PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMETAAN BATIMETRI PANTAI SENDANG BIRU DESA TAMBAK REJO, KECAMATAN SUMBERMANJING SUMBERMANJING KAB. MALANG – JAWA JAWA TIMUR
Praktikum matra laut ini merupakan syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Matra Laut yang memiliki 6 SKS. Pada praktikum ini, jumlah personil yang mengikuti pelaksaan praktikum ini adalah 210 orang yang terdiri dari angkatan 2012, 2013 dan mahasiswa pindahan (ekstensi) Jurusan Teknik Geodesi ITN Malang. Praktikum dilaksanakan di pantai sendang biru yang terletak di Desa Tambak Rejo kecamatan Sumber manjing Kabupaten Malang. Praktikum dilaksanakan selama 15 hari. Masing-masing angkatan yaitu 2012 beserta mahasiswa pindahan mendapatkan giliran pertama untuk melakukan survei di sendang biru mulai dari tanggal 9 Mei sampai dengan 15 Mei 2015. Sedangkan angkatan 2013 mulai dari tanggal 14 Mei sampai dengan 23 Mei 2015 Dalam tahap pelaksanaan perencanaan untuk pelaksanaan sounding pelaksanaan sounding dan survei topografi dilaksanakan di daerah Sendang Biru. Pekerjaan yang dilakukan sebelum berada dilapangan meliputi beberapa hal seperti pengenalan alat dan pengenalan software. Dan pekerjaan yang dilakukan setelah survei dilakukan adalah pengolahan data hingga membuat peta dan pembuatan laporan.
1
Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum Persiapan
Orientasi Lapangan
Persiapan Alat
Pelaksanaan Pengukurann
Pengukuran Kerangka Kontrol Pasut KKV
Situasi
KKH
Pengolahan Data
Surpac
KKV
Sounding
Arus
KKH
Sounding Pole
Hydro-pro
Situasi Pasut
Sounding Pole
Sounding
Penyajian Hasil
Peta To o rafi
Peta Batimetri
Selesai
2
Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum Persiapan
Orientasi Lapangan
Persiapan Alat
Pelaksanaan Pengukurann
Pengukuran Kerangka Kontrol Pasut KKV
Situasi
KKH
Pengolahan Data
Surpac
KKV
Sounding
Arus
KKH
Sounding Pole
Hydro-pro
Situasi Pasut
Sounding Pole
Sounding
Penyajian Hasil
Peta To o rafi
Peta Batimetri
Selesai
2
METODE-METODE METODE-METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
METODE KERANGKA KONTROL HORISONTAL (KKH)
Pada pelaksanaan pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal menggunakan metode Poligon Tertutup. Pengertian dari Poligon Tertutup itu adalah poligon dengan titik awal dan titik akhir berada pada titik yang sama.
Gambar 1 Konsep Poligon
Keterangan : Sa – Sa – Sd Sd : Sudut dalam poligon A-D
: Titik-titik poligon
αAC
: Azimuth titik A ke titik B
dA-C : Jarak antara titik A ke C Syarat poligon tertutup: 1. Syarat Sudut : Untuk sudut dalam : s + fs fs n n ....................................(1)
Untuk sudut luar
: s + fs fs n n + ...................................(2)
3
Keterangan : fs
: Kesalahan penutup sudut
n
: Banyaknya titik poligon yang di ukur
s
: Jumlah perhitungan sudut
2. Syarat Koordinat : ∑dsinα + fx = 0......................... 0............................................... ............................................ ..................................(3) ............(3) ∑dcosα + fy = 0....................... 0............................................. ............................................ ...................................(4) .............(4) Keterangan : ∑d : Jumlah total jarak, fx : Kesalahan absis fy : Kesalahan ordinat 3. Koreksi untuk masing-masing koordinat : dx = d/∑d * ∑dsinα.................... ∑dsinα .......................................... ............................................ ................................(5) ..........(5) dy = d/∑d * ∑dcosα......................... ∑dcosα ............................................... ............................................ ..........................(6) ....(6) 4. Kesalahan Jarak dinyatakan dengan :
dx 2
dc
dy 2
........................................... ................................................................. .............................(7) .......(7)
Keterangan : dc : Kesalahan Jarak dx : Kesalahan absis dy : Kesalahan ordinat 5. Ketelitian Linier Kl
B.
dc d
........................................... ................................................................. ............................................ ..........................(8) ....(8)
METODE KERANGKA KONTROL VERTIKAL (KKV)
Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) dilakukan dalam rangka penentuan beda bed a tinggi suatu titik titi k yang akan ak an ditentukan ketinggiannya ketinggia nnya berdasarkan berdas arkan suatu sistem referensi atau bidang acuan. Bidang ketinggian rujukan ini bisa berupa ketinggian muka air laut ratarata (mean (mean sea level – MSL) MSL) atau ditentukan lokal. Waterpass lokal. Waterpass ( (levelling levelling /sipat /sipat datar)
4
adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik yang berdekatan yang ditentukan dengan garis-garis fisir (sumbu teropong) horizontal yang ditujukan kerambu-rambu ukur yang vertikal. Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut waterpassing atau levelling . Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan beda tinggi suatu titik yang akan ditentukan ketinggian-ketinggiannya berdasarkan suatu sistem referensi atau bidang acuan. Sistem referensi yang dipergunakan adalah tinggi permukaan air laut rata-rata (mean (mean sea level ) atau sistem referensi lain yang dipilih.
Gambar 2 Konsep Pulang pergi
C.
METODE PENGUKURAN DETIL SITUASI
Detil adalah segala obyek yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah maupun budaya manusia.pemilihan detil dalam pemetaan bergantung dari skala dan tujuan peta itu dibuat. Penentuan posisi dari posisi titik-titik detil, diikatkan pada titik-titik kerangka pemetaan yang terdekat yang telah diukur sebelumnya, atau mungkin juga ditentukan dari garis ukur, yang merupakan sisi-sisi dari kerangka peta ataupun garis yang dibuat khusus untuk itu. Dalam kegiatan praktikum ini menggunakan metode ekstrapolasi ekstrap olasi yang yan g diikatkan pada titik titi k kontrol perapatan seperti gambar di bawah ini
Gambar 3 Konsep Pengukuran Situasi (Detail)
5
Keterangan : a, b, c = posis ititik detail P1, P2, = posisi titik polygon = Posisi Alat
D.
Sa
= sudut yang dibentuk ke titik a
S b
= sudut yang dibentuk ke titik b
Sc
= sudut yangdibentuk ketitik c
P2
= sebagai backsight
KONSEP PENGAMATAN PASANG SURUT, SOUNDING DAN REDUKSI DATA UKURAN
Pengukuran pasang surut air laut di pantai Sendang Biru, Kecamatan Sumber Manjing, Kabupaten Malang, dilaksanakan pada posisi 8°26'00.825"LS dan 112°41'04.602"BT. Pada posisi tersebut dipasang alat pencatat pasang surut yaitu valeport 704. Pengamatan pasang surut dimulai pada jam 18.00, tanggal 09 Mei 2015 sampai dengan 21 Mei 2015. Keseluruhan data pasang surut yang telah dicatat kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik dan dilakukan analisa menggunakan metode perataan kuadran terkecil yang memperoleh hasil berupa konstanta-konstanta pasang surut yang merupakan sifat – sifat pasang surut. Pengamatan pasang surut dilakukan untuk memperoleh data tinggi muka air laut disuatu lokasi. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditetapkan datum vertical tertentu yang sesuai untuk keperluan- keperluan tertentu pula. Pengamatan pasut dilakukan dengan mencatat atau merekam data tinggi muka air laut pada setiap interval waktu tertentu. Rentang pengamatan pasut sebaiknya dilakukan selama selang waktu keseluruhan periodisasi posisi ‘semula’. Cara yang paling sederhana untuk mengamati pasut dilakukan dengan palem atau rambu pengamat pasut. Tinggi muka air setiap jam diamaticsecara manual oleh operator dan dicatat pada suatu formulir pengamatan pasut.Pada palem dilukis tanda- tanda skala satuan desimeter.
