1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat melaksanakan praktek lapangan yaitu mengamati habitat laut sekaligus dapat membuat dan m enyusun laporannya . Praktek lapangan ini adalah salah satu rangkaian dari proses belajar pada mata pelajaran biologi kelas X di SMA negeri 1 Tikep yang ditujukan untuk melihat secara kongkrit apa yang kami pelajari pada mata pelajaran biologi khususnya pokok bahasan bahasan Dunia Hewan. Dalam melaksanakan praktek lapangan dan membuat laporan hasil pengamatan pengamatan ini , kami dibimbing oleh Bapak La Baru, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi di kelas X-g. Untuk itu kepadanya kami mengucapkan terimakasih yang tek terhingga . Ucapan terimakasih yang sama kami
peruntukan
pula kepada
Kepala
SMA
Negeri
I
Tikep yang
telah
memfasilitasi
dan mendanai kegiatan praktek praktek lapangan ini . Terima kasih kami ucapkan pula kepada kepada semua guru – guru SMA Negeri I Tikep khususnya guru-guru mata pelajaran biologi antara lain
La Ode
Faruni, S.Pd, Hartini, S.Pd, La Ode Rindu, S.Pd dan Sujariah S,Pd yang turut serta melakukan bimbingan baik di lokasi pengamatan maupun pada saat penyusunan laporan. Tak lupa pula kami berteimakasik kepada Camat Tiworo Tengah, Kepala Desa Lakabu , aparat keamanan, dan petugas medis serta semua pihak yang yang mendukung terlaksananya penelitian serta serta penyususnan laporan hasil penelitian ini. Kami menyadari praktek lapangan dan penyusunan laporan hasil praktek lapangan ini masih sanagat sederhana serta masih jauh dari kesempurnaan , oleh karena itu demi perbaikkan dimasa depan, kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. dan dengan harapan semoga bermanfaat kami persembahkan persembahkan laporan hasil penelitian ini.
Penyusun
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari seluk beluk mahluk hidup. Melalui mata pelajaran Biologi kita dapat mempelajari tingkat struktur organisasi kehidupan mualai dari tingkat molekul, sel, jaringan, organ , system organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer. Demikian pula pola i nteraksi antar individu, interaksi antar populasi, interaksi antar komunitas dan interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik serta berbagai karakter mahluk hidup yang beradaptasi dengan lingkungannya. Pengetahuan tersebut berupa konsep yang diperoleh pada saat berlangsung proses belajarmengajar di ruang kelas. Hal ini dianggap tidak memadai untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terhadap materi, karena itu perlu dilakukan pengamatan secara langsung di lapangan guna mengaktualisasikan materi pembelajaran atau konsep yang diperoleh di ruang kelas dengan fakta yang ada di lokasi penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka perlu di lakukan praktek lapangan yang dilaksanakan di Pantai Lakabu kecamatan Tiworo Tengah. B. Rumusan Masalah Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah “ jenis -jenis hewan apa sajakan yang ada di
pantai Lakabu kecamatan Tiworo Tengah ? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian atau praktek lapangan ini adalah : 1. Mendapatkan berbagai spesies boita laut/ pantai yang ada di lokasi penelitan. 2. Mengidentifikasi berbagai biota laut yang diperoleh di lokasi penelitian. 3. Menginfentarisasi berbagai biota laut yang ada dilokasi penelitan. 4. Mengetahui jenis-jenis biota laut yang ada di lokasi penelitian.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Sumber informasi bagi ilmu pengetahuan. 2. Sumber rujukan bagi penelitian yang relevan. 3. Sumber informasi untuk memanfaatkan biota laut di lokasi penelian. 4. Sumber rujukan dalam upaya pelestarian kawasan pantai di lokasi penelitian.
BAB.II KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori Manusia menyadari bahwa laut adalahh sumber daya yang menunjang kehidupan yang
memiliki berbagai aspek sebagai anatara lain mencakup 70& luas permukaan bumi, kehidupan laut lebih padat terdapat disekitar daratan atau pulau, sambung, menyambung dan sirkulasi arus , salinitan, temperatur, geombang, konsentrasi zat hara dan kedalaman mempengaruhi kehidupan di laut. Menurut Odum (404) Biota laut sangat berfariasi anatara lain Coelenterata, spns, Anelida, Echinodermata dan Molusca. Demikian pula bakteri, alga, crustacean, dan ikan kecil , diatom, flagellate, copepod, plangton, nekton dan neuston amat penting terhadap ekologi laut. Secaara horisontal zona laut dibedakan berdasarkan jarak tertentu dari garis pantai. Zona dangkal dekat pantai adalah zona neritik. Daerah pasang surut dinamakan zona litoral. Daerahterbuka diluar piringan benua atau pulau dinamakan daerah bathyal. Sedangkang secara vertical zona laut dodasarkan pada penetrasi cahaya dengan suatu daerah konpensasi yang memisahkan lapiasan atas yang tipis yaitu euphotik atau zona produktif. dan lapisan aphotik yang tidak ditembus cahaya.
