LAPORAN OBSERVASI MATA KULIAH PROFESI PLS KE SKB 1 DAN SKB 2 KOTA PADANG
Oleh Kelompok 2: Rismawati
(17005185)
Sisry Hermanda
(17005190)
Heru Mardiansa
(17005160)
Mayolanda Hesti
(17005165)
Mega Meisisrika Aldi
(17005166)
Nadya Fajriah Putri
(17005170)
Reska Ilda Misa Putri
(17005180)
Arif Sanjaya
(14005046)
Rifo Handarman
(14005059)
Dosen Pengampu : Dra. Irmawita, M.Si
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini sesuai waktu yang telah di tentukan. Penulis juga sangat berterima kasih kepada pihak SKB Wilayah 1 Padang Timur dan SKB wilayah 2 Padang yang telah mengizinkan kami sekolompok untuk melakukan observasi ini di tempat tersebut. Terimakasih buk Dra. Irmawita M.Si telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan observasi ini hingga terselesai dengan baik. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah memberikan materi untuk kebaikan laporan ini. Laporan ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu mata kuliah Profesi
PLS pada semester 3 ini yang diempu oleh salah seorang dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Padang yaitu Dra. Irmawita M.Si. Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi, materi, maupun sistematika dalam teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang menbangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Padang, 16 November 2018 Kelompok II
1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR............................................................................ 1 DAFTAR ISI.......................................................................................... 2 BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Lembaga......................................................................... 3 B. Tujuan Observasi..............................................................................4 C. Permasalaham yang dihadapi Lembaga........................................... 4 BAB II. RENCANA PELAKSANAAN OBSERVASI A. SKB Wilayah 1 Padang Timur......................................................... 5 B. SKB Wilayah 2 Kota Padang........................................................... 5 C. Prosedur Pelaksanaan.......................................................................5 BAB III. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pamong Belajar..............................................................7 B. Jabatan, Kedudukan dan Tujuan Pamong Belajar............................8 C. Kompetensi Pamong Belajar............................................................9 BAB IV. PEMBAHASAN A. SKB Wilayah 1 Padang Timur......................................................... 19 B. SPNF SKB Wilayah 2 Kota Padang.................................................14 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................... 17 B. Saran.................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................18 LAMPIRAN A. Dokumentasi ................................................................................... 19 B. Instrumen Observasi.........................................................................21 C. Profil Lembaga SPNF SKB Wilayah 2 Kota Padang.......................23
2
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Lembaga 1. SPNF SKB Wilayah 1 Kota Padang SPNF SKB Wilayah 1 Kota Padang berada di jalan. Andalas Kec. Padang Timur Kota Padang. Letak gedung SPNF SKB di wilayah 1 Kota Padang tidak jauh dari pusat Kota dan dekat dengan jalan raya sehingga mudah untuk menemukannya. Kondisi kantor SPNF SKB ini lumayan berdesakan antara kantor, ruang praktik dan pustaka. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Wilayah 1 Kota Padang sejak 2014 hingga 2016 ini, telah menciptakan 100 orang wirausahawan baru di Ibu kota provinsi Sumatera Baratr ini.Yaitu terdiri dari usaha menjahit, salon, bengkel dan sejumlah usaha kecil lainya. Berdasarkan Perwako No 2 Tahun 2013 tertanggal 2 januari 2013, SKB ini merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di Dinas Pendidikan Padang. Memiliki sebanyak 12 orang Pamong belajar dengan 6 staf administrasi pendukung. Selain memberikan pelatihan wirausaha, SKB ini juga berperan memberantas angka buta huruf di Padang. 2. SPNF SKB Wilayah 2 Kota Padang SPNF SKB Wilayah 2 Kota Padang berada di Taman Mutiara Lemdadika Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. Kantor SPNF SKB Wilayah 2 ini terletak cukup jauh dari pusat Kota, Kondisi Gedung SPNF SKB wilayah 2 ini cukup sederhana dengan satu kantor, PAUD, Mushalla dan wc. Dulunya ada AULA yang biasa di gunakan untuk pelatihan dan pembelajaran Paket A, B, dan C, tetapi karena rusak maka aula tidak layak pakai lagi. Dulunya sebelum dinamakan SKB namanya adalah PPAGM yaitu (Pusat Pembinaan Aktifitas Generasi Muda) pada tahun 1979. Jumlah Pamong yang ada di SPNF SKB Wilayah 2 Kota Padang yaitu 5 orang Pamong.
