1
I PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Peny Pe nyed edia iaan an ba baha han n pa paka kan n pa pada da da dasa sarn rnya ya be bert rtuj ujua uan n un untu tuk k me meme menu nuhi hi kebutuhan zat makanan yang diperlukan oleh ternak. Pemilihan bahan pakan tidak akan terlepas dari ketersediaan zat makanan itu sendiri yang dibutuhkan oleh ternak. Untuk mengetahui berapa jumlah zat makanan yang diperlukan oleh ternak sertaa cara meny sert menyusun usun rans ransum, um, dipe diperluk rlukan an peng pengeta etahuan huan men mengena genaii kual kualita itass dan kuantitas zat makanan. Merup Me rupak akan an su suat atu u ke keunt untung ungan an bah bahwa wa zat ma maka kanan nan,, sel selain ain mi mine neral ral dan vitamin, tidak mempunyai sifat kimia secara individual. Zat makanan sumber energi ener gi mem memili iliki ki kand kandunga ungan n karb karbon, on, hidr hidrogen ogen dan oksi oksigen, gen, seda sedangka ngkan n prot protein ein terdiri dari asam amino dan mengandung sekitar ! persen nitrogen. "ecara garis besar jumlah zat makanan dapat dideterminasi dengan analisis kimia, seperti analisis proksimat dan analisis serat. Zat makanan dapat ditentu ditentukan kan dengan analisis proksimat, dan terhadap pakan berserat analisis proksimat lebih dikembangkan lagi menjadi analisis serat. #andungan nutrien pangan atau pakan dapat diketahui dengan mengurai $menganalisis% komponen pangan dan pakan secara kimia. &eknik analisis yang umum untuk mengetahui kadar nutrien dalam pangan atau pakan adalah 'nalisis Proks Proksim imat at $ Proximate Proximate analysis% analysis% atau atau meto metode de (eende ende.. 'nali nalisi siss Prok Proksi sima matt ditemukan sekitar )) tahun yang lalu di pusat eksperimen (eende $Weende $Weende Experiment Station% Station% *erman oleh dua ilmuwan +enneberg dan "tohmann. Metode ini ini tida tidak k meng mengura uraika ikan n kandu kandunga ngan n nutri nutrien en secar secaraa rinci rinci namun namun berupa berupa nilai nilai perkiraan sehingga sehingg a disebut analisis proksimat. pro ksimat.
2
Metode Proksimat menggambarkan bahwa analisis dapat dilakukan terhadap kadar air, abu, lemak atau ether ekstrak, nitrogen total, dan kadar serat. #omponen bahan ekstrak tanpa nitrogen adalah hasil pengurangan bahan kering dengan komponen , abu, lemak, nitrogen total, dan serat. #omponen lemak, protein dan serat sering disebut lemak kasar, protein kasar dan serat kasar.
1.2. 1.2. Identi Identifik fikasi asi Makal Makalah ah
erd erdas asar arka kan n urai uraian an lata latarr bela belaka kang ng diat diatas as,, iden identi tifi fika kasi si masa masala lah h dari dari pembuatan laporan akhir ak hir praktikum ini adalah sebagai berikut% erapa erapa kandung kandungan an air yang yang terkand terkandung ung dalam dalam onggok. onggok. % erapa erapa kadar kadar abu abu yang terkan terkandung dung dalam dalam onggo onggok. k. /% erapa erapa kadar kadar protein protein kasar yang yang terkandu terkandung ng dalam dalam onggok. onggok. 0% erapa erapa kadar kadar lemak lemak kasar kasar yang terkan terkandung dung dalam dalam onggok onggok.. 1% erapa erapa kadar kadar serat serat kasar kasar yang yang terkandun terkandung g dalam onggo onggok. k. !% erapa erapa energ energii yang yang terkandu terkandung ng dalam dalam onggok onggok..
1.3. .3. Tuuan uan
erdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan dari laporan akhir praktikum ini adalah% Untuk ntuk menge engeta tahu huii kand kandun unga gan n air air yang ang terk terkan andu dung ng dala dalam m ongg onggok ok menggunakan analisis kadar air. % Untuk Untuk mengetahui mengetahui jumlah jumlah mineral mineral yang terkandu terkandung ng dalam onggok onggok melalui melalui analisis kadar abu. /% Untu Untuk k menge mengeta tahui hui kadar kadar prote protein in kasar kasar yang yang terka terkandu ndung ng dalam dalam onggok onggok melalui analisis protein kasar. 0% Untu Untuk k menge engeta tahu huii kada kadarr lema lemak k kasa kasarr yang yang terk terkan andu dung ng dala dalam m ongg onggok ok melalui analisis lemak kasar.
3
1% Untuk Untuk mengetahu mengetahuii kadar serat serat kasar yang terdapa terdapatt dalam onggok onggok melalui melalui analisis serat kasar. !% Untuk Untuk mengetahu mengetahuii energi yang yang terkandung terkandung dalam onggok onggok melalui melalui analisis analisis energi.
1.!. "aktu "aktu dan dan Te Te#$at Prakti Praktiku# ku#
+ari2 &anggal
- #amis, ! 3ovember )0 4 ) 3ovember )0
Pukul
- /./) (5 6 0./) (5
&empat
- 7aboratorium 3utrisi &ernak dan #imia Makanan &ernak.
