MAKALAH KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT “BERPIKIR SISTEM SEBAGAI ORGANISASI PEMBELAJAR”
Oleh : AULIA NUR FADHILA 25010115130205 UTUTYA LISYA WIJAYA 25010115130206 ARTHA DHYNA DWIJAYANTI 25010115130208 SHEILA WIDI AGUSTIN 25010115140209 HENI PURNAMASARI 25010115130210 NURUL AZIZA 25010115140212 NOVITA TRIANI 25010115130213 KELAS C-2015
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017
1
A. Fenomena Gunung Es Fenomena gunung es yang tidak terlihat di puncaknya namun menyimpan kekuatan luar biasa di bawahnya merupakan analogi yang tepat bagi pikiran bawah sadar. Ibarat puncak gunung es, pikiran sadar manusia hanya menyumbang sekitar 20% saja dari perilaku. Jadi yang mempengaruhi 80% dari perilaku adalah pikiran bawah sadar. Manusia dapat digambarkan sebagai gunung es dimana 20% dari kapasitasnya adalah perilaku, tindakan, dan keputusan. Ketiga hal ini dapat diamati, sedangkan 80% ada dibawah sadar berupa belief, value, indentity, dan skills yang merupakan bagian yang tidak terlihat yang menentukan bagaimana berperilaku, bertindak, dan membuat keputusan. Seperti yang dikatakan oleh penulis dari “The Secret of Millionaire Mind” T. Harv Eker, jika tidak senang dengan buah yang didapatkan, kita tidak dapat merubah buahnya. Yang harus diperbaiki adalah apa yang diserap oleh akarnya, dengan kata lain, apa yang dimasukkan ke dalam pikiran, tepatnya pikiran bawah sadar. Akar pohon ibarat 80% dari gunung es, yang tidak terlihat atau yang bersembunyi di bawah permukaan laut. Dengan merubah apa yang tidak terlihat ini, maka kita akan merubah hasil yang didapatkan. Hasil yang didapatkan berasal dari program pikiran yang ada dalam pikiran bawah sadar. a. Belief adalah apa yang diyakini. b. Value adalah apa yang dianggap penting. c. Identity/identitas adalah siapa kita sendiri. d. Skill adalah apa yang dikuasai untuk mendukung identitas kita. B. Berpikir Sistem dan Non Sistem 1. Pengertian Berpikir Sistem Menurut Sudiro, pengertian sistem dalam beberapa definisi : a. Sistem adalah kumpulan bagian yang bekerja bersama atau terhubung dalam beberapa cara sehingga membentuk kesetuan. b. Sistem adalah seperangkat fakta-fakta, aturan-aturan, dan ide-ide untuk membuat rencana teratur. c. Sistem adalah sesuatu yang memelihara keberadaannya dan berfungsi sebagai sebuah kesatuan melalui interaksi antar bagiannya. 2. Jenis-jenis Sistem 2
a. Sistem Mesin : beroperasi atas dasar kerapihan, efisiensi, terkontrol dan dapat diduga. Hubungan antar elemen diatur oleh hokum fisika. b. Sistem biologis : setiap elemen bertindak tanpa sadar, dibawah control otak melalui jaringan komunikasi. Contoh : sistem peredaran darah. c. Sistem sosial : aksi sosial (sistem indivdu, sistem kultur, dan sistem sosial), termasuk sistem berpikir (otak, pikiran, perasaan, emosi, keindahan, dan imajinasi) 3. Interaksi antar sistem a. Model parasit : saya mendapat hal positif dari kamu, kemudian saya memberi kamu hal negatif. Tapi, sebenarnya saya bergantung padamu. b. Model ancam-mengancam : jika kamu tidak melakukan sesuatu yang tidak saya inginkan, maka saya tidak akan melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan. c. Model pemangsa dan korban : harimau memangsa rusa untuk mempertahankan rantai makanan d. Model timbal balik postif : jika kamu melakukan sesuatu yang saya inginkan, maka saya akan melakukan sesuatu yang kamu inginkan. e. Model integratif : Saya dan anda bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. f. Model generatif : kita sama-sama menciptakan sesuatu yang kita tahu akan jadi seperti apa nantinya. 4. Pendekatan analisis dan system Analisis adalah proses berpikir tiga langkah. Pertama, bagian-bagian terpisah perlu pemahaman. Kemudian, mencoba menjelaskan perilaku dari bagian-bagian yang diambil secara terpisah tersebut. Akhirnya, mencoba untuk mengagregasi pemahaman tentang bagian dalam penjelasan dari keseluruhan. Sistem berpikir menggunakan proses yang berbeda, yakni menempatkan sistem dalam konteks lingkungan yang lebih besar yang merupakan bagian dan studi perannya dalam keseluruhan yang lebih besar.
