LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR TERBUKA
A.
Pengertian: Fraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau atau
tula tulang ng
rawa rawan n
yang yang
dise diseba babk bkan an
oleh oleh
keke kekera rasa san. n.
(E. (E.
Oerswari, 199!. Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. Fraktur ("#amsuhida#at, ("#amsuhida#at, 1999!. $erbuk $erbuka a dan
adalah adalah
kulit,
%ragme %ragmen n
dimana
tulang tulang
potensial
meluas meluas
untuk
melewa melewati ti
ter#adi
otot otot
in%eksi
("#amsuhida#at, ("#amsuhida#at, 1999!.
&.
Etiologi 'enuru 'enurut t
"ahde "ahde)a )a
(199*! (199*!, ,
penyeb penyebab ab
%raktu %raktur r
dapat dapat
dibagi dibagi
men#adi tiga yaitu +.
edera traumatik idera traumati pada tulang dapat disebabkan oleh: a.
edera
langsung
berarti
pukulan
langsung
terhadap tulang sehingga tulang pata seara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan %raktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. b.
edera bera berada da denga engan n
#auh #auh
tidak dari dari
tang angan
langsung
berarti
loka lokasi si
bent bentur uran an, ,
ber# ber#ul ulu ur
dan
pukulan
langsung
misa misaln lnya ya
meny menyeb ebab abk kan
#atu #atuh h
%rak %raktu tur r
kla)ikula .
Fraktur
yang
disebabkan
kontraksi
keras
yang
mendadak dari otot yang kuat. -.
Fraktur Patologik alam alam hal ini kerusa kerusakan kan tulang tulang akibat akibat proses proses penyak penyakit it dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan %raktur dapat #uga ter#adi pada berbagai keadaan berikut :
a.
$umor
tulang
(#inak
pertumbuhan #aringan baru
atau
yang tidak
ganas!
:
terkendali dan
progresi%. b.
/n%eksi
seperti
osteomielitis
:
dapat
ter#adi sebagai akibat in%eksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresi%, lambat dan sakit nyeri. .
0akhitis
:
suatu
penyakit
disebabkan
oleh
de%isiensi
mempengaruhi
semua
#aringan
tulang
itamin
skelet
yang
lain,
yang
biasanya
disebabkan oleh de%isiensi diet, tetapi kadang2kadang dapat
disebabkan
kegagalan
absorbsi
itamin
atau
oleh karena asupan kalsium atau %os%at yang rendah
3.
"eara spontan "eara spontan disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
.
$anda 4e#ala 1. e%ormitas aya
terik
berpindah ontur
kekuatan dari
otot
menyebabkan
tempatnya
ter#adi
seperti
perubahan (0otasi
%ragmen
tulang
keseimbangan
pemendekan
dan
tulang,
Penekanan tulang! 5. &engkak
:
edema
ekstra)aksasi
munul
darah
seara
dalam
epat
dari
#aringan
yang
lokasi
dan
berdekatan
dengan %raktur +. Ehumosis dari Perdarahan "ubulaneous -. "pasme otot spasme in)olunters dekat %raktur 3. $enderness6keempukan *. 7yeri
mungkin
disebabkan
oleh
spasme
otot
berpindah
tulang dari tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.
8. ehilangan
sensasi
(mati
rasa,
mungkin
ter#adi
dari
rusaknya sara%6perdarahan! . Pergerakan abnormal 9. "hok hipo)olemik hasil dari hilangnya darah .
lasi%ikasi %raktur Fraktur antara
terbuka %ragemen
perlukan
di
(open6ompound!, tulang
kulit,
dengan
%raktur
bila
dunia
terbuka
terdapat luar
hubungan
karena
dibagi
adanya
men#adi
tiga
dera#at, yaitu : 1.
era#at /
:
-
luka kurang dari 1 m
-
kerusakan #aringan lunak sedikit tidak ada tanda luka remuk. %raktur
-
sederhana,
tran)ersal,
obli
atau
kumulati% ringan. ontaminasi ringan.
-
5.
+.
era#at //
:
-
;aserasi lebih dari 1 m
-
erusakan #aringan lunak, tidak luas, a)ulse
-
Fraktur komuniti sedang. era#at ///
$er#adi
:
kerusakan
#aringan
lunak
yang
luas
meliputi
struktur kulit, otot dan neuro)askuler serta kontaminasi dera#at tinggi.
E.
linik patwhay Fraktur < Periosteum, pembuluh darah di kortek dan #aringan sekitarnya rusak < •
Perdarahan
•
erusakan #aringan di u#ung tulang
< $erbentuk hematom di anal medula <
=aringan mengalami nekrosis < 7ekrosis merangsang ter#adinya peradangan, ditandai : ( asodilatasi, Pengeluaran plasma, /n%iltrasi sel darah putih ! F.
