Disusun oleh : Nama: Kamelia NPM: 54412020 Kelas : 1IA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang membahas topik utama mengenai
“Pengangguran”. Karya Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat.
Depok, 26 Januari 2013 Penyusun
Kamelia
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................................2
.................................................................................................................................... ................................................................................... ............. 3 Daftar Isi .............................................................. ....................................................................................................................................... ................................................................................... ............. 4 Abstrak................................................................. BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................5
I.1 Latar L atar Belakang Masalah ............................................................................................................... ................................................................................................................. .. 5 I.2 Rumusan Masalah ......................................................................... .......................................................................................................................... ................................................. 6 I.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................6 I.4 Metode Penulisan..........................................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................7
II.1 Pengertian Pengangguran...........................................................................................................7 II.2 Penyebab Pengangguran.............................................................................................................8 II.3 Jenis-Jenis Pengangguran............................................................................................................9 II.4 Dampak Pengangguran..............................................................................................................10 II.5 Solusi Mengatasi Pengangguran................................................................................................12 BAB III PENUTUP..................................................................................................................................15
III.1 Kesimpulan................................................................................................................................15 III.2 Kritik dan Saran..........................................................................................................................16 BAB IV DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
3
Abstrak
Penulisan karya tulis tentang masalah sosial ini sendiri memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dasar.Selain itu semoga karya tulis ini memiliki manfaat untuk memberi pengetahuan terhadap pembaca. Pengerjaan karya tulis tentang masalah sosial yang mengambil pokok utama yaitu pengangguran, saya sendiri mengambil beberapa materi untuk pengerjaan karya tulis ini dari berbagai sumber. Melalui karya tulis ini dapat diharapkan bahwa pembaca dapat mengerti pengertian dari pengangguran itu sendiri, penyebab dari pengangguran, jenis-jenis pengangguran, dampak atau akibat yang ditimbulkan dari pengangguran yang merupakan salah satu masalah sosial dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran. Kata kunci : pengertian pengangguran, penyebab pengangguran, jenis-jenis pengangguran, dampak pengangguran, solusi mengatasi pengangguran.
4
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui salah satu masalah sosial yang sedang terjadi di negara kita adalah pengangguran. Pengangguran dapat menjadi salah satu penilaian atau indikator untuk menilai apakah suatu negara dapat dikatakan maju,berkembang atau negara tersebut termasuk negara miskin. Karena pada umumnya suatu negara dapat dikatakan maju adalah apabila negara tersebut memiliki presentasi rendah dari jumlah pengangguran yang ada di negaranya dan sebaliknya untuk negara dalam tahap berkembang, dimana presentasi penganggurannya cukup tinggi dan sebaliknya untuk negara miskin presentasi pengangguran sangat tinggi. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah per negara bisa didapat dari presentasi membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja. Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100% Sebenarnya tidak dapat dikatakan bahwa pengangguran rata-rata orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Karena pada era modern seperti ini pengangguran justru banyak terjadi pada orang yang telah memiliki “pendidikan tinggi” seperti sarjana S1. Mengapa hal
ini dapat terjadi? Hal ini dapat terjadi karena jumlah angkatan kerja atau para p encari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pada keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya . Hal ini dapat terjadi karena pengangguran tidak memiliki pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sehingga timbul permasalahan lain yaitu kejahatan. Seseorang dapat melakukan tindak kejahatan seperti pencurian dan tindak kriminalitas lainnya untuk memenuhi 5
kebutuhan hidupnya. Seperti yang telah dituliskan di atas bahwa pengangguran dapat menjadi indikator suatu negara dikatakan maju, berkembang atau miskin, karena apabila hal ini berkepanjangan dapat menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara negara.. I.2 Rumusan Masalah
I.2.1. Apakah pengertian dari pengangguran? pen gangguran? I.2.2. Apakah pengertian pengangguran menurut para ahli? I.2.3. Apa penyebab pengangguran? I.2.4. Apa saja jenis-jenis pengangguran? pe ngangguran? I.2.5. Apakah dampak yang ditimbulkan dari pengangguran? I.2.6. Bagaimana solusi untuk mengatasi pengangguran? I.3 Tujuan penulisan
I.3.1. Untuk mengetahui lebih lanjut pengertian dari pengangguran. I.3.2. Untuk mengetahui pengertian pengangguran menurut para ahli. I.3.3. Untuk mengetahui penyebab – penyebab dari pengangguran. I.3.4. Untuk mengetahu jenis – jenis dari pengangguran. I.3.5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pengangguran. I.3.6. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi pengangguran. I.3.7. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai masalah – masalah sosial di Indonesia khususnya masalah pengangguran. I.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet dalam penulisan karya tulis.