3
Pendekatan analitis pada dasarnya tetap sama selama hampir empat ratus tahun, namun berpikir sistem telah melalui perubahan tiga generasi yang berbeda: a. Generasi pertama dari sistem berpikir (riset operasi) ditangani dengan tantangan saling ketergantungan dalam konteks sistem mekanik (Deterministik). b. Generasi kedua dari sistem berpikir (cybernetics dan sistem terbuka) berurusan dengan tantangan ganda saling ketergantungan dan selforganisasi (Negentropi) dalam konteks sistem kehidupan. Kondisi negentropy merupakan keadaan berupa isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan pengetahuan yang lainnya. Pengetahuan pun jelas hubungan dengan perasaan atau sikap. Orang yang berada dalam keadaan negentropy merasa dirinya sebagai kesatuan yang utuh. Ia merasa ketika bertindak memiliki tujuan yang jelas, tidak bimbang-bimbang lagi, sehingga mempunyai tanggungjawab dan semangat kerja yang tinggi. (Birohmah,2012) c. Generasi ketiga dari sistem berpikir (desain) merespon tripel tantangan saling ketergantungan, self-organisasi, dan pilihan dalam konteks sistem sosiokultural.
5. Dasar berpikir sistem
4
Keterangan :
Berpikir holistic : Struktur, Fungsi, Proses, & Konteks Berpikir operasional : Dinamika sistem umpan balik multi-lingkaran Berpikir desain : Membuat seluruhnya layak dari bagian tidak layak Sistem sosial budaya : Gerakan menuju tatanan yang telah ditetapkan. Sertahun perjuangan dan eksperimen kehidupan nyata dengan sistem yang berbeda di berbagai tingkat budaya telah membawa kita untuk percaya bahwa interaksi antara empat dasar berpikir sistem adalah kunci untuk mengembangkan metodologi sistem yang efektif sebagai pelengkap, bukan pengganti untuk berpikir analitis. Empat dasar tersebut meliputi: sistem sosial budaya, berpikir holistic, berpikir operasional, dan berpikir desain. Keempat dasar tersebut saling melengkapi dan terkait satu sama lain untuk untuk secara efektif menangani masalah kompleksitas lingkungan yang muncul. Keempat dasar tersebut berfungsi untuk menciptakan metodologi yang kompeten dalam menangani tantangan yang muncul dari masalah lingkungan yang kompleks dan kacau. Versi dari metodologi sistem (interaksi antar empat dasar yang disebutkan di atas) dimaksudkan untuk menciptakan bahasa operasional holistik dari interaksi dan desain. Cara tersebut untuk melihat kekacauan dan memahami kompleksitas dan menghadapi dilema sistem di mana keseluruhan menjadi lebih dan lebih saling bergantung
5
sedangkan bagian-bagiannya menampilkan perilaku secara independen. Dibutuhkan oleh pembuat kebijakan, pemimpin, dan banyak orang lain yang sehari-hari bergelut dengan bagaimana caranya meningkatkan organisasi di semua tingkatan sehingga mereka berkontribusi untuk anggota mereka dan untuk masyarakat dan klien yang mereka layani. Empat dasar metodologi sistem terdiri satu set alat pemikiran yang
sangat besar dan praktis. Berpikir sistem Adalah sebuah disiplin ilmu untuk
membuat sesuatu secara
-
menyeluruh. Sebuah framework untuk melihat kesalinghubungan dan pola
-
perubahan Sebuah set prinsip umum hukum lintas dispilin Sebuah set teknis dan alat (umpan balik dan saling mengontrol) Berpikir non sistem Reduksionisme adalah pendekatan ilmiah yang biasa digunakan (teknis, manajerial), dilihat dari bagian dalam rangka untuk mencoba memahami keseluruhan.