Pemeriksaan penun#ang 1. Foto 0ontgen -
'engetahui tempat dan type %raktur
-
>ntuk
mengetahui
lokasi
%raktur
dan
garis −
%raktur seara langsung &iasanya
-
diambil
sebelum
dan
sesudah
dilakukan
operasi dan selama proses penyembuhan seara periodi 5. "kor tulang tomography, skor 1, 'r1 : dapat digunakan mengidenti%ikasi kerusakan #aringan lunak. +. Artelogram diurigai bila ada kerusakan )askuler -. ?itung
darah
lengkap
?$
mungkin
meningkat
( hemokonsentrasi ! atau menrurun ( perdarahan bermakna pada sisi %raktur atau organ #auh pada trauma multiple! Peningkatan
#umlah
"P
adalah
respon
stres
normal
setelah trauma 3. Pro%il koagulasi perubahan dapat ter#adi pada kehilangan darah
trans%usi
multiple
atau
edera
(oenges,1999!.
4.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan tindakan %raktur terbuka, yaitu: 1.
Pembedahan debridement dan irigrasi
5.
/munisasi tetanus
+.
$erapi obat antibiotik
-. ?.
/mmobilisasi 'asalah yang perlu dika#i
Pengka#ian : 1.
0iwayat eperawatan dan Pengka#ian Fisik:
hati
4e#ala2ge#ala berat
dan
&erdasarkan
%raktur
#umlah
tergantung
kerusakan
klasi%ikasi
pada
oenges
pada
lokasi,
struktur
dkk.
(5@@@!
lain. riwayat
keperawatan yang perlu dika#i adalah: a! Akti)itas6istirahat: 4e#ala: eterbatasan6kehilangan yang
terkena
dari
%raktur
(mungkin atau
%ungsi
segera
akibat
pada
akibat
sekunder
bagian langsung
pembengkakan
#aringan dan nyeri. b! "irkulasi: $anda:
Peningkatan
akibat
tekanan
respon
darah
mungkin
terhadap
ter#adi
nyeri6ansietas,
sebaliknya dapat ter#adi penurunan tekanan darah bila ter#adi perdarahan. ! 7eurosensori: 4e#ala:
?ilang
gerakan6sensasi
dan
esemutan
(parestesia! $anda:
e%ormitas
pemendekan,
lokal, rotasi,
angulasi
krepitasi,
abnormal,
spasme
otot,
kelemahan6kehilangan %ungsi. d! 7yeri6enyamanan: 4e#ala: 7yeri
hebat
(mungkin
tiba2tiba
terlokalisasi
pada pada
saat area
edera %raktur,
berkurang pada imobilisasi. e! eamanan: $anda:
;aserasi
kulit,
perdarahan
dan
Pembengkakan
lokal (dapat meningkat bertahap atau tiba2tiba!
5.
Pengka#ian iagnostik: Pemeriksaan diagnostik yang sering dilakukan pada %raktur adalah: a!
2ray: 2
b!
menentukan lokasi6luasnya %raktur "an tulang:
2
memperlihatkan %raktur lebih #elas,
mengidenti%ikasi kerusakan #aringan lunak !
Arteriogram 2
dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan
)askuler. d!
?itung arah ;engkap 2
hemokonsentrasi mungkin meningkat,
menurun
pada perdarahanB peningkatan lekosit sebagai respon terhadap peradangan. e!
retinin 2
trauma otot meningkatkan beban kretinin untuk
klirens gin#al %!
Pro%il koagulasi 2
perubahan dapat ter#adi pada kehilangan darah,
trans%usi atau edera hati.
/.
iagnosa keperawatan 1. 7yeri
berhubungan
dengan
terputusnya
#aringan
tulang,
gerakan %ragmen tulang, edema dan edera pada #aringan, alat traksi6immobilisasi, stress, ansietas 2.
erusakan integritas kulit berhubungan perubahan
status
penurunan
sensasi
metabolik, dibuktikan
dengan tekanan,
kerusakan oleh
sirkulasi
terdapat
luka
dan 6
ulserasi, kelemahan, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat #aringan nekrotik. b.
0isiko
in%eksi
berhubungan
dengan
stasis
airan
tubuh, respons in%lamasi tertekan, prosedur in)asi% dan #alur
penusukkan,
luka6kerusakan
kulit,
insisi
pembedahan.
=.
