MAKALAH "KOMPONEN-KOMPONEN RPP ”
Di Susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ” Dasar Proses Pembelajaran Biologi” yang Biologi” yang di bimbing oleh Dosen Pembimbing : Purwaning Budi Lestari,S.Pd.,M.Pd. Lestari,S.Pd.,M.Pd.
Disusun oleh :
1. 2. 3. 4.
YOVINA NIA ANGGELISA GRITIS RINITA WARBAL MEDIATRIKS ESTI ISA ALBERTINA TANGGU SOLO
NPM :2161000220060 :2161000220060 NPM :2161000220020 :2161000220020 NPM :2161000220007 :2161000220007 NPM: 2161000220030 2161000220030
PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN KEOLAHRAGAAN IKIP BUDI UTOMO MALANG 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah makal ah yang berjudul “Komponen “ Komponen – komponen yang terdapat dalam RPP” RPP ” ini dengan lancar. Dan tidak lupa juga kepada Dosen pembimbing Purwaning Budi Lestari,S.Pd,M.Pd Dengan selesainya makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Dasar Proses Pembelajaran Biologi. Penyusun
menyadari
makalah
ini
masih
banyak
kekurangan
yang
perlu
disempurnakan. Oleh, karena itu penyusun berharap adanya saran dan kritik sehingga makalah ini dapat menambah pengetahuan, khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya, serta memberi dorongan semangat dalam proses belajar mengajar.
Malang, 21 Oktober 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................i DAFTAR ISI .........................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................1 1.3 Tujuan...................................................................................................................................2 BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................................................3 2.1 Pengertian RPP ..................................................................................................................... 3 2.2 Pinsip,Tujun,Fungsi,dan Komponen RPP ......................................................................... 3 BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 8 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................11 LAMPIRAN RPP.................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kiranya tidak asing lagi apabila mendengar guru-guru Agama yang menyatakan keluhan-keluhan tentang pengajaran materi bahasa arab. Hal ini disebabkan karena adanya faktor ketakutan dari siswa itu sendiri yang menganggap materi pendidikan agama adalah materi yang paling menyulitkan untuk dipelajari atau bahkan di anggap remeh karena materi bahasa arab sering di jumpai, Ketika seorang guru memberikan materi bahasa arab saat itu juga siswa merasa kurang berminat, kurang termotivasi untuk mempelajari atau untuk menerimanya. Akibatnya, dapat mengurangi keefektifan proses belajar mengajar. Faktor lain adalah karena basic (dasar) dari siswa. Mayoritas siswa yang belajar di sekolah-sekolah umum memiliki dasar yang minim sekali tentang bahasa arab. Atau mereka bisa dikatakan orientasinya kepada pendidikan agama kurang. Akibatnya, ketika siswa dihadapkan pada materi bahasa arab khususnya pembelajaran nahwu/sharaf, siswa akan mengalami kesulitan pada proses belajarnya. Demikian juga alokasi waktu yang diberikan untuk mata pelajaran bahasa arab di sekolah-sekolah umum (1 x pertemuan dalam seminggu / 1 x 40 menit). Bagaimana mungkin siswa dapat membaca dengan fasih, menulis dengan tepat dan benar, menghafal dengan cepat. Dengan latar belakang basic bahasa arab yang minim sekali sementara waktu yang diberikan untuk materi pendidikan nahwu/sharaf sangat sedikit sekali. Hal inilah yang menjadi penghalang ketercapaian hasil yang memuaskan. Akan berbeda sekali dengan siswa madrasah pada umumnya yang telah memiliki latar pendidikan bahasa arab. Lebih mudah untuk membaca, mudah dalam menulis dan menghafal sehingga tidak terdapat kesulitan-kesulitan untuk mempelajari materi bahasa arab akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh anak didik baik dari faktor intern ataupun ekstern. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah sebagai berikut : 1. A pa yang dimaksud dengan RPP? 2. Apa yang dimaksud dengan Prinsip, Tujuan, Fungsi Dan Komponen RPP?