3
B. Tujuan Observasi Adapun tujuan dari observasi yang kami lakukan di SPNF SKB Wilayah 1 dan 2 Kota Padang yaitu untuk mengetahui metode dan sasaran pendidik pamong di wilayah 1 dan wilayah 2 dalam memberikan pembelajaran di masyarakat Tujuan pembahasan adalah mendapatkan data dan perbandingan kinerja pamong anatara SPNF SKB 1 di Andalas dan SPNF SKB wilayah 2 di Padang Besi tanpa adanya unsur untuk memojokkan wilayah SKB masing-masing. Untuk itu data yang di peroleh akan di jadikan sebagai penyusunan dan analisa data untuk menjadi landasan dan program perencanaan dan perancangan dalam perencanaan dan perancangan SPNF SKB yang lebih baik kedepannya. Tujuan dari observasi di SPNF SKB wilayah 1 dan wilayah 2 Kota Padang antara lain: 1. Mengetahui mekanisme, metode, sasaran pamong belajar. 2. Untuk mendapatkan data dari masing-masing SKB untuk di jadikan bahan dasar pembuatan laporan hasil observasi 3. Mendapatkan informasi langsung dari pamong belajar di SKB Wilayah 1 dan 2 mengenai pembelajaran yang di berikan oleh pamong kepada warga belajar. C. Permasalahan yang dihadapi Lembaga Dari hasil observasi wawancara yang kami lakukan di SPNF SKB Wilayah 1 dan wilayah 2 dapat di simpulkan bahwa permasalahan yang di hadapi lembaga tersebut yaitu kekurangannnya tenaga pendidik yang termasuk kekurangan pamong, karena pamong di SKB wilayah 1 hanya 12 orang pamong dan wilayah 2 ada 5 orang. Pada SKB 2, pamong belajar sudah termasuk kepala sekolah. Padahal jumlah pamong yang seharusnya dimiliki oleh setiap SKB berjumlah 20 orang. Selanjutnya permasalahan yang di hadapi dari masing-masing lembaga yaitu sarana dan prasarana termasuk gedung atau ruang belajar dan pelatihan contohnya saja pada SKB 2 rusaknya AULA. Di SKB 2 pelatihan di lakukan di luar gedung dengan memakai tikar seadanya untuk mempelancar kegiatan belajar.
4
BAB II RENCANA PELAKSANAAN OBSERVASI A.
SKB 1 Padang Timur Waktu
: Kamis, 01 November 2018 pukul 09.00-11.30 WIB
Tempat
: Jl. Andalas 1 RT 02 RW 07 Kelurahan Andalas Padang Timur, Kota Padang, Sumatara Barat
Narasumber
: Dra. Zirmalini (alumni PLS UNP) Musamsuardi S.Pd (alumni PLS UNP) Dzulkifli S.Pd (alumni PLS UNP)
B.
SKB Wilyah 2 Kota Padang Waktu
: Jumat, 02 November 2018 pukul 13.20-15.30 WIB
Tempat
: Taman Mutiara Kompleks Lemdadika Padang Besi, Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat
Narasumber
: Rosita Sitanggang S.Pd Dra. Nur Hasnah
C.
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan observasi di SKB 1 Padang Timur dilaksanakan dengan cara memunculkan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan. Yaitu kelompok mengajukan pertanyaan kepada pamong-pamong tetap di SKB 1 Padang Timur mengenai data yang akan dikemmbangkan setelah kegiatan observasi telah dilaksanakan. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada pamong-pamong di SKB 1 Padang Timur yang dirangkum dalam instrumen yang dijadikan pedoman adalah: a. Bagaimana status pamong yang bisa mengajar di SKB 1 Padang Timur? b. Bagaimana mekanisme kerja pamong di SKB 1 Padang Timur? c. Bagaimana metode mengajar yang dilakukan oleh pamong kepada warga belajar? d. Dari kalangan mana saja warga belajar yang mengikuti sanggar kegiatan belajar?
5
e. Bagaimana tanggapan atau respon warga belajar terhadap proses pembelajaran yang diberikan oleh pamong belajar? f. Bagaimana kurikulum atau sumber belajar yang dipakai di SKB 1 Padang Timur tiga tahun terakhir ini? g. Apa saja hambatan yang terjadi pada saat dilakukan kegiatan belajar dan pelatihan? h. Alat evaluasi yang seperti apakah yang digunakan setelah kegiatan belajar dan pelatihan yang dilakukan?
6
BAB III KAJIAN PUSTAKA A.