6
Gambar 4 Bak Ukur untuk Pengamatan Pasut
Pengamatan stasiun pengamatan pasut adalah prosedur standar yang dilakukan untuk mengetahui kedudukan nol palem relative terhadap suatu titik dipantai yang ditetapkan untuk keperluan kontruksi. Titik pengikatan nol palem tersebut perlu didokumentasikan (atau dibuat permanen sebagai benchmark ) dengan baik agar mudah ditentukan kembali.
Gambar 5 Skema Pengikatan Stasiun Pengamat Pasut
Beberapa persyaratan untuk menempatkan lokasi stasiun pasut yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut: 1.
Lokasi stasiun pasut harus menggambarkan karakteristik pasang surut di daerah sekitarnya.
2.
Tanah didaerah lokasi stasiun pasut harus keras (tidak berlumpur).
3.
Lokasi stasiun pasut sebaiknya jauh dari muara sungai, untuk menghindari pengaruh aliran serta endapan dan sampah yang terbawa menuju ke laut.
4.
Perairan dilokasi stasiun pasut diupayakan bersih dan jernih serta tidak terganggu oleh tetumbuhan laut yang ada di sekitarnya.
7
5.
Lokasi dicari sedemikan rupa agar memudahkan pengawasan dan pemeliharaan stasiun pasut.
6.
Terlindung dari pengaruh ombak dan gelombang, serta pengaruh lainnya secara langsung.
Hasil pengamatan pasang surut menghasilkan beberapa definisi dari suatu permukaan referensi yaitu: 1. Mean Sea Level (MSL) atau duduk tengah adalah muka laut rata-rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama18,6 tahun. 2. Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi. 3. Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah. 4. Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi tertinggi. 5. Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak terjadi pada pasut diurnal. 6. Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang.Jika hanya satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah. 7. Mean HighWater Springs (MHWS) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang (Range) pasut itu tertinggi. Mean Low Water Springs (MLWS) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.
8
Gambar 6 Grafik Kedudukan Datum Vertikal
Pengukuran kedalaman dilakukan pada titik-titik yang dipilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang akan dipetakan. Pada titik-titik tersebut juga dilakukan pengukuran untuk penentuan posisi. Titik-titik tempat dilakukannya pengukuran untuk penentuan posisi dan kedalaman disebut sebagai titik fiks perum.Pada setiap titik fiks perum harus juga dilakukan pencatatan waktu (saat) pengukuran untuk reduksi hasil pengukuran karena pasut. Pada kegiatan pemeruman terdapat beberapa tahapan yang harus dilaksanakan antara lain: 1. Perencanaan jalur sounding. 2. Penentuan titik-titik fiks. 3. Pelaksanaan sounding. 4. Reduksi data ukuran. Pelaksanaan pemeruman direncan akan jalur – jalur sounding dengan data dasar
peta Rupa Bumi digital yang diterbitkan BAKOSURTANAL skala
1:25000 atau dengan melakukan tracking (navigasi) menggunakan GPS Handheld . Jalur pemeruman mengarah tegak lurus dengan garis pantai. Sedangkan jalur silang (line crossing ), yaitu jalur pemeruman yang tegak lurus dengan jalur pemeruman dibuat sebanyak 3 (tiga) jalur. Sounding dilakukan sejajar dengan garis pantai. Keseluruhan jalur pemeruman kemudian dilalui untuk melaksanakan
pengukuran
kedalaman
air
laut
yang
menggunakan
alat
Echosounder dan pada interval tertentu dilakukan pula pengukuran posisi planismetrisnya. Pengukuran
posisi planimetris dan kedalaman air di titik – titik
sepanjang jalur pemeruman disebut titik fix. Jarak antar titik fix diukur setiap 5 second.
9
Reduksi ukuran adalah proses dari hasil pengurangan nilai pasut dengan hasil parameter dari chart datum (CD). Adanya pasut laut menyebabkan kedalaman suatu titik akan berubah-ubah setiap waktu. Maka dalam pekerjaan pemeruman telah ditentukan suatu bidang referensi kedalaman laut, yaitu “muka surutan” (chart datum). Dengan demikian, setiap hasil pengukuran kedalaman harus direduksi terhadap muka surutan. Besarnya reduksi terhadap kedalaman suatu titik pada saat pengukuran ditentukan oleh beberapa hal, yaitu kedudukan permukaan laut pada saat pengukuran, duduk tengah atau permukaan laut rata-rata (mean sea level ), serta harga Z0 yaitu untuk mendapatkan muka surutan. Ketiga hal tersebut diperoleh melalui pengamatan pasut laut yang terus-menerus selama survey.
r Muka surutan
Gambar 7 Muka Surutan Air Laut
Secara aljabar, besarnya reduksi pasut untuk mendapatkan kedalaman laut ukuran terhadap muka surutan pada waktu (t) dapat ditulis sebagai berikut : r t = (TWLt – MSL + Z 0) ............................................................................(12) Keterangan : r t
: besarnya reduksi pasut
TWLt
: kedudukan laut sesungguhnya
MSL
: kedudukan permukaan laut rata-rata (mean sea level )
Z0
: kedalaman muka surutan (chart datum) di bawah MSL.
10
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. PELAKSANAAN PENGUKURAN PASANG SURUT 1. Persiapan Perlengkapan Pengamatan Pasut
Adapun peralatan yang harus disiapkan untuk pengamatan pasang surut adalah:
Bak Ukur ( Rambu Ukur Pasut )
Selang Transparan
Tali secukupnya
Lampu Senter
2. Pelaksanaan
Berikut merupakan pelaksanaan pengamatan pasang surut : a. Dirikan bak ukur ( Rambu Ukur Pasut ), lalu ikatkan pada tempat yang aman (disamping pos pengamatan). Perkirakan dengan teliti tempat berdirinya alat, dengan asumsi bahwa selama melakukan pengukuran posisi muka air tidak akan berada dibawah skala 0 (nol) atau dibawah valeport . b. Ikatkan selang transparan, sejajar dengan bak ukur dari bawah keatas. c. Hari Kedua dan seterusnya. Melakukan pengamatan muka tinggi air laut yang terlihat pada selang transparan sesuai ukuran pada bak ukur (Rambu ukur). Pengamatan muka air laut ini, dilakukan setiap 60 menit sekali, selama 14 hari, mulai pada jam 18.00 tanggal 7 Mei 2015, hingga tanggal 21 Mei 2015. d. Pengamatan pasut dibagi menjadi dua belas kelompok (kloter 1), masing-masing kelompok melakukan pengamatan selama 12 jam dalam satu harinya (sesuai jadwal yang sudah ditentukan panitia). Disela sela waktu bagi kelompok yang sudah melakukan pengamatan pasut dapat melanjutka kegiatan selanjutnya seperti :
Pengamatan Arus
Pemeruman
11
B. PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL (KKH)
1. Peninjauan dan Orientasi Lapangan 2. Persiapan Personil 3. Pemasangan Patok Titik Kontrol (BM) 4. Persiapan Peralatan Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) Peralatan yang harus disiapkan dalam rangka pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) yaitu: 1. Total Station 1 unit merk Topcon 2. Prisma Reflector 3 unit 3. Statif 3 unit 4. Patok Kayu 8 buah 5. Form Ukur
C. PENGUKURAN KERANGKA KONTROL VERTIKAL
1. Peninjauan dan Orientasi Lapangan 2. Persiapan Personil 3. Pemasangan Patok Titik Kontrol (BM) 4. Persiapan Alat Pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) Adapun alat-alat yang harus disiapkan untuk pengukuran KKV adalah : 1. WP (Waterpass) 1 unit merk Leica. 2. Rambu Ukur 2 unit. 3. Kaki Rambu 2 unit 4. Form Ukur Waterpass
D. PELAKSANAAN PENGUKURAN DETIL SITUASI
1. Peninjauan dan Orientasi Lapangan 2. Persiapan Personil 3. Pemasangan Patok Titik Kontrol (BM) 4. Persiapan Alat Pengukuran Detail/Situasi adalah : 1. total station merk Topcon dilengkapi baterai cadangan 2. reflektor dengan tribach (2 buah)
12
3. statip (3 buah) 4. reflektor dengan tongkat (3 buah) 5. rol meter (2 buah) 6. payung dan jas hujan
E. PELAKSANAAN PENGUKURAN PEMERUMAN (SOUNDING) 1. Melakukan Perencanaan Pemeruman (Jalur Sounding)
Dalam perencanaan jalur sounding, sangat diperlukan gambaran jelas tentang area yang akan di petakan. Wilayah daratan sangat penting untuk perencanaan pengukuran kerangka control horizontal, vertical dan pengukuran situasi. Sedngkan area perairan juga sangat penting untuk mengetahui area yang akan dibuatkan perencanaan jalur sounding. Dalam pembahasan kali ini, penulis
menggunakan
data
citra
hasil
cropping
dari
google
maps
menggunakan stich map. Berikut ini langkah-langkah pengerjaannya : a) Dengan menggunakan stich map maka area yang kita crop sudah memiliki koordinat (E,N) sesuai dengan yang ada pada google maps. Hasil cropping tersebut selanjutnya di transformasi koordinat kemudian di digitasi untuk diambil area perairannya saja.
