BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BELAKANG BELAKANG Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kekurangan gizi pada umumnya terjadi pada balita karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Bali alita
ter termasuk asuk
kelom lompok pok
yang ang
rentan ntan
giz gizi
di
suat su atu u
kelompo ompok k
masyarakat di mana masa itu merupakan masa peralihan antara saat disapih dan mulai mengikuti pola makan orang dewasa. dewasa . Diperkirakan masih terdapat sekitar 1,7 juta balita teranam gizi buruk buruk yang yang keber keberadaa adaanny nnya a terseb tersebar ar di peloso pelosok!pe k!pelos losok ok Indone Indonesia sia.. "umlah balita di Indonesia menurut data Badan Koordinasi Koordinasi Keluarga Keluarga Berenana #asional $BKKB#% &ahun '((7 menapai 17,') dengan laju pertumbuhan penduduk ',7) per tahun. United Nations Children’s Fund $*#I+-% melaporkan Indonesia berada di peringkat kelima dunia untuk negara negara dengan jumlah anak yang terhambat terhambat pertumbuhanny pertumbuhannya a paling paling besar dengan perkiraan sebanyak 7,7 juta balita $Depkes I, '((7%. Di beberapa pro/insi seperti di #usa &enggara Barat $#&B% selama Bulan
Organ Organis isas asii Keseh esehat atan an Duni Dunia a atau World World Healt Health h Organi Organizat zation ion $;<0% menjelaskan bahwa permasalahan gizi dapat ditunjukkan dengan besarnya angka kejadian gizi buruk di negara tersebut $;ahyu, '(16%. '(16%. Di Indonesia, angka kejadian gizi buruk menduduki peringkat ke 18' dari 17( negara negara dan terend terendah ah di =:=#. =:=#. Data Data ;<0 menye menyebut butkan kan angka angka kejadian gizi buruk pada balita di Indonesia tahun '((' meningkat ,3) dan gizi kurang '7). &ahun '((7 teratat sebanyak empat juta balita Indonesia mengalami gizi kurang dan 7(( ribu anak dalam kategori gizi buruk. buruk. Berdasar Berdasarkan kan data dari Global Hunger Hunger nde! nde! tahun '(1(, tingkat kelaparan dan gizi buruk di Indonesia berada pada le/el serius, satu tingkat di bawah le/el mengkhawatirkan. Masalah gizi yang sering terjadi pada Balita antara lain adalah masalah gizi kurang $BB>*%, kependekan $&B>*%, gizi lebih atau obesitas $BB>&B $BB >&B%. %. Dapat Dapat diliha dilihatt bahwas bahwase eara ara nasion nasional al pre/ pre/ale alensi nsi berat berat kura kurang ng pada pada tahun tahun '( '(1( 1( adalah adalah 17 17,) ,) yang yang terdir terdirii dari8 dari8,) ,) gizi gizi buruk buruk dan 13,() 13,() gizi kurang. "ika dibandingkan dibandingkan dengan angka pre/alen pre/alensinas sinasional ional tahun '((7 $1,8)% sudah terlihat ada penurunan. 4enurunan terutama terjadipada pre/alensi gizi buruk yaitu dari 6,8) tahun '((7 menjadi
danpre/alensi pendek menurun dari 1,( ) tahun '((7 menjadi 17,1) tahun tahun '(1(, '(1(, dari dari 16 pro/i pro/insi nsi memil memiliki iki pre/a pre/alen lensi si kepen kependek dekan an di atas atas angka pre/alensi nasional. *rutan dari ke 16 pro/insi tersebut dari yang memiliki pre/alensi tertinggi sampai terendah adalah :ulawesi tenggara berada berada pada urutan ke!1' ke!1' dari 16 4ro/in 4ro/insi si tersebut. tersebut. Biladibandi Biladibandingkan ngkan deng dengan an batas atas ?non non publ publi" i" heal health th prob proble lem m@ menur nurut ;<0 unt untuk masalahkependekan masalahkependekan sebesar '(). Ber Berdasa dasark rkan an indi indika kato torr BB BB>& >&B B 4re/al e/alen ensi si sang sangat at kuru kurus s sea seara ra nasion nasionalt altahun ahun '(1( '(1( masih masih ukup ukup tinggi tinggi yaitu yaitu 2,()dan 2,()dan tidak tidak banyak banyak berb berbed eda a deng dengan an keada eadaant antahu ahun n '( '((7 (7 sebe sebesa sarr 2,'). 2,'). Demi Demiki kian an pula pula halnya halnya dengan dengan pre/ pre/ale alensi nsi kurus kurus sebesa sebesarr 7,3) pada pada tahun tahun '( '(1( 1( yang yang tida tidak k berb berbed eda a banya banyak k deng dengan an keada eadaan an tahu tahun n '( '((7 (7 sebe sebesar sar 7,8). 7,8). :ea :eara ra kesel eselur uruh uhan an pre/ pre/al alen ensi si bali balita ta deng dengan an BB BB>& >&B B Kurus urus sedi sediki kitt menurun dari 13,2 ) pada tahun '((7 menjadi 13,3) pada tahun '(1(. Dari 33 4ro/insi &erdapat 1 pro/insi yangmemiliki pre/alensi kekurusan kekurusan diatas angka pre/alensi nasional.*ntuk :ulawesi &enggara masuk dalam urut urutan an
ke!7.M !7.Me enur nurut
*#< *#<+
masal asalah ah
keseha sehattan
masy asyarak arakat at
sudahdianggap sudahdianggap serius bila pre/alensi pre/alensi BB>&B BB>&B Kurus antara 1(,1!16, 1(,1!16,( ( ),
Beberapa penelitian mengenai Aaktor!Aaktor determinan yang berkontribusi terhadap status gizi pada balita antara lain penelitian yang dilakukan olehRatna $'((% mengenaiAaktor penyebab gizi buruk pada anak balita di wilayah kerja puskesmas mata Kota Kendari menunjukkan bahwa dari '6 sampel kasus sebagian besar '1 responden $8)% memiliki pendapatan keluarga yang kurang. :edangkan dari '6 sampel kontrol sebagian besar 1 responden $72)% memiliki pendapatan keluarga yang ukup.
yang
kurang,
gizi buruk
berpeluang
dibanding
12,2'
kali
berisiko
untuk
dengan balita yang pendapatan
keluarganya ukup. :ehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan keluarga merupakan Aaktor penyebab gizi buruk pada anak balita di ;ilayah Kerja 4uskesmas Mata Kota Kendari. 4enelitian Culianty $'((% yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi merupakan Aaktor penyebab gizi buruk pada anak balita
balitamenderita inAeksi. 4enyakit inAeksi yang sering terjadi pada anak! anak adalah diare dan I:4=. Diare dapat menyebabkan anak tidak mempunyai naAsu makan sehingga terjadi kekurangan jumlah makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya yang dapat menyebabkan gizi kurang $&arigan, '((3%. Menurut penelitian
*ntuk mengetahui 5ambaran :tatus 5izi pada Balita dan -aktor!Aaktor determinan di Desa
2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui :tatus 5izi Balita Di Desa
Keamatan
arowatu *tara Kabupaten Bombana '. Mengetahui Aaktor asupan makan terhadap status gizi balita di Desa
3. Diharapkan bagi masyarakat agar lebih mengetahui dan memahami tentang pentingnya status gizi, terutama para ibu guna menambah wawasan tentang kesehatan gizi balita. 8. :ebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan bagi program penanganan gizi guna meningkatkan status gizi yang lebih baik.
BAB II TINJAUN PUSTAKA A. BALITA Berdasarkan siklus daur kehidupan, balita atau anak bawah lima tahun dikarakteristikkan menjadi ' kelompok yaitu anak usia antara 1 sampai 3 tahun yang disebut batita atau toddler dan anak usia lebih dari 3 tahun sampai 6 tahun yang disebut usia pra sekolah atau preshool hildren $;ooldridge #, '((6%. 4ada usia 1!3 tahun pertumbuhan anak menjadi lebih lambat atau tidak sepesat pada masa bayi. :eara rata!rata, pertambahan berat badannya adalah sebesar (,'3 Kg perbulan dan penambahan tinggi sebesar 1 m perbulan. 4erlambatan tinggi pertumbuhan pada balita usia ini sejalan dengan penurunan dalam naAsu makan dan asupan makanannya. Ini merupakan hal yang normal, namun di sisi lain asupan energy dan zat lain yang adekuat sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan gizinya $;ooldridge #,'((6%. 4ada usia 1!3 tahun, perkembangan balita ditandai peningkatan yang epat dalam gerakan motorik kasar dan halus, gerakannya menjadi lebih bebas, melakukan eksplorasi lingkungan dan terjadi peningkatan
:tatus gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat!zat gizi, dibedakan antara gizi kurang, baik, dan lebih $=lmatsier, '(('%. :edangkan menurut :upariasa, '((8, status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk /ariable tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk /ariable tertentu.
2. P!n$&a$an Status G$%$ Menurut $:upariasa,'((8%, pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu seara langsung dan tidak langsung. a. P!n$&a$an G$%$ S!'a#a Lan"sun" 4enilaian status gizi seara langsung dapat dibagi menjadi empat yaitu antropometri,klinis,biokoimia dan bioEsik. 1. Ant#()(m!t#$ :eara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari
sudut
pandang
gizi,
maka
antropometri
gizi
berhubungan dengan berbagai maam penukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. =ntropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur
beberapa
parameter,antara
lain
umur,
berat
nilai terstandar $Fsore% menggunakan baku antropometri anak balita ;<0 '((6.
2. K&$n$s 4emeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status
gizi
perubahan!perubahan
masyrakat.metode yang
terjadi
ini
didasarkan
dihubungkan
atas
dengan
ketidakukupan zat gizi. 4enggunaan metode ini umunnya untuk sur/ey
klinis
seara
epat$rapid
"lini"al
surve#s%.
:ur/ei
diranang untuk mendeteksi seara epat tanda!tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. *. B$(+$m$a 4enilaian status gizi dengan biokimia adalah spesimen yang di uji seara laboratories yang dilakukan berbagai maam jaringan tubuh. "aringan tubuh yang diladigunakan antara lain darah, urine, tinja, dan berupa jaringan tubuh seperti hati dan otot. 4enggunaan metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. ,. B$(-s$+
memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga,
dan
indi/idu.