Pengertian Pamong Belajar Permenpan dan RB nomor 15 tahun 2012 mengatakan bahwa pamong belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan nonformal dan informal (PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) /unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan satuan PNFI Pamong belajar adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka pengembangan model dan pembuatan percontohan serta penilaian dalam rangka pengendalian mutu dan dampak pelaksanaan program pendidikan luar sekolah dan pemuda serta olahraga. Pamong Belajar dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Pamong Belajar Terampil Pamong belajar terampil adalah jabatan fungsional Pamong Belajar yang tugasnya melakukan kegiatan belajar mengajar, penilaian, dan melaksanakan sebagai kegiatan pengembangan model berdasarkan keterampilan yang dimiliki. 2. Pamong Belajar Ahli Pamong belajar ahli adalah jabatan fungsional pamong belajar yang tugasnya melakukan kegiatan belajar mengajar penilaian dan melaksanakan kegiatan pengembangan model berdasarkan keahlian yang dimiliki. Tugas Pokok Pamong Belajar Ahli: a. Melaksanakan pengembangan model program pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga. b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka pengembangan model dan pembuatan percontohan program PLSPOR. c. Melaksanakan penilaian dalam rangka pengendalian mutu dan dampak pelaksanaan program PLSPOR. Pamong Belajar SKB merupakan tenaga kependidikan UPT Dinas Pendidikan dan memiliki posisi strategis dalam pelaksanaan program PNF. SKB memiliki tugas
7
dan fungsi membuat percontohan program dan mengendalikan mutu serta sebagai pusat informasi dalam bidang Diklusepora, dengan sasaran program ditujukan kepada mereka yang sebagian besar masyarakat miskin, tidak bermatapencaharian, korban PHK,
putus
sekolah
dan
tidak
memilik
keberdayaan
untuk
bangun
dari penderitaannya. B.
Jabatan, Kedudukan Dan Tugas Pamong Belajar Untuk mengkaji terhadap jabatan pamong belajar terurai dalam pasal 2, Jabatan Fungsional Pamong Belajar termasuk dalam rumpun pendidikan lainnya. Kemudian dalam pasal 3 yaitu: 1. Pamong Belajar berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang belajar mengajar, pengkajian program, pengembangan model PNFI. 2. Pamong Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. a. Formasi Pamong Belajar Dalam formasi pamong belajar secara jelas terurai dalam Pasal 26 dengan rincian sebagai berikut: (2) Formasi jabatan Pamong Belajar sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur sebagai berikut: 1. Formasi jabatan Pamong Belajar pada UPTD/SKB atau sebutan lain yang sejenis paling banyak 35 orang; 2. Formasi jabatan Pamong Belajar pada UPTD/BPKB atau sebutan lain yang sejenis paling banyak 50 orang; 3. Formasi jabatan Pamong Belajar pada UPT/BPPNFI paling banyak 70 org; 4. Formasi jabatan Pamong Belajar pada UPT/P2PNFI paling banyak 100 org. b. Tugas dan Fungsi Bila memperhatikan terhadap SK mendiknas RI nomor 23/0/1997 bahwa tugas lembaga penyelenggaran pendidikan non formal SKB ini, penyelenggara PLS atau PNFI ini,
sebagai lembaga
adalah melakukan pembuatan percontohan dan
8
pengendalian mutu program pendidikan non formal dan Informal. Sedangkan fungsi SKB ada 9 fungsi yang harus kita perhatikan adalah: a. pembangkitan dan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar belajar; b. pemberian motivasi dan pembinaan masyarakat agar mau dan mampu menjadi pendidik dalam melakukan azas saling membelajarkan; c. pemberian pelayanan informal kegiatan pendidikan non formal dan informal; d. pembuatan percontohan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan non formal dan informal; e. penyusunan dan pengadaan muatan lokal; f. penyediaan sarana dan fasilitas belajar belajar; g. pengintegrasian dan pengsingkronisasian kegiatan sektoral dalam bidang pendidikan non formal dan informal; h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga pelaksana pendidikan non formal dan informal; dan i. pengelolaan urusan tata usaha sanggar. C.
Kompetensi Pamong Belajar Seorang pamong belajar dituntut minimal memiliki tiga kompetensi utama yaitu: 1. Kompetensi Profesional Dengan demikian kompetensi profesional pamong belajar berdasar pada kepercayaan dan kewenangan yang diberikan oleh pejabat berwenang dengan dilandasi kualifikasi dan kemahiran yang diperoleh melalui pendidikan yang sesuai dan dinyatakan dengan ijazah, minimalnya memiliki kompetensi: a. Menguasai landasan kependidikan:mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional, mengenal tugas dan fungsi SKB/BPKB dalam masyarakat, mengenal prinsip-prinsip pendidikan luar sekolah. b. Mampu menyusun program pengajaran, bimbingan dan latihan. c. Menguasai bahan pengajaran, bimbingan dan latihan. d. Mampu melaksanakan program pengajaran, bimbingan dan latihan.