6
BAB II Pembahasan
II.1 Pengertian Pengangguran
Tiap
negara
dapat
memberikan
definisi
yang
berbeda
mengenai
definisi
pengangguran. Nanga (2005: 249) mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 2001: 8). Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran yaitu: 1. Pengangguran terbuka terbuka adalah seseorang seseorang yang termasuk kelompok penduduk penduduk usia kerja kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan. 2. Setengah pengangguran pengangguran terpaksa adalah seseorang seseorang yang bekerja sebagai sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS, 2001: 4). Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa: 1.
Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
2.
Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (BPS, 2000: 14). 7
Pengertian Pengangguran menurut Wikipedia Indonesia : Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
II.2 Penyebab Pengangguran
Sebab-sebab terjadinya pengangguran terutama disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: a. Angkatan kerja yang yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan pertumbuhan kesempatan kesempatan kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja. b. Angkatan kerja yang sedang mencari kerja kerja tidak tidak dapat dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh dunia kerja. c. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kesempatan kerja. Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. d. Struktur lapangan kerja tidak seimbang e. Kebutuhan jumlah jumlah dan jenis tenaga terdidik terdidik dan penyediaan penyediaan tenaga terdidik terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia. f. Penyediaan dan pemanfaatan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak tidak seimbang. g. Jumlah angkatan angkatan kerja disuatu disuatu daerah mungkin mungkin saja lebih lebih besar dari dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
8
II.3 Jenis-Jenis Pengangguran
Bila ditinjau dari sebab-sebabnya, pengangguran dapat digolongkan menjadi 7, yaitu : 1)
Pengangguran Friksional (Transisional) Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke
daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda. Contoh:
2)
Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian pe rtanian ke sektor industri, untuk sementara menganggur. Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik.
Pengangguran Struktural Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian
yang menyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur. 3)
Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi
atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan p erluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan. 4)
Pengangguran Musiman (Seasonal) Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada
musim panen, para petani bekerja be kerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur. 5)
Pengangguran Teknologi Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat –alat teknologi yang
semakin modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai
9
penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi. 6)
Pengangguran Politis Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara
langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah sehingga menimbulkan PHK. 7)
Pengangguran Deflatoir Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan
dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran. Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment ) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Unemployment ) adalah tenaga kerja yang tidak Setengah Menganggur (Under Unemployment
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang be kerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment ) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal. II.4 Dampak Pengangguran
Dilihat dari segi ekonomi, pengangguran memiliki dampak sebagai berikut: 1) Pengangguran secara secara tidak langsung berkaitan berkaitan dengan pendapatan pendapatan nasional. nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan akan menyebabkan turunnya turunnya produk domestik bruto (PDB), sehingga sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan. 2) Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
10
3) Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha. Ditinjau dari segi sosial, pengangguran bisa menimbulkan dampak yang tidak kecil. Secara sosial, pengangguran dapat menimbulkan: 1)
Perasaan rendah diri;
2)
Gangguan keamanan dalam masyarakat, masyarakat, sehingga biaya sosial sosial menjadi meningkat. Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi, yaitu:
1.
Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Suatu Negara Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil d an dalam keadaan naik terus.Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasionla dari sektor pajak berkurang. hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurunsehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun. jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barangbarang hasil produksi akan berkurang. keadaan demikian tidak 11
merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. dengan dengan demikian tingkat investasi menurun menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. 2.
Dampak Pengangguran Terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik. Apabila pengangguran dibiarkan tentunya akan berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Bila tingkat pengangguran tinggi akan menyebabkan tingkat kemakmuran rendah, bahkan dapat membahayakan stabilitas negara. Beberapa akibat pengangguran di antaranya:
a.
terjadinya bahaya kelaparan,
b.
tingkat pertumbuhan ekonomi rendah,
c.
pendapatan perkapita masyarakat rendah,
d.
angka kriminalitas tinggi.
II.5 Solusi Mengatasi Pengangguran 1.
Memperluas kesempatan kerja Menurut Soemitro Djojohadikusumo, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:
a.
Pengembangan industri, terutama jenis industri yang yang bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja);
b. Melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan. 2.
Menurunkan jumlah angkatan kerja Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.
12
3.
Meningkatkan kualitas kualitas kerja dari tenaga tenaga kerja yang ada, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya.
Untuk itu perlu diupayakan cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut: a.
Meningkatkan mutu pendidikan,
b. Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan keterampilan sesuai tuntutan industri modern, c.
Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan,
d. Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal, e.
Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya,
f.
Membuka kesempatan kerja ke luar negeri.
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb : 1. Cara mengatasi pengangguran structural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari t empat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
2. Cara mengatasi pengangguran friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri- industri baru, terutama yang bersifat padat karya
Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry
Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
13
Pembukaan proyek- proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, pltu, plta, sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
3. Cara mengatasi pengangguran musiman : Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
Pemberian informasi cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
Melakukan pelatihan di bidang ketrampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu. 1. Cara mengatasi pengangguran siklus : Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
Meningkatkan daya beli masyarakat.
Oleh karena pemerintah yang baik harus berusaha untuk mencari cara untuk mengurangi penganguran misalnya : 1. Menciptakan lapangan pekerjaan, karena dengan meningkatkan lapangan pekerjaan maka akan meningkatkan taraf hidup individu tersebut. Namun untuk jangka panjangnya pemerintah harus dapat meningkatkan men ingkatkan investor sehingga akan meningkatkan unit produksi bagi Negara. Sedangkan untuk jangka pendeknya pemerintah dapat membuka proyek yang padat karya. 2. Meningkatkan keterampilan melalui pendidikan lanjutan formal atau informal. Akan tetapi tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia tetapi akan lebih baik jika menurunkan jumlah angkatan dengan cara keluarga be rencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum. Namun karena pengangguran tidak memiliki dana yang cukup untuk pendidikan tersebut maka sebaiknya pemerintah memberikan bantuan untuk pendidikan mereka. Bantuan bisa berupa pinjaman beasiswa pemerintah atau dari pihak swasta, tunjangan pendidikan dan juga bisa melalui pinjaman lunak.
14
BAB III Penutup III.1 Kesimpulan
Pengertian Pengangguran menurut Wikipedia Indonesia : Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara negara.. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia Indonesia,, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak o rang. Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Disguised Unemployment ) Pengangguran Terselubung ( Disguised
Setengah Menganggur (Under Unemployment
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment )
15
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam: 1.
Pengangguran Friksional (Transisional)
2.
Pengangguran Struktural
3.
Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural
4.
Pengangguran Musiman (Seasonal)
5.
Pengangguran Teknologi
6.
Pengangguran Politis
7.