Gambar 8 Hasil cropping citra di digitasi
b) Selanjutnya untuk melanjutkan proses menggunaka Hydropro kita harus membuat garis untuk diambil koordinatnya sebagai acuan dalam pembuatan perencanaan jalur sounding. Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah.
13
Gambar 9 Hasil cropping citra di digitasi
c) Kemudian ambil titik koordinat disepanjang jalur sounding, dengan cara ketik id kemudian arahkan ke-titik yang akan disimpan di lihat koordinatnya.
Gambar 10 Proses Penentuan Koordinat Sounding
d) Lakukan hal yang sama pada semua titik kemudian simpan semua koordinat tersebut utnuk dgunakan selanjutnya pada Hydropro.
Gambar 11 Koordinat Untuk Penentuan Jalur Sounding
e) Simpan file yang sudah dibuat dalam AutoCAD dalam format *dxf. Dengan cara klik File Save As
14
Gambar 12 Proses Menyimpan Hasil AutoCAD
f) Kemudian pada jendela penyimpanan pilih ekstensi penyimpanan (*dxf).
Gambar 13 Simpan Hasil AutoCAD Dalam Format *dxf
g) Setelah disimpan hasilnya aka nada 2 file seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 14 Hasil Simpan AutoCAD Dalam Format *dxf
h) Selanjutnya adalah melakukan proses pembuatan rencana jalur sounding menggunakan software Hydropro. Langkah awal untuk konfigurasi hidropro, kita jalankan dulu software Hydropro. Di sini terdapat tiga buah menu, antara lain : Nav
: adalah navigasi untuk capturing data saat melakukan sounding di laut.
NavEdit
: adalah menu yang digunakan untuk editing dan correcting data setelah selesai melakukan pengukuran.
15
i) Klik 2 kali (run) pada icon NAV hingga muncul jendela awal seperti gambar dibawah ini.
Gambar 15 Tampilan Awal NAV Hydropro
j) Langkah awal adalah membuat project baru untuk project perencanaan jalur sounding. Klik Project
New. Lalu lengkapi jendela New Project
seperti pada gambar 17 lalu klik Next.
Gambar 16 Langkah Untuk Membuat Project Baru
Gambar 17 Langkah Untuk Membuat Project Baru
k) Kemudian pada New Project – Inherit isikan nama project dan un-centang pada pilihan Coordinate System. Klik Next Finish
Gambar 18 Un-Centang Coordinate System
16
Gambar 19 Klik Finish
l) Selanjutnya klik Display Open Display kemudian pilih : -
Plan View Map
-
Offline Bar
-
Survey Text Default OK
Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 20 Hasil Pengaturan PadaOpen Display
m) Selanjutnya kita harus mengatur sistem koordinat yang akan kita gunakan dalam pembuatan rencana jalur sounding. Klik Configure
Coordinate
System Select.
Gambar 21 Langkah Untuk Konfigurasi Koordinat
17
n) Pada jendela Select Coordinate System pilih New System Coordinate System and Zone Next
Next
Gambar 22 Pemilihan Koordinat
o) Pada jendela Select Coordinate System Zone,untuk pilihan Coordinate System Group pilih UTM, kemudian Zone pilih 49 South Next. Kemudian pada Datum Transformation pilih WGS 1984 Next.
Gambar 23 Pengaturan Pada Coordinate System Zone
Gambar 24 Pengaturan Pada Select Datum
p) Pada jendela Select Geoid Model pilih No Geoid Model Finish OK.
Gambar 25 Pengaturan Pada Select Geoid Model
q) Selanjutnya kita akan memasukkan data hasil digitasi selat sempu yang telah di buat sebelumnya menggunakan AutoCAD. Klik Display Properties.
18
Gambar 26 Proses Import Data *dxf
r) Kemudian pada Plan Viem MapProperties pilih DXFs/Charts Files Add.
DXF
Gambar 27 Proses Import Data *dxf
s) Kemudian pilih file *dxf yang telah disimpan sebelumnya Open.
Gambar 28 Pilih file *dxf yang akan dipakai
t) Kemudian centang pada file yang telah di-open Ok. Maka hasilnya akan seperti pada gambar 30.
Gambar 29 Pilih file *dxf yang akan dipakai
19
Gambar 30 Hasil Import Data *dxf
u) Setelah itu kita akan membuat survey line terlebih dahulu, dengan masuk ke menu Configuration lalu pilih Guidance Object. Kita klik OK pada dialog New Group.
Gambar 31 Menu New Group
v) Maka akan muncul dialog group 1, dan pada kolom GO name kita ketik Line kemudian OK .
Gambar 32 Dialog Group 1
w) Setelah itu akan muncul tampilan untuk memasukkan koordinat titik pada line yang akan kita buat. Ada 2 cara memasukkan koordinat line sounding. Yang pertama kita sudah memiliki posisi daerah yang akan diukur atau yang ke dua dengan cara mengklik Here untuk memasukkan koordinat posisi dimana kita berada saat itu. Kemudian klik Next.
Gambar 33 Memasukkan posisi titik awal
20
x) Langkah berikutnya akan muncul tampilan untuk memasukkan koordinat titik akhir. Setelah itu klik Finish.
Gambar 34 Memasukkan posisi titik akhir
Gambar 35 Hasil Pembuatan Line 1
y) Setelah itu pada Guidance Object (GO) Editor klik Add Go(s) akan muncul dialog box, klik Yes untuk membuat survey line lebih dari satu. Kemudian centang Paralel pada kolom New GO.
Gambar 36 Kolom New GO
z) Pada menu Generate paralel GOI terdapat dua pilihan banyaknya line yang akan dibuat, yaitu left of master (jumlah line di sebelah kiri line pertama tadi) dan right of master (jumlah line di sebelah kanan line pertama). Kolom Number from adalah untuk penamaan line, dari ujung sebelah kiri ( far left ) dan ujung sebelah kanan ( far right ). GO spacing merupakan jarak antar line, klik Generate .
21
Gambar 37 Kolom Generate Paralel Line Survey
Gambar 38 Hasil Generate Paralel Line Survey
å) Dalam melakukan sounding kita memerlukan adanya cross section untuk checking data hasil ukuran. Kita masuk kembali ke menu Configure dan pilih Guidance Object. Pada tombol Group kita pilih New untuk membuat group baru, beri nama Cross dan klik OK .
Gambar 39 Group baru berupa Cross
ä) Pada menu Generate Cross-line GO Generation terdapat dua pilihan banyaknya cross-line yang akan dibuat, yaitu length l eft of (jarak cross di sebelah kiri dari line pertama tadi) dan right of master (jumlah line di sebelah kanan line pertama). Kolom Number from adalah untuk penamaan line, dari ujung sebelah kiri ( far left ) dan ujung sebelah kanan ( far right ). GO spacing merupakan jarak antar line, klik Generate .