9
e. Mampu menilai kegiatan yang telah dilaksanakan. 2. Kompetensi Personal Kompetensi personal adalah kemampuan seorang pamong belajar untuk dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat, yang dapat diteladani oleh warga belajar dan anggota masyarakat serta mampu menilai diri sendiri. Agar dapat mengembangkan manusia yang utuh, secara personal pamong belajar harus menjadi manusia yang utuh terlebih dahulu, dengan demikian secara personal pamong belajar harus: a. Mengembangkan kepribadian : beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. b. Berperan sebagai agen moral dan politik: turut membina moral masyarakat, warga belajar serta menunjang upaya-upaya pembangunan. c. Menjadi model/teladan: memberi contoh yang baik pada warga belajar dan masyarakat. d. Berpikir kritis analitis: mampu menemukan peluang dalam kesulitan. e. Memiliki sifat-sifat kepemimpinan : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. f. Memiliki kebiasaan untuk bekerja keras. g. Mau dan mampu untuk belajar terus untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. 3. Kompetensi Kemasyarakatan Yang dimaksud kompetensi kemasyarakatan adalah kemampuan menempatkan diri sebagai anggota masyarakat dan dapat mengembangkan hubungan yang baik dan harmonis serta dapat bekerjasama kaitannya dengan kompetensi kemasyarakatan dimaksud dalam rangka mencapai Optimalisasi pelaksanaan program Diklusepora di lapangan, seorang pamong belajar dituntut untuk dapat mensosialisasikan peran fungsi SKB/BPKB dan program program Diklusepora ke masyarakat dan mampu menjaring kemitraan yang bersifat aliansi strategis maupun aliansi lisensi. Dengan
10
demikian maka seorang pamong belajar hendaknya : a. Mampu berinteraksi dengan rekan sejawat dan masyarakat. b. Dapat berkomunikasi dengan siapa saja. c. Punya kepedulian serta memiliki kemampuan untuk melakukan analisis lingkungan mampu melihat potensi masyarakat, melihat sarana/prasarana yang dimiliki dan mampu melihat problema yang ada di masyarakat. d. Memiliki kemampuan menjalin kerja sama dengan lembaga dan instansi lainnya. 4. Kompetensi lainnya a. Menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa resmi internasional. a. Memiliki kemampuan aplikasi computer. b. Memiliki kemampuan mengakses informasi secara cepat. c. Mampu melakukan penelitian secara sederhana.
11
BAB IV PEMBAHASAN A.
SKB Wilayah 1 Padang Timur Pada SKB wilayah 1 yaitu yang bertempat di jalan Andalas Kelurahan Andalas Padang Timur yang berdiri pada tahun 1979 yaitu awal berdirinya SKB diseluruh Indonesia. SKB ini berdiri karena tingginya angka putus sekolah mulai dari tahun tersebut sehingga angka pengangguran pun bertambah pesat. Dampak lainnya adalah banyaknya kasus kriminal karena putus sekolah tersebut yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan pekerjaan dan akhirnya menganggur. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka sebagian dari masyarakat tersebut melakukan perilaku kriminal demi mewujudkan segala keperluan mereka. Hal itu sangat merisaukan masyarakat banyak, belum lagi keamanan sangat terganggu jika pelaku kriminal terus berkeliaran. Oleh karena itu, maka dibukalah oleh pemerintah sebuah lembaga nonformal untuk mendidik dan melatih masyarakat yang putus sekolah yang dinamakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang pertama sekali berdiri di Kelurahan Andalas, Padang Timur Sumatera Barat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa meskipun tidak mengikuti pendidikan