LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI HITUNG TROMBOSIT
OLEH:
Ni Putu Puri Artini (P07134014014)
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN 2014/2015
Hitung Trombosit
Hari, Tanggal : Rabu, 18 November 2015 Tempat : Lab. Hematologi I.
TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum 1. Mahasiswa dapat memahami cara menghitung jumlah Trombositdarah probandus. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung jumlah Trombosit darah probandus. b. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa dapatmelakukan cara menghitung Trombositdarah probandus. 2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah trombosit /mm3 darah probandus secara langsung. 3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil jumlah Trombosit darah probandus.
II. III.
METODE Cara Langsung dengan menggunakan metode Rees dan Ecker PRINSIP Darah diencerkan dengan suatu larutan yang mengandung brilliantcresyl blue yang akan mengenai trombosit menjadi berwarna agak biru muda. Kemudian Trombositnya dihitung dengan menggunakan kamar hitung. Secara mikroskopis, trombosit akan tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda, lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma serta dapat tersebar atau bergerombol.
IV.
DASAR TEORI Trombosit merupakan sel darah yang berukuran kecil, dimana pembentukan sel nya berasal dari sel megakariosit yang terdapat pada sumsum tulang. Dalam kondisi sel yang matang, megakariositopoiesis menghasilkan sekitar 1.011 trombosit per hari dengan usia trombosi dalam peredaran darah 8-9 hari. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai perubahan lingkungan (Choi, Jae-Lim. 2014). Trombosit adalah sitoplasma sel megakariosit yang beredar dalam pembuluh darah. Sel ini terlibat dalam mekanisme seluler hemostasis primer yang mengarah ke proses pembekuan darah. Sebuah jumlah trombosit normal berkisar 150.000 hingga 400.000 trombosit per milimeter kubik (150-400 x109 / liter) (J Thromb Haemost.2008) Trombosit yang normal berbentuk seperti sel cakram kecil (2-4 mm 0,5 mm), dimana bentuk ini akan memfasilitasi sel untuk bermarginasi terhadap dinding pembuluh darah.
Trombosit mengandung tiga jenis utama granula: α-Granul, badan padat, dan lisosom. αGranul adalah granula yang paling melimpah di trombosit dan cepat tereksitasi apabila trombosit dalam keadaan teraktivasi untuk meningkatkan hemostasis dan peradangan. Badan padat ini berisi nukleotida adenin (ADP dan ATP) dan serotonin yang memicu agregasi trombosit, vasokonstriksi, produksi sitokin, dan modulator peradangan. Lisosom mengandung glikohidrolase dan protease yang dapat membantu dalam patogen clearance, pemecahan matriks ekstraselular, dan berkontribusi terhadap pembersihan trombi platelet dan degradasi heparin). Nilai trombosit di(Choi, Jae-Lim. 2014bawah normal serta disfungsi trombosit dapat meningkatkan
meningkatkan
risiko
perdarahan.
Pada
pasien
dengan
gangguan
myeloproliferative seperti trombositemia penting, tingkat tinggi trombosit telah dikaitkan dengan trombotik dan, pada tingkat lebih rendah dengan komplikasi perdarahan, sebagian besar pada jumlah trombosit melebihi 600 x 109 / liter (J Thromb Haemost.2008) Trombosit melayani dua fungsi penting dari proses koagulasi. Adhesi platelet dan agregasi di lokasi cedera endotel membentuk plug hemostatik, dan trombosit meningkatkan aktivasi protease koagulasi menyebabkan pembentukan trombus (8, 9). Meskipun peranperan penting, ada sedikit studi yang menyelidiki efek dari fungsi trombosit pada pasien terluka parah trauma (9, 10) dan studi bahkan lebih sedikit menyelidiki efek dari trombosit pada hasil trauma (11). Kami meneliti efek masuk trombosit pada kematian dan jumlah unit PRC ditransfusikan dalam kohort besar-besaran ditransfusikan pasien trauma sipil. Selain itu, kami memeriksa apakah jumlah trombosit dikaitkan dengan tingkat keparahan cedera dan koagulopati (Lisa M. Brown. 2011) V.