22
Gambar 40 Group Cross
Gambar 41 Group Cross
ö) Ulangi langkah 21-28 untuk semua koordinat (line) yang telah dibuat sebelumnya menggunakan AutoCAD, hingga hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 42 Hasil Akhir Perencanaan Jalur Sounding
2. Persiapan Perlengkapan Pengukuran Sounding
Persiapan Alat & Simulasi Rangkaian Pemasangan Kabel pada alat alat Pemeruman. Peralatan penunjang yang digunakan pada saat kegiatan pemeruman adalah : 1. Kapal
1 unit
2. DGPS
2 unit
3. Radio (PDL & EDL)
2 unit
23
4. Echo sounder
1 unit
5. Laptop
1 unit
6. Barchek
1 unit
7. Kertas Echogram
1 roll
Kemudian peralatan atau komponen inti yang digunakan untuk pengukuran pemeruman (sounding) adalah sebagai berikut : a. DGPS ((Trimble ( Differential Global Positioning System)
Gambar 43 Receiver GPS-DSM base
Gambar 44 Receiver 9 GPS-DSM rover
Gambar 45 Antena Receiver GSP-DSM base
b. Radio PDL dan EDL
Gambar 46 Radio Link PDL Pacific crash base
Gambar 47 Radio Link EDL Pacific crash rover
24
c. Valeport Berfungsi untuk mengukur pasang surut air laut.
Gambar 48 Valeport 740
d. Echosounder
Gambar 49 Echosounder Odom Hydrotrac
Setelah disiapkan alat alat di check fungsinya apakah berjalan dengan baik atau tidak, dengan cara mengaktifkan alat alat tersebut dengan pemasangan rangkaian kabel (connection).
Gambar 50 Instalasi GPS-DSM di base station
Gambar 51 Instalasi GPS-DSM di base station
Melakukan kegiatan pemeruman (kelompok pertama), Semua alat pemeruman di setting penempatannya di kapal (perahu) setelah selesai di setting dilakukan
25
syncronisasi pada software yang digunakan untuk kegiatan pemeruman adalah sebagai berikut : a.
Mengatur alat yang ada di Base Station berupa DGPS dan Radio untuk mengirim sinyal sebagai kontrol koordinat yang berada di darat.
b.
Melakukan konfigurasi alat Echosounder (bar check) Kegiatan ini biasanya dilakukan dua kali karena keadaan kapal dan personil yang berada sebelum pengukuran dengan sesudah pengukuran dan karena perbedaan sifat fisik air yaitu suhu, salinitas, kerapatan partikel yang berpengaruh terhadap sound of Velocily, selain itu banyak faktor yang juga diperhitungkan seperti draft kapal kerena berat kapal dll.
c. jika alat echosounder sudah dikonfigurasi dan masuk kriteria pengujian, kemudian dilakukan pengukuran / pemeruman d.
Load data Lajur pemeruman yang sudah di desain sebelumnya
e. Navigasi perahu pada lajur pemeruman, jika sudah berada pada lajur. Start recording data kedalaman dan perahu terus berjalan mengikuti lajur tersebut. f. Setiap lajur pemeruman memiliki panjang ± 25m dengan interval 5m sehingga didapatkan record titik fix perum sebanyak 5 titik g.
Recording data pemeruman ini dilakukan sepanjang lajur.
26
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Interpolasi Data Sounding menggunakan Nav Edit 1. Buka file pasut.xls (excel) salin ke notepad kemudian simpan file tersebut dengan nama data pasut.txt. Seperti gambar di bawah ini.
Gambar 52 File Pasut.xls (excel)
2. Buka aplikasi NavEdit, lalu Klik File, kemudian Klik New Tide File.
Gambar 53Membuat Dokumen baru
3. Maka, akan keluar jendela Tide File Header, Klik OK
Gambar 54 Tampilan Jendela Tide File Header
27
4. Kemudian muncul jendela Edit parameter, Klik OK.
Gambar 55 Tampilan Jendela Edit parameter
5. Setelah selesai langkah selanjutnya yaitu klik Import, kemudian klik OK untuk memasukkan data pasut.
Gambar 56 Proses Import Data Pasut
6. Kemudian muncul jendela Tide Import Wizard. Klik browse dan cari file data pasut.txt tersebut, jika sudah di dapat klik next.
Gambar 57 Tampilan jendela Tide Import Wizard
7. Selanjutnya pada jendela Tide Import Wizard keluar summary > Klik Finish. Seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 58 Tampilan Summary Tide Import Wizard
28
8. Maka, muncul warning jendela Tide File Import, klik OK.
Gambar 59 Tampilan Jendela Tide File Import
9. Pada kolom Tide Gauge isi dengan pasut.tid. Datum diisi Mean Sea Level. Kolom East diisi 0.00 m. North diisi 0.00 m. Time Zone Offset diisi +07:00:00. Kemudian klik OK.
Gambar 60 Input Data Pasud.tid
10. Maka muncul grafik pasut seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 61 Hasil Grafik Pasut
11. Kemudian klik Save As. Jangan lupa save ke dalam satu folder dengan data pasut yang telah di buat diatas.
Gambar 62 Simpan Hasil Grafik Pasut
29
12. Kemudian buka data sounding di folder HPO, Pilih file 16052015 2, klik open.
Gambar 63 Membuka Data Sounding
13. Kemudian muncul jendela Selection Threshold Exceeded klik No saja.
Gambar 64 Tampilan Jendela Selection Threshold Exceeded
14. Maka akan ada tampilan data sounding awal seperti gambar di bawah ini.
Gambar 65 Tampilan Data Sounding Awal
15. Terlebih dulu melakukan setting data. Klik Select Services (
), muncul
seperti gambar di bawah ini. Pada kolom Echo sounder isikan ODOM Echo Sounders ; kolom Heave biarkan None ; Tide file 1 isikan dengan data pasut.tid yang sudah di buat dan di save pada langkah atas ; Kolom Tide File 2 kosongkan saja, lalu klik Next . Seperti pada gambar di bawah ini.
30
Gambar 66 Tampilan Jendela Data Editor Setup
16. Pilih , lalu klik Next
Gambar 67 Tampilan Proses Surveyed Go Selection
17. Pilih , klik Finish.
Gambar 68 Tampilan Proses Offset Selection
18. Didalam data sounding (16052015 2) terdapat beberapa layer yang merupakan cross (tampang melintang) dari data sounding tersebut. 19. Langkah berikutnya yaitu klik dan pilih layer cross 4 (2) seperti gambar di bawah ini.
Gambar 69 Proses Memilih Layer Cross
31
20. Pada jendela Time Selection klik, tahan dan drag/ geser dari garis putih sampai garis merah bertujuan untuk menampilkan data cross nya. Arah Seperti anak panah pada gambar dibawah ini.
Gambar 70 Tampilan Jendela Time Selection
21. Kemudian muncul jendela Selection Threshold Exceeded klik No saja. 22. Maka tampilan data cross sounding sbb :
Gambar 71 Tampilan Data Cross Sounding
23. Langkah kita selanjutnya yaitu memanipulasi data artinya men-smoothkan data cross sounding yang tidak sesuai dengan topografi yang sebenarnya atau yang terlihat aneh karena kesalahan ditorsi alat dll. 24. Lakukan langkah edit pada jendela kerja “Graph” seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 72 Tampilan Jendela kerja “Graph”
25. Gunakan perintah zoom in dan zoom out pada toolbar atas (
)
32
26. Kemudian zoom in data cross awal atau bisa langsung klik dan drag pada jendela Graph, kemudian pilih paling ujung kiri. Maka hasil zoom adalah seperti di bwah ini.
Gambar 73 Perintah Zoom In dan Zoom Out pada Jendela Graph
Kalau graph masih kurang jelas, maka bisa di zoom in sesuai denga kebutuhan. 27. Kemudian kita lakukan edit pada data sounding yang tidak terlihat seperti topografi sebenarnya. Atau seperti pada gambar yang dikasih lingkaran putih.