formal. Di SKB tersebut, masyarakat bisa melanjutkan pendidikan seperti yang dilakukan pendidikan formal lainnya jika ingin memasuki pendidikan formal yaitu dengan melalui tahap pendidikan kesetaraan. Paket A adalah kesetaraan dengan SD, paket B setara dengan SMP dan paket C setara dengan SMA. Untuk masyarakat yang mempunyai bakat dalam kegiatan misalnya jahit menjahit dan otomotif, maka bisa mengikuti pelatihan jahit menjahit dan otomotif di SKB Wilayah 1 ini. SKB wilayah 1 Padang Timur ini dikepalai oleh ibuk Efmirita SH pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 sampai sekarang dikepalai oleh ibuk Nora Defista, M.Pd yaitu seorang lulusan PLS Universitas Negeri Padang. Pada tahun 2017 kemarin, SKB ini resmi berganti nama menjadi SPNF wilayah 1 Padang Timur. Adapun program atau kegiatan yang diadakan di SPNF wilayah 1 Padang Timur ini adalah :
12
1. PAUD 2. Program Kesetaraan (Paket A, B, dan C) 3. Program Keaksaraan yaitu pemberantasan buta huruf. 4. PKH 5. PK Menjahit yang dibuka tahun 2018 ini. Warga belajar yang diterima dalam lembaga SPNF ini agar bisa mengikuti pembelajaran maupun pelatihan harus dilakukan proses identifikasi terlebih dahulu. Hal itu dimaksud agar yang mendapatkan pembelajaran dan pelatihan ini adalah masyarakat dari keluarga miskin dahulu, untuk menyelaraskan kecerdasan bangsa. Alasan lainnya adalah supaya tidak ada perumpamaan seperti orang miskin identik dengan bodoh dan orang kaya identik dengan pintar. Langkah pertama untuk mendapatkan warga belajarnya adalah dengan cara menemui orang-orang yang berpengaruh di wilayah yang akan dicari warga yang membutuhkan kegiatan pembelajaran dan pelatihan ini. Setelah mendapatkan data, maka pihak SPNF menemui warga tersebut dan menanyakan kesediaannya untuk mengikuti program yang sesuai dengannya di SKB SPNF wilayah 1 ini. Adapun pengangkatan pamong baru di SPNF wilayah 1 ini adalah menurut permenpen mengenai lembaga PLS seluruh Indonesia. Yaitu melalui tes CPNS seperti pendidik-pendidik di sekolah formal. Hal itu dimaksudkan untuk mendapatkan pamong yang benar-benar berkualitas dan profesional dibidang PLS. Metode pembelajaran pada program kesetaraan maka kompetensi yang digunakan sama dengan kompetensi yang dipakai oleh sekolah formal. Hal itu dimaksud untuk menyamakan pendidikan yang diperoleh oleh warga belajar dengan peserta didik disekolah formal karena mereka juga akan memasuki pendidikan formal. Kegiatan pembelajaran dan pelatihan dilaksanakan dengan cara menyesuaikan jadwal dengan kegiatan masyarakat. Hal itu dimaksud agar warga belajar tidak merasa terbebani dengan proses pembelajaran dan pelatihan yang mereka lakukan. Hambatan dan tantangan SKB SPNF wilayah 1 Padang Timur: 1. Mengatasi warga belajar yang memiliki masalah berbeda-beda, maka perlu keahlian khusus dalam menyelesaikannya dan menggunakan metode belajar
13
yang harus sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat tersebut. Terkadang metode yang digunaka sudah sesuai haru diganti kembali karena ada salah seorang warga belajar merasa terbebani dengan metode yang dipakai, maka harus mencari atau menggunakan metode yang baru lagi yaitu lebih mudah dipahami oleh warga belajar. 2. Warga belajar adalah kebanyakan masyarakat yang kurang mampu. Oleh karena itu, untuk akses ke SKB mereka sering mengeluh. 3. Pada saat memberi motivasi banyak warga belajar yang tidak termotivasi dengan materi yang disajikan. Hal itu mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. B.