1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud dengan RPP. 2. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Prinsip, Tujuan, Fungsi Dan Komponen RPP. .
2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran, yakni: kompetisi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetisi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetisi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakuakan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tertanggal 23 November 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)(BSNP, 2007). RRP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalam pelajaran di satuan pendidikan.
2.2 Prinsip, Tujuan, Fungsi, Komponen RPP a) Tujuan
rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar, (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis, dan berdaya guna, maka guru akan mampu 3
melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. b) Fungsi
Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya
bersifat
fleksibel
dan
memberi
kemungkinan
bagi
guru
untuk
menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya. Sedikitnya terdapat dua fungsi RPP dalam KTSP: 1. Fungsi Perencanaan Fungsi Perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih bersikap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. 2. Fungsi Pelaksanaan Dalam pengembangan KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistematik dan sistemis, utuh dan menyeluruh dalam beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang actual. c) Prinsip Pengembangan RPP Pengembangan rencana pelaksanann pembelajaran harus memperhatikan perhatian dan karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Untuk kepentingan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam menyukseskan implementasi KTSP, sebagai berikut: a. Kompetisi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus jelas b. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetisi peserta didik. c. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajran harus menunjang, dan sesuai dengan kompetisi standar yang akan diwujudkan.
4
d. Rencana pelaksanaan perencanaan yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. e. Harus jelas koordinasi antar komponen pelaksana program disekolah, terutama apabila pelajaran dilaksanakan diluar kelas, agar tidak mengganggu jam-jam pelajaran lain. f. Perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatiakan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan atau lingkungan peserta didik. g.
Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreatifitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
h.
Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
Proses pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman baragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. i.
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.
j.
Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan Antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu kebutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mangakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
k.
Menerapakan
teknologi
mempertimbangkan
informasi
penerapan
dan
teknologi
komunikasi.RPP informasi
dan
disusun komunikasi
dengan secara
terintegritas, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi . d) Komponen- komponen RPP Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari : 1) Identitas Mata Pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program-program keahlian, mata pelajaran atau tema materi pelajaran yang dibahas, dan jumlah jam pertemuan. 2) Standar Kompetensi 5
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta didik dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan atau semester pada suatu mata pelajaran. 3) Kompetensi Dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4) Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. 5) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6) Materi pembelajaran Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, posedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir uraian sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi. 7) Alokasi Waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8) Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari 6
setiap indicator, dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI. 9) Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (pemberian appersepsi). b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. d. Penilaian Hasil Belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indicator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian. e. Sumber Belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi.
7
e) Cara Penyusunan RPP Cara menyusun suatu rencan pelaksanaan pembelajaran meliputi beberapa hal berikut: 1. Identitas Mata Pelajaran Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu 2.
Standar Kompetisi dan Kompetisi Dasar Tuliskan standar kompetisi dan kompetisi dasar sesuai dengan standar isi
3. Indikator Pengembangan indikator dilakukan dengan babarapa pertimbangan berikut: . Setiap KD dikembangkan menjasi beberapa indikator (lebih dari dua). Indikator menggunakan kata kerjaoperasional yang dapat diukur
atau
diobserfasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setar dangankata kerja dalam KD maupun SK. Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, kontinuitas, relevansi dan konteksual. Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetisi yang merupakan kemampuan bersikap, berfikir dan bertintak secara konsisten. 4. Materi pembelajaran Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraiannya yang telah dikembangkan dalam silabus. Dalam menetapkan dan mengembangkan silabus, pengalaman
belajar
yang
bagaimana
yang ingin
diciptakan
dalam
proses
pembelajaran yang didukung oleh uraian materi untuk mencapai kompetesi tersebut. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan materi adalah kemanfaatan, alokasi
waktu,
kesesuaian,
ketetapan,
dan
kondisi
lingkungan
masyarakat,
kemampuan guru, tingkat perkembangan peserta didik dan fasilitas. Agar pembelajaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria sebagai berikut.
8
Shahih (valid), artinya materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar benar
telah teruji kebenaran dan keshahihannya. Pengertian ini juga berkaitan
dengan keaktualan materi sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan zaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman kedepan.