:ur/ey
ini
dapat
mengidentiEkasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi. 2. Stat$st$+ $ta& 4engukuran status gizi dengan statistik /ital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainya yang berhubungan dengan gizi. 4enggunaan pertimbangan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat. *. Fa't(# E+(&("$ Menurut $Bengoa, 122% bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa Aator Esik, biologis dan lingkungan budaya. 4engukuran Aaktor ekologi dipandang sangat penting
untuk
mengetahui
penyebab
malnutrisi
disuatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program inter/ensi gizi $:hrimshaw, 128%.
C. P3LA ASUH 4ada dasarnya pola asuh dapat diartikan seluruh ara perlakuan
:etelah anak berumur satu tahun menunya harus ber/ariasi untuk menegah kebosanan dan diberi susu, serealia $seperti bubur beras, roti%, daging, sup, sayuran dan buah!buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu diblender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah. =dakalanya anak tidak mau makan dan sebagai gantinya ibu memberikan susu. Kebiasaan demikian akan mengarah ke diet yang hanya terdiri dan susu saja. Berikan nasihat kepada ibu atau pengasuhnya bahwa kebiasaan demikian tidak baik bagi anaknya. Ibu harus dapat bertindak keras, jika anak sehat tidak mau makan makanan padatnya, jangan diberikan susu sebagai pengganti akan tetapi bawa pergi makanan itu dan oba lagi jika anak sudah lapar.
B. 4an" Fa+t(#5Fa+t(# M!m)!n"a#uh$ P(&a Asuh G$%$ -aktor!Aaktor yang mempengaruhi pola asuh gizi antara lain
1. T$n"+at P!n/a)atan K!&ua#"a Keadaan ekonomi keluarga relatiA lebih mudah diukur dan berpengaruh besar pada konsumsi pangan, dimana konsumsi
penurunan dalam hal kualitas penurunan kuantitas pangan yang dibeli.
2. T$n"+at P!n/$/$+an Iu &ingkat manusia
pendidikan
untuk
adalah
rneningkatkan
jenjang
aktiEtas
kepribadiann/a
dan
dengan
usaha jalan
membina potensi!potensi pribadinya, yaitu rohani $pikir, rasa, karsa, ipta dan budi nurani% dan jasmani $pana indera dan keterampilan keterampilan% melalui pendidikan Aormal. =dapun tingkat pendidikan di negara kita meliputi pendidikan dasar, pendidikan rnenengah dan pendidikan tinggi. 4endidikan orang tua merupakan salah satu Aaktor yang penting dalarn tumbuh kembang anak. karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala inAormasi dari luar terutama tentang ara pengasuhan anak yang baik>ara mempraktekkan pola asuh dalam kehidupan sehari!hari, bagaimana ara menjaga kesehatan anak, pendidikannya dan sebagainya.
*. T$n"+at P!n"!tahuan Iu :uatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan
menerapkan inAormasi, dengan pengetahuan yang kurang dapat menentukan pola asuh gizi yang dilaksanakan sehari!hari. D. PENGETAHUAN IBU &ingkat 4engetahuan a. 4engetahuan $Kno%ledge% 4engetahuan adalah merupakan hasil ?&ahu@, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. 4engindraan
terjadi
melalui
panaindra
manusia,
yakni
indra
penglihatan, pendengaran, peniuman, rasa dan raba. :ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 4engetahuan atau kognitiA merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang $overt behavior %. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 4enelitian ogers $178% mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru $ berperilaku baru%, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni '( )%ereness $Kesadaran%, di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus $0bjek%.
4engetahuan
yang
diakup
di
dalam
domain
KognitiA
mempunyai 2 tingkat, yakni 1. &ahu $1no%% &ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. &ermasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali $re"all% terhadap suatu yang spesiEk dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. 0leh sebab itu, ?tahu@ ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendeEnisikan, menyatakan, dan sebagainya. '. Memahami $Comprehension% Memahami dapat diartikan
sebagai suatu
kemampuan
menjelaskan seara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpresikan materi tersebut seara benar. 0rang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan ontoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
$membuat bagan%, membedakan, memisahkaan, mengelopokkan, dan sebagainya. 6. :intestis $2#nthesisi% :intesis menunjuk
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian!bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun Aormulasi baru dari Aormulasi! Aormulasi
yang
ada.
Misalnya
dapat
menyusun,
dapat
merenanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan!rumusan yang telah ada. 2. /aluasi $,valuation% /aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justiEkasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. 4enilaian!penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria!kriteria yang telah ada. Menurut :oekidjo $1713(% pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawanara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan sehingga menimbulkan eAek yang membahayakan $=lmatsier, '((1%. :uatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi menurut :uhardjo $'((3% didasarkan pada 3 kenyataan, yaitu a. :tatus gizi yang ukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan b. :etiap orang
hanya
akan
ukup
gizi
jika
makanan yang
dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan, dan energi. . Ilmu gizi memberikan Aakta!Aakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi. &ingkat pengetahuan gizi ibu adalah kemampuan seorang ibu dalam
memahami
konsep
dan
prinsip
serta
inAormasi
yang
berhubungan dengan gizi. 4enentuan tingkat pengetahuan diperoleh dengan ara skoring terhadap total pertanyaan
yang ada pada
kosioner, dan kriteria obyektiAnya adalah a. +ukup jika memiliki jumlah skor jawaban H 2( ) terhadap total
4ada anak usia 2!'8 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari =:I saja. 4ada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan epat, mulai terpapar terhadap inAeksi dan seara Esik mulai aktiA, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan memperhitungkan
akti/itas bayi>anak dan
keadaan inAeksi. =gar menapai gizi seimbang maka ditambah
dengan
Makanan
4endamping
=:I
atau
perlu
M4!=:I,
sementara =:I tetap diberikan sampai bayi berusia ' tahun. 4ada usia 2 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula!mula dalam bentuk lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun. Ibu sebaiknya memahami bahwa pola pemberian makanan seara seimbang pada usia dini akan berpengaruh terhadap selera makan anak selanjutnya, sehingga pengenalan kepada makanan yang beranekaragam pada periode ini menjadi sangat penting. :eara bertahap, /ariasi makanan untuk bayi usia 2!'8bulan semakin ditingkatkan, bayi mulai diberikan sayuran dan buah!
*ntuk dapat menyusun menu yang adekuat, seseorang perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi, kebutuhan gizi seseorang serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya $:oegeng :antoso dan =nne Gies anti, 1 1'3%. =pabila
perilaku
penyediaan
makanan
didasari
oleh
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positiA, maka perilaku tersebut akan bersiAat langgeng. :ebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama $:oekidjo #otoatmodjo, '((3 1'1%. Dengan kelanggengan tersebut akan tertanam kebiasaan pola makan yang baik dalam keluarga khususnya pada balita. '. 4engetahuan gizi tentang pemberian M4!=:I Kepandaian memilih makanan yang merupakan sumber! sumber zat gizi dalam mengolah bahan makanan yang merupakan sumber!sumber zat gizi dalam mengolah bahan pangan yang diberikan. &ingkat pengetahuan gizi yang rendah akan sulit dalam penerimaan inAormasi dibanding dengan tingkat pengetahuan gizi yang baik.
sebagian besar memiliki anak dengan status gizi buruk $1(,)% dan kurang $11,)%, selanjutnya ibu dengan pengetahuan ukup sebagian memiliki anak dengan status gizi baik $'(,8)%, dan ibu dengan pengetahuan baik memiliki anak dengan status gizi baik $31,',')%. Berdasarkan tabulasi tersebut menunjukkan semakin baik pengetahuan ibu maka terdapat keenderungan semakin baik status gizi anak. 3. 4emilihan dan 4engolahan Bahan Makanan Menurut
:uhardjo
$'((3% seorang
ibu
banyak
tidak
memanAaatkan bahan makanan yang bergizi, hal ini disebabkan salah
satunya
makanan yang
karena
kurangnya
pengetahuan
akan
bahan
bergizi. :emakin banyak pengetahuan gizinya,
semakin diperhitungkan jenis dan kualitas makanan yang dipilih untuk dikonsumsi. Ibu yang tidak mempunyai ukup pengetahuan gizi, akan memilih makanan yang paling menarik panaindera, dan tidak
mengadakan
pilihan
berdasarkan
nilai
gizi
makanan.
:ebaliknya mereka yang semakin banyak pengetahuan gizinya, lebih mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan
/olume tinjanya sudah sama dengan /olume orang dewasa, /olume lebih dari '(( g>'8 jam disebut diare $Depkes I, '(1(, #elson '(((%. Gaporan iskesdas tahun '((7 menunjukkan bahwa penyakit Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi $31,8)% dan pada balita $'6,')%. 4ada tahun '(1( kejadian luar biasa $KGB% diare terjadi di 11 pro/insi dengan jumlah penderita sebanyak 8,'(8 orang, jumlah kematian sebanyak 73 orang dengan +- sebesar 1,78) $Depkes I, '(1(%. KlasiEkasi diare kedalam jenis akut atau kronis bersiAat mutlak, tetapi biasanya diare harus berlangsung paling sedikit untuk
dapat
anamnesis
disebut sebagai kronis.
umum
tentang
gejalah
' minggu
didasarkan pada baik
pada
jenis
gastroenteritis /irus maupun bakteri akut pada anak yang bergizi baik dengan system kekebalan baik $#elson, '(((%. Menurut =lania dkk dalam :antoso dan anti$16%, anak balita lebih rentan menderita penyakit inAeksi karena sudah mulai bergerak aktiA untuk bermain, sehingga sangat mudah terkontaminasi oleh kotoran. 4udjiadi $'(((% juga menjelaskan bahwa anak usia '!6 tahun sudah mulai memiliki kebiasaan membeli makanan jajanan
'.
'% 3% 8% 6% Diare
Keadaan umum baik dan sadar Mata normal dan air mata ada Mulut dan lidah basah &idak merasa haus dan bisa minum dengan dehidrasi sedang, kehilangan airan sampai 6!1()
3.
dari berat badan, dengan gejala sebagai berikut 1% -rekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan sering '% Kadang!kadang muntah, terasa haus 3% Kening sedikit, naAsu makan kurang 8% =kti/itas menurun 6% Mata ekung, mulut dan lidah kering 2% 5elisah dan mengantuk 7% #adi lebih epat dari normal, ubun!ubun ekung Diare dengan dehidrasi berat, kehilangan airan lebih dari 1()
berat badan, dengan gejala 1% -rekuensi buang air besar terus!menerus '% Muntah lebih sering, terasa haus sekali 3% &idak kening, tidak ada naAsu makan 8% :angat lemah sampai tidak sadar 2. ISPA a. P!n"!#t$an ISPA I:4= adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular dandapat menimbulkan gejala penyakit inAeksi mulai ringan sampai penyakit yang parah. InAeksi saluran pernapasan
hospes seperti umur,jenis kelamin,sebelumnya telah ada kontak dengan agen,alergi, dan status nutrisi. Misalnya,pada berbagai anggota dari keluarga yang sama,satu /irus seara simultan dapat menyebabkan old khas pada orang tua,bronkiolitis pada bayi,roup pada anak yang sedikit lebih tua,Aaringitis pada anak terpajan patigen dengan kisaran yang lebar pada umur yang lebih dini $#elson, '(((%
. Et$(&("$ KebanyakaninAeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh /irus
dan
mikoplasma,keuali
epiglotitis
akut.