6. Cara Berpikir Analisis ilmiah Analisis sistem Membelah sistem yang Meletakkan
Berpikir sistem elemen Meletakkan elemen
besar menjadi bagian dalam
sebuah dalam konteks sebuah
kecil Melakukan untuk
konteks
sistem keseluruhan sistem indusksi Mempelajari elemen Mempelajari
elemen
mengetahui untuk mengerti elemen untuk mengerti elemen
bagian yang kecil itu (level 1) Kompilasi hasil Mempelajari hubungan analisis sehingga antar elemen untuk mengerti bagian yang mengerti sistem (level 2) kecil itu
(level 1) Mempelajari hubungan
Mulai
sistem sebagai elemen
lagi
dengan
bagian kecil yang lain
antar
elemen
untuk
mengerti sistem (level 2) Mempelajari hubungan dalam
sistem
yang
lebih besar (level 3)
6
7. Perubahan cara berpikir Contoh: sebuah jam Analisis ilmiah
Analisis sistem Berpikir sistem Analisis hubungan Analisis sistem dan Analisis sebuah jam sebuah bagian jam analisis peran jam untuk mengetahui dengan bagian jam dalam kehidupan beberapa aspeknya lainnya untuk mengetahui manusia bagaimana jam berfungsi
8. Pengembangan cara berpikir Contoh : manusia sakit Berpikir ilmiah Mereduksi
Berpikir sistematis
Berpikir sistem Melihat persoalan
persoalan Persoalan manusia sakit manusia sakit sebagai
manusia sakit menjadi dilihat dari interaksi antar persoalan persoalan molekul
subsistem di dalamnya
manusia
dalam lingkungan biopsiko-sosialnya
C. Seni Melihat Hutan dan Pohon Seni berpikir sistem terletak dalam melihat kompleksitas terhadap struktur dasar yang membuat perubahan. Berpikir sistem bukan berarti mengabaikan kompleksitas, tetapi mengorganisir kompleksitas kedalam suatu cerita koheren yang menerangi sebab masalah dan bagaimana mereka diperbaiki dalam cara yang tetap. Dengan menggunakan pola dasar sistem kita bisa mempelajari bagaimana menstruktur detail kedalam suatu gambaran yang koheren atas segala kekuatan yang ada. Pemahaman tentang apa yang salah membutuhkan pencarian dari berbagai faktor yang banyak, seperti; 1. SDM a. Karyawan dan staf
7
b. Moral c. Pengalaman d. Manajemen tim dan rotasi pekerjaan e. Kepemilikan saham f. SDM temporer 2. Faktor Persaingan a. Besaran dan segmentasi pasar b. Reputasi dan mutu pelayanan c. Biaya/harga d. Manajemen beban e. Harga pesaing 3. Variabel Keuangan a. Pendapatan dan laba b. Biaya operasi dan pemasaran c. Nilai saham d. Gaji e. Tingkat pertumbuhan f. Hutang dan tingkat bunga 4. Kebijakan yang Berpengaruh a. Keputusan pembelian ataupun penjualan b. Keputusan mengenai harga c. Skope pelayanan (tentang pelayanan
saham
yang
ditawarkan) Penguraian kompleksitas dimulai dengan mengidentifikasi kekuatan yang mempertajam evolusi dan struktur yang mungkin melatarbelakangi kekuatan tersebut. Hal ini bisa mendorong ke suatu gambaran yang sangat berbeda atas masalah organisasi dibanding dengan hanya melihat pada peristiwa. Kegagalan dalam suatu program terjadi karena adanya dinamika dan pertumbuhan dan investasi yang rendah, pola dasar sistem yang menjelaskan satu dari pendekatan yang paling umum dimana organisasi kurang berhati-hatidalam membatasi pertumbuhan mereka sendiri. Kegagalan juga jarang terjadi karena tidak mampu melakukan ekspansi jumlah personil, tetapi lebih sering karena tidak mampu membangun bauran orang, keterampilan dan infrastruktur organisasi untuk memenuhi permintaan dengan tingkat mutu yang tinggi. Penjagaan mutu program yang tinggi dengan harga yang rendah merupakan hal yang sulit dilakukan. Sebaliknya, ketika mutu program