ALAT DAN BAHAN a. Alat
Pipet thoma eritrosit
Kamar hitung Improved Neubauer
Mikroskop
Cover glass
Counter Cell
b. Bahan Pemeriksaan:
Darah Vena dengan anticoagulan (EDTA)
c. Reagen
Larutan Ress dan Ecker Komposisi :
VI.
-
Na citrat 3.8g
-
Lar. Formaldehid 40% 2ml
-
BCB 30 mg
-
Aquadest ad 100 ml
CARA KERJA 1. Larutan Rees Ecker dipipet sampai garis tanda 1 dan buanglah larutan itu. 2. Hisap darah EDTA dengan pipet Thoma sampai tanda 0.5 3. Hisap larutan pengencer ke dalam pipet Thoma sampai tanda 101 4. Campur baik-baik darah dan larutan pengencer selama 3 menit. 5. Buang 4-5 tetes larutan yang ada dalam batang pipet Thoma 6. Masukkan larutan darah dalam pipet Thoma ke dalam kamar hitung sampai mengisi dengan tepat seluruh area penghitungan, dan Biarkan trombosit yang sudah berada dalam kamar hitung selama 10 menit dalam cawan petri yang tertutup. 7. Trombosit dihitung dalam seluruh bidang besar ditengah-tengah memakai lensa objektf besar.
8. Jumlah itu dikali 2000 menghasilkan jumlah trombosit per µl
VII.
darah
CARA PERHITUNGAN
Volume bilik hitung pada 25 kotak bidang sedang. PLT = 25 x 0,2 x 0,2 x 0,1 = 0,1 mm3. Besarnya pengenceran trombosit dengan pipet Thoma= 200 x.
jumlah trombosit=
jumlah sel yang dihitung x pengenceran volume bilik hitung
Dengan memasukkan volume bilik hitung dan pengenceran kedalam persamaan diatas diperoleh rumus sebagai berikut: jumlah trombosit = jumlah sel yang dihitung x 2000.
VIII.
NILAI RUJUKAN Rees Ecker
IX.
: 200.000 – 500.000 /mm3
PEMBAHASAN Trombosit dalam sirkulasi darah adalah kepingan-kepingan yang berasal dari sitoplasma
megakariosit, yaitu suatu sel besar berinti banyak yang terdapat dalam sumsum tulang. Pengaturan produksi trombosit diduga dilakukan oleh trombopoeitin. Bila kebutuhan hemostasis meningkat, atau ada rangsangan terhadap sumsum tulang, produksi trombosit dapat meningkat 78 kali. Trombosit yang baru dibentuk biasanya berukuran lebih besar dan memiliki kemampuan hemostasis yang lebih baik daripa trombosit tua yang ada dalam sirkulasi. Trombosit memiliki dua fungsi berbeda, yaitu melindungi integritas endotel pembuluh darah. Interaksi trombosit dengan pembuluh darah disebut hemostasis primer (Wulandari, Adisti. 2012). Agar dapat terjadi hemostasis primer yang normal, dan agar trombosit memenuhi tugasnya membentuk sumbat trombosit, maka harus terdapat trombosit dalam jumlah memadai di dalam sirkulasi, dan trombosit harus berfungsi normal. Fungsi hemostasis normal memerlukan peran serta trombosit yang berlangsung secara teratur, hal ini melibatkan pada awalnya, adhesi trombosit, agregasi trombosit, dan reaksi pembebasan trombosit disertai rekrutmen trombosit lain (Wulandari, Adisti. 2012).