Komunitas
lingkungan
laut
terdiri
atas
produsen
berupa
fitoplangton,
diatom,
mikroflagellata, ganggang hijau, ganggang coklat, dan gnggang merah .Sedangkan konsumen terdiri
atas Zooplangton berupa mollusca, ubur-ubur, dan hewan-hewan kecil lainnya yang melayang dipermukaan laut.Jenis konsumen lainnya adalah Bentos yaitu golongan hewan yang mendiami lapisan dasar, Neuston yaitu golongan hewan yang berenang aktif dan Nekton .
B. Kajian Empiris Suatu penelitian yang yang dilaksanakan oleh Faisal Maulana dkk pada tahun 2014 di Pantai Pajala menemukan berbagai bota laut anata lain Bintang laut, Kepiting, ubur-ubur, Dolar laut, Teripang, Bintang Ular, kerang / tiram, cumi-cumi, cacing dan siput laut.. Pantai Pajala merupakan bentangan pantai pesisr Muna bagia n barat yang sejajar dan berjarak kurang-lebih 8 km dengan Pantai Lakabu, sehingga baik lingkungan maupun biota laut memiliki persamaan.
BAB.III METOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliatan ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2016 di Pantai Lakabu kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Yang merupakan populasi dari penelitian ini adalah semua jenis hewan yang ada di lokasi penelitian. 2. Sampel Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah jenis hewan yang dapat ditangkap dan dikumpulkan dari populasi yang ada di lokasi penlitian. C. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Jaring, Penyungkit, Toples , alat tulis menulis, alat dokumentasi / kamera dan kunci identifikasi. 2. Bahan Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: alokohol/ pengawet, Biota laut yang tertangkap.
D. Teknik Mengumpulkan Data 1. Mengumpulkan biota laut pada areal neritik dan litoral satu ekor perspecies. 2. Biota laut dimasukkan kedalam toples yang telah diisi dengan alcohol/ pengawet. 3. Setip Biota laut diidentifikasi dan didokumentasikan 4. Membuat laporan hasil penelitian.
BAB.IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Biota laut yang diperoleh pada penelitian ini adalah Kepiting, pagurus,udang, ubur-ubur, bintang laut, dolar laut, teripang, bintang nular , siput laut, tiring, ikan kecil, bulu babi, lobstet dan cumi-cumi.
B. Pembahasan 1. Kepiting( Pharatelpusha sp) .Mempunyai lima pasang alat gerak, tiga pasang anggota paling depan memliki perubahan fungsi sabagai rahang.Segmentasi tubuh berupa sefalothorax kepala dan dada bersatu ) dan abdomen. Tubuh ditutupi dengan cangkang yang keras . Hewan ini mempunyai karapakx sebagai pelindung sefalothorax.Pada kepala terdapat alat muulut, dua pasang antenna, sepasang mata, sepasang rahang. Bergerah dengan merangkak atau berenang.Dalam klasifikasi termasuk genus Paratelpusha ordo Decapoda, kelas Malacostraca fillum Crustacea,kingdom Animalia. 2. Ubur-ubur ( Aurelia aurita) Betuk tubuh menyerupai mangkuk yang transparan. Memiliki tentakel yang ditutupi dengan sel-sel penyengat yang mampu membunuh hewan lain. Bagian tubuh terdiri dari lengan, tentakel, mulut, gonad, saluran radial, subumbrella. Termasuk genus Aurelia,kelas Scypozoa fillum Coelenterata kingdom Animalia. 3. Bintang laut ( Asteria sp) Tubuh tidak bersegmen, tidak berkepala, epidermis diperkuat dengan oleh kepingan kapur / lamina yang dilengkapi dengan tonjolan duri-duri yang halus .Bentuknya menyerupai bintang .Permukaan bagian dorsal berkulit duri tumpul. Dibagian ventral terdapat jepit atau pediselaria yang berfunsi menangkap mangsa, melindungi ingsang. Mulut terdapat di bagian ventral. Klasifikasi termasuk genus Asteria kelas Asteridea fillum Echinodermata.