SPNF SKB Wilayah 2 Kota Padang SPNF SKB wilayah 2 kota Padang terletak di Taman Mutiara Kompleks Lemdadika Padang Besi, Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Pada tahun 1979 bernama PPAGM yaitu Pusat Pembinaan Aktivitas Generasi Muda yaitu berfungsi untuk membina generasi muda agar melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi kehidupannya, terkhusus untuk remaja putus sekolah. Tidak beberapa tahun kemudian PPAGM berganti nama menjadi SKB yaitu Sanggar Kegiatan Belajar yang warga belajarnya tidak hanya dari remaja-remaja putus sekolah tapi sudah dari anak usia dini sampai lansia. SKB SPNF Wilayah 2 Kota Padang ini memegang 5 wilayah kecamatan. Program atau kegiatan yang terdapat di SKB SPNF 2 Padang antara lain: 1. Program kesetaraan 2. Program Menjahit Pakaian Wanita 3. Program Budidaya Tanaman 4. Program PKW Sulaman 5. Program Tata Rias Kecantikan 6. Program PKH Kue Kering 7. Program PKH Bed Sheet 8. Program PAUD/KOBER
14
9. Program PKK Keterampilan Menjahit Pakaian Wanita 10. Program Pembinaan Pra Koperasi Usaha Warga Belajar SKB 11. Program Pembinaan Kelompok Senam 12. Program Pembinaan Olahraga Bola Voli 13. Program Pembinaan Olahraga Sepak Takraw 14. Program HIMPAUDI/KKG Pendidik PAUD Wilayah Kerja (5 Kecamatan). Mengenai pamong belajar, adapun pamong belajar yang bisa mengajar disana sama dengan SKB 1 wilayah Padang Timur yaitu harus melalui pengangkatan CPNS terlebih dahulu, setelah menjadi PNS maka masa ajarnya sampai dia berusia 58 tahun. Sedangkan metode ajar yang digunakan oleh pamong belajar disana adalah metode ajar gabungan sesuai kebutuhan masyarakat. Tujuan dari SKB SPNF 2 Padang ini adalah tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa dan memberantas kebodohan. Untuk itu metode mengajar beberapa programnya sama dengan metode mengajar yang dilakukan oleh SKB seluruh Indonesia, yaitu pada program kesetaraan harus sama dengan materi pembelajaran yang digunakan disekolah formal. Pelayanan yang diberikan kepada warga belajar harus maksimal diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan tadi. Hambatan SKB SPNF 1 Padang: 1. Sarana dan prasarana tempat diadakan kegiatan pembelajaran dan pelatihan banyak yang tidak layak. Misalnya aula yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena sudah bocor dan dinding sudah retak. Mushalla yang bocor sehingga saat turun hujan tidak bisa digunakan untuk shalat didalamnya. 2. Pamong belajar yang sangat minim, yaitu masih 4 orang, sedangkan syarat SKB harus mempunyai 20 orang pamong belajar. Adapun solusi yang diberikan pemerintah adalah memberikan tenaga bantu untuk mengadakan kegiatan pembelajaran tetapi yang harus mengerti tentang pembelajaran yang akan diberikannya. 3. Wilayah cakupan yang luas sehingga harus memerlukan akses yang besar untuk meraihnya. Setelah proses pembelajaran dan pelatihan, maka evaluasi yang digunakan adalah sesuai dengan program yang dijalankan. Misalnya program kesetaraan dievaluasi
15
dengan cara mengadakan ujian kesetaraan untuk mendapatkan sertifikasi bahwa dia pernah mengikuti kegiatan kesetaraan, dan pelatihan jahit menjahit dan pelatihan lainnya bisa dievaluasi dengan melihat hasil karya warga belajar. Dari evaluasi tersebut dapat dilihat suksesnya program yang dijalankan oleh SKB SPNF 2 Padang.
16
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Dari pemaparan hasil observasi diatas, dapat disimpulkan bahwa antara SKB wilayah 1 Padang Timur dengan SKB wilayah 2 Kota Padang memiliki perbedaan. Misalnya jumlah pamong yang tersedia di antara kedua SKB tersebut. Pada SKB wilayah 2 Padang Timur jumlah pamongnya adalah 12 orang, sedangkan pamong di SKB wilayah 2 jumlah pamongnya hanya 4 orang dan untuk melengkapi kekurangan itu, maka SKB wilayah 2 mempunyai tenaga bantu pamong sebanyak 4 orang. Perbedaan lainnya adalah mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di kedua SKB tersebut. Di SKB wilayah 1, jumlah sarana dan prasarana yang tidak layak pakai lumayan sedikit daripada sarana dan prasarana yang tidak layak pakai di SKB wilayah 2 Padang. Perbedaan selanjutnya adalah jumlah program yang ada dikedua program. Sedangkan persamaan yang ada di SKB 1 dan SKB 2 adalah terletak pada metode ajar yang digunakan dan rancangan belajar kesetaraan yang sama seluruh SKB di seantoro tanah air ini. Cara pengangkatan pamong belajar juga harus melalui seleksi CPNS yang diadakan untuk seluruh calon pamong di Indonesia ini.
B.
Saran Setelah terselesaikannya laporan hasil observasi kepada dua buah lembaga SKB di kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, maka sebagai calon sarjana Pendidikan Luar Sekolah kita harus memahami terlebih dahulu konsep dasar pamong belajar beserta fungsi dan tugasnya ketika melakukan proses pembelajaran dan pelatihan kepada warga belajar. Agar lebih mengerti tentang bagaimana mekanisme kerja pamong, maka kita harus terjun kelapangan dahulu untu melihat secara langsung kinerja pamong tersebut.
