KURIKULUM: perspektif KURIKULUM: perspektif dan praktek John P. Miller & Wayne Seller Seller : Institut Ontario Studi Studi bidang Pendidikan
BA B
8
KOMPONEN – KOMPONEN KURIKULUM
Sekarang kita beralih dari orientasi kurikulum ke sebuah penelitian kunci elemen – elemn yang biasanya diasosiasikan dengan pengembangan kurikulum: 1) tujuan – tujuan dan sasaran – sasaran, 2) isi, 3) strategi mengajar / pengalaman – pengalamn belajar, 4) Pengor Pengorgan ganisa isasia sian n isi dan strate strategi gi – strate strategi gi mengaj mengajar ar..
Kadang Kadang – kadang kadang evaluas evaluasii
dimas dimasuk ukan an dala dalam m rangk rangkai aian an kompon komponen en ini, ini, teta tetapi pi kita kita perla perlaku kukan kan elem elemen en pros proses es kurikulum kurikulum ini secara terpisah terpisah di Bab 13 dan 14. Titik Titik perhatian perhatian dalam bab ini adalah menguji tujuan – tujuan dan sasaran – sasaran kurikulum, isi, dan strategi mengajar / pengalaman belajar dipandang dari perspektif ketiga posisi kurikulum yang utama; pada bab 9, kita meneliti bagaimana para ahli teori mengintegrasikan komponen – komponen kurikulum dalam berbagai model pengajaran.
TABEL 8.1 Departemen Pendidikan Florida Target – Target Perkembangan Perk embangan Siswa
Target Area I. Keterampilan Komunikasi dan Keterampilan Belajar. Semua siswa
mendapa mendapatka tkan n pembela pembelajar jaran an penguas penguasaan aan keteram keterampil pilan an dasar dasar yang yang diperl diperlukan ukan dalam dalam memperoleh dan mengungkapkan gagasan – gagasan dengan kata – kata yang efektif, angka – angka, dan simbol – simbol lainnya, juga mendapatkan pembelajaran ekstensi sesuai dengan kapasitas individu, fisik, mental dan emosinya. a.
Semu Semuaa siswa siswa akan akan meneri menerima ma penge pengeta tahu huan an memba membaca ca,, menuli menulis, s, berbi berbica cara ra,, dan aritmetik selama di sekolah dasar, disertai dengan kemajuan bertahap untuk untuk bida bidang ng pelaj pelajar aran an matema matemati tika ka,, ilmu ilmu alam alam,, seni seni,, bahas bahasaa dan humaniora.
b.
Semua Semua siswa siswa akan mengemb mengembangk angkan an dan menggun menggunaka akan n ketera keterampi mpilan lan prose prosess logika logika mengena mengenaii penelit penelitian ian,, analisa analisa,, evaluas evaluasi, i, dan pemecah pemecahan an masalah, dalam berpikir kritis dan dalam pengg unaan simbolisme.
c.
Semua emua sisw iswa akan akan meng mengem emba bang ngka kan n komp kompet eten ensi si dan dan moti otivas vasi untu untuk k melanj melanjutk utkan an evaluas evaluasii diri diri dan instru instruksi ksi diri diri dan beradap beradaptas tasii terhada terhadap p perubahan lingkungan.
Bidan Bidan
T
II.
Pendidikan Pendidikan Kewar
Se
si
ak
Bidang Pekerjaa Pekerjaan n yang yang dimina diminati. ti. Bidang Target Target III. Bidang
Semua Semua siswa siswa akan akan
mendap mendapatka atkan n pengeta pengetahua huandan ndan pemaham pemahaman an tentan tentang g peluan peluang g – peluang peluang yang yang terbuka terbuka bagi bagi mereka mereka untuk untuk memper mempersia siapkan pkan kehidupa kehidupan n produkt produktif, if, dan akan mengembangkan keterampilan – keterampilan dan kemampuan – kemampuan yang akan bermanfaat bagi mereka dalam mengambil peluang – peluang kerja itu - termasuk pula sikap positif positif dalam bekerja serta pemahaman bahwa semua pekerjaan itu mulia. a.
Semua siswa akan memperoleh pengetahuan dan mengembangkan sebuah pemahaman tentang struktur ekonomi fundamental dan proses – proses sistem sistem Ameri Amerik, k, sekaligus sekaligus pemahama pemahaman n atas atas peluan peluang g – peluang peluang
serta serta
tuntutan partisipasi individu dan keberhasilan dalam sistem b.
