MAKALAH DAKRIOSITITIS
Oleh Kelompok Diskusi 7 Navisya Putri Meidia !""""!"#"# Nisa $haisai !""""!"#"% &uait aita a Rosali salia a !"" !""""!"#'' "#'' (a)u (a)uss Rai Rai A))ar ))ara a !"" !""""!"#* !"#*" " Ri+,i -ul+i,ar !""""!"#!# Shy+ Sh y+a a Nura Nurasi siya yah h. !"" !""""!"#% !"#%/ / -ulpah Ayu Pa)esti !"""" !""""!"#0/ !"#0/ Muhammad .au1i . !"""" !""""!"#7* !"#7*
Riay 2ade Sa3ria Sa3ria !""" !""""!"#7! "!"#7! Resa Resa Shaha Shahaa a 4l+a 4l+a !"" !""""!"#/* !"#/* Raya A)u) M S !""""!""#! Shi Sh ita ta 5ula ulasa sari ri !"" !""""!"" !""*' $iati Rahmi 6itasari !"""" !""""!""! !""! .itri Permata Hidayat !""""!""00 Ari Ariii D8i A1hari ari !""""!"" !""0/
PRO$RAM ST4DI P9NDIDIKAN DOKT9R 4NI69RSITAS 29ND9RAL 29N D9RAL A:HMAD &ANI .AK4LTAS K9DOKT9RAN :IMAHI M9I '#"0
DA.TAR ISI
Da+tar Isi
"
Tinjauan Kasus Definisi
2
4
Klasifikasi dan Etiologi
4
Ilmu Kedokteran Dasar
5
Pato atofisio siologi 18 Komplikasi
19
Epid Epidem emio iolo logi gi 19 Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Prognosis !P
20
20
21
22
Da+tar Pustaka
2"
1
TIN2A4AN KAS4S Kasus
#nalisis Kasus
$anita "5 ta%un Kelu%an utama&
Insidensi DD& Dakriosistitis' !ordeolum' Kala(ion'
enjolan pada mata kiri Kelu%an pen+erta&
)elulitis Palpe*ra )ingkirkan DD Kala(ion
,+eri
Tanda inflamasi
mata mera%' *erair -etak *enjolan&
Tanda o*struksi duktus nasola.rimal
pangkal %idung kiri Dirasakan sejak seminggu +ang lalu Disertai dengan n+eri dan mera% +ang makin *ertam*a% %e*at dan
pem*engkakan +ang
makin mem*esar Kelu%an lain&
)ingkirkan DD& !ordeolum Pen+akit akut Tanda inflamasi Progresifitas tinggi Tanda kerusakan sakus lakrimal
mata *erair Pekerjaan pasien&
/aktor risiko
Petugas ke*ersi%an jalan ra+a
Pemeriksaa O+talmolo)i ;mata kaa< D isus Palpe*ra superior Palpe*ra inferior Konjungti3a *ul*i Kornea o# Pupil Iris -ensa )ekret
55 Tenang Tenang Tenang erni% )edang ulat' isokor' 6 77 Tenang erni% :
Interpretasi ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal
Pemeriksaa O+tamolo)i ;mata kiri< ) isus Palpe*ra superior Palpe*ra inferior
55 Tenang enjolan di pangkal %idung
Interpretasi ,ormal ,ormal Tanda inflamasi
di
sa.us
2
kiri dengan diameter 0';<0'=
lakrimal' singkirkan %erdeolum>
mm' kemera%an' *atas tegas' Konjungti3a *ul*i Kornea o# Pupil Iris -ensa )ekret
fluktuasi 7: Injeksi konjungti3a erni% )edang ulat' isokor' 6 77 Tenang erni% :
?ejala klinis tanda inflamasi: ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal
Diagnosis anding& 1> Dakriosistitis #kut 2> !ordeolum "> Kala(ion
Diagnosis kerja
& Dakriosistitis Akut
Dasar diagnosis
& ?ejala utama dakriosisitis adala% *erair mata dan *erta%i mata> Pada *entuk akut di daera% sakus lakrimalis terdapat gejala radang' sakit' *engkak' dan n+eri tekan> )u*stansi purulen dapat di peras dari sakus> Pada +ang kronik' tanda satusatun+a adala% *erair mata> Dakriosistitis jarang dusertai
kompilasi
ko*jungti3its
@alaupun
sakus
konjungti3a terusmenerus *ermandikan pus nana%: +ang keluar dari punktum lakrimal> D9.INISI
Dakriosistitis merupakan peradangan sakus lakrimal> iasan+a peradangan ini dimulai ole% terdapatn+a o*struksi duktus nasola.rimal> *struksi ini pada anakanak *iasan+a aki*at tidak ter*ukan+a mem*rane nasola.rimal sedang pada orang de@asa aki*at tertekan salurann+a misaln+a aki*at adan+a polip %idung>
3
KLASI.IKASI DAKRIOSISTITIS a< Dakriosistitis Akut
Dakriosistitis akut adala% peradangan supuratif sakus lakrimal disertai dengan selulitis jaringan di atasn+a> Etiologi dari dakriosistitis akut antara lain& •