8
tidak dapat dipertahankan (menurun), menjadikan harga hanya sebagai faktor persaingan yang membuatnya mudah untuk dikalahkan pesaing. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi pertumbuhan permintaan dan berkomitmen menjaga mutu program. Meskipun sederhana, perubahan pengaruh yang tinggi menciptakan suatu komitmen mutu pelayanan sebagai keunggulan persaingan. Menguasai pola dasar seperti pertumbuhan dan investasi rendah merupakan langkah pertama dalam mengembangkan kemampuan melihat hutan dan pohon, yaitu dalam melihat informasi dari sisi yang luas dan detail, dengan hanya melihat keduanya kita bisa menjawab dengan penuh atas tantangan kompleksitas dan perubahan. Tetapi akhirnya, menguasai bahasa pemikiran sistem juga membutuhkan disiplin pembelajaran komplementari. Masing-masing memberikan kontribusi prinsip yang penting dan alat yang membuat individu, tim, dan organisasi lebih bisa melakukan pengalihan dari melihat dunia terutama dari perspektif linear untuk melihat dan bertindak secara sistemik D. 11 Hukum Sistem dalam Fifth Discipline 1. Masalah sekarang berasal dari solusi kemarin Orang sering kali terjebak mencari solusi atas sebuah permasalahan hanya memandang pada pemecahan solusi saja. Namun tanpa disadari akan muncul masalah baru di lain waktu. Contohnya saat pemerintah mengeluarkan program BLT namun tidak menjadikan solusi untuk mengatasi
kemiskinan.
Singkatnya,
program
ini
hanya
menghamburkan uang negara yang berakibat pemerintah mencabut subsidi BBM dengan sosialisasi yang minim. Proses pemecahan masalah seharusnya mempertimbangkan dampak dari solusi yang diambil secara komperehensif. 2. Semakin keras anda mendorong, semakin kencang system mendesak ke belakang Maksud dari kalimat diatas adalah semakin besar usaha seseorang untuk meningkatkan sesuatu, maka semakin besar pula usaha yang perlu ditingkatkan. Semakin keras seseorang bekerja, semakin bayak pekerjaan yang harus dilakukan. Contohnya pada tahun 1960-an 9
pemerintah AS membuat program dengan memberikan perumahan kalangan bawah dan meningkatkan keterampilan kerja warganya. Akibatnyadi tahun 1070-an, unit perumahan baru semakin sesak dan program pelatihan kerja dibanjiri oleh pelamar. Sementara, dasar pengenaan pajak mulai terkikis sehingga banyak yang terperangkap dalam kemiskinan. Contoh lain yaitu: -
Usaha pemerintah AS mengoreksi ketidakseimbangan perdagangan dengan membiarkan nilai tukar dolar jatuh dipertengahan tahun
-
1980-an. Memberikan bantuan makanan dan bantuan pertanian di negara
-
berkembang tapi malah terjadi peningkatan mal nutrisi. Produsen melakukan banyak iklan untuk promosi produk dengan biaya besar dan menurunkan harga jual, namun hasil yang diinginkan tidak tercapai.