4
II DE%&'IP%I BAHAN
8nggok adalah sisa giling tapioka yang berasal dari singkong atau ubi kayu. 9alam bahasa jawa onggok seringkali di sebut gaber. Pada mulanya onggok hanya dianggap sebagai limbah, terlebih karena bau yang di timbulkan onggok sangat menyengat. 3amun seiring berjalannya berjalannya perkembangan perkembangan kebutuhan manusia akan bahan pengganti pakan ternak dan bahan baku lainnya, maka jadilah jadilah onggok sebagai sumber penghasil tambahan. #etersediaan onggok semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya produksi tapioka. +al ini diindikasikan dengan semakin meluasnya areal penanaman dan produksi ubi kayu. 7uas areal tanam meningkat dari ,/ juta hektar dengan produksi /,/ juta ton pada tahun ::) menjadi ,; hektar dengan produksi :,0 juta ton pada tahun ::1 $P", ::!%. <35< $:;:% melaporkan dari setiap ton ubi kayu akan dihasilkan 1) kg tapioka dan 0 kg onggok. +al ini yang menyebabkan onggok berpotensi sebagai polutan disekitar pabrik. 'da jenis onggok yang lazim beredar, yaitu onggok kering dan onggok basah. eberapa fungsi dari onggok basah adalah sebagai bahan tambahan pakan untuk ternak sapi, babi, ataupun ternak lainnya yang mulai kesulitan mencari hijau hijauan an pakan pakan terut terutam amaa di musim musim kemara kemarau. u. #aren #arenaa harga hargany nyaa yang yang relati relatif f terjangkau, jadilah onggok basah sebagai bahan pakan alternatif bagi pakan. 8nggok kering sendiri merupakan onggok basah yang telah melalui proses pengeringan, baik pengeringan oleh matahari maupun pengeringan oleh oven. =ungsi onggok kering antara lain sebagai bahan baku saus, bahan baku obat nyamuk, bahan perekat lem kertas, campuran kecap.
5
Ta(el 1. #andungan 3utrisi pada 8nggok )at Nutrisi Protein #asar $>% 7emak #asar $>% "erat #asar $>% 'bu $>% <&3 $>% ' ir
&andungan Nutrisi ,;: ),/; 0 ,? / , ; ) ,; ) ) ,/
"umber - "udarmadji $::!% Penggunaan onggok sebagai bahan pakan sangat terbatas, terutama bagi ternak ternak poligast poligastrik. rik. +al tersebu tersebutt disebabka disebabkan n karena karena kandunga kandungan n protein protein kasar kasar onggok yang cukup rendah dan disertai dengan kandungan serat kasar yang tinggi.
6
ANALI%I% AI'
7
III TIN*AUAN PU%TA&A
'ir yang dimaksud dalam analisis proksimat adalah semua cairan yang menguap pada pemanasan dalam beberapa waktu pada suhu )1@4)@A dengan tekanan udara bebas sampai sisa yang tidak menguap mempunyai bobot tetap. Penentuan kandungan kadar air dari suatu bahan sebetulnya bertujuan untuk menentukan kadar bahan kering dari bahan tersebut $#amal, ::;%. #adar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. #adar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. #adar air yang tinggi menyebabkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan $9wijosepputro, ::0%. anyaknya kadar air dalam suatu bahan pakan dapat diketahui bila bahan pakan tersebut dipanaskan pada suhu )1⁰A dalam peranti pemanas, seperti oven. Metode pengeringan melalui oven sangat memuaskan untuk sebagian besar makanan, akan tetapi beberapa makanan seperti silase, banyak sekali bahan4bahan atsiri $bahan yang mudah terbang% yang bisa hilang pada pemanasan tersebut $(inarno, ::?%. Umur tanaman, kualitas dan lama penjemuran bahan pakan yang akan dianalisis dapat mempengaruhi data yang dihasilkan $"utardi, )):%. #adar air dalam bahan pakan terdapat dalam bentuk air bebas, air terikat lemah dan air terikat kuat. esar kadar air ini bisa bisa dipengaruhi oleh proses pengeringaan dalam oven atau saat dikering udarakan $&illman et al ., ::;%.
8
#elemahan dalam analisis air ini adalah tidak hanya air yang menguap, tetapi terdapat juga senyawa4senyawa asam4basa organik sederhana yang ikut menguap sepertiB asam asetat, butirat, propionat, ester atsiri sehingga terhitung sebagai komponen air. "elain itu, adapula air yang terikat dalam senyawa sukar untuk menguap, sehingga mengurangi total air. Cumus yang digunakan untuk menghitung analisis air adalah-
'ir $>%D berat awal bahan sebelum dioven $gr%6berat akhir bahan setelah dioven $gr% erat awal bahan sebelum dioven
9
I+ ALAT BAHAN DAN P',%EDU' &E'*A
!.1. Alat dan Bahan !.1.1. Alat
% 8ven listrik berfungsi untuk mengeringkan sampel atau memanaskan alat4 alat laboratrium seperti cawan aluminum. %
% 8nggok 0.. Prsedur &era % Mengeringkan Aawan alumunium dalam oven selama jam pada suhu)) 4 )1) A. % #emudian dinginkan dalam eksikator selama 1 menit dan timbang beratnya $Aatat sebagai ' gram% /% Menambahkan
ke
dalam
cawan
alumunium
tersebut
sejumlah
sampel2bahan lebih kurang 41 gram, timbang dengan teliti. 9engan demikian berat sampel2bahan dapat diketahui dengan tepat $Aatat sebagai
10
gram%. ila menggunakan timbangan analitik digital maka dapat langsung diketahui berat sampelnya dengan menset zero balans, yaitu setelah berat alumunium diketahui beratnya dan telah dicatat, kemudian dizerokan sehingga penunjukan angka menjadi nol, lalu sampel langsung dimasukan ke dalam cawan dan kemudian timbang beratnya dan catat sebagai A gram. 0% Memasukan cawanEsampel ke dalam oven selama / jam pada suhu )) 4 )1 ) A sehingga seluruh air menguap. $'tau dapat pula dimasukan dalam oven dengan suhu !)oA selama 0; jam%. 1% Masukkan dalam eksikator selama 1 menit dan timbang. Ulangi pekerjaan ini dari tahap no 0 dan 1, sampai beratnya tidak berubah lagi. Aatat sebagai 9 gram. !% "etiap kali memindahkan cawan alumunium $baik berisi sampel atau tidak, gunakan tang penjepit%.
11
+ HA%IL PEN/AMATAN DAN PEMBAHA%AN
0.1. Hasil Penga#atan Ta(el 2. Hasil Penga#atan ,nggk Berat aan
?,/1 gram
Berat aan sa#$el se(elu# di 4en ,:)0 gram
Berat aan sa#$el setelah di 4en ,10 gram
Hasil Perhitungan
;,; >
0.2. Pe#(ahasan
9alam menentukan kadar air dari onggok, dilakukan penguapan terhadap sampel onggok dengan cara memanaskannya di dalam oven selama / jam dengan suhu )1oA. erat sampel E cawan berkurang setelah dioven yaitu dari ,:)0 gr menjadi ,10 gr dikarenakan air yang terkandung dalam onggok semuanya menguap menjadi gas dan menyisakan bahan kering dari onggok. Maka dapat diketahui bahwa berat air pada sampel adalah seisih dari perubahan berat tersebut. Untuk mengetahui kadar airnya dalam persen adalah dengan membagi berat air yaitu ),/; gr dengan berat sampel yang diuji yaitu 0,1: gr dan dikalikan dengan ))> sehingga didapatkan bahwa kadar air onggok adalah ;,;>.
