Review L apo pora ran n P ra rakt ktik iku um K imia Fi Fisi sik k
KELOMPOK A (RABU PAGI)
ANGGOTA F24120012
• AHMAD NASIR
F24130004
• LOMOK ARITONANG
F24130013
• DINA YULIS SETYANINGRUM
F24130015
• AULIA HESTI ANJANI
F24130017
• HESYANDI
F24130019
• ANNISA TARA NINDYATAMI
F24130020
• EVITA APRILIA AGUSTA
F24130021
• KARINA GARNOVELLY KURNIA
F24130026
• DESYANA FREDILLA KUSUMA W.S.
TUJUAN •
Efek Kekuatan Ionik Pada Buffer pH Menggambarkan efek lingkungan ionik pada buffer pH Mendemonstrasikan penggunaan pH meter dan
elektroda gelas Mengukur tetapan disosiasi asam lemah •
Persamaan Gibbs Mengetahui hubungan konsentrasi dengan tegangan
permukaan Menghitung nilai Surface excess pada permukaan
cairan.
PROSEDUR PERCOBAAN
EFEK KEKUATAN IONIK PADA BUFFER pH 1. Membersihkan seluruh peralatan gelas. 2. Mengkalibrasi pH-meter dengan larutan buffer kalibrasi. 3. Mengukur pH dari 50 mL salah satu larutan buffer. 4. Menambahkan 0.05 g NaCl ke dalam buffer, aduk sampai larut, lalu mengukur pH nya. 5. Menambahkan 0.1 g NaCl ke dalam buffer, aduk sampai larut, lalu ukur lagi pH nya. 6. Menambahkan NaCl berikutnya ke dalam larutan buffer dengan urutan 0.2, 0.2, 0.5, 0.5, 0.5, 0.5 g, lalu ukur pH setiap kali ada penambahan.
PERSAMAAN GIBBS 1. Memasang alat ketatometer dan menghubungkannya dengan tabung kapiler yang sebelumnya telah dicuci dengan asam sulfat/kromat, lalu dengan aseton atau alkohol dan kemudian dengan air. 2. Menyiapkan lima macam larutan yang masing-masing 50 mL dengan konsentrasi 0.1 M, 0.075 M, 0.05 M, 0.025 M, dan 0.01 M. 3. Mengukur h (jarak miniskus kapiler dengan permukaan air) air suling dengan menggunakan ketatometer. 4. Mengukur kenaikan kailer h untuk setiap konsentrasi butanol. 5. Meniup tabung melalui pipa karet dengan hati-hati sampai permukaan air pada kapiler naik sedikit, lalu biarkan sampai permukaan air pada kapiler tetap.
PEMBAHASAN
Efek Kekuatan Ionik pada pH Buffer •
•
•
•
•
•
Larutan Buffer Kekuatan ionik Prinsip kekuatan ionik Penggunaan alat pH meter Hubungan pH dengan kekuatan ionik Bahas Data
•
•
•
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, kekuatan ionic diuji pengaruhnya dengan melakukan penambahan NaCl ke dalam larutan buffer. Penambahan ini menunjukkan bahwa jumlah garam NaCl di dalam larutan akan semakin banyak, hal ini menyebabkan pH semakin menurun. Hal ini disebabkan NaCl merupakan elektrolit kuat yang mengion sempurna didalam air. Penurunan pH sedikit demi sedikit menunjukkan ion Cl- yang terikat dengan ion H+ akan semakin bertambah dengan terbentuknya HCl dalam larutan yang diikuti oleh kenaikan ionic. Hubungan pH dengan kekuatan ionic berbanding terbalik. Semakin turun nilai pH, maka nilai kekuatan ionic larutan akan semakin besar. Hubungan kekuatan ionic dan nilai pH yang didapat dapat menentukan tetapan ionisasi. Tetapan ionic tersebut didapatkan dari persamaan garis dalam grafik yang menghubungkan antara kekuatan ion dan pH. Nilai konstanta yang didapat dari hasil percobaan yakni sebesar 2.5918 x 10-9. Sedangkan menurut literatur nilai Ka seharusnya adalah 6.2 x 10-8. Dari hasil berikut, didapat ketelitian hanya sebesar 4.18%. Adapun faktor kesalahan yang mempengaruhi percobaan ini yakni kesalahan dalam kalibrasi pH-meter, tidak tepat dalam menentukan pH, serta alat yang dibunakan tidak dapat berfungsi dengan baik (rusak).