Relevansi, artinya relevan atau sinkron antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai. Materi pembelajaran yang dipilih harus benar benar sesuai dan memadai dalam rangka mencapai kemampuan dasar yang telah ditetapkan.
Konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pembelajaran dengan kemampuan dasar dan standar kompetensi.
Adequasi (kecukupan), artinya cakupan materi pembelajaran yang diberikan cukup lengkap untuk tercapainya kemampuan yang telah ditentukan.
Tingkat kepentingan, artinya dalam memilih materi perlu dipertimbangkan pertanyaan berikut: sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa penting? Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
Kebermanfaatan, artinya materi yang diajarkan benar-benar bermanfaat, baik secara akademis maupun non akademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan selanjutnya. Bermanfaat secara non akademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Layak dipelajari, artinya materi tersebut memungkinkan untuk dipelari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah/tidak terlalu sulit) maupun aspek layakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
Menarik minat, artinya matei yang dipilih menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Dengan kata lain, setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu sehingga muncul dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
9
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpula
Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen pembalajaran, yakni: kompetisi dasar, meteri standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Selain itu RPP dibuat berdasarkan kebutuhan sekolah yang mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut.n
10
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rivai, 1989, Teknologi Pembelajaran, Sinar Baru, Bandung. H. Khairuddin dan Mahfud Junaedi, dkk, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pilar Media, Yogyakarta. Kumandar, 2009, Guru Professional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta.
11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Sungai Betung
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI /1
Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi :
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Saling temas.
Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia.
I. Indikator
1. Menjelaskan struktur dan proses pembentukan tulang. 2. Menjelaskan fungsi dan kelainan yang terjadi pada sistem gerak.
II. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan struktur tulang pada manusia. b. Peserta didik dapat menjelaskan proses pembentukan tulang pada manusia. c. Peserta didik dapat menyebut fungsi rangka pada manusia. d. Peserta didik dapat menyebutkan gangguan penyakit pada rangka manusia.
III. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok
: Sistem Gerak Pada Manusia
2. Sub materi
: Tulang
IV. Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran kooperatif
12
V. Model Pembelajaran
1. Course Review Horay
VI. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Course Review Horay
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sederhana dengan tanya jawab 3. Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil 4-5 orang dalam satu kelompok 4. Guru membaca soal secara acak untuk semua kelompok kecil 5. Setelah pembacaan soal dan mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi 6. Bagi yang benar, peserta didik memberi bintang dan langsung berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya 7. Nilai peserta didik dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay 8. Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay 9. Penutup
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 Menit) Guru Memotivasi peserta didik dengan pertanyaan “Kalian berangkat sekolah pakai apa?”
Peserta Didik Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab “jalan kaki”.
Melanjutkan pertanyaan “apa yang menyebabkan kita bisa bergerak”?
Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab “ adanya tulang dan otot”
Melanjutkan pertanyaan” apa tulang sebagai alat gerak?”
Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab “ya”.
Menulis topik yang akan Gerak pada Manusia”
dipelajari, yaitu “Sistem Menulis topik pembelajaran pada buku catatan.
“Berkaitan dengan materi, Sistem Gerak pada Manusia, maka hari ini kita akan membahas mengenai Tulang”.
13
Mendengarkan penjelasan guru.
B. Kegiatan Inti (25 Menit)
Guru
Peserta Didik
Guru memulai untuk memberikan materi.
Mendengarkan penjelasan guru.
Guru menyampaikan materi yang hendak dipelajari.
Mendengarkan
materi
yang
disampaikan. Guru membentuk kelompok untuk peserta didik yang
Membentuk kelompok 4-5 orang.
terdiri dari 4-5 orang. Guru membaca soal secara acak untuk semua kelompok
Mendengarkan soal yang dibacakan dan mendiskusikan soal kepada setiap anggota kelompok.
Guru memberi bintang kepada kelompok yang berteriak
Berteriak horay atau menyanyikan
horay atau menyanyikan yel-yelnya dan menjawab soal
yel-yel.
dengan benar.
