12
10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Departemen Electrical & Maintenance
PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS
Makassar, Sulawesi Selatan
9
8
6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Departemen Electrical & Maintenance
PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS
Makassar, Sulawesi Selatan
12
50
13
45
45
46
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS
MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
Oleh:
MUHAMMAD FAISAL TAUFIQ
444 14 021
PROGRAM STUDI D IV TEKNIK MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Departemen Electrical & Maintenance
PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS
Disusun dan dilaporkan oleh:
MUHAMMAD FAISAL TAUFIQ
444 14 021
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
M. Ubaidillah, S.T. Iskandar Al Idrus, S.T
Elc. Sec. Head. ABCD Mill Controlling PLC
Elc. Sec. Head. ABCD Mill
M. Ubaidillah, S.T.
Mengetahui,
Maintenance Manager
PT. Eastern Pearl Flour Mills
Iswan Nurbaso, S.T., M.M.
LEMBAR NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Nama Mahasiswa : Muhammad Faisal Taufiq
Stambuk : 444 14 021
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Ujung Pandang
Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin/D4 Teknik Mekatronika
Perusahaan/Industri PKL : PT. Eastern Pearl Flour Mills
Departemen/Divisi : Electrical & Maintenance
Lama Kegiatan PKL : 10 Minggu
Mulai Tanggal : 12 September 2017
Berakhir Tanggal : 10 November 2017
No
Penilaian
Nilai
1
Perhatian pada pekerjaan dan Kerajinan
2
Disiplin dan Tanggung Jawab pada Pekerjaan
3
Pengetahuan dan keterampilan pada Job yang dikerjakan
4
Inisiatif dan Kreativitas pada masalah-masalah yang dihadapi
5
Kemandirian dalam menyelesaikan sendiri tugas yang diberikan
6
Etika dan hubungan kerja
7
Laporan PKL
Rata-Rata
Keterangan:A =80 – 100B =70 – 79C =60 – 69D =50 – 59
Keterangan:
A =
80 – 100
B =
70 – 79
C =
60 – 69
D =
50 – 59
Makassar, 10 November 2017
Pembimbing I,
Muhammad Ubaidillah, S.T.
Elc. Sec. Head. ABCD Mill
LEMBAR NILAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Nama Mahasiswa : Muhammad Faisal Taufiq
Stambuk : 444 14 021
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Ujung Pandang
Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin/D4 Teknik Mekatronika
Perusahaan/Industri PKL : PT. Eastern Pearl Flour Mills
Departemen/Divisi : Electrical & Maintenance
Lama Kegiatan PKL : 10 Minggu
Mulai Tanggal : 12 September 2017
Berakhir Tanggal : 10 November 2017
No
Penilaian
Nilai
1
Perhatian pada pekerjaan dan Kerajinan
2
Disiplin dan Tanggung Jawab pada Pekerjaan
3
Pengetahuan dan keterampilan pada Job yang dikerjakan
4
Inisiatif dan Kreativitas pada masalah-masalah yang dihadapi
5
Kemandirian dalam menyelesaikan sendiri tugas yang diberikan
6
Etika dan hubungan kerja
7
Laporan PKL
Rata-Rata
Keterangan:A =80 – 100B =70 – 79C =60 – 69D =50 – 59
Keterangan:
A =
80 – 100
B =
70 – 79
C =
60 – 69
D =
50 – 59
Makassar, 10 November 2017
Pembimbing II,
Iskandar Al Idrus, S.T
Controlling PLC
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS sesuai dengan harapan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan syarat wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi D4 Teknik Mekatronika Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Ujung Pandang. Selain untuk menuntaskan program studi yang penulis tempuh, praktek kerja lapangan ini ternyata memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman kerja nyata serta wawasan baru di dunia mekatronika yang penulis belum dapatkan sepenuhnya saat di bangku kuliah.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis selama ini.
Ayahanda dan Ibunda kami serta keluarga tercinta atas dukungan doa, kasih sayang serta materinya yang tak terhingga nilainya.
Bapak Dr. Jamal, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Bapak Ir. Lewi, M.T., selaku Ketua Program Studi D4 Teknik Mekatronika Politeknik Negeri Ujung Pandang, juga selaku dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan.
Dosen dan Staf Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberikan torehan ilmunya.
Bapak Iswan Nurbaso, S.T., M.M. selaku Maintenance Manager PT. Eastern Pearl Flour Mills.
Bapak Khaerun sebagai General Manager & HRD PT. Eastern Pearl Flour Mills yang telah membantu kami selama praktek kerja industri.
Bapak Muh. Ubaidillah, S.T. selaku Elc. Sec. Head. ABCD Mill PT. Eastern Pearl Flour Mills sekaligus Pembimbing kami selama praktik kerja industri.
Bapak Iskandar Al Idrus, S.T., yang telah membimbing kami selama praktik kerja industri berlangsung serta berbagi ilmu kepada kami khususnya di bidang pemrograman PLC.
Bapak Elzad Langgede, Bapak ahyudi, Bapak Fathan, Bapak Akis, Bapak Irfan, Bapak Mulki, Bapak Adam selaku Electrical Assembly Technician PT. Eastern Pearl Flour Mills sekaligus Pembimbing kami selama praktik kerja industri dan yang telah memberikan arahan-arahan, motivasi, dan waktunya kepada kami selama melakukan Praktik Kerja Lapangan.
Rekan-rekan sesama mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang khususnya DIV Teknik Mekatronika.
Rekan-rekan sesama Praktek Kerja Lapangan PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS.
Akhir kata penulis panjatkan doa semoga Tuhan berkenan melimpahkan berkah dan rahmat-Nya membalas budi Bapak/Ibu sekalian. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik isi maupun penyajiannya sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga hasil Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi seluruh pembacanya khususnya penulis.
