LAPORAN HOME VISITE
PUSKESMAS PUTRI AYU
Disusun oleh: SULINZIYATI, S.Ked FANNY EKA ASTUTI, S.Ked
Dosen Pembimbing: Dr. Armaidi Darmawan, M.Epid
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
1
LAPORAN HOME VISITE (Coass)
1. Identitas pasien
Nama
: Aditya
Nama orangtua
: Mita
Umur
: 3 bulan 13 hari
TB/BB
: 6,1kg/49cm
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan Terakhir ortu
: SMP (ayah), SMA (ibu)
Pekerjaan
: Ayah sebagai buruh, ibu sebagai ibu rumah tangga
Alamat
: RT. 05 Legok. Kec.Telanaipura
Suku
: Melayu
Bangsa
: Indonesia
2. Anamnesis
Keluhan Utama Diare 1 hari. Diare lebih dari 3kali sehari, lendir (-), darah (-). Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami gejala seperti ini.
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien batuk (+), pilek (+), muntah(-).
Riwayat Penyakit Dahulu ISPA
Riwayat penyakit keluarga Penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal.
2
Riwayat Sosial Ekonomi Pasien tinggal dirumah kontrakan bedeng 3 bersama kedua orangtuanya. Bedeng berlokasi dibelang ruko, didepan aliran air/parit. Pasien berada pada lingkungan rumah padat penduduk danhanya dapat di lalui dengan jalan setapak. Ayah pasien bekerja sebagai buruh serabutan dan ibunya hanya ibu rumah tangga.
Riwayat Kebiasaan Pasien memiliki kebiasaan dari lahir mendapatkan susu formula dan bebrapa hari terakhir ini pasien mulai diberi makanan tambahan berupa bubur sun. Ayah pasien seorang perokok.
3. Pemeriksaan fisik
Kadaan umum
: Tampak Sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Nadi
: 125x/m
Pernapasan
: 35x/m
Suhu
: 370C
Status gizi IMT
= BB (kg)/TB2 (m2) = 5,5/(0,49)2 = 22,97 kg/m2 (normal)
IMT normal
: 18,5-23,5 kg/m2
3
Pemeriksaan Organ
1. Kepala Bentuk
: Normocephal
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung
: Septum deviasi (-), Rinorhea (-)
Mulut
: Bibir kering (-), Dinding faring hiperemis (-)
Telinga
: Normotia, Otorhea(-)
2. Leher
: Pembesaran KGB (-)
3. Thorax Inspeksi
: Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris
Palpasi
: Simetris
Perkusi
: Sonor dikedua paru
Auskultasi
: - Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-) - Paru
: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
4. Abdomen Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: Hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
5. Ekstremitas
: Akral dingin (+/+), edema (-)
4. Diagnosis Diare
5. Terapi Non Farmakologi o
Teruskan air susu
o
Pemberian oralit
4
Farmakologi o
Zinc 10 tab
o
ISPA I. 10 sachet
6. Prognosis
Dubia ad bonam 7. Pengamatan Rumah
Pasien tinggal di rumah permanen. Keadaan rumah pasien dengan tetangganya sangat dekat hanya dipisahkan oleh dinding rumah. Keadaan di dalam rumah agak berantakan, karena ibu sibuk mengurus pasien dan keperluan
rumah
tangga lainnya. Untuk tempat BAK dan BAB menggunakan kamar mandi yang ada di dalam rumahnya, tapi tempat mandinya tidak beratap dan menggunakan air ledeng dan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Pembuangan limbahnya berada di belakang rumah. Sumber air pasien menggunakan air ledeng, sedangkan untuk air minumnya memakai air masak sendir. Lantai rumah pasien menggunakan karpet plastik, karena hanya menggunakan lantai semen dan menjadi tempat parkir motor. Di dalam rumah terdapat 1 kamar tidur yang tidak ada
pencahayaan, 1 kamar mandi serta dapur. Terdapat ruang tamu
dengan 2 jendela kaca dan 2 ventilasi termasuk pintu masuk. Sedangkan kamar pasien sangat minim pencahayaan dan minim pe rtukaran udara yang disebabkan ventilasi yang kecil. Minimnya pencahayaan disebabkan karena lokasi rumah berada dibelakang bangunan bertingkat dan dempetan rumah dengan tetangga. Sehingga sulit mendapatkan pencahayaan langsung.
8. Pengamatan Lingkungan
Lingkungan rumah pasien jauh dari jalan besar dan terkesan sepi. Di sekitar rumah pasien terdapat pohon pisang, tumpukan kayu dan tempat untuk memasak air menggunakan kayu bakar serta terdapat aliran air atau selokan depan rumah. Terdapat sebuah drum untuk menampung air hujan didapur, yang 5
nantinya dapat digunakan pasien untuk mencuci piring atau pakaian. Tempat menjemur pakaian pasien berada di depan rumah. Rumah pasien berada di belakang bangunan bertingkat sehingga hanya memiliki sedikit sekali halaman rumah.
9. Hasil Wawancara/Pengamatan Perilaku Kesehatan
Pasien minum susu formula sejak lahir karna air susu ibunya tidak keluar. Ayahnya seorang perokok.
10. Hasil Wawancara dan Pengamatan Hubungan Keluarga
Dari hasil pengamatan rumah yang dilakukan keadaan rumah pasien kurang baik dan kurang terawat, Hubungan pasien dengan keluarga baik.