Semua siswa akan mengembangkan kompetensi – kompetensi pekerjaan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan yang akan berguna untuk mema memasu suki ki sist sistem em ekon ekonom omi, i, dan dan
atau atau pers persia iapa pan n
akad akadem emik ik untu untuk k
memperoleh memperoleh keterampila keterampilan-kete n-keterampi rampilan lan profesional profesional atau teknik melalui melalui pelatihan sekolah lanjutan. c.
Semu emua
siswa
akan
meng engemb embangk ngkan
komp ompete etensi
sebagai aplikasi asi
pengetahuan ekonomi menjadi fungsi-fungsi ekonomi yang praktis seperti
c. Semu Semuaa sisw siswaa akan akan menge mengemb mbang angka kan n kompet kompetens ensii dalam dalam menge mengenal nalii dan dan mencegah masalah-masalah kesehatan lingkungan. d. Semua siswa akan mendapatkan mendapatkan pengetahuan psikologi dasar dan faktorfaktor-
faktor faktor sosiol sosiologi ogiss yang yang mempeng mempengaru aruhi hi prilak prilaku u manusi manusiaa dan kesehat kesehatan an mental, mental, serta serta akan mengem mengembang bangkan kan kompete kompetensi nsi menyesua menyesuaiak iakan an diri diri terhadap perubahan status personal dan pola-pola sosial. Bidang Bidang Target arget V.
Rum Rumah ah dan dan hubun hubunga gan n kelu keluar arga ga. Semua emua sis siswa akan akan
mengembangkan penghargaan terhadap keluarga sebagai institusi sosial. a. Semu Semuaa sisw siswaa akan akan menge mengemb mbang angka kan n tent tentang ang perana peranan n mere mereka ka dan peran peran anggota anggota keluar keluarga ga yang yang lain, lain, bersam bersamaan aan dengan dengan pengeta pengetahuan huan tentan tentang g perlunya partisipasi dalam kehidupan keluarga. b. Semu Semuaa sisw siswaa akan akan mema memaham hamii perana peranan n kelua keluarg rgaa seba sebagai gai unit unit dasa dasarr di dalam masyarakat. Apresi esiasi asi este esteti tika ka dan dan buday budaya. a. Bida Bidang ng Targe argett VI. VI. Apr
Semu Semuaa sisw siswaa akan akan
mengembangkan mengembangkan pemahaman dan apresiasi apresiasi terhadap prestasi prestasi manusia dalam bidang ilmu alam, ilmu sosial, humaniora dan kesenian. a. Semu Semuaa sisw siswaa akan akan menda mendapat patkan kan penget pengetahu ahuan an seni seni,, musi musik, k, sast sastra ra dan dan drama dan posisinya di dalam warisan budaya. buda ya. b. Semua siswa siswa akan akan aktif di dalam satu bidang bidang kegiata kegiata kreatif kreatif atau atau lebih lebih dan
b. Semua Semua siswa siswa akan mengem mengembang bangkan kan ketera keterampi mpilan lan intrap intrapers ersonal onal dan
hubungan hubungan kelomp kelompok ok serta serta akan akan mengena mengenali li penting pentingny nyaa dan perluny perlunyaa standar perilaku moral dan etika. Sumber : departemen pendidikan Florida, target pendidikan di florida
Pernyataan target-terget yang di keluarkan oleh departemen pendidikan florida di atas mencerm mencermink inkan an lebih lebih dari dari satu satu posisi posisi kuriku kurikulum lum utama. utama. Misalny Misalnyaa perny pernyataa ataan n ini mereflesikan baik pengaruh trasmisi ataupun transaksi. Pernyataan 1 (a) beroreientasi transmisi karena fokus pada pengembangan pada keterampilan dasar sedangkan 1 (b) adalah adalah perny pernyataa ataan n berori berorienta entasi si trans transaks aksii karena karena menekan menekankan kan pada ketera keterampi mpilan lan pemecahan masalah. Namun demikian kebanyakan tujuan di dalam pernyataan ini berorientasi transmisi karena mereka menekankan pengetahuan dasar dalam berbagai bidang, penekanan ini konsisten dengan kepercayaan kompetensi di berbagai Negara bagian florida.