"edangkan menurut literatur "udarmadji $::!% kadar air dalam onggok sebesar ),/>. &erjadi rentan nilai yang cukup jauh antara hasil perhitungan dengan literatur. Perbedaan ini dapat disebabkan karena bisa saja tidak hanya air yang menguap, tetapi terdapat juga senyawa4senyawa asam4basa organik sederhana yang ikut menguap sepertiB asam asetat, butirat, propionat, ester atsiri sehingga terhitung sebagai komponen air. "elain itu, adapula air yang terikat dalam senyawa sukar untuk menguap, sehingga mengurangi total air.
12
ANALI%I% ABU
13
III TIN*AUAN PU%TA&A
'nalisa kadar abu bertujuan untuk memisahkan bahan organik dan bahan anorganik suatu bahan pakan. #andungan abu suatu bahan pakan menggambarkan kandungan total mineral pada bahan tersebut. 'bu terdiri dari mineral yang larut dalam detergen dan mineral yang tidak larut dalam detergen $Aherney,)))%. 9alam proses pengabuan suatu bahan, ada dua macam metode yang dapat dilakukan, yaitu cara kering $langsung% dan cara tidak langsung $cara basah%. #andungan abu ditentukan dengan cara mengabukan atau membakar bahan pakan dalam tanur, pada suhu 0))4!))oA sampai semua karbon hilang dari sampel, dengan suhu tinggi ini bahan organik yang ada dalam bahan pakan akan terbakar dan sisanya merupakan abu $berwarna dari putih sampai abu4abu% yang dianggap mewakili bagian inorganik makanan. 3amun, abu juga mengandung bahan organik seperti sulfur dan fosfor dari protein, dan beberapa bahan yang mudah terbang seperti natrium, klorida, kalium, fosfor dan sulfur akan hilang selama pembakaran. #andungan abu dengan demikian tidaklah sepenuhnya mewakili bahan inorganik pada makanan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif $'nggorodi, ::0%. *umlah sampel yang akan diabukan bergantung pada keadaan bahannya. 9alam hal ini, kandungan abunya dan kadar air bahan. ahan4bahan yang kering biasanya 41 gram, seperti biji4bijian dan pakan ternak. Untuk bahan yang kandungan airnya tinggi, jumlah bahan yang diabukan adalah cukup tinggi sekitar )41) gram karena saat dipanaskan maka air dalam bahan akan menguap dan bahan menjadi mengalami susut berat sehingga apabila sampel yang dianalisis terlalu sedikit, kemungkinan sisa zat tertinggal yang akan ditimbang tidak ada sehingga analisis bisa terganggu.
14
ahan yang mengandung kadar air tinggi perlu dioven terlebih dahulu sebelum diabukan agar proses pengabuan tidak berlangsung terlalu lama. ahan yang berlemak banyak dan mudah menguap harus diabukan menggunakan suhu mula4mula selama beberapa saat lalu baru dinaikkan ke suhu pengabuan agar komponen volatil bahan tidak cepat menguap dan lemak tidak rusak karena teroksidasi. "edangkan untuk bahan yang dapat membuih perlu dikeringkan dalam oven terlebih dahulu dan ditambahkan zat antibuih, seperti olive atau parafin lalu bisa mulai diabukan. +al ini dilakukan karena timbulnya banyak buih dapat menimbulkan potensi ledakan yang cukup membahayakan $'priantono, :;:%. *umlah abu dalam bahan pakan hanya penting untuk menentukan perhitungan bahan ekstrak tanpa nitrogen $"oejono, ::)%. #elemahan dari analisis abu adalah tidak seluruhnya unsur utama pembentuk senyawa dapat terbakar dan berubah menjadi gas. 8ksigen ada yang masih tinggal dalam abu sebagai oksida misalnyaB karbon sebagai karbonat. *uga ada sebagian mineral tertentu berubah menjadi gas, sepertiB sulfut sebagai +", "8, "8/. Cumus yang digunakan untuk perhitungan analisis abu adalah'bu $>%D
erat abu $gram%
F ))
erat awal bahan sebelum dibakar
15
I+ ALAT BAHAN DAN P',%EDU' &E'*A
!.1. Alat dan Bahan !.1.1. Alat-
% Arussible porselen /) ml % #ompor listrik /% &anur listrik 0%
% 8nggok !.2. Prsedur &era
% #eringkan crussible porselen ke dalam oven selama jam pada suhu )1oA. % 9inginkan dalam eksikator selama 1 menit dan timbang, catat sebagai ' gram. /% Arussible porselen masih di atas piringan timbangan, lalu pijit tombol zero pada alat timbangan digital sehingga angka pengukuran menjadi nol. &ambahkan ke dalam crussible porselen tersebut sejumlah sampel2bahan lebih kurang 41 gram, timbangan dengan teliti. Aatat berat sampel sebagai garam. 0% Panaskan crussible porselen E sampel dengan hot plate atau kompor listrik sampai tidak berasap lagi. 1% Masukan crussible porselen E sampel ke dalam tanur listrik dengan temperatur !))4?))oA. iarkan beberapa lama sampai bahan menjadi abu putih betul.
16
!% Masukan dalam eksikator kurang lebih /) menit dan timbang dengan teliti, catat sebagai A gram. ?% +itung kadar abunya.