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan hitung trombosit
A. Faktor yang dapat mempengaruhi pengamatan trombosit 1. Kemoterapi dan sinar X dapat menurunkan hitung trombosit. 2. Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah 3. Pengambilan sample darah yang lamban menyebabakan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu. 4. Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit 5. Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pada hasil: Jika volume terlalu sedikit = (EDTA terlalu berlebihan). Sel-sel eritrositnya mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintegrasi Jika volume berakibat menurunnya jumlah trombosit. 6. Penundaan pemeriksaan labih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit B. Masalah Klinis Jumlah trombosit mungkin meningkat ataupun menurun. Penyakit akibat peningkatan nilai trombosit disebut trombositosis atau trombositemia sedangkan penurunan nilai trombosit disebut trombositopenia. Penyebab utama trombositopenia dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan trombosit dalam jumlah yang memadai dan peningkatan destruksi perifer atau sekuestrasi trombosit. Penurunan jumlah trombosit dapat dijumpai pada leukemia (limfositik, mielositik, monositik, dan sel berambut), myeloma multiple, kanker (kanker tulang, saluran gastrointestinal, kanker otak), anemia (anemia aplastik, defisiensi besi, pernisiosa, defisiensi vitamin B12 atau asam folat, dan anemia sel sabit), penyakit hati, karsinoma dan pengaruh obat seperti antibiotik, sulfamida, aspirin dan quinidin. Penyebab peningkatan jumlah trombosit (trombositosis atau trombositemia) : Polisitemia vera, trauma (fraktur, pembedahan), paskasplenektomi, karsinoma metastatic, embolisme pulmonary, dataran tinggi, tuberculosis, retikulositosis, latihan fisik berat. Pengaruh obat : epinefrin (adrenalin)
IX.
SUMBER – SUMBER KESALAHAN : Perhitungan angka trombosit dengan metode ini mempunyai sumber kesalahan yang sama yang menyangkut penyiapan spesimen dan teknik, seperti pada perhitungan angka leukosit. Karena adanya daya agregasi dan adhesi yang dimiliki oleh trombosit, maka trombosit ini cenderung untuk beraglutinasi dengan cepat dan sangat mudah. Untuk mencegah aglutinasi, dapat dilakukan dengan jalan: 1. Gunakan EDTA sebagai antikoagulan. 2. Buatlah spesimen dengan cepat, terutama bila menggunakan darah kapiler. 3. Guankan alat gelas yang betul – betul bersih. 4. Kocoklah spesimen darahnya yang telah diencerkan selama waktu yang telah ditentukan. 5. Apabila dalam menghitung trombosit itu dijumpai adanya pengelompokan trombosit, maka harus diulang. Penggerombolan ini mungkin disebabkan kurang baiknya pada waktu mencampur atau karena teknik yang kurang baik pada waktu mengambil darahnya.
DAFTAR PUSTAKA
A Normal Platelet Count May Not Be Enough: The Impact of Admission Platelet Count on Mortality and Transfusion in Severely Injured Trauma Patients http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4374734/
Lisa M. Brown, MD, MAS, Mariah S. Call, BS, M. Margaret Knudson, MD, Mitchell J. Cohen, MD, and The Trauma Outcomes Group. 2011
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2652240/. J Thromb Haemost. 2009 Mar; 7(3): 399–405.
Platelet count and the risk for thrombosis and death in the elderly Johanna G. van der Bom
http://www.hindawi.com/journals/bmri/2014/456569/
Platelet Function Tests: A Review of Progresses in Clinical Application Jae-Lim Choi, Shuhua Li, and Jin-Yeong Han. 2014
http://aakmalang.blogspot.co.id/p/hitung-trombosit-dg-otomatis.html PERBANDINGAN ANTARA HITUNG TROMBOSIT DENGAN ALAT HITUNG OTOMATIS DAN CARA MANUAL TIDAK LANGSUNG Adisti Wulandari dan Siti Zulaikah. 2012 Analis Kesehatan Akademi Analis Kesehatan Malang