Pengembangan Target – Target
Sete Setela lah h pern perny yataa ataan n umum umum tuju tujuan an – tuju tujuan an tela telah h difo diform rmul ulas asik ikan an,, lalu lalu perl perlu u mengembangkan target – target target yang yang lebih spesifik. spesifik. Ini adalah langkah menengah di antara maksud maksud – maksud maksud umum dan tujuan – tujuan instruksional, instruksional, Di langkah ini,
pendid pendidika ikan n adalah adalah contoh contoh tentan tentang g bagaim bagaimana ana sasara sasaran n – sasara sasaran n kognit kognitif if dipeca dipecah h menj menjad adii
berba berbaga gaii
raga ragam m
ting tingka kata tan. n.
Tingk ingkat atan an
–
ting tingka kata tan n
Bloo Bloom m
mengidentifikasikan sebagai berikut: 1. Penget Pengetahua ahuan: n: Mengin Mengingat gat infor informas masii dasar dasar 2. Menyel Menyeluru uruh: h: Memah Memahami ami Penget Pengetahua ahuan n
TABLE 8.2 Provinsi Ontario: Sasaran – Sasaran Pendidikan
Kement Kementria rian n Pendid Pendidikan ikan di Ontari Ontario o berupay berupayaa menyelen menyelengga ggarak rakan an peluang peluang – peluang peluang yang yang sama sama di sekola sekolah h – sekola sekolah h provin provinsi si..
Progra Program m – program program yang yang telah
dican dicanang angka kan n adal adalah ah kepeg kepegaw awai aian an,, fasi fasili lita tass – fasi fasili lita tas, s, dan dan keuan keuangan gan,, kemen kementr tria ian n pendidikan mempunyai tujuan menyeluruh untuk membantu setiap orang berorestasi atas potensi – penti yang dimilikinya di bidang fisik, intelktual, emosi, sosial, budaya dan perkembangan moral. Oleh karena itu sasaran – sasaran sasaran pendidikan dimaksudkan untuk membantu siswa : Mengemba mbang ngkan kan resp respon on ter terha hadap dap prose prosess – pros proses es pemb pembela elajar jaran an yang yang 1. Menge dinamis 2. Mengembangkan Mengembangkan akal pikiran, kemampuan beradaptasi, serta kreativitas kreativitas
belajar dan kreativitas hidup Mendapatka atka 3. Mendap
huan das
dan ket
mpil
kete
pila
10. Mengembangkan Mengembangkan penghargaan penghargaan yang tinggi terhadap kebiasaan – kebiasaan, kebiasaan, kebudayaan – kebudayaan, keyakinan – keyakinan yang berkembang luas di dalam kelompok masyarakat.
11. Mendaptakan keterampilan – keterampilan dan sikap – sikap yang akan memberikan kepuasan dan produktipitas di dalam dunia kerja 12.Mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan dan berkomitmen tinggi
atas penggunaan sumber daya alam secara bijak
13. Mengembangkan nilai – nilai personal, etika, atau keyakinan agama bagai kesejahteraan masyarakat umum
D Dar arii
OSIS OSIS
Onta Ontari rio o
Scho School ols: s:
seko sekollah
mene me neng ngah ah
dan dan
lanj anjutan utan,,
Toron oronto to,,
Canada:Kementrian Pendidikan Ontario, 1983, hal 3-4. ]
Tujuan – tujuan Instruksional
Tujua Tujuan n Istruk Istruksio sional nal merupak merupakan an bagian bagian dari dari pembel pembelaja ajaran ran.. Berbaga Berbagaii defini definisi si tujuan tujuan instruksional disampaikan oleh beberapa tokoh diantaranya : Robert Robert F. Mager Mager (1962) (1962).. Tujua Tujuan n instru instruksi ksional onal sebaga sebagaii tujuan tujuan perila perilaku ku yang yang hendak hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa siswa pada kondisi tingkat kompetensi tertentu. Eduard Eduard L. Dejnozk Dejnozk dan David David E. Kavel Kavel (1981) (1981) Tujua Tujua
ins
ksi
l adalah adalah
Menyusun
instrumen tes pada proses evaluasi (pretes dan post tes).
Melakukan
tindakan perbaikan atau improvement pembelajaran.
ISI
Menjaw Menjawab ab pertany pertanyaan aan awal awal -
Apa yang yang akan akan saya saya ajarkan ajarkan??