Kerusakan dinding sakus lakrimal pada @aktu mengadakan pro*ing' se%ingga sekret +ang penu% kuman dapat menjalar ke jaringan disekitarn+a>
•
6i@a+at
trauma
pada
%idung'
konjungti3itis
trakomatosa
atau
konjungti3itis lainn+a> •
Pada *a+i dise*a*kan ole% kelam*atan kanalisasi dari duktus nasolakrimal> Kuman +ang sering ditemukan pada dakriosistitis akut antara lain&
!aemop%ilus influen(ae menim*ulkan dakriosistitis akut pada anakanak:' )tap%+lo.o..us aureus
dan )trepto.o..us A %aemol+ti.us menim*ulkan
dakriosistitis akut pada orang de@asa:' dan Pneumo.o..us> 3<= Dakriosistitis Kroik
Dakriosistitis kronik adala% peradangan mena%un dari sakus lakrimal' aki*at adan+a sum*atan di duktus nasolakrimal> Etiologi dari dakriosistitis kronik antara lain & •
Kongenital Terjadi aki*at adan+a mem*ran +ang menutupi meatus inferior
•
#kuisita Dise*a*kan ole%& a: Peradangan mena%un dari %idung *:
6adang atau ulkus aki*at lues' tu*erkulosis' lepra' infeksi jamur>
.:
)um*atan duktus nasolakrimalis dapat juga dise*a*kan ole% polip %idung' de3iasi septum>
d: )ering juga tidak diketa%ui se*a*n+a>
4
ILM4 K9DOKT9RAN DASAR "= ANATOMI
Kompleks lakrimalis terdiri atas kelenjar lakrimal' kelenjar lakrimal aksesorius' kanalikuli' sa..us la.rimalis' dan du.tus nasola.rimalis> )istem -akrimal sendiri terdiri dari dua *agian' +aitu& 1>
)istem ekskresi +ang terdiri dari pungtum lakrimalis' kanalis lakrimalis' sakus lakrimalis' duktus nasolakrimalis'
dan
meatus
inferior> 2>
)istem produksi sekresi
glandula lakrimal:> ?landula lakrimal
terletak di temporo antero superior rongga or*ita>
?am*ar 1> )istem drainase lakrimal>:
Sistem 9ksresi Sistem Lakrimaris "= Pu>tum lakrimalis
5
Terletak dise*ela% medial *agiian superior dan inferior dari kelopak mata> Pun.tum relati3e a3as.ular dari jaringan sekitarn+a' selain itu @arna pu.at dari pun.tum ini sangat mem*antu jika ditemukan adan+a sum*atan> Pun.tum lakrimalis *aiasan+a tidak terli%at ke.uali jika kelopak mata di*alik sedikit' air mata dari kantus medial masuk ke pun.tum lalu masuk ke kanalis lakrimalis> '= Kaalikuli lakrimalis
-a.rimal du.ts la.rimal .anals:' *era@al pada orifisium +ang sangat ke.il' *ernama pun.ta lakrimalia' pada pun.ak papilla lakrimalis ' terli%ata pada tepi ekresi lateral lakirmalis> Du.tus superior' +ang le*i% ke.il dan le*i% pendek ' a@aln+a *erjalan naik' dan kemudian *er*elok dengan sudut +ang tajam' dan *erjalan ke ara% medial dan *a@a% menuju lakrimal sa.> Du.tus inferior a@akln+a *erjalan turun' dan kemudian %ampir %ori(ontal menuju lakrimal sa.> Pada sudutn+a ' du.tus mengalami dilatasi dan dise*ut ampulla> Pada setipa lakrimal papilla serat oto tersusun melingkar dan me*entuk sejenis sfingter> *= Sakus lakrimalis
Berupakan ujung *agian atas +ang dilatasi dari du.tus nasolakrimalis' dan terletak adalam .ekungan dalam +ang di*entuk ole% tulang lakrimal dan prosesus frontalis maksila> entuk sakus lakrimalis o3al' dengan le*ar ; =mm ukuran panjangn+a sekitar 1215mm' *agian ujungn+a mem*ulat' *agian *a@a%n+a *erlanjut menjadi du.tus nasola.rimal != Duktus asolakrimal
Kanal mem*ranosa' opanjangn+a sekitar 18mm' +ang memanjang dari *agian *a@a% sa..us lakrimal menuju meatus inferior %idung' dimana saluran ini *erak%ir pada satu orifisium' dengan katup +ang tidak sempurna' plika lakrimalis!asneri:' di*entuk ole% lipatan mem*rane mukosa> Di dalam du.tus ,asolalakrimalis terdapat pada kanal osseus' +ang ter*entuk dari maksila' tulang lakrimal' dan konka nasal inferior>
6