17
+ HA%IL PEN/AMATAN DAN PEMBAHA%AN
!.1. Hasil Penga#atan Ta(el 3. Hasil Penga#atan ,nggk Berat
Berat aan sa#$el
Berat aan sa#$el
Hasil
rusi(le ),0?1
se(elu# di tanur ,?:
setelah di tanur ),0:1
Perhitungan ,1;
!.2. Pe#(ahasan
'nalisa kadar abu bertujuan untk memisahkan bahan organik dan bahan anorganik yang terdapat dalam onggok. #andungan abu yang di dapat akan menggambarkan total mineral yang terkandung dalam onggok. 8nggok di bakar dalam tanur dengan suhu !))4?))oA selama !4; jam, hingga tersisa bahan mineral yang berwarna putih hingga abu4abu. 9alam analisis abu ini tidak digunakan cawan alumunium tetapi crusible porselen, hal ini di karenakan suhu di dalam tanur yang sangat tinggi, jika digunakan cawan alumunium, dikhawatirkan cawan akan hancur $lebur% dalam tanur. erdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, kandungan mineral dalam onggok sebesar ,1;>. "edangkan menurut literatur "udarmadji $::!% kandungan mineral dalam onggok sebesar ,>. &erjadi rentan nilai yang relatif kecil berdasarkan hasil perhitungan dan literatur. 'danya perbedaan ini dapat terjadi di karenakan tidak seluruhnya asam organik yang ikut terbakar dalam analisis ubu dan tidak berubah menjadi gas. 'da oksigen yang masih tinggal dalam abu sebagai oksida $misal Aa8% dan karbon sebagai karbonat $
Co3 ¿
,
sehingga nilai kadar abu kurang dari kadar abu sesungguhnya. +asil fraksi dari analisis abu salah satunya adalah mineral, misalnya 3atrium $3a%, #lor $Al%, elerang $"%, Posphor $P%. isa saja sebagian mineral tertentu ikut menguap menjadi gas $Mis- "ulfur sebagai
H 2 S
,
SO2
abunya bernilai lebih tinggi dari kadar sebenarnya.
,
SO3 ¿
. "ehingga kadar
18
ANALI%I% P',TEIN &A%A'
19
III TIN*AUAN PU%TA&A
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam4asam amino yang mengandung unsur4unsur A, +, 8, dan 3 yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga. Protein digunakan sebagai bahan bakar apabila keperluan enegi dalam tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein ikut pula mengatur berbagai proses tubuh, baik langsung maupun tidak langsung dengan membentuk zat4zat pengatur proses dalam tubuh. Protein mengatur keseimbangan cairan dalam jaringan dan pembuluh darah. "ifat amfoter protein yang dapat bereaksi dengan asam dan basa dapat mengatur keseimbangan asam4basa dalam tubuh $(inarno, ::)%. Metode #jeldahl merupakan salah satu dari uji kadar protein yang memiliki tingkat kepercayaan lebih tinggi dalam menentukan kandungan nitrogen $3%. Prinsip penentuan kadar protein kasar dengan menggunakan metode ini adalah penetapan nilai protein kasar dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menghitung kandungan 3 dan kemudian dikonversikan ke nilai protein dengan dikalikan dengan !,1. 3ilai !,1 didapatkan dari asumsi protein memiliki nitrogen sebanyak !> sehingga rasio protein - nitrogen adalah )) - ! atau lebih disederhanakan menjadi !,1 - . Untuk menentukan kadar protein, terdapat tiga tahap analisis kimia yaitu destruksi atau tahap penghancuran molekul4molekul yang ada dalam bahan menjadi lebih sederhana, destilasi atau tahap pemisahan nitrogen dari unsur
20
lainnya yang ada pada bahan, dan tahap titrasi atau tahap penetapan nilai nitrogennya. #elebihan metode ini adalah sederhana, akurat, dan universal juga mempunyai kebolehulangan $Ceproducibility% yang cukup baik, akan tetapi metode ini bukannya tidak memiliki kekurangan. #ekurangannya adalah nitrogen tidak hanya terkandung dalam protein, tapi terkandung juga pada senyawa 3on4 Protein 3itrogen. #arena senyawa non protein nitrogen ikut terhitung pada fraksi protein, maka komponen pada fraksi protein kasar adalah protein, asam amino bebas, amine sitrat, glikosida mengandung nitrogen, vitamin , asam nukleat, +A3, 'lkaloid, dan urea. #ekurangan lainnya dari analisis ini adalah, nilai !,1 sebagai konversi nitrogen ke protein tidak selalu tetap. Umumnya, nitrogen pada protein nabati kadarnya kurang dari !,1 sedangkan pada protein hewani kadarnya lebih dari !,1 $*uiati dan "umardi, :;%. Cumus untuk menentukan kadar protein kasar adalah-
Kadar Protein Kasar ( )=
Volume HCl x N HCl x 14 x 0,001 x 6,25 x 100 Berat awalbahan
21
I+ ALAT BAHAN DAN P',%EDU' &E'*A
!.1. Alat dan Bahan !.1.1. Alat-
% 7abu kjedahl /)) ml. % "atu set alat destilasi /%
% 8nggok !.1.3. )ak ki#ia-
% 'sam sulfat pekat % 'sam chorida $yang sudah diketahui normalitasnya% /% 3atrium hydroFida 0) > 0% #atalis campuran $yang dibuat dari Au"80.1+8 dan # "80 dengan perbandingan -1% 1% 'sam boraF 1> !% 5ndikator campuran $orm cresol greenB Methyl merah D 0-1. "ebanyak ),: gram campuran dilarutkan dengan alkohol ))ml%. !.2. Prsedur &era Destruksi
% &imbang contoh sampel kering oven sebanyak G gram. $Aatat sebagai ' gram% % Masukan ke dalam labu kjedahl dengan hati4hati, dan tambahkan ! gram katalis campuran.