- pertam pertamaa kita haru haruss
menentukan menentukan isi atau pengetahuan pengetahuan yang tepat. Apa itu isi: Saylor Saylor memberikan memberikan definisi berikut: [isi adalah] fakta – fakta, fakta, observasi – observasi, data, persepsi – persepsi, rancangan – rancangan dan solusi – solusi yang digambarkan dari pikiran manusia yang diperoleh dari pengalaman pengalaman dan yang menyusun pikiran guna menghasilkan menghasilkan ide – ide, konsep – konsep, generalisasi – generalisasi, prinsip – prinsip, rencana – rencana dan solusi – solusi (hal 160) Kriteria Pemilihan Isi Dalam Dalam memili memili isi, para para pekerja pekerja kuriku kurikulum lum akan menekan menekankan kan pada pada berbaga berbagaii macam macam kriteria. Umumya kriteria ini berisikan kategori – kategori berikut: •
Kriteria psikologi
•
Kriteria \sosial/ politik
•
Kriteria kepentingan siswa
•
Isi harus diintegrasikan dengan aktivitas proses dan dengan dimensi afektif
•
Isi harus diajarkan dengan cara spiral, sehingga gagasan – gagasan bisa diperkuat dan terus dikembangkan
•
Penge Pengelo lola laan an lebi lebih h lanj lanjut ut (kon (konse sep p – konse konsep) p) haru haruss disa disaji jika kan n di awal awal unit unit pembahasan, untuk memudahkan memahami isi
Kriteria Sosial / Politik.
Serangkai criteria lain digunakan untuk memilih isi adalah
criteria criteria politik dan sosial. Misalnya Misalnya ada consensus umum bahwa isi kurikulum kurikulum sekolah tidak boleh berisika berisikan n pornografi pornografi dan rasial; rasial; maka buku – buku diperiksa diperiksa ulang untuk memastikan apakah isi buku itu mengandung pornografi atau rasial, seperti gambar – gambar, gambar, peranan tradisional tradisional / etnik. Kriteria Kriteria sosial dapat dikategorik dikategorikan an di dalam posi – posisi kurikulum berbeda: Kriteria Transmisi •
Isi harus membantu mempetahankan consensus nasional yang kuat
•
Isi harus membantu menanamkan nilai – nilai tradisional
•
Isi tidak terlalu kontroversi atau memasukkan topik – topik yang merendahkan nilai – nilai tradisional
•
Isi harus berhubungan dengan kepedulian sosial
•
Isi harus terintegrasi dengan aksi sosial
Kriteria Kepentingan Siswa. Kriteria lainnya lainnya untuk menyeleksi isi adalah bahwa pokok
bahasa bahasan n harus harus berkai berkaitan tan dengan dengan kepenti kepentingan ngan – kepenti kepentingan ngan dan tingkat tingkat kemata kematangan ngan peserta didik. Misalkan, model pengembangan kurikulum Weinstein dan Fantini (1970) (1970) yang menggunakan perhatian dan kepentingan peserta didik sebagai kriteria utama dalam memilih isi.
Kriteria Kesiapan Siswa. Kriteria ini berasal dari psikologi perkembangan, misalnya: •
Isi haru berhubungan dengan kerangka kerja internal yang diadakan oleh siswa. Kerangka kerja ini berkaitan dengan tahapan – tahapan perkembangan kognitif
•
Tingkat kompleksitas isi perlu diartikulasikan, sehingga kerangka kerja siswa bisa dicocokan dengan tingkat isi yang yang tepat. Kecocokan antara isi dan kesiapan siswa siswa akan mempercpat pertumbuhan pertumbuhan siswa, siswa, ketidakcocoka ketidakcocokan n anta nisi dan kesiapan kesiapan siswa siswa akan menghasilkan menghasilkan instruksi instruksi yang tidak tidak efektif. Oleh karena itu, itu, guru – guru perlu memiliki keterampilan dalam mendiagnosa kerangkan kerja siswa dan tingkat kesiapan siswa.
•
Isi harus berhubung berhubungan an dengan gagasan gagasan – gagasan yang ditemukan ditemukan siswa. siswa. Para
Fokus Kriteria praktis adalah pada studi kelayakan dalam memasukkan materi pemb pembel elaj ajar aran an yang yang spes spesif ifik ik dalam dalam kurkul kurkulum um sekol sekolah. ah.
Misa Misalk lkan an seko sekola lah h ingi ingin n
mengadakan pembelajaran komputer tapi tidak ada biaya untuk penyelenggaraannya. Kriteria praktis juga bisa menghalangi inovasi – inovasi. Misalkan seorang guru tertarik untuk melakukan proyek – proyek aksi sosial, tetapi terbentur pada perizinan dan manfaat manfaat kegiat kegiatan, an, makan makan aktivi aktivitas tas guru guru ini mungki mungkin n akan dilara dilarang. ng. Keprak Kepraktis tisan an ini sering seringkali kali digunak digunakan an sebagai sebagai criter criteria ia untuk untuk menduku mendukung ng transm transmis isii yang yang berori berorient entasi asi kurikulum.