0rganisme
streptokokus dan diAteria merupakan agen bakteri utama yang mampu menyebabkan penyakit Aaring primer,bahkan pada kasus tonsiloAaringitis akut,sebagian besar penyakit berasal nonbakteri. ;alaupun
ada
banyak
hal
yang
tumpang
tindih,beberapa
mikrooganisme lebih mungkin menimbulkan sindrom pernapasan tertentu
pada
yang
lain
dan
agen
tertentu
mempunyai
keenderungan lebih besar dari pada yang lain untuk menimbulkan penyakit yang berat. Beberapa /irus $misalnya ampak% dapat dihubungkan dengan banyak sekali /ariasi gejala saluran pernapasan
dengan jarak paling epat empat minggu imunisasi D4&!
imunisasi ampak paling dini umur sembilan bulan. Dalam
iskesdas, inAormasi tentang akupan imunisasi ditanyakan pada ibu yang mempunyai balita umur (!6 bulan $iskesdas, '(1(%. *ntuk setiap jenis imunisasi, anak disebut sudah mendapat imunisasi lengkap bila sudah mendapatkan semua jenis imunisasi satu kali B+5, tiga kali D4&!
berbagai tempat seperti 4osyandu, 4olindes, 4uskesmas atau sarana pelayanan kesehatan yang lain $iskesdas, '(1(%. 4ada iskesdas '(1(, ditanyakan Arekuensi penimbangan anak umur 2!6 bulan selama enam bulan terakhir yang dikelompokkan menjadi
?tidak
pernah
ditimbang
selama
enam
bulan
terakhir@,
ditimbang 1!3 kali yang berarti ?penimbangan tidak teratur@, dan 8!2 kali yang diartikan sebagai ?penimbangan teratur@. Data pemantauan pertumbuhan balita ditanyakan kepada ibu balita atau anggota rumah tangga yang mengetahui. =da keenderungan semakin tinggi kelompok umur anak, semakin rendah akupan penimbangan rutin $L 8 kali selama enam bulan terakhir%.
:ebaliknya semakin tinggi umur anak semakin tinggi pula
persentase anak yang tidak pernah ditimbang. 4ersentase penimbangan anak baduta menurut jenis kelamin tidak berbeda, tetapi menurut tempat tinggal ada keenderungan di daerah perkotaan lebih tinggi daripada perdesaan $iskesdas, '(1(%. 4ersentase penimbangan rutin $L 8 kali selama enam bulan terakhir% menurut pendidikan dan status ekonomi tidak terlihat jelas keenderungannya. Keenderungan terdapat pada kategori yang tidak
Data kepemilikan KM: menurut karakteristik anak balita, orangtua, dan tempat tinggal. 4ersentase kepemilikan KM: menurut umur, semakin tinggi umur anak semakin rendah persentase kepemilikan KM: yang dapat menunjukkan. 4ersentase KM: yang sudah hilang semakin tinggi dengan meningkatnya umur anak. 4ersentase kepemilikan KM: menurut
jenis
kelamin
anak
balita
tidak
menunjukkan
adanya
perbedaan. =da keenderungan semakin tinggi kelompok umur semakin rendah kepemilikan KM: yang dapat menunjukkan. :ebaliknya, semakin tinggi tingkat pendidikan dan status ekonomi enderung semakin rendah persentase anak balita yang tidak pernah memiliki KM: $iskesdas, '(1(%.
,. P!m!#$an Ka)su& $tam$n A Kapsul /itamin = diberikan setahun dua kali pada bulan -ebruari dan =gustus, sejak anak berusia enam bulan. Kapsul merah $dosis 1((.((( I*% diberikan untuk bayi umur 2!11 bulan dan kapsul biru $dosis '((.((( I*% untuk anak umur 1'!6 bulan $iskesdas, '(1(%.
Menyusui dalam jangka panjang dapat memperpanjang jarak kelahiran karena masa amenorhoe lebih panjang, pemulihan status gizi yang lebih baik sebelum kehamilan berikutnya. *#I+- dan ;<0 membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui eksklusiA selama 2 bulan kepada bayinya. :esudah usia 2 bulan bayi baru dapat diberikan makanan pendamping =:I $M4!=:I% dengan tetap memberikan =:I sampai
minimal
Kementerian
umur
Kesehatan
'
tahun.
juga
4emerintah
merekomendasi
Indonesia kepada
melalui
ibu
untuk
menyusui eksklusiA selama 2 bulan kepada bayinya $iskesdas, '(1(%. =ir susu ibu $=:I% merupakan makanan utama bagi bayi, namun tidak semua bayi mendapatkan =:I dari ibunya. 4eriode pemberian =:I sebaiknya adalah sejak lahir sampai bayi berumur ' tahun, tetapi tidak semua bayi dapat disusui selama periode tersebut $iskesdas, '(1(%. Dalam laporan iskesdas, pola menyusui dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu menyusui eksklusiA, menyusui predominan, dan menyusui parsial sesuai deEnisi ;orld
minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui $keuali obat! obatan
dan
/itamin
atau
mineral
tetes
=:I
perah
juga
sebelum bayi berumur enam bulan, baik diberikan seara kontinyu maupun diberikan sebagai makanan prelakteal. 4ada ieksedas '(1(, menyusui parsial adalah komposit dari pertanyaan bayi masih disusui, pernah diberi makanan prelakteal selain makanan atau minuman berbasis air seperti susu Aormula, biskuit, bubur, nasi lembek, pisang atau makanan yang lain. G. SANITASI DAN HIGIENE
perilaku
yang
diajarkan
dalam
kehidupan
manusia
untuk
menegah timbulnya penyakit karena, pengaruh lingkungan serta membuat kondisi lingkungan agar terjaga kesehatannya :anitasi dalam arti luas merupakan tindakan higienis untuk meningkatkan kesehatan dan menegah penyakit, sedangkan sanitasi lingkungan merupakan usaha pengendalian diri dari semua Aaktor lingkungan Esik manusia yang mungkin dapat menimbulkan hal!hal yang merugikan
bagi perkembangan Esik,
kesehatan
dan
daya
tubuh
manusia pada saat manusia memanAaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih bagi masyarakat adalah menegah penyakit bawaan air $"uli :oemirat, '((2 1(%. :etiap rumah tangga harus memiliki persediaan air bersih dalam jumlah ukup, meskipun kebutuhan air bersih setiap rumah tangga berbeda!beda. :arana air bersih adalah semua sarana yang dipakai sebagai sumber air bersih bagi penghuni rumah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari sehingga perlu diperhatikan dalam pendirian sarana air bersih. =pabila sarana air bersih dibuat memenuhi syarat teknis kesehatan diharapkan tidak ada lagi penemaran terhadap air bersih, maka kualitas air yang diperoleh menjadi baik. :umber air bersih yang digunakan harus memenuhi syarat kwantitas dan kwalitas. :yarat kwantitas yaitu jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari. :edangkan syarat kwalitas dilihat dari syarat Esik, khemis dan bakteriologis. :yarat Esik air yaitu jernih, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. :umber air dibagi menjadi dua yaitu air dalam tanah $ground water% dan air permukaan $surAae water%.
:arana pembuangan tinja yaitu tempat yang biasa digunakan untuk buang air besar, berupa jamban. "amban adalah suatu ruangan yang mempunyai Aasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa yang dilengkapi
dengan
unit
penampungan
kotoran
dan
air
untuk
membersihkannya. "enis!jenis jamban yang digunakan 1% "amban emplung =dalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berAungsi menyimpan kotoran>tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran kedasar lubang. '% "amban tangki septi>leher angsa "amban ini klosetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. -ungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehingga bau busuk dari ubluk tidak terium di ruangan. Bila dipakai Aesesnya terapung sebentar dan apabila disiram air, baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungannya. 3% "amban plengsengan Bila kloset yang digunakan tanpa sistem %ater seal, irinya tidak ada genangan air pada lubang kloset, tinjanya dialirkan ke tempat lain.
1% SPAL atau sarana pembuangan air limbah, adalah sarana untuk menampung air limbah yang konstruksinya berupa kolam>sumur dengan dinding beton>plesteran semen yang dilengkapi dengan saringan berupa batu kerikil dan atau sabut>bahan saringan sejenis yang berAungsi menyaring air limbah agar tidak menemari air tanah. '% P!nam)un"an t!#tutu) /$ )!+a#an"an adalah sarana untuk menampung air limbah yang konstruksinya berupa kolam>sumur tanpa dinding beton>plesteran semen dan saringan. 3% P!nam)un"an t!#u+a /$ )!+a#an"an berupa kolam galian tanah yang tidak dilengkapi dengan saringan dan dibiarkan terbuka. 8% P!nam)un"an /$ &ua# )!+a#an"an 6% Tan)a )!nam)un"an 8/$ tanah9 2% Lan"sun" +! "(t:sun"a$
,. Sa#ana P!muan"an Sam)ah :ampah merupakan semua zat>benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah maupun sisa!sisa proses industry. :ampah ini dibagi dalam 1% 5arbage adalah sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang mudah membusuk.
8% D$a+a#; bila sampah yang dihasilkan langsung dibakar pada tempat tertentu. 6% D$uan" +! +a&$:)a#$t:&aut; bila sampah yang dihasilkan langsung dibuang
ke
kali>parit>sungai,
perilaku
ini
dapat
menemari
lingkungan. 2% D$uan" s!ma#an"an; bila sampah yang dihasilkan dibuang disembarang tempat yang artinya rumah tangga tidak memiliki sarana pembuangan sampah.
6. M!n'u'$ Tan"an Menui tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan hygiene sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Menui tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya penegahan penyakit.