4. Tiram / kerang ( Pinctada margaritifera ) Tubuh diselimuti cangkang yang berfunsi sebagai pelindung tubuh. Cangkang terdiri dari dari dua bilah yang dihubungkan oleh engsel elastis, Cangkang terdiri dari lapisan periostrakum yang keras untuk melindungi cangkang bagian dalam, lapisan perismatik berupa Kristal kalsium karbonat dan
lapisan nakres berupa laisan mutiara Dalam klasifikasi termasuk ordo Venus genus Pictala kelas Pelecypoda Fillum Molusca kingdom Animalia.
BAB.V PENUTUP A. Simpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulakan bahwa biota laut yang ditemukan dipantai Lakabu terdiri atas kepiting, tiram, bintang laut,, ubur-ubur ,.cumi-cumi, udang dan ikan –ikan kecil.
B. Saran Kami menyadari bahwa penelitian ini masih tidak sempurna dan masih banyak kekurangan., terutama keadaan lokasi dan waktu penelitian yang singkat sehingga tidak dapat melakukan pengamatan secara detail dan cermat. Demikian pula lokasi penelitian yang jumlah biotanya sudah berkurang.
Lampiran; Biota laut yang ditemukan di lokasi penelitian
Diposkan 24th April oleh Laode Rindu 0
Tambahkan komentar
Memuat
HOME SEO TAG HTML MENU NAVIGASI WIDGET POST TRIK'S TRIK COMPUTER Home » Without category » LAPORAN PRAKTKUM BIOLOGI LAUT 1
LAPORAN PRAKTKUM BIOLOGI LAUT 1
LAPORAN PRAKTKUM BIOLOGI LAUT
JENIS-JENIS ORGANIME YANG HIDUP DI PANTAI COROCOK SUMATERA BARAT Oleh : ZAINUDIN 0804113884 Manajemen sumberdaya Perairan
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012 DAFTAR ISI
ISI
HALA
MAN KATA PENGANTAR....................................... ........................... ..............
i
DAFTAR ISI........................................................................ ........................
ii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
iii
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1.1. Latar Belakang................................ ................................................
1
1.2. Tujuan dan Manfaat.......................... ........................... ...................
2
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................ ............................ III. METODE PRAKTIKUM........................................... ......................... 3.1. Waktu dan Tempat......................... ........................... ...................... 3.2. Alat dan Bahan........................ ........................... ............................ 3.3. Metode Praktikum.......................... ........................... ...................... 3.4. Prosedur Praktikum................................... ......................................
1
3 6 6 6 6 7
IV. ISI............................................................................................................
9
4.1. Hasil Praktikum................................. ........................... ...................
9
4.2. Pembahasan.....................................................................................
10
V. KESIMPULAN DAN SARAN................................ .............................. 5.1. Kesimpulan...................................................................................... 5.2. Saran................................................................................................
13 13 13
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Setinggi puji dan sedalam syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan Biologi Laut dengan judul “Jenis-jenis Organisme Flora Dan Fauna Yang Hidup Di Daerah Intertidal Pantai Cerocok Sumatera
Barat” tepat pada waktu yang telah di tentukan. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Biologi Laut serta para asisten yang telah membantu penulis selama praktikum sampai pada penulisan laporan ini. Seterusnya, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini, penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang
nantinya dapat membantu untuk kesempurnaan kearah yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca s emua.