Makassar , November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Lembar Pengesahan Industri ii
Lembar Penilaian Industri iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi xii
Daftar Gambar .ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 2
1.3. Tujuan dan Manfaat 2
1.4. Perusahaan/Industri 4
1.5. Metode Pelaksanaan 4
1.6. Sistematika Penulisan 5
BAB II. RELEVANSI INDUSTRI 7
2.1. Latar Belakang 7
2.2. Struktur Organisasi PT. Eastern Pearl Flour Mills 9
2.3. Fasilitas 10
2.4. Proses Produksi 13
2.5. Hasil Produksi dan Pemanfaatan 18
2.6. Daftar Produk 21
BAB III. KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN 22
3.1. Struktur Organisasi Departemen 22
3.2. Sistem Kontrol PLC (Programmable Logic Controller) 23
3.2.1. Pengertian dan Konsep PLC 23
3.2.2. Sejarah dan Perkembangan PLC 24
3.2.3. PLC yang digunakan di PT Eastren Pearl Flour Mills Makassar 29
3.2.4. Komponen dan Prinsip Kerja PLC 29
3.2.5. PLC dengan Personal Computer (PC) 31
3.2.6. Langkah Penggunaan Software Simatic Manager 32
3.2.7. Komunikasi Antar CPU Siemens Simatic S7-300 dengan
Profibus Master Slave 40
3.3. Motor dan Aplikasinya 44
3.3.1. Motor AC 44
3.3.2. Motor AC 3 Fasa 45
3.3.3. Memperbaiki Motor 46
3.3.4. Memberi Insulating varnish red pada Kumparan 48
3.3.5. Penggantian Bearing Motor 49
3.3.6. Menyambung Kabel Terminal Motor 50
3.4. Sensor Getaran 52
3.4.1. Monitor Vibrasi 52
3.4.2. Viration Pen 55
BAB IV. PENUTUP 56
4.1 Kesimpulan 56
4.2 Saran 57
Daftar Pustaka 58
Lampiran 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gedung industri PT. Eastern Pearl Flour Mills 8
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Secara Keseluruhan 9
Gambar 2.3. Unit milling 10
Gambar 2.4. Silo gandum 10
Gambar 2.6. Pelletizing 11
Gambar 2.7. Gudang Tepung 12
Gambar 2.8. Musholla 12
Gambar 2.9. Workshop 13
Gambar 3.1. Struktur organisasi Departemen Meintanance Electrical PT. Eastern Pearl Four Meals 22
Gambar 3.2. Konfigurasi Dasar PLC 30
Gambar 3.3. Pemanfaatan Komputer untuk Menghubungkan PLC dengan Mainframe 32
Gambar 3.4. Motor AC 3 Fasa 45
Gambar 3.5. Urutan Membingkar pada Motor 48
Gambar 3.6. Bearing Motor 49
Gambar 3.7. Name Plate Motor 50
Gambar 3.8. Rangkaian Motor Star Deta 51
Gambar 3.9. Sambungan Star (Y) 51
Gambar 3.10. Sambungan Delta 52
Gambar 3.11. Pembacaan Sensor Getaran 53
Gambar 3.12. Vibration Pen 55
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Daftar Produk 21
Tabel 3.1. Beberapa Merk Serta Tipe PLC yang Banyak digunakan di Industri 29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat penerimaan kesediaan industri 59
Lampiran 2. Sertifikat Praktek Kerja Lapangan PT. Eastern Pearl Flour Mills 60
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, persaingan dunia kerja semakin ketat. Seorang mahasiswa selain menguasai teori dan ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi, juga harus mendapatkan keterampilan dan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja. Setiap mahasiswa yang ingin maju dalam karir dan pekerjaan, harus memiliki semangat untuk senantiasa melakukan pengembangan diri dan memupuk mental pribadi positif. Maka dari itu, perguruan tinggi perlu memasukkan kerja praktek dalam kurikulum pendidikan. Kerja praktek ini bertujuan memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengenal, menambah, dan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di perguruan tinggi dengan yang ada di perusahaan, sehingga para mahasiswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri di perusahaan tempat mereka melakukan kerja praktek. Hal ini menyebabkan kerja praktek menjadi salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa.
Kerja praktek ini diharapkan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah dan mengaplikasikannya dengan teknologi di perusahaan. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui hal-hal lain yang belum pernah didapatkan selama masa kuliah. Selain itu praktek kerja industri merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa prodi D4 Teknik Mesin Konsentrasi Teknik Mekatronika, Politeknik Negeri Ujung Pandang untuk kelengkapan teori (khususnya dalam bidang keahlian)
yang telah dipelajari di perkuliahan. Maka dari itu, mahasiswa diharapkan melaksanakan kerja praktek terlebih dahulu agar lebih mengenal perkembangan industri sebelum memasuki dunia kerja nyata.
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 10 September hingga 10 November 2017 berdurasi selama 2 bulan di PT. Eastern Pearl Flour Mills, Makassar, Sulawesi Selatan.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Mesin, yaitu Program Studi DIV Teknik Mekatronika, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Sebagai bentuk pengaplikasian dari teori-teori yang telah diajarkan di bangku perkuliahan.
Dapat bersosialisasi dengan dunia kerja secara utuh, sekaligus dapat mengetahui dan memahami sistem kerja yang ada didalam dunia industri.
Untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa tentang dunia industri.
Mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kemampuan profesi dengan cara penerapan ilmu, latihan kerja dan
pengamatan teknik yang diterapkan di PT. Eastern Pearl Flour Mills.
Untuk mengetahui proses manufaktur mulai dari awal hingga proses akhir manufaktur.
Manfaat
Bagi Mahasiswa
Melatih pemahaman tentang teori dan aplikasi pengetahuan teknik yang diterapkan pada industri.
Sebagai latihan kerja sebelum memasuki dunia kerja.
Mengetahui perkembangan teknologi industri secara langsung.
Memperoleh ilmu dan pengalaman nyata tentang kondisi suatu industri baik manajemen, sarana fisik, maupun peralatan yang digunanakan secara praktis.
Menambah motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangakan dunia industri kedepannya.
Bagi Perguruan Tinggi
Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan langsung dari hasil teori yang didapatkan mahasiswa
Menjalin hubungan kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi antara pihak perusahaan khususnya PT. Eastern Pearl Flour Mills dengan pihak perguruan tinggi khususnya Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Dapat memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan infomasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
Sebagai bahan evaluasi bagi proses pembelajaran di kampus.
Bagi Perusahaan
Adanya umpan balik antara industri dan perguruan tinggi seperti penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian praktik industri.
Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerja sama antara pihak perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi.
Berbagi informasi antara industri, perguruan tinggi dan khususnya mahasiswa itu sendiri.
Memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial untuk perusahaan.
PERUSAHAAN/INDUSTRI
Praktik industri ini dilaksanakan mulai dari 10 September sampai dengan 10 November 2017.
Perusahaan yang ditempati untuk melakukan Praktik Industri adalah PT. Eastern Pearl Flour Mills yang bergerak dalam industri pengolahan biji gandum menjadi tepung terigu yang kantornya bertempat di Jalan Hatta No. 302 Makassar 90164 Sulawesi Selatan, Indonesia.
METODE PELAKSANAAN
Dalam memperoleh data guna menyusun laporan praktek kerja lapangan pada PT. Eastern Pearl Flour Mills maka penulis menggunakan metode pelaksaan sebagai berikut :
Orientasi materi
Orientasi materi dimaksudkan untuk memperkenalkan secara khusus pengoperasian dan sistem mesin yang ada di EPFM sebelum ke lokasi.
Tinjauan Lapangan
Tinjauan Lapangan dimaksudkan sebagai proses pembelajaran dan merupakan gambaran kenyataan yang terjadi di workshop PT. Eastern Pearl Flour Mills dengan jalan :
Pengerjaan yaitu dengan mengerjakan berbagai permasalahan yang ada pada bagian maintenance baik pada sistem electric dan juga control (PLC).
Wawancara yaitu proses tanya jawab secara langsung kepada narasumber yang berhubungan dengan masalah keteknikan.