Sistem 9ksresi Sistem Lakrimalis
Em*riologi
glandula
lakrimalis
dan
glandula
lakrimalis
asessorius
*erkem*ang dari epitel konjungti3a> )istem lakrimasi glandula +ang *erupa kanalikuli' sakus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis juga merupakan turunan ektoderm permukaan +ang *erkem*ang dari korda epitel padat +ang ter*enam di antara prosesus maksilaris dan nasalis dari strukturstruktur muka +ang sedang *erkem*ang> Korda ini ter*entuk salurann+a sesaat se*elum la%ir #ntok' 2009:> Pendara%an kelenjar air mata *erasal dari arteria lakrimaris> ena dari kelenjar *erga*ung dengan 3ena opt%almi.a> Drainase limfe *ersatu dengan pe*ulu% limfe konjungti3a dan mengalir ke kelenjar geta% *ening preaurikular' Kelenjar air mata dipersarafi ole% 1: ner3us lakrimalis sensoris:' suatu .a*ang dari di3isi pertama trigeminusC 2: ner3us petrosus superfisialis magna sekretoris:' +ang datang dari nu.leus sali3arius' dan ": saraf simpatis +ang men+ertai arteria dan ner3us lakrimalis>
$ladula Lakrimalis
olume ter*esar air mata di%asilkan ole% glandula lakrimal +ang terletak di fossa glandulae lakrimalis di kuadran temporal atas or*ita> Duktus glandula ini mempun+ai panjang *erkisar ;12 mm' *erjalan pendek men+amping di *a@a% konjungti3a> ?landula lakrimal terdiri atas strukturstruktur *erikut ini& "= Lo3us or3ita *er*entuk kenari' terletak di dalam fossa glandulae
la.rimalis di segmen temporal atas anterior or*ita +ang dipisa%kan dari *agian palpe*ral ole% kornu lateralis mus.ulus le3ator palpe*ral> ntuk men.apai *agian kelenjar ini dengan pem*eda%an' %arus diiris kulit' mus.ulus or*i.ularis o.uli' dan septum or*itale> 7
'= Lo3us palpe3ral +ang le*i% ke.il terletak tepat diatas segmen temporal
forniks konjungti3ae superior> Duktus sekretorius lakrimal' +ang *ermuara pada sekitar sepulu% lu*ang ke.il' meng%u*ungkan *agian or*ita dan *agian palpe*ral kelenjar lakrimal dengan forniks konjungti3a superior> Pengangkatan *agian palpe*ral kelenjar akan memutuskan semua saluran peng%u*ung dan men.ega% seluru% kelenjar *ersekresi>
Kele?ar Lakrimal Aksesorius
Beskipun %an+a sepersepulu% dari massa kelenjar utama' kelenjar lakrimal aksesorius mempun+ai peranan penting> )truktur kelenjar Krause dan $olfring identik dengan kelenjar utama' tetapi tidak memiliki du.tulus> Kelenjar kelenjar ini terletak di dalam konjungti3a' terutama di forniks superior
)elsel go*let uniseluler' +ang juga terse*ar di konjungti3a'
mensekresi glikoprotein dalam *entuk musin> Bodifikasi kelenjar se*asea Bei*om dan Feis di tepian palpe*ra mem*eri lipid pada air mata> Kelenjar Boll adala% modifikasi kelenjar keringat +ang juga ikut mem*entuk film air mata K%urana #K' et al' 200=:> )ekresi kelenjar lakrimal dipi.u ole% emosi atau iritasi fisik dan men+e*a*kan air mata mengalir *erlimpa% mele@ati tepian palpe*ra epifora:> Kelenjar lakrimal aksesorius dikenal se*agai Gpensekresi dasarH> )ekret +ang di%asilkan normaln+a .ukup untuk memeli%ara kese%atan kornea> !ilangn+a sel go*let *eraki*at mengeringn+a kornea meskipun *an+ak air mata dari kelenjar lakrimal aug%an' 2004:>
Struktur terkait Li)ametum palpe3rale mediale meng%u*ungkan lempeng tarsus
superior dan inferior ke pro.essus frontalis oada kantus internus se*ela% anterior sakus lakrimalis> agian sakus lakrimalis di *a@a% ligament ditutupi sedikit serat muskulus or*i.ularis o.uli> )eratserat ini sukar mena%an 8