Gambar 74 Edit Data Sounding
28. Klik point atau titik yang paling bawah untuk dilakukan Interpolasi.
Gambar 75 Edit Data Sounding
33
29. Kemudian setelah klik titik ujung bawah, maka otomatis data tsb terlihat pada kolom Ch1 Depth dan Ch2 Depth. Tetapi kita lakukan edit pada kolom Ch 1 Depth saja. Yang border tebal (14.21m) tsb.
Gambar 76 Contoh Proses Edit Data
30. Kemudian untuk kita lakukan Intepolate/ interpolasi titik yaitu pilih 3 titik agar bisa dilakukan interpolasi karena kurang dari 3 titik tidak bisa dilakukan interpolasi.
Gambar 77 Proses Interpolasi
31. Kita lakukan pada jendela Grid kita pilih dan drag 3 titik sprti pada gmbar di bawah ini.
Gambar 78 Proses Pemilihan Data yang Akan Diinterpolasi
34
Titik yang ujung bawah harus berada di posisi tengah (nomor 2) untuk bisa dilakukan interpolasi. Kemudian klik interpolate (
). Maka hasilnya adalah
Gambar 79 Hasil Proses Interpolasi
Pada angka terlihat fill merah dan gambar pada graph menjadi naik ke atas brarti data sudah sukses di interpolasi. 32. Kemudian lakukan langkah yang sama seperti di atas sepanjangan semua dri layer cross 4 (2) tsb. Seperti pada garis putus2 di bawah ini.
Gambar 80 Proses Graph pada layer yang lain
Dan jangan lupa lakukan juga pada layer selanjunya dan file sounding yang berada folder HPO.
s Gambar 81 Proses Graph pada layer yang lain
35
CATATAN : Interpolasi titik bertujuan untuk men-smoothkan data sounding tertentu saja yang tidak sesuai dengan logika topografi yang sebenarnya, tetapi kita juga tidak memanipulasi semuanya data. Karena mengingat di laut terdapat karang yang memungkinkan data sounding berubah drastis, maka untuk itu kita perlu interpretasi lebih seperti apa trend dari topografi sesudah dan sebelumnya untuk bisa membaca topografi tsb dan melakukan interpolasi.
36
ANALISA DATA
A. Kerangka Kontrol Peta
Tahap awal survei hidrografi ini dimulai dengan perencanaan pembuatan kerangka kontrol peta yang meliputi :Kerangka Kontrol Horizontal dan Kerangka Kontrol Vertikal. 1. Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) Dari hasil pengukuran didapatkan koordinat (X, Y) titik-titik kontrol sebagai berikut.
Tabel 1 Hitungan KKH
Adapun syarat-syarat dan ketelitian yang didapatkan dari hasil perhitungan KKH tersebut adalah sebagai berikut. Jumlah Titik (n)
:
12
Jumlah Sudut (∑β)
:
1799°
51’
30’’
Syarat (n-2)*180
:
1800°
0’
0’’
Kesalahan
:
0°
8’
30’’
Koreksi (∆β/n)
:
0°
0’
42.5’’
Azimuth (α)
:
54°
49’
34’’
Koreksi (x) Koreksi (y)
= =
0.135 -0.495
37
∑ Jarak
=
Ketelitian Linier
=
1302.161 1
:
2536
Nilai ketelitian Linier yang didapat dalam pengukuran topografi adalah 1 : 2536.
2. Kerangka Kontrol Vertikal Dari hasil pengukuran Sipat Datar didapatkan nilai elevasi masing-masing titik kontrol sebagai berikut.
Tabel 2 Hitungan KKV
Nilai elevasi mempunyai notasi negatif (-) karena elevasi ditentukan dari chart datum, sehingga diasumsikan nilai ketinggian untuk di atas chart datum bernilai negatif dan elevasi di laut bernilai positif. Faktor kesalahan KKH dan KKV antara lain :
Pada saat melakukan proses pengukuran cuaca di lokasi pengukuran panas sehingga berpengaruh pada nivo (nivo lari-lari, tidak bisa konstan di tengah)
Kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca skala kecil, dan kurangnya ketrampilan dalam menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang menggunakan banyak komponen.
38
B. Pengamatan Pasut
Pengamatan pasut dilakukan selama 15 hari dan pada saat dilakukan pemeruman, dengan interval pengamatan pada tiap selang waktu 60 menit selama 24 jam pada setiap harinya.
Tabel 3 Hasil Analisa Software Totis
Ini merupakan hasil analisis pengolahan data pasut menggunakan software Totis, dimana Datum Referensi menggunakan LAT yang menghasilkan data MSL to Zero Gauge 1.204 meter dan nilai MSL 1.305 meter. Maka dapat disimpulkan hasil nilai dari Chart Datum adalah 0.101 meter.
1
1
Gambar 82 Sketsa Evaluasi Pengamatan Pasut
Dapat disimpulkan dengan melihat gambar 82, terdapat selisih atau perbedaan dari data pengukuran pengamatan pasut aktual dengan chart datum yang telah ditentukan oleh Bakosurtanal. Nilai selisih yang didapat yaitu 0.1010 meter. Berikut ini adalah tabel pengamatan pasang surut air laut:
39
Tabel 4 Tabel Pengamatan Pasut
Tanggal
jam
elevasi
hasil reduksi
2015
5
9
18
0
0.22
0.321
2015
5
9
19
0
0.38
0.481
2015
5
9
20
0
0.65
0.751
2015
5
9
21
0
0.98
1.081
2015
5
9
22
0
1.29
1.391
2015
5
9
23
0
1.55
1.651
2015
5
9
24
0
1.71
1.811
2015
5
10
1
0
1.79
1.891
2015
5
10
2
0
1.54
1.641
2015
5
10
3
0
1.28
1.381
2015
5
10
4
0
0.98
1.081
2015
5
10
5
0
0.8
0.901
2015
5
10
6
0
0.72
0.821
2015
5
10
7
0
0.86
0.961
2015
5
10
8
0
1.12
1.221
2015
5
10
9
0
1.42
1.521
2015
5
10
10
0
1.76
1.861
2015
5
10
11
0
1.96
2.061
2015
5
10
12
0
2.09
2.191
2015
5
10
13
0
2.04
2.141
2015
5
10
14
0
1.86
1.961
2015
5
10
15
0
1.54
1.641
2015
5
10
16
0
1.12
1.221