SIMPULAN •
Kekuatan ionic sebanding dengan kelarutan NaCl dalam larutan buffer. Penambahan NaCl menyebabkan penurunan nilai pH. Semakin turun nilai pH maka kekuatan ionic akan semakin besar. Tetapan ionisasi didapat dari persamaan garis antara hubungan pH dengan kekuatan ionic. Hasil yang didapat pada percobaan tidak sesuai dengan literature karena adanya faktor kesalahan, diantaranya kesalahan dalam kalibrasi serta alat yang tidak bekerja dengan baik.
PERSAMAAN GIBBS •
•
•
•
•
•
Persamaan Gibbs Tegangan permukaan Prinsip metode tabung kapiler Surface excess Hubungan surface excess dengan tegangan permukaan dan konsentrasi larutan Bahas data
•
•
•
Berdasarkan hasil percobaan, densitas larutan butanol yang didapat sebesar 0.9832 g/mL dan densitas air yang didapat sebesar 0.9831 g/mL. rata-rata jari-jari kapiler yang digunakan pada percobaan yakni 0.0707 cm. Dari percobaan tersebut didapatkan hasil keseluruhan bahwa adanya penurunan tegangan permukaan disebabkan karena kenaikan konsentrasi. Namun ada sedikit penyimpangan pada konsentrasi 0.05 M yang menunjukkan nilai yang sangat rendah. Sedangkan pada percobaan menentukan surface excess menunjukkan semakin meningkatnya konsentrasi, maka, nilai surface excess semakin menurun. Hasil yang didapat salah, karena seharusnya kenaikan konsentrasi dapat menyebabkan kenaikan nilai surface excess (berbanding lurus). Hal ini disebabkan karena adanya faktor kesalahan, antara lain kurang teliti dalam membaca skala pada pipa kapiler, dan konsentrasi larutan yang didapat kurang tepat.
SIMPULAN •
Persamaan Gibbs digunakan untuk menghitung seberapa banyak zat yang di adsorpsi oleh permukaan. Konsentrasi zat terlarut yang semakin besar akan menyebabkan kenaikan nilai surface excess, dan pada batas tertentu nilainya akan tetap. Namun kenaikan konsentrasi akan menyebabkan penurunan tegangan permukaan.
DAFTAR PUSTAKA •
•
•
•
Adisalamun et al. 2012. Adsorpsi surfaktan non-ionik alkil poliglikosida pada antar muka fluida-fluida. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. Vol 9(1): 1-5. Cahyarini, R. 2007. Identifikasi keragaman genetic beberapa varietas local kedelai di Jawa berdasarkan analisis Cozim. J. Agrosains. Vol 1 (1) : 79-83. Knoche M et al. 2005. Performance and stability of the organosilionce surfactant L-77: Effect of pH, concentration, and temperature. Journal of Agriculture and Food Chemistry. Vol 39(1): 202-206. Maitimu, Legowo, A.M, Al-‐Baarri, A.N. 2012. Parameter keasaman susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak Daun Aileru (Wrightia caligria). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol 1(1): 7-11.
DAFTAR PUSTAKA •
•
•
•
Padmono D. 2007. Kemampuan alkalinitas kapasitas penyangga (Buffer capacity ) dalam system anaerobic fixed bed . Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 8(2) : 119-127. Tang M. 2011 Pengaruh penambahan pelarut organic terhadap tegangan permukaan larutan sabun. Jurnal Kimia. Vol 22(1): 1-7. Setiawan, B. 2010. Interaksi radiocesium dengan Host Rock dibawah pengaruh pH dan kekuatan ion larutan. Jurnal Teknologi Pengolahan Limbah. Vol 13 (1): 43-48. Zhou D. 2005. Mechanism of lead biosorption of cellulose/chitin beads. J. Water Research. Vol 39(1): 3755-3762.