Kriteria Filosofi. Kriteria Kriteria filosofi filosofi fokus kepada isu – isu epistemologi epistemologi dan posisi –
posisi nilai dasar. dasar. Transmisi •
Isi harus dipecah menjadi komponen – komponen kecil agar bisa dikelola
•
Karena Karena para para pendidi pendidik k transm transmisi isi cender cenderung ung memanda memandang ng pengeta pengetahuan huan dalam dalam berbagai subjek yang tetap dan objektif, maka kurikulum harus berisikan isi yang berpusat pada bidang – bidang pokok utama ini.
•
Isi harus bisa diorganisir menurut logika yang menjadi sifatnya
STRA STRATEG TEGII – STRA STRATEG TEGII MENGAJ MENGAJAR AR / PENGAL PENGALAMA AMAN N – PENGAL PENGALAMA AMAN N MENGAJAR
Apa bedanya strategi strategi mengajar mengajar (instruksi) (instruksi) dengan isi (kurikulum) (kurikulum)?? Dalam pandangan pandangan kami, perbedaa perbedaannya nnya tingkat tingkatan an bukan bukan jenis. jenis.
Kami mendefi mendefinisika nisikan n kurikulum kurikulum sebagai sebagai
rangkaian rangkaian interaksi interaksi sengaja agar memudahkan memudahkan kegiatan belajar belajar dan perkembangan. Di dalam kurikulum fokus nya global – atau serangkaian interaksi makro. Instruksi fokus utamanya pada serangkaian interaksi menengah atau mikro; guru merancang serangkaian pengalaman belajar menengah untuk meraih tujuan – tujuan yang spesifik. Bebera Beberapa pa strateg strategii pengaja pengajaran ran didasa didasarka rkan n pada model model – model model mengaj mengajar ar yang yang berakar berakar dari berbagai sistem teori; sedangkan sedangkan yang lainnya tidak mengikatkan diri pada dasar teori yang spesifik. spesifik. Saylor Saylor et.al (1966/1974/1981) (1966/1974/1981) mendefinisik mendefinisikan an berbagai tipe strategi – strategi mengajar: •
Ceramah
•
Diskusi / bertanya
•
Aktivitas – aktivitas komunitas
•
Penelitian Kelompok
•
Belajar mandiri
Model – Model Pengajaran Menurut Joyce dan Weil (1980), “ model pengajaran adlah debuah rencana atau
piola yang bisa digunakan digunakan untuk membentuk membentuk kurikulum kurikulum (kegiatan belajar jangka panjang), untuk merancang materi – materi instruksional dan menuntun instruksi” (hal.1). (hal.1).
sebuah model didasarkan didasarkan pada pada sebuah sebuah konsep konsep khusus khusus dari lingkungan lingkungan
belajar belajar (misalnya (misalnya orientasi orientasi khusus). khusus). Dengan kata lain, setiap setiap model pengajaran pengajaran yang berbeda akan melengkapi konsep keseluruhan kurikulum yang berbeda. tidak ada Joyce dan Weil Weil berpendapat bahwa pendekatan pengajaran yang terbaik, terbaik, ada beberapa alternatif alternatif yang yang tepat pada konteks konteks yang berbeda berbeda didalam bukuya models of teaching (1980) mereka menjelaskan 22 model yang mana dikelompokan menjadi ampat konsep orientasi terhadap kurikulum : 1. modelmodel-mod model el pemr pemrose osesan san inform informasi asi 2. model-model transpersonal
3. modelmodel-mod model el intera interaksi ksi sosial sosial 4. model model-m -mode odell peril perilaku aku Joyce dan Weil (1980) menegaskan bahwa ada 6 komponen umum bagi setiap mode itu i
i
guru guru dan para pekerj pekerjaa kuriku kurikulum lum meneliti meneliti secara secara
hati-h hati-hati ati semua model kurikul kurikulum um
sebelum sebelum memil memilih ih satu satu model model untuk untuk digunak digunakan an dan dipers dipersiap iapakan akan untuk untuk menyeli menyelidik dikii model-model baru. Kriteria untuk memilih model-model pengajaran yaitu sebagai berikut: 1. ModelModel-mod model el harus harus kongrue kongruen n dengan dengan tujuantujuan-tuj tujuan uan dan targettarget-
target poengembangan seseorang, tujuan-tujuan keseluruhan, dan orientasi yang dominan yang diidentifikasi oleh pekerja kurikulum. Walaupu alaupun n guru-g guru-guru uru tidak tidak bekerja bekerja dari dari orienta orientasi si tunggal tunggal tetapi tetapi harus ada kecocokan umum antara posisi seseorang dengan model yang dipilihnya apabila guru iti iti berorientasi kognitif maka model transpersonal mungkin tidak akan cocok. 2. Model Model-m -mod odel el penga pengaja jara ran n harus harus kongr kongruen uen dili dilingk ngkun ungan gan seko sekola lah h pada bab 11 kami menggambarkan sebuah model pengajaran yang menj menjel elas aska kan n
lingk lingkun ungan gan-l -lin ingk gkun ungan gan
inst instit itus usio ional nal..
