LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER Operasi Laparotomi Pada Anjing Jantan melalui Pendekatan Teknik Caudal Midline Incision
Oleh: Yohanes N. Koli (1!"!11!#!$
%AKULTAS KEDOKTERAN HE&AN UNIVERSITAS NUSA 'ENDANA KUPAN )!1*
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
La+a, B Beela-an
Tubuh hewan dan ternak didalamnya terdapat organ-organ vital yang dapat dicapai dan diekspos dengan suatu teknik operasi misalnya dengan teknik laparotomi. Laparotomi berasal dari dua kata terpisah, yaitu laparo dan tomi. Laparo sendiri berarti perut atau abdomen abdomen sedangkan sedangkan tomi berarti penyayatan. Sehingga laparotomi laparotomi dapat didefenisi didefenisikan kan sebagai penyayatan pada dinding abdomen atau peritoneal.( Fossum, !!" #stilah lain untuk laparo laparotom tomii adalah adalah celiot celiotomi omi.. Laparo Laparotom tomii terdir terdirii dari dari tiga tiga $enis $enis yaitu yaitu laparo laparotom tomii flank, flank, medianus dan paramedianus. %asing-masing $enis laparotomi ini dapat digunakan sesuai dengan gan
fung ungsi,
organ
target
yang ang
akan
dicapai pai,
dan
$enis
hew hewan
yang akan
dioper dioperasi asi.&m .&mumny umnyaa pada pada hewan hewan kecil kecil laparo laparotom tomii yang yang dilakuk dilakukan an adalah adalah laparo laparotom tomii medianus dengan daerah orientasi pada bagian abdominal ventral tepatnya di linea alba (Sofyan %uhammad et al !'!" euntu euntunga ngan n pengguna penggunaan an teknik teknik laparo laparotom tomii median medianus us adalah adalah tempat tempat penyaya penyayatan tan mudah ditemukan karena adanya garis putih (linea alba" sebagai penanda, sedikit ter$adi perdarahan dan di daerah tersebut sedikit mengandung syaraf. )dapun kerugian yang dapat ter$adi dalam penggunaan metode ini adalah mudah ter$adi hernia $ika proses pen$ahitan atau penangan post operasi kurang baik dan persembuhan yang relatif lama. *leh *leh karena karena itu, itu, dalam dalam prakti praktikum kum kali kali ini digunak digunakan an teknik teknik operasi operasi laparo laparotom tomii medianus, dengan ventral midline incisi pada an$ing $antan dengan pertimbangan yang telah di$elaskan di atas.
1.).
-
T/0/an
%ahasis %ahasiswa wa mengeta mengetahui hui teknik teknik laparo laparotom tomii pada an$ing an$ing beserta beserta perala peralatan tan,, pen$ahita pen$ahitan, n, dan penyimpulan serta perawatan pasca operasi.
-
%ahasi %ahasiswa swa dapat dapat menem menemukan ukan dan dan mengeta mengetahui hui keadaan keadaan organ organ visce visceral ral yang yang ada di dalam dalam ruang abdominal yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa.
BAB II TINAUAN PUSTAKA ).1.
La2a,o+o3i
Laparatomi adalah salah satu $enis operasi yang di lakukan pada daerah abdomen. *perasi laparatomi di lakukan apabila ter$adi masalah kesehatan yang berat pada area abdomen, misalnya trauma abdomen. +erawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada
pasien-pasien yang telah men$alani operasi
pembedahan perut. Laparotomi merupakan tindakan bedah untuk membuka ruang abdomen, penyayatan bisa dilakukan secara medianus tepat di linea alba atau paramedianus dengan sayatan se$a$ar linea alba. Laparotomi biasa dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari rongga abdomen pada aschites, penyumbatan atau adanya corpus alinea dalam usus, ataupun tindakan bedah terkait reproduksi (Smelter, !!'". eadaan umum pada kegawatan laparotomi seperti hipovolaemia, dehidrasi, sepsis dan ke$ang septik (kardiovaskuler", hipoksia, takipneu dan atelektasis (respirasi", anemia, $ika sepsis potensial koagulopati (sirkulasi", oligoria selama gagal gin$al akut (prarenal", penurunan kesadaran, bingung, cemas dan nyeri (persarafan", perasaan perut penuh, distensi abdomen dan perforasi bowel atau obstruksi (pencernaan", pireksia, asidosis, gangguan keseimbangan elektrolit dan hipoglikemia (pencernaan" ()nonim, !''". ).).