22
/% &ambah ) ml asam sulfat pekat. 0% Panaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. ila sudah tidak berbuih lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar. 1% 9estruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih, setelah itu dinginkan. Destilasi
% "iapkan alat destilasi selengkapnya, pasang dengan hati4hati jangn lupa labu didih, vaselin dan tali pengaman. % Pindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas dengan aHuades sebanyak kurang lebih 1) ml. /% Pasangkan erlenmeyer yang sudah diisi asam boraF 1> sebanyak 1 ml untuk menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator campuran sebanyak tetes. 0% asahkan larutan bahan dan destruksi dengan menambah 0) 4!) ml 3a8+ 0)> melalui corong samping. &utup kran corong segera setelah larutan tersebut masuk ke labu didih. 1% 3yalakan pemanas bunsen dan alirkan kedalam pendingin tegak. !% 7akukan destilasi sampai semua 3 dalam larutan diangggap telah tertangkap oleh asam boraF yang di tandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak 2/ bagian. Titrasi
%
23
+ HA%IL PEN/AMATAN DAN PEMBAHA%AN
0.1. Hasil Penga#atan Ta(el 5. Hasil Penga#atan ,nggk Berat %a#$el
Nr#alitas H6L
),!:
),/
+lu#e H6L ,;
Hasil $erhitungan /,/0
0.2. Pe#(ahasan
erdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan kandungan protein kasar yang terdapat dalam onggok adalah sebesar /,/0>. Menurut literatur "udarmadji $::!% kandungan protein kasar dalam onggok adalah ,;:>. 'danya perbedaan hasil perhitungan dengan literatur dapat disebabkan oleh adanya penambahan pupuk urea saat onggok $sampel% ditanam, yang akan menyebabkan terjadinya perbedaan kandungan protein kasar. "elain itu dapat juga disebabkan oleh 3 yang mengikat pada 3+ 38/. 8nggok memiliki kandungan protein kasar yang sangat rendah sedangkan kandungan serat kasar yang sanggat tinggi, hal ini menyebabkan onggok kurang cocok jika dijadikan pakan untuk ternak monogastrik.
24
ANALI%I% LEMA& &A%A'
25
III TIN*AUAN PU%TA&A
#andungan lemak suatu bahan pakan dapat ditentukan dengan metode soFhlet, yaitu proses ekstraksi suatu bahan dalam tabung soFhlet $"oejono, ::)%. 7emak yang didapatkan dari analisis lemak ini bukan lemak murni. "elain mengandung lemak sesungguhnya, ekstrak eter juga mengandung waks $lilin%, asam organik, alkohol, dan pigmen, oleh karena itu fraksi eter untuk menentukan lemak tidak sepenuhnya benar $'nggorodi, ::0%. Penetapan kandungan lemak dilakukan dengan larutan heksan sebagai pelarut. =ungsi dari heksan adalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk melarutkan lemak, sehingga merubah warna dari kuning menjadi jernih $Mahmudi, ::?%. 'nalisis lemak yang umum dilakukan pada bahan makanan dapat digolongkan dalam / kelompok tujuan, yaitu penentuan kuantitatif, penentuan kualitatif, dan penentuan sifat fisik kimia yang khas.
26
lipoprotein sulit larut dalam eter, sehingga bahan yang demikian harus didestruksi terlebih dahulu agar bisa larut. Cumus yang digunakan untuk menghitung lemak kasar adalah7emak #asar $>%D
erat lemak $gram% erat awal bahan $gram%
F ))
27
I+ ALAT BAHAN DAN P',%EDU' &E'*A
!.1. Alat dan Bahan !.1.1. Alat-
% "atu set alat soFhlet % #ertas saring bebas lemak. /% #apas dan biji hekter 0%
% 8nggok % #loroform !.2. Prsedur &era
% "iapkan kertas saring yang telah kering oven $gunakan kertas saring bebas lemak% . % uatlah selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, timbang dan catat beratnya sebagai ' gram. Masukkan sampel sekitar 6 1 gram dalam selongsong kemudian timbang dan catat beratnya sebagai gram. &utup dengan kapas kemudian dihekter, lalu timbang dan catat beratnya sebagai A gram. erat sampel D $ 4 '% gram. /% "elongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soFhlet. Masukan pelarut lemak $#loroform% sebnayak )) 6 )) ml ke dalam labu didihnya. 7akukan ekktarksi $3yalakan pemanas hot plate dan alirkan air pada bagian kondensornya%. 0%
28
jam pada suhu )1) A. kemudian masukan ke dalam eksikator 1 menit dan kemudian timbang, dan catat beratnya sebagai 9 gram. 1% #loroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di penampung sokhlet. #loroform yang tertampung disimpan untuk digunakan kembali.
29
+ HA%IL PEN/AMATAN DAN PEMBAHA%AN
0.1. Hasil Penga#atan Ta(el. ! Hasil Penga#atan ,nggk Berat %elngsng Berat selngsng sa#$el Berat selngsng sa#$el (ii hekter se(elu# diekstraksi Berat selngsng sa#$el (ii hekter setelah diekstraksi Hasil Perhitungan
Dala# gra# ),;;; ,?1; ,??
,?! ,0:>
0.2. Pe#(ahasan
"etelah melakukan perhitungan didapatkan kadar lemak kasar pada onggok adalah ,0: > untuk mencari nilai tersebut dapat dilakukan dengan cara berat sampel sebelum diekstraksi dikurangi berat sampel setelah diekstraksi dibagi berat awal sampel dikali )) >. "edangkan menurut literatur "udarmadji $::!% kandungan lemak kasar yang terdapat dalam onggok adalah ),/;>. &erjadi rentan nilai yang cukup jauh antara hasil perhitungan dengan literatur. =aktor yang mempengaruhi perbedaan hasil kadar lemak kasar antara sampel yang kami teliti dengan literatur yaitu % #emampuan dalam fotosintesis dari bahan pakan tersebut tidak sama. % #andungan unsur hara dalam setiap tanah tidak selalu sama. /% Penggunaan jenis singkong bisa jadi tidak sama. 0% #esalahan orang yang meneliti dalam melakukan penelitian bahan tersebut.