17
DAFTAR PUSTAKA Menteri Pendidikan Nasional. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya. Jakarta www.bkn.go.id/PERBERSAMA-MENDIKNAS-NO.3-III-PB-2011-
18
LAMPIRAN A.
Dokumentasi 1. SKB Wilayah 1 Padang Timur
19
2. SKB Wilayah 2 kota Padang
20
B.
Instrumen Observasi No.
Hal yang harus diobservasi
A
PROFIL LEMBAGA (SKB )
1
Tahun Berdiri
2
Penggagas Berdiri
3
Kepala SKB
Hasil observasi
a. Tahun 2016 b. Tahun 2017 c. Tahun 2018 4
Program/kegiatan yang dijalankan
B
PAMONG BELAJAR
1
Status atau tamatan pamong yang mengajar
2
Usia pamong yang bisa mengajar di SKB
3
Mekanisme Kerja Pamong a. Metode ajar yang dipakai
b. Cara mengajar yang dilakukan pamong
21
4
Pengangkatan Pamong baru seperti apa? Atau mengacu kepada peraturan pemerintah yang mana?
C
WARGA BELAJAR
1
Dari kalangan mana saja warga belajar yang belajar di SKB
2
Usia warga belajar
3
Respon warga belajar saat kegiatan SKB dilakukan
D
DATA PENDUKUNG
1
Kurikulum yang dipakai a. Tahun 2016 b. Tahun 2017 c. Tahun 2018
2
Jadwal pelaksanaan kegiatan
3
Tujuan didirikan SKB
4
Hambatan dan tantangan selama SKB didirikan
22
5
Perencanaan pembelajaran pakai apa? (misal:RPP)
6.
C.
Alat evaluasi yang digunakan
Profil Lembaga SKB Wilayah 2 A. IDENTITAS LEMBAGA 1. Nama SKB 2. NPSN 3. Hasil Akreditasi BAN PAUD dan PNF 4. Nama Kepala SKB 5. Alamat Lengkap SKB 6. 7. 8. 9. 10. B.
Kabupaten/Kota Propinsi Kode Pos No.Tlp/HP/Faksimile Email
: : :
SPNF- SKB Wilayah II Kota Padang P 9959890 -
: :
Drs. Polisman Komplek. Lemdadika Taman Mutiara Padang Besi. Padang Sumatera Barat 25233 (0751) 72144
[email protected]
: : : : :
DOKUMEN KELEMBAGAAN
NO
PERSYARATAN
KELENGKAPAN
1.
Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/ Kota
2.
Peraturan Bupati/Walikota tentang Satuan SKB atau Alih Fungsi SKB sebagai satuan pendidikan NPWP Atas nama lembaga
3. 4.
Rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif
23
Nomor : Tanggal : Instansi : Dinas Pendidikan Kota Padang Nomor : 7 Tahun 2017 Tanggal : 17 Maret 2017 Instansi : Dinas Pendidikan Kota Padang Nomor NPWP : 00.001.073.6-201.000 Nama Lembaga : SKB Lubuk Begalung Nomor Rekening : 5464-01-016750-53-5
5.