Te-ni- Sa4a+an
%enurut S$amsuhidayat dan ong (!!", bedah laparatomi merupakan teknik sayatan yang dilakukan pada daerah abdomen. Teknik sayatan dapat dilakukan pada bedah digestif dan kandungan (/edah &nhas, !'0", dimana arah sayatan meliputi 1 a. %idline 2pigastric #nsision (irisan median atas" #nsisi dilakukan persis pada garis tengah dimulai dari u$ung +roc. 3iphoideus hingga satu sentimeter diatas umbilikus. %embuka peritoneum dari bawah.
b. %idline Sub-umbilical #nsision (irisan median bawah" #risan dari umbilikus sampai simfisis, membuka peritoneum dari sisi atas. #risan median atas dan bawah dapat disambung dengan melingkari umbilikus. c. +aramedian #nsision 4trapp door4 (konvensional" #nsisi ini dapat dibuat baik di sebelah kanan atau kiri dari garis tengah. irakira ,5cm sampai 5cm dari garis tengah. #nsisi dilakukan vertikal, diatas sampai bawah umbilikus, %. 6ectus )bdominis didorong ke lateral dan peritoneum dibuka $uga ,5cm lateral dari garis tengah. d. Lateral +aramedian #nsision %odifikasi dari paramedian insision yang dikenalkan oleh 7uillou. 8imana fascia diiris lebih lateral dari yang konvensional. Secara teoritis, teknik ini akan memperkecil kemungkinan ter$adinya wound dehiscence dan insisional hernia dan lebih baik dari yang konvensional. e. 9ertical %uscle Splitting #nsision (paramedian transrect" #nsisi ini sama dengan paramedian insision konvensional, hanya otot rectus pada insisi ini dipisahkan secara tumpul (splitting longitudinally" pada tengahnya, atau $ika mungkin pada
tengahnya. #nsisi ini berguna untuk membuka scar yang
berasal dari insisi paramedian sebelumnya. ).. Ko32li-asi Pos+ La2a,a+o3i
a. Stitch )bscess /iasanya muncul pada hari ke-'! pasca operasi atau bisa $uga sebelumnya, sebelum $ahitan insisi tersebut diangkat. )bses ini dapat superfisial atau lebih dalam. ika dalam ia dapat berupa massa yang teraba dibawah luka, dan terasa nyeri $ika diraba.
b. #nfeksi Luka *perasi /iasanya $ahitan akan terkubur didalam kulit sebagai hasil dari edema dan proses inflamasi sekitarnya. #nfeksi luka sering muncul pada 0 $am sampai : $am pasca operasi.
+enyebabnya dapat berupa Staphylococcus )ureus, 2. ;olli, Streptococcus
Faecalis, /acteroides. +asien biasanya akan mengalami demam, sakit kepala, anore
?; sampai :'?;", takikardia, dan syok yang berat. d. @ematoma e$adian ini kira-kira A dari komplikasi operasi. eadaan ini biasanya hilang dengan sendirinya. e. eloid Scar +enyebab dari keadaan ini hingga kini tidak diketahui, hanya memang sebagian orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami hal ini lebih dari orang lain. f. )bdominal Bound 8isruption and 2visceration 8isrupsi ini dapat partial ataupun total. #nsidensinya sendiri bervariasi antara !A sampai 0A dan biasanya lebih umum ter$adi pada pasien lebih dari ! tahun. ika dilihat dari $enis kelamin, perbandingan laki-laki dan perempuan adalah :1 '. ).#. L/-a 5an Kese36/han L/-a
Fisiologi penyembuhan luka, akibat kerusakan $aringan yang ter$adi baik sebagai intervensi pembedahan maupun bukan, akan menyebabkan ter$adinya perubahan C perubahan molekuler dan seluler yang merupakan usaha dari tubuh hewan penderita untuk memulihkan kontinuitas dari fungsi organ $aringan tersebut untuk melakukan fibroplasias dan regenerasi epitel (Schwart and Seymour, !!!1'00".