/nter)ensi keperawatan 1. 7yeri
berhubungan
dengan
terputusnya
#aringan
tulang,
gerakan %ragmen tulang, edema dan edera pada #aringan, alat traksi6immobilisasi, stress, ansietas
Tujuan : nyeri dapat berkurang atau hilang. Kriteria Hasil : -
7yeri berkurang atau hilang
-
lien tanpak tenang
Iintervensi
a.
;akukan pendekatan pada klien dan keluarga 06 hubungan yang baik membuat klien dan keluarga kooperati%
b.
a#i tingkat intensitas dan %rekwensi nyeri 06 tingkat intensitas nyeri dan %rekwensi menun#ukkan skala nyeri
.
=elaskan pada klien penyebab dari nyeri 06
memberikan
pen#elasan
akan
menambah
pengetahuan
klien tentang nyeri d.
Obser)asi tanda2tanda )ital. 06 untuk mengetahui perkembangan klien
e.
'elakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik 06 merupakan tindakan dependent perawat, dimana analgesik ber%ungsi untuk memblok stimulasi nyeri.
2.
erusakan integritas kulit berhubungan perubahan
status
penurunan
sensasi
metabolik, dibuktikan
kerusakan oleh
dengan tekanan, sirkulasi
terdapat
dan
luka
6
ulserasi, kelemahan, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat #aringan nekrotik. Tujuan : 'enapai penyembuhan luka pada waktu yang
sesuai. Kriteria hasil : -
$idak ada tanda2tanda in%eksi seperti pus.
-
;uka bersih tidak lembab dan tidak kotor.
-
$anda2tanda )ital dalam batas normal atau dapat ditoleransi.
Intervensi :
%.
a#i kulit dan identi%ikasi pada tahap perkembangan luka. 06
mengetahui
se#auh
mana
perkembangan
luka
mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat. g.
a#i lokasi, ukuran, warna, bau, serta #umlah dan tipe airan luka. 06
mengidenti%ikasi
tingkat
keparahan
luka
akan
mempermudah inter)ensi h.
Pantau peningkatan suhu tubuh 06 suhu tubuh yang meningkat dapat diidenti%ikasikan sebagai adanya proses peradangan
i.
&erikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. &alut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester kertas 06 tehnik aseptik membantu memperepat penyembuhan luka dan menegah ter#adinya in%eksi
#.
=ika pemulihan tidak ter#adi kolaborasi tindakan lan#utan, misalnya debridement 06
agar
benda
asing
atau
#aringan
yang
terin%eksi
tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya k.
olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi. 0 6 antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko ter#adi in%eksi.
+.
0isiko
in%eksi
berhubungan
dengan
stasis
airan
tubuh, respons in%lamasi tertekan, prosedur in)asi% dan #alur
penusukkan,
luka6kerusakan
kulit,
insisi
pembedahan Tujuan
: in%eksi tidak ter#adi 6 terkontrol
Kriteria hasil : -
$idak ada tanda2tanda in%eksi seperti pus
-
luka bersih tidak lembab dan tidak kotor
-
$anda2tanda )ital dalam batas normal atau dapat ditoleransi.
Intervensi :
a.
Pantau tanda2tanda )ital. 06
mengidenti%ikasi
tanda2tanda
peradangan
terutama
bila suhu tubuh meningkat. b.
;akukan
perawatan
luka
dengan
teknik
aseptik. 06 mengendalikan penyebaran mikroorganisme patogen. .
;akukan
perawatan
terhadap
prosedur
inpasi% seperti in%us, kateter, drainase luka, dll. 06 untuk mengurangi risiko in%eksi nosokomial. d.
=ika
ditemukan
tanda
in%eksi
kolaborasi
untuk pemeriksaan darah, seperti ?b dan leukosit. 06 penurunan ?b dan peningkatan #umlah leukosit dari normal bisa ter#adi akibat ter#adinya proses in%eksi. e.
olaborasi untuk pemberian antibiotik. 06
antibiotik
patogen
menegah
perkembangan
mikroorganisme
DAFTAR PUSTAKA
-
&runner dan "uddarth, 5@@5, eperawatan 'edikal &edah, Edisi +, E4, =akarta
-
oenges, 'arilyn E. 1999. 0enana eperawatan, Edisi +. E4 : =akarta.
-
E. Oerswari 199, 4ramedia. =akarta
-
"#amsuhida#at, 0. dan Cim de =ong. 199. &uku A#ar /mu &edah, Edisi re)isi. E4 : =akarta
&edah
dan
Asuhan
Perawatannya,
P$
LAPORAN
PENDAHULUAN
FRAKTUR
Oleh
HERMANSYAH 07.01.0618
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VIII SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM MATARAM 2012