30
ANALI%I% %E'AT &A%A'
31
III TIN*AUAN PU%TA&A
"erat kasar adalah zat non gizi sebagai sisa4sisa selektal sel4sel tanaman yang tahan terhadap hidrolisa oleh enzim4enzim pencernaan manusia. "erat makanan yang disebut juga unavailable carbohydrate sedangkan yang tergolong available carbohydrate adalah gula, pati, dan dekstrin, karena zat4zat tersebut dapat dihidrolisa dan diabsorbsi manusia yang kemudian di dalam tubuh diubah menjadi glukosa dan akhirnya menjadi energi atau disimpan dalam bentuk lemak. "erat makanan ini terdiri dari dinding sel tanaman yang sebagian besar mengandung / polisakarida yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin $Pilrang dan 9jojoesobagio, ))% 5stilah dari serat makanan harus dibedakan dengan istilah serat kasar yang biasa digunakan dalam analisis proksimat bahan pangan atau pakan. "erat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh asam atau basa kuat, bahan4bahan kimia yang digunakan untuk menentukan serat kasar yaitu asam sulfat $,1>% dan natrium hidroksida $,1>%. 9engan pemanasan asam4basa kuat yang ada akan menjadi rusak dan dapat diketahui komposisi kimia tiap4tiap bahan yang menagandung dinding sel. $Pilrang dan 9jojoesobagio, ))% "erat kasar sangat penting dalam penilaian kualitas bahan makanan karena angka ini merupakan indeks dan menentukan nilai gizi makanan tersebut. "elain itu, kandungan serat kasar dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu proses pengolahan $+ermayanti dan
32
"erat kasar mengandung senyawa selulosa, lignin dan zat lain yang belum dapat diidentifikasi dengan pasti. Iang disebut serat kasar disini adalah senyawa yang tidak dapat dicerna dalam organ pencernaan manusia ataupun hewan. 9alam analisa penentuan serat kasar diperhitumgkan banyaknya zat4zat yang larut dalam asam encer ataupun basa encer dengan kondisi tertentu. 7angkah4langkah yang dilakukan dalam analisa adalah % 9efatting, yaitu menghilangkan lemak yang terkandung dalam sampel menggunakan pelarut lemak. % 9igestion, terdiri dari tahapan yaitu pelarutan dengan asam dan pelarutan dengan basa. #edua macam proses digesti ini dilakukan dalam keadaan tertutup pada suhu terkontrol $mendidih% dan sedapat mungkin dihilangkan dari pengaruh luar. Penyaringan harus segera dilakukan setelah digetion selesai, karena terjadi perusakan serat lebih lanjut oleh bahan kimia yang dpakai. Untuk bahan yang mengandung banyak protein sering mengalami kesulitan dalam penyaringan, maka sebaiknya dilakukan digesti pendahuluan dengan menggunakan enzim proteolitik. "ampel yang sudah bebas lemak dan telah disaring dipakai untuk mendapatkan serat kasar. "ampel bila ditambah larutan asam sulfat dan dipanaskan, kemudian residu disaring. Cesidu yang diperoleh dalam pelarutan menggunakan asam dan basa merupakan serat kasar yang mengandung G :? > selulosa dan lignin, dan sisanya adalah senyawa lain yang belum dapat diidentifikasi dengan pasti. "erat kasar sangat penting dalam penilaian kualitas pakan makanan, karena angka ini merupakan indeks dan menentukan nilai gizi bahan makanan tersebut. "elain
itu kandungan serat kasar dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu
proses pengolahan, misalnya proses penggilingan atau proses pemisahan kulit dan
33
kotiledon, dengan demikian persentase serat kasar dapat dipakai untuk menentukan kemurnian bahan atau efisiensi suatu proses. Cumus yang digunakan untuk menghitung serat kasar adalah"erat kasar $>% D erat residu $gram% 6 erat abu $gram% F )) erat awal bahan
34
I+ ALAT BAHAN DAN P',%EDU' &E'*A
Analisis %erat &asar !.1. Alat!.1.1. Alat-
% Jelas piala khusus !)) ml % Aawan porselen /) ml /% Aorong uchner 0.1 cm 0% "atu set alat pompa vakum 1%
% 8nggok % +"80 .1 > /% 3a8+ .1 > 0% 'seton 1% 'Huades panas !.2. Prsedur &eraa
% "iapkan kertas saring kering oven dengan diameter 0,1 cm, catat sebagai ' gram. % "iapkan cawan porselen kering oven.
35
/% Cesidu2sisa ekstraksi lemak di masukkan kedalam gelas piala khusus sebanyak G gram, Aatat sebagai gram. 0% &ambah asam sulfat ,1 > sebanyak )) ml kemudian pasang pada alat pemanas khusus tepat dibawah kondensor $refluF%. 1% 'lirkan airnya dan nyalakan pemanas listrik tersebut. !% 9idihkan selama /) menit dihitung saat mulai mendidih. ?% "etelah cukup pemanasan, ambil dan saring dengan mempergunakan corong buchner yang telah dipasang kertas saring $kertas saring ini tidak perlu diketahui beratnya. ;% Penyaringan menggunakan pompa Kacum $pompa isap% dan cuci2bilas dengan mempergunakan aHuades panas sebanyak )) ml. :% Cesidu yang terdapat dalam corong buchner dikembalikan kepada beaker glass semula. )% &ambahkan 3a8+ ,1> sebanyak )) ml kemudian pasang kembali pada alat pemanas khusus seperti semula. % 7akukan seperti pada !6?. &etapi menggunakan kertas saring yang telah diketahui beratnya $lihat no %. % Pada penyaringan ini cuci2bilas berturut 6 turut dengan /% 'ir panas )) ml 0% 'sam sulfat panas )./ 3 $.1>% 1) ml 1% 'ir panas )) ml !% 'ceton 1) ml ?% #ertas saring dan isinya $residu% dimasukkan ke dalam cawan porselen dengan menggunakan pinset. ;% #eringkan dalam oven )))4)1)A selama jam. :% 9inginkan dalam eksikator selama 1 menit lalu timbang, catat sebagai A gram%.
36
)% Panaskan dalam hot plate sampai tidak berasap lagi, kemudian masukan dalam tanur listrik !)))4?)))A selama / jam sampai abunya berwarna putih. 9i sini serat kasar di bakar sampai habis. % 9inginkan dalam eksikator selama /) menit lalu timbang dan catat sebagai 9 gram.
37
+ HA%IL PEN/AMATAN DAN PEMBAHA%AN
0.1. Hasil Penga#atan Ta(el 0. Hasil Penga#atan ,nggk Berat sa#$el
),1/
Berat kertas saring ),;
Berat residu :,!:1
Berat a(u
:,/:
Hasil Perhitungan 0,?
0.2. Pe#(ahasan
"etelah melakukan perhitungan didapatkan kadar serat kasar pada onggok adalah 0,?> untuk mencari nilai tersebut dapat dilakukan dengan cara jumlah dari residu dikurangi abu dibagi sampel awal. #ekurangan dari serat kasar adalah terdapat bahan organic yang mudah larut dalam asam basa encer. Menurut literatur "udarmadji $::!% kandungan serat kasar yang terdapat dalam onggok adalah sebesar 0,?>. &erdapat rentai nilai yang sangat kecil sekali antara hasil perhitungan dan literatur. =aktor yang mempengaruhi perbedaan hasil kadar serat kasar antara sampel yang kami teliti dengan yang di literatur yaitu % #emampuan dalam fotosintesis dari bahan pakan tersebut tidak sama . % #andungan unsur hara dalam setiap tanah tidak selalu sama. /% Penggunaan jenis singkong bisa jadi tidak sama.