e$adian luka sebagai gangguan pada $aringan tubuh yang dapat ter$adi secara tertutup disebut vulneratio occlusa, yaitu $aringan kulit yang terluka masih tetap utuh, dan pada ke$adian ini dapat disebabkan akibat contusion. +ada contusion, kulit mengalami kerusakan sekalipun masih utuh, namun demikian $aringan yang mengalami kerusakan tersebut dapat ter$adi pada muskulus tendon saraf maupun tulang. Selain itu dapat berakibat abrasio yang mana luka dibagian superfisial dari kulit terkelupas disebabkan akibat friksi dan luka ini sangat sensitif sekalipun sedikit mengalami perdarahan namun mengalami penyembuhan yang lama. +ada ke$adian luka kulit yang terbuka disebut vulneratio operta dikenal beberapa bentuk, yakni dalam bentuk insisi adalah luka yang disebabkan benda ta$am, tepi luka yang ter$adi rata dengan kerusakan yang sedikit sekali, luka insisi ini dapat ter$adi pada muskulus, tendon, pembuluh darah, dan saraf yang disertai dengan pendarahan. +ada luka sobek yang dikenal sebaga luka laserasi ter$adi akibat benda tumpul yang menyobek $aringan berakibat dengan kulit yang terlepas bahkan kadang bisa ter$adi sebagian kulit hilang. /ilamana ter$adi ke$adian luka yang disertai kehilangan $aringan disebut dengan avulsion. +ada luka tusukan (punktur" adalah luka yang dalam dengan lubang yang kecil yang bisa disebabkan oleh benda yang u$ungnya ta$am dan $uga bisa tumpul. Luka penetrasi adalah luka yang ter$adi yang menembus rongga tubuh dan berakibat menimbulkan kerusakan maupun infeksi pada tubuh seperti peritonitis (Sard$ana dan usumawati, !''". Sabiston ('>>" menyatakan bahwa penyembuhan luka adalah proses dinamis yang meliputi unsur-unsur tubuh, pembuluh darah, fibroblas, dan sel epitel. +ada awalnya darah di dalam luka membeku diikuti denganrespons peradangan, kemudian dalam waktu singkat ter$adi epitelisasi untuk melindungi luka dari kontaminasi luar. Sesaat setelah luka ter$adi, maka akan ter$adi vasokontriksi pada pembuluh darah. Trombosit mengikat kolagen yang terpapar dan bereaksi dengan trombin membentuk bekuan darah. )danya fibrin dalam bekuan darah akan melekatkan $aringan yang berdekatan sehingga terbentuk satu kesatuan tepi luka ()rchibald dan /arkely, '>=:D 6obbins et al., '>E:". ).7. P,oses Pen4e36/han L/-a
%enurut Schwart and Seymour (!!!1'0:" bahwa ada empat fase penyembuhan luka yakni1 oagulasi Ter$adinya luka baik yang bersifat traumatik atau yang berbentuk
pada pembedahan menyebabkan pendarahan dari pembuluh yang rusak. 9asokonstriksi segera ter$adi sebagai akibat dilepaskannya ketekolamin ke dalam lingkungan cedera. /radikinin, serotonin, dan histamin merupakan senyawa vasoaktif lain yang dilepaskan oleh sel mast ke $aringan sekitar. Senyawa-senyawa ini mengawali pristiwa diapedesis, yaitu keluarnya sel-sel intravaskular ke dalam ruang ekstravaskular daerah yang luka. Suatu bekuan darah terbentuk dari trombosit yang dikeluarkan dari ekstravasasi darah. Faktorfaktor pembekuan yang dilepaskan dari trombosit menghasilkan fibrin yang bersifat hemostatik dan membentuk suatu $aringan yang akan menampung migrasi lebih lan$ut selsel inflamasi dan fibroblas. Fibrin merupakan produk akhir dari aliran proses pembekuan. Tanpa ker$a fibrin ini maka kekuatan akhir dari sesuatu luka akan berkurang. Trombosit $uga penting karena menghasilkan sitokin esensial yang dapat mempengaruhi peristiwa penyembuhan luka (Schwart and Seymour, !!!1'0:". #nflamasi Fase inflamasi berlangsung se$ak ter$adinya luka sampai kira C kira hari kelima. +embuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan berusaha menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan u$ung pembuluh yang putus (retraksi", dan reaksi hemostasis. @emostasis ter$adi karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket, dan bersama dengan $ala fibrin yang terbentuk membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah. Sementara itu ter$adi reaksi inflamasi. Sel mast dalam $aringan ikat menghasilkan serotonin dan histamin yang meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga ter$adi eksudasi cairan, penyebukan sel radang, disertai vasodilatasi setempat yang menyebabkan pembengkakan. Tanda dan ge$ala klinik reaksi radang men$adi $elas berupa warna kemerahan karena kapiler melebar (rubor", suhu hangat (kalor", rasa nyeri (dolor", dan pembengkakan (tumor". Fibroplasia Fibroplasia adalah fase penyembuhan luka yang ditandai oleh sintesis kolagen. Sintesis kolagen dimulai dalam : $am setelah cedera, namun tidak akan mencapai puncaknya hingga 5 hari kemudian. Setelah = hari, sintesis kolagen akan berkurang secara perlahan-lahan. 6emodelling luka mengacu pada keseimbangan antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen. +ada saat serabut-serabut kolagen tua diuraikan oleh kolagenase $aringan, serabut-serabut baru dibentuk dengan kepadatan pengerutan yang makin bertambah. +roses ini akan meningkatkan kekuatan potensial dari $aringan parut (Schwart