pem*engkakan dan distensi sakus lakrimalis> Daera% di *a@a% ligamentum palpe*rae mediale mem*engkak pada dakriosistits akut' dan fistula sering *ermuara pada daera% ini> ena dan arteria angularis terletak jau% di *a@a% kulit' 8 mm dari sisi nasal kantus internus> Insisi kulit pada prosedur *eda% di sakus lakrimalis %arus selalu dilakukan 2" mm dari sisi nasal kantus internus untuk meng%indari pem*ulu%pem*ulu% ini>
?am*ar 2> -igamentum medial palpe*ra:
'= HISTOLO$I
Kelenjar lakrimalis adala% kelenjar peng%asil air mata terletak di *agian anterior superior temporal or*ita' terdiri dari *e*erapa lo*us kelenjar +ang terpisa% dengan ;12 duktus ekskretorius +ang *er%u*ungan dengan forniks superior konjungti3a> )ekret kelenjar mem*asa%i dan mengalir ke*a@a% melalui permukaan kornea dan konjungti3a *ul*i serta palpe*ra> )ekret mengalir ke dalam kanalikuli lakrimalis melalui punktum lakrimal' akan *erga*ung mem*entuk kanalikulus kommunis tepat se*elum *ermuara ke dalam sakus lakrimalis dan di lapisi epitel *erlapis gepeng te*al> )ekresi +ang di%asilkan ka+a akan lisosom'
9
+aitu en(im +ang meng%idrolisis dinding sel spesies *akteri tertentu dan akan meng%an.urkann+a> ?landula lakrimalis terletak pada daera% temporalsuperioranterior dari mata> Disana terdapat 2 pars' +aitu pars or*italis dan pars palpe*ralis> Pars or*italis adala% pars +ang dipisa%kan ole% aponeurosis muskulus le3ator dan muskulus palpe*ral> )truktur daripada glandula lakrimalis *erupa lo*ules dan asini tu*uloal3eolar> )el mioepitel tersusun mengelilingi asini sekretorik> ?landula ini terdiri dari lo*uleslo*ulus' dan di pisa%kan ole% septum jaringan ikat +ang mengandung saraf' sel adiposam dan pem*ulu% dara%> Terdpat 2 saluran keluar glandula lakrimalis> 1: duktus ekskretorius intralo*ulusC *angun *er*entuk ke.il' terdiri dari epitel selapis ku*oidsilindris dan terletak diantara asini tu*oal3eolar> ) duktus ekskretorius interlo*ulus> 2: duktus ekskretorius interlo*ulusC *er*entuk *esar' dilapisi 2 lapis sel kolumnar renda%epitel *ertingkat semu> Per?alaa sekresi air mata
#ir mata di produksi ole% glandula lakrimalis' kemudian di eksresikan ole% duktus ekskretorius lakrimal> #ir mata dialirkan ke forni< konjungti3a' lalu ke forniks konjungti3a o.uli> )etela% itu' air mata mengalir ke la.us lakrimalis melalui pun.tum superius dan infferius dan kanalikuli ke sa..us la.rimalis' +ang terletak di dalam fossa glandulae lakrimalis> Duktus nasolakrimalis *erlanjut ke *a@a% dari sa..us dan *ermuara ke meatus inferior rongga %idung' lateral ter%adap tur*inatus inferior> #ir mata diara%kan ka dalam pun.tum ole% isapan kapiler' gra3itasi' dan kedipan dalam kanalikuli' gra3itasi' dan akti3itas memompa otot !ornerperlakrimaris akan meneruskan aliran air mata ke *a@a% melalui duktus nasolakrimalis ke dalam %idung>
10
?am*ar "> ?landula -akrimalis Pem*esaran 10<:
?am*ar "> ?landula -akrimalis Pem*esaran 100<: *= .ISIOLO$I .isiolo)i Me)edip
#> 6efleks Bengedip an+ak sekali ilmuan mengemukakan teori mengenai mekanisme refleks kedip seperti adan+a pa.emaker atau pusat kedip +ang diregulasi glo*us palidus atau adan+a %u*ungan dengan sirkuit dopamin di %ipotalamus> Pada penelitian Ta+lor 1999: tela% di*uktikan adan+a %u*ungan langsung antara jumla% dopamine di korteks dengan mengedip spontan dimana pem*erian agonis dopamin
D1
menunjukkan
peningkatan
akti3itas
mengedip
sedangkan
peng%am*atann+a men+e*a*kan penurunan refleks kedip mata>
11