Guru memberikan reward pada peserta didik yang
Menerima reward.
memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay
Guru membuat kesimpulan dari diskusi kelompok.
Memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi.
C. Kegiatan Akhir (10 Menit)
Guru
Peserta Didik
Memberikan kesimpulan dan evaluasi dari hasil diskusi
Mendengarkan penjelasan guru.
yang telah dilakukan. Menanyakan pembahasan materi yang belum dipahami
Memberi tanggapan pada pertanyaan
peserta didik.
guru. 14
Memberikan
tugas
individu
untuk
pengetahuan
Melaksanakan tugas dari guru.
pemahaman peserta didik dengan mengerjakan tugas di rumah.
VIII. Materi A.
Tulang
Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan merupakan alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang mempunyai peranan p enting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang. 1. Jenis – jenis Tulang a) Tulang Rawan ( Kartilago)
Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri dari sel – sel, tulang rawan yang menghasilkan kondrin sebagai matrik. Jaringan tulang rawan pada orang dewasa banyak mengandung matrik, sedangkan jaringan tulang rawan pada anak – anak banyak mengadung sel – sel sehingga tulang rawan pada anak – anak lebih lentur. Tulang rawan pada orang dewasa terdapat dicuping hidung, antar tulang rusuk, dan tulang dada, sendi – sendi tulang belakang.
b) Tulang Keras (Osteon)
Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel – sel penyusun tulang keras:
Osteosit, yaitu sel – sel tulang dewasa.
Osteoblas, yaitu sel tulang muda yang akan membentuk ostoesit.
Osteoklas, yaitu sel yang berfungsi untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.
Osteoprogenator, yaitu derivat mesenkim yang memiliki kemampuan berdeferensiasi menjadi osteoblas. 15
2. Pembentukan dan Pertumbuhan pada Tulang
Pertumbuhan tulang, yaitu rangka pada manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Pembentukan tulang terjadi segara setelah terbentuk tulang rawan
( kartilago).
Kartilago dihasilkan dari sel – sel mesenkima (jaringan embrional). Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel – sel tulang. Osteoblas berfungsi sebagai membentuk sel tulang. Disekeliling sel – sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matrik tulang. Di dalam senyawa protein terdapat pula senyawa kapur dan posfor, sehingga matrik tulang akan mengeras. Proses penulangan disebut osifikasi. 3. Macam – Macam Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya tulang dapat dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut: a)
Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga, misalnya tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil, dan tulang betis. Tulang pipa terbagi atas bagian – bagian sebagai berikut:
Epifisis, yaitu kedua ujung tulang yang terdiri dari tulang rawan.
Diafisis, yaitu bagian tengah yang memanjang.
Cakra epifisis, yaitu bagian sempit diantara epifisis dan diafisis. Pada orang dewasa cakra epifisis sudah mengalami penulangan sehingga tidak dapat bertambah panjang.
b)
Tulang Pipih
Tulang Pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya : tulang rusuk, tulang tenggorak, tulang belikat. c)
Tulang Pendek 16
Bentuk seperti dadu atau pendek tidak beraturan. Contohnya pangkal kaki, ruas jari, pangkal lengan, dan ruas – ruas tulang belakang. d)
Tulang Tak Terbentuk
Tulang Tak Terbentuk memiliki bentuk yang tidak tentu. Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang. 4. Fungsi Tulang
Fungsi tulang antara lain :
Memberi bentuk tubuh.
Melindungi alat tubuh yang vital.
Menahan dan menegakkan tubuh.
Tempat perlekatan otot.
Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
Tempat menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang ada disumsum kuning.
5. Kelainan dan Gangguan pada Rangka
Kekurangan Vitamin D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan Vitamin D pada anak – anak dapat menyebabkan rakiris, biasanya terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa, kekurangan Vitamin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.
Kecelakaan
Memar, merupakan sobeknya selaput sendi.