11. Analisis Pasien Secara Holistic
a. Hubungan diagnosis penyakit dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar. Pada kasus ini, keadaan rumah pasien tergolong bukan rumah sehat, karena pencahayaan dan pertukaran udaranya masih kurang mencukupi untuk syarat rumah sehat. Namun tidak ada hubungannya antara diagnosis penyakit pasien dengan keadaan serta lingkungan sekitar. Hal tersebut dikarenakan bukan merupakan faktor resiko atau etiologi penyakit. b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga. Tidak ada hubungannya dengan diagnosis penyakit pasien. Keadaan keluarga serta hubungan keluarga dari pasein baik-baik saja. c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan pasien dan keluarga. Ada hubungan antara perilaku kesehatan dari pasien. Pasien yang berumur 3 bulan sudah mengkonsumsi bubur sun /MPA. d. Hubungan kausal antara beberapa masalah atau faktor resiko atau etiologi dengan diagnosis penyakit. 6
Kemungkinan ada hubungan dengan diagnosis penyakit pasien. Karena pasien mulai mengalami diare saat ibu mulai memberikan makanan tambahan. e. Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi paparan dengan faktor resiko atau etiologi. Menghentikan pemberian makanan tambahan.
12. Rencana Promosi Dan Pendidikan Kesehatan Kepada Pasien Dan Kepada Keluarga
Memberitahu kepada pasien dan keluarga mengenai diare : a. Apa yang dimaksud dengan penyakit diare Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar BAB lebih dari 3x sehari disertai dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja.
b. Gejala-gejala diare
BAB lebih dari 3 kali sehari
Konsistensi cair
Anak rewel
Anoreksia
Vomiting
Dehidrasi
Respirasi cepat dan dalam
c. Pengobatan diare Lintasdiare/ 5langkahtuntaskandiaree
Berikan oralit
Berikan tablet zink selama10 hari
7
Teruskan asi
Berikan antibiotik secara selektif
Berikan nasehat kepada ibu dan keluarga
d. Komplikasi
Dehidrasi
Hipokalemi
Hipokalsemi
Hiponatremi
Syok hipovolemik
Asidosis
13. Anjuran-Anjuran Promosi Kesehatan Penting yang Dapat Memberi Semangat/Mempercepat Penyembuhan pada Pasien a. Mencuci Tangan Pakai Sabun
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Karena itu, membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan anak- anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini. Dengan demikian, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri pribadi anak- anak dan anggota keluarga lainnya. Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, ISPA, flu burung serta penyakit kulit lainnya.
Cuci tangan pakai sabun penting dilakukan, khususnya: 1. Sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan 2. Sebelum menyuapi anak, 3. Sesudah buang air besar dan kecil
8
4.
Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari bepergian
5. Sehabis bermain/memberi makan/memegang hewan peliharaan Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
9
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga b ersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
10
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair sangat
disarankan
untuk
kebersihan
tangan
yang
maksimal.
7 langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 menit. Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun
11
adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke tubuh anda. b. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi ( pengobatan penyakit ). ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan
Manfaat ASI antara lain : a. Mudah dicerna b. ASI mengandung zat – zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. c. Protein ASI lebih mudah diserap dibanding pada susu sapi. d. Bermanfaat untuk kecerdasan, karena mengandung asam lemak dan asam amino yang penting untuk perkembangan otak. e. Meningkatkan kekebalan, sehingga bayi tidak mudah sakit. f.
Bersih dan bebas pencemaran.
g. Kontak langsung antara ibu dengan bayi akan membentuk ikatan kasih sayang yang bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan psikologis bayi. h. Bersih dan murah, sehingga aman untuk bayi dan hemat.
12
Adapun bagi ibu menyusui dapat menunda haid dan kehamilan ( berfungsi sebagai kontrasepsi ) serta mengurangi resiko kanker payudara. Bayi yang tidak mendapatkan ASI memiliki risiko tumbuh kembang yang tidak optimal diakibatkan asupan nutrisi yang kurang serta lebih mudah terkena penyakit infeksi. Disamping itu pemberian susu formula secara dini akan menyebabkan kerugian secara materi. Dari hal itu keuntungan menyusui bagi bayi diantaranya yaitu : a. Sebagai sumber gizi yang lengkap. b. Imunisasi awal yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh bayi. c. Meningkatkan kecerdasan otak serta emosional dan spiritual bayi. d. Menyusui merupakan hak bayi. Adapun
keuntungan
menyusui
bagi
ibu
dan
keluarga
diantaranya yaitu: a. Mencegah perdarahan. b. Mempercepat pengecilan rahim setelah melahirkan. c. Mengurangi pengeroposan tulang. d. Mengurangi resiko kanker payudara. e. Mudah dan praktis serta hemat. f.
Bagi ibu bekerja akan jarang bolos karena bayi sakit. Dengan memberikan ASI pada bayi juga berarti memenuhi 10
hak-hak anak antara lain : 1. Hak untuk hidup dan mendapat makanan.
13
2. Hak untuk kesehatan. 3. Hak untuk tumbuh kembang. 4. Hak untuk perlindungan. 5. Hak untuk pendidikan. 6. Hak untuk berpartisipasi. 7. Hak untuk bermain. 8. Hak persamaan. 9. Hak untuk mendapat nama dan kebangsaan. 10. Hak untuk rekreasi.
14
DOKUMENTASI
Foto pemeriksaan pada Aditya (pasien) dan foto ibunya dgn fanny dan sulin
Foto ventilasi kamar tidur
Foto kamar tidur
Foto ruang tamu
Foto dapur
15
Foto kamar mandi
Foto WC
Foto ruangan untuk jalan ke dapur
Foto samping rumah
Foto depan rumah
16