2015
5
10
17
0
0.79
0.891
2015
5
10
18
0
0.52
0.621
2015
5
10
19
0
0.5
0.601
2015
5
10
20
0
0.58
0.681
2015
5
10
21
0
0.83
0.931
2015
5
10
22
0
1.13
1.231
2015
5
10
23
0
1.38
1.481
2015
5
10
24
0
1.62
1.721
2015
5
11
1
0
1.67
1.771
2015
5
11
2
0
1.61
1.711
2015
5
11
3
0
1.44
1.541
2015
5
11
4
0
1.19
1.291
2015
5
11
5
0
1.01
1.111
2015
5
11
6
0
0.89
0.991
2015
5
11
7
0
0.85
0.951
40
2015
5
11
8
0
0.79
0.891
2015
5
11
9
0
0.91
1.011
2015
5
11
10
0
1.165
1.266
2015
5
11
11
0
1.415
1.516
2015
5
11
12
0
1.725
1.826
2015
5
11
13
0
1.85
1.951
2015
5
11
14
0
1.91
2.011
2015
5
11
15
0
1.85
1.951
2015
5
11
16
0
1.65
1.751
2015
5
11
17
0
1.395
1.496
2015
5
11
18
0
1.05
1.151
2015
5
11
19
0
0.78
0.881
2015
5
11
20
0
0.595
0.696
2015
5
11
21
0
0.61
0.711
2015
5
11
22
0
0.72
0.821
2015
5
11
23
0
0.8
0.901
2015
5
11
24
0
1.1
1.201
2015
5
12
1
0
1.25
1.351
2015
5
12
2
0
1.52
1.621
2015
5
12
3
0
1.6
1.701
2015
5
12
4
0
1.52
1.621
2015
5
12
5
0
1.42
1.521
2015
5
12
6
0
1.29
1.391
2015
5
12
7
0
1.15
1.251
2015
5
12
8
0
0.92
1.021
2015
5
12
9
0
0.98
1.081
2015
5
12
10
0
1.19
1.291
2015
5
12
11
0
1.32
1.421
2015
5
12
12
0
1.5
1.601
2015
5
12
13
0
1.64
1.741
2015
5
12
14
0
1.7
1.801
2015
5
12
15
0
1.65
1.751
2015
5
12
16
0
1.55
1.651
2015
5
12
17
0
1.31
1.411
2015
5
12
18
0
1.12
1.221
2015
5
12
19
0
0.82
0.921
2015
5
12
20
0
0.74
0.841
2015
5
12
21
0
0.68
0.781
2015
5
12
22
0
0.76
0.861
2015
5
12
23
0
0.88
0.981
2015
5
12
24
0
0.96
1.061
2015
5
13
1
0
1.26
1.361
41
2015
5
13
2
0
1.44
1.541
2015
5
13
3
0
1.52
1.621
2015
5
13
4
0
1.56
1.661
2015
5
13
5
0
1.58
1.681
2015
5
13
6
0
1.42
1.521
2015
5
13
7
0
1.26
1.361
2015
5
13
8
0
1.12
1.221
2015
5
13
9
0
1.02
1.121
2015
5
13
10
0
1.01
1.111
2015
5
13
11
0
1.03
1.131
2015
5
13
12
0
1.11
1.211
2015
5
13
13
0
1.27
1.371
2015
5
13
14
0
1.38
1.481
2015
5
13
15
0
1.58
1.681
2015
5
13
16
0
1.6
1.701
2015
5
13
17
0
1.5
1.601
2015
5
13
18
0
1.39
1.491
2015
5
13
19
0
1.11
1.211
2015
5
13
20
0
0.95
1.051
2015
5
13
21
0
0.85
0.951
2015
5
13
22
0
0.8
0.901
2015
5
13
23
0
0.72
0.821
2015
5
13
24
0
0.8
0.901
2015
5
14
1
0
0.99
1.091
2015
5
14
2
0
1.25
1.351
2015
5
14
3
0
1.42
1.521
2015
5
14
4
0
1.52
1.621
2015
5
14
5
0
1.6
1.701
2015
5
14
6
0
1.64
1.741
2015
5
14
7
0
1.51
1.611
2015
5
14
8
0
1.31
1.411
2015
5
14
9
0
1.19
1.291
2015
5
14
10
0
0.91
1.011
2015
5
14
11
0
0.75
0.851
2015
5
14
12
0
0.74
0.841
2015
5
14
13
0
0.8
0.901
2015
5
14
14
0
1.035
1.136
2015
5
14
15
0
1.29
1.391
2015
5
14
16
0
1.41
1.511
2015
5
14
17
0
1.48
1.581
2015
5
14
18
0
1.5
1.601
2015
5
14
19
0
1.4
1.501
42
2015
5
14
20
0
1.25
1.351
2015
5
14
21
0
1
1.101
2015
5
14
22
0
0.78
0.881
2015
5
14
23
0
0.7
0.801
2015
5
14
24
0
0.62
0.721
2015
5
15
1
0
0.86
0.961
2015
5
15
2
0
0.94
1.041
2015
5
15
3
0
1.38
1.481
2015
5
15
4
0
1.53
1.631
2015
5
15
5
0
1.78
1.881
2015
5
15
6
0
1.85
1.951
2015
5
15
7
0
1.8
1.901
2015
5
15
8
0
1.7
1.801
2015
5
15
9
0
1.4
1.501
2015
5
15
10
0
1.02
1.121
2015
5
15
11
0
0.81
0.911
2015
5
15
12
0
0.64
0.741
2015
5
15
13
0
0.55
0.651
2015
5
15
14
0
0.67
0.771
2015
5
15
15
0
0.88
0.981
2015
5
15
16
0
1.15
1.251
2015
5
15
17
0
1.45
1.551
2015
5
15
18
0
1.63
1.731
2015
5
15
19
0
1.7
1.801
2015
5
15
20
0
1.58
1.681
2015
5
15
21
0
1.37
1.471
2015
5
15
22
0
1.07
1.171
2015
5
15
23
0
0.85
0.951
2015
5
15
24
0
0.62
0.721
2015
5
16
1
0
0.6
0.701
2015
5
16
2
0
0.65
0.751
2015
5
16
3
0
0.89
0.991
2015
5
16
4
0
1.38
1.481
2015
5
16
5
0
1.69
1.791
2015
5
16
6
0
1.91
2.011
2015
5
16
7
0
2.05
2.151
2015
5
16
8
0
2
2.101
2015
5
16
9
0
1.78
1.881
2015
5
16
10
0
1.34
1.441
2015
5
16
11
0
0.94
1.041
2015
5
16
12
0
0.54
0.641
2015
5
16
13
0
0.34
0.441
43
2015
5
16
14
0
0.2
0.301
2015
5
16
15
0
0.49
0.591
2015
5
16
16
0
0.79
0.891
2015
5
16
17
0
1.18
1.281
2015
5
16
18
0
1.51
1.611
2015
5
16
19
0
1.72
1.821
2015
5
16
20
0
1.62
1.721
2015
5
16
21
0
1.5
1.601
2015
5
16
22
0
1.38
1.481
2015
5
16
23
0
0.98
1.081
2015
5
16
24
0
0.68
0.781
2015
5
17
1
0
0.52
0.621
2015
5
17
2
0
0.55
0.651
2015
5
17
3
0
0.69
0.791
2015
5
17
4
0
1.03
1.131
2015
5
17
5
0
1.45
1.551
2015
5
17
6
0
1.88
1.981
2015
5
17
7
0
2.16
2.261
2015
5
17
8
0
2.25
2.351
2015
5
17
9
0
2.11
2.211
2015
5
17
10
0
1.74
1.841
2015
5
17
11
0
1.28
1.381
2015
5
17
12
0
0.86
0.961
2015
5
17
13
0
0.41
0.511
2015
5
17
14
0
0.13
0.231
2015
5
17
15
0
0.1
0.201
2015
5
17
16
0
0.41
0.511
2015
5
17
17
0
0.78
0.881
2015
5
17
18
0
1.23
1.331
2015
5
17
19
0
1.63
1.731
2015
5
17
20
0
1.85
1.951
2015
5
17
21
0
1.86
1.961
2015
5
17
22
0
1.68
1.781
2015
5
17
23
0
1.38
1.481
2015
5
17
24
0
1.06
1.161
2015
5
18
1
0
0.65
0.751
2015
5
18
2
0
0.45
0.551
2015
5
18
3
0
0.35
0.451
2015
5
18
4
0
0.75
0.851
2015
5
18
5
0
1.11
1.211
2015
5
18
6
0
1.72
1.821
2015
5
18
7
0
2.11
2.211
44
2015
5
18
8
0
2.35
2.451
2015
5
18
9
0
2.31
2.411
2015
5
18
10
0
2.12
2.221
2015
5
18
11
0
1.65
1.751
2015
5
18
12
0
1.06
1.161
2015
5
18
13
0
0.6
0.701
2015
5
18
14
0
