JOURNAL READING
Kontrasepsi untuk Perempuan dengan Diabetes Mellitus
Oleh: NILASARI WULANDARI 11.2014.331 Pembimbing: dr. Zakaria SpOG
Kepaniteraan klinik ilmu obstetrik dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana RSAU dr ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA 2016
Diabetes Mellitus • Menurut
WHO
(2006)
DM
adalah
kelainan
metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah, atau juga disebut hiperglikemia. • Dengan
lemak
gangguan dan
protein
metabolisme yang
karbohidrat,
disebabkan
oleh
penurunan produksi insulin dan tidak optimalnya insulin
Kriteria diagnostic DM • gejala
klasik
seperti
poliuria,
polidipsia,
polifagia, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas • kadar glukosa pada tes glukosa darah sewaktu
11,1 mmol / l (200mg / dl ) glukosa darah puasa (GDP) 7,0 mmol / l (126mg / dl) atau Toleransi glukosa Oral Test (OGTT) 11,1 mmol / l (200mg / dl).
KONTRASEPSI • Kontrasepsi dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya
kehamilan,
yang
dapat
sementara atau permanen • Tujuan pemilihan kontrasepsi menunda kehamilan jarak kehamilan untuk mengakhiri kemampuan reproduksi
digunakan
WHO: Pedoman kontrasepsi untuk wanita dari UK Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use
(UKMEC). • UKMEC 1 dan 2 merupakan kondisi yang memungkinkan penggunaan kontrasepsi dengan pertimbangan pada setiap keunggulan dan kelemahan masing-masing metode. • UKMEC 3 mewakili penggunaan metode yang memerlukan penilaian klinis ahli dan biasanya tidak dianjurkan kecuali metode lain ini tidak tersedia atau tidak dapat diterima. • UKMEC 4 merupakan suatu kondisi yang tidak cocok untuk penggunaan metode tertentu pada alat kontrasepsi.
kategori UKMEC untuk perempuan dengan diabetes mellitus
METODE SEDERHANA • • • • •
pantangan berkala metode kalender metode suhu tubuh basal metode lendir serviks coitus interruptus efektivitas dan efisiensi dari metode ini rendah.
Dengan Alat • kondom laki-laki dan intra-vaginal • kimia (spermisida) yang terdiri dari krim vagina, busa vagina, jelly vagina, supositoria vagina, tablet vagina • efektif bila digunakan secara konsisten dan benar. • tingkat kegagalan tertinggi karena bergantung pengguna, dengan tingkat efektivitas tergantung pada kepatuhan pasien terhadap penggunaannya
Pill • Pil
KB
biasanya
mengandung
estrogen
dan
progesteron. • Mekanisme pil adalah untuk menggantikan produksi
normal
estrogen
dan
progesteron
dan
menekan
hormon yang diproduksi oleh ovarium dan faktor-faktor yang dirilis oleh otak sehingga ovulasi dapat dicegah. • Efektivitas metode ini secara teoritis mencapai 99%
atau 0,1 sampai 5 kehamilan per 100 perempuan.
Kombinasi hormonal kontrasepsi (CHC)
• Kombinasi
kontrasepsi
Pil progestin-only (POP) hormonal
(CHC)
kini
sebagai pilihan yang aman untuk wanita dengan tanpa
• CHC tidak dianjurkan untuk dengan
beberapa
faktor risiko kardiovaskular (UKMEC 3 atau 4)
progestin-only
cocok
untuk wanita dengan DM dari segala usia dengan atau tanpa komplikasi (UKMEC
komplikasi
wanita
• Pil
2). • pil ini pilihan yang tepat
untuk individu yang memiliki diabetes dengan hipertensi atau penyakit vascular
Kontrasepsi suntik • Depo-Provera, merupakan progestin-only yang diberikan setiap 3 bulan. • Mekanisme kerja : mencegah ovulasi, penebalan lendir serviks, dan menghambat perkembangan siklus endometrium. • Efektivitas sangat tinggi, dengan tingkat kegagalan serendah 0,3 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan. • Depot medroksiprogesteron asetat (DMPA) dan norethisterone enanthate (NET-EN) metode suntik long-acting reversibel, diindikasikan untuk wanita DM tanpa komplikasi (UKMEC 2). • TIDAK DIANJURKAN untuk wanita dengan komplikasi diabetes (UKMEC 3) karena
kemungkinan dampak negatif pada metabolisme lipid dan perubahan
toleransi glukosa.