Kerawanan pangan merupakan suatu kondisi ketidakukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, atau rumah tangga, pada waktu tertentu
untuk memenuhi standar kebutuhan Esiologis bagi
pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Kerawanan pangan dapat terjadi seara berulang, pada waktu tertentu$kronis% dapat pula terjadi akibat keadaan darurat seperti benana alam maupun benana soial $transien% $Dewan kesehatan pangan, '((2%.:emnetara menutu selien et al. $'(('% kerawanan pangan ditingkat wilayah maupun ditingkat rumah tangga>indi/idu merupakan kondisi tidak terapainya ketahanan pangan ditingkat wilayah maupu rumah tangga atau indi/idu.0leh karena itu, membahas kerawanan pangan tidak terlepas dari konsep ketahanan pangan.Ketahanan pangan merupakan terjemahan dari $ood se"urit#. seara luas diartikan sebagai terjaminnya akses pangan bagi setiap indi/idu untuk memenuhi kebutuhan pangannya agar dapat hidup sehat
dan
beraktiEtas.
Membahas
ketahanan
pangan$dan
juga
kerawanan pangan% pada dasarnya juga membahas hal!hal yang menyebabkan orang tidak menukupi kebutuhan pangannnya. &idak terukupinya
kebutuhan
pangan
dipengaruhi
oleh
ketersediaan
-
Food 2e"ure $tahan pangan% apabila responden menjawab tidak pernah merasa khawatir akan kekurangan makanan, dan atau pernah merasa khawatir tidak memiliki ukup makanan tetapi Arekuensinya
jarang terjadi. - Food inseurity
not
evident $rawan
kelaparan%
apabila
responden
pengaturan
manajemen
pangan
ketahanan
menjawab keluarga
pangan
telah
karena
tanpa
melakukan
telah
terjadi
gangguan kebiasaan makan seara normal $seperti tidak dapat menyediakan makanan seimbang untuk keluarga, hanya mampu
-
membelikan makanan yang harganya murah untuk anak!anak% Food inse"urit# %ith moderat hunger $rawan ketahanan pangan dengan kelaparan sedang%
makanan
berkurang
dalam
keluarga
"ika
responden menjawab intake karena
makanan
yang
dikonsumsi sangat sedikit atau keluarga sudah mengalami kelaparan $yang ditandai dengan anak tidak memperoleh makanan yang ukup, pernah mengurangi porsi makan, pernah terjadi kurang makan karena tidak ukup uang untuk membelinya, pernah merasa sangat lapar tetapi tidak ada makanan dalam rumah. -oodinseurity %ith severe hunger $rawan ketahanan pangan dengan
makanan sebagai tanggapan terhadap pengaruh Esiologis, psikologis, kebudayaan dan sosial $:uhardjo, 1%. Kebiasaan makan merupakan suatu istilah untuk menggambarkan kebiasaan dalam perilaku yang berhubungan dengan makanan seperti tata krama makan, Arekuensi makan seseorang, pola makanan yang dimakan, keperayaan tentang makanan, distribusi makanan diantara anggota keluarga, penerimaan terhadap makanan $suka atau tidak suka% dan pemilihan bahan yang hendak dimakan. "adi pola makan merupakan suatu kebiasaan makan yang ada dalam suatu kelompok masyarakat tertentu atau suatu keluarga dalam hal maam dan jumlah bahan makanan yang di makan setiap hari. A. F#!+u!ns$ Pan"an -rekuensi pemberian makanan sumber protein pada balita adalah berapa kali perhari pemberian pangan sumber protein pada balita, berapa kali dalam seminggu, hingga berapa kali per tahun, setelah itu dibuat rata!rata harian. :eberapa sering makanan sumber protein dikonsumsi dapat menjadi indikator kemungkinan kekurangan maupun kelebihan protein. +ara menyajikan Arekuensi pangan sumber protein berdasarkan Arekuensi yang paling sering dikonsumsi, baik protein
ibu, dan anggota keluarga lain dalam 1 bulan dibagijumlah seluruh anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita perbulan $rnawati, '((2%. Menurut penelitian yang dilakukan oleh zulhijah ariEn, dkk dengan judul
hubungan
pengetahuan dan
sosial
ekonomi dengan
status
gizibalita di puskesmas lohia keamatan lohia kabupatenmuna sulawesi tenggara pada tahun '(13 menjelaskan bahwa status ekonomi keluarga akan sangat mempengaruhi status gizi pada anak, dimana apabila pendapatan keluarga ukup maka mutu makanan dalam keluarga akan enderung membaik, yakni pada umumnya jika tingkat pendapatan baik, jumlah dan jenis makanan enderung untuk membaik juga. =kan tetapi, mutu makanan tidak selalu membaik kalau pendapatan keluarga itu tidak digunakan untuk membeli bahan makanan yang berkualitas tinggi yang diperlukan dalam penyajian makanan seimbang bagi anggota keluarga $Deddy Mulyadi, '(1(% . Menurut penelitian yang dilakukan oleh zulhijah ariEn, dkk dengan judul
hubungan
pengetahuan dan
sosial
ekonomi dengan
status
gizibalita di puskesmas lohia keamatan lohia kabupaten muna sulawesi
kesehatan dan gizi serta produkti/itasnya. Mengetahui asupan makanan suatu kelompok masyarakat atau indi/idu merupakan salah satu ara untuk menduga keadaan gizi kelompok masyarakat atau indi/idu bersangkutan $:umarno, dkk dalam 5izi Indonesia, 17%. Dalam reall '8 jam metode, subyek dan orang tua atau pengasuh mereka diminta oleh ahli gizi, yang telah terlatih dalam teknik wawanara, mengingat asupan makanan yang tepat subyek selama periode '8 jam sebelumnya atau sebelumnya hari. sehingga metode menilai asupan aktual indi/idu. #amun, satu '8 jam reall tidak ukup untuk menggambarkan asupan biasa indi/idu makanan dan nutrisi beberapa '8 jam ingat pada indi/idu yang sama selama beberapa hari diperlukan untuk menapai tujuan ini. #amun demikian, beberapa satu hari ingat pada indi/idu yang berbeda dapat memberikan ukuran /alid asupan kelompok atau populasi. :eara umum, mengingat wawanara dapat dilakukan pada anak usia L tahun $Coung, 11 Gi/ingstone dan obson, '(((% dan pada kebanyakan orang dewasa, keuali bagi orang!orang dengan kenangan yang buruk $misalnya, beberapa orang tua%. =nak O anak berusia 8 O
sehingga semua hari dalam seminggu sama O sama terwakili. Dengan ara ini, setiap hari dan minggu eAek pada makanan atau nutrisi intake akan diperhitungkan. Beban responden keil untuk satu ingatan '8 jam, sehingga kepatuhan yang umumnya tinggi. Metode epat dan relatiA murah, dan dapat digunakan sama baiknya dengan kedua mata pelajaran melek dan buta huruA. :ebuah ingatan '8 jam telah digunakan dalam beberapa sur/ei gizi nasional, termasuk :ur/ei #asional :elandia Baru 5izi $Depkes, 17%, *: #ational
makanan sebenarnya dikonsumsi, dan untuk perbandingan dengan reall untuk mengurangi penyimpangan memori. Menyediakan mangkuk dan piring untuk digunakan pada hariOhari ingat untuk membantu responden
mem/isualisasikan
jumlah
makanan
yang
dikonsumsi.
&imbang ukuran porsi replika asin dari makanan yang sebenarnya dikonsumsi oleh responden. Kotak 3.1 InteraktiA ingatan '8 jam modiEkasi disarankan untuk penduduk pedesaan di negaraOnegara berkembang. Kelebihan metode reall '8 jam, yaitu $:upariasa, '(('% - Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden. - Biaya relatiA murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan
-
tempat yang luas untuk wawanara. +epat, sehingga dapat menakup banyak responden. Dapat digunakan untuk responden yang buta huruA. Dapat memberikan gambaran nyata yang benar O benar dikonsumsi
indi/idu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari. Kekurangan metode reall '8 jam, yaitu $:upariasa, '(('% - &idak dapat menggambarkan asupan makan sehari O hari, bila hanya
-
dilakukan reall satu hari. Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. 0leh karena itu, responden harus mempunyai daya ingat yang baik,
saat melakukan upaara O upaara keagamaan, selamatandan lain O lain. +ara mengukur reall '8 jam yaitu dengan menanyakan kembali dan
menatat
semua
makanan
dan
minuman
yang
dikonsumsi
responden dalam ukuran rumah tangga $*&% selama kurun waktu '8 jam yang lalu. Kemudian menganalisis bahan makanan kedalam zat gizi dengan menggunakan DaAtar Komposisi Bahan Makanan $DKBM%.Dan membandingkan dengan DaAtar Keukupan 5izi yang Dianjurkan $DK5=% atau =ngka Keukupan 5izi $=K5% untuk Indonesia $:upariasa, '(('%. G.
KERANGKA PEMIKIRAN K!#an"+a T!(#$
K!#an"+a K(ns!)
STATUS GII
InAeksi
=supan
4ola
Ketahananpang
4ola asuh
sanitasi P
4endapatan 4engetahuan
8'
Cankes
IM Mat#$+s Ta!& 1. IM Mat#$+s Sasa#an Ba&$ta N( 1
'
a#$a!& :tatus 5izi
In/$+at(#
4ola =suh
&B >*
M!t(/! =ntropometri
R!=!#!ns$ :upariasa
BB>*
=ntropometri
'((8
BB>&B 1. 4engetahuan ibu
=ntropometri ;awanara
Depkes '(1(
dalam pemberian
dan
lembar
=:I kslusiA dan
Quesioner
pemberian makan pendamping. '. 4erilaku ibu dalam memberikan makan pada 3
4engetahuan ibu
gizi
•
balita. 4engetahuan gizi
;awanara
ibu tentang
Dengan
pedoman gizi
Kuesioner
•
Kemenkes
•
I, '(18 =lmatsier,
•
-rekuensi B=B lebih
•
dari 3 N 4erlakuan saat
•
diare Batuk berdahak di sertai pilek, tenggorokkan sakit
6
4elayanan
atau nyeri 1 :tatus imunisasi
Kesehatan ' 4emantauan pertumbuhan balita 3 Kepemilikan KM:
;awanara
iskesdas
> +atatan
'(1(
KM:, atatan
iskesdas
buku KI=
'(13
Kuesioner S +atatan KM:
dan buku KI= Kuesioner 8 4emberian Kapsul Ritamin = 6 Berat Badan Gahir Kuesioner 2 4ola 4emberian =:I
kuesioner
4ola Makan
--T
4endapatan
-rekuensi makan "enis makanan 4engeluaran pangan
;awanara
Keluarga
dan pengeluaran non
dengan
•
•
pangan
menggunaak
Dian
an alat bantu 4endapatan kuesioner
Keluarga Dengan :tatusgizi Balita Di ;ilayah Kerja 4uskesmas Kalijambe.'(1 3
1(
=supan makan
&ingkat keukupan energi dan protein
eall '8 jam
BAB III MET3DE PENELITIAN A. D!sa$n P!n!&$t$an Desain penelitian yang digunakan yaitu :ur/ey $ross setional%. :ur/ey $ross setional% ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara Aaktor!Aaktor resiko dengan eAek, dengan ara pendekatan, obser/asi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat $ point time approa"h%. 4enelitian ross setional ini sering disebut juga penelitian trans/ersal, dan sering digunakan dalam penelitian! penelitian epidemiologi. B.