0.19
0.291
2015
5
18
15
0
0.02
0.121
2015
5
18
16
0
0.06
0.161
2015
5
18
17
0
0.55
0.651
2015
5
18
18
0
0.83
0.931
2015
5
18
19
0
1.34
1.441
2015
5
18
20
0
1.68
1.781
2015
5
18
21
0
1.86
1.961
2015
5
18
22
0
1.88
1.981
2015
5
18
23
0
1.61
1.711
2015
5
18
24
0
1.22
1.321
2015
5
19
1
0
0.86
0.961
2015
5
19
2
0
0.48
0.581
2015
5
19
3
0
0.39
0.491
2015
5
19
4
0
0.55
0.651
2015
5
19
5
0
0.64
0.741
2015
5
19
6
0
1.38
1.481
2015
5
19
7
0
1.89
1.991
2015
5
19
8
0
2.26
2.361
2015
5
19
9
0
2.44
2.541
2015
5
19
10
0
2.35
2.451
2015
5
19
11
0
2.01
2.111
2015
5
19
12
0
1.48
1.581
2015
5
19
13
0
0.85
0.951
2015
5
19
14
0
0.45
0.551
2015
5
19
15
0
0.02
0.121
2015
5
19
16
0
-0.01
0.091
2015
5
19
17
0
0.11
0.211
2015
5
19
18
0
0.5
0.601
2015
5
19
19
0
1.07
1.171
2015
5
19
20
0
1.49
1.591
2015
5
19
21
0
1.8
1.901
2015
5
19
22
0
1.91
2.011
2015
5
19
23
0
1.76
1.861
2015
5
19
24
0
1.44
1.541
2015
5
20
1
0
0.99
1.091
45
2015
5
20
2
0
0.65
0.751
2015
5
20
3
0
0.43
0.531
2015
5
20
4
0
0.43
0.531
2015
5
20
5
0
0.64
0.741
2015
5
20
6
0
1.05
1.151
2015
5
20
7
0
1.57
1.671
2015
5
20
8
0
2.01
2.111
2015
5
20
9
0
2.37
2.471
2015
5
20
10
0
2.44
2.541
2015
5
20
11
0
2.23
2.331
2015
5
20
12
0
1.85
1.951
2015
5
20
13
0
1.3
1.401
2015
5
20
14
0
0.69
0.791
2015
5
20
15
0
0.25
0.351
2015
5
20
16
0
0.01
0.111
2015
5
20
17
0
-0.01
0.091
2015
5
20
18
0
0.27
0.371
2015
5
20
19
0
0.72
0.821
2015
5
20
20
0
1.2
1.301
2015
5
20
21
0
1.68
1.781
2015
5
20
22
0
1.87
1.971
2015
5
20
23
0
1.92
2.021
2015
5
20
24
0
1.73
1.831
2015
5
21
1
0
1.33
1.431
2015
5
21
2
0
0.83
0.931
2015
5
21
3
0
0.6
0.701
2015
5
21
4
0
0.47
0.571
2015
5
21
5
0
0.49
0.591
2015
5
21
6
0
0.73
0.831
2015
5
21
7
0
1.26
1.361
2015
5
21
8
0
1.75
1.851
2015
5
21
9
0
2.12
2.221
2015
5
21
10
0
2.36
2.461
2015
5
21
11
0
2.33
2.431
2015
5
21
12
0
2.08
2.181
2015
5
21
13
0
1.62
1.721
2015
5
21
14
0
1.03
1.131
2015
5
21
15
0
0.54
0.641
2015
5
21
16
0
0.16
0.261
2015
5
21
17
0
0.01
0.111
2015
5
21
18
0
0.08
0.181
2015
5
21
19
0
0.47
0.571
46
2015
5
21
20
0
0.91
1.011
2015
5
21
21
0
1.4
1.501
2015
5
21
22
0
1.66
1.761
2015
5
21
23
0
1.85
1.951
2015
5
21
24
0
1.79
1.891
2015
5
22
1
0
1.52
1.621
2015
5
22
2
0
1.19
1.291
2015
5
22
3
0
0.81
0.911
2015
5
22
4
0
0.53
0.631
2015
5
22
5
0
0.49
0.591
2015
5
22
6
0
0.59
0.691
2015
5
22
7
0
0.95
1.051
2015
5
22
8
0
1.35
1.451
2015
5
22
9
0
1.88
1.981
2015
5
22
10
0
2.13
2.231
2015
5
22
11
0
2.29
2.391
2015
5
22
12
0
2.18
2.281
2015
5
22
13
0
1.89
1.991
2015
5
22
14
0
1.37
1.471
2015
5
22
15
0
0.96
1.061
2015
5
22
16
0
0.35
0.451
2015
5
22
17
0
0.22
0.321
2015
5
22
18
0
0.18
0.281
2015
5
22
19
0
0.35
0.451
2015
5
22
20
0
0.73
0.831
2015
5
22
21
0
1.12
1.221
2015
5
22
22
0
1.52
1.621
2015
5
22
23
0
1.79
1.891
2015
5
22
24
0
1.85
1.951
2015
5
23
1
0
1.74
1.841
2015
5
23
2
0
1.41
1.511
2015
5
23
3
0
1.02
1.121
2015
5
23
4
0
0.81
0.911
2015
5
23
5
0
0.69
0.791
2015
5
23
6
0
0.63
0.731
2015
5
23
7
0
0.83
0.931
2015
5
23
8
0
1.12
1.221
2015
5
23
9
0
1.5
1.601
2015
5
23
10
0
1.9
2.001
2015
5
23
11
0
2.1
2.201
2015
5
23
12
0
2.16
2.261
2015
5
23
13
0
1.95
2.051
47
2015
5
23
14
0
1.71
1.811
2015
5
23
15
0
1.24
1.341
2015
5
23
16
0
0.8
0.901
2015
5
23
17
0
0.5
0.601
2015
5
23
18
0
0.33
0.431
2015
5
23
19
0
0.34
0.441
2015
5
23
20
0
0.61
0.711
2015
5
23
21
0
0.94
1.041
2015
5
23
22
0
1.3
1.401
2015
5
23
23
0
1.51
1.611
2015
5
23
24
0
1.71
1.811
2015
5
24
1
0
1.78
1.881
2015
5
24
2
0
1.63
1.731
2015
5
24
3
0
1.38
1.481
2015
5
24
4
0
1.09
1.191
2015
5
24
5
0
0.9
1.001
2015
5
24
6
0
0.78
0.881
2015
5
24
7
0
0.83
0.931
2015
5
24
8
0
1.02
1.121
2015
5
24
9
0
1.33
1.431
2015
5
24
10
0
1.66
1.761
2015
5
24
11
0
1.84
1.941
2015
5
24
12
0
2.01
2.111
2015
5
24
13
0
1.99
2.091
2015
5
24
14
0
1.81
1.911
2015
5
24
15
0
1.51
1.611
2015
5
24
16
0
1.21
1.311
2015
5
24
17
0
0.81
0.911
2015
5
24
18
0
0.6
0.701
2015
5
24
19
0
0.5
0.601
2015
5
24
20
0
0.61
0.711
2015
5
24
21
0
0.85
0.951
2015
5
24
22
0
1.12
1.221
2015
5
24
23
0
1.45
1.551
2015
5
24
24
0
1.64
1.741
2015
5
25
1
0
1.74
1.841
2015
5
25
2
0
1.75
1.851
2015
5
25
3
0
1.59
1.691
2015
5
25
4
0
1.34
1.441
2015
5
25
5
0
1.13
1.231
2015
5
25
6
0
0.96
1.061
48
Maka dapat disimpulkan hasil pengukuran pengamatan pasut dari tanggal 9 Mei 2015 sampai tanggal 25 Mei 2015 yaitu data hasil pengamatan pasut actual ditambah dengan hasil analisis pengamatan pasut, karena pada saat itu posisi air laut berada di bawah rambu ukur bakosurtanal.
C. Perhitungan Titik Sounding
Dalam pengolahan hasil pemeruman / sounding kita menggunakan utilities software HydroPro, yaitu NavEdit .
Belum di interpolasi
Sudah di interpolasi
Gambar 83 Hasil Proses Interpolasi Data Pemeruman
Dari gambar diatas menunjukkan bahwasanya data pengamatan pemeruman yang belum dilakukan interpolasi ditunjukkan dengan warna merah, sedangkan data pengamatan pemeruman yang sudah dilakukan interpolasi ditunjukkan dengan warna biru.