Pekanbaru, 26 April 2012
ZAINUDIN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Wilayah Indonesia sebagian besar terdiri dari lautan, yaitu sekitar 70 % dari total luas wilayah Indonesia keseluruhannya. Disamping itu, Indonesia juga mempunyai garis pantai sepanjang 81.000 km dan merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada dengan memiliki 17.508 pulau (Dahuri et al, 2001). Sebagai negara kepulauan, indonesia terletak diantara samudera pasifik dan samudera hindia dan mempunyai tatanan geografis yang rumit dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di berbagai tempat, terutama di kawasan barat, menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata dan hampir seragam, tetapi di tempat lain, terutama dikawasan timur, menunujukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk tidak teratur dan rumit. (Feliatra et al, 2003). Lautan di dunia merupakan kesatuan ekosistem dimana serangkaian komunitas dapat mempengaruhi faktor-faktor fisik dan kimia air laut di sekelilingnya. Ekosistem yang besar ini dapat dibagi menjadi daerah-daerah kecil dimana parameter fisika dan kimia mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap populasi dari daerah tersebut (Nybakken, 1988). Laut seperti halnya daratan dihuni oleh biota, yakni tumbuhan-tumbuhan hewan dan mikroorganisme hidup. Biota Laut menghuni hampir semua bagian laut, mulai dari pantai permukaan laut sampai dasar laut yang terjeluk sekalipun. Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia, bukan saja karena kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi juga karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan biota laut yang makin hari makin meningkat dibarengi oleh kemajuan pengetahuan tentang kehidupan biota laut yang tertampung dalam ilmu pengetahuan alam laut yang dinamakan biologi laut (marine biology). Biologi laut, yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu cepat untuk mengungkap rahasia kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah jenisnya luar
biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya luar biasa tingginya. Tingginya keanekaragaman jenis biota di laut barangkali hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat.
1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dilakukan praktikum lapangan ini adalah supaya mahasiswa tidak hanya dapat mengenal berbagai objek studi dalam mata kuliah Biologi Laut secara teoritis saja tetapi juga secara langsung (melalui identifikasi langsung). Ditambah juga dapat mengenal habitat dan kebiasaan hidup organisme tersebut di alam. Sedangkan manfaat dari praktikum ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan praktikan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai organisme laut terutama yang hidup di daerah pantai. II. TINJAUAN PUSTAKA
Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Kata laut sudah dikenal sejak dulu kala oleh bangsa kita dan bahkan oleh bangsa-bangsa di beberapa Negara di Asia Tenggara. Laut lepas yang luasnya dibatasi oleh benua-benua kita kenal sebagai samudera. Secara ekologis terdapat fenomena dinamis seperti: abrasi, akresi, erosi, deposisi dan intrusi air laut. Di samping itu, masih terdapat juga fenomena nonalamiah seperti: pembabatan hutan mangrove untuk pertambakan, pembangunan dermaga/jetty untuk pendaratan ikan dan reklamasi pantai. Gejala yang umum terjadi di wilayah kepesisiran adalah interaksi faktor alam dan aktivitas manusia secara bersamaan, sebagai penyebab adanya ketidakseimbangan siklus biogeokimia (Cooke dan Doornkamp, 1990). Untuk itu dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia mulai menyadari pentingnya laut dan potensi sumberdaya di dalamnya. Birowo (1991), mengemukakan bahwa laut bermanfaat sebagai sumber atau media seperti sebagai pangan, transportasi, sumber mineral, bahan baku, industri, bahari, tambang, pertahanan dan keamanan, sumber energi, pemukiman, pariwisata dan tempat limbah. Tidak kurang dari 833 jenis tumbuh-tumbuhan dilaut (alga, lamun dan mangrove), 910 jenis karang (Coelenterata), 850 jenis spon (Porifera), 2500 jenis kerang dan keong (Mollusca), 1502 jenis udang dan kepiting (Crustacea), 745 hewan berkulit duri ( Echinodermata), 2000 jenis ikan ( Pisces), 148 jenis burung laut (Aves), dan 30 jenis hewan menyusui (Mammalia), diketahui hidup di laut. Di samping itu tercatat juga tujuh jenis penyu dan tiga jenis buaya (Reptilia). (Romimohtarto, 2001).
Wilayah pantai merupakan kawasan yang selalu berobah-robah, dimana pada daerah ini terjadi interaksi antara tiga unsur utama yaitu daratan, lautan dan atmosfer. Wilayah pantai juga berfungsi sebagai zone penyanggga (buffer zone) bagi banyak binatang yang bermigrasi (ikan, udang, maupun burung), untuk mencari makan, memijah dan membesarkan anaknya (Pariwono, 1987). Biologi laut yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu cepat yang mengungkap kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah dan jenisnya cukup banyak. Tingginya keanekaragaman jenis biota laut hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat (Romimohtarto, 2001). Pada daerah intertidal atau litoral, pantai laut ini bentuknya bermacam-macam. Pada beberapa tempat ada lereng pantainya membentuk landai, di sini terdapat jarak yang besar antara tanda-tanda air pasang tertinggi dan air pasang terendah. Selain bentuk landai ini ada juga lereng pantainya yang berbentuk curam. Pada pantai yang demikian tanda-tanda air pasang akan kelihatan saling berdekatan. Epifauna adalah semua hewan yang hidup di atas substrat dasar lautan atau perairan, misalnya kepiting, siput laut, bintang laut, timun laut dan lain-lain. Infauna adalah semua hewan yang hidupnya di bawah substrat yaitu dengan cara menggali lubang atau membenamkan diri pada substrat dasar lautan (perairan), misalnya cacing, tiram, remis, bivalva dan lain-lain.