and Seymour, !!!1'0:". +ada tahap ini $uga ter$adi pembersihan $aringan yang mati oleh leukosit polimorfonuklear dan makrofag (&liyah dan @idayat, !!E10:". Sitokin Sitokin memungkinkan ber$alannya seluruh komunikasi untuk interaksi antar sel. %ereka mungkin $uga berperan penting dalam $alur farmakologis klinis di berbagai tempat penatalaksanaan penyembuhan luka. %isalnya, sitokin tampaknya ikut mengatur peranan dan pengaturan fibrosis, penyembuhan luka kronik, cangkokan kulit, vaskularisasi, peningkatan kekuatan tendon dan tulang setelah perbaikan, dan barangkali $uga mengendalikan proses keganasan (Schwart and Seymour, !!!1'0:". Fase ini $uga dikenal sebagai tahap maturasi, +ada tahap ini ter$adi reepitelisasi, kontraksi luka, dan organisasi $aringan ikat. ).*. Me-anis3e Pen4e36/han l/-a
Tiga mekanisme biologis terlibat dalam proses penyembuhan luka. 2pitelisasi adalah proses dimana keratinosit bermigrasi dan membelah diri untuk melapisi kembali kulit atau mukosa yang kehilangan ketebalan parsial. ;ontoh-contoh dari proses ini, misalnya pada lokasi donor cangkok kulit ketebalan parsial, abrasi, lepuh, dan luka bakar tingkat satu dua. ontraksi adalah proses dimana ter$adi penutupan spontan dari luka kulit dengan ketebalan penuh atau konstriksi dari organ-organ tubular seperti saluran empedu atau esofagus setelah cedera. 8eposisi kolagen adalah proses dimana fibroblas direkrut pada tempat cedera dan menghasilkan matriks $aringan ikat yang baru. olagen yang mengkerut dalam $aringan ikat ini memberikan kekuatan dan integritas pada semua luka yang menyembuh dengan baik (Schwart and Seymour, !!!1'00". .. Faktor C Faktor yang %empengaruhi +enyembuhan Luka +roses penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, 9askularisasi (mempengaruhi luka karena luka membutuhkan keadaan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel", anemia (orang yang mengalami kekurangan kadar hemoglobin dan protein dalam darah akan mengalami proses penyembuhan lama", usia (proses penuaan dapat menurunkan sistem perbaikan sel sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka", penyakit lain (diabetes dan gin$al", stres, obesitas, obat-obatan yang berlebih, nutrisi merupakan unsur utama dalam membantu perbaikan sel (vitamin ) diperlukan untuk membantu proses epitelisasi penutupan luka dan
kolagenD vitamin / kompleks sebagai kofaktor pada sistem enim yang mengatur metabolisme proteinD karbohidrat, dan lemakD vitamin c dapat berfungsi sebagai fibroblast, dan mencegah adanya infeksi, serta membentuk kapiler-kapiler darahD dan vitamin yang membantu sintesis protombin dan berfungsi sebagai at pembekuan darah", dan ahitan luka yang kurang baik atau tidak dapat menempel pada proses epitelisasi penyembuhan luka merupakan salah satu indikasi terhambatnya penyembuhan luka perineum dan luka lainnya (6e$eki, 2rnawati, !'!". Smelter (!! 1 :>0" menambahkan bahwa hal-hal yang mempengaruhi penyembuhan luka dan perbaikan sel yaitu +enanganan $aringan (+enanganan yang kasar menyebabkan cedera dan memperlambat penyembuhan", faktor lokal edema, penurunan suplai oksigen, +ersonal hygiene (kebersihan diri dapat memperlambat penyembuhan, hal ini dapat menyebabkan adanya benda asing seperti debu dan kuman", hiperaktivitas menghambat perapatan tepi luka. %engganggu penyembuhan yang diinginkan. ).8. enis -ese36/han L/-a
%enurut Samsuhidayat dan Bimde$ong ('>>=" penyembuhan luka diklasifikasi ke dalam beberapa bagian ('" penyembuhan primer yaitu proses penyembuhan ini ter$adi bila luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan $ahitanD (" penyembuhan sekunder yaitu proses penyembuhan luka ter$adi tanpa pertolongan dari luar dan ber$alan secara alami. Luka akan terisi $aringan granulasi dan kemudian ditutup dengan $aringan epitelD (0" penyembuhan primer tertunda, proses penyembuhan ini ter$adi pada luka yang tidak beraturan seperti luka tembak. Luka seperti ini sering meninggalkan $aringan yang tidak dapat hidup. eadaan ini diperkirakan akan menyebabkan infeksi bila luka langsung di$ahit, bila luka tidak dibersihkan dan dieksisi dahulu dan kemudian baru di$ahit dan dibiarkan sembuh secara primer.