Penentuan Kedalaman Hasil Reduksi Titik-Titik Sounding dari Chart Datum
Seluruh data hasil survei yang diperoleh, dengan memakai format sesuai peralatan yang dipakai. Untuk data pemeruman, dilengkapi metadata terdiri atas informasi survei secara umum seperti tanggal, area, peralatan yang digunakan, platform survei. Sistim referensi geodetik yang digunakan seperti datum vertikal/horisontal. Datum pasang surut dan nilai surutannya dan perhitungan kedalaman air laut tereduksi data pasut. Untuk keperluan penyajian Peta Batimetri, selain dibutuhkan kordinat fix perum dari pengukuran dengan menggunakan GPS, kedalaman hasil
49
perum yang dihasilkan dari Echosounder harus dikoreksikan terhadap tinggi permukaan air dari CD saat pemeruman berlangsung. Inilah tebel hasil reduced data sonding Tabel 5 hasil reduced pengukuran sonding No.
Waktu
Waktu (d)
tinggi reduce
1
12:38
12:38:40
1.31
2
12:39:06
12:42:12
1.32
3
12:42:51
12:46:20
1.33
4
12:47:13
12:49:48
1.34
5
12:51:19
12:53:42
1.35
6
12:54:29
12:57:30
1.36
7
12:58:37
1:01:38
1.37
8
1:02:16
1:06:55
1.38
9
1:08:55
1:12:58
1.39
10
1:14:04
1:18:22
1.4
11
1:19:18
1:19:58
1.41
1:24:45
1:28:30
1.42
1:29:29
1:34:19
1.43
14
1:35:59
1:39:35
1.44
15
1:41:20
1:45:47
1.45
16
1:47:34
1:51:04
1.46
17
1:51:46
1:56:02
1.47
18
1:56:44
1:58:10
1.48
19
3:39:13
3:41:46
1.69
20
3:42:42
4:03:34
1.7
21
4:04:16
4:07:20
1.69
22
4:10:00
4:15:30
1.68
23
4:16:04
4:21:05
1.67
24
4:21:57
4:24:04
1.66
25
11:21:20
12:13:49
0.85
26
12:15:47
12:23:39
0.86
12:25:03
12:32:12
0.87
12:36:01
12:42:58
0.88
29
12:44:19
12:53:08
0.89
30
12:54:06
31
8:27:54
8:29:07
1.66
8:29:30
8:29:51
1.65
8:32:06
8:32:54
1.64
8:33:25
8:33:48
1.63
12 13
27 28
32 33 34
Tanggal
13 mei 2015
14 Mei 2015
15 Mei 2015
0.9
50
35
8:35:40
8:36:56
1.62
36
8:37:26
8:37:55
1.61
37
8:39:53
8:41:08
1.6
38
8:41:47
8:42:18
1.59
39
8:43:56
8:44:41
1.58
40
8:45:22
8:46:20
1.57
41
8:49:05
8:49:05
1.56
42
8:50:07
8:50:49
1.55
43
8:51:38
8:52:17
1.54
44
8:54:09
8:55:09
1.53
45
8:55:49
8:56:16
1.52
46
8:57:35
8:59:01
1.51
47
8:59:29
8:59:53
1.5
48
9:01:21
9:02:28
1.49
49
9:03:06
9:03:35
1.48
50
9:04:36
9:05:10
1.47
51
9:06:00
9:06:49
1.46
52
9:08:33
9:08:33
1.45
53
9:09:17
9:10:07
1.44
54
9:10:49
9:11:23
1.43
55
9:12:56
9:12:56
1.42
56
9:13:44
9:14:55
1.41
57
9:15:41
9:15:41
1.4
58
10:22:00
10:24:25
1.04
59
10:25:46
10:27:21
1.03
60
10:28:16
10:30:02
1.02
61
10:31:53
10:32:41
1.01
62
10:33:27
10:35:30
1
63
10:36:09
10:36:43
0.99
64
10:42:45
10:44:13
0.97
65
10:44:36
10:47:23
0.96
66
10:47:43
10:50:14
0.95
67
10:50:47
10:53:01
0.94
68
10:53:20
10:54:44
0.93
69
10:59:41
11:01:58
0.91
70
11:02:16
11:05:15
0.9
71
11:05:51
11:08:54
0.89
72
11:09:11
11:09:52
0.88
73
1:26:12
1:26:41
0.7
74
1:27:15
1:31:50
0.71
75
1:32:15
1:36:51
0.72
76
1:37:15
1:40:46
0.73
51
77
1:46:53
1:46:53
0.74
78
1:47:19
1:49:12
0.75
79
1:57:03
2:00:47
0.77
80
2:01:26
2:03:38
0.78
81
2:04:03
2:06:48
0.79
82
2:07:15
2:09:32
0.8
83
2:09:53
2:12:28
0.81
84
2:15:13
2:15:13
0.82
85
2:15:35
2:18:12
0.83
86
2:18:31
2:19:59
0.84
87
2:52:41
2:55:24
0.96
88
2:55:43
2:58:10
0.97
89
2:58:36
3:00:25
0.98
90
3:01:04
3:02:20
0.99
91
3:03:07
3:05:05
1
92
3:05:43
3:07:11
1.01
93
3:07:43
3:08:33
1.02
94
3:10:46
3:11:41
1.03
95
3:12:15
3:13:58
1.04
96
3:14:17
3:16:22
1.05
97
3:25:07
3:25:07
1.09
98
3:25:28
3:27:23
1.1
99
3:27:41
3:29:26
1.11
100
3:29:47
3:31:39
1.12
101
3:32:04
3:34:09
1.13
102
3:34:36
3:34:57
1.14
103
3:37:13
3:38:00
1.15
104
3:38:41
3:40:44
1.16
105
4:20:20
4:20:20
1.35
106
4:21:00
4:22:35
1.36
107
4:23:45
4:24:37
1.37
108
4:25:52
4:26:46
1.38
109
4:27:29
4:28:36
1.39
110
4:28:58
4:30:32
1.4
111
4:30:55
4:32:09
1.41
112
4:34:55
4:36:29
1.43
113
4:36:52
4:38:20
1.44
114
4:39:22
4:40:24
1.45
115
4:40:51
4:42:26
1.46
116
4:42:57
4:44:33
1.47
117
4:44:51
4:46:04
1.48
118
4:47:52
4:48:47
1.49
52
119
4:49:21
4:50:44
1.5
120
4:51:05
4:52:38
1.51
121
4:53:01
4:54:28
1.52
122
4:54:49
4:56:47
1.53
123
4:57:14
4:58:46
1.54
124
4:59:08
4:59:58
1.55
125
5:01:23
5:04:20
1.56
126
5:04:41
5:07:55
1.57
127
5:08:14
5:10:52
1.58
128
5:11:23
5:11:34
1.59
132
8:13:27
8:15:24
2.04
133
8:15:24
8:20:29
2.03
134
8:18:06
8:23:07
2.02
135
8:21:01
8:25:02
2.01
136
8:23:51
8:28:42
2
137
8:26:24
8:31:11
1.99
138
8:30:14
8:34:14
1.98
139
8:31:40
8:35:22
1.97
140
8:34:34
8:38:58
1.96
141
8:37:24
8:41:36
1.95
142
8:39:51
8:44:41
1.94
143
8:43:37
8:47:46
1.93
144
8:45:21
8:50:33
1.92
145
8:49:52
8:52:50
1.91
146
8:51:06
8:54:47
1.9
8:53:35
8:58:40
1.89
8:56:53
9:00:45
1.88
149
8:59:11
9:01:58
1.87
150
9:01:58
9:03:12
1.86
151
9:02:34
9:05:45
1.84
152
9:05:03
9:07:20
1.83
153
9:06:24
9:08:28
1.82
154
9:08:28
9:09:54
1.81
155
9:09:07
12:28:44
0.55
156
12:28:22
12:31:24
0.54
157
12:29:08
12:35:27
0.52
158
12:35:10
12:40:20
0.51
159
12:39:12
12:42:12
0.5
160
12:40:48
12:46:31
0.49
161
12:44:34
12:48:35
0.48
162
12:46:55
12:58:43
0.45
163
12:56:23
1:02:32
0.44
147 148
16 Mei 2015
53