C. P()u&as$ Dan Sam)!& 1. 4olulasi 4opulasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak
Balita
di
Desa
Keamatan
arowatu
*tara
kabupatenBombana. '. :ampel "umlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 8(
'. Data sekunder Data sekunder meliputi populasi dan keadaan umum lokasi penelitian yang diperoleh dari amat atau kepala desa setempat.
2. Ca#a P!n"um)u&an Data 1. Status G$%$ +ara pengumpulan status gizi balita adalah dengan data status gizi balita diperoleh melalui
pengukuran antropometri yaitu
dengan indeks BB>*, &B>* dan BB>&B.
2. P(&a
Asuh;
P!n"!tahuan
G$%$
Iu;
P!na+$t
In=!+s$;
P!&aanan K!s!hatan; K!#a?anan Pan"an; Dan P!n/a)atan K!&ua#"a 4ola =suh, 4engetahuan 5izi Ibu, 4enyakit InAeksi, 4elayanan Kesehatan,
:anitasi
Dan
Kerawanan
4angan,
Dan
4endapatan Keluarga dikumpul dengan menanyakan beberapa pertanyaan $wawanara% kepada responden dengan menggunakan kuesioner.
*. San$tas$ Dan H$"$!n!
+ara pengumpulan data
untuk
/ariabel asupan makan dalam
indikator tingkat keukupan enrgi protein adalah menggunakan metode reall '8 jam selama ' hari seara berturut!turut.
E. P!n"(&ahan Data 4engolahan data mengunakan soAtware :4:: dengan mengelompokkan kedalam beberapa kategori
1. Status "$%$ Data mengenai status gizi diolah berdasarkan nilai Fsore dari masing!masing indikator tersebut dengan membandingkan dengan nilai standar untuk a. KlasiEkasi status gizi berdasarkan indeks BB>* 5izi buruk Fsore 9 !3,( 5izi kurang Fsore L !3,( s>d Fsore 9 !',( 5izi baik Fsore L !',( b. KlasiEkasi status gizi berdasarkan indikator &B>*
! !
+ukup Kurang
nilai H2() dari total skor nilai 9 2() dari otal skor
*. P!na+$t In=!+s$ Data tentang /ariabel penyakit inAeksi diolah dengan ara data dikumpulkan berdasarkan indikator di atas yang kemudian
di
kelompokkan menjadi dua ketegori, yaitu 1. Ca jika seseorang sering B=B lebih dari 3 kali dan memiliki konsistensi air &idak sealain indikator diatas. '. Ca jika dalam 1 bulan terakhir pernah menderita panas di sertai batuk kering atau berdahak dan pilek &idak jika selain indiator diatas
,. P!&aanan K!s!hatan Ta!& 2. In/$+at(# P!&aanan K!s!hatan Pa/a Ba&$ta
KI=
•
•
kader>bidan>posyandu% 4ernah memiliki tapi sudah hilang &idak pernah memiliki Menerima apabila mendapatkan kapsul
•
Rit = pada bulan -ebruari dan =gustus &idak menerima apabila tidak
• •
4emberian Kapsul Ritamin =
Ca, tidak dapat menunjukkan $disimpan
mendapatkan kapsul Rit = pada bulan Berat Badan Gahir
•
-ebruari dan =gustus BBG berat badan lahir 9'6(( gr #ormal berat badan lahir antara '6(( O
•
3 gr 0/erweight berat badan lahir L8((( gr
•
6. K!#a?anan Pan"an Data tentang /ariabel kerawanan pangan data
dikumpulkan
berdasarkan
indikator
diolah dengan ara yang
kemudian
di
kelompokkan menjadi empat ketegori, yaitu 1% <-I= kategori U 1 $&ahan 4angan% jika V$<1 U ( atau <1a U 1% dan
8% <-I= kategori U 8 $awan 4angan &ingkat Berat% jika V<6a U 3 atau <2a U 3 atau <7a U 1 atau <7a U ' atau <7a U 3 atau <a U 1 atau
<a
U
'
atau
<a
U
3
atau
<a U 1 atau <a U ' atau <a U 3W
7. P!n/a)atan K!&ua#"a 4endapatan keluarga, diolah berdasarkan jawaban responden, seluruh bentuk pengeluaran baik itu pengeluaran pangan maupun non pangan di kon/ersi kebentuk rupiah, selanjutnya pengeluaran pangan dibagi dengan total pengeluaran pangan dan non pangan dikali 1((). Bila hasil yang didapatkan kurang dari 2() maka pendapatan keluarga tersebut tergolong kurang. :edangkan apabila hasil yang didapatkan lebih dari sama dengan 2() maka keluarga tersebut dikelompokkan dalam pendapatan ukup.
@. Asu)an Ma+an Data mengenai asupan makan di olah dengan membandingkan kriteria objektiA dalam kategori ukup atau kurang dengan kriteria
makan, tingkat pendapatan keluarga, tingkat keukupan energi dan protein serta sanitasi dan higiene umah &angga.
G. Et$+a Dalam pengambilan data dasar ini, pertama!tama mahasiswa $i% melakukan perkenalan dan penyampaian tujuan dari pengambilan data tersebut. Kemudian meminta persetujuan pada pihak responden untuk dijadikan sampel dengan tanda tangan responden sebagai sebuah bukti bahwa responden tersebut bersedia untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 19 Gama#an Umum L(+as$ P!n!&$t$an a9 L!ta+ G!("#a-s Desa
9 K!)!n/u/u+an Desa
'9 Mata )!n'aha#$an Mata penaharian pokok penduduk Desa
Ta!& ,. Mata P!n'aha#$an P!n/u/u+ D!sa Hu+a!a Mata P!n'aha#$an 4etani 4#: #elayan
Jum&ah 16( ' 7
Bidan 4engusaha Keil dan
1 6
Menengah Dukun Kampung &erlatih ' 2umber5 Data 2e1under Desa Hu1aea *6'/
/9 Sa#ana /an )#asa#ana /!sa :arana dan prasarana yang tersedia di Desa
4elabuhan 1 unit 2umber5 Data 2e1under Desa Hu1aea *6'/
29 Gama#an Umum Sam)!& a9 Ka#a+t!#$st$+ K!&ua#"a Sam)!& "umlah keluarga yang terlibat dalam penelitian sebanyak 3( keluarga yang memiliki balita. :etiap keluarga dipilih salah seorang anggota keluarga yaitu ibu atau pengasuh balita sebagai responden dengan pendidikan dan pekerjaan yang berbeda!beda. 5ambaran keadaan keluarga responden yang berpartisipasi antara lain Ta!& 7. Kat!"(#$ Jum&ah K!&ua#"a R!s)(n/!n
Kat!"(#$ Jum&ah K!&ua#"a 9U 8 orang H 8 orang T(ta&
n
'1 3(
3(.( 7(.( 1((.(
Data &abel menunjukkan jumlah keluarga yang mempunyai anggota keluarga H 8 orang sebanyak 7(.().
KATEGORI PENDIDIKAN &ida1 &amat 2D &amat 2D &amat 2M3 &amat 2M) &amat D-72' 8 2+ &otal KATEGORI PEKERJAN 3N27&N73olri79UMN79U MD 3eg s%asta Wiras%asta 3etani :& Nela#an guru honorer &otal
Ayah
Ibu
n ' 6 13 ' 3(
) 2.7 '2.7 12.7 83.3 2.7 1((.(
n 3 7 2 13 1 3(
) 1(.( '3.3 '(.( 83.3 3.3 1((.(
(
(.(
1
3.3
6 1( 2 ( ( 3(
12.7 33.3 '(.( ( 3(.( ( 1((
1 ( ( '7 ( 1 3(
3.3 ( ( (.( ( 3.3 1((
9 Ka#a+t!#$st$+ Sam)!& Karakteristik
anak
dapat
dilihat dengan
menggunakan
kuesioner melalui wawanara kepada ibunya yang meliputi umur anak, status gizi, pola asuh, pengetahuan ibu, penyakit inAeksi,
19 Status G$%$ Ba&$ta D!sa Hu+a!a Ta!& D$st#$us$ F#!+u!ns$ Status G$%$ Sam)!& B!#/asa#+an In/!+s BB:U; TB:U; /an BB:TB INDIKAT3R n 8*9 B!#/asa#+an BB:U G$%$ Bu#u+ G$%$ Ku#an" G$%$ Ba$+ B!#/asa#+an TB:U
1 18 16
3.3 82.7 6(.(
P!n/!+ N(#ma& B!#/asa#+an BB:TB
18 12
82.7 63.3
8 '6 1
13.8 3.3 3.3
Ku#us N(#ma& G!mu+
Dari tabel dapat diketahui bahwa di Desa
3.3)
sedangkan
yang
berstatus
gizi
kurang
sebanyak 18 balita $82.7)% berdasarkan indeks BB>*. *ntuk status gizi pendek $stunting% sebanyak 18 anak balita dengan
/$uan" s!/$+$t /$!#$+an s!mua Us$a ASI /an MPASI 7 u&an 7 u&an
1( 13
83.6 62.6
1 11
23.3 32.7
Dari tabel dapat diketahui bahwa dari 3( orang di Desa
semua
kolostrumnya
kepada
balita
ataupun
dibuang sedikit kolostrumnya lalu diberikan balitanya dapat dilihat pada tabel . Indikator umur pemberian =:I yang pada balita umur 9 2 bulan sebanyak 1 orang $23.3)% sedangkan umur L 2 bulan 11 orang $32.7)% yang menerima =:I dan M4=:I. Ta!& 1 D$st#$us$ F#!+u!ns$ P(&a Asuh B!#/asa#+an P!#$&a+u Iu Da&am M!m!#$+an Ma+an Pa/a Ba&$ta INDIKAT3R n 8*9
4ola =suh Ibu berdasarkan perilakuibu dalam memberikan makan pada balitadapat dilihat pada tabel 1'.