38
ANALI%I% ENE'/I
39
III TIN*AUAN PU%TA&A
#arbohidrat, lemak, dan protein dalam makanan digunakan hewan untuk membangun jaringan lunak tubuh, mensintesa hasil hewan, dan menyediakan energi yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi normal tubuh. Makanan dioksidasi untuk menyediakan energi kimia ang dapat diubah menjadi energi mekanik atau diubah menjadi bentuk lain. ila energi kimia dari makanan digunakan untuk kerja otot dan kimia yang perlu untuk pemeliharaan hewan yang tak bekerja, energi diubah menjadi panas untuk memelihara temperatur suhu tubuh. ila hewan diberi makan protein dan energi yang dihasilkan melebihi kebutuhan hidup pokoknya, maka hewan tersebut akan menggunakan kelebihan zat makanan tersebut untuk pertumbuhan dan produksi. Maka dari itu, kemampuan makanan atau ransum untuk menyediakan energi adalah penting guna menentukan nilai makanannya $&illman et al., :;:%. ahan makanan yang dibakar sempurna, reaksinya akan menghasilkan oksida berupa karbon dioksida, air, dan gas4gas lainnya disertai dengan energi panas.
Energi Bruto
( )
cal T 2−T 1 = x 2417 g Berat bahan ( g )
40
I+ ALAT BAHAN DAN P',%EDU' &E'*A
!.1. Alat dan Bahan !.1.1. Alat-
% (adah % &utup yang dilengkapi •
•
#atup inlet
•
#atup outlet
•
Aawan2mangkuk pembakaran
•
"umbu pembakar
•
9rat pengunci
/% ejana air 0% *acket yang terdiri dari •
(adah
•
&utup yang dilengkapi 4 atang pengaduk air 4
1% &abung gas oksigen yang dilengkapi regulator dan selang inlet !% "tatif2 standar untuk jacket atau tutup bejana ?% Aatu daya / volt !.1.2. Bahan-
% 8nggok % 8ksigen
41
/% #awat sumbu pembakar !.2. Prsedur &era
% Menghubungkan ujung elektroda dengan kawat sumbu pembakar. % Menimbang gram sampel dan masukan kedalam mangkuk pembakar kemudian simpan dart di bawah sumbu pembakar. /% Masukan tutup bomb ke wadahnya, lalu dikencangkan dengan dart pengunci. 0% 5si bejana bomb dengan oksigen sebesar /) atm melalui katup selang inlet ke katup inlet. 1% 5si bejana air dengan aHuades sebanyak kg. !% Masukan bejana bomb ke bejana air yang telah diisi aHuades. ?% Masukan bejana air berisi bejana bomb ke dalam wadah jacket, lalu tutup dengan penutup jaketnya. ;% "ambungkan kabel elektroda ke catu daya / volt. :% *alankan motor llistrik yang akan menjalankan pengaduk air yang terhubung ke bejana air. Pengadukan dilakukan 1 menit. Pada menit ke enam, catat suhunya sebagai &. )% &ekan tombol catu daya, sebagai pemicu pembakaran di dalam bomb. % 'mati perubahan suhu hingga suhu konstan dan catat sebagai &. % Matikan tombol elektromotor dan lepaskan kabel belt. /% 'ngkat tutup dan simpan di atas statifnya. 0% Aabut kabel elektroda ke catu daya. 1% #eluarkan bejana air dan bejana bomb. !% #eluarkan gas pembakaran dalam bejana bomb melalui katup outlet valve. ?% uka pengunci dan buka tutup bomb.
42
+ HA%IL PEN/AMATAN DAN PEMBAHA%AN
0.1. Hasil Penga#atan ,nggk Ta(el 7. Hasil Penga#atan ,nggk Berat sa#$el ),?1
T1 :,)
T2 /),
Hasil $erhitungan /.;!,)1) kal2gram
0.2. Pe#(ahasan
Prinsip dari penentuan energi bruto adalah untuk menentukan kadar energi bruto dalam bahan yaitu gaplek dengan cara sampel dimasukkan bejana bomb dan dibakar sempurna di dalam bejana air sehingga panas yang timbul akan memanaskan air dalam bejana air. "etelah dilakukan perhitungan, nilai energi bruto dalam onggok adalah /.;!,)1) cal2gram, didapatkan dengan memasukkan sampel sebanyak ),?1 g ke bejana bomb yang kemudian diisi dengan oksigen sebesar /) atmosfir dan bejana air diisi air sebanyak kg. "etelah itu bejana bomb dimasukkan ke bejana air yang fungsinya untuk menstabilkan suhu dan meredam bejana bomb sewaktu pembakaran. "ebelum dibakar, bejana air berisi bejana bomb dimasukkan ke dalam wadah jaket dan kemudian ditutup dengan penutup jaket yang harus dipastikan tertutup. 9aya yang digunakan dalam pembakaran yaitu / volt. "uhu awal dicatat pada saat menit ke ! dinyalakannya pengaduk air yang terhubung ke bejana air yaitu sebesar :,)oA. 7alu suhu akhir di catat pada saat suhu tertinggi dan konstan sebesar /),oA. "etelah dilakukan pembakaran dan mencabut kabel elektroda ke catu daya, angkat tutup jaket, keluarkan bejana air dan bejana bomb lalu keluarkan gas hasil pembakaran melalui katup outlet dan buka drat pengunci dan kemudian tutup bomb. "uhu yang konstan tersebut dikurangi dengan suhu yang dicatat pada menit ke ! untuk mengetahui kenaikan suhu yang terjadi saat dibakar yang menunjukan energi panas yang dihasilkan dan didapat angka ,oA
43
sebagai kenaikan suhunya. #enaikan suhu tersebut dikonversikan ke dalam kalori dengan cara mengalikannya dengan 0? dan kemudian dibagi dengan berat sampel yang dibakar sehingga di dapat nilai energi bruto pada onggok.