Fraktura atau patah tulang
Fraktura tertutup yaitu tulang yang patah tidak merobek kulit.
Fraktura terbuka apabila tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar.
Fisura, bila tulang hanya rentak.
Kebiasaan yang salah
Skoliosis, yaitu jika ruas tulang belakang membelok ke kiri atau ke kanan.
Kiposis, yaitu tulang belakang dilihat dari samping mrmbelok ke belakang.
Lordosis, yaitu jika ruas belakang yang dilihat rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati dan mongering.dari samping tampak terlalu membengkok ke depan.
Nekrosa terjadi bila selaput tulang ( periosteum)
17
IX. Sumber Belajar
Pratiwi, D. A., dkk . 2004. Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas XI XI. Jakarta : Penerbit Erlangga. Campbell, Neil A., Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi. Jilid1.Jakarta : Erlangga.
X. Media Bahan Pembelajaran
1. Alat Tulis 2. Gambar Rangka 3. Tongkat 4. Kartu Tebak Kata
XI. Penilaian
1. Penilaian proses belajar afektif peserta didik 2. Evaluasi terhadap tugas rumah
18
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF
No.
Materi
: Sistem Gerak Pada Manusia
Kelas/Semester
: XI/1
Hari/Tanggal
:
Nama Siswa
Disiplin
Teliti
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
19
Kejujuran
Jumlah Skor
Nilai
23. 24. 25. 26. 27. dst
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dal am indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Penilaian : Jumlah Skor X 100 12 Nilai afektif: BT (Belum terlihat)
< 25
= D
MT (Mulai Terlihat)
26 - 50
= C
MB (Mulai Berkembang)
51 – 75
= B
MK (Menjadi kebiasaan )
76 – 100
= A
PEKERJAAN RUMAH (PR) A. Cara Kerja
1) Jawablah pertanyaan secara mandiri. 2) Kerjakanlah di rumah. 3) Kumpulkan pada minggu berikutnya. 20
B.Soal
1) Sebutkan fungsi tulang pada manusia. 2) Sebut dan jelaskan jenis – jenis tulang pada manusia, beserta contohnya. 3) Sebut dan jelaskan macam – macam bentuk tulang pada manusia.
RUBRIK PENILAIAN PEKERJAAN RUMAH (PR) NO 1.
JAWABAN
a) Memberi bentuk tubuh.
SKOR 5
b) Melindungi alat tubuh yang vital. c) Menahan dan menegakkan tubuh. d) Tempat perlekatan otot. e) Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor f) Tempat menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning. 2.
Tulang pada manusia ada 2 yaitu :
5
a) Tulang rawan adalah bersifat bingkas dan lentur serta terdiri dari sel – sel, tulang rawan yang menghasilkan kondrin sebagai matrik. Jaringan tulang rawan pada orang dewasa banyak mengandung matrik, sedangkan jaringan tulang rawan pada anak – anak banyak mengadung sel – sel sehingga tulang rawan pada anak – anak lebih lentur, terdapat dicuping hidung, antar tulang rusuk, dan tulang dada, sendi – sendi tulang belakang. b) Tulang keras adalah tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Terdapat pada tulang pipih, tulang pipa. 3.
a) Tulang Pipa
adalah tulang yang berbentuk tabung dan pada
umumnya berongga, misalnya tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil, dan tulang betis. b) Tulang Pipih adalah tulang Pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons. tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya : tulang rusuk, tulang tenggorak, tulang belikat. 21
10
c) Tulang Pendek bentuk seperti dadu atau pendek tidak beraturan. Contohnya pangkal kaki, ruas jari, pangkal lengan, dan ruas – ruas tulang belakang. d) Tulang Tak Terbentuk memiliki bentuk yang tidak tentu. Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.
Total skor
20
Skor yang diperoleh Nilai =
x 100 Total skor maksimal (20)
=………………
Mengetahui,
Malang, 15 September 2017
Kepala Sekolah SMA
Mahasiswa,
(_________________________)
( YOVINA NIA ANGGELISA)
NIP/NIK : ....................................
NPM : 2161000220060
22