*9 P!n"!tahuan Iu Ta!& 11 D$st#$us$ F#!+u!ns$ P!n"!tahuan Iu B!#/asa#+an In/$+at(# PGS; MPASI; Dan PPBM INDIKAT3R n 8*9 PGS Ba$+ 1 3.3 Ku#an" ' 2.7 MPASI Ba$+ 1' 8(.( Ku#an" 1 2(.( PPBM
8IBU9 T$/a+ D$a#! D$a#! T3TAL PERLAKUAN SAAT DIARE P!m!#$an (#a&$t T$/a+ a/a
8 12 2
13.3 63.8 77.@
1( '(
33.3 22.7
Dari tabel 1' dapat diketahui bahwa hasil analisis di Desa
ISPA Ta!& 1*
D$st#$us$ F#!+u!ns$ ISPA
INDIKAT3R ISPA ISPA DIAGN3SIS TENAGA KESEHATAN
n 8*9
'3
72.7
Indikator pada pelayanan kesehatan balita meliputi pola pemberian =:I, kepemilikan KM:, penerimaan kpsul /itamin =, Imunisasi, dan pemantauan pertumbuhan balita. Ta!& 1, D$st#$us$ F#!+u!ns$ P!&aanan K!s!hatan B!#/asa#+an P(&a P!m!#$an ASI P(&a )!m!#$an ASI n 8*9 Us$a ASI 1 23.3 7 u&an 11 32.7 7 u&an
•
M!n!#$ma MPASI 7 u&an T$/a+ 4a Ma+anan a&$ta 7 u&an Ma/u; a$# )ut$h MPASI Buu# nas$ Nas$ SUN SUN !#as m!#ah Susu =(#mu&a Susu =(#mu&a; uu#
•
11 1
32.7 23.3
8 3 8 1 ' 1 3 1 1
'1.1 16.7 '1.1 6.3 1(.6 6.3 16.7 6.3 1
•
Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa anak balita di Desa
yang
memiliki
KM:
hanya
'2.7)
yang
dapat
menunjukkan buku KM:nya sedangkan 63.3) dari totl sampel anak balita tidak memiliki buku KM:.
Ta!& 17 D$st#$us$ F#!+u!ns$ P!&aanan K!s!hatan B!#/asa#+an P!n!#$maan Ka)su& $tam$n A P!n!#$maan +a)su& 0$tam$n A n 8*9 A"ustus T$/a+ 1 2(.( 4a 1' 8(.(
•
F!#ua#$
•
T$/a+ 4a A"ustus F!#ua#$
•
T$/a+ 4a
1 1'
2(.( 8(.(
''
73.3 '2.7
Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa anak balitadi Desa
•
•
•
•
P!n$man"an 7 u&an t!#a+h$# 4a 4a T$/a+ Ca+u)an jum&ah )!n$man"an T$/a+ #ut$n Rut$n A&asan t$/a+ m!n$man" Lu)a Ja#a+ an" jauh Ja#an" +! )(san/u Ma&as )!#"$ T$/a+ /$$%$n+an m!#tua T(ta& T!m)at )!n$man"an )! n$man"an Pus+!smas P(san/u Rumah $/an Rumah +!&ua#"a Rumah t!tan""a T(ta&
''
73.3 '2.7
'3 7
72.7 '3.3
1 3 ' 1 1
3.3 1(.( 2.7 3.3 3.3 27.@
3 18 1 3 1 22
1(.( 82.7 3.3 1(.( 3.3 @*.*
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa anak balita di Desa
Ta!& 1 D$st#$us$ F#!+u!ns$ San$tas$ Dan H$"$!n! Rumah Rumah Tan""a an""a B!#/as B!#/asa#+ a#+anK anK!t! !t!#s! #s!/$ /$aan aan A$# B!#s$h K!t!#s!/$aan A$# B!#s$h n 8*9 Sum!# A$# 1 3.3 A$# &!/!n":PDAM ' 3.8 Sumu# (# 1 3.3 Mata a$#
•
Ja#a+ Sum!# A$# A$# 1 m 1 m Kua&$tas -s$+ a$# J!#n$h 4a 4a T$/a+ B!#?a#na 4a 4a T$/a+ B!#asa 4a 4a T$/a+ B!#au 4a 4a T$/a+
•
1' 1
8(.( 2(.(
'7 3
(.( 1(.(
3 '7
1(.( (.(
3 '7
1(.( (.(
8
13.3
•
Ta!& 2 D$st#$us$ F#!+u!ns$ San$tas$ Dan H$"$!n! Rumah Tan""a B!#/asa#+anK!t!#s!/$aan Jaman K!t!#s!/$aan Jaman n 8*9 K!t!#s!/$aan Jaman /$#umah 1 2(.( J!n$s jaman C!m)&un":Cu)&u+ 1 2(.( Hutan 6 12.7 Laut ' 2.7 L$a# 1 3.3 upluk. emplung>upluk.
Ta!& 21 D$st#$us$ F#!+u!ns$ San$tas$ Dan H$"$!n! Rumah Tan""a B!#/asa#+an K!t!#s!/$aan SPAL K!t!#s!/$aan SPAL n 8*9 :4=G S 4enampungan &ertutup 8 13.3 Dipekarangan 1( 33.3 :4=G S 4enampungan &erbuka 7 '3.3 Dipekarangan 2 '(
Sa#ana P!muan"an Sam)ah Diangkut 4etugas Ditimbun dalam tanah Dibakar Dibuangg ke Kali>4arit Dibuang sembarangan
n 8*9 ' 1 '3 ' '
2.7 3.3 72.7 2.7 2.7
Dari tabel '' dapat diketahui bahwa sarana pembuangan sampah di Desa
Ta!& 2* D$st#$us$ F#!+u!ns$ San$tas$ Dan H$"$!n! Rumah Tan""a B!#/asa#+an K!$asaan M!n'u'$ Tan"an M!n'u'$ tan"an n 8*9 :ebelum makan ' 2.7 :ebelum menyiapkan Makanan ' 2.7 Dengan sabun setelah B=B 3( 1((.( :etelah meneboki bayi>anak 3( 1((.( :etelah memegang binatang 3( 1((.( Dari tabel '' dapat diketahui bahwa kebiasaan menui tangan sebelum dan setelah beraktiEtas di Desa
9 P(&a Ma+an Ta!& 26 D$st#$us$ F#!+u!ns$ P(&a Ma+an Da#$ J!n$s Dan F#!+u!ns$ Ma+an Ma+anan P(+(+ J!n$s T$/a+ ,57 15 1 : 1 1 1 Jum&a N Bahan P!#na :M" * Ha#$ :Ha#$ :B&n :Thn h (. Ma+an h " :M"" n ) # ) n ) n ) n ) n ) n ) n ) an * 1 1 Beras ( ( ' 72. 2 '( 1 3. ( ( ( ( 3 7 3 ( ( ' :agu 3( ( ( 1 3.3 3 1 8 13. 1 8( 1 3.3 * 1 ( 3 ' 3 "agung 3( ( ( ( ( ( ( 8 13. 1 32. 2 '( * 1 3 1 7 8 *bi 3( ( ( ( ( ( ( 2 '( 1 83. ' 2.7 * 1 "alar 3 3 6 :ingko 1 32. ( ( ( ( 1 3. 1 3.3 1 63. 1 3.3 * 1 ng 1 7 3 2 3 2 Kentan 1 2( ( ( ( ( ( ( 3 1( 6 12. 8 13. * 1 g 7 3 * 1 7 &alas ' ( ( ( ( ( ( ( 1 3.3 ' 2.7 ( ( 7 * 1 Mie ' 73. ( ( 8 13. ( ( 8 13. ( ( ( ( ' 3 3 3
8
Ikan :egar
1
6
Ikan Kering
8
2
Kerang! Kerangan
' (
3. 3 1 3 2 7
' 1 3 (
7 ( 1 ( (
Berdasarkan
6 3 1
1 7 1 ( 3. 3
tabel
(
(
'
1
3. 3 (
1 3 1
(
'2 dapat
2. 7 8 3 3. 3
1 8 7
3. 3 1 3 ' 3
1 ' 1
3. 3 2. 7 3. 3
diketahui bahwa
* * *
1 1 1
jenis
makanan yang paling sering dikonsumsi untuk lauk hewani adalah ikan segar $7()% dengan Arekuensi makan H 1 N sehari diikuti dengan konsumsi telur sebanyak 13) dengan Arekuensi
N (. 1. '. 3
makan yang sama. Ta!& 2@ D$st#$us$ F#!+u!ns$ P(&a Ma+an Dan F#!+u!ns$ Ma+an Lau+ Naat$ T$/a+ ,5 15 J!n$s 1 : 1 1 P!#n 7 * Bahan Ha#$ :Ha#$ :B&n ah :M"" :M"" Ma+anan # ) n ) n ) n ) n ) n ) &ahu 8 1 3 1 3 1 ' 2. 1 8 3 1 3 ( ( 7 8 7 ( &empe ' 2. ' 2. 3 1 3 1 1 6 8 1 7 7 ( ( 6 ( 3 Kaang ' ( ( ( ( ( ( ' 2 1 8
Da#$ J!n$s 1 :Thn n 1 1 6
) 3. 3 3. 3 1
Jum&a h n * * *
) 1 1 1
(.
Ma+anan
1
Kangkung
'
Bayam
3
:awi
8
Daun Kelor
6 2
Kaang 4anjang Gabu Kuning
7
&erong
5ambas
Daun :ingkong
1(
Daun Kaang 4anjang
+ P!#n ah n ) 3 1 ( 3 1 ( 3 ( 1 6 6 ( 8 1 3 1 8 3 3 ' 7 ' 7 ' 3 1 2 3 1 2 (
Ha#$
:Ha#$
7 :M""
* :M""
# 2
n
n 1
n 1 1 1 1 7
(
) ' ( ' ( 2. 7 3. 3 1 3 2. 7 2. 7 (
'
(
(
1
1
3. 3
3
2 ' 1 8 ' '
8 3 7 ' 8
) ' 7 ' 2 1 3 1 ( ' 3 2. 7 1 3 2. 7 3. 3 1 (
1 3 1 1 1 ' ' ' '
) 3. 3 3. 3 1 ( 3. 3 3. 3 3. 3 2. 7 2. 7 2. 7 2. 7
6 1 ( 1 ( 3 2 '
) 3 7 3 7 ' 3 1 7 3 ( 1 3 3 3 1 ( ' ( 2. 7
:B&n n 1 1 6 8 8
3 1 ' 8
) 3. 3 3. 3 1 7 1 3 1 3 ' 1 ( 3. 3 2. 7 1 3
:Thn n (
) (
(
(
6
1 7 3. 3 3. 3 (
1 1 2. 7 1 (
3. 3 (
(
(
(
(
h n * * * * * * * * * *
) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
'.