6efleks kedip mata dapat dise*a*kan ole% %ampir semua stimulus perifer' namun dua refleks fungsional +ang signifikan adala% En.+.lopJdia ritanni.a' 200=:&> 1> )timulasi ter%adap ner3us trigeminus di kornea' palpe*ra dan konjungti3a +ang dise*ut refleks kedip sensoris atau refleks kornea> 6efleks ini *erlangsung .epat +aitu 0'1 detik> 2> )timulus +ang *erupa .a%a+a +ang men+ilaukan +ang dise*ut refle< kedip optikus> 6efleks ini le*i% lam*at di*andingkan refleks kornea>
> 6itme ,ormal Kedipan Bata Pada keadaan ter*angun' mata mengedip se.ara reguler dengan inter3al dua sampai sepulu% detik dengan lama kedip selama 0'"0'4 detik> !al ini merupakan suatu mekanisme untuk memperta%ankan kontinuitas film prekorneal dengan .ara men+e*a*kan sekresi air mata ke kornea> )elain itu' mengedip dapat mem*ersi%kan de*ris dari permukaan okuler> )e*agai tam*a%an' mengedip dapat mendistri*usikan musin +ang di%asilkan sel go*let dan meningkatkan kete*alan lapisan lipid B.Bonnies' 200=:> I@anami 200=: mengemukakan *a%@a muskulus 6iolan dan muskulus intertarsal diper.a+a *er%u*ungan dengan sekresi kelenjar mei*om> Benurut !ollan 19=2:' frekuensi mengedip *er%u*ungan dengan status mental dan juga diregulasi ole% proses kognitif> Kara $alla.e 200;: pada iennial International onferen.e on Infant )tudies t% di epang #*elson' 200=: men+atakan *a%@a *er*i.ara' meng%apal' dan per%itungan mental mental arit%mati.: di%u*ungkan dengan peningkatan frekuensi mengedip> )edangkan melamun' mengara%kan per%atian dan men.ari sum*er stimulus diasosiasikan dengan penurunan frekuensi mengedip mata> ,amun' kedipan mata dapat *er3ariasi pada setiap akti3itas seperti mem*a.a' menggunakan komputer' menonton tele3isi' mengendarai alat transportasi' dan memandang> /rekuensi
12
mengedip juga dipengaru%i ole% faktorfaktor internal seperti keleti%an' pengaru% medikasi' stres dan keadaan afektif Doug%t+' 2001:>
Sistem Sekresi Air Mata
)istem ekskresi terdiri atas punkta' kanalikuli' sakus lakrimalis' dan duktus nasolakrimalis> )etiap *erkedip' palpe*ra menutup mirip dengan risleting mulai di
lateral' men+e*arkan air mata
se.ara merata
di atas
kornea'
dan
men+alurkann+a ke dalam sistem ekskresi pada aspek medial palpe*ra> )etiap kali mengedip'
muskulus
or*i.ularis
okuli
akan menekan
ampula
se%ingga
memendekkan kanalikuli %ori(ontal> Dalam keadaan normal' air mata di%asilkan sesuai dengan ke.epatan penguapann+a' dan itula% se*a*n+a %an+a sedikit +ang sampai ke sistem ekskresi> ila memenu%i sakus konjungti3a' air mata akan masuk ke punkta se*agian karena %isapan kapiler> Dengan menutup mata' *agian k%usus or*ikularis pretarsal +ang mengelilingi ampula mengen.ang untuk men.ega%n+a keluar> )e.ara *ersamaan' palpe*ra ditarik ke ara% krista lakrimalis posterior' dan traksi fas.ia mengelilingi sakus lakrimalis *eraki*at memendekn+a kanalikulus dan menim*ulkan tekanan negatif pada sakus> Kerja pompa dinamik mengalirkan air mata ke dalam sakus' +ang kemudian masuk melalui duktus nasolakrimalis karena pengaru% ga+a *erat dan elastisitas jaringan ke dalam meatus inferior %idung> -ipatanlipatan miripkatup dari epitel pelapis sakus .enderung meng%am*at aliran *alik air mata dan udara> Lang paling *erkem*ang di antara lipatan ini adala% GkatupM !asner di ujung distal duktus nasolakrimalis )ulli3an' 199;:> erikut adala% ilustrasi dari sistem ekskresi air mata +ang *er%u*ungan dengan fungsi ga*ungan dari muskulus or*ikularis okuli dan sistem lakrimal inferior $agner' 200;:>
13
?am*ar 4> )istem Ekskresi #ir Bata:
Air Mata
