LAPORAN PENDAHULUAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)
Disusun oleh : Lauwana 13!!!"# Tin$%a& 3 Re$ule'
KEENTRIAN KEEHATAN REPUBLIK INDONEIA POLITEKKNIK KEEHATAN TAN*UN+ KARAN+ *URUAN DIII KEPERA,ATAN !1-
LAPORAN PENDAHULUAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)
A. PENGERTIAN Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah pelepasan dan pengeluaran produk konsepsi (janin, air ketuan, plasenta dan selaput ketuan! dari uterus melalui "agina ke dunia luar. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan #ukup ulan ($%& ' minggu!, lahir spontan dengan presentasi elakang kepala yang erlangsung kurang dari )' jam tanpa komplikasi aik agi iu maupun agi janin (Pra*irohardjo, +, )!. -etuan pe#ah dini Early Premature Rupture /f memrane (PR/0! adalah pe#ahnya ketuan seelum inpartu yaitu ila pemukaan pada primi kurang dari $ #m dan multipara kurang dari #m (Pra*irohardjo, )!. +edangkan menurut 1ulaikhah ()2!, ketuan pe#ah dini adalah pe#ahnya ketuan seelum terdapat tanda persalinan, kondisi ini merupakan penyea teresar persalinan premature dengan segala akiatnya. 3. ETI/4/GI Pada seagian esar kasus, penyeanya elum ditemukan. 5aktor yang diseutkan memiliki kaitan dengan -P6 yaitu ri*ayat kelahiran prematur, merokok, dan perdarahan selama kehamilan. 3eerapa faktor risiko dari -P6 7 8. Inkompetensi ser"iks (leher rahim! menyeakan dindiing ketuan paling a*ah ). $. '. . <.
endapatkan tekanan yang semakin tinggi. 9idromnion (#airan ketuan erleih :) ##! Ri*ayat -P6 seelumya seanyak ) kali atau leih -elainan letak janin yaitu sungsang ;sia iu yang leih tua mungkin menyeakan ketuan kurang. 0ultipara, pada kehamilan yang sering mempengaruhi proses emriogenesis
sehingga selaput ketuan yang terentuk leih tipis. %. -ehamilan kemar mengakiatkan kemungkinan
terjadinya
hidramnion
ertamah 8 = leih esar >. +er"iks (leher rahim! yang pendek (?)mm! pada usia kehamilan )$ minggu 2. Infeksi yang menyeakan terjadi proses iomekanik pada selaput ketuandalam entuk proteolitik sehingga memudahkan kulit ketuan dapat pe#ah,misalnya aminonitis atau kasioaminionitis, infeksi genetalia @. 0ANI5E+TA+I -4INI+ 0enurut A#hadiat ()'! manifestasi ketuan pe#ah dini adalah7
8. -eluar air ketuan *arna keruh, ,kuning, hijau, atau ke#oklatan sedikit&sedikit atau sekaligus anhyak ). 6apat disertai demam ila sudah terjadi infeksi $. Pada pemeriksaan dalam selaput ketuan sudah tiadak ada, air ketuan sidah kering. '. Inspekulo7 tampak air ketuan mengalir atau selaput keruan tidak ada dan air ketuan sudah kering . ;sia kehamilan "ile (:) minggu! <. 3uyi jantung isa tetap normal 6. PAT/5I+I/4/GI 0ekanisme ktuan pe#ah dini (-P6! menurut 0anuaa ()2! yaitu dia*ali dengan terjadi pemukaan premature ser"iks lalu selaput ketuan menjadi tidak kuat seagai akiat kurangnya jaringan ikat dan "askularisasi. 3ila terjadi pemukaan ser"iks, maka selaput ketuan sangat lemah dan mudah pe#ah dan terjadi pengeluaran air ketuan. 0elemahnya daya tahan ketuan dapat diper#epat dengan infeksi yang mengeluarkan enim proteolitik dan kolegenase. E. -/0P4I-A+I -omplikasi yang dapat terjadi pada -P6 dapat terjadi pada iu dan janinnya. a. Terhadap Banin Calaupun iu elum menunjukkan gejala infeksi, tapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi intra uteri leih dulu terjadi (amnionitis,"askulitis! seelum gejala pada iu dirasakan.