"eruk manis
6
3.
semangka
2
8.
4epaya
6.
=pel
2.
#anas
7.
Mangga
1 ' 1 6 1
.
"ambu air
' '
( 1 7 ' ( 8 ( 6 ( 2 ( 3 ( 7 3
(
(
(
(
(
3
(
(
1
(
(
(
3 (
'
(
1 ( 3. 3 (
(
(
(
(
3
(
(
(
(
3
(
(
(
(
(
Berdasarkan
tabel
1 1
3 2. 7 3. 3 3. 3 ( 1 ( 1 ( (
3 1 ( 1 1 1 8 8 (
' dapat
3 3 3 3 7 ' 7 3. 3 1 3 1 3 (
1 1 7 2 2 2 3
7 3 7 ' 3 ' ( ' 7 ' ( ' ( 1 (
' ' ' 2 6
3 2. 7 2. 7 2. 7 ' ( ' 7 ' 7 1 7
diketahui bahwa
* * * * * * *
1 1 1 1 1 1 1
jenis
makanan yang paling sering dikonsumsi untuk buah!buahan adalah pisang $'3)% dengan Arekuensi makan 1 N sehari diikuti dengan konsumsi semangka sebanyak 13 ) dan pepaya sebanyak 3.3) dengan Arekuensi makan yang sama. Ta!& * D$st#$us$ F#!+u!ns$ P(&a Ma+an Da#$ J!n$s Dan F#!+u!ns$ Ma+an Sna'+
9 P!n/a)atan +!&ua#"a Ta!& *1 D$st#$us$ F#!+u!ns$ P!n/a)atan K!&ua#"a P!n/a)atan n Kurang 7 '3.3 +ukup '3 72.7 T(ta& 3( 1((.( &ingkat
pendapatan
keluarga
di
Desa
menunjukkan sebanyak '3 keluarga $72.7)% dengan tingkat pendapatan ukup dengan persentase L2(), dan sebanyak 7 keluarga $'3.3)% dengan tingkat pendapatan rendah 9 2().
19 Asu)an Ma+anan Ta!& *2 D$st#$us$ F#!+u!ns$ Kat!"(#$ K!'u+u)an En!#"$ D!n"an AKG Kat!"(#$ Umu# Ba&$ta
Kat!"(#$ Asu)an En!#"$ Ku#an"
Cu+u)
T$n"+at
T(ta&
T(ta&
11
1((
1
1((
3(
1((
&ingkat Keukupan 4rotein $&K4% balitadi Desa
B. P!mahasan Berdasarkan
hasil
penelitian
tentang
-aktor!Aaktor
yang
Mempengaruhi :tatus 5izi pada Balita di Desa
pengetahuan,
pekerjaan
orang
tua
$petani
dan
nelayan%,
pelayanan kesehatan, penyakit inAeksi, dan asupan makanan. 19 Status G$%$ Ba&$ta Berdasarkan data riset kesehatan dasar $iskesdas% '(1(, seara nasional pre/alensi balita 5izi baik$72,')%, gizi lebih $gemuk% $6,)%, kekurangan gizi $17,)% dan gizi buruk sebesar $8,)%.
4ola asuh adalah kemampuan keluarga dan masyarakat untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan dalam memenuhi kebutuhan Esik, mental dan sosial dari anak yang sedang tumbuh dan anggota keluarga lainnya. 4ola asuh anak sangat mempengaruhi asupan makanan yang di konsumsi, karena sebaik O baiknya pola pengasuhan anak maka semakinbaik pula pola makan anak sehingga pemenuhan akan nutrisi untuk tubuhnya terpenuhi dan status gizi anak pun baik.4ola asuh responden meliputipengetahuan ibu dalam pemberian =:I ekslusiA dan pemberian makan pendamping serta perilaku ibu dalam memberikan makan pada balita.
pola
asuh
berdasarkanpengetahuan ibu dalam pemberian =:I ekslusiA dan pemberian makan pendamping sebagian besar berada pada kategori baik dengan indikator pemberian dan perlakuan kolostrum $72.7)% sedangkan pengetahuan ibu tentang pemberian =:I pada balita umur 9 2 bulan kurang baik sebanyak 23.3) sedangkan umur L 2 bulan sebanyak
32.7)
yang
menerima
=:I
dan
M4=:I.4ola
asuh
berdasarkan perilaku ibu dalam memberikan makan pada balita
menui tangan sebelum mengolah atau memasak bahan makanan dan selalu menui tangan setelah memegang ungags>binatang. *9 P!n"!tahuan Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibutentang 45:, M4=:I, serta pemilihan dan pengolahan bahan makanan sebagian besar kurang baik. 4engetahuan ibuyang kurang ditunjang dari tingkat pendidikan ibu juga yang sebagian besar tamatan :M=>:ederajat 83.3) dan 63.3) lainnya hanya tamatan :D, :M4 dan tidak sekolah. 4endidikan orang tua merupakan modal utama dalam menunjang ekonomi keluarga juga berperan dalam penyusunan makan keluarga, serta pengasuhan dan perawatan anak. Bagi keluarga dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah menerima inAormasi kesehatan khususnya dibidang gizi, sehingga
dapat
menambah
pengetahuannya
dan
mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari!hari. Dengan melihat bahwa tingkat pendidikan orang tua yang mempunyai pendidikan rendah dan pengetahuan ibu yang kurang maka inAormasi!inAormasi kesehatan khususnya dibidang gizi kurang didapat. :ehingga tidak heran orang tua tersebut mempunyai balita
besar ibu kurang memperhatikan jenis pelayanan kesehatan yang perlu didapatkan balita sejak dini.
69 Asu)an Ma+anan =supan makanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh setiap hari. *mumnya asupan makanan di pelajari untuk di hubungkan dengan keadaan gizi masyarakat suatu wilayah atau indi/idu. Mengetahui asupan makanan suatu kelompok masyarakat atau indi/idu merupakan salah satu ara untuk menduga keadaan gizi kelompok masyarakat atau indi/idu bersangkutan. Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah re"all '8 jam N ' hari. Kenyataan
yang
terjadi
dilapangan
menunjukkan
bahwa
di
lapangan
juga menunjukkan
bahwa
sebagian
responden di Desa
sama,
yang
dibeli
pada
waktu
yang
bersamaan
akan
memberikan asupan yang sama pada nilai energi dan protein dari makanan tersebut, untuk beberapa balita yang mengkonsumsi makanan tersebut dalam jumlah dan takaran yang juga sama,
makan, sehingga balita sering menolak makan yang berarti asupan zat gizi juga tidak ada. 4enyakit inAeksi dapat berpengaruh negati/e terhadap daya tahan tubuh anak balita, karena dapat menurunkan naAsu makan sehingga konsumsi makanan menurun. 4adahal kebutuhan gizi anak pada waktu sakit justru meningkat.
BAB ANALISIS MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH IdentiEkasi masalah dapat dilihat dari segi Rariabel Independent dan Rariabel Dependent. Rariabel independent
asupan makanan,
penyakit inAeksi, pengetahuan, pola asuh, dan pelayanan kesehatan. =supan
makanan seseorang dapat menentukan status gizi anak baik
atau tidak sedangkan Aaktor lain yang meliputi pengetahuan orang tua, pola asuh dan penyakit inAeksi saling berhubungan dengan status gizi balita, karena jika segi Aaktor lain seperti pendidikan orang tua yang tinggi, pengetahuan tentang gizi yang ukup, pola asuh yang baik, pekerjaan baik dan penyakit inAeksinya keil kemungkinannya maka akan mempengaruhi status pertumbuhan berat badan balita menjadi naik setiap bulannya, hal ini dapat diketahui jika orang tua membawa ke posyandu setiap bulannya. Rariabel dependent adalah status gizi dengan melihat hasil perhitungan F!sore BB>*, &B>*, BB>&B dengan menggunakan standar ;<0!#+<: didalam penelitian ini menggunakan BB>* sehingga balita
Imun$sas$ t$/a+ &!n"+a) *.* 8N *9 P!n!#$maan Ka)su& $tam$n A t$/a+ &!n"+a) @*.* 8N *9 P!mantauan )!#tumuhan a&$ta t$/a+ #ut$n @7.@ 8N *9 ASI E+s+&us$= *7.@ 8N *9 Asu)an !n!#"$ +u#an" @7.@ 8N *9 Berdasarkan tabel 38dapat dilihat bahwa yang menjadi prioritas masalah pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu.
