2
EVALUASI PROGRAM DIKLAT MODEL CIPP
Akhmad Faiq Abdillah, Fahrizal Antovian, Retno Agustin
Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
Dr.Sulthoni,M.Pd, Ence Surahman,S.Pd.,M.Pd.
Pendahuluan
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu proses input informasi yang menimbulkan hasil kognitif juga keterampilan.Sebagai suatu proses,di dalam pendidikan dan pelatihan tentunya terdapat proses evaluasi yang berguna untuk melihat hasil yang telah dicapai.Evaluasi ini penting bagi seorang evaluator untuk dijadikan patokan sejauh mana program pendidikan dan pelatihan tersebut dapat mengembangkan kemampuan peserta didik.Dengan Evaluasi kita juga dapat melihat kekurangan dari program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan,sehingga dapat memperbaiki pada program pendidikan dan pelatihan selanjutnya.
Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program.Evaluasi merupakan langkah awal untuk mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pembinaan yang tepat pula.Evaluasi program sangat penting dan bermanfaat terutama bagi pengambil keputusan.Alasannya karena dengan masukkan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Didalam evaluasi program pendidikan dan pelatihan terdapat ketepatan model evaluasi yang berarti ada keterkaitan yang erat antara evaluasi program dengan jenis program yang dievaluasi.Seperti halnya penelitian,evaluasi program memerlukan proposal dan rancangan evaluasi.Perbedaan antara proposal evaluasi program dan rancangan evaluasi program terletak pada isinya.Jika proposal merupakan usulan kegiatan maka,rancangan merupakan peta perjalanan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh evaluator dalam melaksanakan evaluasi.Tolok ukur pendidikan dan pelatihan dapat diketahui dengan adanya evaluasi.Terdapat banyak model evaluasi yang digunakan evaluator untuk mengetahui hasil akhir suatu program pendidikan dan pelatihan,salah satunya adalah model evalusi pendidikan dan pelatihan CIPP yang memberikan format evaluasi yang komprehensif pada tahap evaluasi yaitu tahap konteks,masukan,proses,dan produk.
B. Pembahasan
Evaluasi, dari awal kemunculannya sampai dengan saat ini terus mengalami perkembangan. Evaluasi merupakan istilah baru dalam kajian keilmuan yang telah berkembang menjadi disiplin ilmu sendiri. Walaupun demikian, bidang kajian evaluasi ternyata telah banyak memberikan manfaat dan kontribusinya didalam memberikan informasi maupun data, khususnya mengenai pelaksanan suatu program tertentu yang pada gilirannya akan menghasilkan rekomendasi dan digunakan oleh pelaksana program tersebut untuk menentukan keputusan, apakah program tersebut dihentikan, dilanjutkan, atau ditingkatkan lebih baik lagi. Dalam implementasinya ternyata evaluasi dapat berbeda satu sama lain, hal ini tergantung dari maksud dan tujuan dari evaluasi tersebut dilaksanakan. Seperti evaluasi program pembelajaran tidak akan sama dengan evaluasi kinerja pegawai.
Dari beberapa model evaluasi yang ada, penulis hanya akan membahas model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam.Model evaluasi CIPP dalam pelaksanaannya lebih banyak digunakan oleh para evaluator, hal ini dikarenakan model evaluasi ini lebih komprehensif jika dibandingkan dengan model evaluasi lainnya. Model evaluasi ini dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio State University. Model evaluasi ini pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). CIPP merupakan singkatan dari, context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input evaluation : evaluasi terhadap masukan, process evaluation : evaluasi terhadap proses, dan product evaluation : evaluasi terhadap hasil. Keempat singkatan dari CIPP tersebut itulah yang menjadi komponen evaluasi. Model CIPP berorientasi pada suatu keputusan (a decision oriented evaluation approach structured). Tujuannya adalah untuk membantu administrator (kepala sekolah dan guru) didalam membuat keputusan. Menurut Stufflebeam, (1993 : 118) dalam Eko Putro Widoyoko mengungkapkan bahwa, " the CIPP approach is based on the view that the most important purpose of evaluation is not to prove but improve."
Konsep tersebut ditawarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan penting evaluasi adalah bukan membuktikan, tetapi untuk memperbaiki.Tujuan evaluasi program model CIPP adalah untuk keperluan pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan/kebijakan.Fungsi dari evaluasi model CIPP adalah membantu penanggung jawab program tersebut (pembuat kebijakan) dalam mengambil keputusan apakah meneruskan, modifikasi, atau menghentikan program.Apabila tujuan yang ditetapkan program telah mencapai keberhasilannya, maka ukuran yang digunakan tergantung pada kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Seperti layaknya suatu pendekatan dalam ilmu sosial, CIPP memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.CIPP memiliki keunggulan yaitu pendekatan yang holistik dalam evaluasi, bertujuan memberikan gambaran yang sangat detail dan luas terhadap suatu proyek, mulai dari konteksnya hingga saat proses implementasi.CIPP memiliki potensi untuk bergerak di wilayah evaluasi formative dan summative. Sehingga sama baiknya dalam membantu melakukan perbaikan selama program berjalan, maupun memberikan informasi final.Sedangkan kelemahan dari model CIPP ini adalah terlalu mementingkan bagaimana proses seharusnya daripada kenyataan di lapangan.Kesannya terlalu top down dengan sifat manajerial dalam pendekatannya cenderung fokus pada rational management ketimbang mengakui kompleksitas realitas empiris.Model CIPP bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan progran pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti : karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi.Stufflebeam melihat tujuan evaluasi sebagai penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif,membantu audience untuk menilai dan mengembangkan manfaat program pendidikan atau obyek dan membantu pengembangan kebijakan dan program.
Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para evaluator. Model CIPP ini dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-kawan (1967) di Ohio State University. CIPP yang merupakan sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata, yaitu Context evaluation (evaluasi terhadap konteks),Input evaluation (evaluasi terhadap masukan),Process evaluation (evaluasi terhadap proses) dan Product evaluation (evaluasi terhadap hasil).Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program kegiatan. Dengan kata lain, model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem.Empat aspek Model Evaluasi CIPP (context, input, process and output) membantu pengambil keputusan untuk menjawab empat pertanyaan dasar mengenai;
Apa yang harus dilakukan (What should we do?); mengumpulkan dan menganalisa needs assessment data untuk menentukan tujuan, prioritas dan sasaran.
Bagaimana kita melaksanakannya (How should we do it?); sumber daya dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan dan mungkin meliputi identifikasi program eksternal dan material dalam mengumpulkan informasi
Apakah dikerjakan sesuai rencana (Are we doing it as planned?); Ini menyediakan pengambil-keputusan informasi tentang seberapa baik program diterapkan. Dengan secara terus-menerus monitoring program, pengambil-keputusan mempelajari seberapa baik pelaksanaan telah sesuai petunjuk dan rencana, konflik yang timbul, dukungan staff dan moral, kekuatan dan kelemahan material, dan permasalahan penganggaran.
Apakah berhasil (Did it work?); Dengan mengukur outcome dan membandingkannya pada hasil yang diharapkan, pengambil-keputusan menjadi lebih mampu memutuskan jika program harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan sama sekali.
Evaluasi Konteks
Konteks disini diartikan yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam program yang bersangkutan, seperti : kebijakan departemen atau unit kerja yang bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh unit kerja dalam kurun waktu tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam unit kerja yang bersangkutan, dan sebagainya.
Evaluasi Konteks menilai kebutuhan, permasalahan, aset, dan peluang untuk membantu pembuat keputusan menetapkan tujuan dan prioritas serta membantu stakeholder menilai tujuan, prioritas, dan hasil.
Menurut Sarah McCann dalam Arikunto (2004) evaluasi konteks meliputi penggambaran latar belakang program yang dievaluasi, memberikan tujuan program dan analisis kebutuhan dari suatu sistem, menentukan sasaran program, dan menentukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi. Penilaian konteks dilakukan untuk menjawab pertanyaan "Apakah tujuan yang ingin dicapai, yang telah dirumuskan dalam program benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat?"
Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program.
Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek.
Evaluasi Masukan
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi masukan. Tujuan utama evaluasi ini adalah untuk mengaitkan tujuan, konteks, input, proses dengan hasil program. Evaluasi ini juga untuk menentukan kesesuaian lingkungan dalam membantu pencapaian tujuan dan objectif program. Disamping itu, evaluasi ini dibuat untuk memperbaiki program bukan untuk membuktikan suatu kebenaran (The purpose of evaluation is not to prove but to Improve, Stufflebeam, 1997 dalam Arikunto 2004).
Model evaluasi CIPP digunakan untuk mengukur, menterjemahkan dan mengesahkan perjalanan suatu program, dimana kekuatan dan kelemahan program dikenali. Kekuatan dan kelemahan program ini meliputi institusi, program itu sendiri, sasaran populasi/ individu.
Model evaluasi ini meliputi kegiatan pendeskripsian masukan dan sumberdaya program, perkiraan untung rugi, dan melihat alternatif prosedur dan strategi apa yang perlu disarankan dan dipertimbangkan (Guba & Stufflebeam, 1970). Singkatnya, input merupakan model yang digunakan untuk menentukan bagaimana cara agar penggunaan sumberdaya yang ada bisa mencapai tujuan serta secara esensial memberikan informasi tentang apakah perlu mencari bantuan dari pihak lain atau tidak. Aspek input juga membantu menentukan prosedur dan desain untuk mengimplementasikan program.
Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
Menurut Stufflebeam pertanyaan yang berkenaan dengan masukan mengarah pada "pemecahan masalah" yang mendorong diselenggarakannya program yang bersangkutan.
Misalnya pada evaluasi kurikulum, pertanyaan yang diajukan antara lain :
Apakah proses metode belajar mengajar yang diberikan memberikan dampak jelas pada perkembangan peserta didik?