. Terhadap Iu -arena jalan telah teruka antara lain akan dijumpai infeksi intrapartum apaila terlalu sering dilakukan periksa dalam, infeksi puerperalis dan peritonitis dan siptikemi. 5. PE0ERI-+AAN PEN;NBANG Pemeriksaan penunjang untuk -P6 adalah 7 8. Test Nitroin, tes untuk memastikan pe#ahnya ketuan yaitu dengan kertas lakmus #airan amnion memiliki P9 %,8 D %, $ hingga akan memerikan *arna iru pada kertas lakmus. ). 5erning Test, untuk memastikan pe#ahnya ketuan dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis dimana akan menggamarkan #airan amnion mementuk seperti daun pakis atau paku& pakuan. $. Pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan adanya anemia dan infeksi
'. Pemeriksaan ;+G untuk melihat jumlah #aira ketuan dan ka"um uteri (oligohidromnion!, penipisan ser"iks dan kardiografi ( usia gestasi, ukuran janin, gerakan jantung janin dan kakuatan kontraksi!. G. PENANGANAN 8. -onser"atif a. Ra*at di rumah sakit . 3erikan antiiotika ila ketuan pe#ah leih dari < jam. #. Bika umur kehamilan $)&$' minggu, dira*at selama air ketuan masih keluar atau sampai air ketuan tidak keluar lagi. d. Bika usia kehamilan $)&$% minggu, elum inpartu, tidak ada infeksi, erikan tokolotik (salutamol!, de=amethasone, dan induksi dalam )' jam. e. Bika usia kehamilan $)&$% minggu, ada infeksi, eri antiiotik dan lakukan induksi. f. Nilai tanda&tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda&tanda infeksi intra uterin!. g. Pada usia $)&$' minggu erikan steroid untuk mema#u kematangan paru janin, dosis etamethasone 8) mg sehari dosis tunggal selama ) hari, de=amethasone I0 mg setiap < jam seanyak ' kali.
). Aktif a. -ehamilan :$% minggu, induksi dengan oksitosin, ila gagal seksio se#area. 6apat pula dierikan misoprostol ug intra"aginal tiap < jam maksimal ' kali. . 3ila ada tanda&tanda infeksi erikan antiiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri ila skor pel"ik ? , dilakukan pematangan ser"iks kemudian induksi. Bika tidak erhasil, akhiri persalinan dengan seksio se#area atau ila skor pel"ik : , induksi persalinan, partus per"aginam. 9. PENATA4A-+ANAAN -ET;3AN PE@A9 ? $% 0inggu
:$% 0inggu
Infeksi
Tidak ada infeksi
Infeksi
3erikan penisilin, gentamisin dan 0etronidaole lahirkan ayi
Amoksisilin eritromisin untuk % hari +teroid untuk pematangan paru
3erikan penisilin, gentamisin dan metronidasole lahirkan ayi
ANTI3I/TI-A +ETE4A9 PER+A4INAN
Tidak ada infeksi 4ahirkan ayi
3erikan penisilin dan ampisilin.
Profilaksis
Infeksi
Tidak ada infeksi
+top antiioti#
4anjutkan untuk )' D '> jam setelah eas panas.
Tidak perlu antiiotik
I. -/N+EP A+;9AN -EPERACATAN 8. Pengkajian a. Identitas klien dan penanggung ja*a . -eluhan utama #. Pemeriksaan umum meliputi keadaan umum dan tanda "ital d. Ri*ayat ostetri# e. Pemeriksaan head to toe 8! -epala7 kulit kepala ersih atau tidak. )! 0uka7 pu#at atau tidak, oedem tidak. $! 0ata7 apakah pu#at atau tidak, oedem atau tidak, konjungti"a anemis '!
atau tidak, s#lera ikterik tidak, penglihatan aik atau tidak. 9idung7 ersih atau tidak, pen#iuman terganggu atau tidak, terdapat
!
lender atau tidak, ada polip atau tidak. Telinga ersih atau tidak, pendengaran aik atau tidak, terdapat #airanatau
tidak. 0ulut7 iir kering atau tidak, mulut ersih atau tidak, terdapat stomatitis
%!
atau tidak. Gigi7 ersih atau tidak, terdapat #aries atau tidak, gusi mudah erdarah
atau tidak. >! 4eher7 terdapat pemesaran kelenjar tyroid atau tidak. 2! -etiak7 terdapat pemesaran kelenjar limfe atau tidak. 8! 6ada7 entuknya agaimana, terdapat retraksi
dinding
dada
tidak, pernafasan teratur atau tidak, unyi jantung agaimana. 88! Payudara7 terdapat enjolan atau tidak. 8)! Perut7 terdapat luka ekas operasi atau tidak, terdapat pemesaran atau nyeri tekan atau tidak. 8$! Ful"a7dari faktor predisposisi ketuan pe#ah dini adalah infeksi pada genetalia. 8'! Anus7 terdapat hemoroid atau tidak. 8! Ekstremitas atas dan a*ah7 entuk simetris atau tidak, terdapat kelainan anatomi fisiologi tidak, kaki oedem tidak, "ari#es atau tidak. ). 6iagnosa -epera*atan 8. Nyeri erhuungan dengan dilatasi ser"iks dan kontraksi uterus Tujuan 7 setelah dilakukan tindakan kepera*atan selama 8= > jam diharapkan nyeri erkurang -riteria 9asil & Ekspresi *ajah klien rileks
& +kala nyeri ) & Rr 7 8< D )'= menit & -lien dapat melakukan relaksasi distraksi nyeri Inter"ensi a. Pantau tanda "ital klien (RR! R7 amang nyeri yang meningkat diiringi dengan peningkatan respirasi rate . -aji karakteristik nyeri "eral dan non "eral R 7 untuk mengetahui karakteristik nyeri dan menentukam inter"ensi #. d. e. f.