IMPLANT • Implan kontrasepsi yang paling sering digunakan adalah Norplant. • Norplant adalah implan kontrasepsi subdermal yang mengandung levonorgestrel (LNG) sebagai bahan aktif, •
efek mencegah ovulasi, penebalan lendir serviks, dan menghambat perkembangan siklus endometrium.
• Efektivitas Norplant sangat tinggi, dengan tingkat kegagalan hanya 0,05 sampai 1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan. •
tingkat kegagalan Norplant adalah <1 kehamilan per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama penggunaan. Tingkat kegagalan lebih rendah bila dibandingkan dengan metode penghalang, pil KB, dan IUD
• Norplant, mengandung progestin, ditemukan memiliki efek minimal terhadap metabolisme karbohidrat, meningkatkan glikemik (12,3%) dan insulin (37,7%) respon setelah tes toleransi glukosa oral • Ada beberapa laporan dari penurunan sensitivitas insulin setelah penggunaan implan. penggunaan kontrasepsi mungkin disebabkan oleh resistensi insulin. • untuk wanita dengan DM dan memberikan efektifitas tertinggi di antara kontrasepsi reversibel lainnya.
IUD •
Mekanisme kerjanya : menyebabkan perubahan seperti munculnya sel-sel inflamasi yang menghancurkan blastokista atau spermatozoa, sehingga meningkatkan penghambatan implantasi, serta mempercepat pergerakan ovum di tuba falopi.
•
Efektivitas mencapai 0,6-0,8 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan. tingkat kegagalan IUD 1-3 kehamilan per 100 wanita per tahun.
•
Copper-Bearing alat kontrasepsi dalam rahim yang cocok untuk semua wanita dengan DM (UKMEC 1).
•
kontrasepsi yang efektif tanpa efek samping hormonal atau metabolik
•
IUD dianggap sama efektif pada wanita dengan dan tanpa diabetes
IUS • The levonorgestrel merilis sistem intrauterin (IUS) juga pilihan yang cocok bagi banyak wanita dengan diabetes. • The IUS diklasifikasikan sebagai UKMEC 2 karena kekhawatiran teoritis yang levonorgestrel dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan lipid.
Kontrasepsi permanen (Sterilisasi)
STERILISASI
Medical Operation for Men (MOP)
Medical Operation for Woman (MOW).
• •
Untuk wanita yang sudah memiliki anak dan yakin sudah tidak ingin hamil wanita dengan DM karena risiko tinggi komplikasi kehamilan.
•
wanita dengan komplikasi DM atau DM tidak terkontrol, Sterilisasi harus dilakukan dokter spesialis dan anestesi yang berpengalaman
.
Resiko adanya hipoglikemia atau ketoasidosis, ↑ risiko infeksi luka dan lambatnya kesembuhan
KESIMPULAN •
Pemilihan kontrasepsi bagi perempuan di usia reproduksi dengan penyakit kronis seperti DM harus menjadi perhatian khusus.
•
Untuk pasien DM tanpa komplikasi jenis alat kontrasepsi dapat digunakan dengan pertimbangan untuk kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis alat kontrasepsi
•
Untuk penderita DM dengan komplikasi atau beberapa faktor risiko, alat kontrasepsi hormonal, pil dan metode injeksi diperlukan pertimbangan yang tepat dan dengan berkonsultasi dengan dokter