Di
dalam dalam
sebuahl sebuahling ingkun kungan gan instit institusi usional onal yang yang terint terintegr egrasi asi dan holist holistik, ik, tidaklah tepat menggunakan sebuah model pengajaran yang sangat berorientas berorientasii perilaku. perilaku. Namun kriteria kriteria ini tidak berarti bahwa guru harus harus menghi menghindar ndarii inovas inovasii apabil apabilaa lingku lingkungan ngan terkek terkekang ang oleh oleh tradisi ini hanya berarti bahwa dia perlu berhati-hati bahwasannya
Didaft Didaftar ar beriku berikutt kami menghub menghubungk ungkan an berbaga berbagaii Kriter Kriteria ia kapada kapada 3 posisi posisi kuriku kurikulum lum utama Kriteria Transmisi •
Model-model pengajaran harus berisikan tujuan-tujuan yang jelas
•
ModelModel-mod model el pengaja pengajaran ran harus harus terstr terstrukt uktur ur dan membuat membuat guru guru menyedi menyediakan akan pengarahan spesifik dalam pembelajaran isi dan keterampilan –keterampilan
•
Model-model pengajaran harus membolehkan evaluasi langsung terhadap targettarget instruksional
•
Model-model pengajaran harus memfasilitasi retensi isi di dalam bidang pokok bahasan tradisional
•
Model-model pengajaran harus menguatkan nilai-nilai tradisi melalui pengaruh instruksional dan pola asuh
Kriteria Transaksi •
Model-model Model-model pengajaran pengajaran harus memperbolehkan memperbolehkan siswa siswa meneliti meneliti proses-pr proses-proses oses alasannya sendiri
•
Model-model harus merangsang penelitian dan investigasi
•
Model-model harus berdasarkan skema perkembangan intelektual yang khusus
•
Peran guru di dalam model-model ini harus menstimulasi penyelidikan pada siswa
PENGOR PENGORGAN GANISAS ISASIAN IAN ISI DAN STRA STRATEG TEGI-ST I-STRA RATEG TEGII PENGAJ PENGAJARA ARAN N
Setelah isi kurikulum dan strategi pengajaran dipilih, pegawai kurikulum mencoba untuk mengorganisir elemen-elemen ini. Stratemeyer, former, Mc kim dan passow (1957) telah menyebutkan sejumlah pertanyan yang bisa dipakai dalam pendekatan ini: PERTANY PERTANYAAN-PERT AAN-PERTANY ANYAAN AAN MENDASAR DALAM KURIKULUM KURIKULU M 1. Bagaim Bagaimana ana perkemb perkembang angan an yang yang seimba seimbang ng bisa bisa dijamin dijamin apa apa jaminan jaminannya nya bahwa bahwa bidang kehidupan yang penting itu dimana guru atau murid tidak sensitif terhadap masalah tidak akan diabaikan . 2.
Bagaimana caranya supaya terjadi pertumbuhan dari tahun ke tahun secara terusmenerus tanpa adanya pengulangan atau kesenjangan dalam belajar.