Berusaha lebih keras kadang membutakan individu atau organisasi. Acapkali kita membanggakan menderita akibat tersebut. Ketika usaha awal gagal, kita berusaha lebih keras untuk mengatasi hambatan. Sementara kita dibutakan diri sendiri atas kontribusi pada hambatan diri sendiri. 3. Perilaku tumbuh dengan lebih baik sebelum menjadi jelek Hukum ini dapat dikatakan hokum sesaat, karena apa yang kita lakukan untuk menyelesaikan sesuatu hanya dirasakan saat itu (solusi jangka pendek) dan berdampak buruk dalam jangka panjang. Contohnya pada kasus seseorang yang mendorong domino di sebelah kirinya yang mengganggu, sementara domino tersebut merobohkan domino lain hingga akhirnya membenturnya dari sisi kanan. Masalah sistemik begitu sulit dikenali. Solusi tipikal terasa sangat bagus ketika dapat mengatasi gejala. Namun beberapa saat setelah itu dating masalah yang lebih berat dari sebelumnya. Contoh lain yaitu seseorang yang meminjam uang pada rentenir yang mengakibatkan siklus “gali lubang tutup lubang”. 4. Jalan keluar yang mudah biasanya mengarah pada jalan kembali 10
Seseorang sering terjebak pada penyelesaian yang mudah padahal hal tersebut tidak relevan dengan pemecahan masalah yang sesungguhnya. Maka dalam hal ini harus memperhatikan prinsip efisien dan efektif. Penyelesaian masalah harus diselesaikan secara komperehensif sehingga dapat mencari jalan keluar yang relevan. Contohnya: -
Seseorang mencari kunci yang ada di depan rumahnya, namun
-
karena gelap ia mencarinya di bawah lampu jalan. Saat hendak membunuh nyamuk, perlukah menggunakan meriam atau hanya dengan jari telunjuk saja. Menggunakan meriam memang efektif, namun tidak efisien karena memunculkan permasalahan baru.
5. Obatnya bisa lebih parah dari penyakit Obat adalah sesuatu yang baik untuk mengobati penyakit, namun jika memberikan obat yang salah akan menimbulkan penyakit baru atau memperparah kondisi. Contohnya: -
Pemberian BLT dari pemerintah untuk warga miskin mengakibatkan
-
ketergantungan. Dan akibatnya banyak warga dengan kk miskin. Permberian sertifikasi guru meningkatkan kesejahteraan, namun disamping itu ada peningkatan jam kerja sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif.
Dalam konsep berpikir system perlu memperhatikan side effect atau dampak sampingan, sehingga kondisi tidak semakin memburuk. 6. Percepatan merupakan perlambatan Segala sesuatu memiliki pertumbuhan sesuai kapsitasnya. Kura-kura memang berjalan lambat, namun dapat memenangkan perlombaan. Organisasi yang bertahan yaitu organisasi yang tumbuh dan berkembang secara wajar atau tidak instan. Organisasi yang berjalan dengan sangat scepat dan maju sesungguhnya membuat suatu kemunduran dan berjalan lebih lama. Contohnya kasus collapnya TPI. Aawalnya berkembang sangat baik melebihi TVRI namun karena kurang beradaptasi dan proaktif dengan kemajuan dan perkembangan akhirnya terjatuh dan sulit untuk memulainya lagi.