BAB III METODOLOI .1.
Ma+e,i
@aritanggal
1 umad )pril !'
Baktu
1 '.0! B#T) C selesai
Tempat1 Lab ) F@ &ndana a" +ersiapan 6uangan, )lat /edah, /ahan +raktikum •
6uangan didesinfeksi secara menyeluruh menggunakan desinfektan
•
%e$a bedah didesinfeksi sebelum digunakan untuk operasi
•
)lat bedah dicuci dengan sabun bersih kemudian didesinfeksi dan diseterilkan •
)lat 1 o
Satu set peralatan bedah minor
o
Sarung tangan
o
8uk
o
%asker
o
Syringe 0 mL
o
Selang infus
o
Tiang infus
o
Surgical ;ap
o
Termometer
o
+lester luka
o
Stetoskop
o
#9 cateter
o
2lisabeth ;ollar yang dimodifikasi dari kardus
•
/ahan o
etamin @;L '!A
o
)tropine Sulfat
o
3ylaine A
o
/enang ;atgut kromik
o
/enang atun
o
+ovidone #odine
o
)lkohol
o
6inger laktat
o
Tampon
.).
)mo
apas alkohol
o
/ioplacenton
)ntibiotik (amo
o
;orovit Sirup
o
o
o
Lan-ah Ke,0a
'. %enyiapkan an$ing untuk operasi, termasuk pencukuran, pemberian desinfektan kulit daerah operasi, pemberian cairan infus dan anestesi. . %elakukan pemeriksaan fisik, meliputi temperatur tubuh, pulsus, frekuensi nafas, ;6T, limfonodus, e
Atropin sulfat (0,25 mg)
Setelah itu hewan diberikan anastethikum atropin dan
Xylazine HCl (2%)
•
Ketamin (10%)
)tropin 1
8osis )n$uran 3 // 8osis Sediaan G !,!:mg 3 ': g !,5mg G ,:ml etamin1 8osis )n$uran 3 // 8osis Sediaan G '5 mg 3 ': g '!! mg G ,'ml +emberiaan pada menit ke '5 pengulangan dosis anestesi ber$umlah !,5 ml 3ylaine1 8osis )n$uran 3 // 8osis Sediaan G mg 3 ': g ! mg G ',:ml +emberiaan pada menit ke '5 pengulangan dosis anestesi ber$umlah !,0 ml
:. *perasi dilakukan setelah hewan teranasthesi, diposisikan rebah dorsal lalu didesinfeksi menggunakan alkohol =!A dan povidone iodine. +enyayatan dilakukan pada daerah medianus abdomen tepat di linea alba. %elakukan insisi dimulai dari umbilicus ke daerah ventral sampai daerah pelvis. %embuatlah irisan kulit dan subcutan dengan scalpel tepat di atas linea alba dan berbelok ke lateral preputium. Setelah itu dilakukan penyayatan pada kulit menggunakan scalpel, diikuti penyayatan linea alba, aponeurose m. obliHuus abdominis internus et e
dan benang katun. /ekas $ahitan dioleskan povidone iodine. )ntibiotik amo
Post operasi an Persem!u"an #u$a Selama post operasi dilakukan pemantauan kondisi hewan seperti temperatur, frekuensi denyut $antung dan frekuensi nafas, nafsu makan, urinasi, defekasi serta kondisi luka. @asil pemeriksaan dicatat pada tabel yang terdapat pada lampiran.
)ntibiotik amo
selama 0 hari dengan dosis 5,> ml peroral (setelah dihitung dengan berat badan" dan pemberian vitamin ,5 ml peroral ' kali sehari. Salep bioplacenton diberikan pada hari ketiga sampai hari ke tu$uh kali sehari.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN #.1.