44
+I &E%IMPULAN DAN %A'AN
Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis proksimat dan energi bruto% % /% 0% 1% !%
#adar air yang terkandung dalam onggok adalah ;,;> #adar abu yang terkandung dalam onggok adalah ,1;> #adar protein kasar pada onggok adalah /,/0> #adar lemak kasar yang terkandung dalam onggok adalah ,0:> #adar serat kasar yang terkandung dalam onggok adalah 0,?> esar energi bruto yang terkandung dalam onggok adalah /.;!,)1) cal2g
45
DA8TA' PU%TA&A
Deskri$si Bahan "udarmadji, ". .+aryono, dan "uhardi. ))/. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit 7iberty Iogyakarta ekerja "ama dengan Pusat antar Universitas Pangan dan Jizi Universitas Jadjah Mada. Iogyakarta. Analisis Air
9wijosepputro, 9.::0. Dasar-Dasar Mikrobiologi. 9jambatan.*akarta.
#amal, M. ::;. !trisi "ernak #$ Cangkuman. 7aboratorium Makanan &ernak. *urusan 3utrisi dan Makanan &ernak. =akultas Peternakan. UJM. Iogyakarta.
&illman, '. 9, +. +artadi, ". Ceksohadiprojo, dan ". Prawirokusumo.::;. %lm! Makanan "ernak Dasar . Universitas Jadjah Mada Press.Iogyakarta.
(inarno, =. J. ::?. &imia Pangan dan 'izi. Penerbit - P& Jramedia Pustaka Utama. *akarta.
Analisis A(u
'nggorodi. C. ))1. %lm! Makanan "ernak (m!m. Jadjah Mada University Press. Iogyakarta.
'priyantono, '., 9. =ardiaz, 3. 7. Puspitasari, "edamawati, dan ". udiyanto.:;:. Analisis Pangan. P'U Pangan dan Jizi. 5P Press. ogor.
46
Aherney, 9. *. C. ))). )haracterization o* +orage by )hemical Analysis. 9alam Jiven, 9. 5., 5. 8wen., C. =. <. 'Fford., +. M. 8med. =orage
"oejono, M. ::). Pengenalan dan Pengaasan &!alitas Bahan Bak! dan Pakan$ 9irjen Peternakan$ina Produksi. *akarta.
Analisis Le#ak &asar
'nggorodi. C. ))1. %lm! Makanan "ernak (m!m$ Jadjah Mada University Press. Iogyakarta.
Pilrang, (.J. dan ". 9jojosoebagio.)). +isiologi !trisi. 5P Press -ogor . Analisis %erat &asar +ermayanti, Ieni,
Pilrang, (.J. dan ". 9jojosoebagio.)). +isiologi !trisi. 5P Press. ogor. "udarmadji, "lamet.
&illman, 9.'., et al. ::. %lm! Makanan "ernak Dasar$ Jadjah Mada University Press. Iogyakarta. Analisis Prtein &asar *ulianti, * dan "umardi. :;. Sedikit Modi*ikasi Dalam Metode Analisa Protein. Dalam Bahan Makanan Dengan )ara &/eldahl$ "eminar 3asional Metode 'nalisa #imia. andung.
(inarno =.J. ::). &imia Pangan dan 'izi. P& Jramedia Pustaka Utama. *akarta.
47
LAMPI'AN
Penglahan Data Analisis Air $ada ,nggk Air 9 : ; <
berat awal−berat ahir x 100 berat sampel 11,904 −11,524
D
11,904 − 7,315
0,385
D
4,59
x 100
D ;,; >
Penglahan Data Analisis A(u $ada ,nggk
A(u 9 :; <
( berat crusible + sampel setelahditanur ) – ( berat crusible ) x 100 ( berat crusible + sampelsebelum ditanur )−( berat crusible ) 20,495 −20,475
D
21,792 −20,475
0,02
D
1,317
x 100
x 100
D ,1; >
Penglahan Data Analisis Prtein kasar $ada ,nggk
P& 9 : ; D
ml HCl x N HCl x 14 x 0,001 x 6,25 x 100 berat sampel
48
1,8 x 0,1232 x 14 x 0,001 x 6,25
D
D /,/0 >
0,619
x 100
49
Penglahan Data Analisis Le#ak kasar $ada ,nggk Lk 9 : ; <
berat ( berat selongsong + sampel + h eter sebelumestrasi ) – (¿ selongsong + sampel + h eter setelah die ( berat selongsong + sampel )−( berat selongsong ) 1,77 −1,761
D
1,758
0,01
D
0,87
x 100
x 100
D ,0: > Penglahan Data Analisis %erat kasar $ada ,nggk
%k 9 : ; D
residu− berat abu x 100 berat sampel
19,695 −19,39−0,228
D
0,523
x 100
D 0,? > Penglahan Data Analisis Energi $ada ,nggk
Energi D
T 2− T 1 x 2417 berat sampel
30,22 − 29,02
D
0,751
x 100
D /.;!,)1) cal2gram
50
Menari BETN BETN D ))>4 $ > air E > abu E > lk E > sk E > pk %
D ))> 4 $ ;,; > E ,1; > E ,0: > E 0,? > E /,/0 > % D ?,:: >
51
&n4ersi kadar a(u dala# kndisi (ahan kering ke asfeed
9iketahui -
•
#adar air pada kondisi asfeed D ;,; > #adar bahan kering pada kondisi asfeed D )) > 4 ;,; > D
•
:,? > #adar abu dalam kondisi bahan kering D ,1 >
•
!bu pada B !bu pada !s"eed = Kadar B pada B Kadar B pada !s"eed 1,51 100
=
!bu pada !s"eed 91,72
'bu pada 'sfeed ¿ 1,384
&n4ersi kadar Prtein kasar dala# kndisi (ahan kering ke asfeed
9iketahui -
•
#adar air pada kondisi asfeed D ;,; > #adar bahan kering pada kondisi asfeed D )) > 4 ;,; > D
•
:,? > #adar protein kasar dalam kondisi bahan kering D /,/0 >
•
PK pada B PK pada !s"eed = Kadar B pada B Kadar B pada !s"eed PK pada as"eed
3,134 100
D
91,72
#adar P# pada asfeed D ,;?0 >