Permukaan *ola mata +ang terpapar dengan lingkungan dijaga tetap lem*a* ole% air mata> #ir mata terse*ut disekresikan ole% aparatus lakrimalis dan disertai dengan mukus dan lipid ole% organ sekretori dari selsel pada palpe*ra serta konjungti3a> )ekresi +ang di%asilkan inila% +ang dise*ut se*agai film air mata atau film prekorneal> #nalisis kimia dari air mata menunjukkan *a%@a konsentrasi garam didalamn+a mirip dengan komposisi di dalam plasma dara%> )elain itu' air mata mengandung liso(im +ang merupakan en(im +ang memiliki akti3itas
se*agai
*akterisidal
untuk
melarutkan
lapisan
luar
*akteria
En.+.lopJdia ritanni.a' 200=:> $alaupun air mata mengandung en(im *akteriostatik dan liso(im' menurut )i%ota 200=:' %al ini tidak dianggap se*agai antimikro*ial +ang aktif karena dalam mengatasi mikroorganisme terse*ut' air mata le*i% .enderung memiliki fungsi mekanik +aitu mem*ilas mikroorganisme terse*ut dan produkproduk +ang di%asilkann+a> K7' ,a7' dan l terdapat dalam konsentrasi le*i% tinggi dalam air mata dari dalam plasma> #ir mata juga mengandung sedikit glukosa 5 mgd-: dan urea 0'04 mgd-: dan peru*a%ann+a dalam konsentrasi dara% akan diikuti peru*a%an
14
konsentrasi glukosa dan urea air mata> p! ratarata air mata adala% ='"5' meski ada 3ariasi normal +ang *esar 5'208'"5:> Dalam keadaan normal' .airan air mata adala% isotonik> smolalitas film air mata *er3ariasi dari 295 sampai "09 mosm$%it.%er' 2000:> erikut adala% ilustrasi dari elektrolit' protein dan sitokin dalam komposisi air mata Pflugfelder' )>>' 2004:>
?am*ar 5> Komposisi #ir Bata: #ir mata akan disekresikan se.ara refleks se*agai respon dari *er*agai stimuli> )timulus terse*ut dapat *erupa stimuli iritatif pada kornea' konjungti3a' mukosa %idung' stimulus pedas +ang di*erikan pada mulut atau lida%' dan .a%a+a terang> )elain itu' air mata juga akan keluar se*agai aki*at dari munta%' *atuk dan menguap> )ekresi juga dapat terjadi karena kesedi%an emosional> Kerusakan pada ner3us trigeminus akan men+e*a*kan refleks sekresi air mata meng%ilang> !al ini dapat di*uktikan dengan pem*erian kokain pada permukaan mata men+e*a*kan peng%am*atan %antaran pada ujung ner3us sensoris +ang mengaki*atkan peng%am*atan refleks sekresi mata *a%kan ketika mata dipaparkan pada gas air
15
mata +ang poten:> alur aferen pada %al ini adala% ner3us trigeminus' sedangkan eferen ole% saraf autonom' dimana *a%agian parasimpatis dari ner3us fasialis +ang mem*erikan pengaru% motorik +ang paling dominan> le% se*a* itu' pem*erian o*at +ang parasimpatomimetik seperti asetilkolin: dapat meningkatkan sekresi sedangkan pem*erian o*at antikolinergik atropin: akan men+e*a*kan penurunan sekresi> 6efleks sekresi air mata +ang *erle*i%an dapat diinterpretasikan se*agai respon darurat> Pada saat la%ir' iner3asi pada aparatus lakrimalis tidak selalu sempurna' %al ini men+e*a*kan neonatus sering menangis tanpa sekresi air mata En.+.lopJdia ritanni.a' 200=:> .u)si Air Mata
#dapun fungsi air mata se*agai *erikut&8'10' 1" ' 14& 1> )e*agai opti. +ang memperta%ankan permukaan kornea> 2>
Beng%apus *enda asing dari permukaan kornea>
"> )um*er oksigen ter%adap epitel kornea dan konjunti3a> 4> Peli.in antara kelopak mata dan permukaan mata> 5> alur untuk selsel lekosit menuju ke*agian sentral kornea a3askuler *ila terjadi trauma kornea> ;> )e*agai anti*akterial>
16
PATO.ISIOLO$I Corpus alineum (pengendapan
Obstruksi duktus naslakrimal
Strukturkonge sti! pada dindin duktus
"rainase di sa##us la#rimalis
%rauma pada
&enumpukan air mata'debris epitel'#airan mukus
"eiasi septumpoli
)en*adi media pertumbu$an +n*eksi kon*ungti a
)at a
&en*alar an pada bulbus o#uli