Bagaimana reaksi peserta didik terhadap metode pembelajaran yang diberikan?
Evaluasi Proses
Evaluasi proses dalam model CIPP diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Evaluasi proses dalam model CIPP menunjuk pada "apa" (what) kegiatan yang dilakukan dalam program, "siapa" (who) orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program, "kapan" (when) kegiatan akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Oleh Stufflebeam(dalam Arikunto, 2004), mengusulkan pertanyaan untuk proses antara lain sebagai berikut:
Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal.
Apakah yang terlibat dalam pelaksanaan program akan sanggup menangani kegiatan selama program berlangsung ?
Apakah sarana dan prasarana yang disediakan dimanfaatkan secara maksimal?
Hambatan-hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program?
Evaluasi pada Produk
Evaluasi produk diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan antara lain:
Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah tercapai?
Apakah kebutuhan peserta didik sudah dapat dipenuhi selama proses belajar mengajar?
Langkah-Langkah Evaluasi Program
Secara garis besar tahapan Evaluasi Program meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :
Persiapan Evaluasi Program
Penyusunan evaluasi
Penyusunan instrumen evaluasi
Validasi instrumen evaluasi
Menentukan jumlah sampel yang diperlukan
Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil
Pelaksanaan Evaluasi Program
Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut mempengaruhi evaluator dalam mentukan metode dan alat pengumpul data yang digunakan.
Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat pengumpul data antara lain pengambilan data dengan tes, pengambilan data dengan observasi ( bisa berupa check list, alat perekam suara atau gambar ), pengambilan data dengan angket, pengambilan data dengan wawancara, pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau dengan teknik lainya.
Tahap Monitoring (Pelaksanaan)
Monitoring pelaksanaan evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan dengan rencana program. Sasaran monitoring adalah seberapa pelaksaan program dapat diharapkan/ telah sesuai dengan rencana program, apakah berdampak positif atau negatif.
Teknik dan alat monitoring dapat berupa :
Teknik pengamatan partisipatif
Teknik wawancara
Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi
Evaluator atau praktisi atau pelaksana program
Perumusan tujuan pemantauan
Penetapan sasaran pemantauan
Penjabaran data yang dibutuhkan
Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat dan sumber/jenis data
Perencanaan analisis data pemantauan dan pemaknaannya dengan berorientasi pada tujuan monitoring.
Instrumen Evaluasi Model CIPP
NO
ASPEK
INDIKATOR
1.
Contexs (Konteks)
Latar belakang pelaksanaan diklat
Analisis kebutuhan diklat
Tujuan pelaksanaan diklat
Dasar hukum pelaksanaan diklat
2,
Input (Masukan)
Syarat peserta diklat
Proses rekruitmen peserta diklat
Jumlah peserta diklat
Kriteria penyelenggara diklat
Kriteria instruktur diklat
Jumlah instruktur diklat
Waktu pelaksanaan diklat
Materi diklat
Metode pembelajaran diklat
Media pembelajaran diklat
Sarana dan prasarana diklat
Sumber belajar diklat
Sumber dana diklat
3.
Process (Proses)
Jadwal pelaksanaan diklat
Kinerja penyelenggara diklat
Kinerja instruktur diklat
Aktivitas peserta diklat
Kurikulum diklat
Ketersediaan sarana dan prasarana
Kelajyakan materi diklat
Kesesuaian media pembelajaran
Kesesuaian metode pembelajaran
Hambatan dalam pelaksanaan diklat
Evaluasi diklat
4.
Product (Produk)
Hasil perolehan post test
Presentase kelulusan peserta diklat
Perubahan sikap dan keterampilan peserta diklat
Kualitas penguasaan materi
C. Penutup
Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program. Didalam evaluasi program pendidikan dan pelatihan terdapat ketepatan model evaluasi yang berarti ada keterkaitan yang erat antara evaluasi program dengan jenis program yang dievaluasi. Untuk melaksanakan proses evaluasi,sebaiknya evaluator menggunakan model evaluasi CIPP. Alasannya karena model pendidikan dan pelatihan CIPP memberikan format evaluasi yang komprehensif pada tahap evaluasi yaitu tahap konteks,masukan,proses,dan produk.
DAFTAR PUSTAKA
Zeven,Majid.In CIPP Evaluation Model.Retrieved from http://majidzeven.blogspot.co.id/2014/08/langkah-langkah-evaluasi-program.html
Pranata,Andri.In Program Evaluasi Model CIPP.Retrieved from http://andripradinata.blogspot.co.id/2012/10/model-evaluasi-pembelajaran-model-cipp.html
Muhaimin,Muhammad.In Model Evaluasi CIPP.Retrieved from https://www.kompasiana.com/muhaiminmoh/model-evaluasi-cipp-context-input-process-product_552ab300f17e611530d62496
Pratama,Dinar.In Model Evaluasi CIPP.Retrieved from https://dinarpratama.wordpress.com/2010/11/20/model-evaluasi-cipp-context-input-process-product/