nyeri selanjutnya 3erikan posisi nyaman R 7 meningkatkan relaksasi klien, memer rasa nyaman 9itung frekuensi, intensitas dan durasi kontraksi uterus R 7 memantau persalinan dan memerikan informasi untuk klien Ajarkan dan antu melakukan teknik relaksasi dan distraksi R 7 dapat memlok impuls nyeri dalam korteks sereral Anjurkan klien erkemih tiap 8 D ) jam R 7 mempertahankan kandung kemih eeas ditensi yang dapat menyeakna ketidaknyamanan
). Ansietas erhuungan dengan krisis situasi dan kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan Tujuan 7 setelelah dilakukan tindakan kepera*atan 8 = > jam diharapkan ansietas erkurang -riteria hasil 7 & -lien melaporkan ansietas erkurang & -lien dapat menggunakan teknik relaksasi distraksi & Cajah klien tampak rileks & -ooperatif dalam setiap tindakan & T6 7 8) > mmhg Inter"ensi 7 a. -aji tingkat ansietas melalui isyarat "eral dan non "eral R 7 mengidentifikasi tingkat ansietas dan inter"ensi tindakan yang perlu silakukan selanjtnya. . 3erikan dukungan intrapartal se#ara kontinyu, yakinkan ah*a klien selalu didampingi R 7 memantu menurunkan ketegangan klien #. Anjurkan relaksasi nafas dalam distraksi R 7 memantu menurunkan ansietas dan meningkatkan koping klien d. 3iming klien erdoa R 7 meningkatkan keyakinan klien dalam menghadapi prosedur persalinan e. Pantau tekanan darah klien
R 7 stress dapat meningkatkan T6 f. Pantau pola kontraktilitas uterus, laporkan disfungsi persalinan R 7 pola kontraksi hipertonik hiponik dapat terjadi ila stress menetap dan memperpanjang pelepasan katekolamin. g. Anjurkan klien mengungkapkan ke#emasannya R 7stress, ansiatas dan rasa takut mempunyai efek yang dalam pada proses persalinan. $. Resiko infeksi erhuungan dengan terukanya jalan lahir dengan ekstrauteri Tujuan 7 setelah dilakukan tindakan kepera*atan selama $ = )' jam, diharapkan klien tidak mengalami infeksi -9 7 & 3eas tanda infeksi (tumor, kalor, dolor, ruor, fungsio laesa! & +uhu tuuh normal ($< $o@ D $% @ ! & -adar leokosit normal (', D 88 riudl! & @airan amnion jernih, hamper tidak er*arna dan erau Inter"ensi a. Pantau tanda D tanda "ital klien R 7 peningkatan suhu tuuh mengindikassikan terjadinya infeksi . -aji gejala infeksi (tumor, kalor, dolor, ruor, fungsio laesa! R 7 pemesaran pmengkakan, panas, nyeri, kemerahan dan kelainan fungsi jaringan adalah indikasi dari terjadinnya infeksi #. Pantau gamaran dan karakteristik dari #airan amnioti# R 7 pada infeksi, #airan amnion leih kental dan kuning pekat dengan au yang tidak sedap d. Gunakan teknik asepti# selama melakukan pemeriksaan "agina tindakan kepera*atan R 7 men#egah terjadinya infeksi silang e. -olaorasi dalam pemantauan kadar leokosit klie R 7 meningkatnya sel leokosit mengindikasikan terjadinya infeksi
DA.TAR PUTAKA A#hadiat, )', 3uku A#uan Nasional Pelayanan -esehatan 0aternal dan Neonatal. Bakarta 7 EG@. 9erdman, 9eather T. )8. NAN6A 6iagnosis -epera*atan 6efinisi dan -lasifikasi )8)& )8'. Bakarta 7 EG@. 0anuaa. )2. Ilmu -eidanan Penyakit -andungan dan -eluarga 3eren#ana ;ntuk Pendidikan 3idan. Bakarta 7 EG@.
Pra*irohardjo, +ar*ono. ). Ilmu kebidanan. Bakarta 7 5-;I. 1ulaikhah, )2. Panduan 4engkap -eidanan. 1ogyakarta 7 Pallmall. Farney, 9elen. 3uku Ajar Asuhan -eidanan, Ed. ', Fol. 8. Bakarta 7 EG@. )%. Cilkinson, 0. Budith. ()%!. 3uku +aku 6iagnosis -epera*atan edisi %. Bakarta 7 EG@.