staf isa studi lan/ut, maka proses !ang ga!ut adalah 5men!iapkan6 mereka untuk isa studi lan/ut, misaln!a meningkatkan kemampuan ahasa =ngggris, meningkatkan penguasaan metodologi penelitian dan penulisan kar!a ilmiah, ukan 5menugaskan studi lan/ut.6 Dalam process stage 1tahap proses2, evaluasi ditandai dengan pengumpulan data untuk men/aga keterlaksanaan program. Bagasann!a adalah untuk memperhatikan kema/uan kemudian menentukan dampak awal, pengaruh, atau efek. %. Product (program product , hasil program2. 3ang dievaluasi adalah efektivitas desain atau ran&angan
program7 tegasn!a
apakah tu/uan atau
target
program
isa
ter&apai.
Dalam product stage 1tahap produk2, pengumpulan data dan analisa !ang memantu ke arah penentuan tingkat &apaian sasaran dari outcome. Dalam tahap % ini pertan!aann!a adalah 58pakah sasaran program telah di&apaiC6 Harapann!a adalah untuk meren&anakan follow up /angka pan/ang pemahaman atas dampak. ;. Cost (biaya, pengeluaran). 3ang dimaksud adalah implikasi 1kemanfaatan2 sosial politik ekonomi apa !ang diharapkan isa tergapai dari pelaksanaan program terseut. ntuk setiap tahapan 1 stage2 terseut ada standar kriteria tertentu !ang telah ditetapkan untuk mengevaluasin!a. Mengevaluasin!a, dengan demikian, se&ra sederhana han!a dengan memandingkan 5apa !ang n!ata ter/adi6 dengan standarn!a 1ada ketidaksesuaian, diskrepansi, ataukah tidak2. Tahap costbenefit menun/ukkan peluang untuk memandingkan hasil dengan !ang di&apai oleh pendekatan lain !ang serupa. Pada masingmasing empat tahap perandingan standard dengan &apaian program untuk menentukan ila ada kesen/angan. Penggunaan informasi kesen/angan selalu mengarah pada satu dari empat pilihan: #. 9ika tidak ada diskrepansi, lan/ut ke tahap evaluasi erikut. +. 9ika ada diskrepansi, ulangi evaluasi lagi pada tahap !ang sekarang dilakukan /ika sudah ada peruahan, entah pada standarn!a, atau pada pelaksanaann!a.
6
?. 9ika pilihan kedua tidak isa dipenuhi, kemali lagi ke tahap pertama 1perumusan program2 untuk men!usun ulang program, lalu melakukan evaluasi ulang pada tahap # terseut. %. 9ika pilihan ketiga itu tidak isa dipenuhi, maka tiada pilihan lain selain menghentikan program. ANALISIS JU*NAL
#. 9udul : ANALISIS KESENJAN/AN (DISCREPANCY) ,ELAKSANAAN STANDA* ,*OSES ,ADA ,EMBELAJA*AN TEMATIK DI KELAS ,E*MULAAN SEKOLA2 DASA* SE3KEAMATAN KUTA KABU,ATEN BADUN/ ,*OVINSI BALI TA2UN '# 3 ''
+. Penulis: "ulastri ?. 9enis Penelitian : Penelitian evaluative dengan menggunakan model evaluasi kesen/angan 1discrepancy2 %. Tu/uan Evaluasi : Penelitian ini ertu/uan untuk mengetahui kesen/angan (discrepancy) pelaksanaan standar proses pada pemela/aran tematik di kelas permulaan "ekolah Dasar se Ke&amatan Kuta Kaupaten -adung Provinsi -ali tahun +(##0+(#+6.Populasi dalam penelitian ini adalah guruguru "D egeri di Ke&amatan KutaKaupaten -adung !ang menga/ar di kelas permulaan 1kelas =, ==, ===2 tahun+(##0+(#+ !ang er/umlah ?@ orang.