3. Bgaima Bgaimana na carany caranyaa menjam menjamin in kedalam kedalaman an pengeta pengetahua huan, n, bagaima bagaimana na mungki mungkin n
mencegah peserta didik berhenti mempelajari pengetahuan yang dangkal agar mereka mendapatkan pemahaman pengetahuan yang benar. 4. Bagai Bagaima mana na carany caranyaa
menj menjami amin n subj subjek ek khus khusus us tent tentan ang g keda kedala lama man n perin perinta tah h
dari darima mana na oran orangg-or oran ang g deng dengan an bakat bakat khus khusus us bera berasa sall – para para ilmu ilmuwa wan, n, para para sejarahwan, sejarahwan, ahli bahasa, seniman-sen seniman-seniman, iman, guru-guru, guru-guru, negarawan, negarawan, filsuf-fi filsuf-filsuf lsuf masa depan.
bidang stu yang luas dimana sejumlah mata pelajaran digabungkan menjadi bidang studi yang yang luas. luas. Sekola Sekolah h dasar dasar membaca membaca,, menuli menulis, s, mengej mengejah ah dan berbic berbicara ara digabun digabungkan gkan menjadi seni berbahasa. Dan ilmu alam ,sejarah, geografi digabungkan menjadi studi lingkungan, sekarang ini rancanagan bidang studi yang luas merupakan metode utama pengorganisa pengorganisasian sian kurikulum kurikulum di tingkat sekolah dasar sedangkan sedangkan pengelola kurikulum kurikulum sekolah menengah lebih percaya pada rancangan mata pelajaran. Sizer (1984), di dalam bukunya Horace’s Horace’s Compromise berpend berpendapat apat bahwa bahwa pelaja pelajaran ran – pelaja pelajaran ran di sekola sekolah h lanjut lanjutan an seharu seharusnya snya dikelompo dikelompokkan kkan menjadi menjadi empat empat bidang bidang luas: luas:
penyeli penyelidik dikan an dan
ekspre ekspresi, si, matema matematik tikaa dan ilmu ilmu alam, alam, kesusa kesusatra traan an dan keseni kesenian, an, filoso filosofi fi dan sejara sejarah. h. Komisi Nasional pada laporan nya tentang pendidikan menyarankan pendekatan mata pelajaran pelajaran yang tradisional tradisional terhadap kurikulum. kurikulum. Laporan Laporan ini menyarankan menyarankan empat tahun bahasa Inggris, tiga tahun matematika, tiga tahun ilmu alam, tiga tahun ilmu – ilmu sosial, dan setengah tahun pelajaran komputer dan bagi mahasiswa, dua tahun berlajar bahasa asing.
Posisi Transaks. Para pekerja kurikulum yang bekerja dengan menggunakan perpektif
transa transaksi ksi cenderu cenderung ng menjau menjauhkan hkan untuk untuk menggu menggunaka nakan n istila istilah h mata mata pelaja pelajaran ran sebaga sebaga mekanisme mekanisme dasar dasar dalam dalam mengelol mengelolaa hubungan hubungan horizonta horizontall di dalam kurikulum. kurikulum.
Mereka Mereka
mengalihkan perhatian pada rancangan yang berpusat pada masalah untuk kurkulum yang
3.
Jeni Jeniss masy masyar arak akat at yang ang baga bagaim iman anaa yang ang lebi lebih h disu disuka kai, i, sesu sesuai ai dengan nilai yang diinginkan?
4.
Apabi Apabila la masy masyaraka arakatt yang dirama diramalk lkan an berbed berbedaa dari dari masy masyaraka arakatt yang diingikan, bagaimana dengan individu, sendiri, atau sebagai angg anggot otaa
kelo kelomp mpok ok,,
akan akanka kah h
ber berjuan juang g
meng menghi hillangk angkan an
ketida ketidakcoc kcocokan okan terseb tersebut, ut, antara antara harapa harapan n dan keingi keinginan nan?? (hal (hal . 360)
Posisi Transformas Transformasi. i.
Dari Dari posisi posisi transf transform ormasi asi,, lebih lebih sulit sulit untuk untuk mengid mengidenti entifik fikasi asi
perspektif perspektif yang jelas pada pengorganisa pengorganisasian sian ruang lingkup lingkup kurikulum. Tapi beberapa tema muncul. Salah satu tema adalah integrasi: misalnya, dalam pendidikan Waldorf , kesenian memainkan peranan sentral dan seni berbahasa sering diintegrasikan dengan kegiatan artistic.
Di dalam pendidikan anak sungai, model transformasi yang lainnya,
pengalaman pengalaman kognitif kognitif dan dan afektif afektif itu diinte diintegrasi grasikan. kan.