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Biologi Laut dengan judul “Jenis-jenis Organisme Flora dan Fauna Yang Hidup Di Daerah Intertidal Pantai Cerocok Sumatera Barat” ini dilaksanakan pada hari Sabtu, yang
bertempat di Pantai Cerocok, Painan Sumatera Barat dan pada hari Rabu, yang bertempat di Laboratorium Ekologi Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum di lapangan adalah Scop Net, Core dan ayakan dengan mesh size 1 mm (saringan santan kelapa juga cukup), bahan pengawet
spesimen (formalin 10%), kantong plastik untuk tempat spesimen (plastik kapasitas 0,5kg), buku catatan dan alat tulis, spidol (permanen) untuk label. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum di laboratorium adalah pinset, sampel flora dan fauna, tempayan tempat sorting, buku identifikasi dan mikroskop (bila perlu). 3.3. Metode Praktikum Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung dimana objek diteliti dan diamati secara langsung di Lapangan dan Laboratorium. 3.4. Prosedur Praktikum A. Sampling Organisme a.
Bagilah daerah intertidal atas 2 atau 3 bahagian (atas, tengah dan bawah)
b. Bahagian atas adalah intertidal yang sebelah daratan dan begitu sebaliknya c.
Kumpulkan organisme yang hidup di setiap zona intertidal tersebut
d. Masukkan ke dalam plastik dan awetkan e.
Catat habitatnya (pasir, batu, karang, lumpur)
f.
Catat apakah organisme itu, infauna atau epifauna
g. Untuk menyelidiki organisme infauna, gunakan scop atau core secara vertical pada permukaan sediment dan tekan sampai kedalaman 10 cm dari permukaan. Lalu angkat dengan baik sehingga sediment tidak tumpah dan masukkan ke saringan lalu ayak pelan-pelan di atas air. h. Organisme yang didapatkan diidentifikasi dan kalau tidak masukkan ke dalam kantong plastik yang telah diberi label (titik sampling) i.
Apabila tidak teridentifikasi di lapangan bubuhi formalin dan bawa ke Laboratorium untuk kemudian diidentifikasi.
j.
Untuk organisme epifauna dan flora kumpulkan seperlunya, cukup satu individu yang berukuran kecil untuk setiap jenisnya.
B. Analisa Sampel a.
Ambil sampel anda
b. Cuci dengan air kran c.
Letakkan pada petridisk yang sudah disiapkan
d. Identifikasi sampel sesuai dengan kunci identifikasi e.
Foto organisme yang di dapat/spesies
f.
Catat (Filum, Ordo, Class, Famili, Genus, Spesies dan habitatnya).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. klasifikasi Teripang. Phylum
: Echinodermata
Kelas
: Thalacea
Ordo
: Phyrosoma
Family
: Holothuridae
Genus
: Holothuria
Spesies
: Holothuria marmonata
Deskripsi Tubuh memanjang seperati ketimun yang sering disebut timun laut, mulut teardapat diujung dan yang satu lagi di anus. Ada kaki tabung di tiga bagian ventral yang digunakan untuk berjalan dan mempunyai alat hisap seperti bintang laut. Tubuh seperti kulit dapat memanjang dan dapat mengkerut sebagian besar teripang bernafas melalui pohon respirasi sebuah alat bercabang terdiri dari banayk tabung. Dalam phylum Echinodermata terdapat berbagai kelas diantaranya kelas crinoidea,kelas Echinodea, kelas Holothrioideadan kelas Ophiuroiudea yang semuanya berhabitat di air laut yang berpasir halus.
Sebaran dan Habitat Di Indonesia banyak terdapat manado, pulau bangka Lampung, kepulauan seribu dan Indonesia timar. Teripang adalah hewan averbrata yang memilki bentuk dan jenis beraneka ragam dengan nama daerah yang berbeda-beda.Hidup dilaut yang dangkal, yang berpasir halus dan ada juga di bebatuan karang.