Pengamatan Pustaka
Penelitian kepustakaan bertujuan sebagai landasan teori dari laporan ini dengan jalan membaca buku–buku, brosur, tulisan ilmiah dan berbagai buku yang ada hubungannya dengan penyusunan laporan ini.
SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini dilakukan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang, waktu dan tempat pelaksanaan, tujuan dan manfaat, perusahaan/industri, metode penulisan dan sistematika laporan.
BAB II : RELEVANSI INDUSTRI
Bab ini membahas profil industri seperti sejarah, visi, misi, tugas pokok, proses dan manajemen produksi serta struktur organisasi.
BAB III : KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Bab ini membahas struktur organisasi departemen, produk/komponen, proses manufaktur, operasional, manajemen dan langkah kerja.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan yang ditulis dan saran-saran.
BAB II
RELEVANSI INDUSTRI
LATAR BELAKANG
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar merupakan salah satu industri pengelolaan gandum yaitu pengelolaan berupa produk tepung terigu. Memiliki kapasitas penggilingan gandum 2800 M ton per hari yang menghasilkan tepung industri berkualitas dan produk sampingan, seperti lem plywood dan produk pellet sudah menjadi tuntutan yang mutlak bagi PT. Eastern Pearl Flour Mills agar dapat mempertahankan kualitas atau produk yang bermutu sesuai dengan tuntutan kebutuhan konsumennya. Konsistensi untuk menghasilkan mutu produk yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan konsumen maka perlu adanya pengendalian mutu. Pengendalian mutu memerlukan suatu perbaikan yang terus menerus (continuous improvement product).
PT. Eastern Pearl Flour Mills sangat menaruh perhatian pada terpeliharanya sistem pengendalian mutu produk dan bantuan teknis secara rinci kepada pelanggannya. Saat ini di perusahaan telah dikembangkan dan diterapkan sistem manajemen mutu ISO 9000:22000 agar dapat lebih fokus dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan untuk meningkatkan sistem manajemen perusahaan secara menyeluruh.
Gambar 2.1. Gedung industri PT. Eastern Pearl Flour Mills
Perusahaan memiliki laboratorium pengendalian mutu (QC) yang luas dan modern untuk memantau kualitas produksi mulai dari penerimaan bahan baku gandum hingga produk jadi supaya memenuhi standar nasional SNI maupun standar internasional. Selain itu, juga mendapat dukungan penuh dari Pusat Penelitian Interflour yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Konsistensi mutu produk-produk dapat diandalkan berkat pengawasan pengendalian mutu yang berkesinambungan mulai dari bahan baku sampai produk jadi yang dipadukan dengan pengalaman praktis dan keahlian teknis yang didapatkan secara bertahun-tahun.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi perusahaan pada dasarnya memperlihatkan hubungan antara wewenag, tanggung jawab, tugas dan kedudukan para personil dalam perusahaan. Struktur organisasi juga dikasudkan sebagai alat kontrol serta pengawasan bahkan dapat menciptakan persatuan dan dinamika suatu perusahaan
Adapun struktur organisasi PT. Eastren Pearl Flour Mills Makassar sebagai berikut:
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Secara Keseluruhan
FASILITAS
Zaman modern ini, tenaga kerja berpengalaman belum menjadi pegangan untuk menghasilkan produk yang baik, efektif dan efisien. Sebagai penunjang itu semua adalah fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Fasilitas pabrik PT. Eastern Pearl Flour Mills.
Unit milling
Gambar 2.3. Unit milling
Penerimaan gandum
Silo gandum
Gambar 2.4. Silo gandum
Silo tepung
Packing produk by produk
Gambar 2.5. Packing product by product
Pelletizing
Gambar 2.6. Pelletizing
Gudang tepung
Gambar 2.7. Gudang tepung
Energi meliputi listrik dan air
Laboratorium
Kantor seaside dan cityside
Mushola
Gambar 2.8. Musholla
Workshop
Gambar 2.9. Workshop
Fasilitas lainnya
Adapun fasilitas lain yang dimiliki oleh PT. Eastern Pearl Flour Mills selain tersebut di atas, yaitu: masjid, koperasi, toko koperasi, kantor serikat pekerja, kantin dan poliklinik.
PROSES PRODUKSI
Secara umum gandum dibedakan menjadi dua jenis yaitu hard wheat (gandum berprotein tinggi) dan soft wheat (gandum berprotein rendah). Penggilingan gandum merupakan proses yang sangat berbeda dengan penggilingan beras. Tepung yang dibuat berwarna krem karna zat warna zantrifil, warna tepung akan memutih selama penyimpanan tetapi prosesnya lambat. Karna kesukaan konsumen akan keputihan tepung, penggunaan pemutih tepung telah banyak digunakan seperti benzl peroksida, tetapi dalam hal ini perusahaan tidak menggunakan bahan pemutih.
Pengolahan gandum merupaka proses penggilingan biji-biji gandum yang bertujuan untuk memisahkan endosperm dari dedak, benih (germ) dan untuk menghancurkan endosperm menjadi tepung.
Secara umum kegiatan-kegiatan proses pengolahan biji gandum sampai menjadi teung gandum (terigu) adalah sebagai berikut:
Penyiapan Bahan
Pada tahap ini dimulai pada proses pemindahan gandum dari kapal ke tempat penampungan. Gandum yang berasal dari Kanada, Australia, Argentina dan Saudi Arabia dapat di kelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, gandum keras atau hard wheat (Canada Westren Red Springs atau CWRS), gandum lunak atau soft wheat (Australian Standard White atau ASW), dan medium wheat (Argentina wheat, Canada Prairie Spring atau CPS). Cara pemindahan dilakukan oleh alat penghisap (telescope boaur) ke Menara penampungan melalui alat pemindah (conveyor) biji gandum diantar ke unit penimbangan untuk disimpan di tempat penampungan (silo).
Gandum yang dipesan dikirim melalui kapal pengangkut, dimana kapal pengangkut ini memiliki lot size 25.000 mt gandum untuk satu kali kedatangan.
Pembersihan Gandum
Sebelum digiling, gandum sebagai bahan baku tepung terigu mengandung material asing (impurities) yang harus dipisahkan supaya tepung yang dihasilkan mempunai mutu yang baik. Imputiries tersebut dapat berupa (benda logam, pasir, debu, batu, kayu plastic, kulita gandum, bunga gandum, biji gandum, dan biji-biji lainnya). Prinsip dasar pembersihan gandum berdasarkan peralatan yang digunakan ialah berdasarkan ukuran, tahan dry stoner udara, berat jenis, bentuk, Panjang, sifat magnet, gesekan dan warna.