Hasil
Lembaran )mbulator +asien pasca *perasi 8ata +emilik Iama 1 Johanes oli )lamat 1 l. Thamrin Io. Telepon 1 !E0:'!0!0=
8*T26 @2B)I 1 8rh. Tri &tami, %.Sc %ahasiswa oas 1 %aria J. *pat
8ata +asien enis @ewan 1 )n$ing /reed 1 8omestic Short @air Iama @ewan 1 ;oklat &mur 1 E /ulan Se< 1 antan Signalement 1 ;oklat ehitaman
/erat /adan 1 ': g Tanggal 1 )pril !'
)I)%I2S#S 1 ST)T&S +6)2S2IS '. eadaan umum
1 sehat, tidak stress, /;S G 0 (ideal"
. Frekuensi Iafas
1 =menit. Frek pulsus1 E!menit. T1 0> !;
0. ulit dan rambut
1 rambut halus, agak rontok, tidak ada lesi pada kulit
:. Selaput lendir
1 ;6T K s, mukosa merah muda
5. elen$ar-kelen$ar limfe 1 Tidak ada pembengkakan, simetris dan kenyal . +ernafasan
1 /erdesir (/rrs"D pernapasan dada (thora<"
=. +eredaran darah
1 $antung berbunyi G lub dub
E. +encernaan
1 gigi bersih, tidak muntah, belum defekasi, anus bersih
>. elamin dan perkencingan 1 belum mengalami urinasi
'!. )nggota gerak
1 normal (kaki ber$alan tegak", mampu berdiri dengan ke
empat kaki •
Io '. . 0. :.
Moni+o,in 2asien saa+ o2e,asi Baktu
Jang diamati !
T ( ;" + (<min" +ulsus (<min"
ondisi mata
Hari&tanggal o
5 menit :!,
'! menit :!,5
'5 menit :!,
! menit :!,'
5 menit 0>,=
0! menit 0>,5
05 menit 0>,
:! menit 0E,
40
32
124
164
100
104
108
120
90
80
104
110
92
108
112
80
ada 6eflek
)da reflek
)da reflek
)da reflek
)da reflek
)da reflek
)da reflek
)da reflek
Pagi (*C)
P (+&min)
'iang (+&min)
1 'a!tu, .,3 11 .2 2./0/201 2 inggu, .,3 10 2 2/0/201 . 'enin, .,1 4 .2 25/0/201 'elasa, ., 20 . 2/0/201 5 a!u .,2 112 5 23/0/201 Kamis ., 100 5 - 2/0/201 3 uma ., 100 24/0/201 'a!tu, .0/0/201 Moni+o,in Pasien Pos+ O2e,asi •
alam
Ket
(*C)
P (+&min)
(+&min)
(*C)
P (+&min)
(+&min)
.,5
11
2
.,2
120
2
.,1
100
.,3
12
.,
42
.4,2
12
.,5
10
4
/
/
/
.,4
10
.,
10
.,
120
100
/
/
/
/
/
/
/
/
/
•
P,oses La2a,o+o3i 5an Pas9a La2a,o+o3i se,+a Kese36/han L/-a Io
7ambar
eterangan
1.
ondisi an$ing sebelum dilaparotomi
2.
+enmasangan #9 cateter pada vena cephalica
8aerah abdomen didesinfektan menggunakan alkohol 3.
dan povidone iodine secara sirkuler dari dalam ke luar
4.
ain drap (duk" dipasang didaerah yang telah dibersihkan, kemudian difiksir dengan duk klem
5.
6.
+emasangan selang infus dan cairan ringer
+elaksanaan laparotomi mengincisi kulit dan subcutan tanpa mencapai organ visceral
=.
E.
>.
'!.
''.
'.
ondisi an$ing pasca operasi
@asil ahitan kulit menggunakan benang silk dengan pola sederhana tunggal
+emasangan 2llisabeth collar yang imodifikasi untuk mencegah an$ing men$ilati bekas operasi
ondisi bekas ahitan hari ke-' pasca laparotomi (0 )pril !'"
ondisi bekas $ahitan hari ke-0 pasca laparotomi (5 )pril !'"
ondisi $ahitan hari ke-: pasca laparotomi ( )pril !'". Tampak salah satu $ahitan terbukaterlepas.
ondisi $ahitan hari ke-> pasca laparotomi (' %ei '0.
!'". ahitan yang sempat terbuka sudah mulai menutup, dilakukan pembukaan $ahitan (benang $ahit"
ondisi bekas $ahitan hari ke-'' pasca laparotomi
':.