;. Metode Evaluasi Penelitian
ini
merupakan
penelitian
evaluasi
dengan
menggunakan
model
kesen/angan 1dis&repan&! model2. Pengukuran efektivitas program dilakukan dengan memandingkan antara kondisi ideal dengan kondisi riil !ang menga&u pada standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumen 1silaus dan RPP2, oservasi, dan kuesioner 7
!ang kemudian dianalisis menggunakan prosedur u/i >il&oon untuk mengetahui kesen/angann!a. @. Ringkasan 9urnal Penelitian ini ertu/uan untuk mengetahui kesen/angan pelaksanaan standar proses pada pemela/aran tematik di kelas permulaan sekolah dasar seke&amatan kuta kaupaten adung provinsi ali tahun +(##0+(#+. Populasi dalam penelitian ini adalah guru "D egeri di ke&amatran Kuta kaupaten adung !ang menga/ar di kelas permulaan 1kelas =,==,===2 tahun +(##0+(#+ !ang er/umlah ?@ orang. Penelitian ini termasuk penelitian evaluatif dengan menggunakan model evaluasi kesen/angan atau discrepancy !ang terdiri dari lima tahap !aitu definition!design stage, installation stage, process stage, product stage dan Cost . Pengukuran efektivitas program dilakukan dengan memandingkan antara kondisi ideal dengan kondisi seenarn!a tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Data pada penelitian ini !aitu silaus, RPP, data osevasi proses pemela/aran,
penilaian
pemela/aran,
serta
data
pengawasan
pengawasan
pemela/aran !ang dikumpulkan dengan studi dokumen, oservasi, dan kuesioner. Data trseut selan/utn!a dianalsis menggunakan prosedur u/i tanda er/en/ang >il&oon, !ang selan/utn!a di&ari tanda dan esar edan!a dengan standar !ang telah ditentukan. -erdasarkan hasil analisis data ahwa se&ara umum pelaksanaan standar proses pada pemela/ran tematik kelas permulaan "D pada sekolah kategori " dan R"-= di ke&amatan kuta kaupaten adung tahun +(##0+(#+ elum men&apai standar !ang dipers!aratkan oleh standar proses, dimana ter/adi kesen/angan dengan kategori sangat ke&il. "ementara pada sekolah kategori standar telah men&apai standar !ang dipers!aratkan oleh standar proses dalam artian tidak ter/adi kesen/angan. *. 8nalisis Dalam /urnal ini han!a ada empat tahapan dari model evaluasi kesen/angan !ang diterapkan !aitu definition, installation, process, dan product . Dalah tahap definition peneliti mengungkapkan tentang gamaran tu/uan, sumer da!a !ang
8
diutuhkan, dan /uga standar !ang sudah ditetapkan dalam hal ini adalah standar proses. Dalam tahap installation peneliti memandingkan antara standar !ang sudah ada dengan ken!ataan di lapangan. 8da empat poin dalam tahap ini !aitu memandingkan standar proses dalam peren&anaan pemela/aran di sekolah kategori " dan R"-=, standar proses dalam pelaksanaan pemela/aran, standar proses pada penilaian pemela/aran, dan standar proses pada pengawasan pemela/aran. Tahap selan/utn!a adalah process stage. Dalam tahap ini, peneliti men/elaskan tentang pengaruh dari program terseut. ontohn!a sa/a pada agian kesimpulan peneliti mengungkapkan ahwa KKM elum disosialisasikan kepada peserta didik sehingga mereka tidak mengetahui target minimal !ang harus di&apai. Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah product stage. Dalam tahap ini di/elaskan keter&apaian program. 8kan tetapi, /urnal ini kurang dalam memerikan keputusan. 8rtin!a, seperti !ang diseutkan seelumn!a ahwa ada empat keputusan !ang mungkin diamil setelah pelaksanaan evaluasi kesen/angan. Dalam penelitian ini ada eerapa kesen/angan sehingga memungkinkan untuk dilakukan evaluasi ulang ketika sudah ada peruahan standar atau peruahan pelaksanaan pemela/aran.
9
BAB III KESIM,ULAN
Model evaluasi kesen/angan 1dis&repan&! evaluation model2 merupakan model evaluasi !ang dikemangkan oleh Mal&olm Provus dimana model ini menekankan pandangan tentang adan!a kesen/angan pada pelaksanaan suatu program. Model evaluasi kesen/angan digunakan untuk mengetahui ketidaksesuaian antara standar !ang sudah ditentukan dalam suatu program dengan kiner/a sesungguhn!a dalam program terseut. Model evaluasi kesen/angan memiliki ; tahapan !ang harus dilakukan, !aitu desain, instalasi, proses, produk, dan memandingkan. Kesen/angan !ang dapat dievaluasi dalam program pendidikan meliputi : #. Kesen/angan antara ren&ana dengan pelaksanaan program +. Kesen/angan antara !ang diduga atau diramalkan akan diperoleh dengan !ang enar ) enar direalisasikan. ?. Kesen/angan antara status kemampuan dengan standard kemampuan !ang ditentukan. %. Kesen/angan tu/uan ;. Kesen/angan mengenai agian program !ang dapat diuah @. Kesen/angan dalam sistem !ang tidak konsisten.
10