Ada dua cara pembersiha gandum yaitu, pertama melalui saringan dan pembersihan udara. Cara alat ini adalah gandum dimasukkan ke saringan yang bergoyang yang disertai dengan hembusan udara, sehingga terjadi pemisahan berdasarkan ukuran, diameter dan berat biji. Alat ini disebut TRC dan kedua melalui separator, cara alat ini bekerja untuk memisahkan gandum dengan tangkai, batu dan besi melalui rout separator untuk memisahkan biji besi dan logam lainnya. Selanjutnya debersihkan lagi dari batu-batu kerikil melalui dry stoner untuk memisahkan kulit-kulit untuk ditampung ke silo pengkondisi (condition in bin).
Proses Pra Penggilingan
Gandum sebelum digiling dibasahi dengan air di wheat dampening hal ini bertujuan agar endosperon mudah terpisah, endosperon menjadi lunak, moisture tepung sesuai quality guide serta brand menjadi liat dan elastis.
Pada waktu proses pelaksanaan dampening harus diperhatikan beberapa hal yaitu yang pertama, waktu dampening tergantung dari sifat endosperm (hard wheat memerlukan waktu 18-24 jam sedngkan soft wheat memerlukan waktu 4-12 jam). Kedua, pada saat proses dampening waktu harus diperhatikan sebab waktu yang kurang lama akan menyebabkan endosperon keras dan brand masih basah sedangkan yang terlalu lama akan mengakibatkan endosperon lunak, lengket dan brand menjadi kering. Ketiga, periode pembasahan dipengaruhi oleh kelembaban awal dan kekerasa biji gandum. Pemberian air dilakukan oleh alat penyemprot dengan uap basah dalam ruang tertutup dan dilakukan pencampuran.
Proses Penggilingan (Milling Process)
Prinsip utama proses penggilingan ialah memisahkan endosperm dari bran dan germ. Mereduksi endosperm menjadi tepung dengan ekstraksi tinggi dan ash content yang rendah (kualitas tepung yang baik). Proses pengilingan gandum dibagi atas tiga proses yaitu:
Breaking Process atau Proses Pemecahan
Pada proses ini endosperm merelase, bran/germ memecahkan endosperm tersebut menjadi semolina dan middling kemudian menghasilkan break flour. Mengusahkan bran powder menjadi sekecil mungkin (ideal tidak ada bran powder). Umumnya proses ini terdiri atas empat tingkat break first break (B1) s/d fourt break (B4) dan lima tingkat break first break (B1) s/d fifth break (B5).
Proses pemecahan menggunakan break roller mills (fluted rolls) dan break sifter. Pada tingkat akhir break proses (finishing), endosperm merelase dari bran menjadi middling dan tepung dengan menggunakan bran finisher dan vibrio finisher. Proses pemecahan terdiri atas lima tahapan yaitu first break process, second process, third break process, fourth break process, dan fifth process.
Purification Process atau Proses Pemurnian
Pada proses pemurnian ini terjadi pemisahan semolina dan middling dari bran supaya semolina dan middling menjadi bersih. Mengklafikasikan semolina dan middling bersih menjadi coarse semolina, fine semolina, course middling dan fine middling. Purifier bertujuan untuk memisahkan partikel bran yang terdapat pada semolina atau middling sehingga pada proses zising dan proses middling endosperon yang digiling adalah pure semolina atau pure middling dan tepung yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik. Prinsip kerja dari proses pemisahan oleh purifier ialah sifting proses, aspiration proses dan shaking proses.
Reduction Process
Pada proses ini semolina mereduksi menjadi middling dan tepung. Proses ini juga disebut middling process selanjutnya dilakukan tailing process. Reduction proses dibagi mejadi tiga proses yaitu sizing process, middling process dan tailing process. Proses pertama, sizing process atau yang biasa disebut sizing sifter adalah memisahkan bran atau germ, memisahkan endosperm menurut ukuran dan menghasilkan tepung. Terdiri dari 2 atau 3 tingkat saja, ekstrasi tepung tidak terlalu banyak, umumnya dipakai smoot roll, different speed 1,5 – 1,9. Proses kedua, middling process terdiri dari 6-10 tingkat. Middling process dibagi menjadi tiga tingkat yaitu kualitas satu middling dari endosperm bagian tengah (ash rendah), kualitas dua middling dari endosperm antara tengah dan pinggir (ash rendah), dan kualitas tiga middling dari endosperm bagian pinggir (ash sangat tinggi). Umumnya menggunakan smoot roll dengan differential speed 1,2 – 1,5. Proses ketiga, tailing process atau biasa disebut tailing sifter yaitu memisahkan bran atau germ, tepung dan middling menurut ukuran. Terdiri dari 2 atau 3 tingkat saja dengan ekstrasi tepung sedikit. Umunya menggunakan smoot roll dengan differential speed 1,1 – 1,2.
Proses Pengepakan
Tepung terigu ditampung dalam silo yang terdiri dari tabung besar dialirkan melalui pipa-pipa ke unit pengantongan yang dilengkapi dengan alat penimbang otomatis. Kantong tepung terigu yang tersedia ditumpahkan ke alat hopper sehingga secara serentak hopper terbuka dan mengalirkan tepung terigu ke dalam 50 kantong. Proses pengisian berlangsung setelah volume yang diinginkan tercapai secara otomatis.
HASIL PRODUKSI DAN PEMANFAATAN
Produk yang dipasarkan dan diproduksi oleh PT. Eastern Pearl Flour Mills terdiri dari dua bagian yaitu: produk utama dan sampingan. Adapun produk utama yang dihasilkan yaitu tepung terigu dan produk sampingannya yaitu tepung industry, brand, pollard dan pelled.
Tepung Terigu
Produk tepung terigu merupakan produk setengah jadi dan kualitasnya antara lain dipengaruhi jumlah kandungan gluteinnya. Pembuatan tepung terigu harus menggunakan bahan baku biji gandum yang belum mengalami kerusakan mekanis, biologis maupun mikro biologis, biji gandum yang akan digiling harus memenuhi standar mutu yang berlaku bagi biji gandum.
Tepung terigu dapat dibagi dalam 3 bagian/faktor yaitu umum, khusus, dan tambahan gizi. Umum, tepung terigu yang baik diperoleh dari tepung terigu yang bersih. Khusus, tepung terigu yang berkualitas dinyatakan sebagai gabungan dari kadar protein, kekuatan glutenin, derajat warna, kadar maltose dan sifat fisik adonan. Tambahan gizi, tepung terigu yang mendapat bahan tambahan untuk memenuhi persyaratan kualitas tepung terigu.