Pengangguran Deflatoir
Oleh karena pemerintah yang baik harus berusaha untuk mencari cara untuk mengurangi penganguran misalnya : 1. Menciptakan lapangan pekerjaan, karena dengan meningkatkan lapangan pekerjaan maka akan meningkatkan taraf hidup individu tersebut. Namun untuk jangka panjangnya pemerintah harus dapat meningkatkan men ingkatkan investor sehingga akan meningkatkan unit produksi bagi Negara. Sedangkan untuk jangka pendeknya pemerintah dapat membuka proyek yang padat karya. 2. Meningkatkan keterampilan melalui pendidikan lanjutan formal atau informal. Akan tetapi tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia tetapi akan lebih baik jika menurunkan jumlah angkatan dengan cara keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan pe mbatasan usia kerja minimum. Namun karena pengangguran tidak memiliki dana yang cukup untuk pendidikan tersebut maka sebaiknya pemerintah memberikan bantuan untuk pendidikan mereka. Bantuan bisa berupa pinjaman beasiswa pemerintah atau dari pi hak swasta, tunjangan pendidikan dan juga bisa melalui pinjaman lunak.
III.2 Kritik dan Saran
Seiring dengan perkembangan jaman tingkat pengangguran terutama di Indonesia harus mengalami penurunan. Hal ini selayaknya mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah
16
Indonesia. Berikut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran di Indonesia :
1. Dibukanya lapangan pekerjaan baru yang dapat menerima para pengangguran di
wilayahnya. Seperti: memberi fasilitas dan mempermudah pengusaha dalam negeri untuk membuka lapangan kerja baru, memajukan produksi kerajinan tangan, memberi kepercayaan pada hasil produksi dalam negeri,digalakan penjualan produksi usaha dalam negeri agar usaha dalam negeri dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. 2. Memperbaiki kejiwaan, mental dan moralitas para pengangguran untuk melakukan hal
yang berguna dan berdampak positif. Seperti; pembinaan mental, pengajaraan untuk taat beragama, memperbaiki karakter, memiliki kepribadian yang baik, memperbaiki kapasitas dan kualitas yang menjadikan diri diterima di lapangan pekerjaan. 3. Mempermudah seseorang untuk belajar dan sekolah. Seperti; Pendidikan gratis yang
diberikan bagi kalangan tidak mampu, sekolah tanpa batasan usia, tempat pendidikan yang mudah diakses dan terdapat di setiap wilayah. 4. Membuka tempat belajar yang melatih keterampilan dan keahlian, dan dapat diaskses
oleh setiap pengangguran atau orang yang membutuhkan. Seperti; belajar menjahit, belajar menjadi tenaga ahli seperti; montir, capster (pemotong rambut), service alat elektronik, dsb. Selain Pemerintah yang melakukan upaya pengurangan tingkat pengangguran tersebut, kita sebagai warga negara yang baik sebaiknya mendukung setiap upaya baik dari Pemerintah. Hal itu dapat dimulai dari diri anda sendiri seperti, kurangi berkumpul untuk sesuatu hal yang tidak perlu dan fokus akan apa yang dapat anda lakukan. Fokuslah pada apa yang anda bisa lakukan dan selalu berdoa kepada Tuhan, agar apa yang anda impikn menjadi kenyataan.
17
BAB IV DAFTAR PUSTAKA http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguranfriksional-struktural-musiman-siklikal http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran Badan Pusat Statistik. (2000). Penduduk Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk Penduduk 2000. Buku I. Jakarta: BPS. Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Persada. Nanga,
Muana.
(2005). Makroekonomi:
Teori,
Masalah
dan
Kebijakan. Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafika Persada. Bakir, Zainab dan Manning,Cris. (1984). Angkatan Angkatan Kerja Indonesia. Indonesia. Jakarta: Rajawali.
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/pengertian-pengangguran-dan-jenis.html http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/sebab-sebab-pengangguran.html http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/tugas-ekonomi-pembangunanpengangguran.html http://jeffrysianipar.blogspot.com/2011/10/dampak-dan-solusi-pengangguran.html
18