Hasil Akreditasi BAN PAUD dan PNF
Nama Lembaga : SKB Wilayah 2 Padang Nomor : Tanggal : Akreditasi : A; B; C; Belum Terakreditasi :
C. KONDISI PROGRAM REGULER YANG DISELENGGARAKAN NO 1
INDIKATOR Program regular yang diselenggarakan Tahun 2017 1) Paket B setara SMP
2) Pendidikan Anak Usia Dini (Kelompok Bermain)
3) Pendidikan Kecakapan Hidup (Pembuatan kue Kering)
4) Pendidikan Kecakapan Hidup (Menjahit Seprai)
5) Tata Kecantikan Rambut
6) Pembinaan Pendidik PAUD (HIMPAUDI)
7) Pembinaan Senam
KONDISI
Jumlah peserta 25 orang Jumlah pamong 2 orang Jumlah non pamong 5 orang Lama pembelajaran 40 jam/bulan Jumlah peserta 36 orang Jumlah pamong 0 orang Jumlah non pamong 3 orang Lama pembelajaran 30 jam/minggu Jumlah peserta 40 orang Jumlah pamong 3 orang Jumlah non pamong 2 orang Lama pembelajaran 80 jam (10 hari) Jumlah peserta 40 orang Jumlah pamong 2 orang Jumlah non pamong 2 orang Lama pembelajaran 80 jam (10 hari) Jumlah peserta 20 orang Jumlah pamong 3 orang Jumlah non pamong 4 orang Lama pembelajaran 200 jam/paket Jumlah peserta 320 orang (5 kecamatan) Jumlah pamong 7 orang Jumlah non pamong 0 orang Lama pembelajaran 36 jam (12 pertemuan) Jumlah peserta 40 orang Jumlah pamong 7 orang Jumlah non pamong 2 orang
24
8) Pembinaan Olahraga Bola Voli
9) Pembinaan Olahraga Sepak Takraw
10) Pembinaan Pra Koperasi Usaha Warga Belajar
11) Identifikasi Sasaran Kegiatan PAUD dan Dikmas
Lama pembelajaran 120 jam/tahun Jumlah peserta 30 orang Jumlah pamong 2 orang Jumlah non pamong 2 orang Lama pembelajaran 120 jam/tahun Jumlah peserta 30 orang Jumlah pamong 2 orang Jumlah non pamong 2 orang Lama pembelajaran 120 jam/tahun Jumlah peserta 40 orang Jumlah pamong 7 orang Jumlah non pamong 2 orang Lama pembelajaran 34 jam/tahun Jumlah peserta .......... orang Jumlah pamong .......... orang Jumlah non pamong .......... orang Lama pembelajaran .......... jam (,,,,, bulan)
D. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM NO
INDIKATOR
1 2
Identifikasi Kesetaraan Paket B Mandiri
3
Kesetaraan Paket C
4
Menjahit Pakaian Wanita
5
Budidaya Tanaman
6
PKW Sulaman
7
Tata Rias Kecantikan
8
PKH Kue Kering
9
PKH Bed Sheet
URAIAN 40 jam, dilaksanakan selama 20 hari 360 jam, dilaksanakan dalam 48 kali pertemuan selama 12 bulan 360 jam, dilaksanakan dalam 48 kali pertemuan selama 12 bulan 80 jam, dilaksanakan dalam 20 kali pertemuan selama 3 bulan 80 jam, dilaksanakan dalam 20 kali pertemuan selama 3 bulan 80 jam, dilaksanakan dalam 20 kali pertemuan selama 3 bulan 80 jam, dilaksanakan dalam 20 kali pertemuan selama 3 bulan 80 jam, dilaksanakan dalam 20 kali pertemuan selama 3 bulan 80 jam, dilaksanakan dalam 20 kali
25
10
PAUD/KOBER
11
PKK Keterampilan Menjahit Pakaian Wanita
12
Pembinaan Pra Koperasi Usaha Warga Belajar SKB
13
Pembinaan Kelompok Senam
14
Pembinaan Olahraga Bola Voli
15
Pembinaan Olahraga Sepak Takraw
16
HIMPAUDI/KKG Pendidik PAUD Wilayah Kerja (5 Kecamatan)
pertemuan selama 3 bulan 30 jam, dilaksanakan dalam 240 kali pertemuan selama 12 bulan 200 jam, dilaksanakan dalam 40 kali pertemuan selama 3 bulan 24 jam, dilaksanakan dalam 12 kali pertemuan selama 12 bulan 120 jam, dilaksanakan dalam 80 kali pertemuan selama 12bulan 120 jam, dilaksanakan dalam 40 kali pertemuan selama 12bulan 120 jam, dilaksanakan dalam 40 kali pertemuan selama 12bulan 36 jam, dilaksanakan dalam 12 kali pertemuan selama 12 bulan
E. KEBUTUHAN PENDIDIK/TUTOR NO 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
INDIKATOR
JUMLAH PENDIDIK YANG ADA
Program Pendidikan Anak 2 orang Usia Dini (PAUD) Program Kesetaraan 2 orang Program Tata Busana - orang Senam - orang Perencanaan dan Pelaksanaan Program PNF (KF, Diklat Tutor dan Pendidik, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, - orang Kegiatan Kesetaraan Gender dan Pendataan Sasaran Paud Dikman di wilayah kerja Teknik informatika Komputer Tata Kecantikan Wajah Tata Kecantikan Rambut Automotof Sulaman Tata Boga Jumlah PB, Pendidik dan Tutor yang dibutuhkan
26
JUMLAH PENDIDIK YANG DIBUTUHKAN 4 orang 7 orang 2 orang 1 orang
4 orang Tamatan PLS
2 orang operator 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 25 orang
27