Kriteria lain yang menentukan kualitas tepung terigu yang baik meliputi protein tepung terigu untuk pembuatan roti tawar/manis adalah 12-14 %, untuk crakers 10-12 %, untuk kue-kue 9-10 % dan 8-9 % untuk biskuit dan kue pie. Jenis-jenis protein yang penting dalam tepung terigu adalah albumin, globulin dan gliadin. Selanjutnya presentase daya serap air (memengaruhi volume adonan terutama pada produk mie) dan ukuran partikel sifat (memengaruhi kesan cerah pada tepung terigu). Sebelum tahun 1998 semua penjualan dan distribusi produk-produk PT. Eastern Pearl Flour Mills ditentukan oleh logistic (bulog). Saat ini penjualan dan distribusi produk ditentukan oleh perusahaan sendiri dengan merek-merek dagang: cap Gunung (isi protein min 14,0 %), cap Kompas (isi protein min 11,5 %) dan cap Gatotkaca (isi protein min 10,5 %). Berdasarkan ketetapan pemerintah perusahaan menyalurkan produk-produk ke daerah Indonesia bagian timur seperti Sulawesi, Maluku, Irian jaya, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah. Selain itu perusahaan juga menyalurkan produk berupa bran, pollar dan pellet. Produk ini diekspor ke luar negeri seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan negara-negara Asia lainnya.
Produk Sampingan
Tepung industry merupakan bahan pembuat lem kayu lapis, tepung industri ini dikemas dan dipasarkan pada perusahaan-perusahaan pembuatan kayu lapis.
Brand juga merupakan produk sampingan pembuatan tepung terigu yang dipasarkan ke konsumen untuk dijadikan sebagai pakan ternak.
Pollar juga merupakan produk sampingan pembuatan tepung terigu yang dipasarkan ke konsumen untuk dijadikan sebagai pakan ternak.
Pellet merupakan campuran brand pollar yang dipadatkan dan juga berfungsi sebagai pakan ternak.
DAFTAR PRODUK
Adapun daftar produk PT. Eastern Pearl Flour Mills yaitu:
MEREK
GAMBAR
Kompas
Gatotkaca
Gerbang
Gunung
Tabel 2.1. Daftar Produk
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN
STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN
Struktur organisasi merupakan bagan yang telah dijabarkan menurut jabatan dari setiap pegawai. Dengan susunannya struktur organisasi akan lebih jelas antara sistem kerja karyawan satu dengan yang lain serta dapat menentukan pembagian kerja yang jelas sehinggah lebih mudah mencapai tujuan usaha.
Maintenance Manager
Maintenance Manager
Electrical Sec. Head
Electrical Sec. Head
Electrical Sec. Vice
Electrical Sec. Vice
Senior Electrical TechElectrical Tech
Senior Electrical Tech
Electrical Tech
Gambar 3.1. Struktur organisasi Departemen Meintanance Electrical PT. Eastern Pearl Four Meals.
SISTEM KONTROL PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)
Pengertian dan Konsep PLC
Berdasarkan pada standar yang dikeluarkan oleh National Electrical Manufactures Association (NEMA) ICS3-1978 Part.304 PLC didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, counting, dan aritmetika untuk mengontrol berbagai jenis mesin atau proses.
Menurut Bolton (2004), PLC merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis-mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksiinstruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmetika guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses. Sedangkan menurut Setiawan (2006), PLC pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem -sistem servo, atau sistem yang melibatkan dua keadaan (ON/OFF) tetapi dilakukan secara berulang-ulang, seperti pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain-lain.
Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat dikontrol, tetapi pada kenyataanya PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. Dewasa ini, sudah ada PLC yang dapat melakukan perhitungan-perhitungan aritmetika yang relatif kompleks, fungsi-fungsi komunikasi, dan lain-lain, sehingga beberapa buku manual hanya menggunakan istilah PC (Programmable Controller).
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut:
Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Sejarah dan Perkembangan PLC
Secara hitoris, PLC pertama kali dirancang perusahaan General Motor (GM) sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control relay pada proses sekuensial yang dirasakan tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu, hasil rancangan telah benar-benar berbasis komponen solid state dan memiliki fleksibilitas tinggi, hanya secara fungsional masih terbatas pada fungsi -fungsi kontrol saja.
Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah mengalami perkembangan luar biasa, baik pada ukuran, kepadatan komponen serta dari segi fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini di antaranya adalah:
Ukuran semakin kecil dan kompak.
Jumlah input/output yang semakin banyak dan padat.
Beberapa jenis dan tipe PLC dilengkapi dengan modul-modul untuk tujuan kontrol kontinu, misalnya modul ADC/DAC, PID, modul Fuzzy, dan lainlain.
Pemrograman relatif semakin mudah. Hal ini terkait dengan perangkat lunak pemrograman yang semakin user friendly.
Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang semakin baik.
Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap.
Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
Dewasa ini, vendor-vendor PLC umumnya memproduksi PLC dengan berbagai ukuran, jumlah input/output, instruksi dan kemampuan lainnya yang beragam. Hal ini dilakuka untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat luas, yaitu untuk tujuan kontrol yang relative sederhana dengan jumlah input/output (I/O) puluhan, sampai kontrol yang kompleks dengan jumlah I/O mencapai ribuan. Berdasarkan jumlah I/O yang dimilikinya, secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar (Setiawan, 2006:3):
PLC mikro. PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah I/O-nya kurang
dari 32 terminal.
PLC mini. PLC dapat dikategorikan mini jika jumlah I/O-nya antara 32
sampai 128 terminal.
c. PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC rack. PLC dapat
dikategorikan besar jika jumlah I/O-nya lebih dari 128 terminal.
Berdasarkan struktur/bentuknya, PLC dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Tipe compact
Ciri-ciri PLC jenis ini ialah:
Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul komunikasi) menjadi satu
Umumnya berukuran kecil (compact)
Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diekspansi.
Tidak dapat ditambah modul-modul khusus.
2. Tipe modular
Ciri-ciri PLC jenis ini ialah:
Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul -modul.
Berukuran besar
Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input/output (sehingga jumlah lebih banyak)
Memungkinkan penambahan modul-modul khusus.
Saat ini banyak merek serta ti pe PLC yang dipakai di industri. Masing-masing PLC memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut beberapa merek serta tipe PLC yang banyak dipakai di industri.
Allen Bradley
Siemens
Omron
Schneider
Mitsubishi
Tabel 3.1. Beberapa merek serta tipe PLC yang banyak dipakai di industri
PLC yang digunakan di PT. Eastren Pearl Flour Mills Makassar
Adapun PLC yang digunakan di PT. Eastren Pearl Flour Mills Makassar sebagai berikut:
Siemens S7-300
Alamat input : I0.0 I0.7, I1.0 I1.7, I2.0 I2.7 (24 input)
Alamat output : Q0.0 Q0.7, Q1.0 Q1.7 (16 input)
Siemens S7-400
Komponen dan Prinsip Kerja PLC
Umumnya sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar.
Unit prosesor atau Central Processing Unit (CPU) adalah unit yang berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksankan tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan program yang tersimpan di dalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusankeputusan yang diambilnya sesuai sinyal -sinyal kontrol ke antarmuka/interface output.
Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan sumber AC menjadi tegangan DC rendah yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaianrangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan output.
Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukkan program yang dibutuhkan ke dalam memori. Perangkat pemrograman umumnya tidak tersambung secara permanen ke PLC, dan dapat dipindahkan dari satu pengontrol ke pengontrol lainnya tanpa mengganggu operasi-operasi yang sedang berjalan.
d. Unit memori adalah tempat menyimpan program yang digunakan untuk melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor.
e. Bagian input dan output adalah antarmuka di mana prosesor menerima informasi dari (dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke) perangkatperangkat eksternal (peralatan input dan peralatan output).
Gambar 3.2. Konfigurasi Dasar PLC
PLC bekerja berdasarkan data atau sinyal yang diterima dari peralatan input (input device) seperti saklar, tombol atau sensor. Data yang masuk berupa sinyal-sinyal analog dan kemudian diubah oleh modul input menjadi sinyal-sinyal digital. Selanjutnya data yang telah diubah tersebut diproses di Central Processing Unit (CPU) dalam PLC. Sinyal tersebut diproses sesuai dengan program yang telah diinput ke dalam memorinya. Hasil kerjanya yang masih merupakan sinyal digital selanjutnya diteruskan ke modul output untuk diubah kembali menjadi sinyal-sinyal analog yang nantinya akan menggerakkan peralatan output (output device) seperti kontaktor atau relai.
PLC dengan Personal Computer (PC)
PLC serupa dengan computer namun bedanya: komputer dioptimalkan untuk tugas-tugas perhitungan dan penyajian data, sedangkan PLC dioptimalkan untuk tugas-tugas pengontrolan dan pengoperasian di dalam lingkungan industri. Dengan demikian PLC memiliki karakteristik:
Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan kebisingan.
Antar-muka (interface) untuk input dan output telah tersedia secara builtin di dalamnya.
Mudah diprogram dan menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang mudah dipahami, yang sebagia besar berkaitan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan.
Dalam sistem kontrol dewasa ini, sebuah PC (selain dapat digunakan sebagai perangkat pemrograman PLC), juga umum digunakan untuk monitoring dan menjadi perangkat komunikasi antara PLC dengan komputer utama, misalnya sistem kontrol skala besar seperti diperlihatkan pada gambar 3.3. Dengan kata lain, saat ini dikatakan bahwa computer merupakan mitra tak terpisahkan dalam penggunaan PLC.
Gambar 3.3. Pemanfaatan komputer untuk menghubungkan PLC dengan mainframe
Langkah Penggunaan Software Simatic Manager
Start – All Program – Siemens Automation – Simatic – Simatic Manager
Buka menu File - New
Beri nama project di cel name, Storage location bisa dipilih dengan menekan button browse.
Kemudian muncul window program yang disimpan tadi.
Klik kanan pada kolom kiri window program yang tadi, Pilih insert new object >Simatic 300 Station,
Akan muncul di kolom kanan Simatic 300, Double klik
Akan muncul window HW Config
Di kolom sebelah kanan ada catalog untuk jenis PLC yang dibutuhkan, jika tidak muncul pilih menu View > Catalog Pertama buka catalog simatic 300 > rack-300, ada rail, klik dan tarik ke kolom kiri.
Kemudian ambil dari catalog CPU-300 > CPU-314C-2DP > 6ES7 314-6CG03-0AB0 > V2.6 Masukkan ke kolom sebelah kiri di baris 2 atau baris yang berwarna hijau.
Muncul display berikut, pilih OK.
Muncul Display berikut.
Dobel klik pada baris yang bertuliskan DI24/DO16 akan muncul window properties, pindah pada tab Addresses, uncheck system default dan ganti start input dan output menjadi nol (0) kemudian OK.
Muncul display berikut
Buka menu Station, kemudian pilih Save and Compile, tutup window HW Config.
Muncul display berikut
Double klik CPU 314-2PN/DP
Masukkan Symbol
Double Klik OB1
Muncul display berikutnya, pilih OK
Buat Program
Download Program.
Komunikasi Antara CPU Siemens Simatic S7-300 dengan Profibus Master Slave
Hardware yang dibutuhkan:
2 unit Siemens Simatic S7-300 dengan Profibus DP interface
Kabel RS 485 standard dengan profibus conecctor
Software Step 7
Langkah-langkah :
Buka Software the Step 7`s SIMATIC Manager
Mulai new project secara manual atau wizard
Mulai konfigurasi dengan double klik ikon hardware pada project window
HW config window dibagi menjadi 3 bagian. Bagian atas untuk menempatkan modul terbasang, bagian kanan adalah tempat katalog peralatan.
Langkah konfigurasi:
Pilih rail mounting – SIMATIC 300 – RACK 300 – Rail
Slot pertama selalu power supplay. Tapi bisa juga dikosongkan.
Slot kedua adalah CPU – bisa diisi dengan jenis CPU 314C-2DP
CPU memiliki protocol Profibus DP, maka muncul pop-up konfigurasi profibusnya secara otomatis
Klik New profibus koneksi untuk dibuat koneksi baru dan mengkonfigur nya
Pilih profile DP dan kecepatan koneksinya, standardnya 1,5 Mbps
Profil DP dan kecepatan coneksi dapat dipilih.
Slot ke tiga bisa di isi ethernet module jika diperlukan.
Hasilnya akan terlihat seperti gambar berikut:
Cara diatas dapat diulang untuk CPU S7-300 sebagai Slave DP, perlu diingat untuk setting address yang berbeda dari yang sudah ada. Di DP parameter setelah konfirmasi, double-klik di DP parameter di slot-slot kedua rack (di Slave-DP configuration). Akan mucul Properties DP window, kemudian set DP slave option.
Simpan konfigurasi. Warning windows akan muncul karena lack of the connection antar 2 device profibus. Untuk menyelesaikan problem Master_DP, buka configuration window, from the equipment list pilih Configured Station – CPU31x dan dragged ke connection line.
Set the parameters seperti gambar berikut. Kemudian OK.
Sekarang cek consistency test: Station – Consistency Check. Setelah OK, configuration bisa di download ke PLC serta test di program.
MOTOR DAN APLIKASINYA
Motor listrik sekarang ini lebih dikenal sebagai penggerak peralatan yang membutuhkan gerakan. Gerakan maju mundur, turun naik maupun gerakan yang berputar. Gerakan mekanis ini sebenarnya berasal dari perubahan dari aliran tenaga listrik, dengan proses perubahan magnetisasi
Karakteristik dan istilah-istilah motor
Voltage (tegangan)
Fasa (phase)
Ampere (arus listrik/current)
Hz (frekuensi)
Watt (power/daya)
Cos phi (factor daya)
Hours power
Kilowatt
Kilowatt hour
Kilovar
Volt ampere
Motor AC
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC (Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu "stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi dayanya. Untuk jenis motor yang digunakan oleh PT. Eastren Pearl Flour Mills adalah jenis motor AC 3 fasa.
Motor AC 3 Fasa
Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber AC 3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung dengan sumber AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang kita hanya melihat 1 kumparan stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka arus itu dapat menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah tangan kanan.