#.).
atau hari ke- pasca pelepasan benang $ahit
Pe36ahasan
Laparotomi merupakan teknik operasi atau pembedahan dengan $alan membuka dinding abdomen. +ada praktikum ini dilakukan laparotomi pada pasien an$ing $antan dengan menggunakan teknik caudal midline incision. Sebelum dilakukan laparotomi hewan terlebih dahulu harus melewati serangkaian penilaian, salah satunya adalah pemeriksaan fisik untuk mengetahui status kesehatan secara keseluruhan. +enilaian bertu$uan untuk mengetahui risiko pembedahan maupuun anestesi. @al lain yang perlu dilakukan adalah pemasangan cairan infus, di mana cairan infus yang digunakan adalah ringer laktat dan dilakukan pada vena cephalica. +emasangan cairan infus bertu$uan untuk mencegah dehidrasi selama operasi. emudian langkah selan$utnya adalah menghilangkan kesadarannya agar hewan tidak merasa kesakitan pada saat pembedahan dan $uga meminimalkan gerakan hewan untuk kemudahan operasi. )tropin
sulfat
digunakan
sebagai
premedikasi
yang
berperan
sebagai
antikolinergik dengan fungsi utama mengurangi sekresi kelen$ar saliva. +enggunaan etamine dan 3ylaine dalam operasi laparotomi bertu$uan untuk menimbulkan efek sedasi dan anestesi pada pasien yang akan dioperasi. etamine merupakan salah satu agen farmakologik untuk menghilangkan rasa nyeri sakit secara sentral disertai dengan hilangnya kesadaran dan bersifat reversibel (dapat kembali ke keadaan normal kembali". etamine merupakan anestetik umum yang ker$anya cepat, serta fungsi dari ketamine
yaitu memiliki efek hipnotik, analgesik yang kuat, dan relaksasi otot, mempertahankan refleks faring dan laring. #ndikasi penggunaan ketamine adalah untuk prosedur yang tidak memerlukan relaksasi otot tunggal, induksi anestesia sebelum pemberian anestetik lainnya,
supplement untuk senyawa yang potensinya rendah. 2fek samping dari
penggunaan ketamine sebagai agen anestesi meningkatkan stimulasi kardiovaskular dan respirasi, dan hipersalivasi. &ntuk mengurangi efek samping penggunaan ketamine yang meningkatkan stimulasi kardiovaskular dan respirasi pada pasien, maka digunakan
kali sebab an$ing mulai sadar dari keadaan teranestesi. 8osis yang diberikan adalah setengah dari dosis awal. ahitan pada kulit an$ing menggunakan tekhnik $ahitan sederhana tunggal untuk memperkuat $ahitan luka dibawahnya.
+en$ahitan kulit menggunakan benang katun.
elebihan dari benang katun adalah iritasi yg ditimbulkan lebih ringan daripada benang sutera, linen dan catgut, kekuatan benang bertambah apabila dalam keadaan basah, mudah disterilisasi, stabil ketika disterilisasi, halus, lembut, mudah dihandel, dan simpulnya tidak mudah lepas, serta harganya murah. estabilannya dalam keadaan basah mempermudah proses pemberian antiseptik pada permukaan luka di kutan selain itu untuk pemberian antibiotik lainnya secara topikal pada luka yang berada dikutan. @al ini sangat memudahkan tindakan penyembuhan luka dan pencegahan transmisi mikroba kedalam luka yang mengakibatkan infeksi sekunder. Selama proses pen$ahitan $uga seskali ditetesi larutan Ia;l pada $ahitan yang berguna untuk mencegah adhesi. +en$ahitan
dilakukan dengan menggunakan
$arum
bentuk
melengkung
dengan
penampakan melintang segitiga. Setelah pen$ahitan selesai, maka luka operasi telah tertutup. Langkah selan$utnya yang tidak kalah penting dalam proses operasi adalah perawatan pascaoperasi beserta pengobatannya. +engobatan perlu dilakukan demi kesembuhan total dari hewan yang dipakai dalam operasi. +engobatan yaitu dengan pemberian antibiotik
secara in$eksi
(penicillin atau streptomicin" dan peroral yaitu amo
pada tegangan yang dibutuhkan untuk mendekatkan pinggir luka. /enang diangkat pada hari ke > pasca operasi dan teramati ter$adi kesembuhan luka secara primer pada sebagian besar daerah penyayatan operasi. @anya terdapat sedikit kesembuhan luka sekunder yang ditandai dengan terbentuknya scar. @al ini ter$adi diduga karena pemberian bioplacenton yang mengandung ekstrak placenta sapi yang mempercepat penyembuhan $aringan kulit dengan merangsang pertumbuhan $aringan dan melapisi luka dari kotoran yang bisa menginfeksi luka. /ioplacenton $uga mengandung antibiotik neomisin sulfat dari golongan aminoglikosida berspektrum luas dapat membunuh bakteri gram positif dan gram negative sehingga dapat mengatasi infeksi. +ada persembuhan luka ter$adi proses inflamasi. #nflamasi merupakan tahapan respon )kut terhadap cidera. Tahap ini dimulai saat ter$adinya luka. +ada tahap ini, ter$adi proses hemostatis yang ditandai dengan pelepasan histamin dan mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai proses peradangan dan migrasi sel darah putih ke daerah yang rusak (&liyah dan @idayat, !!E10:". Teori mengenai tanda-tanda radang yang dikemukakan oleh ;elsus masih digunakan hingga saat ini. Tanda-tanda radang mencakup
rubor
(kemerahan",
kalor
(panas",
dolor
(rasa
sakit",
dan
tumor
(pembengkakan". Tanda-tanda pokok yang kelima ditambahkan pada abad terakhir yaitu function laesa (perubahan fungsi" ()brams, '>>5D rukmono, '>=0D %itchell ;otran, !!0". 7e$ala inflamasi diamati berdasarkan tanda-tanda inflamasi yang terdapat di sekitar luka $ahitan, dengan cara pengamatan yakni terdapat bengkak yang timbul dari hari kedua dan bengkak tersebut mulai menurun pada hari ke sembilan. BAB V PENUTUP 7.1.