&eningkat an aliran dara$ ke tempat
+n!eksi ole$ bakteri di sa##us la#rimalis
"ilatasi pembul u$
&engeluara n mediator
+n,ama
&eningkata n ermeabilit
"akriosi stitis %idak diobati
-lkus'.stel sa#/la#rimal is'abses kelopak 17
eri (bradikinin'gatal $ipere
Cairan ke intertitial
dema
en*olan
KOMPLIKASI
Dakriosistitis +ang tidak dio*ati dapat men+e*a*kan pe.a%n+a kantong air mata se%ingga mem*entuk fistel> isa juga terjadi a*ses kelopak mata' ulkus' *a%kan selulitis or*ita> Komplikasi pada dakriosistitis le*i% kepada komplikasi terapi *eda%> Dakriosistorinostomi *ila dilakukan dengan *aik merupakan prosedur +ang .ukup aman dan efektif> ,amun' seperti pada semua prosedur pem*eda%an' komplikasi *erat dapat terjadi> Perdara%an merupakan komplikasi tersering dan dilaporkan terjadi pada "N pasien> )elain itu' infeksi juga merupakan komplikasi serius dakriosistorinostomi> e*erapa a%li men+arankan pem*erian anti*iotik drop spra+ pada %idung setela% pem*eda%an> Kegagalan dakriosistorinostomi paling sering dise*a*kan ole% osteotomi atau penutupan fi*rosa pada pem*eda%an ostium +ang tidak adekuat> Komplikasi lainn+a meliputi n+eri transient pada segmen superior os>ma
9PID9MIOLO$I
Infeksi pada sakus lakrimalis umumn+a ditemukan pada 2 kategori usia' pada infant dan orang de@asa +ang *erusia le*i% dari 40 ta%un> Dakriosistitis akut pada *a+i *aru la%ir jarang ditemukan' terjadi pada kurang dari 1N dari semua kela%iran> Dakriosistitis didapat se.ara primer terjadi pada @anita dan le*i% sering pada pasien dengan usia di atas 40 ta%un' dengan pun.ak insidensi pada usia ;0 =0 ta%un> Ke*an+akan penelitian mendemonstrasikan sekitar =08"N kasus
18
dakriosistitis terjadi pada @anita' sementara dakriosistitis kongenital memiliki frekuensi +ang sama antara pria dan @anita> Pada indi3idu dengan kepala *er*entuk *ra.%+.epali. memilikiinsidensi +ang tinggi mengalami dakriosistitis di*andingkan dengan indi3idu dengan kepala *er*entuk doli.%o.ep%ali. atau mesosep%ali.> !al ini dikarenakan pada tengkorak *er*entuk *ra.%+.ep%ali. memiliki diameter lu*ang +ang le*i% sempit ke dalam duktus nasolakrimalis' duktus nasolakrimalis le*i% panjang' dan fossa lakrimalis le*i% sempit> Pasien dengan %idung +ang datar dan @aja% sempit memiliki resiko le*i% tinggi terkena Dakriosistitis karena sempitn+a tulang kanal nasolakrimalis> rang *erkulit %itam le*i% jarang terkena dakriosistitis dikarenakan ostium nasolakrimalisn+a *esar' selain itu le*i% pendek dan lurus di*andingkan orang *erkulit puti%>
P9M9RIKSAAN P9N4N2AN$
Pemeriksaan penunjang juga memiliki peranan penting dalan penegakkan diagnosis dakriosistitis> T s.an sangat *erguna untuk men.ari ta%u pen+e*a* o*struksi pada dakriosistitis terutama aki*at adan+a suatu massa atau keganasan> Da.r+o.+stograp%+ D?: sangat *erguna untuk mendeteksi adan+a kelainan anatomi pada sistem drainase lakrimal> Dakriosistografi +aitu suatu pemeriksaan imaging dengan menggunakan media kontras> ara ini relatif ma%al dan memerlukan keterampilan a%li radiologi untuk mendapatkan foto +ang *aik> Pemeriksaan dilakukan terle*i% da%ulu dengan meneteskan pantokain pada mata dan kemudian dilakukan dilatasi pungtum lakrimal> Ke dalam kantung lakrimal dimasukkan kontras se*an+ak 0>51 ml>
P9NATALAKSANAAN Medikametosa
Pengo*atan dakriosistitis pada anak neonatus: dapat di*erikan anti*iotik
19