Gambar 3.4. Motor AC 3 fasa
Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu. Hal ini disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada fasa a maksimum sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak mencapai makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai maksimum. Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut "berputar" seiring waktu. Kecepatan putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.
Sekarang ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan stator sudah dialiri arus. Akibat adanya fluks pada kumparan stator maka arus akan terinduksi pada rotor. Anggap rotor dibuat sedemikian sehingga arus dapat mengalir pada rotor (seperti rotor tipe squirrel cage). Akibat munculnya arus pada rotor dan adanya medan magnet pada stator maka rotor akan berputar mengikuti hukum lorentz. Hal yang menarik disini ialah kecepatan putaran rotor tidak akan pernah mencapai kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena apabila kecepatan sinkron dan rotor sama,
maka tidak ada arus yang terinduksi pada rotor sehingga tidak ada gaya yang terjadi pada rotor sesuai dengan hukum lorentz. Akibat tidak adanya gaya pada rotor maka rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti gaya gesek dengan sumbu rotor atau pengaruh udara). Namun saat rotor melambat kecepatan sinkron dan kecepatan rotor jadi berbeda. Akibatnya pada rotor akan terinduksi arus sehingga rotor mendapatkan gaya berdasarkan hukum lorentz. Dari gaya itulah motor dapat menambah kecepatannya kembali. Fenomena perbedaan kecepatan ini dikenal sebagai slip.
Memperbaiki motor listrik
Salah satu tujuan perawatan dan perbaikan adalah agar peralatan mencapai umur maksimum daripada mengganti dengan yang baru. Namun hal ini tidak dapat diberlakukan secara umum tergantung dari macam dan jenis serta teknologi dari peralatan tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu kebijakan perawatan dan perbaikan harus diarahkan pada efisiensi dan efektifitas kerja, tidak bersifat reaktif (bertindak apabila peralatan mengalami kerusakan) melainkan harus bersifat proaktif (bertindak/merencanakan suatu tindakan sebelum peralatan rusak atau tidak dapat melaksanakan fungsinya).
Tindakan perbaikan merupakan konsekuensi logis dari usaha perawatan dan perbaikan dikategorikan menjadi:
Perbaikan darurat
Perbaikan darurat artinya perbaikan yang harus segera dilaksanakan untuk mencegah akibat yang lebih berat dan parah, atau kerusakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada pemakai dan penyebabkan kerusakan lebih besar pada peralatan.
b. Perbaikan berdasarkan permintaan
Perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak bekerja dengan normal. Peralatan tersebut biasanya masih bisa digunakan, tetapi tidak dapat dioperasikan. Usaha perbaikan yang dilakukan akan meningkatkan kembali daya guna peralatan.
c. Trouble shooting (breakdown)
Prinsipnya hampir sama dengan perbaikan berdasarkan permintaan, yaitu kerusakan terjadi tanpa terduga. Trouble shooting juga bertujuan untuk meningkatkan daya guna peralatan, yang berbeda adalah waktu perbaikan. Kalau perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang hanya akan dilaksanakan setelah ada permintaan untuk itu, sedangkan trouble shooting adalah perbaikan yang tidak boleh ditunda dan segera dilakukan pada saat terjadinya breakdown (kerusakan). Dengan kata lain trouble shooting itu adalah perbaikan darurat.
Penggantian sebagian
Dilakukan apabila suku cadang yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau bila biaya perbaikan lebih tinggi dari pada biaya penggantian. Atau penggantian suku cadang yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin, penggantian bearing, penggantian terminal dan lain-lain.
Penghapusan
Memindahkan peralatan yang rusak dari tempat kerja. Penghapusan dilakukan melalui pertimbangan matang, dan setelah segala usaha-usaha perawatan tidak mungkin lagi dapat memperbaiki peralatan tersebut, atau bila peralatan tersebut telah mencapai batas usia pakainya.
Memberi insulating varnish red pada kumparan
Lakukan pembongkaran, dalam melakukan ini yang perlu di catat sebelumnya adalah urutan pembongkaran dan peralatan telah disiapkan semuanya, seperti tang, obeng, palu, tang potong, tracker, kunci pas, kunci ring dan sebagainya. Dengan langkah kerja sebagai berikut :
Lepaskan pasak (kunci, spey, sekrup)
Lepaskanlah puley dengan menggunakan tracker
Bukalah baut (ikatan) tutup stator (end plate)
Lepaskanlah tutup stator
Keluarkanlah rotor dari dalam stator
Amatilah bagian-bagian dari motor dengan teliti
Seperti terlihat pada gambar berikut
Gambar 3.5. Urutan pembongkaran pada motor
Penggantian bearing motor
Penggantian bearing bertujuan untuk mengurangi kerusakan fatal yang dapat merusak motor, dan dapat mengakibatkan motor tidak beroperasi. Maka dari itu pengecekan bearing dilakukan setiap hari oleh divisi electrical shift. Karena hampir semua peralatan pada pabrik menggunakan motor untuk menjalankannya.
Langkah pembongkaran sama seperti pada langkah membongkar motor pada pembahasan di atas, yaitu :
Lepaskan pasak (kunci, spey, sekrup)
Lepaskanlah puley dengan menggunakan tracker
Bukalah baut (ikatan) tutup stator (end plate)
Lepaskanlah tutup stator
Keluarkanlah rotor dari dalam stator
Gambar 3.6. Bearing motor
Siapkan pengapit landasan untuk menjaga agar treker bisa dengan leluasa menekan untuk melepas bearing.
Putar tuas treker searah jarum jam, secara perlahan ujung tuas dan shaft bearing akan bersentuhan, pastikan sesuai tidak meleset.
Menyambungkan kabel terminal motor
Dalam menyambungkan kabel ke terminal motor hal yang harus diperhatikan adalah jenis sambungan yang ada pada motor yang akan digunakan apakah itu sambungan star (Y) atau delta. Untuk mengetahui jenis sambungan apa yang cocok digunakan oleh motor adalah dengan melihat name plate motornya.
Gambar 3.7. Name plate motor
Kemudian apabila tipe sambungan motor telah diketahui kita tinggal menyambungkannya sesuai dengan tipe sambungannya, berikut gambar rangkaian dan sambungan star (Y)
Gambar 3.8. Rangkaian Motor Star-Delta
Gambar 3.9. Sambungan star (Y)
Gambar 3.10. Sambungan delta
SENSOR GETARAN
Monitor Vibrasi
Semua objek diagnosis dan kondisi switching dapat diintegrasikan ke dalam sistem akuisisi data tingkat tinggi menggunakan sistem antarmuka OPC. Sistem ini menggunakan software tambahan (octavis OPC server nomor artikel VOS001 ... VOS004). Selanjutnya system ini juga memungkinkan kita untuk membaca dan meng-input parameter individual menggunakan antarmuka OPC.