Tema kedua, penekanannya penekanannya pada
pilihan dan minat peserta didik, yang berarti siswa diberi keleluasaan untu menentukan apa yang akan dipelajarinya. dipelajarinya. Tema ketiga muncul dari dari posisi perubahan perubahan sosial, sosial, yang sangat menekankan agar para siswa mengenali isu – isu yang relevan secara sosial dan berani menghadapi masalah – masalah yang sangat penting bagi kepentingan masyarakat umum. Jadi, ruang lingkup kurikulum kurikulum transformasi transformasi dihubungkan dengan keterlibatan keterlibatan di
Kohlber Kohlberg g bisa bisa digunak digunakan an sebagai sebagai kerang kerangka ka kerja kerja yang yang menghu menghubung bungkan kan pengala pengalaman man belajar belajar dengan tahapan – thapan perkembanga perkembangan. n. Demikian Demikian pula, skema pertumbuha pertumbuhan n Ross dan Mayne (lihat bab 5, hal. 104 – 107) mewakili perspektif transaksi lainnya tentang pengurutan.
Posisi Transformasi Sulit untuk mengenali tipe pengurutan mata pelajaran yang jelas –
jelas mewakili orientasi transformasi. transformasi. Para pendidik humanistik cenderung mencurigai mencurigai hirarki yang tetap.; mereka lebih peduli kepada hubungan horizontal di dalam kurikulum. Namun skema pertumbuhan Wilber (dibahas di bab 6 hal, 129 – 132) bisa dipandang sebagai pendekatan transformasi untuk merangkaikan kurikulum. Kurikulum perubahan sosi sosial al,, yang yang mana mana foku fokuss kepada kepada peni peningk ngkat atan an tangg tanggung ung jawa jawab b sisw siswaa denga dengan n cara cara meli meliba batk tkan an mere mereka ka pada pada proy proyek ek – proy proyek ek sosi sosial al,, juga juga mere merefl flek eksi sika ka pende pendekat katan an transformasi. Posner dan Strike (1976) telah mengembangkan skema merangkaikan kurikulum dimana pengalaman pengalaman – pengalaman belajar belajar dikelompokkan dikelompokkan kedalam kedalam lima kategori: kategori: 1) rangkaian yang berkaitan dengan isi, 2) rangkaian konsep, 3) rangkaian yang berkaitan dengan penyelidi penyelidikan, kan, 4) rangakaian rangakaian yang berkait berkaitan an dengan belajar belajar,, 5) rangkaian rangkaian yang berkaitan dengan manfaat. Skema rangkaian Posner dan Strike berkorelasi dengan tiga posisi kurikulum
PETA RINGKASAN : BAB 8 Transmisi
Maksud – Tujuan
Isi
Transaksi
Transformasi
Perilaku
Keter Keteram ampil pilan an
Berorientasi - Isi
yang kompleks
teri terint nteg egra rasi si
Pengeta Pengetahua huan n yang yang dipandan dipandang g
Pengetahuan yang berhubungan
kognitif dan afektif) Peng Pengeta etahu huan an perso persona nall
secara atomistic
deng dengan an
Sebagai “tujuan” dan isi harus
kerangka kerja kognitif
memperkuat nilai – nilai tradisi
Isi sosial fokus pada masalah – Isi sosial sosial menekan menekankan kan kepada kepada
pros proses es
Intel Intelek ektua tuall
ment mental al
dan dan
Tujuan
–
tujuan (
yang
misa misaln lnya ya,,
sama sama
pentingnya
dengan
pengetahuan umum.
masalah kebijakan publik
identifik identifikasi asi dan resolusi resolusi yang menekan menekankan kan pada pada kepeduli kepedulian an
Strategi – strategi Mengajar
Pend Pendek ekat atan an
–
pend pendek ekat atan an Foku Fokuss pada pada pemec pemecaha ahan n dan dan
pengajaran yang terstruktur
analisa masalah
sosial Fokus kepada hubungan antara kehidup kehidupan an batin siswa siswa dengan dengan
Tran Transmi smisi si fakta fakta – fakta fakta dan Strategi Strategi – strategi strategi pengaja pengajaran ran dunia luar nilai – nilai
yang ang
dise disesu suai aika kan n
deng dengan an Pemikiran Divergen (berbeda)
kerangka kerja perkembangan perkembangan Pengoranisasian
Hira Hirark rkii
yang yang
mata pelajaran
terp terpus usat at
siswa pada pada Pengem Pengembang bangan an yang berpusat berpusat pada Masalah
20
sangat didorong Berpusat pada peseta didik integratif
21