amo Pada orang de@asa' dakriosistitis akut dapat diterapi dengan #moo> tiap ; jam: juga merupakan pili%an anti*iotik sistemik +ang *aik untuk orang de@asa> ntuk mengatasi n+eri dan radang' dapat di*erikan analgesik oral a.etaminofen atau i*uprofen:' *ila perlu dilakukan pera@atan di ruma% sakit dengan pem*erian anti*iotik se.ara intra3ena' seperti .efa(oline tiap 8 jam> ila terjadi a*ses dapat dilakukan insisi dan drainase> Dakriosistitis kronis pada orang de@asa dapat diterapi dengan .ara melakukan irigasi dengan anti*iotik> )um*atan duktus nasolakrimal dapat diper*aiki dengan .ara pem*eda%an jika suda% tidak radang lagi> No Medikametosa "= Kompres %angat pada daera% sakus +ang terkena dalam frekuensi +ang
.ukup sering> '= Benjaga ke*ersi%an @aja%> *= Tidak Bengu.ek mata terle*i% lagi ketika tangan kotor> != Bassage di daera% sa..us> Tidaka Ivasi+
Penatalaksaan dakriosistitis dapat juga dilakukan dengan pem*eda%an' +ang *ertujuan untuk mengurangi angka rekurensi> Prosedur pem*eda%an +ang sering dilakukan pada dakriosistitis adala% da.r+o.+stor%inostom+ D6:> Di mana pada D6 ini di*uat suatu %u*ungan langsung antara sistem drainase lakrimal dengan .a3um nasal dengan .ara melakukan *+pass pada kantung air mata> )etela% infeksi sem*u%' pasien akan memerlukan operasi per*aikan pen+um*atan saluran nasolakrimal> perasi ini dise*ut Dakriosistor%inostomi D6:' dimana saluran *aru di*uat untuk memungkinkan air mata mengalir keluar kem*ali' melalui %idung> perasi spesifik tergantung pada *agian +ang men+um*at> D6 dapat dilakukan dengan .ara sa+atan ter*uka atau endoskopi>
20
PRO$NOSIS
Pengo*atan dakriosistitis dengan anti*iotik *iasan+a dapat mem*erikan kesem*u%an pada infeksi akut> Dakriosistitis sangat sensitif ter%adap anti*iotika namun masi% *erpotensi terjadi kekam*u%an jika o*struksi duktus nasolakrimalis tidak ditangani se.ara tepat' se%ingga prognosisn+a adala% du*ia ad malam> #kan tetapi' jika dilakukan pem*eda%an *aik itu dengan dakriosistorinostomi eksternal atau dakriosistorinostomi internal' kekam*u%an sangat jarang terjadi se%ingga prognosisn+a du*ia ad *onam> ika stenosis menetap le*i% dari ; *ulan maka diindikasikan pele*aran duktus dengan pro*e> )atu kali tindakan efektif pada =5N kasus> O>a>& #d onam O>a>/& Du*ia ad *onam
(HP
Bedi.al Indi.ation enefi.en.e
dokter melakukan anamnesis'
pemeriksaan fisik' pemeriksaan penunjang se%ingga dapat mendiagnosa pen+akit Dakriosititis>
Patient Preferen.es #utonomi
Dokter melakukan inform .onsent
dengan menginformasikan %asil pemeriksaan *a%@a diagnosan+a adala% Pen+akit Dakriosititis>
Oualit+ of -ife
,on Balefi.en.e Q enefi.en.e
Dokter
meminimalisir aki*at *uruk dan men.ega% komplikasi
onte
usti.e
Bendistri*usikan keuntungan dan
kerugian> Pasien di*erita%u ole% dokter mengenai keuntungan dan kerugian *ila pasien melakukan suatu terapi tindakan>
21
DA.TAR P4STAKA
1> aug%an D?' #s*ur+ T' 6iordan PE3a> -a.rimal #pparatus in ?eneral p%t%almolog+' 14 t% Edition' Prenti.e!all International 1998C 8=94> 2> Bilder > T%e -a.rimal #pparatus' #dler's P%+siolog+ of T%e e+e lini.al #ppli.ation' 8 t% 'edition' Toronto' 198=C 15"5> "> Kansk+> Disorder of t%e -a.rimal Drainage )+stem in lini.al p%t%almolog+' T%ird Edition' utter@ort%!einemann' 1994C ;0;9 4> Il+as )' !ifema> Dalam & Ilmu Pen+akit Bata> Edisi Kelima' akartaC alai Pener*it /KIC 2014 5> Il+as )' dkk' 2002> )istem -akrimal> Dalam& Ilmu Pen+akit Bata untuk Dokter mum dan Ba%asis@a Kedokteran> Per%impunan Dokter )pesialis Bata Indonesia> akarta& )agung )eto> !al> ==80 ;> ames ' %e@ ' ron #' 200"> )istem -akrimal> Dalam& -e.ture ,otes& ftalmologi> Ed> 9> akarta& Erlangga> !al> ;0>
22