Gambar 3.11. Pembacaan Sensor Getaran
Fungsi dan fitur dari efektor octavis:
Efektor octavis diagnostic electronic (VSE) terus memantau Akselerasi getaran yang dideteksi oleh sensor getaran yang terhubung dengannya, permukaan mesin yang tidak berputar (sampai 100.000 nilai / detik). Ini menghitung percepatan dan kecepatan amplitudo dari frekuensi kerusakan yang ditetapkan (misalnya balapan dalam, balapan luar dan elemen rolling) hingga 24 objek diagnosis yang berbeda.
efektor octavis juga percepatan menghitung percepatan maksimum (0-peak in [mg]), Percepatan tertimbang (RMS in [mg]) dan / atau kecepatan rata-rata (RMS in / mm / s). Evaluasi dan pemantauannya kemudian dalam nilai batas absolut tanpa nilai referensi.
Kedua nilai proses (input 1 / input 2) dapat dipantau secara terpisah dari objek diagnosis, juga bisa dicatat dalam memori histori.
Indikasi peringatan dini dan alarm utama: Diagnosis objek atau sinyal monitor input dengan tingkat kerusakan tertinggi ditunjukkan melalui switching output. Nilai objek diagnosis tertinggi juga dapat ditunjukkan dengan 0/4 ... 20 mA loop arus.
Kondisi kerusakan objek diagnosis per masukan sensor ditunjukkan pada elektronik diagnostik (VSE) terintegrasi berwarna LED.
Elektronik diagnostik (VSE) dapat digunakan dengan kecepatan konstan dan bervariasi. Untuk memastikan diagnosis yang tepat saat menggunakan variable kecepatan arus, kecepatan harus dipasok melalui loop arus atau sinyal pulsa.
Untuk penggunaan dengan kecepatan variabel pastikan kecepatan operasionalnya terkait ke nilai yang ditetapkan tetap konstan untuk periode yang berlangsung.
Rentang yang direkomendasikan untuk bantalan elemen rolling dalam mode standar(wizard) mengoperasikan kecepatan poros antara 120 rpm hingga 96.000 rpm. Rentang operasi maksimum adalah antara kecepatan poros 1 rpm hingga 100.000 rpm.
Sensor dipasang melalui fixture sekrup yang dekat dengan bantalan elemen rolling radial ke sumbu rotasi (lihat petunjuk instalasi sensor).
Vibration Pen
Vibration Pen ini biasanya digunakan untuk mengukur getaran pada bearing motor. Apabila getaran atau gesekan bearing tersebut di atas batas maksimum makan akan dilakukan pergantian, nakun ada beberapa motor yang tidak dapat di-stop secara langsung, untuk kasus motor tersebut hanya dilakukan pendataan saja dan pada saat MD (Maintenance day) akan dilakukan pergantian.
Gambar 3.12. Vibration pen
Cara menggunakan Viberation Pen ini yaitu dengan menyalakan terlebih dahulu, kemudian menempelkan ujung Vibration Pen (besi kecil yang berbentuk silinder), kemudian setelah beberapa saat nilai getaran dari bearing tersebut akan muncul. Apabila nilainya di bawah 100 maka bearing masih layak dipakai, namun apabila nilainya melewati 100 maka perlu dilakukan pergantian bearing.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan praktik kerja industri selama 8 pekan dan tinjauan lapangan pada Electrical Maintenance PT. Eastern Pearl Four Mills dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pada PT. Eastern Pearl Four Mills khususnya departemen electrical mahasiswa dipercayakan untuk melakukan proses wiring dan pembuatan rangkaian untuk berbagai Motor Listrik 3 Fasa.
Ilmu yang diproleh di dunia kampus tidak berbeda dengan penerapan ilmu di dunia industri, perbedaannya ialah terletak dalam segi penamaan atau istilah yang digunakan, juga dari segi perkembangan ilmu.
Alur terciptanya terigu melalui tahap perencanaan proses operasional dari customer orders hingga ke proses produksi dan terciptanya terigu.
Pemahaman terhadap motor listrik, rangkaian dan komponen panel listrik sederhana diperlukan untuk melancarkan kinerja dalam maintenance elektrik
Pentingnya kordinasi antara departemen mekanik dengan departemen elektrik.
PLC saat ini menjadi system control yang sangat penting bagi proses industry, karena hamper pada setiap mesin industri sudah memakai system control PLC.
Pentingnya pemahaman mengenai starting berbagai jenis Motor 3 fasa pada dunia industry produksi. Baik itu star/stop atau membalik putaran Motor 3 fasa star delta dan yang lainnya.
SARAN
Berdasarkan hasil kerja Praktik yang telah dilakukan di Departemen Electrical Maintenance, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna. Antara lain sebagai berikut :
Sebaiknya sebelum melakukan praktek kerja lapangan mahasiswa mempelajari profil dan kegiatan industri yang akan ditempati.
Karyawan sebaiknya memperhatikan lagi pentingya K3.
Ketegasan terhadap kedisiplinan karyawan sebaikmya ditingkatkan untuk produktivitas yang lebih baik.
karyawan sebaiknya sering memberitahukan mengenai job atau pekerjaan agar terjalin hubungan dan pertukaran informasi mengenai job tersebut.
Sebaiknya pihak kampus menjalin kerja sama dengan beberapa industri untuk menyediakan tempat praktik kerja industri bagi mahasiswa.
Sebaiknya pihak kampus memberi teori dan/atau praktek tentang komponen-komponan yang lazim terdapat pada panel-panel listrik industry. Seperti breaker dan switches motor 3 fasa, variable speed untuk motor listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Programming manual Software for efector octavis. 2011. IFM Electronic.
"Vibration Meter Pen TV260 Time 7126". 6 November 2017. https://www.engineering-gauge.co.uk/products/vibration-pen-tv260.
"SKF CMVP50 Vibration Pen Plus". 6 November 2017. https://www.ebay.com.au/itm/SKF-CMVP50-Vibration-Pen-Plus-Condition-Monitoring-Made-in-USA-767803/322590466126.
"Memperbaiki Motor Listrik". 6 November 2017.
http://pln-tbk.forumid.net/t8-memperbaiki-motor-listrik
"Motor AC". 6 November 2017.
http://zonaelektro.net/motor-ac/
"Communication Between CPU Siemens Simatic S7-300 with Profibus Master Slave". 7 November 2017.
http://www.jpa-automation.com/communication-between-cpu-siemens-simatic-s7-300-with-profibus-master-slave/
Lewi. 2015. Bahan Ajar Karakteristik PLC. Makassar. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
LAMPIRAN
47
48
49
5
11
3
PT. Eastern Pearl Flour Mills
Flour Mill: 302 Jalan Hatta Makassar – Indonesia – 90164
P: (62411) 322 220 F: (62411) 319 454 W: www.interflour.com
PT. Eastern Pearl Flour Mills
Flour Mill: 302 Jalan Hatta Makassar – Indonesia – 90164
P: (62411) 322 220 F: (62411) 319 454 W: www.interflour.com
4
1
xi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Departemen Electrical & Maintenance
PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS
Makassar, Sulawesi Selatan
59
2