4.1.2
Cancer Gracilis
Raya:
Animalia
Filum:
Arthropoda
Subphylum:
Crustacea
Kelas:
Malacostraca
Order:
Decapoda
Infraorder:
Brachyura
Superfamili:
Cancroidea
Keluarga:
Cancridae
Genus:
Metacarcinus
Spesies:
M. g raci lis
Morfologi Seperti anggota lain dari keluarga Cancridae , kepiting ramping memiliki sangat luas dan oval karapas dengan gigi kusam seperti tonjolan ke bagian depan dari carapace. Kepiting betina dapat dibedakan dari laki-laki dengan flap ekor luas pada undersides mereka, yang digunakan untuk melindu ngi telur mereka ketika mereka masih terkubur. Kepiting ramping biasanya memiliki karapas yang coklat zaitun dan kaki yang bervariasi dari coklat kekuningan sampai ungu. M. g raci lis hanya tumbuh lebar sekitar 3,5 inci (9 cm) dan menyerupai remaja M. magister . Seringkali dua spesies dapat bingung M. g raci lis terlihat sangat mirip dengan kepiting Dungeness remaja. Mereka dengan mudah dapat dibedakan satu sama lain namun
dengan
penampilan
rambut
pada
tiga
posterior M. magister di
kaki
mana M. g racilis hampir selalu berambut. Karakteristik lain menceritakan kepiting ramping adalah bahwa segmen terakhir flap ekornya ditunjukkan, di mana M. magister melengkung. 4.1.3
Klasifikasi ikan glodok.
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Actinopterygii
Ordo:
Perciformes
Familia:
Gobiidae
Subsuku:
Oxudercinae
Gelodok,
belodok,
belodog
atau
blodog
adalah
sekelompok ikan dari
beberapa marga yang termasuk ke dalam anaks uku Oxudercinae. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat
kedaratan,
terutama
di
daerah
berlumpur
atau
berair
dangkal
di
sekitar hutan bakau ketika air surut. Nama-nama lainnya adalah tembakul, tempakul, timpakul atau belacak (bahasaMelayu), gabus laut, lunjat dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris di sebut mudskipper, karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur.
4.1.4. Klasifikasi Karang Kingdom
: Animalia
Phylum
: Porifera
Class
: Hexactinellida
Sub class
: Hexactinosida
Genus
: Aphrocallistes
Morfologi Karang termasuk hewan yang hidup di dasar perairan berbatu, memiliki beragam spesies, umumnya termasuk fillogeni karna perkembangannya sangat lama. Biasanya karang juga merupakan tempat istirahatnya nekton .
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Laut mempunyai sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini maupun masa yang akan datang, maka lakukanlah usaha-usaha untuk meningkatkan daerahdaerah wilayah pesisir dan lautan Pengamatan yang telah dilakukan membuktikan bahwa lokasi penelitian yaitu pantai Cerocok, masih tergolong daerah yang kondusif untuk tempat tinggal berbagai jenis makhluk hidu laut terutama dari famili mollusca. Keanekaragaman yang tinggi dari biota yang ditemukan sekaligus menjadi pertimbangan kita tentang ekosistem seperti apa yang mampu menjadi pendukung kehidupan biota laut itu dan perkembangannya. 5.2. Saran Mudah-mudahan dengan praktikum ini saya mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai laut dan organisme-organisme yang ada di daerah pesisir laut. Dan dengan keterbatasan yang ada semoga praktikum yang akan datang .
DAFTAR PUSTAKA Birowo, s. 1991. Pengantar Oseanografi dalam J. H. KUNARSO dan RUYITNO (eds). Status pencemaran laut di Indonesia dan teknik pemantauannnya. LIPI-Jakarta.
Cooke, R.U. and J.C. Doornkamp. 1990. Geomorphology in Environmental Management. 2nd ed. New York, USA: Oxford Univ. Press, inc. Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting dan J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. P.T. Pradnya Paramita. Jakarta. Feliatra et al. 2003. Pengantar Perikanan dan Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. Nybakken, j. W., 1988. Biologi Laut suatu pendekatan ekologis. Terjemahan penernit PT. Gramedia. Jakarta. Odum, P., 1971. Fundamental of Ecology. W. B. Sanders Tokyo, Japan, 360pp. Romimohtartao, Kasijian. 2001, Biologi Laut, Pengetahuantentang biota laut, Djambatan, Jakarta. 540 hal.