C. RUMUSAN MASALAH
BAB I RENCANA PR3GRAM INTERENSI GII 1. "enis Inter/ensi
•
4enyuluhan
5izi
untuk
menangani masalah a. :tatus gizi kurang b. 4engetahuan gizi yang kurang
•
$2.7)% . 4elayanankesehatan $7()% d. =supan makanan $72.7)% Gomba +erdas +ermat pada
•
Balita dan Ibu Balita 4raktek perilaku hidup
bersih
dan sehat di sekolah dan tingkat
'. Materi
rumah tangga I. Makanan :eimbang untuk Balita II 45:
pekarangan rumah. 3. *ntuk meningkatkan, pengetahuan, kemauan
dan
kesadaran, kemampuan
masyarakat berperan serta aktiA mewujudkan derajat kesehatan
8. -rekuensi
6. Metode
yang optimal. 1. 4enyuluhan 3 kali '. Gomba erdas ermat ' kali 3. 4raktek 4
2. :asaran
Diskusi Ibu balita
7. 4elaksana
Balita 4eserta
4KG
mahasiswa
"urusan
5izi di Desa
adanya perubahan kualitas hidup
1 3
/aluasi
bersih dan sehat masyarakat. Mengadakan 4re test dan post test
BAB II RENCANA KERJA PR3GRAM INTERENSI GII F(#m 1. P!nusunan D(+um!n P3A 1. Int!#0!ns$ P!nu&uhan &ema
4enyuluhan tentang Makanan :eimbang
=rea Manajemen 4enyuluhan Makanan :eimbang pada ibu balita &ujuan a. &ujuan *mum *ntuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu b. &ujuan Khusus *ntuk memberikan inAormasi tentang makanan seimbang kepada ibu balita *ntuk menyebutkan jenis!jenis makanan yang baik bagi balita. *ntuk menyebutkan ara memoti/asi makanan pada anak *ntuk menyebutkan pola pemberian makanan pada balita usia (!' &ahun • • • •
# o
inian
1
4ersiapan
Kegiatan Menyiapkan undangan
;akt u
4elaksan a
4enanggu ng "awab
Maret '(12
#uraida
:uryanti
3
Monitoring dan e/aluasi -rekuen si 0bser/a 1 kali si Metode
4elaksan a :uryanti
Indiator
Dokumen surat
+atat an
'
Melakukan penyebaran undangan
Muh. oEdno
#uraida
0bser/a si
#uraida
Melakukan musyawarah
"ulmoni
:uryanti
0bser/a si
:uryanti
:=4 tentang 45:
#uraida
Ceni
0bser/a si
Ceni
Media G+D, 4oster
Muh. oEdno
&iaz
0bser/a si
&iaz
#uraida
:uryanti
4elaksanaa 4engkondisian n $Kegiatan% 4embukaan
Maret '(12
4enyuluhan &anya jawab 4enutupan -asilitator
Muh. oEdno
"ulmoni
8
0bser/a si +erama h +erama h Diskusi +erama h 0bser/a si
1 kali
DaAtar penerima an undangan -oto musyawar ah Dokumen :=4 G+D 5ambar 4oster
:uryanti
-oto kegiatan dan /ideo
"ulmoni
&ema
4enyuluhan tentang 45:
=rea Manajemen 4enyuluhan 45: pada ibu balita &ujuan a. &ujuan *mum *ntuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu b. &ujuan Khusus *ntuk memberikan inAormasi tentang 45: kepada ibu balita :etelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu balita mampu menyebutkan isi dari 45: • •
# o
inian
1
4ersiapan
Kegiatan Menyiapkan undangan Melakukan penyebaran undangan
;akt u
4elaksan a
4enanggu ng "awab
Maret '(12
"ulmoni
:uryanti
&iaz
#or/iati
6
Monitoring dan e/aluasi Metode
-rekuen si
0bser/a 1 kali si 0bser/a si
Indiator
4elaksan a "ulmoni &iaz
Dokumen surat DaAtar penerima an undangan
+atat an
Melakukan musyawarah :=4 tentang 45: Media G+D, 4oster '
4elaksanaa 4engkondisian n $Kegiatan% 4embukaan
Maret '(12
:uryanti
Muh. oEdno
0bser/a si
:uryanti
Ceni
#uraida
0bser/a si
Ceni
&iaz
Muh. oEdno
0bser/a si
&iaz
Ceni Ceni
#uraida
0bser/a si +erama h +erama h Diskusi +erama h 0bser/a si
4enyuluhan &anya &anya jawab 4enutupan -asilitator
:uryanti
#or/iati
1 kali
#uraida
-oto kegiatan dan /ideo
#or/iati
2. Int!#0!n Int!#0!ns$ s$ &(ma '!#/as '!#/as '!#mat '!#mat &ema &ema
Gomba +erdas +erdas +ermat
=rea Manajemen Manajemen Gomba +erdas +erdas +ermat pada pada anak balita dan anak sekolah sekolah dasar &ujuan &ujuan a. &ujuan *mum *ntuk *ntuk meningkatkan meningkatkan pengetahuan pengetahuan anak balita balita b. &ujuan Khusus Khusus *ntuk memberikan inAormasi dini tentang gizi kepada balita dan anak sekolah •
2
-oto musyawar ah Dokumen :=4 G+D 5ambar 4oster
•
*ntuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki balita dan anak sekolah tentang gizi.
# o
inian
Kegiatan
1
4ersi ersiap apan an
Meny Menyia iapk pkan an lokasi perlombaan Menyiapkan Menyiapkan surat izin tempat perlombaan
4elaksan a
Maret '(12
#uraida
:uryanti
0bser/a si
:uryanti -oto Gokasi
Muh. oEdno
#uraida
0bser/a si 1 kali
#uraida
Melakukan musyawarah
"ulmoni
:uryanti
0bser/a si
Menyiapkan materi dan soal
#uraida
Ceni
0bser/a si
Ceni Ceni
#or/iati
Diskusi
Muh roEdno
:uryanti
0bser/a si +erama h
Menyiapkan hadiah '
Monitoring dan e/aluasi 4enanggu -rekue 4elaksa ng "awab Metode nsi na
;akt u
4elaksanaa 4engkondisian n $Kegiatan% 4embukaan
Maret '(12
4enjelasan prosedur pelaksanaan lomba -asilitator
1 kali
&iaz
7
0bser/a si
Dokumen :urat
-oto :uryanti musyawara h Dokumen Ceni Ceni materi dan soal -oto #or/iati hadiah :uryanti
-oto kegiatan dan /ideo
+erama h
#uraida
Indiator
&iaz
+atat an
*. Int!#0 Int!#0!ns !ns$$ PHBS &ema &ema
4raktek Menui Menui &angan dengan benar
=rea Manajemen Manajemen 4raktek Menui Menui &angan &angan dengan benar benar pada anak balita dan ibu balita &ujuan &ujuan a. &ujuan *mum *ntuk meningkatkankesad meningkatkankesadaran aran akan kebersihan indi/idual indi/idual maupun kelompok pada balita dan ibu balita b. &ujuan Khusus Khusus *ntuk meningkatkan kesadaran pentingnya menui tangan etelah beraktiEtas •
Monitoring dan e/aluasi 4enanggu -rekue 4elaksa ng "awab Metode nsi na
# o
inian
Kegiatan
;akt u
4elaksan a
1
4ersiapan
Menyiapkan lokasi kegiatan
Maret '(12
Muh. oEdno
&iaz
:uryanti
"ulmoni oni
0bser/asi
#uraida
:uryanti
0bser/asi
Menyiapkan surat izin tempat kegiatan Melakukan musyawarah
0bser/asi 1 kali
Indiator
Dokumen surat DaAtar penerimaa #uraida n undangan :uryanti -oto musyawara h :uryanti
+atat an
'
Menyiapkan /ideo dan materi
:uryanti
Ceni
Diskusi
Ceni
Menyiapkan G+D, :peaker
#or/iati
Muh. oEdno
0bser/asi
Muh. oEdno
:uryanti
#uraida
4elaksanaa n n $Kegiatan%
4engkondisia
Maret '(12
4embukaan 4emutaran /ideo 4raktek langsung -asilitator 4enutupan
0bser/asi
1 kali
Dokumen /ideo dan materi -oto persiapan kegiatan
:uryanti
+eramah 0bser/asi
-oto kegiatan dan /ideo
Demonstr asi Muh. oEdno :uryanti
&iaz #uraida
0bser/asi +eramah
&iaz :uryanti
F(#m 2. HIPP3P3C TABLE PEN4USUNAN HIPP3P3C TABLE PR3GRAM INTERENSI :KEGIATAN PEN4ULUHAN DENGAN TEMA MAKANAN SEIMBANG DAN PGS KECAMATAN RAR3
P.J
KEGIATAN •
:osilalisasi waktu dan kegiatan
INPUT tempat
•
• •
•
:osialisasi kegiatan kepada ibu balita yang dibantu oleh kader dan kepala dusun
•
• •
•
Menyiapkan peralatan penyuluhan dan materi sesui dengan :=4
•
• • • • •
Membeli makanan sebagai reward
• • •
•
Menyiapkan tempat $kursi, meja, penerangan dan sound system%
• • •
1. 4elaksanaan 4embukaan •
•
4ersonil :eluruh anggota kelompok, Kades, Kader, tokoh masyarakat =&K 40=
PR3SES
3UTPUT
Melakukan MMD
=danya kesepakatan mengenai waktu,tanggal dan tempat kegiatan berlangsung. Ibu balita hadir pada saat kegiatan penyuluha
Mendatangi setiap sasaran untuk menyampaikan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan &ersedianya media 4ersonil Mahasiswa Menyiapkan media penyuluhan penyuluhan $:uryanti ;ardani%, kader , selama kegiatan 4KK. berlangsung Kendaraan $motor% Materi GeaJet 4oster 4embelian bahan &ersedianya bahan Mahasiswa makanan dipasar makanan untuk *ang atau dirumah warga. kegiatan Kendaraan $motor% penyuluhan Mahasiswa &ersedianya Mahasiswa $Muh. oEdno% mengatur layout tempat kegiatan Kader kegiatan. Kades 4ersonil :eluruh anggota kelompok, Kades, Kader, tokoh masyarakat Kendaraan $motor% *ndangan
Mahasiswa
$:uryanti Moderator membuka
(
&erlaksananya
3UTC3 ME
• • •
:ambutan Kades P kader
• • • •
•
•
Menjelaskan mengenai pentingnya makanan seimbang bagi balita gizi kurang dan 45: bagi ibu balita
Diskusi $&anya "awab%
• •
• •
4enutupan $menyimpulkan dan menekankan kepada ibu balita untuk menerapkannya di rumah demi menegah terjadinya gizi kurang '. /aluasi ( ) sasaran hadir mengikuti penyuluhan •
•
•
•
• • •
;ardani% Kades Ketua kader Kkdes Ketua kader Mahasiswa $Muh. oEdno% ;arga desa Mahasiswa $#uraida% Materi
kegiatan pembukaan
:epata kata dari kades dan ketua kader menyangkut kegiatan yang akan dilaksanakan Mahasiswa memberikan materi>inAormasi mengenai pentingnya Makanan seimbang dan 45: Menjelaskan
Kegiatan sambutan kades dan kader
dari ketua
&erlaksananya pemberian materi > inAormasi selama kegiatan
Berlangsungnya kegiatan &anya jawab kepada warga desa khusunya balita. $:uryanti 4enutupan kegiatan Berakhirnya oleh kades dan kegiatan ketua kader penyuluhan
Mahasiswa $#uraida% ;arga desa $ibu balita%
Mahasiswa ;ardani% Kades
aara
4roses kegiatan
Mahasiswa $#uraida% Mahasiswa, ibu balita Buku absen
1
&erlaksananya kegiatan penyuluhan
BAB III PENUTUP
'
DAFTAR PUSTAKA
3