Kesi32/lan
Telah dilakukan tindakan operasi bedah laparotomy pada pasien an$ing yang dilakukan pada line alba, dengan teknik caudal midline incision yang dimulai dari umbilicus hingga ke tepi pelvis. +en$ahitan dilakukan lapis, muskulus dan subkutan dengan di$ahit dengan $ahitan continuous, dan kulit di$ahit dengan $ahitan sederhana tunggal. Sedangkan benang yang digunakan untuk men$ahit peritoneum, muskulus, dan subkutan adalah tipe cutgut, sementara untuk kulit digunakan benang tipe katun.
+erawatan pasca operasi dilakukan setiap hati dengan pemberian obat peroral yakni amo (hari minggu" dan teramati sebagian besar ter$adi persembuhan luka primer dengan sedikit scar (persembuhan luka sekunder". 7.).
Sa,an
+ada tindakan operasi penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaannya, mulai dari persiapan pasien, tindakan pemberian anestesi, tindakan operasi, hingga perawatan post operasi. Segala aspek perlu dilakukan secara aseptis untuk mencegah infeksi mikroba patogen yang dapat men$adi sumber infeksi pada luka. +emberian obat secara oral dan topikalpun harus teratur serta asupan gii yang cukup untuk mendukung kesembuhan luka dan pemulihan kondisi fisik tubuh hewan yang dioperasi.
DA%TAR PUSTAKA
)dam, S. '>>5. 6asar/6asar Patologi. +enerbit /uku edokteran, 27;, akarta. )rchibald, . and ;.L. /lackely. '>=:. Healing an epair- 7n Canine 'urgery. %ayer, . (2d.". :th ed. )merican 9eterinary +ub., 2aston, #llionois Fossum, TB. !!. 'mall Animal 'urgery. nd edition. 6e$eki 2rnawati. !'!. 8a$tor/fa$tor yang !erpengaru" paa penyem!u"an lu$a perineum i!u pas9a persalinan i pus$esmas !rangsong an $ali:ungu $a!upaten Kenal . Fakultas #lmu eperawatan dan esehatan &niversitas %uhammadiyah Semarang
6obbins, S.L., 6.S. ;otran, and 9. umar. '>E:. Pat"ologi9 ;asi9 6iseases- .r e . B./. Saunders, Tokyo, apan 6ukmono. '>E. +atologi. /agian +atologi Fakultas edokteran &niversitas #ndonesia, akarta. Sabiston.'>>. ;u$u A0. &liyah, %usrifatul. 8an ). )i )limul @idayat. !!E. Keterampilan 6asar Klini$ untu$ Ke!ianan, >isi 2. akarta (#8". Salemba %edika.
LAMPIRAN Io '.
7ambar
eterangan +emberian pakan pada an$ing
1.
+emberian antibiotik )mo cc +emberian multivitamin ;orovit sirup setiap pagi dengan dosis ,5 ml atau ' sendok teh
0.
+emberian salep /ioplacenton pada hari ke-0 pasca operasi yang diberikan dua kali sehari
:.
+enggunaan desinfektan berupa alkohol dalam proses pembersihan luka dan pembersihan termometer sebelum dan sesudah digunakan
5.
+enggunaan
povidone
diberikan di sekitar luka.
iodine
yang