11
7. Sebab dan akibat tidak begitu erat berkaitan denan waktu dan ruang Penting untuk mengenali interaksi sistem yang mendasari terjadinya sebab akibat tidak muncul dalam waktu dan tempat yang bersamaan. Semua
masalah
yang
muncul
sebenarnya
diakibatkan
oleh
ketidaksesuaian antara realitas dalam sistem yang kompleks dan cara berpikir kita mengenai realitas. Oleh karena itu, yang perlu dikoreksi pertama kali adalah dugaan bahwa sebab dan akibat berhubungan dekat dengan waktu dan ruang. Hakekat sebuah sistem antara bagian yang satu dan yang lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu permasalahan pada satu bagian tidak selalu menimbulkan dampak pada bagian tersebut tetapi bisa menimbulkan dampak pada bagian sistem yang lainnya, atau bahkan berpengaruh pada sistem secara menyeluruh. Maka dalam hal ini, untuk menyelesaikan masalah jangan hanya mencari akar penyebab dari tempat munculnya gejala atau satu masalah saja, namun harus mengidentifikasi masalah atau gejala lain, kemudian dianalisa keterkaitan semua gejala tersebut dari seluruh sistem. 8. Perubahan kecil bisa menghasilkan akibat yang besar tetapi area pengaruh yang tertinggi acapkali kurang jelas Tindakan yang kecil namun focus kadang bisa menghasilkan peningkatan yang signifikan dan tetap (mengacu pada prinsip ‘pengungkit’). Contohnya dengan kehiadiran cleaning service di organisasi. Mungkin pekerjaannyatidak beghitu diperhatikan orang lain, namun tanpa kehadiran mereka akan mengganggu system yang sudah berjalan. Dalam konteks ini, maka berpikir sistem adalah kunci untuk menacapai kesuksesan organisasi belajar. Orang tidak dapat langsung berpikir suprasistem untuk menyelesaikan suatu persoalan atau berbuat sesuatu. Tetapi, harus terlebih dahulu dimulai dari subsistem-subsistem atau hal-hal yang kecil terlebih dahulu sebagai pengungkit. Jika itu dilakukan dengan benar dan sistematis, maka hal
12
yang besar akan dapat dilakukan. “Gunung tidak langsung terjadi dari gumpalan tanah yang besar, tetapi terbentuk dari tumpukan tanah yang kecil”. 9. Anda bisa memiliki kue anda dan memakannya juga tetapi tidak sekaligus Ketamakan akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Kita tidak bisa mengambil dua hal dalam waktu bersamaan. Semua perlu melalui prosesnya agar berjalan dengan baik dan tidak merugikan pihak lain justru memberikan peluang untuk kebaikan yang lain. 10. Membelah seekor gajah menjadi dua tidak menghasilkan dua ekor gajah kecil System kehidupan memiliki integritas. Hal ini berlaku untuk organisasi, guna memahami konteks manajerial yang menantang membutuhkan keseluruhan system yang membangkitkan. Untuk menyelesaikan suatu masalah tidak perlu membagi masalah tersebut karena akan memunculkan permasalahan baru. Untuk memahami permasalahan yang besar dengan melihat bagaimana fungsi utama dari subsistem tersebut, serta interaksinya dengan dengan subsustem lain yang saling menunjang dalam suatu dungsional dan dinamika. Kuncinya yyaitu interaksi dan dialog. Dialog dalam organisaasi harus didasari keinginan untuk berubah, membuka diri, mau berbagi, dan terus menerus memperbaiki diri. 11. Tidak menyalahkan Kita cenderung menyalahkan lingkungan luar untuk masalah sendiri. Berpikir system menunjukkan bahwa tidak ada orang luar, kita dan sebab masalah merupakan bagian dari suatu system. Obatnya terletak pada hubungan dengan musuh yang dihadapi. DAFTAR PUSTAKA Gharajedaghi, Jamshid. Systems Thinking: Managing Chaos and Complexity. 13
J,
Third Edition. United States of America: British Library Cataloguing, 2011 Purnawan. Berpikir Sistem http://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/602/mod_resource/content/1/sesi %204%20-%20Berpikir%20Sistem%202014.pdf. (Diakses pada 6 Maret 2017 pukul 19.01 WIB)
Sudiro. Berpikir Sistem.
14